DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3 (B15-B NON REGULER)
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Aplikasi teori Keperawatan
Dalam Situasi Klinis Menurut Virginia Henderson ". Makalah ini penulis tulis berdasarkan
beberapa sumber.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak dan sumber. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak lain
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini masih ada beberapa hal yang belum mencapai titik
sempurna dan masih memiliki beberapa kekurangan, baik segi penulisan dan penyajian.
Untuk itu, penulis sangat berterima kasih jika ada pendapat, saran, maupun kritik yang
bertujuan untuk membangun kesempurnaan makalah ini. Dan penulis berharap agar makalah
ini dapat bermanfaat dan mampu digunakan sebagai suatu penunjang dalam proses
pembelajaran.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah........................................................................2
1.2 Tujuan.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson...............3
2.2 Model keperawatan menurut Virginia Henderson..........................4
2.3 Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan..............4
2.4 Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson...............5
2.5 Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan..........8
2.6 Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson..................9
2.7 Analisa internal Henderson dalam asumsi terhadap konsep sentral..9
2.8 Analisa teori Henderson dalam pemberian asuhan keperawatan..............10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri,
tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan
rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson
2. Model keperawatan menurut Virginia Henderson
3. Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan
4. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
5. Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan
6. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson
2
BAB II
PEMBAHASAN
Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang
dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini : fisiologis,
psikologis, sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat dan klien
bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan
keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja
pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien
mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut Henderson
yaitu perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan
Henderson, 1966.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai
dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam
3
melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak
lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh,
lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam
melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan
aktivitas.
4
Sehat dan Sakit, Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson
dihubungkan dengan kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah
ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas individu (sekarang pasien) untuk
memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian
dan sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga
dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan kemandirian.
Keperawatan, Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik
apakah ia sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari
keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya
sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan
kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat
melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan
keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut.
5
6. Memilih pakaian yang sesuai.
7. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi
integumen.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,
kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun
pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia.
6
3. Kesehatan, Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat
berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada
mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian
dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan
kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang
cukup.
4. Lingkungan, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek
lingkungan yaitu:
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun
kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai
dasar dalam memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-
saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan
untuk memperkirakan adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien.
Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari
hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
1. Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
7
2.5 Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan
Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik keperawatan
menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi asuhan
keperawatan langsung kepada pasien.
Manfaat asuhan keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula
bergantung pada orang lain menjadi mandiri. Perawat dapat membantu pasien beralih
dari kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri (independent) dengan
mengkaji, merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi 14 komponen
penanganan perawatan dasar.
8
Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip
fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan kemampuan
intelektual serta fisik individu. Terakhir, perawat mengevaluasi pencapaian kriteria
yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.
2.7 Analisa internal Henderson dalam asumsi dasar terhadap konsep sentral
9
c. Kesehatan atau meninggal dalam damai dibutuhkan dan pasien akan
berusaha memdapatkannya.
TUJUAN ARTI
Mandiri Pengetahuan
PERAWAT Pemulihan Kemauan
MANUSIA
Pemeliharaan Kekuatan
Kematian damai
Lingkungan
10
Dari skema diatas tampak bahwa hubungan perawat dengan pasien atau manusia
memelihara serta kematian yang damai; dan memberikan pengetahuan pada yang
kurang pengetahuan, kemauan untuk yang kurang motivasi dan kekuatan bagi
masalah dengan metode ilmiah. Dengan pendekatan ini, pasien dapat menerima
keahlian, wewenang dapat sesuai dengan proses keperawatan sedangkan hal tersebut
tidak ditekankan? Ketiga, proses keperawatan sekarang lebih menekankan pada sisi
Keempat, kurangnya kerjasama antara pekerjaan kesehatan lain, pasien dan keluarga
hanya menekankan pada kemandirian proses keperawatan tanpa kerja sama dengan
keperawatan, namun dari 14 unsur tersebut dapat dilihat sebagai proses keperawatan
karena perawat bisa memperoleh data dari hal tersebut. Kemudian data dianalisis.
11
Perawat harus mengetahui tentang kesehatan dan penyakit sehingga dapat
membandingkan data yang diperoleh dengan teori yang ada. Misalnya, pasien 40
evaluasi.
12
12. Bekerja dengan baik sehingga dapat melakukan
pencapaian tertentu.
13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk
rekreasi.
14. Belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu
dan menggunakan fasilitas kesehatan.
Analisa :
Membandingkan data dengan pengetahuan tentang kesehatan
dan penyakit
Diagnosa Mengidentifikasi kemampuan individu untuk memenuhi
keperawatan kebutuhannya tanpa bantuan dengan mempertimbangkan
kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dimiliki
Rencana Mendokumentasikan cara perawat melayani individu baik sehat
keperawatan maupun sakit
Implementasi Melayani individu sakit maupun sehat dalam beraktifitas dalam
keperawatan menjaga kesehatan, penyembuhan dari sakit, maupun
mengantarkan kematian yang tenang.
Implementasi berdasarkan prinsip psikologi, umur, latar
belakang budaya dan kemampuan fisik dan mental.
Melaksanakan pengobatan sesuai petunjuk dokter.
