Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN VIRGINIA HANDERSON

DOSEN PENGAMPU:

Muhsinin, Ns., M.Kep., Sp.Anak

OLEH:

ERLA SEKAR MELATY : 1914201210092

FEBRIYANTI RIZQA SARI : 1914201210093

FITRIA NORKHALIDA : 1914201210094

HANIFA MUHAMMAD FISNA. R : 1914201210095

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JENIS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “Teori Keperawatan Virginia Henderson”.

Makalah ini berisikan informasi tentang definisi keperawatan menurut


Virginia Henderson atau yang lebih khususnya membahas model keperawatan
Virginia Henderson, serta konsep utama teori Henderson.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua


tentang definisi keperawatan menurut Virginia Henderson.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi
keperawatan) dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip
kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan
Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole. Henderson
sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang
ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah
membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui
upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan
penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat
dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan,
kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu.
Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model
keperawatan yang dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model
tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu
dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat
menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan
tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu
mengunjungi pasien.

1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui :
1.3.1. Model keperawatan menurut Virginia Henderson
1.3.2. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
1.3.3. Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan
1.3.4. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Model Keperawatan Virginia Henderson


2.2.1. Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
2.2.2. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan
fungsi fisik semata.
2.2.3. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien
merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu
2.2.4. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier
keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan
kesehatan

2.2. Konsep Utama Teori Henderson


2.4.1. Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang
membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau
kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian.
Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14
komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan.
Keempatbelas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bernapas secara normal
b. Makan dan minum dengan cukup.
c. Membuang kotoran tubuh.
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
e. Tidur dan istirahat.
f. Memilih pakaian yang sesuai.
g. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan
menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan.
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi
integumen.
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan
emosi, kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang
menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta
menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.

Keempat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat di


klarifikasikan menjadi empat kategori, yaitu komponen kebutuhan
biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual.
2.4.2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu,
baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim
kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di dalam
penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14
komponen di atas). Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus
memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
2.4.3. Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang
dapat berfungsi bagi kemanusiaan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan,
kehendak, serta pengetahuan yang cukup.
2.4.4. Lingkungan.
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka,
namun kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan
lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat
sebagai dasar dalam memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui
saran-saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik
keagamaan untuk memperkirakan adanya bahaya.

2.3. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan


2.6.1. Pengkajian
Perawat melakukan penilaian dengan berdasarkan 14
komponen kebutuhan dasar yang dapat dilakukan pendekatan yang
meliputi psikologis, sosial dan spritual dengan demikian maka
perawat dapat mengenali kebutuhan yang diperlukan pasien
sehingga dapat diterapkan untuk pengkajian dan persiapan.
2.6.2. Observasi
Menganalisis dengan mengunakan indra penglihatan,
pendengaran dan peraba setelah itu membandingkan dengan
pengetahuan tentang sehat-sakit
2.6.3. Perencanaan
Perencanaan adalah akitivitas penyusunan dan perbaikan
susunan perawatan terhadap proses penyembuhan yang telah
disususn bersama antara perawat dengan pasien dan dokumentasi
proses bagaimana perawat memebantu pemulihan dari sakit hingga
sembuh.

2.6.4. Implementasi
Proses melakukan penyusunan rencana perawatan yang telah
disusun yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang telah
disusun dalam rencana perawatan untuk pemulihan dari kondisi
sakit atau meninggal dengan damai.
2.6.5. Interverensi
Tahap dimana dalam pengapilikasianya terlebih dahulu
melihat prinsip fisiologis, usia, latar belakang budaya,
keseimbangan emosional, kemampuan intelektual dan fisik
individu.
2.6.6. Evaluasi
Dalam kesinambungan tahap-tahap tersebut antara
pengkajian, observasi, perencanaan, implementasi, inteverensi dan
yang terakhir adalah evaluasi yaitu catatan akhir yang berupa
perkembangan dalam kriteria yang diharapkan, dalam pencapaian
kemandirian pasien dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari
berdasarkan 14 kebutuhan dasar tersebut.

2.4. Kelebihan dan kekurangan teori Virginia Henderson


2.7.1. Kelebihan
a. Cara pengkajian dengan melakukan pendekatan dengan teori 14
kebutuhan dasar manusia virginia henderson dapat
menginterpretasi respon klien atau pasien sehingga pengkajian
dapat dilakukan terhadap penyakit yang dialami pasien.
b. Dapat mengidentifikasi secara holistik kebutuhan dan respon
yang ditimbulkan oleh klien atau pasien untuk digunakan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan dengan menyeluruh dan
berkesinambungan berdasarkan tingkatan kebutuhan dan
ketergantungan pasien
c. Sebagai ahli teori keperawatan Henderson telah memberi
dampak yang begitu besar dalam memepengaruhi citra
keperawatan sebagai profesi yang mendunia.
d. Teori-teori yang telah dikemukaan oleh Henderson bukanlah
teori atau model abstrak semata saja melainkan teori yang dibuat
berdasarkan keanekaragaman pengalaman yang Ia miliki selama
mendedikasikan kecintaannya pada dunia keperawatan.
e. Henderson mengasumsikan bahwa perawat adalah profesi yang
unik dan mandiri karena keperawatan adalah profesi yang dapat
berkerja sendiri atau mandiri bersama tim kesehatan lainya
bukan hanya karena instruksi dari dokter.
f. Henderson mengemukakan model dan teori dasar
keperawatannya dengan menghubungkannya dengan aktivitas
sehari-hari.
g. Teori henderson berpendapat bahwa melakukan pendekatan
terhadap pasien dengan tahapan-tahapan seperti: mengkaji dan
melakukan berbagai usaha pendekatan dapat mengoptimalkan
perkembangan pemulihan pasien lebih cepat.
h. Model dan teori kebutuhan dasar yang diungkapkan Henderson
bekerja secara berkesinambungan untuk mendapatkan
kemandirian yang menjadi tujuan utama dalam teori ini, tahapan
yang berupa mengkaji, menganalisis hingga mengevaluasi
segala proses pemulihan kemandirian
i. Henderson mengungkapkan bahwa manusia adalah makhluk
yang dalam perkembangan sehat, sakit hingga mati
membutuhkan orang lain.
j. Teori Henderson menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia
tidak bisa dipisahkan karena itu Ia memuat kebutuhan psikologis
dan spritual dalam 14 komponen kebutuhan dasar manusia.
k. Berbagai asumsi model dan teori keperawatan Henderson
memiliki kesesuaian dengan riset ilmuan Maslow yang bisa
dikatakan sebagai validitas teori Henderson
l. Dalam model dan teori dasar keperawatan Henderson, Ia
mengatakan bahwa keperawatan adalah kepedulian kepada
orang lain,dan tugas perawat langsung berhubungan dengan
pasien.

2.7.2. Kelemahan
a. Model dan teori Henderson hanya mendasarkan segala tugas
perawat hanya pada fokus akan salah satu pihak yaitu pada
penyembuhan atau pemulihan secara fisik saja.
b. Teori Henderson mengungkapkan segala komponen dasar
manusia,Hubungan antara pasien dan perawat, pendekatan
dengan berbagai tahapan, bahkan pengaplikasian teori tersebut
hanya berfokus pada terwujudnya kemandirian pasien.
c. Model dan teori dasar keperawatan dalam teori Virginia
Henderson hanya di berfokus pada 14 komponen kubutuhan
dasar manusia yang Ia ungkapkan.
d. Pada teori virgina Henderson tidak memuat tentang adanya
riwayat kesehatan seperti: riwayat kesehatan sekarang, riwayat
kesehatan masa lalu, keluhan pasien.
e. Ketidaksesuaian pada butir sebelumnya menyebabkan
ketidaksesuaian pencantuman riwayat kesehatan keluarga dalam
kemampuan menghindari bahaya dan trauma pada lingkungan
dalam pengkajian dan pendekatan teori Virginia Henderson
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson
dalam definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen
asuhan keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu,
dapat digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian
besar perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di
seluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk
memandu kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi oleh
permintaan untuk publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.

Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan


Henderson, itu adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik
untuk melihat bagaimana holisme atau teori sistem umum menjelaskan
hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada
tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk
memperjelas apa yang perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan
adalah selain fisik.

Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada


definisi keperawatan, ia pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin
dalam pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan, lisensi.
Karyanya harus dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat
mengejar gelar akademis tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik
keperawatan dan untuk mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk
perawatan pasien.
3.2. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari
tentang teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan
tentang teori keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan
dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini,
karena teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.

Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta :
Penerbit Buku Kedokterran ECG.

Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan Profe
sional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta :


Salemba Medika.

Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran ECG.

Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik keperawatan.
New York:Macmillan.

Anda mungkin juga menyukai