2. Laring
Berperan untuk membentuk suara danuntuk melindungi jalan nafas
terhadap masuknya makanan dan cairan. Laring dapat tersumbat, antara lain oleh
benda asing ( gumpalan makanan), infeksi (misal difteri), dan tumor. Dibagian
laring terdapat beberapa organ yaitu :
a) Epiglotis, merupakan katup tulang rawan untuk menutup larynk sewaktu
orang menelan. Bila waktu makan kita berbicara (epiglotis terbuka),
makanan bisa masuk ke larynk (keselek) dan terbatuk-batuk. Pada saat
4
3. Trakea
Trakea, merupakan lanjutan dari larynk yang dibentuk oleh 16-20 cincin
kartilago yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang terbentuk seperti C. Trakea
dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri atas epitilium bersilia dan sel cangkir.
4. Percabangan Broncus
Broncus, merupakan percabangan trakea. Setiap broncus primer
bercabang 9-12 kali untuk membentuk bronki sekunder dan tersier dengan
diameter yang semakin kecil. Struktur mendasar dari paru-paru adalah
percabangan bronchial yang selanjutnya secara berurutan adalah bronkii,
bronkiolus, bronkiolus terminalisi, bronkiolus terminalisi respiratorik, diktus
alveolar, dan alvioli. Dibagian bronkus masing-masing disebut pernafasan ekstra
pulmonar dan sampai memasuki paru-paru intrapulmonar.
A. Fisiologi Pernafasan
1) Fisiologi Pernafasan
Pada pernafasan melalui paru-paru atau pernafasan eksterna, oksigen
dipungut melalui hidung dan mulut pada saat bernafas; udara masuk melalui
trakea dan pipa bronkial ke alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan darah di
dalam kapiler pulmonaris.
Hanya satu lapis membran, yaitu membran alveoli-kapiler, yang
memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut
oleh sel dara merah lalu di bawa ke jantung. Dari sini di pompa di dalam arteri
lalu di edarkan ke semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru-paru pada
tekanan oksigen 100 mm Hg dan pada tingkat ini 90% haemoglobin jenuh akan
oksigen.
Di dalam paru-paru, karbondioksida, salah satu hasil buangan
metabolisme, menembus mebran alveolar-kapiler dari kapiler darah ke alveoli,
dan setelah melalui pipa bronkial dan trakea, dinafaskan keluar melalui hidung
dan mulut.
Empat proses yang berhubungan dengan pernafasan pulmoner atau
pernafasan ekterna:
1) Ventilasi pulmoner, atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam
alveoli dengan udara luar.
2) Arus darah melalui paru-paru.
3) Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga dalam
jumlah tepat dapat mencapai semua bagian tubuh.
4) Difusi gas, yang menembus membran alveoli dan kapiler. CO2 lebih
mudah berdifusi daripada oksigen.
Semua proses ini diatur sedemikian rupa sehingga darah yang
meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak
badan, darah yang datang di paru-paru lebih banyak mengandung CO2 dan sedikit
O2, jumlah CO2 itu tidak dapat dikeluarakan, maka konsentrasinya dalam darah
arteri bertambah. Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk
6
2) Kendali Syaraf
Pernafasan dikendalikan oleh sel-sel daraf dalam susunan retikularis
batang, terutama pada medulla. Sel-sel ini mengirim impuls menuruni medulla
8
Gejala Asma :
Pengobatan :
Pencegahan Asma :
Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa
dihindari. Misalkan serangan yang dipicu oleh olahraga bisa dihindari dengan
meminum obat sebelum melakukan olah raga.
10
b) PNEUMONIA
Gejala Pneumonia :
Pengobatan Pneumonia :
Pencegahan Pneumonia :
11
c) DIFTERI
Demam tinggi + 38 oC
Nyeri telan
Pusing
Tampak selaput berwarna putih keabu-abuan (Pseudo membran).
Bengkak pada leher.
Pencegahan Difteri :
12
d) EMFISEMA
Gejala Emfisema
Pengobatan Emfisema
Pencegahan Emfisema
Berhenti merokok.
