Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA I

“Teknik Komunikasi Terapeutik”

Dosen Pembimbing :

Oleh Kelompok 2

Nama Anggota :

1. Cut Misbahul Jannah


2. Mujawisra
3. Yeniati
4. Nurlaila

STIKES MEDIKA NURUL ISLAM

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
“teknik komunikasi terapeutik ”.

Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas yang diberikan kepada kami
sebagai bahan diskusi dalam mata kuliah KOMUNIKASIKEPERAWATAN I.
Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi pembelajaran yang lebih
baik bagi kami dalam pembuatan makalah yang berikutnya.

Makalah ini dibuat dengan sebagaimana mestinya, dan kami berharap


makalah ini dapat memberikan wawasan baru bagi kami maupun bagi anda yang
membacanya.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2

A. Pengertian Komunikasi Terapeutik....................................................................2


B. Teknik Komunikasi Terapeutik..........................................................................3
BAB III PENUTUP.......................................................................................................7

A. KESIMPULAN..................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi adalah bagian yang penting dalam kehidupan dan menyatu
dengan kehidupan kita. Setiap saat, manusia selalu berkomunikasi dan
menggunakannya dalam berinteraksi dengan manusia lain. Kata-kata yang diucapkan
seseorang adalah komunikasi, diamnya seseorang adalah komunikasi, tertawanya
seseorang adalah komunikasi, dan menangisnya seseorang adalah komunikasi.
Dengan berkomunikasi, kehidupan kita akan interaktif dan menjadi lebih dinamis.
Komunikasi dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang paling mendasar
dan menjadi alat kerja utama bagi setiap perawat untuk memberikan pelayanan atau
asuhan keperawatan karena perawat secara terus-menerus selama 24 jam bersama
pasien. Dalam setiap aktivitasnya, perawat menggunakan komunikasi. Pengetahuan
tentang komunikasi dan komunikasi terapeutik sangat penting terkait dalam
melakukan asuhan keperawatan dan dalam melakukan hubungan profesional dengan
tim kesehatan lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi terapeutik ?
2. Bagaimana teknik-teknik komunikasi terapeutik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi terapeutik
2. Untuk mengetahui teknik komunikasi terapeutik

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Terapeutik


Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare-communicatio dan
communicatus yang berarti suatu alat yang berhubungan dengan sistem penyampaian
dan penerimaan berita, seperti telepon, telegraf, radio, dan sebagainya. Beberapa
pengertian komunikasi disampaikan oleh beberapa ahli berikut.
a. Chitty (1997) mendefinisikan komunikasi adalah tukar-menukar pikiran, ide,
atau informasi dan perasaan dalam setiap interaksi.
b. Jurgen Ruesch (1972) dalam Chitty (1997) menjelaskan bahwa komunikasi
adalah keseluruhan bentuk perilaku seseorang secara sadar ataupun tidak sadar
yang dapat memengaruhi orang lain tidak hanya komunikasi yang diucapkan
dan ditulis, tetapi juga termasuk gerakan tubuh serta tanda-tanda somatik dan
simbol-simbol.
Dari beberapa definisi di atas, secara sederhana komunikasi dapat
diartikan sebagai suatu proses pertukaran, penyampaian, dan penerimaan
berita, ide, atau informasi dari seseorang ke orang lain. Lebih kompleks,
komunikasi didefinisikan sebagai berikut.
a. Komunikasi adalah pertukaran keseluruhan perilaku dari komunikator kepada
komunikan, baik yang disadari maupun tidak disadari, ucapan verbal atau
tulisan, gerakan, ekspresi wajah, dan semua yang ada dalam diri komunikator
dengan tujuan untuk memengaruhi orang lain.
b. Komunikasi adalah proses yang dinamis serta selalu berubah sesuai dengan
situasi dan kondisi lingkungan yang senantiasa berubah.

2
Dalam berkomunikasi, diperlukan ketulusan hati antara pihak yang
terlibat agar komunikasi yang dilakukan efektif. Pihak yang menyampaikan
harus ada kesungguhan atau keseriusan bahwa informasi yang disampaikan
adalah penting, sedangkan pihak penerima harus memiliki kesungguhan untuk
memperhatikan dan memahami makna informasi yang diterima serta
memberikan respons yang sesuai.
Hubungan terapeutik antara perawat klien adalah hubungan kerja sama
yang ditandai dengan tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran, dan
pengalaman ketika membina hubungan intim yang terapeutik (Stuart dan
Sunden, 1987: 103), sedangkan Indrawati (2003) mengatakan bahwa
komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar,
bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi
terapeutik merupakan komunikasi interpersonal dengan fokus adanya saling
pengertian antarperawat dengan pasien. Komunikasi ini adalah adanya saling
membutuhkan antara perawat dan pasien sehingga dapat dikategorikan dalam
komunikasi pribadi antara perawat dan pasien, perawat membantu dan pasien
menerima bantuan (Indrawati, 2003).
Berdasarkan paparan tersebut, secara ringkas definisi komunikasi
terapeutik sebagai berikut.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat
dan klien yang dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling
memengaruhi dan memperoleh pengalaman bersama yang bertujuan untuk
membantu mengatasi masalah klien serta memperbaiki pengalaman emosional
klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan klien.

B. Teknik Komunikasi Terapeutik


Supaya komunikasi yang kita lakukan dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, seorang perawat harus menguasai teknik-teknik berkomunikasi agar
terapeutik dan menggunakannya secara efektif pada saat berinteraksi dengan klien.

