Anda di halaman 1dari 21

Laporan makalah kelompok 2B

Teori menurut Virginia Henderson

Anggota Kelompok :

Dian Puspita Sari 18031061

Winda 18031075

Tengku Atika Rahmanisa 18031077

Elisa Prima A 1803108

Tria Masithoh Aprillia 18031089

Alfina 18031094

Aisyah Nurfakhirah Sandyna 18031096

Program Studi Ilmu Keperawatan


STIKes Hang Tuah Pekanbaru
2018
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami
ucapkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah Teori Keperawatan
Oleh Virginia Henderson.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah kami
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang tujuan makalah ini bisa memberikan
manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Pekanbaru,September 2018

Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya
ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.

Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.Dalam melaksanakan


prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang
sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak
yang dapat diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.

Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-
fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang
dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan
fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan
digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan. Saat ini banyak sekali teori
yang sedang berkembang dalam dunia keperawatan, salah satunya ialah teori dari
“Virginia Henderson”.

Virginia Henderson lahir pada tahun 1897, merupakan anak kelima dari delapan
bersaudara. Seorang warga Negara dari Kansas city, Mo, Henderson menghabiskan masa
pekembangannya di Virginia karena ayahnya membuka prakter notaries di Washinton
D.C Selama perang dunia I Henderson mulai tertarik dengan Keperawatan. Tahun 198 dia
memasuki The Army School of Nursing di Wasington D.C. Henderson lulus tahun 1921
dan menempati posisi sebagai staf perawat di The Henry Street visiting nurse service di
New york. 1992 henderson mengajar perawat di The Norfolk Protestant Hospital di
Virginia. 5 tahun dia memasuki Teacher College at Columbia University dan
mendapatkan gelar B.S. dan M.A nya dalam pendidikan perawat. 1929 henderson sebagai
kepala pengajar di The Clinics of Strong Memorial Hospital di Rocherter, New York.
1930 Henderson kembali mengajar sebagai staf pengajar di bidang proses analisis
perawat dan praktek klinik hingga 1984.

Henderson menikmati karir sebagai penulis dan peneliti. Dia menulis kembali edisi
keempat dari buku Bertha Harmer’s yang berjudul Texbook of the Principles and Practice
of Nursering. Saat Ederson meninggal. Edisi ini dipublikasikan pada tahun 1939 dan
berisi definisi perawat menurut Endersonsendiri. Edisi kelima dipublikasikan pada tahun
1955. Henderson telah bekerjasama dengan Yale University sejak awal 1950. Dari tahun
1959 hingga 1971 Henderson memimpin The Studies Index Project Sponsored oleh Yale.
The Nursing Studies Index telah berkembang menjadi 4 volume index yang bercacatan
menjadi literature biographic, analisis dan sejarah perawat dari tahun 1900 hingga 1959.
Pamfletnya, Basic Principles of Nursing Care, di publikasikan untuk Internasional
Council of Nurses pada tahun 1960 dan diterjemahkan menjadi lebih dari 20 bahasa.
Buku The Nature of Nursing diplubikasikan pada tahun 1966 dan menjelaskan konsep
tentang dasar keperawatan, fungsi yang unik. The Principles and Practice of Nursing
diplubikasikan pada tahun 1978, ditulis oleh Henderson dan Gladys Nite dan di edit oleh
Henderson. Buku ini telah di gunakan dalam kurikulum dari berbagai sekolah perawat.
1890 henderson aktif sebagai peneliti Associate Emeritus di Yale.

Ia memperkenalkan definisi keperawatan. Definisinya tentang keperawatan dipengaruhi


oleh latar belakang pendidikannya dan kecintaanya dengan keperawatan saat Ia melihat
korban-korban perang dunia. Ia mengatakan bahwa definisi keperawatan harus
menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Menurutnya, “tugas unik perawat ialah
membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui usahanya
melakukan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau
proses meninggal dengan damai” dengan begitu maksud dari teori Virginia Henderson
yaitu berusaha mengembalikan kemandirian, kekuatan, kemampuan, kemauan, dan
pengetahuan individu tersebut.

