Dosen Pembimbing :
Oleh Kelompok 2
Nama Anggota :
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
“teknik komunikasi terapeutik ”.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas yang diberikan kepada kami
sebagai bahan diskusi dalam mata kuliah KOMUNIKASIKEPERAWATAN I.
Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi pembelajaran yang lebih
baik bagi kami dalam pembuatan makalah yang berikutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. KESIMPULAN..................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah bagian yang penting dalam kehidupan dan menyatu
dengan kehidupan kita. Setiap saat, manusia selalu berkomunikasi dan
menggunakannya dalam berinteraksi dengan manusia lain. Kata-kata yang diucapkan
seseorang adalah komunikasi, diamnya seseorang adalah komunikasi, tertawanya
seseorang adalah komunikasi, dan menangisnya seseorang adalah komunikasi.
Dengan berkomunikasi, kehidupan kita akan interaktif dan menjadi lebih dinamis.
Komunikasi dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang paling mendasar
dan menjadi alat kerja utama bagi setiap perawat untuk memberikan pelayanan atau
asuhan keperawatan karena perawat secara terus-menerus selama 24 jam bersama
pasien. Dalam setiap aktivitasnya, perawat menggunakan komunikasi. Pengetahuan
tentang komunikasi dan komunikasi terapeutik sangat penting terkait dalam
melakukan asuhan keperawatan dan dalam melakukan hubungan profesional dengan
tim kesehatan lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi terapeutik ?
2. Bagaimana teknik-teknik komunikasi terapeutik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi terapeutik
2. Untuk mengetahui teknik komunikasi terapeutik
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dalam berkomunikasi, diperlukan ketulusan hati antara pihak yang
terlibat agar komunikasi yang dilakukan efektif. Pihak yang menyampaikan
harus ada kesungguhan atau keseriusan bahwa informasi yang disampaikan
adalah penting, sedangkan pihak penerima harus memiliki kesungguhan untuk
memperhatikan dan memahami makna informasi yang diterima serta
memberikan respons yang sesuai.
Hubungan terapeutik antara perawat klien adalah hubungan kerja sama
yang ditandai dengan tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran, dan
pengalaman ketika membina hubungan intim yang terapeutik (Stuart dan
Sunden, 1987: 103), sedangkan Indrawati (2003) mengatakan bahwa
komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar,
bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi
terapeutik merupakan komunikasi interpersonal dengan fokus adanya saling
pengertian antarperawat dengan pasien. Komunikasi ini adalah adanya saling
membutuhkan antara perawat dan pasien sehingga dapat dikategorikan dalam
komunikasi pribadi antara perawat dan pasien, perawat membantu dan pasien
menerima bantuan (Indrawati, 2003).
Berdasarkan paparan tersebut, secara ringkas definisi komunikasi
terapeutik sebagai berikut.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat
dan klien yang dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling
memengaruhi dan memperoleh pengalaman bersama yang bertujuan untuk
membantu mengatasi masalah klien serta memperbaiki pengalaman emosional
klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan klien.
3
Berikut ini teknik komunikasi Stuart & Sundeen (1998) yang dikombinasikan dengan
pendapat ahli lainnya.
1. Menawarkan Informasi
Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon
lebih lanjut. Beberapa keuntungan dari menawarkan informasi adalah akan
memfasilitasi komunikasi, mendorong pendidikan kesehatan, dan
memfasilitasi klien untuk mengambil keputusan, Stuart & Sundeen, cit,
Nurjanah, (2001).
Contoh :
Klien : “Suster, kenapa suhu tubuh saya masih tinggi? Padahal saya sudah
minum obat, kira-kira kenapa ya Suster?”
Perawat : “Baik saya jelaskan, panas tubuh atau suhu tubuh meningkat dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena ada proses infeksi, dehidrasi
atau karena metabolism tubuh yang meningkat.”
2. Diam
Digunakan untuk memberikan kesempatan pada klien sebelum menjawab
pertanyaan perawat. Diam akan memberikan kesempatan kepada perawat dan
klien untuk mengorganisasi pikiran masing-masing (Stuart & Sundeen dalam
Suryani, 2005).
