Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Falsafah dan Teori Keperawatan

“Teori Virginia Henderson”

Dosen Pembimbing :

Bu. Eva Riantika Ratna Palupi S.Kep.,Ns.,M.Kep

Kelompok 2 :

1. Sintong Panjaitan (21142010001)


2. Adellia Ocha Putri P (21142010014)
3. Ata Robicha Dakiya (21142010022)
4. Rina Afif Alviani (21142010023)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

JL.K.H ROSYID Km Ds. NGUMPAK DALEM BOJONEGORO

TELP.(0353)882197 FAX. (0353)881902

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnya kami bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Kami sampaikan terimakasih kepada Bu Eva Riantika Ratna Palupi S.Kep.Ns.,M.Kes selaku
dosen pembimbing kelompok kami. Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah
dengan  Judul “TEORI VIRGINIA HENDERSON”,yang menurut kami dapat memberikan
manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajarinya. Melalui kata pengantar ini kami lebih
dahulu meminta maaf dan memohon maklum apabila isi makalah ini ada kekurangan dan ada
tulisan yang kami buat kurang tepat atau tidak berkenan dihati para pembaca. Dengan ini
kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah
SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bojonegoro, 07 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................i


Daftar Isi ......................................................................................................ii
Bab 1 PENDAHULUAN .............................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Tujuan .........................................................................................1
1.3 Manfaat ................................................................................................1
Bab 2 PEMBAHASAN.................................................................................2
2.1 Definisi Teori Keperawatan Virginia Henderson...................................3
2.2 Hubungan Paradigma dengan Teori Keperawatan.................................4
2.3 Konsep Utama Teori Henderson.............................................................5
2.3.1 Manusia...............................................................................................6
2.3.2 Keperawatan.......................................................................................7
2.3.3 Kesehatan............................................................................................7
2.3.4 Lingkungan.........................................................................................8
2.4 Hubungan perawat-pasien-dokter...........................................................8
2.5 Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan ..........................9
2.6 Tujuan Keperawatan Menurut Henderson.............................................10
Bab 3 PENUTUP.........................................................................................11
3.1 Kesimpulan............................................................................................11
3.2 SARAN..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan).
Definisi nya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbanganfisiologis. 
Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahlifisiologis bernama 
Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuahdefinisi keperawatan yang dit
injau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu,
baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas
guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai,
yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individusaat ia memiliki kekuatan, kemampuan, 
kemauan, atau pengetahuan untuk itu. Di samping itu, Henderson juga mengembangkan
sebuah model keperawatan yang dikenal dengan “The Actifities of Living”.
Model tersebut menjelaskan bahwa tugas. Perawat adalah membantu individu dalam
meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya
secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan
rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui :
1. Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson
2. Model keperawatan menurut Virginia Henderson
3. Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan
4. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
5. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson
6. Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan
7. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson
1.3 Manfaat
Hasil penulisan ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan menurut
Virgina Henderson bermanfaat bagi pengetahuan. Serta menambah bahwa pentingnya
mempelajari teori ini bagi mahasiswa atau mahasiswi di STIKES RAJEKWESI
BOJONEGORO sangatlah pneting.
1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Teori Virginia Henderson


Pada saat memberikan praktik keperawatan, tentunya perawat melakukannya berdasarkan
berbagai teori keperawatan. Pada kesempatan kali ini, Tim MediaPerawat akan mengajak
untuk mengingat atau pun menginformasikan mengenai teori-teori keperawatan yang telah
diaplikasikan oleh para perawat dalam melakukan asuhan keperawatan sejak dulu. Salah
satunya yaitu, teori keperawatan yang dicetuskan oleh seorang Pakar Teori Keperawatan
Dunia “Virginia Henderson”.
Virginia Henderson adalah salah satu tokoh keperawatan yang teorinya diaplikasikan pada
pelayanan keperawatan. Henderson adalah seorang perawat, teoretikus, peneliti, dan
pengarang buku. Konsep utama dari teori ini berhubungan dengan metaparadigma yaitu
keperawatan, kesehatan, pasien, dan lingkungan. Henderson percaya bahwa “Fungsi khusus
perawat adalah untuk membantu individu, baik sakit ataupun sehat, kinerja dalam aktivitas
tersebut berperan untuk kesehatan atau pemulihan (atau untuk kematian yang tenang) dimana
pasien akan melakukan tanpa bantuan apabila memiliki kekuatan, yang diperlukan kemauan
atau pengetahuan”(Melanie McEwen, 2011).