Selain itu, Virginia Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan “The
Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat ialah membantu
individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat harus mandiri
dalam mengerjakan tugasnya dan tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap
harus menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

1.2 TUJUAN
1. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengaplikasikan teori keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan konsep dasar teori dan model
keperawatan Virginia Handerson .
b. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip umum teori dan model konsep keperawatan
dari Virginia Handerson dengan komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang
mempunyai empat belas kebutuhan dasar keperawatan.

1.3.Manfaat
Mahasiswa Dapat menambah wawasan tentang teori keperawatan yang di kemukakan
oleh Virginia Henderson.
BAB II
Landasan Teori

2. 1.Teori Keperawatan Menurut Virginia Henderson

“Tugas unik perawat adalah membantu individu baik dalam keadaan sakit maupun sehat
melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan
penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dilakukan secara
mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau
pengetahuan untuk itu.” Ia mengemukakan teori tersebut dikarenakan keyakinan dan nilai
yang ia percayai yaitu manusia, keperawatan, kesehatan, dan lingkungan.Selain itu Ia
juga mengatakan dalam mendefinisikan tentang keperawatan harus memikirkan
keseteimbangan fisiologisnya.

Henderson menghubungakan hal-hal tersebut dengan kegiatan sehari-hari dan Ia juga


memberikan gambaran tentang bagaimana tugas perawat harus bisa
mengkaji,menganalisis dan mengobservasi untuk bisa memberikan dukungan dalam
kesehatan dan proses penyembuhan atau pemulihan dengan demikian individu tersebut
mendapatkan kembali kemandirian dan kebebasan yang merupakan tujuan mendasar dari
teori tersebut.Ia juga berpendapat dalam sudut Epistemologi karakteristik ilmu
keperawatan,manusia adalah makhluk yang unik,dan tidak ada yang memiliki kebutuhan
dasar yang sama yang dalam pemenuhannya memerlukan bantuan orang lain.

2.2 Konsep utama teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,


kesehatan, dan lingkungan :

1. Manusia. Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan


untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk
meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14
komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Keempat belas kebutuhan
tersebut adalah sebagai berikut.

a) Biologis
- Bernapas secara normal.
- Makan dan minum dengan cukup.
- Membuang kotoran tubuh.
- Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
- Tidur dan istirahat.
- Memilih pakaian yang sesuai.
- Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan.
- Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen.
- Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
b) Psikologis
-Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa
takut, atau pendapat.
-Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia.
c) Sosiologis
-Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
-Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
d) Spiritual
-Beibadah sesuai dengan keyakinan.

Keempat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat diklasifikasikan menjadi


empat kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan
spiritual kebutuhan dasar poin a-i termasuk komponen kebutuhan biologis, poin j
dan n termasuk komponen kebutuhan psikologis, poin k termasuk kebutuhan
spiritual, dan komponen l dan m termasuk komponen kebutuhan
sosiologisHenderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak
dapat dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan
keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit).4
1. Keperawatan. Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik
dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat
mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan berdasarkan
kebutuhan manusia (14 komponen di atas). Untuk menjlankan fungsinya,
perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
4
Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Halaman 114
2. Kesehatan. Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat
berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada
mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian
dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan
kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang
cukup.
3. Lingkungan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek
lingkungan.
i. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun
kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut
ii. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis
iii. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan
iv. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai
dasar dalam memberikan resep
v. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-
saran tentang kontruksi bangunan dan pemeliharaannya
vi. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan
untuk memperkirakan adanya bahaya.4

Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu


bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut Handerson,
manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan dasar individu
tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar (basic nursing care).
Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia Handerson didasari kepada
keyakinan dan nilai yang dimilikinya manusia akan mengalami perkembangan mulai
dari prtumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan, dalam melaksanakan
aktifitas sehari – hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga
menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan
kesehatan, dan dalam melaksanakan aktifitas sehari hari individu dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan
aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melakukan aktifitas.

