Disusun Oleh :
Kelompok :6
Kelas : 3D
A. Latar Belakang
Manusia melakukan biosintesis purin dan pirimidin dalam asam nukleat jaringan
tubuh. ATP, NAD+, koenzim A dan lain-lain dari senyawa antara amfibolik. Namun
demikian senyawa analog purin dan pirimidin yang disuntikan, termasuk obat-obat yang
potensial sebagai preparat anti kanker. Dapat disatukan kedalam DNA. Biosintesis purin
serta pirimidin oksi dan deoksiribonukleotida (NTP dan dNTP), merupakan peristiwa yang
diatur secara akurat serta dikoordinasikan lewat mekanisme umpan balik yang menjamin
produksi senyawa ini dengan kuantitas yang tepat kadang-kadang disesuaikan menurut
berbagai kebutuhan fisiologik (misalnya pembelahan sel). Penyakit manusia yang meliputi
kelainan dalam metabolisme purin atau pirimidin mencakup penyakit gout, sindrom lesch-
Nyhan, defisiensi adenosin deaminase dan defisiensi fosforilase nukleosida purin. Penyakit
pada biosintesis pirimidin lebih langka dan mencakup asiduria orotat. Karena, berbeda
dengan urat, produk hasil katabolisme pirimidin bersifat sangat larut(karbon dioksida,
amonia dan β-aminoisobutirat), maka jumlah kelainan yang bermakna secara klinik pada
katabolisme pirimidin hanya beberapa (Victor W. Rodwell, Phd).
B. Tujuan
1. Mempelajari definisi dan fungsi sintesis nukleotida
2. Mempelajari tahap-tahap reaksi pada sintesis nukleotida
3. Mempelajari pengaturan biosintesis purin dan pirimidin
4. Mempelajari degradasi purin yang mampu membentuk asam urat pada manusia dan
penyakit degenerative seperti sindrom lesch nyhan
5. Mempelajari siklus nitrogen
BAB II
PEMBAHASAN
1. Jalur De Novo :
Dalam biosintesis de novo nukleotida, basa-basa nitrogen (baik basa purin maupun
pirimidin) penyusun nukleotida dibuat baru dan dirangkai dari atom-atom C dan N
yang dibawa oleh berbagai molekul yaitu bikarbonat, glisin, asam aspart, glutamin,
dan formil tertahidrofolat. Namun demikian, biosintesis de novo nukleotida-
nukleotida purin memiliki perbedaan mendasar dengan biosintesis de novo
nukleotida-nukleotida pirimidin. Pada biosintesis de novo nukleotida-nukleotida
purin, cincin purin dibentuk dan dirangkai pada gugus fosforibosil yang sudah
tersedia (dibawa oleh PRPP). Sebaiknya pada biosintesis de novo nukleotida-
nukleotida pirimidin, cincin pirimidin dibentuk lebih dahulu, baru setelahnya
digabungkan dengan gugus fosforibosilyang dibawa oleh PRPP. Dengan perkataan
lain, pada biosintesis de novo nukleotida-nukleotida purin, gugus fosforibosil
terinkorporasi ke dalam molekul nukleotida yang dibentuk, sejak awal reaksi,
sedangkan pada biosintesis de novo nukleotida-nukleotida pirimidin, gugus
fosforibosil terinkorporasi pada tahap akhir biosintesis.
2. Jalur Salvage
Dalam salvage pathway, basa-basa purin dan pirimidin hasil katabolisme asam-
asam nukleat baik yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh, akan dikonversi
kembali menjadi nukleotida melalui reaksi dengan PRPP (5-fosfo-D-ribosil-1-
pirofosfat). Dalam reaksi ini PRPP berberapan sebagai pembawa ribose fosfat, dan
enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah enzim-enzim fosforibosilferase.
