Anda di halaman 1dari 22

TEORI KEPERAWATAN VIRGINA

HENDERSON

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Falsafah dan teori keperawatan
Yang diasuh oleh Dosen Ns. Nurlaila Mufida, M.Kep

DI SUSUN
OLEH :
Yeniati : 21010107
Safrizal : 21010105
Tajul Fudari : 21010113
Zahratul Jannah: 21010133
Laila Nusyur : 21010129

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI
TAHUN AJARAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunianya penulis
telah dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Teori Keperawatan
Virgina Henderson” Selawat beriring salam penulis kirimkan kepada junjungan
Alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian.

Dalam penyelesaian penulisa makalah ini, penulis mendapat bimbingan,


arahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-sebesarnya.

Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini.


Namun penulis menyadari bahwa dalam makalah ini mungkin masih ditemukan
kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang dapat dijadikan masukan guna perbaikan di masa yang akan datang.

Sigli, 24 November 2021


Penulis

Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong
individu, saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan
untuk kesehatan, pemulihan , atau kematian yang damai dan individu akan dapat
melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kakuatan, keinginan, atau
pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson, 1996). Proses
keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan.
Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua
orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini :
fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama
perawat dan klien bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan
mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson 1955
bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan
Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar
belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu perawat membantu klien
melaksanakan empat belas dasar kebutuhan Henderson, 1966.

Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah


model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat
yaitu mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan
dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.

Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai
dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak
lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah
asuh, lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari
individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat
dalam melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat
melakukan aktivitas.

B. Perumusan Masalah

1. Apa definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson ?


2. Bagaimana model keperawatan menurut Virginia Henderson ?
3. Apa hubungan antara model dengan paradigma keperawatan ?
4. Apa saja konsep utama teori Virginia Henderson ?
5. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson ?
6. Bagaimana mengaplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan ?
7. Apakah tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson ?

C. Tujuan
1. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui :
2. Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson
3. Model keperawatan menurut Virginia Henderson
4. Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan
5. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
6. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson
7. Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan
8. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson

D Manfaat

Dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan menurut Virginia


Henderson. Serta menambah bahwa pentingnya mempelajari teori ini untuk
melaksanakan praktik keperawatan.

E. Metode Penulisan

· Studi pustaka dengan mencari buku-buku yang berhubungan dengan teori


keperawatan menurut Virginia Henderson
a. Pencarian data melalui internet dan translate
b. Proses penulisan makalah
c. Penyuntingan dan pengetikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Keperawatan Virginia Henderson


Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik
dengan keperawatan selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu
personel militer yang sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia belajar keperawatan
di Sekolah Perawat Militer di Washington, D.C. dan lulus pada 1921. Kemudian,
ia meraih gelar B.S. dan M.A. di bidang pendidikan keperawatan tahun 1926.
Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale UniversitySchool of Nursing. Ia
menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University of America, Pace
University, University of Rochester, University of Western Ontario, dan Yale
University. Bukunya yang di publikasikan antara lain The Nature of Nursing
(1960), Basic Principles of Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice
of Nursing (1939).

B. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson


Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi
keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan
prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan
Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole. Henderson sendiri
kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi
fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai
aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses
meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat
ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu. Di
samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang
dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa
tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya
secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung
pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter
sewaktu mengunjungi pasien.

C. Model Keperawatan Virginia Henderson


Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah
memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia
membuat model konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi keperawatan
mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup
berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan dalam hal kinerja. Pertanyaan
ini merupakan hal yang penting sampai 1950-an, perawat lebih sering melakuakan
instruksi dokter. Virginia Henderson adalah orang pertama yang mencarifungsi
unik dalam keperawatan.

Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif
dari praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:

a. Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit


b. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi
fisik semata
c. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan
hal yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu
d. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier
keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan

Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari kaperawatan,


perubahan sosial tidak diragukan lagi memainkan peranan besar dalam
perkembangan pandangan dan ide-idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu
kebetulan bahwa ilmi perilaku memiliki pengaruh besar pada pandangan dan
pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an. Oleh karena itu inisiatifnya
diarahkan pada memberikan perhatian lebih pada aspek-aspek psikososial dari
perawatan pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model
konseptual oleh International Council of Nurses (ICN).

Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan


berikut yang saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :
“Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, sehat atau
sakit, dalam hal memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang
damai) yang dapat ia lakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan,
kemauan, atau pengetahuan. Dan melakukannya dengan cara tersebut dapat
membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin.”
Henderson sangat dipengaruhi oleh Edward Thorndyke, yang banyak
melakukan penelitian dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-teori
Thorndyke dan definisinya sendiri tentang keperawatan, Henderson memberi
tugas keperawatan menjadi empat belas jenis tugas yang berusaha untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian asuhan keperawatan menjadi empat
belas kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari model keperawatannya. Ia
menyatakan bahwa :

a. Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien


yang harus dipenuhi
b. Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien
sebanyak mungkin
Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk
menempatkan diri pada posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal tersebut
tidak selalu pas. Pada situasi ini kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi.

Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada semua


kebutuhan dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu pasien
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan keperawatan dasar.
Oleh karena itu Henderson menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasar ada
pada setiap situasi keperawatan. Situasi tersebut sebagai contoh adalah :

a. Rumah sakit umum


b. Rumah sakit jiwa
c. Institusi untuk penderita cacat mental
d. Rumah perawatan
e. Keperawatan distrik
f. Perawatan di rumah
Jadi menurut Henderson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumah
sakit umum. Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan.
Dalam modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik
untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal
berikut :

· Urutan aktifitas yang harus dilakukan


· Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
· Perubahan-perubahan yang harus dibuat
Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson sebagai berikut :

· Fungsi unik dari keperawatan


· Upaya pasien ke arah kemandirian
· Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar
· Perencanaan asuhan yang akan diberikan
Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan.
Perawat menyadari fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru
ketika profesi mulai menelaah sifat aktual dari kerja keperawatan secara lebih
kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju kemandirian dan autonomi pada pasien
juga menandai era baru tersebut. Sebelumnya, terdapat kecenderungan bagi
perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien. Penggunaan kerangka
kerja berdasarkan kebutuhan untuk membimbing pemberian asuhan dan terutama
penekanan pada kebutuhan untuk merencanakan asuhan merupakan prinsip yang
sama pentingnya, karena menandai mulainya perawat berpikir secara konstruktif
tentang pekerjaannya.

Secara umum, aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh


tindakan terapeutik dari dokter.

D. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan

a. Manusia

Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga
adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang
sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk memepertahankan
keseimbangan fisiologis dan emosional.

b. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal
dan kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.

c. Sehat dan Sakit

Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan


dengan kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan
berbagai tingkat inkapasitas individu (sekarang pasien) untuk memuaskan
kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit
adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan
bahwa sakit adalah keterbatasan kemandirian.

d. Keperawatan

Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia
sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari
keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh kembali
kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson untuk
meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika ia
tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar
asuhan keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut.

E. Konsep Utama Teori Henderson

Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,


kesehatan, dan lingkungan.

1. Manusia.

Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan


untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan
untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri
atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Keempat
belas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bernapas secara normal


2. Makan dan minum dengan cukup.
3. Membuang kotoran tubuh.
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang sesuai.
7. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi
integumen.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,
kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia.

Keempatbelas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan


menjadi empat kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis,
sosiologis, dan spiritual. Kebutuhan dasar poin a-itermasuk komponen kebutuhan
biologis, poin j dan n termasuk komponen kebutuhan psikologis, poin k termasuk
kebutuhan spiritual, dan komponen l dan m termasuk komponen kebutuhan
sosiologis.

Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga,
mereka merupakan satu kesatuan (unit).

Menurut Henderson, keempatbelas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus


asuhan keperawatandipengaruhi oleh :

· Usia
· Kondisi emosional (mood dan temperamen)
· Latar belakang sosial dan budaya
· Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan
ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif;
status mental.

2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik
dalamkeadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat
mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan berdasarkan
kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk menjalankan fungsinya,
perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.

3. Kesehatan.

Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit.
Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling
ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila
mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup.

4. Lingkungan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan.

a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun


kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar
dalam memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran
tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.

Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan
klien. Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan,
mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.

1. Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.