Evaluasi Menggunakan defenisi keperawatan yang dapat diterima dan
keperawatan aturan hukum yang berhubungan dengan keperawatan. Mutu
keperawatan lebih dipengaruhi oleh persiapan dan kemampuan
dasar perawat daripada lama waktu perawatan. Hasil yang baik
didasarkan pada kecepatan maupun tingkat kemampuan pasien
beraktifitas kembali secara mandiri dalam kehidupan sehari-
hari.
13
a. Kasus
Ny.K, 76 tahun, masuk ke RS kali yang ke 2 dengan keluhan perut dan seluruh
tubuh bengkak, sesak, mengerang kesakitan jika tubuh digerakkan, makan hanya
2 – 3 sendok makan karena perut terasa sebah, nyesek dan mual, kulit dan mata
berwarna kekuningan, air kencing seperti warna teh gelap, kulit kering. Satu (1)
bulan yang lalu dirawat di RS daerah karena keluhan yang sama, pernah
dilakukan punksi asites dengan jumlah cairan keluar mencapai 3 liter. Setelah
pulang dari RS, di rumah klien dirawat oleh pengasuh yang punya pengalaman
mengasuh orangtua yang sakit di rumah. Selama di rumah klien tetap diberi obat
sesuai petunjuk dokter, diberikan makanan sesuai dengan program diit hati III,
tetapi tidak pernah dibawa kontrol ke dokter / RS karena keluarga sibuk semua.
Saat dirawat sekarang klien selalu dibantu oleh pengasuhnya, sesekali keluarga
1. Pengkajian.
14
- Pengetahuan dan perasaan : rasa nyeri, cara mengurangi kelebihan
sesah, rasa penuh / begah dan jumlah keringat menurun karena kulit
tahu bahwa klien pernah sakit seperti itu tetapi tak tidak dibawa
pengasuh.
15
- Kemampuan : klien dibantu memilih pakaian oleh pengasuh, dan
pakaian di lingkungan.
kondisi lingkungan.
kendaraan.
16
- Kemampuan klien : hanya dapat mengerang untuk ekspresi rasa
nyeri atau tak nyaman dan minta bantuan dengan cara menangis /
menjerit kecil.
14) Belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu dan menggunakan
fasilitas kesehatan.
17
- Keluarga telah pernah mendapat penjelasan tentang perlunya
2. Diagnosa keperawatan
- Bergerak normal
- Beristirahat
- Berpakaian
- Memilih pakaian
3. Rencana keperawatan
18
bergerak, beristirahat, mengurangi nyeri. Dibuat tujuan yang ada batasan
4. Implementasi keperawatan
dibawah ini :
Peran
dokte
Peran Peran
r
Peran dokte perawa
perawa r t
t
Peran Pengasuh
Peran Perankpeelg-
Pengasuh ngasuh
& kelg
19
Peran
Peran dokter
dokter
Peran
Peran perawa
perawa t
t
Peran Pengasuh
Perankpeelg-
Peran ngasuh
Pengasuh
& kelg
- Perawat pada awalnya melakukan apa yang pengasuh dan keluarga tak
cairan.
melalui NGT.
20
- Perawat memberikan dukungan dan penguatan / pujian akan pencapaian
saja.
5. Evaluasi keperawatan
yang berikutnya.
merupakan agen self care klien. Pengasuh perannya semakin besar, dan
tenaga medis tampak semakin berkurang. Dari kondisi ini dapat disimpulkan
bahwa :
a) Teori Henderson ini dapat dipakai bersama-sama dengan teori sel care
dari Orem atau teori Adaptasi dari Roy bahkan teori lain. Jadi dalam
21
b) Perawat sebagai manajer dan dokter dapat dikatakan sebagai
konsultan atau tamu karena kebutuhan akan dokter besar pada saat
keluarga yang sangat kurang. Sikap ini dapat ditingkatkan jika perawat
e) Karena penyakit klien Ny.K diatas sering berulang dan bersifat kronis
sendiri.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam
definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan
keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat
digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar
perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh
dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk memandu
kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk
publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.
3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-
teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori
keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah
ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga
sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan.
24
DAFTAR PUSTAKA
http://feryfee.blogspot.com/2013/03/makalah-teori-keperawatan-virginia.html
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta :
Penerbit Buku Kedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan
Profesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta :
Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik keperawatan.
New York:Macmillan.
Fitzpatrick .J and Whall A.L (1989), Conseptual Model of Nursing Analisis and
Application, California.
Hidayat, A.A (2005), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Salemba Medika,
Jakarta Meleis. AI, (1997), Theoretical Nursing : Development & Progress. 3rd.ed.
Potter & Perry (2005). Fundamentals Of Nursing : concept, Process, and Practice.
(Yasmin Asih, dkk, Penerjemah). Mosby-Year Book Inc. (Sumber asli diterbitkan
1997)
Tomey M (1986), Nursing Theories and Their Work, Indianapolis The C.V Mosby
Company.
University of Wisconsin Green-bay: Philosophy of the Professional Program in
Nursing.
Diambil pada 12 September 2005 dari : http://www.uwgb.edu/nursing/index.htm
25
26
27
28