DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 7
MIRANDA
YENIATI
RATNA SRY HANDAYANI
Segala puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang mana telah memberikan
rahmat dan hidayahnya ,sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Data Nursing proses & Keuangan Data Base Menggunakan MS Excel Billing
ClaimsFormReporting”dengan sebaik-baiknya
Makalah yang berjudul Data Nursing proses & Keuangan Data Base Menggunakan
MS Excel Billing ClaimsFormReporting berisikan penjelasan tentang pengertiantuntutan
yang harus dipenuhi oleh penanggung kepada tertanggung sesuai dengan peraturan
ataupun dan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Dalam menyusun makalah ini,
saya juga menggunakan beberapa sumber sebagai referensi dari buku dan website.
Saya sebagai penulis makalah ini menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna,oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca saya harapkan agar dapat
memperbaiki kesalahan dan kekurangan saya di kemudian hari.Akhirnya saya berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca .
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.........................................................................................1
A. Billing....................................................................................................................2
B. Claims....................................................................................................................3
C. Form...................................................................................................................................6
D. Pengertian Reporting..........................................................................................................9
A. Kesimpulan ...........................................................................................15
B. Saran......................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Makalah ini membahas mengenai sistem informasi keperawatan berbasis komputer
yang dilakukan melalui studi pustaka dan jurnal. Sistem informasi keperawatan melalui
dokumentasi asuhan keperawatan elektronik adalah bagian dari rekam medik elektronik
(Electronic Health Records) yang tidak lain adalah subsistem dari sistem informasi rumah
sakit. Sistem informasi sangat dipengaruhi oleh elemen pelaku sistem dan elemen
komponen, sistem informasi keperawatan berbasis komputer dapat dikombinasi dengan
teknologi lain misalnya smart card dengan barcode, teknologi nirkabel dan personal
digital assistant. Sistem informasi keperawatan tidak hanya dalam bentuk dokumentasi
asuhan keperawatan elektronik tetapi dapat dikembangkan pada perencanaan ketenagaan
sampai dengan pengembangan tenaga, penjadwalan shift, penilaian kinerja, jenjang karir,
pengujian kompetensi, penghitungan angka kredit, renumerasi, perencanaan alat dan
logistik, undangan rapat elektronik, survey dalam pengendalian mutu pelayanan
keperawatan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Billing
MERUJUK Pasal 1 ayat (3) Perdirjen Pajak Nomor PER-0</PN/2017, sistem
billing DNP adalah sistem elektronik yang dikelola DNP untuk menerbitkan dan
mengelola kode billing yang merupakan bagian dari sistem penerimaan negara secara
elektronik.
Adapun yang dimaksud dengan kode billing adalah kode identifikasi yang
diterbitkan melalui sistembilling DNP atas suatu jenis pembayaran atau penyetoran pajak.
Berdasarkan Pasal 4 Perdirjen Pajak Nomor PER-05/PN/2017, wajib pajak dapat
memperoleh kode billing melalui dua cara.
Pertama, layanan mandiri. Kedua, penerbitan secara jabatan oleh DNP dalam hal
terbit surat ketetapan pajak (SKP), surat tagihan pajak (STP), surat pemberitahuan pajak
terutang (SPPT) pajak bumi dan bangunan (PBB), STP PBB, atau SKP PBB yang
mengakibatkan pajak kurang bayar.
Lebih lanjut, pembuatan kode billing melalui layanan mandiri dapat dilakukan dengan
mengakses aplikasi billing DNP atau melalui layanan, penerbitan kode billing yang
disediakan oleh perusahaan application service provider (ASP) dan perusahaan
telekomunikasi.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (5) Perdirjen Pajak Nomor PER-05/PN/2017 aplikasi
billing DNP adalah bagian dari sistem billing DNP. Aplikasi billing DNP merupakan
aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk menerbitkan kode billing dan dapat
diakses melalui jaringan Internet atau intranet.
Sebelumnya, aplikasi billing DNP dapat diakses melalui sse.pajak.go.id. Namun, mulai 1
Nanuari 2020 layanan mandiri pembuatan kode billing melalui aplikasi billing DNP akan
dilayani pada menu e-billing DNP Online.