2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi pasienyang gawat, perawat berperan sebagai pengganti (subtitute)
di dalam memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau
kamauan pasien yang berkurang. Di sini perawat berfungsi untuk
“melengkapinya”. Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase
pemulihan, perawat berperan sebagai penolong (helper) untuk menolong atau
membantu pasien mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian ini
sifatnya relatif, sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak bergantung pada
orang lain. Meskipun demikian, parawat berusaha keras saling bergantung demi
mewujudkan kesehatan pasien. Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien
bersama-sama merumuskan rencana perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya
berbeda, setiap pasien memiliki kebituhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja,
kebutuhan dasar tersebut dimodifikasiberdasarkan kondisi patologis dan faktor
lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya, serta
kekuatan fisik dan intelektual.

Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa


perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri
mempertanyakan filosofi yang membolehkan seorang dokter memberi perintah
kepada pasien atau tenaga kesehatan lainnya. Tugas perawat adalah membantu
pasien dalam melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter.
Rencana perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien harus dijalankan
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan yang
ditentukanoleh dokter. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Henderson
dapat digambarkan sebagai berikut.

II.6 Keyakinan dan Tata Nilai Teori Henderson

Perawat Pasien

Dokter

Gambar 5.3. Hubungan perawat-pasien-dokter

Fokus keperawatan pada teori Henderson adalah klien yang memiliki


keterkaitan hidup secara individual selama daur kehidupan, dari fase
ketergantungan hingga kemandirian sesuai dengan usia, keadaan, dan lingkungan.
Perawat merupakan penolong utama klien dalam melaksnakan aktifitas penting
guna memelihara dam memulihkan kesehatan klien atau mencapai kematian yang
damai. Bantuan ini dinerikan oleh perawat karena kurangnya pengetahuan,
kekuatan, atau kemauan klien dalam melaksanakan 14 komponen kebutuhan
dasar.

F. Penegasan-Penegasan Teorotis

a. Hubungan Perawat Pasien

Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :

1. Perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.


2. Perawat sebagai helper (penolong).
3. Perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien.

Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan sepertipengganti apa-apa


yang pasien kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas
karena berkurangnya kekuatan fisik, kemauan atau pengatahuan. Selama kondisi
pemulihan (convalescence), perawat membantu pasien meraihatau mendapatkan
kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan kemandirian adalah yang relatif.
Tidak ada satupun dari kata tidak bergantung dengan yang lain, tetapi kita
berusaha keras bagi saling bergantung meraih kesehatan, bukan bergantung dalam
sakit. Perawat harus bisa mencermati tidak hanya kebutuhan-kebutuhan pasien,
tetapi juga kondisi-kondisi tersebut dan kondisi patologis yang merubahnya.

Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu.


Henderson percaya di setiap situasi para perawat yang mengetahui reaksi-reaksi
fisiologis dan psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan warna.

Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah berupa
kesembuhan atau kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat harus menjaga
hari-hari pasien senormal mungkin. Menjadikan sehat adalah tujuan penting
alinnya oleh si perawat.
b. Hubungan Perawat Dokter

Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter.
Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama,
harus di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan rencana pengobatan yang
di tentukan dokter.

Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat saling


bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat dan anggota tim
lainnya saling membantu menjalankan program perawatan penuh, tetapi mereka
sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan milik orang lain. Henderson
mengingatkan kita tidak seorang pun di dalam tim memberi beban kepada anggota
lainnya, dimana siapapun mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas
khususnya tersebut.

G. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan

Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik


keperawatan menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi
asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan keperawatan ini
terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula bergantung pada orang lain
menjadi mandiri. Perawat dapat membantu pasien beralih dari kondisi bergantung
(dependent) menjadi mandiri (independent) dengan mengkaji, merencanakan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi 14 komponen penanganan perawatan
dasar.

Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien


berdasarkan 14 komponen di atas. Dalam mengumpulkan data, perawat
menggunakan metode observasi, indra penciuman, peraba, dan pendengaran.
Setalah data terkumpul, perawat menganalisis data tersebut dan
membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil analisis
tersebut menentukan diagnosis keperawatan yang akan muncul. Diagnosis
keperawatan, menurut Henderson, dibuat dengan mengenali kemampuan individu
dalam memenuhi kebutuhannya-dengan atau tanpa bantuan-serta dengan
mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang dimiliki individu.

Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan


rencana perawatan sesuai kebutuhan individu-termasuk di dalamnya perbaikan
rencana jika ditemukan adanya perubahan-serta dokumentasi bagaimana perawat
membantu individu dalam keadaan sakit atau sehat. Selanjutnya, pada tahap
implementasi, perawat membantu individu memenuhi kebutuhan dasar yang telah
disusun dalam rencana perawatan guna memelihara kesehatan individu,
memulihkannya dari kondisi sakit, atau membantunya meninggal dalam damai.
Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip
fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan kemampuan
intelektual serta fisik individu. Tarakhir, perawat mengevaluasi pencapaian
kriteria yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam melakukan
aktivitas sehari-hari.

H. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson

Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh


Handerson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan
kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya
secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang
sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas
kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut
Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai
kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam
memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan,
kemauan dan pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh
kemandiriannya. Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi
penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan,
melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
I. Karakteristik Bekerja Menurut Teori Virginia Henderson

Henderson menulis definisi dari keperawatan sebelum pengembangan


konsep dan teori tentang keperawatan. Niatnya adalah untuk mengidentifikasi
fungsi-fungsi khusus perawat untuk melakukan dan menjelaskan dasar teoritis
dalam praktik keperawatan. Namun demikian, beberapa ciri dari teori dibahas
dalam capter 1 dapat diterapkan untuk bekerja Henderson.

1. Teori ini dapat menjadi konsep sedemikian rupa untuk menciptakan cara
berbeda dalam memandang suatu fenomena tertentu.

Henderson menggunakan konsep kebutuhan dasar manusia, biophysiology,


budaya, dan komunikasi interaksi. Konsep-konsep yang dipinjam dari disiplin lain
daripada yang unik untuk keperawatan. Di satu sisi, orang mungkin melihat
koleksi-konsep ini sebagai teori tingkat menengah sejak menggambarkan praktik
keperawatan adalah tujuan utama dari Henderson.

Kebutuhan manusia Hierarki Maslow cocok dengan empat belas komponen


dasar. Sembilan komponen pertama adalah kebutuhan fisiologis dan keamanan.
Sisa lima komponen berurusan dengan cinta dan memiliki, penghargaan sosial,
dan kebutuhan aktualisasi diri. Henderson menggunakan konsep biophysiological
ketika dia menekankan pentingnya fisiologi dan saldo fisiologis dalam membuat
keputusan tentang perawatan. Konsep budaya karena mempengaruhi kebutuhan
manusia adalah belajar dari keluarga dan kelompok-kelompok sosial lainnya.
Karena itu, Henderson menunjukkan bahwa perawat tidak mampu untuk
sepenuhnya menginterpretasikan atau menyediakan semua persyaratan untuk
individu kesejahteraan. Paling-paling hanya perawat dapat membantu individu
dalam memenuhi kebutuhan manusia.

Konsep interaksi-komunikasi dapat dilihat dalam tulisan-tulisan Henderson.


Dia percaya kepekaan terhadap komunikasi nonverbal adalah penting untuk
mendorong ekspresi perasaan. Selain prasyarat untuk memvalidasi kebutuhan
pasien adalah hubungan perawat-pasien construktive. Seperti disebutkan
sebelumnya, beberapa konsep dapat diidentifikasi dari definisi keperawatan dan
empat belas komponen perawatan. Setiap konsep ini dapat saling terkait untuk
menggambarkan keperawatan seperti yang dilihat oleh Henderson. Dengan
demikian, ia menciptakan cara baru untuk memahami hubungan beberapa konsep
dalam definisi nya keperawatan. Bagaimana konsep-konsep saling masih harus
diuji.

2. Teori harus logis di alam.

Definisi Henderson dan komponen yang logis. Perawat membantu individu


untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berkontribusi terhadap kesehatan,
pemulihan, atau kematian yang damai dan mendorong kemandirian secepat
mungkin. Empat belas komponen panduan bagi individu dan perawat dalam
mencapai tujuan yang dipilih. Komponen mulai dengan fungsi fisiologis dan
pindah ke aspek psikososial yang dapat menyampaikan bahwa operasi tubuh
merupakan prioritas ke status emosional atau kognitif.

3. Teori harus digeneralisasikan secara relatif dan sederhana.

Hendersons yang bekerja relatif sederhana namun digeneralisasikan dengan


beberapa keterbatasan. Karyanya dapat diterapkan pada kesehatan individu dari
segala usia. Perawat berfungsi di berbagai tingkat dan dalam berbagai budaya
telah menggunakan definisi Henderson dan komponen dalam praktek mereka.
Sebuah kelemahan penting adalah kurangnya pengujian empiris untuk
menentukan generalisasi definisi dan empat belas komponen.

4. Teori dapat menjadi basis untuk hipotesis yang dapat diuji.

Henderson definisi keperawatan tidak dapat dilihat sebagai sebuah teori, oleh
karena itu, adalah mustahil untuk menghasilkan hipotesis. Namun, beberapa
pertanyaan untuk menyelidiki definisi keperawatan dan empat belas komponen
mungkin berguna. Beberapa contoh pertanyaan-pertanyaan ini:

· Apakah urutan empat belas komponen diikuti oleh perawat di Amerika


Serikat dan negara-negara lain?
· Apa prioritas yang jelas dalam penggunaan fungsi keperawatan dasar?
· Apakah perawat awalnya memberikan perawatan untuk menyajikan masalah
medis dan kemudian menggunakan fungsi yang unik?
· Yang daerah khusus klinis praktik keperawatan menyertakan atau
mengecualikan komponensepuluh lewat empat belas?

Henderson adalah seorang penganjur untuk melakukan penelitian di


keperawatan. Dia nikmat penelitian diarahkan untuk meningkatkan praktek
daripada yang dilakukan sebagai usaha akademis atau teoritis.

5. Teori berkontribusi dan membantu dalam meningkatkan tubuh secara umum


pengetahuan dalam disiplin melalui penelitian dilaksanakan untuk memvalidasi
mereka.

Ide Henderson praktik keperawatan diterima dengan baik di seluruh dunia


sebagai dasar untuk perawatan. Namun, dampak dari definisi dan komponen
belum ditetapkan melalui penelitian. Studi empiris yang dirancang dengan baik
diperlukan untuk menentukan kontribusi Hendersons untuk pengetahuan tentang
praktek keperawatan di seluruh dunia dan hasil pasien. Hal ini akan membantu
memvalidasi keyakinan Henderson tentang fungsi unik dari keperawatan.

6. Teori dapat dimanfaatkan oleh praktisi untuk membimbing dan meningkatkan


praktek mereka.

Idealnya, perawat akan meningkatkan praktik keperawatan dengan


menggunakan definisi Henderson dan empat belas komponen untuk meningkatkan
kesehatan individu dan dengan demikian mengurangi penyakit. Hasil akhir yang
diinginkan akan menjadi ukuran tingkat pemulihan, promosi kesehatan dan
pemeliharaan, atau kematian yang damai.

7. Teori harus konsisten dengan teori valideted lainnya, hukum, dan prinsip-
prinsip tetapi akan meninggalkan pertanyaan tak terjawab terbuka yang perlu
diselidiki.

Ada potensi untuk perbandingan untuk definisi Henderson dan komponen


dengan teori divalidasi, hukum, dan prinsip-prinsip. Konsep kebutuhan dasar
manusia, budaya, kemandirian, dan interaksi-komunikasi secara luas diteliti oleh
peneliti perawat serta mereka dalam disiplin sosial dan psikologis. Pada 1980-an,
Henderson menulis keperawatan yang harus menerima tanggung jawab untuk
melakukan investigasi pada praktek keperawatan. Selanjutnya, fokus harus pada
pengukuran kesejahteraan konsumen, kepuasan, dan efektivitas biaya.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam


definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan
keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat digunakan
sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar perawat tanpa
kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh dunia baik di negara
maju maupun negara berkembang untuk memandu kurikulum keperawatan dan
praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk publikasi ICN, yang pada 1972
berada di cetakan ketujuh.

Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan


Henderson, itu adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik untuk
melihat bagaimana holisme atau teori sistem umum menjelaskan hubungan antara
komponen asuhan keperawatan dasar.

Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi


keperawatan, ia pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam
pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan, lisensi. Karyanya harus
dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat mengejar gelar akademis
tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan dan untuk
mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan pasien.

B. Saran

Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang


teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori
keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah
ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga
sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta :
Penerbit Buku Kedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik
KeperawatanProfesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta :
Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktikkeperawatan.
New York:Macmillan

Anda mungkin juga menyukai