Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEBUTUHAN HIDUP DASAR MANUSIA

KONSEP dan PRINSIP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


menurut VIRGINIA HENDERSON

OLEH:

M. AZMI YAHYA
NIM : 2120243122

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami mengucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

izinNya Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Konsep dan Prinsip

Kebutuhan Dasar Manusia menurut Virginia Henderson” ini merupakan salah

satu pokok bahasan dalam mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia. Semoga dengan

adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dan bisa mengaplikasikannya.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan

maupun kesalahan. Oleh karena itu, Kami sangat mengharapkan masukan berupa

kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyusun makalah ini, terutama pada Dosen Pembimbing.

Jakarta , 31 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………...………… 1

KATA PENGANTAR ……………………………………….……….. 2

DAFTAR ISI …………………………………………………...……… 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………..…………. 4

B. Rumusan Masalah………..……………………………. 4

C. Tujuan Masalah…………………………………………. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi Teori Keperawatan Virginia H………….…... 6

2. Konsep Dasar Kebutuhan Manusia……...……...…...... 7

2.1. KDM

Menurut Virginia Henderson.... ……... 8

2.2. Manusia Sebagai Makluk Holistik ..………... 9

3. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan… 10

4. Konsep Utama Teori Henderson……..……………...... 12

5. Tujuan Keperatan menurut Henderson……..…........... 14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………..…… 15

B. Saran …………………………………………………..... 15

3
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi
keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus
menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh
persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole.
Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang
ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu
individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya
melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan
individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara
mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau
pengetahuan untuk itu.

Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model


keperawatan yang dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut
menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam
meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan
tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat
tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

B. Rumusan Masalah

4
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada penulis dapat merumuskan
beberapa permasalahan:
1. Apa definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson?
2. Jelaskan konsep dasar manusia menurut Virginia Henderson?
3. Jelaskan model keperawatan menurut Virginia Henderson?
4. Sebutkan macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson?
5. Apa tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson?

C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui :
1. Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson
2. Konsep dasar manusia menurut virginia Henderson
3. Model keperawatan menurut Virginia Henderson
4. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
5. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi Teori Keperawatan Virginia Henderson

Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong


individu, saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang
bertujuan untuk kesehatan, pemulihan , atau kematian yang damai dan
individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai
kakuatan, keinginan, atau pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955;
Henderson, 1996). Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan
tujuannya adalah kebebasan.

Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar


semua orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien
berikut ini: fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan perkembangan.
Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk mendapatkan semua
kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia
Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan kesehatan
lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan
kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu
perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan
Henderson, 1966.

6
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah
model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas
perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan
memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar
meninggal dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai
yang dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami
perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang
kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan
mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa
yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan kesehatan; ketiga,
dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas,
belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.

2. Konsep Dasar Kebutuhan Dasar Manusia

Kebutuhan dasar manusia adalah unsur-unsur yang dibutuhkan manusia


dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan maupun kesehatan. Kebutuhan
menyatakan bahwa bahwa setiap manuasia memiliki lima kebutuhan dasar
yaitu fisisologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Wahit et al,
2015).

Kebutuhan dasar manusia berfokus dalam asuhan keperawatan. Bagi


pasien yang mengalami masalah pada keseahatan, maka kemungkinan ada
salah satau atau beberapa kebutuhan dasar manusia yang terganggu (Tarwoto,
2010).

7
2.1 Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Teori Virginia Henderson

Teori Virginia Henderson membehas tentang kebutuhan dsar manusia.


Virginia Hederson menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasarnya pada
setiap situasi keperawatan, sehingga perawat dapat bekerja pada semua
dibidang yang khusus di rumah sakit. Virginia Henderson merupakan ahli
teori keperawatan yang penting dan memberi pengaruh besar pada
keperawatan sebagai profesi yang mendunia.virginia Virginia Henderson
mengharapkan pasien menjadi salah satu titik fokus perhatian bagi perawat
dan profesional lainnya. Virginia Henderson tidak menyukai, bila pasien
sebagai penerima asuhan keperawatan tidak dilindungi dari malpraktek,
sehingga Hendorson berpikir bahwa profesi yang mempengaruhi kehidupan
manusia harus memiliki fungsi yang jelas. Sehingga fungsi dari perawat
adalah membantu pasien, sehat atau sakit, dalam memberikan keehatan atau
pemulihan atau kematian yang damai yang dapat dilakukan tanpa bantuan jika
memiliki kekuatan, kemauan atau pengetahuan, dan melakukan dengan cara
tersebut dapat membantu kemandirian secara cepat.