E-billingjuga merupakan bagian dari pembaruan modul penerimaan negara
generasi kedua (MPN-G2). MPN-G2 dikembangkan guna mendukung pelaksanaan cash
management yang baik dengan menyajikan informasi penerimaan negara secara real time
dengan memanfaatkan teknologi
Eerbeda dengan MPN sebelumnya, MPN-G2 melayani seluruh transaksi penerimaan
negara antara lain pajak, bea dan cukai dan penerimaan negara bukan pajak (PNEP).
Selain itu, adanya MPN-G2 membuat pembayaran dapat dilakukan kapan pun dan di
2
mana pun dengan menggunakan e-billing.
1. Manfaat E-Eilling
Terdapat 5 manfaat yang dapat diperoleh dari e-billing. Pertama, mempermudah
dan menyederhanakan proses pengisian data untuk pembayaran dan penyetoran negara.
E-billing dianggap memudahkan karena penyetor tidak perlu lagi mengisi formulir surat
setoran pajak secara manual.
Kedua, meminimalisiasi kemungkinan terjadinya human error dalam perekaman
data pembayaran dan penyetoran. Ketiga, memberikan kemudahan dan fleksibilitas cara
pembayaran atau penyetoran melalui beberapa alternatif saluran pembayaran dan
penyetoran.
Keempat, memberikan akses kepada wajib bayar dan wajib setor penerimaan
negara bukan pajak (PNEP) untuk memonitor status atau realisasi pembayaran. Kelima,
memberikan keleluasaan kepada wajib pajak atau wajib bayar untuk merekam data
setoran secara mandiri. (Esi)
B. Claim
Secara umum, pengertian klaim dapat diartikan sebagai tuntutan yang harus
dipenuhi oleh penanggung kepada tertanggung sesuai dengan peraturan ataupun dan
perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Istilah klaim ini paling umum digunakan
dalam dunia Asuransi di mana penerbit asuransi berperan sebagai penanggung, dan
nasabah asuransi sebagai tertanggung.
Klaim juga berhubungan dengan surat klaim yang merupakan suatu surat
pengaduan yang dibuat untuk menyampaikan ketidaksesuaian atau ketidak nyamanan
terhadap suatu layanan, barang, atau hal lainnya yang disertai dengan tuntutan
penyelesaian. Surat klaim terdiri dari banyak jenis yakni seperti surat pengaduan terhadap
kerusakan barang, surat pengaduan terhadap dokumen resmi,
3
tertanggung sehubungan dengan adanya kontrak perjanjian antara asuransi dengan pihak
tertanggung yang masing-masing pihak mengikatkan diri untuk menjamin pembayaran
ganti rugi oleh penanggung jika pembayaran premi asuransi telah dilakukan oleh pihak
tertanggung, ketika terjadi musibah yang diderita oleh pihak tertanggung.
2. Tujuan dan Fungsi Klaim Asuransi
a. Berguna untuk mengalihkan risiko, yakni pada saat terjadi suatu peristiwa
yang menyebabkan kerugian atau ancaman yang besar terhadap harta
kekayaan yang dimiliki, maka dengan adanya klaim asuransi pihak
tertanggung dapat mengalihkan beban risiko kepada pihak asuransi selama
pihak tertanggung tersebut membayar premi asuransinya.
b. Membayarkan ganti rugi, klaim asuransi memiliki fungsi untuk membayar
ganti rugi atas peristiwa merugikan yang dialami oleh nasabah asuransi.
Contohnya saja seperti kebakaran rumah, kecelakan kendaraan, dan lain
sebagainya.
c. Membayar santunan, nasabah asuransi dapat menggunakan klaim asuransi
ini untuk membayar santunan termasuk asuransi jiwa dan asuransi sosial
seperti BPJS kesehatan.
3. Jenis - Jenis Klaim
Berikut beberapa jenis klaim asuransi yang biasa dilakukan oleh nasabah, yakni
Agar klaim asuransi kamu tidak ditolak, ada baiknya jika kamu mengikuti
langkah-langkah pengajuan klaim di bawah ini:
a. Pastikan data diri yang kamu isi saat pendaftaran sudah lengkap dan benar.
b. Polis asuransi yang dimiliki saat mengajukan klaim asuransi harus dalam
kondisi aktif
4
d. Memahami dengan seksama kasus apa saja yang dapat diklaim.
e. Mengajukan klaim pada tepat waktu sesuai dengan tenggat waktu yang
berlaku.
5
j. Wilayah kejadian tidak termasuk ke dalam cakupan layanan asuransi.
C. Form
Sebuah form dalam HTML harus berada di dalam tag form, yang diawali dengan <form>
dan diakhiri dengan </form>.
Seperti yang sudah dipelajari mengenai penulisan kode pada HTML diawali
dengan <Nama Function Tag>...................................( Isi sebuah tag )................</Nama
Function Tag>
Pada bagian terakhir kita harus menutup kode dengan menambahkan slash ( / ).
Bagian Isi Tag dapat dimasukkan oleh beberapa atribut untuk dapat berfungsi dengan
seharusnya.
Dua buah atribut yang digunakan adalah action dan method. Dianalogikan action
adalah sesuatu yang mengoperasikan fungsi dari pada form tersebut. Sedangkan method
adalah bagian-bagian cara yang mengumpulkan setiap data yang diperlukan untuk
diproses. Action berfungsi menjelaskan lokasi data yang didapat form akan dikirimkan.
Biasanya nilai dari atribut action ini adalah alamat dari sebuah halaman PHP yang akan
memproses isi data form. Sedangkan fungsi dari Method, adalah untuk menjelaskan
bagaimana data isian form akan dikirim. Nilai dari atribut method ini bisa berupa get atau
post
Perbedaannya, jika kita mengisi atribut method dengan get (dimana ini adalah
nilai default seandainya kita tidak menuliskannya) maka isian form akan terlihat pada url
6
browser. Method get ini biasanya digunakan untuk query pencarian. Method post
biasanya digunakan untuk data yang lebih sensitif seperti yang berisi password, atau
registrasi user. Data hasil form tidak akan terlihat pada browser.
Bagian script kode diatas yang berwarna biru dan ungu dapat ditambahkan
attribut lainnya seperti style, class, dan lain-lain. Karena berhubungan dengan form login
maka hanya menambahkan action dan method saja. Sisanya bisa menggunakan kode
HTML dngan meletakkannya pada satu baris diatas form : dan kita dapat menambahkan
kode CSS berdasarkan id dan blass tersebut. Jangan lupa penutupnya di bagian bawah
form yaitu:
Dignakan untuk memasukan input yang berupa teks. Size = ukuran dari
textbox dalam karakter
Maxsize = maksimal jumlah karakter yang dapat di input Nama = nama variable
yang dikirim ke suatu aplikasi Value = akan menampilkan isinya sebagai nilai
default
2. Password<input type=”password”>
Maxsize = maksimal jumlah karakter yang dapat di input Name = nama variable
yang dikirim ke suatu aplikasi
<input type=”bhebkbox” /> adalah inputan berupa bhebkbox yang dapat dibeklist
atau di bentang oleh user. User dapat memilih atau tidak memilih bhebkbox ini.
Type bhebkbox memiliki atribut bhebked yang jika ditulis atau diisi dengan nilai
bhebked, akan membuat bhexkbox langsung terpilih pada saat pertama kali
halaman ditampilkan. Contoh inputan bhebkbox berupa hobi, yang oleh user
dapat dipilih beberapa hobi.
<input type=”radio” /> mirip dengan bhebkbox, namun user hanya bisa memilih
satu diantara pilihan group radio. Type radio ini berada dalam suatu grup dan
user hanya bisa memilih salah satunya. Contoh inputan type radio adalah jenis
kelamin.
7
<input type=”submit” /> akan menampilkan tombol untuk memproses form.
Biasanya diletakkan pada baris terakhir dari form. Atribut value jika diisi akan
membuat text tombol submit berubah sesuai inputan nilai value.
3. Hidden<input type”hidden”>
Digunkan untuk mengirim data ke suatu aplikasi yang tidak dingginkan untuk
dilihat oleh browser.
Name = nama dari variable yang dikirim ke suatu aplikasi Value = nilai dari
variable
7. Submit<input type=”submit”>
Setiap elemen form membutuhkan tombol submit untuk mengirimkan nama dan
nilinya ke suatu aplikasi yang di tentukan dlam atribut ACTION dlam elemen FORM.
Name = nama dari variable yang dikirim ke suatu aplikasi
Value = label teks di atas tombol
8. Image Submit Eutton<input type=”image” src=”url”>
Digunakan untuk menggantikan tombol standar submit dengan image
8
Name = nama dari variable ayng dikirim ke suatu aplikasi
9. Reset<input type=”reset”>
Digunakan untuk mereset semua masukan dalam form.
Value = label teks di button
Ketika form dikirim untuk diproses, nilai dari tag option akan dikirimkan. Nilai
ini adalah berupa text diantara tag option, kecuali jika kita memberikan tag value. Jika tag
value berisi nilai, maka nilai value lah yang akan dikirim.
Sama seperti tag option type checkbox dan type radio, atribut checked dapat
ditambahkan agar tag select berisi nilai awal, contoh penggunaanya sebagai berikut:
<select>
<option>Pilihan 1</option>
<option>Pilihan 2</option>
<option value=”pilihan ketiga” selected>Pilihan 3</option>
</select>
9
D. Pengertian Reporting
Reporting (pelaporan) menurut Luther M. Gullick dalam bukunya Papers on the
Science of Administration merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang
bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam penerimaan laporan dapat
memperoleh gambaran bagaimana pelaksanaan tugas orang yang member laporan. Selain
itu, pelaporan merupakan catatan yg memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan
hasilnya disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tertentu
(Siagina, 2003).
Laporan yang disampaikan kepada atasan tidak harus berupa uraian lengkap
seperti memorandum akhir jabatan, atau tidak juga seperti laporan penelitian yang
wujudnya tebal dengan sistematika baku, tetapi dapat disusun mulai dari bentuk yang
paling sederhana sampai yang paling lengkap.
Laporan berisi informasi yang didukung oleh data yang lengkap sesuai dengan
10
fakta yang ditemukan. Data disusun sedemikian rupa sehingga akurasi informasi yang
kita berikan dapat dipercaya dan mudah dipahami (Soegito dalam Rajab 2009).
Pelaporan tidak lepas dari pencatatan sebab sebelum diadakannya pelaporan dari
bawahan kepada atasannya atau dari suatu intansi daerah ke instansi pusat haruslah
dilakukan pencatatan mengenai hal yang akan dilaporkan kemudian dilakukan perekapan
kemudian dilaporkan.
11
sebagai alat/sarana komunikasi yang penting antar petugas kesehatan.
d. Evaluasi
Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi terhadap hasil intervensi yang
diberikan.
h. Analisis
Bertujuan sebagai dasar analisis masalah kesehatan pada individu,
keluarga maupun masyarakat.
i. Feed back
12
Dapat digunakan sebagai umpan balik dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Tujuan khusus
1. Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana, dan kegiatan pokok
puskesmas yang akurat, tepat waktu dan mutakhir sebara teratur.
2. Terlaksananya pelaporan data sebara teratur diberbagai jenjang administrasi,
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Digunakannya data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka
pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas di berbagai
tingkat administrasi.
Manfaat Reporting
Manfaat penbatatan sebagai dasar untuk pelaporan adalah sebagai berikut
(Manullang, 2006):
13
1. Memudahkan dalam mengelola informasi kegiatan di tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari unsur ke-sempumaan. Oleh karenanya, penulis
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca, untuk melengkapi kekurangan dalam
makalah apapun. Baik dalam bentuk kata maupun susunan kalimatnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Hariyati, S. T. (1999). Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat dan
karakteristik perawat terhadap kualitas dokmentasi keperawatan di R k RlUbti
Vndhci us.Buakti Y udia,
http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc.
Perawat dan TeknologiInformasi,diakses dari tanggal 03 Mei 2021
Jasun, (200C),Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC dan NIC
Dalam Sistem InformasiManajemen Keperawatan Di Banyumas
16