A. Perawat

44
Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Halaman 115
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan
menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh
utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak
menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai
muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya
tanggung jawab seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu
klien dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dia lakukan
tanpa bantuan. Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya:
1. Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien.
2. Berusaha mengerti maksud klien
3. Berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal
4. Berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
5. Berusaha mengenal dan menghargai klien.

B. Keperawatan
Keperawatan menurut Handerson dapat di definisikan membantu individu
yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki kontribusi
terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu tersebut akan
mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan,
kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan dengan
cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.
Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia handerson adalah makanan,
perumahan, pakaian, kasih sayang, dan pujian, perasaan dibutuhkan, dan
perasaan saling membantu sesamanya. Semua orang mempunyai kebutuhan
dasar yang sama, tetapi perlu disadari bahwa kebutuhannya itu dipenuhi
dengan berbagai macam cara, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Artinya
betapapun arif dan bijaksananya atau bagaimanapun kerasnya usaha perawat,
ia tidak mungkin pernah bisa sepenuhnya menyelami atau memenuhi segala
sesuatu yang diperlukan klien dalam mencapai kebutuhan hidupnya. Hal itu
disebabkan kesanggupan manusia untuk mengetahui kebutuhan orang lain
adalah sangat terbatas
C. Tujuan Keperawatan
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Handerson adalah Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi
pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual
yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual
keperawatan, Meidiana . Menurut Handerson peran perawat adalah
menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas
kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan
pengetahuan adealah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh
kemandiriannya. Untuk itu diperlukan focus intervensi yaitu mengurangi
penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan,
menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan,
dan pengetahuan.

D. KERANGKA KERJA
Kerangka kerja praktek dari model konsep dan teori keperawatan Virginia
Handerson adalah praktek keperawatan yang membentuk klien untuk
melaksanakan 14 kebutuhan dasar dari Handerson. Dimana Virginia
Handerson mengidentifikasikan 14 komponen tersebut dalam asuhan
keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas
dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang, perawat membantunya dengan
fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi sehingga memungkinkan klien
melakukan hal-hal berikut ini:
 Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah
membantu memilih tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan
bantal, alas dan sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien dapat
bernafas secara normal dan kemampuan mendemonstrasikan dan
menjelaskan pengaruhnya kepada klien.
 Kebutuhan akan nutrisi
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan
berat badan yang normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan.
Pemilihan dan penyediaan makanan, dengan tidak lupa memperhatikan
latar belakang dan social klien.
 Kebutuhan eliminasi Perawat harus mengetahui semua saluran
pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan
frekuensi pengeluaran.
 Gerak dan keseimbangan tubuh Perawat harus mengetahui tentang
prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan bersandar.
 Kebutuhan isthirahat dan tidur Perawat harus mengetahui intensitas
istirahat tidur pasien yang baik dan menjaga lingkungan nyaman untuk
istirahat.
 Kebutuhan berpakaian Perawat dasarnya meliputi membantu klien
memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia dan
membantu untuk memakainya.
 Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi Perawat harus
mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah tercapainya
keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature,
kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien
untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.
 Kebutuhan akan personal hygiene Perawat harus mampu untuk
memotivasi klien mengenai konsep konsep kesehatan bahwa walaupun
sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard kesehatannya, dan
bisa menjaga tetap bersih baik fisik maupun jiwanya.
 Kebutuhan rasa aman dan nyaman Perawat mampu melindungi klien
dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin banyak factor yang
membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.
 Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi,
keinginan, rasa takut dan pendapat. Perawat menjadi penerjemah
dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan
kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga
mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik.
 Kebutuhan spiritual Perawat mampu untuk menghormati klien dalam
memenuhi kebutuhan spiritualnya dan meyakinkan pasien bahwa
kepercayaan, keyakinan dan agama sangat berpengaruh terhadap upaya
penyembuhan.
 Kebutuhan bekerja Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap
interprestasi terhadap kebutuhan klien sangat penting, dimana sakit
bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus bekerja.
 Kebutuhan bermain dan rekreasi Perawat mampu memkilihkan
aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan, pengalaman dan selera
klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya.
 Kebutuhan belajar Perawat dapat membantu klien belajar dalam
mendorong usaha penyembuhan dan meningkatkan kesehatan, serta
memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan.

2.3 Pelayanan kepada pasien

Sebagai perawat dituntut harus memiliki pendekatan dengan pasien agar mendukung
dalam proses memberikan pelayanan,maka dalam melayani pasien terbentuklah suatu
hubungan antara perawat dengan pasiennya. Menurut Henderson, ada tiga tingkatan
hubungan ketergantungan pasien dengan perawat dari yang sangat bergantung hingga
mendapatkan kembali kemandirian pasien.diantaranya yaitu :

1) Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien.


2) Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3) Perawat sebagi mitra (partner) bagi pasien.

Disaat seorang pasien dalam keadaan sakit maka ia akan mengalami penurunan
kekuatan fisik, kemampuan, atau kemauan pasien. Dan pada situasi yang gawat
disinilah perawat berperan untuk memenuhi kekurangan pasien dan melengkapinya
hingga masa gawatnya berlalu dan kemasa pemulihan. Inilah yang disebut perawat
sebagai pengganti (substitute), dan setelah melewati masa tersebut maka seorang
pasien akan berangsur-angsur mendapatkan kemandiriannya kembali walaupun
kemandirian sifatnya relatif karena manusia adalah makhluk sosial atau tidak bisa
hidup tanpa orang lain dan kebutuhan tiap-tiap manusia berbeda.Disinilah peran
perawat sebagai penolong (helper) dalam berusaha mewujudkan kesehatan pasien
membantunya mendapatkan kembali kemandirianya. Sebagai mitra (partner) perawat
dan pasien bersama-sama merumuskan rencana perawatan kesehatan pasien walaupun
mengalami dugaan yang berbeda tetap saja pasien memiliki kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi hanya saja kebutuhan dasar yang dimaksud dipengaruh oleh kondisi
patologis dan faktor lainnya seperti lingkungan, usia,dan budaya.

Menurut Henderson, tugas perawat membantu pasien dalam melakukan


manajemen kesehatan saat tidak ada dokter dan Ia tidak menyetujui akan filosofi
bahwa seorang dokter boleh memberi perintah kepada pasien atau tenaga kesehatan
lainnya dan ia juga mengatakan bahwa perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti
perintah dokter. Rencana keperawatan yang telah disusun oleh perawat dan pasien
harus dijalankan dengan optimal, agar dapat diobservasi untuk membatu pengobatan
yang akan ditentukan oleh dokter.

2.4 . Konsep kepedulian menurut Virginia Henderson

a.Kepedulian adalah suatu hal yang berfokus pada menolong orang lain untuk sembuh
atau pulih

b.Kepedulian adalah suatu rasa kepuasan dalam menolong orang lain

c.Kepedulian yang optimal adalah kepedulian yang dapat meningkatkan kesehatan


individu

d.Kepedulian yang baik adalah respon yang diterima pasien yang mempengaruhi
bagaimana kesehatannya nanti

e.Lingkungan yang penuh dengan rasa kepedulian akan membantu seseorang dalam
mengambil keputusan dalam kehidupannya.

f.Kepedulian adalah fokus utama keperawatan

g.Kepedulian adalah unsur dari pengetahuan fisik dengan prilaku dalam membantu
meningkatkan kesehatan seseorang.

2.5 Aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan


Dari definisi keperawatan menurut Henderson perawat berkaitan erat dengan aplikasi
penanganan kesehatan yang berinteraksi langsung denga pasien dengan mengubah kondisi
pasien dari yang semula tidak mampu atau bergantung menjadi mandiri dengan menerapkan
14 komponene penaganan perawatan seperti:

a.Pengkajian
Perawat melakukan penilaian dengan berdasarkan 14 komponen kebutuha dasar yang
dapat dilakukan pendekatan yang meliputi psikologis,sosial dan spritual dengan
demikian maka perawat dapat mengenali kebutuhan yang diperlukan pasien sehingga
dapat diterapkan untuk pengkajian dan persiapan.

b.Observasi
Menganalisis dengan mengunakan indra berupa indra penglihatan,pendengaran dan
peraba setelah itu membandingkan dengan pengetahuan tentang sehat-sakit

c.Perencanaan
Menurut Henderson,perencanaan adalah akitivitas penyusunan dan perbaikan
susunan perawatan terhadap proses penyembuhan yang telah disususn bersama antara
perawat dengan pasien dan dokumentasi proses bagaimana perawat memebantu
pemulihan dari sakit hingga sembuh.

d.Implementasi
Proses melakukan penyusunan rencana perawatan yang telah disusun yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana perawatan untuk
pemulihan dari kondisi sakit atau meninggal dengan damai.

e.Interverensi
Tahap dimana dalam pengapilikasianya terlebih dahulu melihat prinsip
fisiologis,usia,latar belakang budaya,keseimbangan emosional,kemampuan intelektual
dan fisik individu.

j.Evaluasi
Dalam kesinambungan tahap-tahap tersebut antara
pengkajian,observasi,perencanaan,implementasi,inteverensi dan yang terakhir adalah
evaluasi yaitu catatan akhir yang berupa perkembangan dalam kriteriayang
diharapkan,dalam pencapaian kemandirian pasien dalam melakukan aktivitasnya
sehari-hari berdasarkan 14 kebutuhan dasar tersebut.
2.6 Bentuk-bentuk Kerjasama Perawat

Hubungan Perawat-Pasien

Perawat sebagai salah satu tenaga kepewaratan, dalam menjalin hubungan dengan
pasien merupakan yang pertama dan terlama. Dengan demikian mutlak membutuhkan
kemampuan merkomunikasi interpersonal dalam membina hubungan tersebut. Tiga
tingkatan dari hubungan perawat-pasien dapat didefinisikan dari hubungan sangat
bergantung hingga hubungan benar-benar mandiri

1. Perawat sebagai penjaga pasien


Perawat sebagai penolong pasien, perawat sebagai patner bagi pasien Dalam
memberikan asuhan keparawatan kepada pasien, perawat juga harus selalu
menjagakaedah- kaedah atas mutu asuhan kepaerawatan, mengingat tuntutan
pasien tidak hanya sekedar sembuh, dan murahnya tariff jasa pelayanan
keperawatan, tetapi lebih dari itu pasien mengharapkanpelayanan asuhan
keperawatan yang professional. Henderson menggambarkan pandangan tentang
perawat, ia berkata bahwa perawat selalu ada di saat pasien kurang sadar dari
ketidaksadaran, percobaan bunuh diri karena kehidupan cinta, kaki yang baru
diamputasi, mata yang baru saja buta, sebagai penyemangat bagi yang baru saja
kehilangan bayinya, pengetahuan dan kepercayaan diri bagi ibu muda. Henderson
menyatakan bahwa kemandirian adalah keadaan yang relative. Tidak seorangpun
dari kita bergantung dengan yang lain, tapi kita berusaha saling bergantung untuk
sehat bukan untuk sakit. Sebagai patner, bersama-sama perawat dan pasien
membentuk rencana asuhan. Kebutuhan dasar ada tidak memperhatikan diagnosis
tapi dimodifikasi oleh penyakit dan kondisi-kondisi lain seperti usia, watak,
tingkat, emosi, statussosial, serta fisik dan kapasitas intelektual.

