Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP FALSAFAH TEORI ILMU KEPERAWATAN MENURUT

VIRGINIA HENDERSON

Disusun Oleh :

Dyana Antika Septyani

A12019033

S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang mana atas limpahan
karunianyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih pula tak lupa kami ucapkan kapada dosen pembimbing mata kuliah, karena
berkat buah pemikirannya yang kreatif sehingga mendorong kami untuk menyusun makalah ini
guna mengikuti proses belajar mengajar. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Model
Keperawatan menurut “Virginia Henderson”.
Penulis menyadari bahwa mungkin materi ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu
kritikan dan saran yang sifatnya membangun penulisan selanjutnya sangat kami harapkan.

Akhir kata semoga materi ini dapat bermanfaat. Aamiin


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................


DAFTAR ISI ........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................
2.1 Teori Keperawatan Viginia Henderson…………………………………………….
2.2 Definisi Keperawatan menurut Virginia Henderson………………………………...
2.3 Model Keperawatan Virginia Henderson……………………………………………
2.4 Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan………………………………...
2.5 Konsep Utama Teori Virginia Henderson………………………………………….
2.6 Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan……………………………..
2.7 Tujuan Keperawatan menurut Virginia Henderson…………………………………
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting, yang telah memberi
pengaruh besar pada keperawatan sebagai teori yang mendunia. Ia lahir pada tahun 1897 di kota
Kansas, Missouri, Amerika Serikat. Ia memulai karir keperawatan di Army School of Nursing
psds tahun 1918.
Pada tahun 1960-an, ia membuat model konseptual ketika profesi keperawatan mencari
identitasnya sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup berbeda dengan prrofesi yang
lain dalam layanan kesehatan dalam kinerjanya. Pertanyaan ini merupakan hal penting sampai
tahun 1950-an sebab perawat lebih seriang hanya melakukan instruksi dokter. Virgina Henderson
merupakan orang pertama yang mencari fungsi unik dari keperawatan.
Pada saat menulis pada tahun 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negative dan positif dari
praktek keperawatan pada masa itu. Hal tersebut meliputi :

 Autiritaria dan struktur hirarki di rumah sakit.


 Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata.
 Fakta bahwa mempertahankan kontak oribadi dengan pasien merupakanhal yang tidak
mungkin dilakukan pada masa itu.
 Adanya keanekaragaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di Amerika
Serikat diberbagai bidang layanan kesehatan
Virginia Henderson diminta untuk memplubikasikan model konseptualnya oleh
International Council of Nurse (ICN) pada tahun 1960-an.Oleh karena diarahkan lebih pada
aspek-aspek psikologis dari perawatan pasien.
Kontribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi perawatan berikut yang
menjadi definisi yang sudah diterima secara umm : "Fungsi unik dari perawat adalah untuk
membantu individu sehat atau sakit. Dalam hal memberikan pelayanan kesehatan atau pemulihan
atau kematian yang damai, yang dapat ia lakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan,
kemauan, atau pengetahuan. dan melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya
mendapatkan kemandirian secepat mungkin."
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson ?
2. Bagaimana model keperawatan menurut Virginia Henderson ?
3. Apa hubungan antara model dengan paradigma keperawatan ?
4. Apa saja konsep utama teori Virginia Henderson ?

1.3 Tujuan
1. Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson
2. Model keperawatan menurut Virginia Henderson
3. Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan
4. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
5. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Keperawatan Viginia Henderson


Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik dengan
keperawatan selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu personel militer yang
sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer di
Washington, D.C. dan lulus pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di bidang
pendidikan keperawatan tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale
UniversitySchool of Nursing. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University of
America, Pace University, University of Rochester, University of Western Ontario, dan Yale
University. Bukunya yang di publikasikan antara lain The Nature of Nursing (1960), Basic
Principles of Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing (1939).

2.2 Definisi Keperawatan menurut Virginia Henderson


Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan).
Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis.
Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama
Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang
ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna
mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang
dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan,
atau pengetahuan untuk itu. Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model
keperawatan yang dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa
tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin.
Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi,
perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

2.3 Model Keperawatan Virginia Henderson


Virginia Henderson adalah orang pertama yang mencarifungsi unik dalam keperawatan.
Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif dari praktik
keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:
1. Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
2. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata
3. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang tidak
mungkin dilakukan pada masa itu
4. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di
Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan

2.4 Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan


 Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah satu kesatuan.
Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia
harus berupaya untuk memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.
 Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang
memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
 Sehat dan Sakit
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan kemandirian.
Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas
individu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa
sehat adalah kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai
simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan kemandirian.
 Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau sehat,
dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk
membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun
demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan
sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi
sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut.
2.5 Konsep Utama Teori Virginia Henderson
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan
lingkungan.
 Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian.
Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan
komponen penanganan perawatan. Keempatbelas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bernapas secara normal
2. Makan dan minum dengan cukup.
3. Membuang kotoran tubuh.
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang sesuai.
7. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi integumen.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa
takut, atau pendapat.
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia.
        Keempatbelas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan menjadi empat
kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual. Kebutuhan
dasar poin a-itermasuk komponen kebutuhan biologis, poin j dan n termasuk komponen
kebutuhan psikologis, poin k termasuk kebutuhan spiritual, dan komponen l dan m termasuk
komponen kebutuhan sosiologis.
        Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan satu
sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan satu
kesatuan (unit).
   Menurut Henderson, keempatbelas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus asuhan
keperawatandipengaruhi oleh :
- Usia
- Kondisi emosional (mood dan temperamen)
- Latar belakang sosial dan budaya
- Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan ketidakmampuan
sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif; status mental.
 Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan sehat
maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di
dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas).
Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
 Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan.
Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi
sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang
cukup.
 Lingkungan.
     Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan.
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.

2.6 Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan

1. Pengkajian Keperawatan

Terdapat suatu masalah dalam proses perawatan. Penilaian nyata terhadap proses perawatan
tergantung pada pemahaman seseorang, interpretasi, perpaduan, dan penggunaannya. Walaupun
definisi dan penjelasan Henderson mengenai keperawatan tidak secara langsung sesuai dengan
langkah – langkah dalam proses perawatan, tetapi terdapat hubungan antara kedua hal tersebut.
Menurut Henderson, perawat harus memiliki pengetahuan mengenai apa yang disebut normal
dalam kesehatan dan adanya penyakit. Berdasarkan pengetahuan ilmiah ini, perawat dapat
mengambil kesimpulan dari data-data yang ada. Henderson menyatakan, bahwa, keperawatan
dibutuhkan oleh individu yang dipengaruhi oleh usia, latar belakang budaya, keseimbangan
emosional,dan kapasitas fisik, serta intelektualnya. Semua ini akan dipertimbangkan dalam
mengevaluasi hasil perawatan yang dibutuhkan oleh pasien.

2. Diagnosa Keperawatan

Analisa data didasarkan pada faktor-faktor di atas, kemudian hasil analisa tersebut dipergunakan
untuk menentukan diagnosa keperawatan.Henderson tidak secara spesifik membahas mengenai
diagnosa keperawatan ini, dia lebih yakin dokterlah yang akan membuat diagnosa, dan perawat
melakukan tindakan-tindakan atas dasar diagnosa tersebut. Diagnosa Keperawatan berhubungan
dengan

bagaimana mengidentifikasi kemampuan individu untuk menentukan kebutuhannya dengan atau


tanpa bantuan yang turut memperhitungkan kemampuan, keinginan, dan pemgetahuan.
Berdasarkan pada data-data yang tersedia, dan analisa terhadap data tersebut, perawat dapat
mengidentifikasi secara actual berbagai masalah, seperti pernafasan yang tidak normal. Sebagai
tambahannya, juga masalah-masalah potensial lainnya dapat teridentifikasi.
3. Perencanaan (intervensi) keperawatan

Setelah diagnosa keperawatan dibuat, maka selanjutnya perawat akan menyusun rencana
perawatan. Berdasarkan rencana perawatan ini, Henderson menyatakan: dengan rencana
perawatan ini, maka perawatan yang efektif dapat direncanakan lebih baik. Suatu rencana yang
tertulis akan mendorong munculnya ide-ide tentang kebutuhan individu, kecuali jika terdapat
aturan-aturan lain yang harus dilakukan oleh individu tersebut secara rutin.Tidak terlaksananya
perencanaan dapat dipengaruhi oleh anggota keluarga lainnya. Selanjutnya suatu rencana
perawatan membutuhkan modifikasi secara berkesinambungan yang didasarkan pada kebutuhan
individu. Henderson menyarankan penulisan rencana perawatan dapat diikuti dengan kebutuhan
perawatan secara bertahap. Dia menekankan bahwa perawatan harus selalu disusun sesuai
dengan kebutuhan individu, dan rencana terapi dari dokter. Henderson menggaris-bawahi tahap-
tahap perencanaan sebagai jalan untuk membuat rencana bagi pemenuhan kebutuhan individu.
Perencanaan yang selalu diperbaharui harus didasarkan pada kebutuhan individu tersebut, lebih
dispesifikan, dan dapat diimplementasikan, serta disesuaikan dengan adanya terapi medis.
Perencanaan perawatan yang ditulis, intinya adalah hasil dari identifikasi kebutuhan perawatan
dari individu. Walaupun Henderson tidak menggunakan istilah-istilah seperti saat ini, tetapi
intinya adalah sama.

4. Implementasi keperawatan

Implementasi sesuai dengan perencanaan keperawatan yang dibuat. Bagi Henderson,


implementasi keperawatan harus tertuju pada bantuan terhadap kebutuhan pasien sesuai dengan
kebutuhan 14 komponen tersebut di atas. Sebagai contoh: dalam membantu individu terhadap
kebutuhan istirahat dan tidur, perawat akan mencoba untuk lebih mengetahui metoda-metoda
dalam membujuk pasien untuk beristirahat dan tidur sebelum diberikan obat-obatan. Henderson 
juga menyatakan, bahwa fungsi utama dari perawat ini tentu saja harus dilakukan untuk
mendukung rencana terapi medis, sehingga perawat perlu melakukan tidakan-tindakan yang
disarankan medis dalam perawatan. Aspek implementasi penting lainnya dalam pembahasan
Henderson adalah hubungan antara perawat dan pasien . Perawat harus menjadi pihak luar yang
memahami kebutuhan pasien dan memberikan ukuran-ukuran bagi pemenuhan ukuran tersebut .
Henderson juga berbicara mengenai kualitas dari keperawatan, perawat yang berkompeten akan
menggunakan proses interpersonal dan prediksi-prediksi selama memberikan perawatan .

5. Evaluasi

Henderson mendasarkan evaluasi terhadap setiap perawat didasarkan pada kecepatan atau
derajatnya dalam mendorong kegiatan pasien secara independent kembali seperti hari-hari
normal . Hal ini disebutkan dalam definisi dan fungsi yang unik dari perawat. Untuk tujuan
evaluasi, perubahan pada level fungsi kebutuhan individu juga harus diamati dan
diperhitungkan . Sebuah data perbandingan mengenai kemampuan fungsional individu dilakukan
sebelum dan sesudah proses perawatan . Semua perubahan akan dicatat untuk dievalusi .

2.7 Tujuan Keperawatan menurut Virginia Henderson


Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson
adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu
klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan
mahluk sempurna yang di pandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang
mempunyai empat belas kebutuhan dasar. (Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana
D). Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai
kemampuan untuk mempertahankan atau  memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat
belas kebutuhan dasar pasien. Faktor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adalah
penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan fokus
intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan,
menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ide dasar dari pelayanan keperawatan Henderson adalah pada pemenuhan kebutuhan dasar
manusia, dan aspek fisik, serta emosional dari individu. Konsep umum holistik dari tubuh
manusia tidak secara nyata muncul pada tulisannya. Bagaimanapun kita harus berfikir bahwa
Henderson telah menuliskan pemikirannya sebelum konsep holistik muncul. Keempat belas
komponen adalah hal yang menjadi prioritas, hubungan antara komponen tersebut tidak jelas.
Pada dasarnya Henderson telah membagi beberapa keyakinan penerapan holistik daloam
keperawatan. Hendersn menjelaskan bahwa perawat harus mempertimbangkan beberapa hal
misalnya usia,temparemen, temperamen, status sosial atau budaya, kemampuan fisik dan
intelektual dalam penggunaan komponen, hal itu diterapkan pada setiap individu yang berbeda.
Kenyataan dari Henderson, usahanya untuk mendefinisikan perkembangan keperawatan sebelum
pembahasan dari teori untuk teori.munculnya profesi; walaupun demikian sedikitnya teori dalam
pengertian dasar. Semangatnya untuk membawa kemajuan dalam profesi dan pertanggung
jawaban, serta kepadsa masyarakat.Menyoroti saat Henderson menerbitkan buku yang berisi
tentang Pengertian Keperawatan, dia mendapatkan keuntungan sebagai pelopor dalam
pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan izin praktik keperawatan. Hasil karyanya
dipertimbangkan sebagai awal bangkitnya dunia keperawatan dan pendorong keperawatan
menuju jenjang pendidikan tinggi.

3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan menurut
Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik
keperawatan. 
DAFTAR PUSTAKA

Lyn Basfort & Oliver Slevin, Teori dan Praktek Keoerawatan: pendekatan Integral pada asuhan
pasien, EGC, Jakarta 2006

Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokterran ECG.

Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan Profesional di
Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Pengantar Konsep Dasar Keperawatan : A. Aziz Alimul Hidayat, Penerbit Salemba Medika.

Potter & Perry. 1999 "Fundamental Keperawatan", Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai