Anda di halaman 1dari 15

Model Konseptual Keperawatan Henderson

Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan

Gerontik Dosen Pengampu : Ns. Tressia Febrianti, S.Kep, M.Kep

Disusun oleh :

Kelompok 4

May Nur Hasanah 1440120014

Nurul Fitria 1440120018

Rika Qoriyah 1440120021

Hasnudin 1440120028

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAFLESIA DEPOK

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Model
Konseptual Keperawatan Henderson” untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Keperawatan Gerontik.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas dari hambatan yang penulis hadapi,
namun penulis menyadari kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat
dorongan, bantuan, dan bimbingan semua pihak, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ns. Tressia Febrianti, S.Kep, M.Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan
Gerontik

2. Orang tua yang senantiasa mendukung dan memberi semangat.

3. Rekan kelompok yang telah bekerjasama dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan,
mengingat akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu kritik dan
saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan penyusunan makalah yang akan
datang.

Depok, 13 September 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1

1.3 Tujuan..........................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

2.1 Definisi.........................................................................................................3

2.2 Kelebihan Dan Kelemahan Teori Virginia Handerson................................6

2.3 Keterkaitan Model Keperawatan Menurut Henderson dengan Konsep


Lansia...................................................................................................................9

2.4 Contoh........................................................................................................10

BAB III..................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai
“penolong individu, saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan
tersebut yang bertujuan untuk kesehatan, pemulihan, atau kematian yang
damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka
mempunyai kakuatan, keinginan, atau pengetahuan”. Proses keperawatan
mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan.
Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan
dasar semua orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup
klien berikut ini: fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan
perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk
mendapatkan semua kebutuhan dan mencapai tujuannya. Tujuan
keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas
dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya dan membantu klien
mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut
Henderson yaitu perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar
kebutuhan.
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson
adalah model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran
tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat
dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar
meninggal dengan damai.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa model keperawatan menurut Virginia Henderson?
2. Bagaimana keterkaitan model keperawatan menurut Henderson dengan
konsep lansia?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui model keperawatan menurut Virginia Henderson
2. Mengetahui keterkaitian model keperawatan menurut Henderson
dengan konsep lansia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Teori keperawatan Henderson adalah salah satu teori keperawatan yang

diperkenalkan oleh Virginia Avanel Henderson pada tahun 1955. Menurut

Virginia Henderson bahwa perawat mempunyai tugas unik yaitu membantu

individu baik dalam keadaan sakit maupun sehat dalam mengembalikan

kemandirian, kekuatan, kemampuan, kemauan, dan pengetahuan individu

dengan melalui usaha perawat, guna mendukung kesehatan dan penyembuhan

individu atau proses meninggal dengan damai. Selain itu, Virginia Henderson

juga mengembangkan sebuah model keperawatan yaitu “The Actifities of

Living” yang artinya bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam

meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin, mengerjakan tugasnya

secara mandiri dan tidak tergantung pada dokter, namun perawat tetap harus

menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

Berdasarkan teori keperawatan Henderson ada 14 kebutuhan dasar pasien

yang menjadi rujukan perawat dalam merawat pasien dan di bagi dalam 4

komponen yaitu kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual.

1) Kebutuhan biologis

a. Bernafas dengan normal.

b. Makan dan minum dengan adekuat.

c. Mampu melakukan eliminasi dengan teratur.

d. Bergerak dan mampertahankan postur yang diinginkan.

e. Istirahat tidur.

3
f. Menggunakan pakaian yang nyaman, membuka dan memakai

pakaian.

g. Menjaga suhu tubuh dengan rentang normal dengan menyesuaikan

pakaian dan memodifikasi lingkungan.

h. Menjaga tubuh tetap bersih, terawat dan lindungi kulit dari

kerusakan.

i. Menghindari lingkungan yang berbahaya dan menghindari trauma.

2) Kebutuhan psikologis.

a. Berkomunikasi dengan orang lain dan mampu mengungkapkan

perasaan, kebutuhan, kekhawatiran atau pendapat.

b. Mempelajari, menggali dan memprioritaskan kepuasan terhadap

fasilitas kesehatan.

3) Kebutuhan sosiologis.

a. Bekerja dan mampu menghasilkan suatu karya atau prestasi.

b. Melakukan aktivitas bermain dan rekreasi.

4) Kebutuhan spiritual.

a. Melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan dan moral (Masters,

2014 ; Alligood, 2014) dalam (Ramadhaniyati & Lestari, 2018).

Dalam teori keperawatan Henderson terdapat 4 komponen utama yang

saling mempengaruhi yaitu :

1) Manusia

Henderson menganggap bahwa individu sebagai pasien yang tersusun

atas komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan spiritual yang tidak

terpisahkan. Manusia atau individu juga diangga sebagai seseorang yang

4
membutuhkan bantuan untuk mencapai kemandirian yang terdiri dari 14

macam kebutuhan dasar dalam asuhan keperawatan. Pasien dan

keluarganya diposisikan sebagai sebuah unit yang membutuhkan bantuan

asuhan keperawatan.

