Anda di halaman 1dari 19

DATA NURSING PROSES & KEUANGAN

DATA BASE MENGGUNAKAN MS EXCEL


BILLING, CLAIMS, FORM, REPORTING

DISUSUN

OLEH

KELOMPOK 7

MIRANDA
YENIATI
RATNA SRY HANDAYANI

STIKES MEDIKA NURUL ISLAM PROGRAM STUDI


SARJANA ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang mana telah memberikan
rahmat dan hidayahnya ,sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Data Nursing proses & Keuangan Data Base Menggunakan MS Excel Billing
ClaimsFormReporting”dengan sebaik-baiknya
Makalah yang berjudul Data Nursing proses & Keuangan Data Base Menggunakan
MS Excel Billing ClaimsFormReporting berisikan penjelasan tentang pengertiantuntutan
yang harus dipenuhi oleh penanggung kepada tertanggung sesuai dengan peraturan
ataupun dan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Dalam menyusun makalah ini,
saya juga menggunakan beberapa sumber sebagai referensi dari buku dan website.
Saya sebagai penulis makalah ini menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna,oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca saya harapkan agar dapat
memperbaiki kesalahan dan kekurangan saya di kemudian hari.Akhirnya saya berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca .

Sigli, 20 Januari 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................2

A. Billing....................................................................................................................2

B. Claims....................................................................................................................3

C. Form...................................................................................................................................6

D. Pengertian Reporting..........................................................................................................9

BAB III PENUTUP........................................................................................15

A. Kesimpulan ...........................................................................................15

B. Saran......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Makalah ini membahas mengenai sistem informasi keperawatan berbasis komputer
yang dilakukan melalui studi pustaka dan jurnal. Sistem informasi keperawatan melalui
dokumentasi asuhan keperawatan elektronik adalah bagian dari rekam medik elektronik
(Electronic Health Records) yang tidak lain adalah subsistem dari sistem informasi rumah
sakit. Sistem informasi sangat dipengaruhi oleh elemen pelaku sistem dan elemen
komponen, sistem informasi keperawatan berbasis komputer dapat dikombinasi dengan
teknologi lain misalnya smart card dengan barcode, teknologi nirkabel dan personal
digital assistant. Sistem informasi keperawatan tidak hanya dalam bentuk dokumentasi
asuhan keperawatan elektronik tetapi dapat dikembangkan pada perencanaan ketenagaan
sampai dengan pengembangan tenaga, penjadwalan shift, penilaian kinerja, jenjang karir,
pengujian kompetensi, penghitungan angka kredit, renumerasi, perencanaan alat dan
logistik, undangan rapat elektronik, survey dalam pengendalian mutu pelayanan
keperawatan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Billing
MERUJUK Pasal 1 ayat (3) Perdirjen Pajak Nomor PER-0</PN/2017, sistem
billing DNP adalah sistem elektronik yang dikelola DNP untuk menerbitkan dan
mengelola kode billing yang merupakan bagian dari sistem penerimaan negara secara
elektronik.
Adapun yang dimaksud dengan kode billing adalah kode identifikasi yang
diterbitkan melalui sistembilling DNP atas suatu jenis pembayaran atau penyetoran pajak.
Berdasarkan Pasal 4 Perdirjen Pajak Nomor PER-05/PN/2017, wajib pajak dapat
memperoleh kode billing melalui dua cara.
Pertama, layanan mandiri. Kedua, penerbitan secara jabatan oleh DNP dalam hal
terbit surat ketetapan pajak (SKP), surat tagihan pajak (STP), surat pemberitahuan pajak
terutang (SPPT) pajak bumi dan bangunan (PBB), STP PBB, atau SKP PBB yang
mengakibatkan pajak kurang bayar.
Lebih lanjut, pembuatan kode billing melalui layanan mandiri dapat dilakukan dengan
mengakses aplikasi billing DNP atau melalui layanan, penerbitan kode billing yang
disediakan oleh perusahaan application service provider (ASP) dan perusahaan
telekomunikasi.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (5) Perdirjen Pajak Nomor PER-05/PN/2017 aplikasi
billing DNP adalah bagian dari sistem billing DNP. Aplikasi billing DNP merupakan
aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk menerbitkan kode billing dan dapat
diakses melalui jaringan Internet atau intranet.
Sebelumnya, aplikasi billing DNP dapat diakses melalui sse.pajak.go.id. Namun, mulai 1
Nanuari 2020 layanan mandiri pembuatan kode billing melalui aplikasi billing DNP akan
dilayani pada menu e-billing DNP Online.
E-billingjuga merupakan bagian dari pembaruan modul penerimaan negara
generasi kedua (MPN-G2). MPN-G2 dikembangkan guna mendukung pelaksanaan cash
management yang baik dengan menyajikan informasi penerimaan negara secara real time
dengan memanfaatkan teknologi
Eerbeda dengan MPN sebelumnya, MPN-G2 melayani seluruh transaksi penerimaan
negara antara lain pajak, bea dan cukai dan penerimaan negara bukan pajak (PNEP).
Selain itu, adanya MPN-G2 membuat pembayaran dapat dilakukan kapan pun dan di