Hindari polutan udara, seperti asap kendaraan, bau dari dapur, parfum
yang terlalu keras, bahkan asap lilin dan aromaterapi. Ganti filter AC
secara teratur untuk membuat udara lebih bersih.
Berolahraga teratur.
Lindungi diri dari udara dingin.
Hindari terjangkit infeksi pernapasan
e) TUBERKOLOSIS (TBC)
Gejala Tuberkulosis
Gejala sistemis antara lain demam, badan lemah yang disebut sebagai
malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun menjadi
semakin kurus.
f) BRONKHITIS
Sinusitis kronis
Bronkiektasis
Alergi
Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
Berbagai jenis debu
Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen
sulfida, sulfur dioksida dan bromin
Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
Tembakau dan rokok.
Gejala Bronkitis :
Pengobatan Bronkitis
Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita
dewasa bisa diberikan aspirin atau acetaminophen; kepada anak-anak sebaiknya
hanya diberikan acetaminophen. Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak
cairan.
Pencegahan Bronkitis
16
g) LARYNGITIS
tiga minggu, mungkin disebabkan oleh penggunaan alkohol, merokok, dan batuk
yang berlebihan yang berkepanjangan.
Gejala Laryngitis :
h) FARINGITIS
Faringitis akut, radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri
tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk.
18
Penyebab Faringitis
Gejala
Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri
tenggorokan dan nyeri menelan. Selaput lendir yang melapisi faring
mengalami peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang
berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah.
Demam
Pembesaran kelenjar getah bening di leher
Peningkatan jumlah sel darah putih.
Pengobatan
Pencegahan Faringitis
Cukup beristirahat
Berkumur dengan air garam hangat beberapa kali sehari
Bagi perokok harus berhenti merokok
Banyak minum dan hindari makanan yang dapat menyebabkan iritasi
Minum antibiotik, dan jika diperlukan dapat minum analgesik.
19
1. Rhinitis alergi
2. Rhinitis non alergi
Patofisiologi Rhinitis
Selama langkah awal, selaput lendir ialah kering, merah, dan bengkak,
yang menyebabkan sumbatan pada hidung dan mewujudkan sulit bernafas;
kondisi ini segera diikuti oleh serous atau pengeluaran mucus serous, yang pada
akhirnya mungkin menjadi bernanah. Pemeriksaan mikroskopik terhadap jaringan
hidung dan nasofaring menunjukkan edema dan hipersekresi dengan sedikit
20
infiltrasi sel. Dapat ditemukan deskuamasi epitel, khususnya epitel bersilia, seperti
yang terjadi pada infeksi influenza.
Gejala
Pengobatan Rhinitis
Pencegahan Rhinistis
Sinusitis adalah suatu peradangan pada sinus yang terjadi karena alergi atau
infeksi virus, bakteri maupun jamur. Sinusitis bisa bersifat akut (berlangsung
selama 3 minggu atau kurang) maupun kronis (berlangsung selama 3-8 minggu
tetapi dapat berlanjut sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun).
Infeksi virus.
21
Bakteri.
Infeksi jamur
Peradangan menahun pada saluran hidung.
Penyakit tertentu (misalnya fibrosis kistik).
Asma
Penyakit alergi (misalnya rinitis alergika)
Gangguan sistem kekebalan atau kelainan sekresi maupun pembuangan
lendir.
Gejala Sinusitis
Gejala khas dari sinusitis yaitu sakit kepala yang dirasakan ketika
penderita bangun pada pagi hari.
Gejala tertentu yang timbul berdasarkan sinus yang terkena:
Gejala lainnya adalah:
Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit
gigi dan sakit kepala.
Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi.
Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata
serta sakit kepala di dahi, nyeri bila pinggiran hidung di tekan,
berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat.
Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak dapat
dipastikan dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian depan ataupun
belakang, atau kadang menyebabkan sakit telinga dan sakit leher.
Tidak enak badan
Demam
Letih, lesu
Batuk, yang mungkin semakin memburuk pada malam hari
Hidung meler atau hidung tersumbat.
Pengobatan