Pemikiran Virginia Henderson dipengaruhi oleh Edward Thorndyke,


yang banyak melakukan penelitian tentang bidang kebutuhan dasar manusia.
Berdasarkan teori Edward Thorndyke dan definisi tentang keperawatan,
Virginia Henderson membagi tugas keperawatan menjadi 14 komponen yang
berusaha untuk memenuhi kehidupan manusia. Pembagian dari 14 komponen
kebutuhan dasar manusia dijadikan pilar dari model keperawatan, Virginia
Henderson menyatakan bahwa perawat harus selalu mengakui pola kebutuhan

8
dasar pasien harus dipenuhi dan perawat harus selalu mencoba menempatkan
dirinya pada posisi pada pasien.

2.2 Manusia Sebagai Makluk Holistik

Manusia sebagai makhluk holistik adalah makhluk yang utuh atau


menyeluruh yang terdiri dari unsur biologis, fisiologis, sosial dan spriritual.
Dalam teori holistik menjelaskan bahwa semua organisme hidup saling
berinteraksi. Adanya gangguan pada salah satu bagian akan mempengaruhi
bagian lainnya. Saat mempelajari salah satu bagian manusia, perawat harus
mempertimbangkan yang berkaitan pada bagian tersebut. Selain itu perawat,
juga harus harus mempertimbangkan interaksi pada individu dengan
lingkungan eksternalnya.

Gambar 2.2.1 Komponen Individu Holistik

Menurut model tersebut, manusia terdiri atas sebagai berikut:

 Unsur biologis
a. Manusia merupakan susunan sistem organ tubuh.
b. Manusia mempunyai kebutuhan untuk dapat mempertahankan
kehidupan.

9
c. Manusia tidak lepas dari hokum alam yaitu, lahir, berkembang,
dan meninggal.

 Unsur psikologis

a. Manusia mempunyai struktur kepribadian.


b. Tingkah laku manusia.
c. Manusia mempunyai daya pikir dan kecerdasan.
d. Manusia mempunyai psikologis agar pribadinya dapat
berkembang.

 Unsur sosial

a. Manusia memperlukan bekerjasama dengan orang lain untuk


memenuhi kehidupan dan tuntunan hidup.
b. Dalam sistem sosial, pandangan individu, kelompok. Dan
masyarakat dipengarhui oleh kebudayaan.
c. Manusia dipengaruhi oleh lingakang social dan beradaptasi dengan
lingkungan.
d. Dalam sistem sosial, manusia dituntut untuk bertingkah laku sesuai
dengan harapan dan norma yang berlaku di masyarakat.

 Unsur spiritual

a. Manusia mempunyai keyakinan atau mengakui adanya Tuhan


Yang Maha Esa.
b. Manusia memiliki pandangan hidup.
c. Manusia mempunyai semangat hidup yang sejalan dengan
keyakinan yang dianut.

10
3. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan
1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga
adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang
sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk
memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.
2. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan
kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.

3. Sehat dan Sakit


Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan
dengan kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan
dan berbagai tingkat inkapasitas individu (sekarang pasien) untuk
memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah
kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai
simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan
kemandirian.

4. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia
sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari
keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh kembali
kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan
Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu
untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh
profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson
menjelaskannya lebih lanjut.

11
4. Konsep Utama Teori Henderson
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia,
keperawatan, kesehatan, dan lingkungan.
1. Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan
untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta
bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar
manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen
penanganan perawatan. Keempatbelas kebutuhan tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Bernapas secara normal
b. Makan dan minum dengan cukup.
c. Membuang kotoran tubuh.
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
e. Tidur dan istirahat.
f. Memilih pakaian yang sesuai.
g. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan.
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi
integumen.
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,
kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.

12
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun
pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan
fasilitas kesehatan yang tersedia.
Keempat belas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan
menjadi empat kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis,
sosiologis, dan spiritual.

2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik
dalamkeadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan,
perawat mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan
berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis
maupun sosial.

3. Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi
bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada
mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan
kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak,
serta pengetahuan yang cukup.

4. Lingkungan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek
lingkungan

13
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun
kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai
dasar dalam memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-
saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan
untuk memperkirakan adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan
klien. Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga
tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat
mandiri.
1). Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
2). Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3). Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.

5. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson


Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Handerson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi
pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual
yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar. (Aplikasi model konseptual
keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat adalah
menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk

14
mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas
kebutuhan dasar pasien.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam
definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan
keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat
digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar
perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh
dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk memandu
kurikulum keperawatan dan praktek.

Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan


Henderson, itu adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik
untuk melihat bagaimana holisme atau teori sistem umum menjelaskan
hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada
tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk memperjelas
apa yang perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan adalah selain
fisik.
Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi
keperawatan, ia pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam
pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan, lisensi. Karyanya harus
dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat mengejar gelar akademis

15
tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan dan untuk
mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan pasien.

B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang
teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang
teori keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam
makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori
ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan. 

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit


Buku Kedokteran ECG.
2. Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik
Keperawatan.Jakarta : Penerbit Buku Kedokterran ECG.
3. Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan
Profesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
4. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.
5. Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
6. Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik
keperawatan. New York:Macmillan.

17
18

Anda mungkin juga menyukai