Anda di halaman 1dari 11

Makalah Teori Keperawatan Virginia Hendrerson

Disusun oleh:
Priskila Marselia Ritonga Amk
NIK : 202212100073

1
Kata pengantar

Puji syukur mari kita panjatkan atas kehadirat Yang Maha Kuasa. Karena rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berisi “Teori Virginia Henderson”. Makalah ini
diajukan untuk memenuhi tugas Falsafah dan Teori Keperawatan. Penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak yang membantu makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat waktu. Makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besar nya
apabila ada kekurangan atau kesalahan penulisan pada makalah ini.
Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang teori
Virginia Henderson menjadikan keterbatasan, untuk itu penulis meminta kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun, demi kesempurnaan karya tulis ini. Harapan penulis,
semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi semua pihak, setidaknya untuk sekedar membuka
wawasan bersama. Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Jakarta, 5 Maret 2023

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu saat sakit


atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk Kesehatan, pemulihan atau
kematian yang damai dan individu dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kekuatan,
keinginan atau pengetahuan’’ (Harmer dan Henderson,1955, Henderson 1996). Proses
keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan. Henderson dalam
teorinya mengkategorikan 14 kebutuhan dasar kebutuhan semua orang dan mengikutsertakan
fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini: fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual dan
perkembangan. Model konsep keperawatan oleh Virginia Henderson model konsep aktivitas
sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji dengan memberikan
dukungan Kesehatan.

B.Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:

a. Tujuan umum
1. Definisi teori keperawatan Virginia Henderson
2. Model keperawatan menurut Virginia Henderson
3. Hubungan model dengan paradigma keperawatan
4. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
5. System aplikasi Virginia Henderson dalam proses keperawatan
6. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson
b. Tujuan khusus
1. Agar mahasiswa/mahasiswi dapat mengerti dan memahami apa itu konsep
keperawatan menurut Virginia Henderson
2. Untuk memenuhi tugas falsafah keperawatan
c. Manfaat
1. Hasil penulisan ini dapat bermanfaat bagi pengetahuan mahasiswa/mahasiswi
STIKES Borobudur dan STIKES MNA

3
BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Definisi Teori Keperawatan Virginia Henderson


Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “Penolong individu saat
saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk Kesehatan,
pemulihan, atau kematian yang damai danindividu akan dapat melakukannya sendiri jika
meraka mempunyai kekuata, keinginan, atau pengetahuan’’ (Harmer dan Henderson, 1955,
Henderson 1996). Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya
adalah kebebasan.

Henderson dalam teorinya mengkategorikan 14 kebutuhan dasar kebutuhan semua


orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini: fisiologis,
psikologis, sosiokultural, spiritual dan perkembangan. Bersama perawat dan klien
bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan mencapai tujuannya, tujuan
keperawatan menurut Virginia Henderson 1995 bekerja secara bebas dengan pekerja
pelayan Kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien untuk mendapat
kekuatan lagi. Latar belakang untuk praktik Virginia Henderson adalah perawat membentu
klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan.

B. Model keperawatan menurut Virginia Henderson


1. Authoritarian dan stuktur hierarki di rumah sakit.
2. Sering terdapat focus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fisik semata.
3. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang tidak
mungkin dilakukan pada masa itu.
4. Adanya keanekaragaman pengalaman yang dimiliki selama karier keperawatannya di
Amerika serikat di berbagai bidang layanan Kesehatan.

C. Hubungan model dengan paradigma keperawatan


1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah sebagai
satu kesatuan
2. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh factor eksternal dan kondisi
yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
3. Sehat dan sakit
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan
kemandirian. Karakteritis dari sakit adalah ketergantungan dan sebagai tingkat
inkapasitas individu (pasien).
4. Keperawatan

4
Fungsi unik dari keperawatan adalah untuk membantu individu baik apakah ia sakit
atau sehat, dalam peran tambahan atau peran dukungan. Tujuan dari keperawatan untuk
membantu individu membatu Kembali kemandiriannya sesegera mungkin.

D. Macam konsep utama teori Virginia Henderson.


Konsep utama dari teori Virginia Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan
dan lingkungan
1. Manusia
Manusia sebagai individu yang memerlukan bantuan untuk meraih kebebasan,
Kesehatan, atau kematian yang damai serta bantuan untuk meraih kemandirian.
Menurut Henderson kebutuhan dasar manusia ada 14 komponen yang merupakan
komponen penangan keperawatan, komponen tersebut adalah sebagai berikut
a. Bernapas secara normal
b. Makan dan minum dengan cukup
c. Membuang kotoran tubuh
d. Bergerak dan menjaga posisi yang di inginkan
e. Tidur dan istirahat
f. Memilih pakaian yang sesuai
g. Menjaga suhu tubuh dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawatt serta melindungi integrumen
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai
j. Berkomunikasi dengan orang laindalam mengungkapkan emosi,kebutuhan,rasa
takut.
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan
l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan Kesehatan serta menggunakan fasilitas Kesehatan yang
tersedia.
2. Keperawatan
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Perawat mempunyai fungsi independence didalam penanganan
perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen). Untuk mengetahui
fungsinya perawat harus mengetahui kemampuan biologis maupun social.
3. Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi sebagai
manusia. Proses Kesehatan lebih penting dari pada mengobati penyakit. Untuk
mencapai kondisi sehat diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan.
4. Lingkungan

5
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkkungan :
a. Individu yang sehat dapat mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit
akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dari penilaina perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tau tentang kebiasaan social dan praktek keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.

E. Aplikasi Virginia Henderson dalam proses keperawatan


Definisi keperawatan Virginia Henderson dengan kaitannya dalam praktik
keperawatan menunjukan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi asuhan
keperawatan secara langsung pada pasien.

Dalam tahap penilaian (pengkajian) perawat menilai kebutuhan pasien berdasarkan


14 komponen diatas. Dalam mengumpulkan data perawat menggunakan metode observasi,
indra penciuman, peraba dan pendengar. Setelah data terkumpul perawat menganalisis data
tersebut dan membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sakit-sakit. Hasil
analisis tersebut menentukan hasil diagnose keperawatan yang akan muncul.

Tahap perencanaan menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan rencana


perawatan sesuai kebutuhan individu termaksud didalamnya perbaikan rencana jika
ditemukan adanya perubahan serta dokumentasi bagaimana perawat membantu individu
dalam keadaan sakit atau sehat. Selanjutnya dalam tahap implementasi perawat membantu
individu memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana perawatan guna
memelihara Kesehatan individu, memulihkannya dalam kondisi sakit, atau membantunya
meninggal dalam damai. Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual bergantung
pada fungsi fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan
kemampuan intelektual serta fisik individu. Terakhir perawat mengevaluasi pencapaian
kriteria yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.

F. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson

Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang ditemukan oleh Henderson


adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan Kesehatan dan
membantu klien untuk mendapatkan Kembali kemandirian secepat mungkin. Dimana
pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko,
cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.

6
BAB III
TINJAUAN KASUS
Kasus: Pasien HCU dengan inisial Tn.D usia 60th, masuk dengan keluhan utama fraktur femoralis
dextra tertutup. Kondisi fraktur saat tiba di HCU sudah dilakukan pembidaian dari femoralis
sampai dengan telapak kaki. Pasien 2 hari sebelum masuk RS, pasien berobat ke dukun pijat/patah
tulang. Selain itu pasien juga masuk dengan diagnose sekunder yaitu Hipertensi Urgency.
Dilakukan pengakajian dengan Teori Virginia Henderson seperti berikut:

1. Bernapas secara normal


Pasien pernapasan spontan dengan nasal canule 2lpm
2. Makan dan minum dengan cukup
Pasien mempunyai diit HT dengan rendah garam
3. Membuang kotoran tubuh
Untuk kebutuhan eliminasi (BAB / BAK) pasien dibantu oleh 2 orang perawat
4. Bergerak dan menjaga posisi yang di inginkan
Pasien bed rest total karena adanya gangguan mobilisasi dengan diagnose fraktur femoralis
dextra, untuk kebutuhan mobilisasi pasien minimal dibantu oleh 2 orang perawat
5. Tidur dan istirahat
Pasien sering mengeluh kesakitan dan membuat tidak bisa tidur sehingga harus dibantu dengan
obat tidur selama dirawat di Ruang HCU
6. Memilih pakaian yang sesuai
Selama pasien di Ruang HCU, pasien memakai pakaian yang disiapkan oleh RS
7. Menjaga suhu tubuh dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian & mengubah
lingkungan
Selama dirawat di Ruang HCU pasien memiliki suhu tubuh yang normal dan suhu AC yang
diinginkan pasien juga harus dingin (Temp 18-20℃)
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integument
Selama dirawat di Ruang HCU, pasien memiliki jadwal mandi rutin 2x/ hari yaitu di shift malam
dan sore. Mobilisasi dibantu oleh minimal 2 orang perawat, untuk kondisi kulit utuh tidak ada
luka tekan
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai
Bed Trail selalu terpasang apabila pasien sendiri di kamar, dan mendekatkan barang berharga
milik pasien
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut.
Pasien selalu mengatakan keluhan nyeri pada perawat
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan
Pasien hanya bisa sholat di tempat tidur
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi
Pasien dulu bekerja sebagai seorang perawat dan sekarang telah pensiun
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi

7
Pasien ketika sehat biasanya mengikuti senam lansia di lingkungan RT
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan
normal dan Kesehatan serta menggunakan fasilitas Kesehatan yang tersedia
Pasien jika mengalam keadaan sakit, biasanya pasien akan ke klinik atau RS terdekat

8
BAB IV
PEMBAHASAN
Penulis melakukan penerapan teori Virginia Henderson pada ruangan rawat inap terutama
pada pasien dengan fraktur. Model konsep Virginia Henderson memiliki unsur yang sama dengan
proses keperawatan dan mampu mewakili respon kebutuhan pasien terhadap penyakitnya.
Penangan fraktur secara tradisional cukup popular dikalangan masyarakat Indonesia salah satunya
yaitu pengobatan tradisional yang sering disebut dengan dukun patah tulang. Tradisional
BoneSetter/dukun patah tulang tidak memiliki dasar pengetahuan tentang anatomi, fisiologi, dan
prinsip-prinsip pencegahan serta control terhadap infeksi. Hal ini dapat menyebabkan resiko tinggi
kegagalan dan komplikasi. Tidak sedikit dari pasien fraktur sebelum datang ke Rumah Sakit
mereka terlebih dahulu dating kepengobatan tradisional, sehingga pada saat datang ke Rumah
Sakit sudah mengalami komplikasi akibat penanggan pertamanya yang tidak baik atau tidak sesuai
prinsip yang benar.
Dampak dari penangan pertama yang tidak benar dapat mengakibatkan hari rawat di
Rumah Sakit lebih Panjang, sehingga menimbulkan masalah peningkatan biaya. Terdapat 4
langkah dan prinsip yang digunakan dalam penatalaksaan pada pasien fraktur yaitu: yang pertama
adalah recognition, mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengan annanesis, pemeriksaan klinis
dan radiologi. Yang kedua adalah reduksi untuk mengembalikan posisi fragmen tulang pada
kesejajarannya dan rotasi anatomis. Ketiga retention adalah imobilisasi fraktur untuk
mempertahankan fragmen tulang dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadinya
penyatuan. Imobilisasi dapat dilakukan dengan cara fiksasi internal dan eksternal. Keempat adalah
rehabilisasi untuk mempertahankan dan mengembalikan fungsi tulang, dilakukan segera dilakukan
dengan penanganan fraktur untuk menghindari atropi otot dan kontraktur sendi.

9
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori Virginia Henderson dapat di simpulkan bahwa teori ini mempunyai konsep utama 14
kebutuha dasar yang dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan, asumsi yang salah satunya
adalah perawat yang merawat pasien sampai pasien dapat merawat diri mereka sendiri.
Kontribusi penting oleh Henderson (1996) adalah devinisi perawatan berikut yang menjadi
definisi yang sudah diterima secara umum; “Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu
individu sehat atau sakit. Dalam hal ini memberikan pelayanan Kesehatan atau pemulihan atau
kematian.”

B. Saran
Saran bagi mahasiswa agar lebih memahami, mengerti serta dapat mengaplikasikan teori
Florence Nightingale ke dalam praktik asuhan keperawatan. Saran bagi pembaca agar
memberikan masukan untuk melengkapi makalah teori keperawatan Virginia Henderson.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, MR & Tomey, A.M. (2006). Nursing Theories and their work, 7 th edn, Mosby Elsevier,
St. Louis, Missouri.

Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik keperawatan. New York:
Macmillan.

Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.

11

Anda mungkin juga menyukai