2. Hubungan Perawat-Dokter

Hubungan dokter dan perawat dalam asuhan keperawatan adalah bersifat dependen
(tergantung pada dokter) dan peran kolaboratif (interdependen), dalam hal ini peran
tergantung perawat adalah pada saat melaksanakan program kesehatan , dimana
pertanggung jawaban dipegang oleh dokter, misalnya dalam pemberian obat- obatan,
sedang peran kolaboratif merupakan peran perawat dalam mengatasi permasalahan
secara team work dengan timkesehatan. Henderson menyatakan bahwa perawat tidak
mengikuti keinginan dokter. Perawat menolong pasien dengan manajemen kesehatan
ketika tidak ada tenaga kesehatan. Dia juga mengidentifikasikan bahwa banyak fungsi
perawat dan tenaga saling melengkapi. Kedokteran dan keperawatan, walaupun kedua
disiplin ilmu ini sama- sama berfokus pada manusia, mempunyai beberapa perbedaan.
Kedokteran lebih pesifat pathernalistic, yang mencerminkan figur seorang seorang
bapak, pemimpin dan pembuat keputusan(judgment). Sedangkan keperawatan lebih
bersifatmothernalistic, yang mencerminkan figur ibu(mother instict) dalam
memberikan asuhan keperawatan, kasih sayang, dan bantuan ( helping relationship) .

3. Perawat sebagai anggota dari tim kesehatan

Tim keperawatan terdiri dari semua individu yang terlibat dalam pemberian
asuhan keperawatan kepada pasien. Komposisi anggota tim kesehatan bervariasi,
tergantung pada tenaga keperawatan yang ada, sensus pasien, jenis unit keperawatan,
dan program pendidikan keperawatan yang berafiliasi/ bekerjasama (Grippando,
1977 ). Henderson mengingatkan bahwa tidak seorangpun dari tim boleh melakukan
permintaan yang terlalu berat terhadap anggota yang lain dimana tidak seorang pun
dapat melakukannya. Henderson menyatakan dalam kondisi keenamnya yang ditulis
dengan Gladys Nite, megembangkan definisinya yang termasuk dalam praktek
keperawatan. Dia berkata, perawat dilarang berhenti berkembang. Perawat hahus
tumbuh dan belajar untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan kesehatan yang baru dari
public.

2.7 Kelebihan dan kekurangan teori Virginia Henderson

2.7.1.Kelebihan

A. Cara pengkajian dengan melakukan pendekatan dengan teori 14 kebutuhan dasar


manusia virginia henderson dapat menginterpretasi respon klien atau pasien
sehingga pengkajian dapat dilakukan terhadap penyakit yang dialami pasien.

B .Dapat mengidentifikasi secara holistik kebutuhan dan respon yang ditimbulkan


oleh klien atau pasien untuk digunakan dalam melaksanakan asuhan keperawatan
dengan menyeluruh dan berkesinambungan berdasarkan tingkatan kebutuhan dan
ketergantungan pasien

C .Sebagai ahli teori keperawatan Henderson telah memberi dampak yang begitu
besar dalam memepengaruhi citra keperawatan sebagai profesi yang mendunia.

D.Teori-teori yang telah dikemukaan oleh Henderson bukanlah teori atau model
abstrak semata saja melainkan teori yang dibuat berdasarkan keanekaragaman
pengalaman yang Ia miliki selama mendedikasikan kecintaannya pada dunia
keperawatan.

E. Henderson mengasumsikan bahwa perawat adalah profesi yang unik dan mandiri
karena keperawatan adalah profesi yang dapat berkerja sendiri atau mandiri bersama
tim kesehatan lainya bukan hanya karena instruksi dari dokter.

F. Henderson mengemukakan model dan teori dasar keperawatannya dengan


menghubungkannya dengan aktivitas sehari-hari.

G. Dalam pemaparan model dan teori dasar keperawatannya,Henderson memberikan


gambaran bagaimana tugas seorang perawat.

H. Teori henderson berpendapat bahwa melakukan pendekatan terhadap pasien


dengan tahapan-tahapan seperti: mengkaji dan melakukan berbagai usaha pendekatan
dapat mengoptimalkan perkembangan pemulihan pasien lebih cepat.

I. Model dan teori kebutuhan dasar yang diungkapkan Henderson bekerja secara
berkesinambungan untuk mendapatkan kemandirian yang menjadi tujuan utama
dalam teori ini,tahapan yang berupamengkaji,menganalisis hingga mengevaluasi
segala proses pemulihan kemandirian

J. Henderson mengungkapkan bahwa manusia adalah makhluk yang dalam


perkembangan sehat,sakit hingga mati membutuhkan orang lain.