Gambar 2.1

2
Henderson menguraikan definisi keperawatan dengan mengidentifikasi 14 kebutuhan yang
mendasari asuhan keperawatan, 8 dari kebutuhan ini berkaitan langsung dengan fungsi tubuh,
sedangkan 6 sisanya berhubungan dengan keselamatan dan menemukan arti dalam hidup. 14
Kebutuhan Dasar Manusia menurut Virginia Henderson adalah sebagai berikut (Alligood,
MR., 2014) :

Gambar 2.2
1. Breath normally (bernafas dengan normal)
2. Eat and drink adequately (kebutuhan makan dan minum yang adekuat)
3. Eliminate body wastes (kebutuhan eliminasi)
4. Move and maintain desirable postures (kebutuhan bergerak dan mempertahankan
5. Postur tubuh)
6. Sleep and rest (kebutuhan tidur dan istirahat)
7. Select suitable clothes ; dress and undress (kebutuhan berpakaian)
8. Maintain body temperatures within a normal range by adjusting clothing and
modifying the environment (mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal,
dengan menyesuaikan pakaian dan memodifikasi lingkungan)

3
9. Keep the body clean and well groomed and protect the integument (menjaga tubuh
tetap bersih dan melindungi kulit)
10. Avoid dangers in the environment and avoid injuring others (menghindari bahaya
lingkungan dan menghindari cedera)
11. Communicate with others in expressing emotions, needs, fears, or opinions
(Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengungkapkan perasaan emosi, kebutuhan,
ketakutan atau pendapat)
12. Worship according to ones faith (beribadah sesuai keyakinan seseorang)
13. Work in such a way that there is a sense of accomplishment (kebutuhan akan
pekerjaan dan penghargaan)
14. Play or participate in various forms of recreation (kebutuhan akan hiburan atau
rekreasi)
15. Learn, discover, or satisfy the curiositythat leads to normal development and health
and use the available health facilities (Belajar, menemukan atau memuaskan rasa
ingin tahu yang mengarah pada perkembangan kesehatan dan dapat memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang tersedia)
Itu tadi salah satu teori keperawatan yang dirangkum oleh Tim MediaPerawat
selanjutnya. Referensi : Alligood, MR,. 2014. Nursing Theorists and Their Work. Elseviers
Melanie McEwen, E. M. W. (2011). Theoretical Basis for Nursing (3 Edition). Lippincott
Williams & Wilkins. Copyright.

4
2.2 Hubungan Paradigma Dengan Teori Keperawatan
yang berjudul “The Structure Of Science Revolution”. Khun mendefinisikan
paradigma adalah sebagai model, konsep, pola atau pandangan dunia. Pengertian lain dari
paradigma menurut Potter dan Perry dalam bukunya Fundamental of Nursing diartikan
sebagai bagian dari ilmu, filosofi, dan teori yang dapat diterima yang diterapkan oleh suatu
disiplin. Kata Paradigma berasal dari bahasa Yunani yang berarti suatu model , teladan, dan
ideal. Berasal dari kata para yang berarti disamping memperlihatkan dirinya. Paradigma
memiliki fungsi yaitu dapat menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang
melingkupi profesi keperawatan , praktik , dan organisasi profesi. Selain itu dapat membantu
individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan dan membantu untuk
memahami setiap fenomena yang terjadi. Konsep Paradigma Istilah paradigma pertama kali
dikenalkan oleh Thomas Kuhn (1979) melalui bukunya keperawatan. Konsep dapat disebut
juga ide-ide, yaitu kesan-kesan yang abstrak dari lingkungan yang diorganisir melalui
symbol-symbolyang nyata. Misalnya konsep mengenai obyek, sifat-sifat dankejadian.
Kumpulan dari konsep-konsep ini akanmenyusun kerangka konseptual atau model konseptual
yang tersusun dari ide-ide abstrak, umum dan preposisi yangmenspesifikasi hubungan
diantaranya. Konsep keperawatan dikembangkan berdasarkan filosofi dan paradigma
keperawatan. Pada filosofi keperawatan terdapat tiga unsur utama yang menjadi keyakinan
dan proses berpikir kritis dalam mengembangkan ilmu keperawatan, yaitu humanism, holism
dan care. Dari ketiga unsur utama, diyakini bahwa manusia merupakan pusat/sentral asuhan
keperawatan dan care sebagai landasan utama dalam praktik/asuhan keperawatan.
Berdasarkan filosofi keperawatan, maka dikembangkan empat konsep utama paradigma
keperawatan,yaitu:
1.Manusia
2.Keperawatan
3.kesehatan(sehat-sakit)
4.lingkungan

Konsep Manusia, Manusia yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sering
disebut sebagai makhluk yang paling sempurna karena memiliki akal. Dalam keperawatan,
manusia adalah sentral penerima asuhan keperawatan, karena manusia memiliki kebutuhan
yang kompleks, termasuk klien, keluarga, dan komunitas. (Potter dan Perry, 2009).

5
Manusia dipandang sebaagi individu yang bersifat holistik dan humanistik yang dalam
kehidupannya selalu berinteraksi dengan lingkungan, baik internal maupun eksternal yang
akan berpengaruh terhadap status kesehatannya, asuhan/pelayanan keperawatan.
Asuhan/pelayanan keperawatan merupakan praktik/tindakan keperawatan mandiri yang
diberikan karena adanya ketidakmampuan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia
merupakan makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang unik dan utuh dalam arti merupakan satu
kesatuan utuhdari aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam
kebutuhan sesuai dengan tingkatan perkembangannya. (Konsorsium Ilmu Kesehatan 1992).
Kebutuhan dasar berupa biologi, psikologi, sosial, budaya dan spiritual. Manusia memiliki
siklus hidup dan mempunyai kapasitas untuk berpikir, belajar, bernalar, berkomunikasi dan
mengembangkan budaya serta nilai. Manusia berperan sebagai sasaran pelayanan
keperawatan, berpotensi secara aktif terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Manusia
adalah klien sebagai individu, keluarga dan masyarakat. Individu sebagai klien adalah
anggota keluarga yang unik sebagai satu kesatuan yang utuh dari aspek biologi, psikologi,
sosial dan spiritual.

2.3 Konsep Utama Teori Virginia Henderson


Konsep Utama dalan Teori Virginia Henderson mencakup manusia keperawatan,
kesehatan dan lingkungan.
2.3.1 Manusia
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk
meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih
kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang
merupakan komponen penanganan perawatan. Keempat belas kebutuhan dikategorikan
menjadi empat komponen penting yaitu sebagai berikut ;

1) Komponen Biologis, terdiri dari : Bernafas secara normal. Makan dan minum
dengan cukup. Membuang kotoran tubuh. Bergerak dan menjaga posisi yang
diinginkan. Tidur dan istirahat. Memilih pakaian yang sesuai.

6
Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawatt serta melindungi
integumen. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.

2) Komponen Psikologis, terdiri dari : Berkomunikasi dengan orang lain dalam


mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut, atau pendapat. Belajar mengetahui atau
memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta
menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.

3) Komponen Spiritual, terdiri dari : Beribadah sesuai dengan keyakinan

4) Komponen Sosiologis, terdiri dari : Bekerja dengan tata cara yang ada mengandung
unsur prestasi.

Henderson juga mengatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan
satu sama lain (inseparable). Sama halnya antara klien dan keluarga, mereka merupakan satu
kesatuan (unit).

2.3.2 Keperawatan
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi mandiri didalam
penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusai. Untuk menjalankan fungsinya,
perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.

2.3.3 Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk
mencapai kondisi sehat dibutuhkan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan
meraih atau mempertahankan kesehatan bila memiliki kekuatan, kehendak serta pengetahuan
yang cukup.

7
2.3.4 Lingkungan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan :

1) Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.

2) Perawat mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.

3) Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.

4) Dokter menngunakan hasil observasi daqn penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.

5) Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang


konstruksi bangunan dan pemeliharaan.

6) Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktek keagamaan untuk
memperkitakan adanya bahaya.

