Anggota Kelompok :
Winda 18031075
Alfina 18031094
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah kami
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang tujuan makalah ini bisa memberikan
manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Pekanbaru,September 2018
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya
ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-
fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang
dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan
fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan
digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan. Saat ini banyak sekali teori
yang sedang berkembang dalam dunia keperawatan, salah satunya ialah teori dari
“Virginia Henderson”.
Virginia Henderson lahir pada tahun 1897, merupakan anak kelima dari delapan
bersaudara. Seorang warga Negara dari Kansas city, Mo, Henderson menghabiskan masa
pekembangannya di Virginia karena ayahnya membuka prakter notaries di Washinton
D.C Selama perang dunia I Henderson mulai tertarik dengan Keperawatan. Tahun 198 dia
memasuki The Army School of Nursing di Wasington D.C. Henderson lulus tahun 1921
dan menempati posisi sebagai staf perawat di The Henry Street visiting nurse service di
New york. 1992 henderson mengajar perawat di The Norfolk Protestant Hospital di
Virginia. 5 tahun dia memasuki Teacher College at Columbia University dan
mendapatkan gelar B.S. dan M.A nya dalam pendidikan perawat. 1929 henderson sebagai
kepala pengajar di The Clinics of Strong Memorial Hospital di Rocherter, New York.
1930 Henderson kembali mengajar sebagai staf pengajar di bidang proses analisis
perawat dan praktek klinik hingga 1984.
Henderson menikmati karir sebagai penulis dan peneliti. Dia menulis kembali edisi
keempat dari buku Bertha Harmer’s yang berjudul Texbook of the Principles and Practice
of Nursering. Saat Ederson meninggal. Edisi ini dipublikasikan pada tahun 1939 dan
berisi definisi perawat menurut Endersonsendiri. Edisi kelima dipublikasikan pada tahun
1955. Henderson telah bekerjasama dengan Yale University sejak awal 1950. Dari tahun
1959 hingga 1971 Henderson memimpin The Studies Index Project Sponsored oleh Yale.
The Nursing Studies Index telah berkembang menjadi 4 volume index yang bercacatan
menjadi literature biographic, analisis dan sejarah perawat dari tahun 1900 hingga 1959.
Pamfletnya, Basic Principles of Nursing Care, di publikasikan untuk Internasional
Council of Nurses pada tahun 1960 dan diterjemahkan menjadi lebih dari 20 bahasa.
Buku The Nature of Nursing diplubikasikan pada tahun 1966 dan menjelaskan konsep
tentang dasar keperawatan, fungsi yang unik. The Principles and Practice of Nursing
diplubikasikan pada tahun 1978, ditulis oleh Henderson dan Gladys Nite dan di edit oleh
Henderson. Buku ini telah di gunakan dalam kurikulum dari berbagai sekolah perawat.
1890 henderson aktif sebagai peneliti Associate Emeritus di Yale.
Selain itu, Virginia Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan “The
Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat ialah membantu
individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat harus mandiri
dalam mengerjakan tugasnya dan tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap
harus menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
1.2 TUJUAN
1. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengaplikasikan teori keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan konsep dasar teori dan model
keperawatan Virginia Handerson .
b. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip umum teori dan model konsep keperawatan
dari Virginia Handerson dengan komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang
mempunyai empat belas kebutuhan dasar keperawatan.
1.3.Manfaat
Mahasiswa Dapat menambah wawasan tentang teori keperawatan yang di kemukakan
oleh Virginia Henderson.
BAB II
Landasan Teori
“Tugas unik perawat adalah membantu individu baik dalam keadaan sakit maupun sehat
melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan
penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dilakukan secara
mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau
pengetahuan untuk itu.” Ia mengemukakan teori tersebut dikarenakan keyakinan dan nilai
yang ia percayai yaitu manusia, keperawatan, kesehatan, dan lingkungan.Selain itu Ia
juga mengatakan dalam mendefinisikan tentang keperawatan harus memikirkan
keseteimbangan fisiologisnya.
a) Biologis
- Bernapas secara normal.
- Makan dan minum dengan cukup.
- Membuang kotoran tubuh.
- Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
- Tidur dan istirahat.
- Memilih pakaian yang sesuai.
- Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan.
- Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen.
- Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
b) Psikologis
-Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa
takut, atau pendapat.
-Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia.
c) Sosiologis
-Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
-Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
d) Spiritual
-Beibadah sesuai dengan keyakinan.
A. Perawat
44
Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Halaman 115
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan
menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh
utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak
menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai
muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya
tanggung jawab seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu
klien dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dia lakukan
tanpa bantuan. Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya:
1. Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien.
2. Berusaha mengerti maksud klien
3. Berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal
4. Berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
5. Berusaha mengenal dan menghargai klien.
B. Keperawatan
Keperawatan menurut Handerson dapat di definisikan membantu individu
yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki kontribusi
terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu tersebut akan
mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan,
kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan dengan
cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.
Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia handerson adalah makanan,
perumahan, pakaian, kasih sayang, dan pujian, perasaan dibutuhkan, dan
perasaan saling membantu sesamanya. Semua orang mempunyai kebutuhan
dasar yang sama, tetapi perlu disadari bahwa kebutuhannya itu dipenuhi
dengan berbagai macam cara, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Artinya
betapapun arif dan bijaksananya atau bagaimanapun kerasnya usaha perawat,
ia tidak mungkin pernah bisa sepenuhnya menyelami atau memenuhi segala
sesuatu yang diperlukan klien dalam mencapai kebutuhan hidupnya. Hal itu
disebabkan kesanggupan manusia untuk mengetahui kebutuhan orang lain
adalah sangat terbatas
C. Tujuan Keperawatan
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Handerson adalah Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi
pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual
yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual
keperawatan, Meidiana . Menurut Handerson peran perawat adalah
menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas
kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan
pengetahuan adealah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh
kemandiriannya. Untuk itu diperlukan focus intervensi yaitu mengurangi
penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan,
menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan,
dan pengetahuan.
D. KERANGKA KERJA
Kerangka kerja praktek dari model konsep dan teori keperawatan Virginia
Handerson adalah praktek keperawatan yang membentuk klien untuk
melaksanakan 14 kebutuhan dasar dari Handerson. Dimana Virginia
Handerson mengidentifikasikan 14 komponen tersebut dalam asuhan
keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas
dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang, perawat membantunya dengan
fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi sehingga memungkinkan klien
melakukan hal-hal berikut ini:
Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah
membantu memilih tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan
bantal, alas dan sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien dapat
bernafas secara normal dan kemampuan mendemonstrasikan dan
menjelaskan pengaruhnya kepada klien.
Kebutuhan akan nutrisi
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan
berat badan yang normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan.
Pemilihan dan penyediaan makanan, dengan tidak lupa memperhatikan
latar belakang dan social klien.
Kebutuhan eliminasi Perawat harus mengetahui semua saluran
pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan
frekuensi pengeluaran.
Gerak dan keseimbangan tubuh Perawat harus mengetahui tentang
prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan bersandar.
Kebutuhan isthirahat dan tidur Perawat harus mengetahui intensitas
istirahat tidur pasien yang baik dan menjaga lingkungan nyaman untuk
istirahat.
Kebutuhan berpakaian Perawat dasarnya meliputi membantu klien
memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia dan
membantu untuk memakainya.
Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi Perawat harus
mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah tercapainya
keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature,
kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien
untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.
Kebutuhan akan personal hygiene Perawat harus mampu untuk
memotivasi klien mengenai konsep konsep kesehatan bahwa walaupun
sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard kesehatannya, dan
bisa menjaga tetap bersih baik fisik maupun jiwanya.
Kebutuhan rasa aman dan nyaman Perawat mampu melindungi klien
dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin banyak factor yang
membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.
Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi,
keinginan, rasa takut dan pendapat. Perawat menjadi penerjemah
dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan
kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga
mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik.
Kebutuhan spiritual Perawat mampu untuk menghormati klien dalam
memenuhi kebutuhan spiritualnya dan meyakinkan pasien bahwa
kepercayaan, keyakinan dan agama sangat berpengaruh terhadap upaya
penyembuhan.
Kebutuhan bekerja Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap
interprestasi terhadap kebutuhan klien sangat penting, dimana sakit
bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus bekerja.
Kebutuhan bermain dan rekreasi Perawat mampu memkilihkan
aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan, pengalaman dan selera
klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya.
Kebutuhan belajar Perawat dapat membantu klien belajar dalam
mendorong usaha penyembuhan dan meningkatkan kesehatan, serta
memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan.
Sebagai perawat dituntut harus memiliki pendekatan dengan pasien agar mendukung
dalam proses memberikan pelayanan,maka dalam melayani pasien terbentuklah suatu
hubungan antara perawat dengan pasiennya. Menurut Henderson, ada tiga tingkatan
hubungan ketergantungan pasien dengan perawat dari yang sangat bergantung hingga
mendapatkan kembali kemandirian pasien.diantaranya yaitu :
Disaat seorang pasien dalam keadaan sakit maka ia akan mengalami penurunan
kekuatan fisik, kemampuan, atau kemauan pasien. Dan pada situasi yang gawat
disinilah perawat berperan untuk memenuhi kekurangan pasien dan melengkapinya
hingga masa gawatnya berlalu dan kemasa pemulihan. Inilah yang disebut perawat
sebagai pengganti (substitute), dan setelah melewati masa tersebut maka seorang
pasien akan berangsur-angsur mendapatkan kemandiriannya kembali walaupun
kemandirian sifatnya relatif karena manusia adalah makhluk sosial atau tidak bisa
hidup tanpa orang lain dan kebutuhan tiap-tiap manusia berbeda.Disinilah peran
perawat sebagai penolong (helper) dalam berusaha mewujudkan kesehatan pasien
membantunya mendapatkan kembali kemandirianya. Sebagai mitra (partner) perawat
dan pasien bersama-sama merumuskan rencana perawatan kesehatan pasien walaupun
mengalami dugaan yang berbeda tetap saja pasien memiliki kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi hanya saja kebutuhan dasar yang dimaksud dipengaruh oleh kondisi
patologis dan faktor lainnya seperti lingkungan, usia,dan budaya.
a.Kepedulian adalah suatu hal yang berfokus pada menolong orang lain untuk sembuh
atau pulih
d.Kepedulian yang baik adalah respon yang diterima pasien yang mempengaruhi
bagaimana kesehatannya nanti
e.Lingkungan yang penuh dengan rasa kepedulian akan membantu seseorang dalam
mengambil keputusan dalam kehidupannya.
g.Kepedulian adalah unsur dari pengetahuan fisik dengan prilaku dalam membantu
meningkatkan kesehatan seseorang.
a.Pengkajian
Perawat melakukan penilaian dengan berdasarkan 14 komponen kebutuha dasar yang
dapat dilakukan pendekatan yang meliputi psikologis,sosial dan spritual dengan
demikian maka perawat dapat mengenali kebutuhan yang diperlukan pasien sehingga
dapat diterapkan untuk pengkajian dan persiapan.
b.Observasi
Menganalisis dengan mengunakan indra berupa indra penglihatan,pendengaran dan
peraba setelah itu membandingkan dengan pengetahuan tentang sehat-sakit
c.Perencanaan
Menurut Henderson,perencanaan adalah akitivitas penyusunan dan perbaikan
susunan perawatan terhadap proses penyembuhan yang telah disususn bersama antara
perawat dengan pasien dan dokumentasi proses bagaimana perawat memebantu
pemulihan dari sakit hingga sembuh.
d.Implementasi
Proses melakukan penyusunan rencana perawatan yang telah disusun yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana perawatan untuk
pemulihan dari kondisi sakit atau meninggal dengan damai.
e.Interverensi
Tahap dimana dalam pengapilikasianya terlebih dahulu melihat prinsip
fisiologis,usia,latar belakang budaya,keseimbangan emosional,kemampuan intelektual
dan fisik individu.
j.Evaluasi
Dalam kesinambungan tahap-tahap tersebut antara
pengkajian,observasi,perencanaan,implementasi,inteverensi dan yang terakhir adalah
evaluasi yaitu catatan akhir yang berupa perkembangan dalam kriteriayang
diharapkan,dalam pencapaian kemandirian pasien dalam melakukan aktivitasnya
sehari-hari berdasarkan 14 kebutuhan dasar tersebut.
2.6 Bentuk-bentuk Kerjasama Perawat
Hubungan Perawat-Pasien
Perawat sebagai salah satu tenaga kepewaratan, dalam menjalin hubungan dengan
pasien merupakan yang pertama dan terlama. Dengan demikian mutlak membutuhkan
kemampuan merkomunikasi interpersonal dalam membina hubungan tersebut. Tiga
tingkatan dari hubungan perawat-pasien dapat didefinisikan dari hubungan sangat
bergantung hingga hubungan benar-benar mandiri
2. Hubungan Perawat-Dokter
Hubungan dokter dan perawat dalam asuhan keperawatan adalah bersifat dependen
(tergantung pada dokter) dan peran kolaboratif (interdependen), dalam hal ini peran
tergantung perawat adalah pada saat melaksanakan program kesehatan , dimana
pertanggung jawaban dipegang oleh dokter, misalnya dalam pemberian obat- obatan,
sedang peran kolaboratif merupakan peran perawat dalam mengatasi permasalahan
secara team work dengan timkesehatan. Henderson menyatakan bahwa perawat tidak
mengikuti keinginan dokter. Perawat menolong pasien dengan manajemen kesehatan
ketika tidak ada tenaga kesehatan. Dia juga mengidentifikasikan bahwa banyak fungsi
perawat dan tenaga saling melengkapi. Kedokteran dan keperawatan, walaupun kedua
disiplin ilmu ini sama- sama berfokus pada manusia, mempunyai beberapa perbedaan.