2
mana pun dengan menggunakan e-billing.

1. Manfaat E-Eilling
Terdapat 5 manfaat yang dapat diperoleh dari e-billing. Pertama, mempermudah
dan menyederhanakan proses pengisian data untuk pembayaran dan penyetoran negara.
E-billing dianggap memudahkan karena penyetor tidak perlu lagi mengisi formulir surat
setoran pajak secara manual.
Kedua, meminimalisiasi kemungkinan terjadinya human error dalam perekaman
data pembayaran dan penyetoran. Ketiga, memberikan kemudahan dan fleksibilitas cara
pembayaran atau penyetoran melalui beberapa alternatif saluran pembayaran dan
penyetoran.
Keempat, memberikan akses kepada wajib bayar dan wajib setor penerimaan
negara bukan pajak (PNEP) untuk memonitor status atau realisasi pembayaran. Kelima,
memberikan keleluasaan kepada wajib pajak atau wajib bayar untuk merekam data
setoran secara mandiri. (Esi)

B. Claim
Secara umum, pengertian klaim dapat diartikan sebagai tuntutan yang harus
dipenuhi oleh penanggung kepada tertanggung sesuai dengan peraturan ataupun dan
perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Istilah klaim ini paling umum digunakan
dalam dunia Asuransi di mana penerbit asuransi berperan sebagai penanggung, dan
nasabah asuransi sebagai tertanggung.
Klaim juga berhubungan dengan surat klaim yang merupakan suatu surat
pengaduan yang dibuat untuk menyampaikan ketidaksesuaian atau ketidak nyamanan
terhadap suatu layanan, barang, atau hal lainnya yang disertai dengan tuntutan
penyelesaian. Surat klaim terdiri dari banyak jenis yakni seperti surat pengaduan terhadap
kerusakan barang, surat pengaduan terhadap dokumen resmi,

surat pengaduan pembatalan berkas, surat pengaduan untuk keterlambatan pengiriman


barang, hingga surat pengaduan pengajuan asuransi yang paling sering ditemui di
masyarakat. Surat klaim asuransi ini bisa berupa pengaduan terhadap asuransi kesehatan,
asuransi jiwa, asuransi berkaitan dengan seseorang yang meninggal dunia, dan jenis
asuransi lainnya.
1. Klaim Asuransi
Menurut Budi (2012) pengertian klaim asuransi adalah tuntutan dari pihak

3
tertanggung sehubungan dengan adanya kontrak perjanjian antara asuransi dengan pihak
tertanggung yang masing-masing pihak mengikatkan diri untuk menjamin pembayaran
ganti rugi oleh penanggung jika pembayaran premi asuransi telah dilakukan oleh pihak
tertanggung, ketika terjadi musibah yang diderita oleh pihak tertanggung.
2. Tujuan dan Fungsi Klaim Asuransi

a. Berguna untuk mengalihkan risiko, yakni pada saat terjadi suatu peristiwa
yang menyebabkan kerugian atau ancaman yang besar terhadap harta
kekayaan yang dimiliki, maka dengan adanya klaim asuransi pihak
tertanggung dapat mengalihkan beban risiko kepada pihak asuransi selama
pihak tertanggung tersebut membayar premi asuransinya.
b. Membayarkan ganti rugi, klaim asuransi memiliki fungsi untuk membayar
ganti rugi atas peristiwa merugikan yang dialami oleh nasabah asuransi.
Contohnya saja seperti kebakaran rumah, kecelakan kendaraan, dan lain
sebagainya.
c. Membayar santunan, nasabah asuransi dapat menggunakan klaim asuransi
ini untuk membayar santunan termasuk asuransi jiwa dan asuransi sosial
seperti BPJS kesehatan.
3. Jenis - Jenis Klaim
Berikut beberapa jenis klaim asuransi yang biasa dilakukan oleh nasabah, yakni

a. Klaim Asuransi Kesehatan


b. Klaim Asuransi Jiwa
c. Klaim Asuransi Kendaraan
d. Klaim Asuransi

4. Cara Mengajukan Klaim

Agar klaim asuransi kamu tidak ditolak, ada baiknya jika kamu mengikuti
langkah-langkah pengajuan klaim di bawah ini:

a. Pastikan data diri yang kamu isi saat pendaftaran sudah lengkap dan benar.
b. Polis asuransi yang dimiliki saat mengajukan klaim asuransi harus dalam
kondisi aktif

c. Sudah melewati masa tunggu asuransi, biasanya ini diperuntukkan untuk


asuransi kesehatan atau penyakit kritis.

4
d. Memahami dengan seksama kasus apa saja yang dapat diklaim.
e. Mengajukan klaim pada tepat waktu sesuai dengan tenggat waktu yang
berlaku.

f. Mempersiapkan dokumen secara lengkap sesuai polis asuransi.


g. Klaim atas risiko yang terjadi harus dalam masa perlindungan atau saat masa
asuransi aktif.

h. Kejadian yang ingin diklaim tidak disebabkan oleh pelanggaran hukum.


i. Kejadian yang ingin diklaim tidak disebabkan oleh alkohol atau pengaruh
obat-obatan.

j. Kejadian atau kasus yang terjadi bukan disebabkan oleh kesengajaan.

k. Pastikan lokasi kejadian termasuk ke dalam wilayah cakupan layanan


asuransi.

5. Penyebab Gagalnya Klaim


Eerikut beberapa hal yang dapat menyebabkan klaim asuransimu gagal:

a. Polis dalam kondisi tidak aktif.


b. Klaim yang diajukan tidak termasuk ke dalam klausul tanggungan asuransi.
c. Waktu pengajuan klaim tidak sesuai atau melewati waktu yang ditentukan.
d. Dokumen klaim yang dimiliki tidak lengkap.
e. Nasabah asuransi atau pemilik polis berada pada masa tunggu (waiting
period)
f. Tidak menyembunyikan penyakit saat membeli asuransi
g. Klaim termasuk ke dalam hal pengecualian, contohnya seperti klaim
meninggal dunia yang disebabkan oleh bunuh diri, tindakan kejahatan, atau
hal yang berkaitan dengan hukuman pengadilan.

h. Pemilik polis melanggar hukum.


i. Melakukan tindakan kebohongan atau sabotase dengan sengaja guna
mendapatkan bayaran klaim asuransi.

5
j. Wilayah kejadian tidak termasuk ke dalam cakupan layanan asuransi.

C. Form

Form digunakan untuk mengumpulkan data dari pengunjung suatu website.


Mulai dari form untuk login, form kontak, form untuk pendaftaran user, form advertiser,
form sitemap, bahkan untuk mengirimkan data antar halaman web. Pada tutorial belajar
HTML: cara membuat form di HTML ini kita akan membahas cara penggunakan tag
form di dalam HTML.
Penggunaan form hanya menggunakan HTML saja tidak akan terlalu berguna.
Form biasanya hanya berupa interface yang disediakan untuk mengumpulkan data dari
user, dan akan diproses dengan bahasa pemograman web seperti JavaScript atau PHP,
dan disimpan di dalam tabel MySQL. Untuk pembahasan lebih lanjut, saya akan
menjelaskannya pada tutorial tentang PHP dan java script.
Tag dasar yang akan bisa digunakan untuk membuat form pada HTML adalah

tag form, input, textarea, select dan option.

Sebuah form dalam HTML harus berada di dalam tag form, yang diawali dengan <form>
dan diakhiri dengan </form>.
Seperti yang sudah dipelajari mengenai penulisan kode pada HTML diawali
dengan <Nama Function Tag>...................................( Isi sebuah tag )................</Nama
Function Tag>
Pada bagian terakhir kita harus menutup kode dengan menambahkan slash ( / ).
Bagian Isi Tag dapat dimasukkan oleh beberapa atribut untuk dapat berfungsi dengan
seharusnya.

Dua buah atribut yang digunakan adalah action dan method. Dianalogikan action
adalah sesuatu yang mengoperasikan fungsi dari pada form tersebut. Sedangkan method
adalah bagian-bagian cara yang mengumpulkan setiap data yang diperlukan untuk
diproses. Action berfungsi menjelaskan lokasi data yang didapat form akan dikirimkan.
Biasanya nilai dari atribut action ini adalah alamat dari sebuah halaman PHP yang akan
memproses isi data form. Sedangkan fungsi dari Method, adalah untuk menjelaskan
bagaimana data isian form akan dikirim. Nilai dari atribut method ini bisa berupa get atau
post
Perbedaannya, jika kita mengisi atribut method dengan get (dimana ini adalah
nilai default seandainya kita tidak menuliskannya) maka isian form akan terlihat pada url

6
browser. Method get ini biasanya digunakan untuk query pencarian. Method post
biasanya digunakan untuk data yang lebih sensitif seperti yang berisi password, atau
registrasi user. Data hasil form tidak akan terlihat pada browser.
Bagian script kode diatas yang berwarna biru dan ungu dapat ditambahkan
attribut lainnya seperti style, class, dan lain-lain. Karena berhubungan dengan form login
maka hanya menambahkan action dan method saja. Sisanya bisa menggunakan kode
HTML dngan meletakkannya pada satu baris diatas form : dan kita dapat menambahkan
kode CSS berdasarkan id dan blass tersebut. Jangan lupa penutupnya di bagian bawah
form yaitu:

1. Text box<input type=”text”>

Dignakan untuk memasukan input yang berupa teks. Size = ukuran dari
textbox dalam karakter
Maxsize = maksimal jumlah karakter yang dapat di input Nama = nama variable
yang dikirim ke suatu aplikasi Value = akan menampilkan isinya sebagai nilai
default

2. Password<input type=”password”>

Di gunakan untuk memasukan password


Size = ukuran textbox dalam karakter

Maxsize = maksimal jumlah karakter yang dapat di input Name = nama variable
yang dikirim ke suatu aplikasi

Ada lagi jenis input lainnya yaitu :

<input type=”bhebkbox” /> adalah inputan berupa bhebkbox yang dapat dibeklist
atau di bentang oleh user. User dapat memilih atau tidak memilih bhebkbox ini.
Type bhebkbox memiliki atribut bhebked yang jika ditulis atau diisi dengan nilai
bhebked, akan membuat bhexkbox langsung terpilih pada saat pertama kali
halaman ditampilkan. Contoh inputan bhebkbox berupa hobi, yang oleh user
dapat dipilih beberapa hobi.

<input type=”radio” /> mirip dengan bhebkbox, namun user hanya bisa memilih
satu diantara pilihan group radio. Type radio ini berada dalam suatu grup dan
user hanya bisa memilih salah satunya. Contoh inputan type radio adalah jenis
kelamin.

7
<input type=”submit” /> akan menampilkan tombol untuk memproses form.
Biasanya diletakkan pada baris terakhir dari form. Atribut value jika diisi akan
membuat text tombol submit berubah sesuai inputan nilai value.

3. Hidden<input type”hidden”>

Digunkan untuk mengirim data ke suatu aplikasi yang tidak dingginkan untuk
dilihat oleh browser.

Name = nama dari variable yang dikirim ke suatu aplikasi Value = nilai dari
variable

4. Check Box<input type=”checkbox”>


Check box digunakan untuk dapat memilih lebih dari satu pilihan.
Name = nama dari variable yang dikirim ke suatu aplikasi Value = nilai dari
variable
Checked (checkbox yang sudah ditandai)

5. Radio Button<input type=”radio”>


Radio button digunakan agar dapat memilih ahnya salah satu pilihan.
Name = nama veriabel yang dikirim ke suatu aplikasi
Value = nilai dari variable
Checked (radio button yang sudah di tandai)
6. Push Button<input type=”button”>
Elemen ini biasanya digunakan dengan JavaScript atau VBScript untuk
menghasilkan suatu aksi.

Name = nama dari variable yang dikirim ke suatu aplikasi


Value = label teks di atas tombol

7. Submit<input type=”submit”>
Setiap elemen form membutuhkan tombol submit untuk mengirimkan nama dan
nilinya ke suatu aplikasi yang di tentukan dlam atribut ACTION dlam elemen FORM.
Name = nama dari variable yang dikirim ke suatu aplikasi
Value = label teks di atas tombol
8. Image Submit Eutton<input type=”image” src=”url”>
Digunakan untuk menggantikan tombol standar submit dengan image

8
Name = nama dari variable ayng dikirim ke suatu aplikasi

9. Reset<input type=”reset”>
Digunakan untuk mereset semua masukan dalam form.
Value = label teks di button

10. Text Area<textarea>.. .</textarea>


Elemen untuk memasukan teks secara leluasa seperti notepad.
Nama = nama dari veriabel yang dikirim ke suatu aplikasi
Rows = panjang baris dalam karakter
Cols = tiggi kotak

11. Select<select>.. .</select>


Daftar isi dalam property select menggunakan tag <option>
Size = jumlah pilihan yang dapat terlihat
Name = nama dari veriabel yang dikirim ke suatu aplikasi

Contoh penggunaan tag select adalah sebagai berikut:


<select>
<option>Pilihan 1</option>
<option>Pilihan 2</option>
<option value -pilihan ketiga”>Pilihan 3</option>
</select>

Ketika form dikirim untuk diproses, nilai dari tag option akan dikirimkan. Nilai
ini adalah berupa text diantara tag option, kecuali jika kita memberikan tag value. Jika tag
value berisi nilai, maka nilai value lah yang akan dikirim.
Sama seperti tag option type checkbox dan type radio, atribut checked dapat
ditambahkan agar tag select berisi nilai awal, contoh penggunaanya sebagai berikut:
<select>

<option>Pilihan 1</option>
<option>Pilihan 2</option>
<option value=”pilihan ketiga” selected>Pilihan 3</option>
</select>

9
D. Pengertian Reporting
Reporting (pelaporan) menurut Luther M. Gullick dalam bukunya Papers on the
Science of Administration merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang
bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam penerimaan laporan dapat
memperoleh gambaran bagaimana pelaksanaan tugas orang yang member laporan. Selain
itu, pelaporan merupakan catatan yg memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan
hasilnya disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tertentu
(Siagina, 2003).

Pelaporan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bawahan untuk


menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan
selama satu periode tertentu. Pelaporan dilakukan kepada atasan kepada siapa bawahan
tersebut bertanggung jawab. Pelaporan adalah aktivitas yang berlawanan arah dari
pengawasan, Jika pengawasan dilakukan oleh pihak atasan untuk mengetahui semua hal
yang menyangkut pelaksanaan kerja bawahan, maka pelaporan merupakan jawaban dari
kegiatan pengawasan tersebut.

Pelaporan tidak dibawa langsung oleh atasan pada waktu mengadakan


pengawasan, tetapi “diantar” oleh bawahan baik dibawa sendiri maupun dikirim. Laporan
dibuat oleh semua personal yang mendapat tugas dari atasan. Laporan bukan merupakan
monopoli para atasan saja. Karena atasan harus membuat laporan kepada atasannya lagi.

Laporan yang disampaikan kepada atasan tidak harus berupa uraian lengkap
seperti memorandum akhir jabatan, atau tidak juga seperti laporan penelitian yang
wujudnya tebal dengan sistematika baku, tetapi dapat disusun mulai dari bentuk yang
paling sederhana sampai yang paling lengkap.

Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban atas suatu tindakan atau


kegiatan yang dilakukan. Berikut ini merupakan pengertian laporan yang disampaikan
oleh beberapa ahli. Menurut Keraf (2001: 284) dalam Rajab (2009) , laporan adalah suatu
cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu
badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

Laporan berisi informasi yang didukung oleh data yang lengkap sesuai dengan

10
fakta yang ditemukan. Data disusun sedemikian rupa sehingga akurasi informasi yang
kita berikan dapat dipercaya dan mudah dipahami (Soegito dalam Rajab 2009).

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan adalah suatu


bentuk penyampaian informasi yang didukung oleh data yang lengkap sesuai dengan
fakta sehingga informasi yang diberikan dapat dipercaya serta mudah dipahami. Dalam
penyampaiannya, laporan dapat bersifat lisan maupun tertulis.

Pelaporan tidak lepas dari pencatatan sebab sebelum diadakannya pelaporan dari
bawahan kepada atasannya atau dari suatu intansi daerah ke instansi pusat haruslah
dilakukan pencatatan mengenai hal yang akan dilaporkan kemudian dilakukan perekapan
kemudian dilaporkan.

Dalam dunia kesehatan khususnya kesehatan masyarakat pencatatan (recording)


dan pelaporan (reporting) berpedoman pada sistem pencatatan dan pelaporan terpadu
puskesmas (SP2TP).

Beberapa definisi pencatatan dan pelaporan kesehatan menurut bebarapa ahli


antara lain:

1. Menurut Fron dan Gray


Pencatatan dan pelaporan adalah mengkomunikasikan secara tertulis kepada tim
kesehatan lain yang memerlukan data kesehatan atau data epidemiologi secara teratur.

2. Menurut Fozier dan Glenora ERB


Pencatatan dan pelaporan adalah dokumen formal dan legal yang dibuat secara
tertulis tentang data-data kesehatan.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pencatatan dan
pelaporan dalam kesehatan merupakan:

a. Suatu kegiatan mencatat dengan berbagai alat/media tentang data kesehatan


yang diperlukan sehingga terwujud tulisan yang bisa dibaca dan dipahami
isinya.
b. Salah satu kegiatan administrasi kesehatan yang harus dikerjakan dan
dipertanggungjawabkan oleh petugas kesehatan (khususnya
Epidemiolog).
c. Fumpulan informasi kegiatan upaya pelayanan kesehatan yang berfungsi

11
sebagai alat/sarana komunikasi yang penting antar petugas kesehatan.

3. Tuj uan Rep orting


Tujuan Pencatatan dan Pelaporan menurut Potter dan Perry dalam Sutomo, 2010
adalah:
a. Fomunikasi
Bertujuan sebagai alat komunikasi yang efektif antar petugas kesehatan
sehingga kesinambungan informasi dan upaya pelayanan kesehatan dapat
tercapai.
b. Pendidikan

Bertujuan sebagai informasi tentang gambaran penyakit atau masalah


kesehatan dan pemecahannya.
c. Pengalokasian dana
Dapat digunakan untuk merencanakan tindakan dan kegiatan yang tepat
dengan dana yang tersedia.

d. Evaluasi
Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi terhadap hasil intervensi yang
diberikan.

e. Dokumen yang sah


Bertujuan sebagai bukti nyata dan legal yang dapat digunakan bila
didapatkan adanya penyimpangan serta bila diperlukan untuk keperluan
pengadilan.
f. Jaminan mutu
Bertujuan agar dapat memberikan jaminan kepada masyarakat terhadap
mutu layanan kesehatan yang diberikan.
g. Penelitian
Bertujuan sebagai sumber data yang sangat bemanfaat untuk kepentingan
penelitian atau riset.

h. Analisis
Bertujuan sebagai dasar analisis masalah kesehatan pada individu,
keluarga maupun masyarakat.

i. Feed back

12
Dapat digunakan sebagai umpan balik dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Dalam pengaplikasiannya di sarana kesehatan khususnya di Puskesmas,


pelaporan memiliki beberapa tujuan yang diklasifikasikan sebagai berikut:
Tujuan Umum
Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir sebara
periodik dan teratur untuk pengelola program kesehatan masyarakat melalui puskesmas
di berbagai tingkat administrasi.

Tujuan khusus

1. Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana, dan kegiatan pokok
puskesmas yang akurat, tepat waktu dan mutakhir sebara teratur.
2. Terlaksananya pelaporan data sebara teratur diberbagai jenjang administrasi,
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Digunakannya data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka
pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas di berbagai
tingkat administrasi.

Manfaat Reporting
Manfaat penbatatan sebagai dasar untuk pelaporan adalah sebagai berikut
(Manullang, 2006):

1. Memberi informasi tentang keadaan masalah/kegiatan.


2. Sebagai bukti dari suatu kegiatan/peristiwa.
3. Bahan proses belajar dan bahan penelitian.
4. Sebagai pertanggung jawaban.
5. Bahan pembuatan laporan.
6. Perenbanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
7. Bukti hukum.
8. Alat komunikasi dalam penyampaian pesan serta meningkatkan kegiatan
peristiwa khusus.
Pelaporan dalam Sistem Penbatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
antara lain:

13
1. Memudahkan dalam mengelola informasi kegiatan di tingkat pusat, provinsi, dan

kabupaten/kota.

2. Memudahkan dalam memperoleh data untuk perenbanaan dalam rangka


pengembangan tenaga kesehatan.
3. Memudahkan dalam melakukan pembinaan tenaga kesehatan.

4. Memudahkan dalam melakukan evaluasi hasil.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Billing adalahkodeidentifikasiyang diterbitkan melaluisistem billing DJP atas suatu


jenis pembayaran atau penyetoran pajak.E-billingjuga merupakan bagian dari pembaruan
modul penerimaan negara generasi kedua (MPN-G2). MPN-G2 dikembangkan guna
mendukung pelaksanaan cash management yang baik dengan menyajikan informasi
penerimaan negara secara real time dengan memanfaatkan teknologi.
2. Secara umum, pengertian klaim dapat diartikan sebagai tuntutan yang harus dipenuhi
oleh penanggung kepada tertanggung sesuai dengan peraturan ataupun dan perjanjian
yang telah disepakati sebelumnya. Istilah klaim ini paling umum digunakan dalam dunia
Asuransi di mana penerbit asuransi berperan sebagai penanggung, dan nasabah asuransi
sebagai tertanggung.
3. Form digunakan untuk mengumpulkan data dari pengunjung suatu website. Mulai dari
form untuk login, form kontak, form untuk pendaftaran user, form advertiser, form
sitemap, bahkan untuk mengirimkan data antar halaman web. Penggunaan form hanya
menggunakan HTML saja tidak akan terlalu berguna. Form biasanya hanya berupa
interface yang disediakan untuk mengumpulkan data dari user, dan akan diproses dengan
bahasa pemograman web seperti JavaScript atau PHP, dan disimpan di dalam tabel
MySQL
4. Reporting (pelaporan) menurut Luther M. Gullick dalam bukunya Papers on the
Scienceof Administration merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
penyampaianperkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai
segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih
tinggi.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari unsur ke-sempumaan. Oleh karenanya, penulis
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca, untuk melengkapi kekurangan dalam
makalah apapun. Baik dalam bentuk kata maupun susunan kalimatnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hariyati, S. T. (1999). Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat dan
karakteristik perawat terhadap kualitas dokmentasi keperawatan di R k RlUbti
Vndhci us.Buakti Y udia,
http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc.
Perawat dan TeknologiInformasi,diakses dari tanggal 03 Mei 2021
Jasun, (200C),Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC dan NIC
Dalam Sistem InformasiManajemen Keperawatan Di Banyumas

16

Anda mungkin juga menyukai