Contoh :
Klien : “Saya jengkel kepada suami saya.”
Perawat : Diam (member kesempatan klien)
Klien : “Suami saya selalu telat pulang kerja tanpa alasan yang jelas, kalau
saya tanya pasti marah.”
3. Memberikan penghargaan
Menunjukkan perubahan yang terjadi pada klien adalah upaya untuk
menghargai klien. Penghargaan tersebut jangan sampai menjadi beban bagi
klien yang berakibat klien melakukan segala upaya untuk mendapatkan
pujian.
4
Contoh :
“Saya perhatikan Ibu sudah lebih segar dan sehat.” “Selamat, ya. Semoga Ibu
dapat segera sembuh”
4. Menawarkan diri
Menyediakan diri anda tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan,
Schultz & Videbeck.cit. Nurjanah, 2001
Contoh :
“ jika ibu membutuhkan bantuan saya ibu bisa panggil saya di ruangan/ibu
bisa menekan tombol yang ada di samping tempat tidur”
5. Meringkas
Meringkas adalah pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara
singkat. Metode ono bermanfaat untuk membantu topik yang telah dibahas
sebelum meneruskan pada pembicaraan berikutnya. Meringkas pembicaraan
membantu perawat mengulang aspek penting dalam interaksinya, sehingga
dapat melanjutkan pembicaraan dengan topik yang berkaitan.
Contoh:
“Selama beberapa jam, anda dan saya telah membicarakan…”
6. Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
Memberi kesempatan pada klien untuk berinisiatif dalam memilih topik
pembicaraan. Perawat dapat berperan dalam menstimulasi klien untuk
mengambil inisiatif dalam membuka pembicaraan.
Contoh :
“Dari mana Ibu ingin mulai pembicaraan ini?”
7. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Hal ini merupakan teknik mendengarkan yang aktif, yaitu perawat
menganjurkan atau mengarahkan pasien untuk terus bercerita. Teknik ini
mengindikasikan bahwa perawat sedang mengikuti apa yang sedang
dibicarakan klien dan tertarik dengan apa yang akan dibicarakan selanjutnya.
Contoh :
“.....lalu.....”
5
“....bagaimana itu bisa terjadi...”
8. Refleksi
Refleksi menganjurkan klien untuk mengemukakan serta menerima ide dan
perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.
Contoh:
“Bagaimana menurutmu?” atau “Bagaimana perasaanmu?
”Dengan teknik ini , dapat diindikasikan bahwa pendapat klien adala
berharga.
9. Merangkum dan merencanakan
Menyatakan poin utama diskusi. Untuk mengklarifikasi poin relevan yang di
diskusikan. Teknik ini bermanfaat pada akhir wawancara atau untuk meninjau
sesi pendidikan kesehatan. Teknik ini sering kali bermanfaat sebagai
dendahuluan untuk rencana perawatan berikutnya.
Contoh:
“selama setengah jam ini kita telah membicarakan mengenai.....”
“besok sore kita akan membahas hal ini lebih jauh.”
“dalam beberapa hari saya akan meninjau apa yang telah anda pelajari
mengenai kerja dan pengaruh insulin anda.”
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komunikasi dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang paling
mendasar dan menjadi alat kerja utama bagi setiap perawat untuk memberikan
pelayanan atau asuhan keperawatan karena perawat secara terus-menerus
selama 24 jam bersama pasien. Dalam setiap aktivitasnya, perawat
menggunakan komunikasi terapeutik. Pengetahuan tentang komunikasi dan
komunikasi terapeutik sangat penting terkait dalam melakukan asuhan
keperawatan dan dalam melakukan hubungan profesional dengan tim
kesehatan lainnya.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat
dan klien yang dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling
memengaruhi dan memperoleh pengalaman bersama yang bertujuan untuk
membantu mengatasi masalah klien serta memperbaiki pengalaman emosional
klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan klien.
7
DAFTAR PUSTAKA