Kedokteran lebih pesifat pathernalistic, yang mencerminkan figur seorang seorang
bapak, pemimpin dan pembuat keputusan(judgment). Sedangkan keperawatan lebih
bersifatmothernalistic, yang mencerminkan figur ibu(mother instict) dalam
memberikan asuhan keperawatan, kasih sayang, dan bantuan ( helping relationship) .
Tim keperawatan terdiri dari semua individu yang terlibat dalam pemberian
asuhan keperawatan kepada pasien. Komposisi anggota tim kesehatan bervariasi,
tergantung pada tenaga keperawatan yang ada, sensus pasien, jenis unit keperawatan,
dan program pendidikan keperawatan yang berafiliasi/ bekerjasama (Grippando,
1977 ). Henderson mengingatkan bahwa tidak seorangpun dari tim boleh melakukan
permintaan yang terlalu berat terhadap anggota yang lain dimana tidak seorang pun
dapat melakukannya. Henderson menyatakan dalam kondisi keenamnya yang ditulis
dengan Gladys Nite, megembangkan definisinya yang termasuk dalam praktek
keperawatan. Dia berkata, perawat dilarang berhenti berkembang. Perawat hahus
tumbuh dan belajar untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan kesehatan yang baru dari
public.
2.7.1.Kelebihan
C .Sebagai ahli teori keperawatan Henderson telah memberi dampak yang begitu
besar dalam memepengaruhi citra keperawatan sebagai profesi yang mendunia.
D.Teori-teori yang telah dikemukaan oleh Henderson bukanlah teori atau model
abstrak semata saja melainkan teori yang dibuat berdasarkan keanekaragaman
pengalaman yang Ia miliki selama mendedikasikan kecintaannya pada dunia
keperawatan.
E. Henderson mengasumsikan bahwa perawat adalah profesi yang unik dan mandiri
karena keperawatan adalah profesi yang dapat berkerja sendiri atau mandiri bersama
tim kesehatan lainya bukan hanya karena instruksi dari dokter.
I. Model dan teori kebutuhan dasar yang diungkapkan Henderson bekerja secara
berkesinambungan untuk mendapatkan kemandirian yang menjadi tujuan utama
dalam teori ini,tahapan yang berupamengkaji,menganalisis hingga mengevaluasi
segala proses pemulihan kemandirian
K. Teori Henderson menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak bisa
dipisahkan karena itu Ia memuat kebutuhan psikologis dan spritual dalam 14
komponen kebutuhan dasar manusia.
2.7.2.Kelemahan
a.Model dan teori Henderson hanya mendasarkan segala tugas perawat hanya pada
fokus akan salah satu pihak yaitu pada penyembuhan atau pemulihan secara fisik saja.
c. Model dan teori dasar keperawatan dalam teori Virginia Henderson hanya di
berfokus pada 14 komponen kubutuhan dasar manusia yang Ia ungkapkan.
d.Pada teori virgina Henderson tidak memuat tentang adanya riwayat kesehatan
seperti: riwayat kesehatan sekarang,riwayat kesehatan masa lalu,keluhan pasien.
3.2 Saran
Teori Virginia Henderson ini masi mempunyai beberapa kelemahan yaitu tidak
memiliki rencana untuk perkembangan lebih lanjut definisi keperawatan yang dibuat.
Henderson juga tidak memiliki revisi yang lebih jauh tentang tulisannya mengenai
prinsip dan praktek keperawatan. Alangkah baiknya Henderson memiliki rencana
bagaimana devinisi keperawatan untuk kepedannya, serta melakukan revisi bila
memang teorinya sudah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Poter PA & Perry AG, 1991, Fundamental of Nursing ; Concept, Process and Practice
terj 3th Edition, ST Louis CV Mosby Company