K. Teori Henderson menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak bisa
dipisahkan karena itu Ia memuat kebutuhan psikologis dan spritual dalam 14
komponen kebutuhan dasar manusia.

L. Berbagai asumsi model dan teori keperawatan Henderson memiliki kesesuaian


dengan riset ilmuan Maslow yang bisa dikatakan sebagai validitas teori Henderson
M. Dalam model dan teori dasar keperawatan Henderson, Ia mengatakan bahwa
keperawatan adalah kepedulian kepada orang lain,dan tugas perawat langsung
berhubungan dengan pasien.

2.7.2.Kelemahan

a.Model dan teori Henderson hanya mendasarkan segala tugas perawat hanya pada
fokus akan salah satu pihak yaitu pada penyembuhan atau pemulihan secara fisik saja.

b.Teori Henderson mengungkapkan segala komponen dasar manusia,Hubungan antara


pasien dan perawat,pendekatan dengan berbagai tahapan, bahkan pengaplikasian teori
tersebut hanya berfokus pada terwujudnya kemandirian pasien.

c. Model dan teori dasar keperawatan dalam teori Virginia Henderson hanya di
berfokus pada 14 komponen kubutuhan dasar manusia yang Ia ungkapkan.

d.Pada teori virgina Henderson tidak memuat tentang adanya riwayat kesehatan
seperti: riwayat kesehatan sekarang,riwayat kesehatan masa lalu,keluhan pasien.

e.Ketidaksesuaian pada butir sebelumnya menyebabkan ketidaksesuaian pencantuman


riwayat kesehatan keluarga dalam kemampuan menghindari bahaya dan trauma pada
lingkungan dalam pengkajian dan pendekatan teori Virginia Henderson
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keperawatan menurut Henderson adalah suatu fungsi yang unik dari
Keperawatan untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan,
pengetahuan dan kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien sembuh
atau meninggal dengan tenang. Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu
keperawatan dan medik dasar.

Dari referensi tersebut asumsi dari individu yaitu :


1. Individu perlu mempertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional
2. Individu memerlukan bantuan untuk memperoleh kesehatan dan
kemandirian atau meninggal dengan damai.
3. Individu membutuhkan kekuatan yang diperlukan, keinginan atau
pengetahuan untuk mencapai atau mempertahankan kesehatan Henderson
berpendapat peranan perawat membantu individu sehat sakit dengan suatu cara
penambah atau pelengkap (supplementary atau emplementary). Perawat
sebagai partner penolong pasien dan kalau perlu sebagai pengganti pasien.
Focus perawat adalah menolong apsien dan keluarga untuk memperoleh
kebebasan dalam makan, bernafas normal. Tempat memenuhi kebutuhan dasar:
bergerak dengan mempertahankan, eliminasi sampah tubuh, minum
adequatemerubah dengan yang cocok. Tidur dan istirahat, posisi yang
diinginkan, mempertahankan temperature tubuh dalam rentan normal dengan
mengatur menjaga tubuh, pakaian dan mendidik lingkungan.

3.2 Saran

Teori Virginia Henderson ini masi mempunyai beberapa kelemahan yaitu tidak
memiliki rencana untuk perkembangan lebih lanjut definisi keperawatan yang dibuat.
Henderson juga tidak memiliki revisi yang lebih jauh tentang tulisannya mengenai
prinsip dan praktek keperawatan. Alangkah baiknya Henderson memiliki rencana
bagaimana devinisi keperawatan untuk kepedannya, serta melakukan revisi bila
memang teorinya sudah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

Nasrul Effendy, 1998, Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2,


EGC, Jakarta

Pengantar Konsep Dasar Keperawatan : A. Aziz Alimul Hidayat, Penerbit Salemba


Medika.
Potter & Perry. 1999 "Fundamental Keperawatan", Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Poter PA & Perry AG, 1991, Fundamental of Nursing ; Concept, Process and Practice
terj 3th Edition, ST Louis CV Mosby Company

Zaidin Ali,2002, Dasar-Dasar Keperawatan Professional Cetakan I, Widya Medika,


Jakarta

Anda mungkin juga menyukai