2) Lingkungan

Lingkungan menurut Henderson merupakan sekumpulan agregat

eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme.

Henderson meyakini bahwa lingkungan memiliki komposisi biologi,

fisik, dan perilaku. Komposisi biologi lingkungan terdiri dari kumpulan

makhluk hidup, tanaman, hewan dan mikroorganisme. Komposisi fisik

meliputi lingkungan sekitar yaitu cahaya matahari, oksigen,

karbondioksida, komponen organik, dan nutrisi yang dibutuhkan

tanaman. Komposisi biologis dan fisik ini bekerjasama untuk mengatur

keseimbangan ekosistem. Komponen perilaku terdiri dari interaksi sosial,

ekomomi, aspek legal, politik, dan sistem keagamaan yang berdampak

pada status kesehatan manusia.

3) Kesehatan

Henderson tidak mendefinisikan kesehatan secara eksplisit, dirinya

hanya mengungkapkan jika kesehatan memiliki hubungan dalam

meningkatkan atau mempengaruhi kepuasan dan kemandirian pada

pasien dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

4) Keperawatan

Keperawatan menurut Henderson adalah sebuah seni yang menekankan

pada sisi empati sebagai seorang perawat. Perawat dengan peran yang

5
unik karena tidak hanya membantu atau mengkaji individu yang sakit,

tetapi juga membantu atau mengkaji individu yang sehat, berperan aktif

dalam meningkatkan derajat kesehatan dan mengantarkan pasien menuju

kematian yang damai. Henderson juga memandang bahwa seorang

perawat bertugas memberikan kekuatan, keyakinan dan pengetahuan

untuk membantu proses penyembuhan pasien.

2.2 Kelebihan Dan Kelemahan Teori Virginia Handerson


2.1.1 Kelebihan

a. Cara pengkajian dengan melakukan pendekatan dengan teori 14

kebutuhan dasar manusia virginia henderson dapat menginterpretasi

respon klien atau pasien sehingga pengkajian dapat dilakukan

terhadap penyakit yang dialami pasien.

b. Dapat mengidentifikasi secara holistik kebutuhan dan respon yang

ditimbulkan oleh klien atau pasien untuk digunakan dalam

melaksanakan asuhan keperawatan dengan menyeluruh dan

berkesinambungan berdasarkan tingkatan kebutuhan dan

ketergantungan pasien.

c. Sebagai ahli teori keperawatan Henderson telah memberi dampak

yang begitu besar dalam memepengaruhi citra keperawatan sebagai

profesi yang mendunia.

d. Teori-teori yang telah dikemukaan oleh Henderson bukanlah teori

atau model abstrak semata saja melainkan teori yang dibuat

berdasarkan keanekaragaman pengalaman yang Ia miliki selama

mendedikasikan kecintaannya pada dunia keperawatan.

6
e. Henderson mengasumsikan bahwa perawat adalah profesi yang unik

dan mandiri karena keperawatan adalah profesi yang dapat berkerja

sendiri atau mandiri bersama tim kesehatan lainya bukan hanya karena

instruksi dari dokter.

f. Henderson mengemukakan model dan teori dasar keperawatannya

dengan menghubungkannya dengan aktivitas sehari-hari.

g. Dalam pemaparan model dan teori dasar keperawatannya,Henderson

memberikan gambaran bagaimana tugas seorang perawat.

h. Teori henderson berpendapat bahwa melakukan pendekatan terhadap

pasien dengan tahapan-tahapan seperti: mengkaji dan melakukan

berbagai usaha pendekatan dapat mengoptimalkan perkembangan

pemulihan pasien lebih cepat.

i. Model dan teori kebutuhan dasar yang diungkapkan Henderson

bekerja secara berkesinambungan untuk mendapatkan kemandirian

yang menjadi tujuan utama dalam teori ini,tahapan yang

berupamengkaji,menganalisis hingga mengevaluasi segala proses

pemulihan kemandirian.

j. Henderson mengungkapkan bahwa manusia adalah makhluk yang

dalam perkembangan sehat,sakit hingga mati membutuhkan orang

lain.

k. Teori Henderson menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak

bisa dipisahkan karena itu Ia memuat kebutuhan psikologis dan

spritual dalam 14 komponen kebutuhan dasar manusia.

7
l. Berbagai asumsi model dan teori keperawatan Henderson memiliki

kesesuaian dengan riset ilmuan Maslow yang bisa dikatakan sebagai

validitas teori Henderson m.

m. Dalam model dan teori dasar keperawatan Henderson, Ia mengatakan

bahwa keperawatan adalah kepedulian kepada orang lain,dan tugas

perawat langsung berhubungan dengan pasien.

2.1.2 Kelemahan

a. Model dan teori Henderson hanya mendasarkan segala tugas

perawat hanya pada fokus akan salah satu pihak yaitu pada

penyembuhan atau pemulihan secara fisik saja.

b. Teori Henderson mengungkapkan segala komponen dasar

manusia, Hubungan antara pasien dan perawat, pendekatan dengan

berbagai tahapan, bahkan pengaplikasian teori tersebut hanya

berfokus pada terwujudnya kemandirian pasien.

c. Model dan teori dasar keperawatan dalam teori Virginia

Henderson hanya di berfokus pada 14 komponen kubutuhan dasar

manusia yang Ia ungkapkan.

d. Pada teori virgina Henderson tidak memuat tentang adanya

riwayat kesehatan seperti: riwayat kesehatan sekarang,riwayat

kesehatan masa lalu,keluhan pasien.

e. Ketidaksesuaian pada butir sebelumnya menyebabkan

ketidaksesuaian pencantuman riwayat kesehatan keluarga dalam

kemampuan menghindari bahaya dan trauma pada lingkungan

dalam pengkajian dan pendekatan teori Virginia Henderson.

8
2.3 Keterkaitan Model Keperawatan Menurut Henderson dengan Konsep
Lansia
Aging process (proses penuaan) dalam perjalanan hidup manusia

merupakan suatu hal yang wajar, dan akan dialami oleh semua orang yang

dikaruniai umur panjang, hanya cepat dan lambatnya proses tersebut

tergantung pada masing-masing individu (Mujahidullah, 2012). Proses

menua merupakan proses yang terus-menerus (berkelanjutan) secara

alamiah yang dimulai sejak manusia lahir sampai tua. Pada usia lansia ini

biasanya seseorang akan mengalami kehilangan jaringan otot, susunan

syaraf, dan jaringan lain sehingga tubuh akan “mati” sedikit demi sedikit.

Adapun batasan-batasan Lansia menurut henderson yaitu:

1. Menurut WHO (dalam Mujahidullah, 2012)

a.Usia pertengahan (midle age) mulai 45-59 tahun.

b.Usia lanjut (elderly) antara 60-70 tahun.

c. Usia lanjut tua (old) antara 75-90 tahun.

d.Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

2. Menurut Undang-undang RI No. 13 (1998, dalam Mujahidullah,

2012) Bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai

usia 60 tahun ke atas.

3. Menurut Departemen Kesehatan (dalam Mujahidullah, 2012 :

4. Usia lanjut digolongkan menjadi 3 golongan yaitu:

- Kelompok lansia dini (55-64 tahun).

9
2.4 Contoh
Pada penelitian yang dilakukan oleh Moeini et al (2016) menyebutkan

kesehatan spiritual adalah faktor yang menunjukkan bagaimana orang bisa

menghadapi masalah dan tekanan yang disebabkan oleh penyakit dan sebagai

dimensi kesejahteraan spiritual, ia bisa mengintegrasikan dengan berbagai

dimensi penyakit. Memperkuat kesehatan spiritual akan memberi lansia

kekuatan yang diperlukan untuk berjuang dan beradaptasi dengan masalah

kehidupan sehari-hari seperti perubahan kondisi, penyakit, kerugian, dan

kematian. Tampaknya begitu mendukung sumber daya spiritual dan

keagamaan serta dengan menawarkan pelayanan semacam itu bisa

bermanfaat untuk menguatkan kesehatan spiritual dan kemampuan lansia

untuk menghadapi dan melawan penyakit. Karena perawatan spiritual

dianggap sebagai tugas perawat, mereka diharapkan tidak hanya untuk di

pertimbangkan dan memantau kesehatan fisik dan mental lansia tetapi juga

untuk memahami dimensi kesehatan spiritual lansia dan lebih memahami

kebutuhan mereka. Beberapa penelitian yang telah dilakukan dalam hal ini

misalnya Pargament et al (2004 dalam Moeini et al, 2016) menemukan

hubungan antara agama dengan teknik adaptasi dan konsekuensi spiritual,

bersama dengan kesehatan fisik dan mental lansia yang dirawat di rumah

sakit. Delani dan Barer (dalam Moeini et al, 2016) menunjukkan bahwa

perawatan spiritual efektif dalam meningkatkan kesehatan spiritual pasien

dengan penyakit kardiovaskular.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson
adalah model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran
tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat
dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar
meninggal dengan damai. Berdasarkan teori keperawatan Henderson ada
14 kebutuhan dasar pasien yang menjadi rujukan perawat dalam merawat
pasien dan di bagi dalam 4 komponen yaitu kebutuhan biologis,
psikologis, sosiologis, dan spiritual.

11
DAFTAR PUSTAKA

Desmawati. (2019). Teori Model Konseptual Keperawatan. Jakarta: UPN veteran Jakarta.
Lestari, L., & Ramadhaniyanti. (2018). Falsafah dan Teori Keperawatan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Potter, & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

12

Anda mungkin juga menyukai