3
Berikut ini teknik komunikasi Stuart & Sundeen (1998) yang dikombinasikan dengan
pendapat ahli lainnya.

1. Menawarkan Informasi
Menyediakan   tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon
lebih lanjut.   Beberapa keuntungan dari menawarkan informasi adalah akan
memfasilitasi   komunikasi, mendorong pendidikan kesehatan, dan
memfasilitasi klien untuk   mengambil keputusan, Stuart & Sundeen, cit,
Nurjanah, (2001).
Contoh :
Klien : “Suster, kenapa suhu tubuh saya masih tinggi? Padahal   saya sudah
minum obat, kira-kira kenapa ya Suster?”
Perawat : “Baik saya jelaskan, panas tubuh atau suhu tubuh meningkat dapat  
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena ada proses infeksi, dehidrasi
atau karena metabolism tubuh yang meningkat.”
2. Diam
Digunakan untuk memberikan kesempatan pada klien sebelum menjawab  
pertanyaan perawat. Diam akan memberikan kesempatan kepada perawat dan
klien   untuk mengorganisasi pikiran masing-masing (Stuart & Sundeen dalam
Suryani, 2005).
Contoh :
Klien : “Saya jengkel kepada suami saya.”
Perawat : Diam (member kesempatan klien)
Klien : “Suami saya selalu telat pulang kerja tanpa alasan yang jelas, kalau  
saya tanya pasti marah.”
3. Memberikan penghargaan
Menunjukkan perubahan yang terjadi pada klien adalah upaya untuk
menghargai klien. Penghargaan tersebut jangan sampai menjadi beban bagi
klien yang berakibat klien melakukan segala upaya untuk mendapatkan
pujian.

4
Contoh :
“Saya perhatikan Ibu sudah lebih segar dan sehat.” “Selamat, ya. Semoga Ibu
dapat segera sembuh”
4. Menawarkan diri
Menyediakan   diri anda tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan,
Schultz &   Videbeck.cit. Nurjanah, 2001
Contoh :
“ jika ibu membutuhkan bantuan saya ibu bisa panggil saya di   ruangan/ibu
bisa menekan tombol yang ada di samping tempat tidur”
5. Meringkas
Meringkas adalah pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara
singkat. Metode ono bermanfaat untuk membantu topik yang telah dibahas
sebelum meneruskan pada pembicaraan berikutnya. Meringkas pembicaraan
membantu perawat mengulang aspek penting dalam interaksinya, sehingga
dapat melanjutkan pembicaraan dengan topik yang berkaitan.
Contoh:
“Selama beberapa jam, anda dan saya telah membicarakan…”
6. Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
Memberi kesempatan pada klien untuk berinisiatif dalam memilih topik
pembicaraan. Perawat dapat berperan dalam menstimulasi klien untuk
mengambil inisiatif dalam membuka pembicaraan.
Contoh :
“Dari mana Ibu ingin mulai pembicaraan ini?”
7. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Hal ini merupakan teknik mendengarkan yang aktif, yaitu perawat
menganjurkan atau mengarahkan pasien untuk terus bercerita. Teknik ini
mengindikasikan bahwa perawat sedang mengikuti apa yang sedang
dibicarakan klien dan tertarik dengan apa yang akan dibicarakan selanjutnya.
Contoh :
“.....lalu.....”

5
“....bagaimana itu bisa terjadi...”

8. Refleksi
Refleksi menganjurkan klien untuk mengemukakan serta menerima ide dan
perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.
Contoh:
“Bagaimana menurutmu?” atau “Bagaimana perasaanmu?
”Dengan teknik ini , dapat diindikasikan bahwa pendapat klien adala
berharga.
9. Merangkum dan merencanakan
Menyatakan poin utama diskusi. Untuk mengklarifikasi poin relevan yang di
diskusikan. Teknik ini bermanfaat pada akhir wawancara atau untuk meninjau
sesi pendidikan kesehatan. Teknik ini sering kali bermanfaat sebagai
dendahuluan untuk rencana perawatan berikutnya.
Contoh:
“selama setengah jam ini kita telah membicarakan mengenai.....”
“besok sore kita akan membahas hal ini lebih jauh.”
“dalam beberapa hari saya akan meninjau apa yang telah anda pelajari
mengenai kerja dan pengaruh insulin anda.”          

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Komunikasi dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang paling
mendasar dan menjadi alat kerja utama bagi setiap perawat untuk memberikan
pelayanan atau asuhan keperawatan karena perawat secara terus-menerus
selama 24 jam bersama pasien. Dalam setiap aktivitasnya, perawat
menggunakan komunikasi terapeutik. Pengetahuan tentang komunikasi dan
komunikasi terapeutik sangat penting terkait dalam melakukan asuhan
keperawatan dan dalam melakukan hubungan profesional dengan tim
kesehatan lainnya.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat
dan klien yang dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling
memengaruhi dan memperoleh pengalaman bersama yang bertujuan untuk
membantu mengatasi masalah klien serta memperbaiki pengalaman emosional
klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan klien.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anjaswarni, Tri. 2016. Komunikasi dalam Keperawatan. Jakarta: Pusdik SDM


Kesehatan
Lalongkoe, Maksimus Ramses. 2013. Komunikasi Keperawatan: Metode Berbicara
Asuhan Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai