Anda di halaman 1dari 6

Virginia Henderson

Virginia henderson, lahir di kansas city, Missouri pada 1897. Ia tertarik


dengan keperawatan selama perang dunia ke I karena keinginannya untuk
membantu personel militer yang sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia belajar
keperawatan di Sekolah perawat tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset
di yale University School of Nursing. Ia menerima gelar Horonary Doctoral dari
Catholic University of America, Pace University, University of Rochester,
University of Westerm Ontario, dan Yale University. Bukunya yang di
publikasikan antara lain The nature of Nursing (1966), Basic Priciples of Nursing
Care(1960), dan The Principles and Practice of nursing (1939).

A. Definisi keperawatan menurut Henderson

Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing . definisinya


mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip
keseimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan. Henderson
dengan seorang ahli fisiologi bernama stackpole. Henderson sendiri kemudian
kemukakan sebuah definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional.
Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu- baik dalam keadaan
sakit maupun sehat- melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna
mendukung kesehatan dan menyembuhkan individu atau proses meninggal
dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki
kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu. Di samping itu,
henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan
The Activities of Living model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat
adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat
mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada
dokter,. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencana pada dokter sewaktu
mengunjungi pasien.
B. Konsep utama teori Henderson

Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,


kesehatan, dan lingkungan.

1. Manusia. Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan


bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan atau kematian yang damai, serta
bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar
rmanusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan
perawatan. 14 kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bernapas secara normal
b. Makan dan minum dengan cukup
c. Membuang kotoran tubuh
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan
e. Tidur dan istirahat
f. Memilih pakaian yang sesuai
g. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,
kebutuhan, rasa takut, atau pendapat
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan
l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung prestasi.
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia.
2. Keperawatan. Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu,
baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan,
perawat mempunyai fungsi independen didalam penanganan perawatan
berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen diatas). Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis
maupun sosial.
3. Kesehatan. Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat
berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada
mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian
dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan
kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang
cukup
4. Lingkungan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek
lingkungan.
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun
kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar
dalam memberikan resep
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran
tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.

Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antar


perawat dan klien. Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi
dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga
hubungan sangat mandiri
1. Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien
2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien
3. Perawat sebagai mitra (partener) bagi pasien

Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti


(substitute) di dalamnya memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik,
kemampuan, atau kemauan pasien yang berkurang. Disini perawat berfungsi
untuk melengkapinya. Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada dalam
fase pemulihan, perawat berperan sebagi penolong (helper) untuk menolong atau
membantu pasien mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian ini
sifatnya relative, sebab tidak ada satupun manusia yang bergantung pada orang
lain. Meskipun demikian, perawat berusaha keras saling bergantung demi
mewujudkan kesehtaan pasien. Sebagai mitra (partner). Perawat dan pasien
bersam-sama merumuskan rencana perawatan bagi pasien. Meski diagnosa
berbeda, setiap pasien tetap memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut di modifikasi berdasarkan kondisi patologis
dan faktor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau
budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.

Kaitannya dengan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat


tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri
mempertanyakan filosopi yang membolehkan seorang dokter memberi perintah
kepada pasien atau tenaga kesehatan lainnya. Tugas perawat adalah membantu
pasien dalam melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter.
Rencana perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien harus dijalankan
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukan
oleh dokter.
C. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan

Perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi asuhan keperawatan


langsung kepada pasien. Manfaat asuhan keperawatan ini terlihat dari kondisi
kemajuan kondisi pasien. Perawat dapat membantu pasien beralih dari kondisi
bergantung (dependent) menjadi mandiri (independent) dengan mengkaji,
merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi 14 komponen
penanganan perawatan dasar.

Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar


pasien berdasarkan 14 komponen diatas. Dalam mengumpulkan data, perawat
menggunakan metode observasi, indra penciuman, peraba, dan
pendengaran.setelah data terkumpul perawat menganalisis data tersebut dan
membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil analisis
tersebut menentukan diagnosis keperawatan yang akan muncul. Diagnosis
keperawatan, menurut Henderson, dibuat dengan mengenali kemampuan individu
dalam memenuhi kebutuhan individu dalam memenuhi kebutuhannya-dengan
atau tanpa bantuan-serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan
yang dimiliki individu.

Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan


rencana perawatan sesuai kebutuhan individu-termasuk didalamnya perbaikan
rencana jika ditemukan adanya perubahan-serta dokumentasi bagaimana perawat
membantu individu dalam keadaan sakit atau sehat. Selanjutnya, pada tahap
implementasi, perawat membantu individu memenuhi kebutuhan dasar yang telah
disusun dalam rencana perawatan guna memelihara kesehatan individu,
memulihkannya dari kondisi sakit, atau membantunya meninggal dalam damai.
Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual , bergantung pada prinsip
fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan kemampuan
intelektual serta fisik individu. Terakhir perawat mengevaluasi pencapaian kriteria
yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.

D. Kesimpulan

Jadi dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa menurut teori Henderson,
perawat merupakan tugas yang unik karena perawat membantu individu baik
dalam keadaan sakit maupun sehat dengan melaksanakan berbagai aktivitas untuk
mendukung kesehatan dan penyembuhan ataupun meninggal dengan damai.
Henderson tidak berfokus kepada manusia saja melainkan dengan keperawatan,
kesehatan dan lingkungan yang dapat mempengaruhi sehat-sakit. Perawat juga
berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya, kaitannya hubungan perawat-dokter,
Henderson berpendapat bahwa perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti
perintah dokter karena tugas perawat adalah membantu pasien untuk dapat
meningkatkan kemandirianya. Dalam melaksanakan asuhan keperawatannya
perawat melakukan pengkajian dengan berdasarkan 14 komponen kebutuhan
dasar dan mengumpulkan data dengan melakukan observasi langsung terhadap
klien, dalam tahap perencanaan membuat penyusunan rencana perawatan sesuai
kebutuhan individu termasuk ada perbaikan bila ditemukan perubahan dan
mengimplementasikan sesuai dengan perencanaan guna memelihara dan
memulihkan kesehatan atau membantu meninggal dengan damai.

Sumber

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Suara Mahyar, Rochimah, dkk. 2010. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: TIM

Anda mungkin juga menyukai