2.4 Hubungan Perawat-Pasien-Dokter


. Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dank lien.
Menurut Henderson ( dalam asmadi, 2008), hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga
tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri :

1) Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien


Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pannganti (substitute) didalam
memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kemauan pasien yang
berkurang. Disini perawat berfungsi untuk melengkapi.

2) Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.


Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan
sebagai penolong (helper) untuk menolong atau membantu pasien untuk mendapatkan
kembali kemandiriannya. Kemandirian ini bersifat relative, sebab tidak ada satupun manusia
yang tidak bergantung kepada orang lain. Meskipun demikian, perawat berusaha keras saling
bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien.

8
3) Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana
perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien tetap memiliki kebutuhan
dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan
kondisi patologis dan factor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status social atau
budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual. Kaitannya dengan dengan hubungan perawat-
dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah
dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi yang memperbolehkan dokter memberi
perintah kepada perawat tau tenaga kesehatan lainnya. Tugas perawat adalah membantu
pasien dalam melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter. Rencana
perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien harus dijalankan sedemikian rupa
sehinnga dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukan oleh dokter.

2.5 Aplikasi Teori Virginia Henderson dalam Proses Keperawatan


Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat sangat mempengaruhi kualitas
pelayanan kesehatan yang akan diterima oleh pasien. Upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan tersebut salah satunya dengan mengaplikasikan
teori virginia henderson. Tujuan : Penerapan teori Virginia Henderson pada pasien dengan
neglected fracture of left shaft femur. Metodologi yang digunakan adalah dengan
menggunakan studi literatur dan studi kasus. Hasil : Penerapan teori Virginia Henderson
efektif diterapkan pada pasien dengan neglected fracture of left shaft femur.
Kesimpulan : teori Virginia Henderson dapat digunakan pada asuhan keperawatan pasien
dengan neglected fracture left shaft femur untuk meningkatkan kemandirian akibat perubahan
fisik dan psikologis. (Sahrudi Sahrudi, Agung Waluyo, Masfuri Masfuri )

9
2.6 Tujuan Keperawatan Menurut Virginia Henderson
Lahir di Kansas City, Missouri , 1897. Tepat pada tahun 1918, Virginia Henderson
mulai belajar mengenai dunia keperawatan di The Army School of Nursing, Washington,
D.C dan menyelesaikan studi tersebut pada tahun 1921. Pada dasarnya, Henderson tertarik
oleh dunia keperawatan sejak perang dunia pertama, dikarenakan ingin membantu para
pasukan yang sakit dan terluka akibat perang. Namun, dari niatannya tersebut ia malah dapat
mengembangkan dirinya dalam dunia keperawatan hingga mampu mendefinisikan sendiri
apa serta bagaimana tujuan dari keperawatan. Baginya, tujuan keperawatan adalah untuk
bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien
untuk mendapatkan kembali kemandiriannya dalam kurun waktu yang tidak lama.

10
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam definisinya
tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan keperawatan dasar, tidak rumit
dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai panduan untuk praktik
keperawatan oleh sebagian besar perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan
digunakan di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk memandu
kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk publikasi ICN,
yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh. Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan
konsep keperawatan Henderson, itu adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan
menarik untuk melihat bagaimana holisme atau teori sistem umum menjelaskan hubungan
antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada tidaknya daftar komponen
yang diprioritaskan diperlukan untuk memperjelas apa yang perawat harus dilakukan jika
masalah yang diajukan adalah selain fisik. Mengingat waktu di mana Henderoson
dipublikasikan kepada definisi keperawatan, ia pantas banyak mendapat pujian sebagai
pemimpin dalam pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan, lisensi. Karyanya
harus dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat mengejar gelar akademis tertinggi.
Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan dan untuk mengidentifikasi dan
menguji teori dasar untuk perawatan pasien.

3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan menurut
Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan
praktik keperawatan.

11
Daftar Pustaka

Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. : Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik keperawatan. New
York:Macmillan.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. : Salemba Medika.

Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. : Penerbit Buku Kedokteran ECG.

APLIKASI TEORI VIRGINIA HENDERSON PADA PASIEN NEGLECTED FRACTURE


OF LEFT SHAFT FEMUR, Vol 7, No 2 (2019), DUNIA KEPERAWATAN VOLUME
7 NOMOR 2, SEPTEMBER 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai