disusun oleh :
Frizki Revanda Putra (108121030)
Ijah Ropingah (108121039)
Rismawati (108121053)
1
PRAKATA
Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Terimakasih saya ucapkan kepada Ibu Engkartini M.kep.,Ns selaku dosen
pembimbing mata kuliah KD 1
Dalam makalah ini saya akan menjelaskan tentang teori keperawatan oleh Virginia
Henderson. Makalah ini saya akui masih sangat banyak kekurangan. Oleh karena itu
saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
PRAKATA.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson...............................3
2.2 Model Keperawatan Virginia Hederson.........................................................3
2.3 Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan......................................4
2.4 Konsep Utama Teori Henderson.....................................................................4
2.5 Hubungan perawat-pasien-dokter...................................................................6
2.6 Aplikasi Teori Henderson dalam proses Keperawatan................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Saran...............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Latar Belakang
Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing
(definisikeperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus
menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh
persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama
Stackpole.Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi
keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya tugas unik perawat
adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui
upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan
penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat
dilakukan secara mandiri oleh individu
saat ia memiliki ke kuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk I tu.
1
5. Jelaskan hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson ?
6. Bagaimana system aplikasi teori Henderson dalam proses keperawata?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tiga diantaranya terhambat dalam aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas
dan tidak dapat melakukan aktivitas.
4
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik
apakah ia sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung.
Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh
kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan
Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu
untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh
profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson
menjelaskannya lebih lanjut.
5
9) Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10) Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan
emosi,kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
11) Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12) Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13) Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14) Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun
pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia.
Keempat belas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan
menjadi empat kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis,
sosiologis, dan spiritual.
2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu,baik dalam
keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat
mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan
berdasarkan kebutuhan dasar manusia 14 komponen di atas. Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis
maupun sosial.
3. Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat
berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting dari
pada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat,diperlukan
kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak,
serta pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan.
6
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek
lingkungan.
a. individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun
kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil obser"asi dan penilaian perawat sebagai
dasar memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-
saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan
untuk memperkirakan adanya bahaya.
7
pengatahuan. Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat
membantu pasien meraih atau mendapatkan kembali
kemandiriannya.Henderson menyatakan kemandirian adalah yang relatif.
8
Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan
rencana perawatan sesuai kebutuhan individu-termasuk di dalamnya perbaikan
rencana jika ditemukan adanya perubahan-serta dokumentasi bagaimana perawat
membantu individu dalam keadaan sakit atau sehat. Selanjutnya, pada tahap
implementasi, perawat membantu individu memenuhi kebutuhan dasar yang
telah disusun dalam rencana perawatan guna memelihara kesehatan individu,
memulihkannya dari kondisi sakit, atau membantunya meninggal dalam damai.
Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip
fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan
kemampuan intelektual serta fisik individu.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson
dalamdefinisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan
keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat
digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar
perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh
dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk memandu
kurikulum keperawatan dan praktek. Jika saran dapat dibuat untuk
meningkatkan konsep keperawatan Henderson, itu adalah penggabungan teori.
Sebagai contoh, akan menarik untuk melihat bagaimana holisme atau teori
sistem umum menjelaskan hubungan antara komponen asuhan keperawatan
dasar. Konfirmasi dari ada tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan
diperlukan untuk memperjelas apa yang perawat harus dilakukan jika masalah
yang diajukan adalah selain fisik.
Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi
keperawatan, ia pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam
pengembangan praktik keperawatan! pendidikan dan lisensi. Karyanya harus
dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat mengejar gelar akademis
tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan dan untuk
mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan pasien.
3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang
teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang
teori keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam
makalah ini! diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori
ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App,Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan
Profesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta
:Salemba Medika.
Potter dan Perrty. 2006. Fundemental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Haemer, B., & Hederson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik keperawatan.
New York:Macmillan.
11