Anda di halaman 1dari 25

STROKE ISKEMIK

Pendahuluan
nomor tiga penyebab kematian dan
kecacatan di dunia

Stroke merupakan • Riskesdas 2018  prevalensi stroke


penyakit gangguan (permil) berdasarkan diagnosis dokter
fungsional otak berupa provinsi dengan penderita stroke
kelumpuhan pada saraf tertinggi ada pada Provinsi Kalimantan
(deficit neurologic) akibat Timur (14,7) dan terendah pada Provinsi
gangguan aliran darah Papua (4,1).
pada salah satu bagian
otak • Sulawesi Utara urutan ke tiga tertinggi
penderita stroke di Indonesia

Faktor risiko kejadian sroke iskemik 


faktor yang tidak dapat dimodifikasi (non-
modifiable risk factors) & dapat dimodifikasi
(modifiable risk factors)
Anatomi Otak
Otak terdiri dari otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum), dan batang otak (Trunkus serebri)
Vaskularisasi Otak

1.Dua A.Karotis ( 80 % )
2.Dua A. Vertebralis
(20%)

Arteria Karotis kanan keluar dari pecahan Trunkus Brakhiocephalikus


yang menjadi arteria Subklavia dan arteria Karotis Komunis. Arteria
karotis kiri timbul langsung dari arkus aorta. Selanjutnya arteria karotis
dan arteria vertebralis membentuk sirkulasi kolateral
Sirkulus dari Willis (circulus arteriosus Willisii ).
Definisi (WHO)
Stroke Manifestasi klinis dari
gangguan fungsi serebral, baik fokal
maupun menyeluruh (global) yang
berlangsung dengan cepat,
berlangsung lebih dari 24 jam, atau
berakhir dengan kematian, tanpa
ditemukannya penyebab selain dari
pada gangguan vaskular.
Definisi menurut Perdossi 2016

• Kumpulan gejala defisit neurologis akibat


gangguan fungsi otak akut baik fokal
maupun global yang mendadak, disebabkan
oleh berkurangnya atau hilangnya aliran
darah pada parenkim otak, retina atau
medulla spinalis, yang dapat disebabkan
oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh
darah arteri maupun vena, yang dibuktikan
dengan pemeriksaan imaging dan/atau
patologi.
Epidemiologi

Laporan American Heart Association (AHA)


tahun 2016 mendapatkan stroke iskemik
mencapai 87%serta sisanya adalah
perdarahan intraserebral dan subaraknoid

Insiden stroke di Asia sangat bervariasi, antara


lain Malaysia (67/100.000 penduduk) dan
Taiwan (330/100.000 penduduk).

RISKESDAS tahun 2013, prevalensi stroke


di Indonesia meningkat dari 8.3% pada
tahun 2007 menjadi 12.1%
Klasifikasi stroke iskemik berdasarkan waktu

Transient Ischemic Attack (TIA):


• Gangguam neurologis lokal yang terjadi selama beberapa menit sampai jam saja.
Gejala yang muncul akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu
kurang dari 24 jam. Risiko kejadian TIA pada umur >85tahun menurun, L>P

Reversible Ischaemic Neurological Deficit (RIND)

• Terjadi lebih lama dari pada TIA, gejala hilang lebih dari 24 jam tetapi tidak lebih
dari 1 minggu

Stroke In Evolution (SIE) / Progressing Stroke

• Perkembangan stroke perlahan-lahan sampai alur munculnya gejala makin lama


semakin buruk, proses progresif  beberapa jam sampai beberapa hari

Completed stroke / serangan stroke iskemik irreversible

• Gangguan neurologis yang timbul sudah menetap atau


permanen. Sesuai dengan namanya, stroke komplit dapat
diawali oleh serangan TIA berulang
Klasifikasi stroke iskemik berdasarkan lokasi
penggumpaalannya

Stroke Non Stroke Non


Hemoragik Hemoragik
Embolik Trombus

embolik tidak terjadi


pada pembuluh darah Terjadi karena adanya penggumpalan
otak, melainkan di pembuluh darah ke otak
tempat lain seperti di - stroke pembuluh darah besar
jantung dan sistem (termasuk sistem arteri karotis)
vaskuler sistemik merupakan 70% kasus stroke non
hemoragik trombus
- stroke pembuluh darah kecil (termasuk
Kelainan pada jantung ini sirkulus Willisi dan sirkulus posterior)
menyebabkan curah jantung
berkurang dan serangan
biasanya muncul disaat Trombosis pembuluh darah kecil terjadi
penderita tengah beraktivitas ketika aliran darah terhalang, biasanya ini
fisik seperti berolahraga terkait dengan hipertensi dan merupakan
indikator penyakit atherosklerosis
Etiologi

• aterosklerosis, displasi fibromuskuler,


Vaskuler inflamasi (SLE, poliartritis nodusa, AIDS),
thrombosis vena, sindrom moyamoya)

• thrombus mural, aritmia jantung, penyakit


Kelainan jantung jantung rematik. Fibrilasi atrium

• trombositosis, polisitemia, anemia sel sabit,


Kelainan darah leukositosis, hiperkoagulasi, dan
hiperviskositas darah
Faktor Risiko

dapat
dimodifikasi
tidak dapat
atau
dimodifikasi
dilakukan
tatalaksana
hipertensi, diabetes
mellitus(DM), usia, jenis kelamin,
merokok, obesitas, dan etnis
asam urat, dan
hiperkolesterol
Patofisiologi

• Ada tingkatan makroskopik, stroke non hemoragik, paling sering


disebabkan oleh emboli ekstrakranial atau trombosis intrakranial,
penurunan aliran serebral
• Pada tingkatan seluler, setiap proses yang mengganggu aliran
darah menuju ke otak akan menyebabkan timbulnya kaskade
iskemik yang berujung pada terjadinya kematian neuron dan infark
serebri
Manifestasi Klinis

FAST memiliki sensitivitas


85% dan spesifisitas 68%
untuk menegakkan stroke

• Kelumpuhan sesisi/kedua
sisi, kelumpuhan satu
ekstremitas, kelumpuhan
otot-otot untuk proses
menelan, bicara
• Gangguan fungsi
keseimbangan
• Gangguan atensi,
memori, bicara verbal
• Gangguan kesadar
Diagnosis

Anamnesis:
• Kelumpuhan satu Pemeriksaan fisik
sisi/kedua sisi? Skala Koma Glasgow
• Gangguan (GCS )  untuk kesadaran
keseimbangan, Kelumpuhan saraf kranial,
penglihatan kelemahan motoric,
• Gangguan kognitif Deficit sensorik, gangguan
atensi, memori, bicara otonom, gangguan fungsi
kognitif
• Gangguan kesadaran
Kriteria diagnosis stroke iskemik
Deficit neurologis global atau salah satu/beberapa deficit
neurologis fokal yang terjadi mendadak dengan bukti gambaran
pencitraan otak (CT-scan atau MRI).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. CT Scan
Gold Standar untuk membedakan stroke iskemik
dengan stroke perdarahan.
iskemik  gambaran hipodense
stroke perdarahan gambaran hiperdens
CT scan

2. MRI
Pemeriksaan ini sangat baik untuk menentukan
adanya lesi di batang otak (sangat sensitif)
Pemeriksaan Penunjang

Pencitraan otak: CT scan kepala non kontras, CT angiografi


atau MRI dengan perfusi dan difusi serta magnetic resonance
angiogram (MRA)
Elektrokardiografi (EKG)
Pemeriksaan laboratorium: hematologi, gds, fungsi ginjall (ur
cr), HbA1C, profil lipid, C-reaktin protein (CRP), LED, activated
partial thrombin time (APTT), prothrombin time (PT), enzim
jantung, fungsi hati
Diagnosa Banding

Gejala klinis Perdarahan Perdarahan Stroke Non


IntraSerebral (PIS) Subarakhnoid Hemoragik (SNH)
(PSA)
Stroke hemoragik
Gejala defisit fokal
Berat Ringan Berat/ringan

Awitan/onset Menit/jam 1-2 menit Pelan (Jam/hari)

• karena
Nyeri kepalapecahnyaHebat
pembuluh darah otak Sangat hebat Ringan/tidak ada
• Perdarahan intra serebral sering dipicu oleh hipertensi
dan rupture
Muntah pada salah satu arteri otak & Sering
Sering menimbulkan edema Tidak, kecuali lesi
otak serangan saat aktif peningkatan TIK 
awalnya dibatang otak
kematian mendadak karena herniasi otak
• Perdarahan ekstra
Hipertensi serebral
Hampir selalu (subarakhnoid)  rupture Hampir selalu
Biasanya tidak
aneurisma vascular dan trauma kepala Aneurisma
Kesadaran Biasa hilang Bisa hilang Dapat hilang
yang pecah ini berasal dari pembuluh darah sirkulasi
Willisi dan cabang-cabangnya yangsebentar terdapat diluar
Hemiparesis Seing sejak awal Awal tidak ada Sering sejak awal
parenkim otak
Deviasi mata Bisa ada Jarang Mungkin ada

Edema pupil + -
Komplikasi

• Pneumonia, infeksi saluran kemih


• Thrombosis vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT), decubitus,
spasstisitas dan nyeri, depresi, gangguan fungsi kognitif, kejang
• Komplikasi metabolic : gangguan elektrolit.
• Hiperglikemia pada pasien non-diabetes yang mengalami stroke akut
terjadi akibat meningkatnya kadar kortisol, katekolamin dan glucagon
Tatalaksana
Tatalaksana Spesifik
• Trombolisis intravena : alteplase dosis
Tatalaksana Umum 0.6-0.9 mg/kgBB, pada stroke iskemik
• Stabilisasi jalan nafas dan onset <6 jam
pernapasan • Terapi endovascular : trombektomi
• Stabilisasi hemodinamik (infus mekanik, pada stroke iskemik dengan
kristaloid) oklusi karotis interna atau pembuluh
• Pengendalian tekanan darah intrakranial, onset <8 jam
intrakranial (manitol jika • Manajemen hipertensi (Nicardipin,
diperlukan) ARB, ACE-Inhibitor)
• Pengendalian kejang (terapi anti • Manajemen gula darah (insulin, anti
kejang jika diperlukan) diabetik oral)
• Analgetik dan antipiterik, jika • Pencegahan stroke sekunder
diperlukan (antiplatelet :aspirin, clopidogrel, atau
• Gastroprotektor, jika diperlukan antikoagulan : warfarin, dabigatran,
• Manajemen nutrisi rivaroxaban)
• Neroprotektor (citicholin)
• Pencegahan DVT dan emboli
• Perawatan di Unit Stroke
paru : heparin atau LMWH
• Neurorehabilitasi
Edukasi
Tindakan Operatif • Penjelasan mengenai stroke
• Carotid Endartersctomy iskemik, risiko dan komplikasi
(CEA) selama perawatan
• Carotid Artery Stenting • Penjelasan mengenai factor
(CAS) risiko, gejala stroke
• Stenting pembuluh darah • Penjelasan program
intracranial pemulangan pasien (Discharge
Planning)
Pencegahan

• Modifikasi gaya hidup termasuk pola makan dengan menghindari pola


makan tinggi lemak jenuh
• Berhenti merokok dan meminum alkohol
• Bergerak aktif untuk mengurangi obesitas
• Memantau tekanan darah dan gula darah secara rutin, dan apabila
ada kelainan maka segera konsultasikan perihal gangguan tersebut
Prognosis

• Usia lanjut (>75 tahun) memiliki faktor risiko yang lebih besar untuk
mortalitas
• Prognosis setelah stroke iskemik akut dapat berbeda antar individu
tergantung pada derajat beratnya stroke dan pada kondisi pasien
sebelum sakit, usia dan komplikasi yang dialami oleh pasien setelah
stroke
Kesimpulan

• Stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah kumpulan


gejala klinis yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak baik fokal atau
global secara tiba-tiba, disertai gejala-gejala yang berlangsung selama
24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya
penyebab lain selain gangguan vaskuler.
• Stroke dibagi menjadi stroke hemoragik dan stroke non hemoragik
(Iskemik).
• Stroke iskemik disebabkan akibat adanya sumbatan berupa emboli
maupun trombus. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya
gangguan aliran darah sehingga mengakibatkan terjadinya stroke.
• Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian stroke yaitu hipertensi,
diabetes miellitus (DM), obesitas, usia, dan lainnya.
• Tanda yang bisa dtemukan pada pasien stroke yaitu mulut mencong,
kelemahan pada tangan, kesulitan bicara sehingga perlu dilakukan
tatalaksana secepatnya untuk menghindari perburukan

Anda mungkin juga menyukai