Sintesis nukleotida dengan daur ulang dari basa bebas atau nukleosida yg
dilepaskan dari pemecahan asam nukleat. Contohnya Adenin + PRPP jadi adenilat
+ Ppi.
Sintesa nukleotida purin dari basa purin dan nuikleosida purin dikenal
dengan nama “salvage pathways” (daur ulang atau daur penyelamatan). Basa purin
bebas adenin, guanin, dan hiposantin dapat diubah kembali menjadi bentuk
nukleotida masing-masing. Dua enzim kunci transferase terlibat dalam daur ini.
Pertama adeninfosforibosiltransferase (APRT) yang mengkatalisa reaksi berikut :
Adenin + PRPP → AMP + PPi
Enzim yang trasnsferase kedua, hiposantin-guanin fosforibosiltransferase
(HGPRT), yang mengkatalilsa reaksi-reaksi berikut:
Hiposantin + PRPP → IMP + PPi
Guanin + PRPP → GMP + PPi
Purin nukleotida fosforilase dapat juga melakukan “salvage pathways” karena
dapat mengarah ke alur kebalikan katabolisme purin. Namun jalur ini tidak
signifikan apabila dibandingka dengan yang dikatalisa PRT
1. Sintesis purin diawali oleh reaksi pembentukan molekul PRPP (5-phospho ribosil
pyro phosphate) yang berasal dari ribosa-5P yang mengkaitkan ATP dan ion Mg²
sebagai aktivator.
Biosintesis Pirimidin
Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan pembentukan yang
sama misalnya PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat, koenzim tetrahidrofolat (FH4).
Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali yaitu pada saat terjadinya penambahan
gugus ribosa-P (pada biosintesis purin), penambahan gugus ribosa-P tersebut sudah
berlangsung ditahap awal. Sedangkan pada biosintesis pirimidin berlangsung setelah
perjalanan beberapa tahap lebih jauh.
Tahapan Biosintesis Pirimidin
1. Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang
dihasilkan dari reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim
karbamoil-P sintetase yang berlangsung didalam sitosol. Berbeda dengan enzim
karbamoil-P sinthase yang bekerja pada reaksi pembentukan urea, dimana reaksi
nya berlangsung bukan didalam sitosol melainkan didalam mitokondria.
2. Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan
senyawa karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat
transkarbamoilase.
3. Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari molekul
karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA= dihidroorotic
acid). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.
4. Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase
dengan koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid).
5. Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat OMP
(orotidin mono posphate).
6. Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi
orotidilat dan menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate)yaitu produk
nukleotida pertama pada biosintesis pirimidin.
7. Pada reaksi (12) adalah satu-satunya reaksi biosintesis nukleotida pirimidin yang
membutuhkan turunan tetrahidrofolat. Gugus metilen pada N5, N10 –metilen-
tetrahidrofolat direduksi menjadi gugus metal yang ditransfer dan tetrahidrofolat
dioksidasi menjadi dihidrofolat. Agar sintesis pirimidin dapat berlangsung
dihidrofolat harus direduksi kembali menjadi tetrahidrofolat, reaksi ini dikatalisis
oleh dehidrofolatreduktase. Oleh karena itu, sel yang sedang membelah, yang harus
mengasilkan TMP dan dihidrofolat.
(Skema tahapan biosintesis pirimidin)
E. Siklus Nitrogen
Nitrogen adalah unsur yang paling penting dalam pembentukan asam amino,
protein dan asam nukleat pada makhluk hidup. Siklus nitrogen menjelaskan tentang
perubahan bentuk ion nitrogen dan senyawa nitrogen di alam, dapat dilihat pada Gambar
dibawah ini :
a. Fiksasi
Nitrogen Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubah
nitrogen di udara menjadi amonia (NH3). Mikroorganisme yang memfiksasi
nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenaseyang
dapat menggabungkan hidrogen dan nitrogen
b. Amonifikasi
Amonifikasi adalah proses pembentukan amonium oleh bakteri yang hidup di
dalam tanah. Selain dari hasil fiksasi nitrogen, amonium juga dapat terbentuk dari
dekomposisi (penguraian) organisme yang sudah mati baik tumbuhan ataupun
hewan oleh bakteri. Selain dekomposisi sampah organik, amonifikasi juga dapat
terjadi akibat aktivitas bakteri yang merubah senyawa nitrat menjadi ammonium.
c. Nitrifikasi
Nitrifikasi adalah proses pengubahan amonium menjadi nitrat oleh aktivitas enzim
nitrogenase yang di miliki oleh bakteri nitrifikasi. Proses nitrifikasi berlangsung
melalui dua tahap, yaitu nitritasi dan nitratasi. Nitritasi adalah proses pengubahan
amonium menjadi nitrit oleh bakteri nitritasi seperti Nitrosomonas. Sedangkan
nitratasi adalah proses pengubahan nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitratasi seperti
Nitrobacter.
d. Asimilasi
Asimilasi adalah proses pemanfaatan nitrat dalam proses fotosintesis. Asimilasi
terjadi melalui penyerapan nitrogen dalam bentuk ion nitrat dan amonium dari
dalam tanah oleh tanaman. Melalui suatu proses, senyawa ion nitrogen tersebut
kemudian direaksikan hingga terbentuk berbagai unsur organik seperti asam amino,
asam nukleat dan bahkan ada senyawa ion nitrogen yang di sisipkan ke dalam
klorofil.
e. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses pelepasan nitrogen kembali keudara. Proses ini terjadi
di dalam tanah dengan bantuan bakteri denitrifikasi seperti Pseudomonas,
Thibacillus,dan Micrococcus. Selain melalui proses denitrifikasi, proses pelepasan
Universitas Sumatera Utara 7 nitrogen kembali keudara juga dapat berlangsung
melalui proses oksidasi amonia anaerobic.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin terdiri dari
Adenin, guanin, hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi asam urat sedangkan pirimidin
yaitu Sitosin, urasil, timin. Dimetabolisme menjadi CO2 dan NH3. Hasil penelitian dengan
menggunakan radioisotop, ternyata setiap komponen yang dijumpai dalam kerangka inti purin
berasal dari bermacam-macam antara lain atom C (6), atom N (1), atom C (2), atom N (3),
atom C (4), atom C (5) dan atom N (7). Dan tahapan purin diawali dengan pembentukan
molekul PRPP(5-phospho ribosil pyro phosphate) dan slanjutnya membentuk senyawa 5-
phosphoribosilamin dari hasil PRPP dan membentuk senyawa GAR kemudian GAR
membentuk reaksi formilase yang dikatelisis oleh enzim kemudian senyawa formil glisin amid
ribosil 5P sehingga terjadi penutup rantai, senyawa 5 amino-4-imidazole-karboksamid- ribosil-
5P akhir dari penutupan cicncin yang k-2.Sedangkn biosintesis pirimidin memerlukan bahan
pembentuk yang sama yaitu PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat dan FH4, adapun kelainan
metabolisme purin yaitu gout, Sindrom Lesch-nyhan. Sedangkan pirimidin mempunyai
kelainan kekurangan enzim. Metabolisme pirimidin larut dalam air.
Nitrogen adalah unsur yang paling penting dalam pembentukan asam amino, protein dan
asam nukleat pada makhluk hidup. Siklus nitrogen menjelaskan tentang perubahan bentuk ion
nitrogen dan senyawa nitrogen di alam
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat kita buat yaitu untuk memperdalam lagi
tentang metabolisme purin dan pirimidin. Dalam penulisan dan pembahasan makalah ini,
tentunya belum sempurna dan masih banyak kekurangan, Oleh sebab itu Kami sebagai penulis
sangat mengharapkan kritik ataau saran dari pihak dapat memperbaiki atau menyempurnakan
makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA