Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai TEORI
KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini.Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangunkami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekali

Majalengka, Desember 2020


                                   

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul
DAFTAR ISI................................................................................................
Kata pengantar .............................................................................................
Daftar isi.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................
1.2 Perumusan Masalah...........................................................................
1.3 Tujuan................................................................................................
1.4 Manfaat..............................................................................................
1.5 Metode Penulisan..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
2.1 Teori Keperawatan Menurut Virginia Henderson.............................
2.2 Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson.........................
2.3 Model Keperawatan Virginia Henderson..........................................
2.4 Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan..........................
2.5 Konsep Utama Teori Henderson.......................................................
2.6 Keyakinan dan Tata Nilai Teori Henderson......................................
2.7 Penegasan-Penegasan Teorotis..........................................................
2.8 Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan.....................
2.9 Tujuan Keperawatan Menurut Henderson........................................
2.10 Karakteristik Bekerja Menurut Teori Virginia Henderson................
BAB III PENUTUP......................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong
individu, saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang
bertujuan untuk kesehatan, pemulihan , atau kematian yang damai dan
individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kakuatan,
keinginan, atau pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson,
1996). Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya
adalah kebebasan. Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas
kebutuhan dasar semua orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang
lingkup klien berikut ini : fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan
perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk mendapatkan
semua kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut
Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan
kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan
kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu
perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan
Henderson, 1966.
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah
model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas
perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan
memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal
dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai
yang dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami
perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang
kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan
mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa
yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan
kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam
melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat
melakukan aktivitas.

1.2 Perumusan Masalah


1. Apa definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson ?
2. Bagaimana model keperawatan menurut Virginia Henderson ?
3. Apa hubungan antara model dengan paradigma keperawatan ?
4. Apa saja konsep utama teori Virginia Henderson ?
5. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson ?
6. Bagaimana mengaplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan ?
7. Apakah tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui :
1. Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson
2. Model keperawatan menurut Virginia Henderson
3. Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan
4. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
5. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson
6. Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan
7. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson

1.4 Manfaat
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan menurut Virginia
Henderson. Serta menambah bahwa pentingnya mempelajari teori ini untuk
melaksanakan praktik keperawatan.
1.5 Metode Penulisan
Metode dalam penyusunan makalah ini adalah studi pustaka dengan mencari
buku-buku yang berhubungan dengan teori keperawatan menurut Virginia
Henderson serta pencarian data melalui internet dan translate.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Keperawatan Virginia Henderson


Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik
dengan keperawatan selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk
membantu personel militer yang sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia belajar
keperawatan di Sekolah Perawat Militer di Washington, D.C. dan lulus pada
1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di bidang pendidikan
keperawatan tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale
UniversitySchool of Nursing. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari
Catholic University of America, Pace University, University of Rochester,
University of Western Ontario, dan Yale University. Bukunya yang di
publikasikan antara lain The Nature of Nursing (1960), Basic Principles of
Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing (1939).

2.2 Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson


Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi
keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus
menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh
persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole.
Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan
yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat
adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui
upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan
penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat
dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan,
kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu. Di samping itu,
Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal
dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas
perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya
secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak
tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya
pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

2.3 Model Keperawatan Virginia Henderson


Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah
memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia
membuat model konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi keperawatan
mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat
cukup berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan dalam hal kinerja.
Pertanyaan ini merupakan hal yang penting sampai 1950-an, perawat lebih
sering melakuakan instruksi dokter. Virginia Henderson adalah orang pertama
yang mencarifungsi unik dalam keperawatan.
Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan
positif dari praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:
1. Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
2. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi
fisik semata
3. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan
hal yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu
4. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier
keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan

Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari kaperawatan,


perubahan sosial tidak diragukan lagi memainkan peranan besar dalam
perkembangan pandangan dan ide-idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu
kebetulan bahwa ilmi perilaku memiliki pengaruh besar pada pandangan dan
pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an. Oleh karena itu inisiatifnya
diarahkan pada memberikan perhatian lebih pada aspek-aspek psikososial dari
perawatan pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model
konseptual oleh International Council of Nurses (ICN).
Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan
berikut yang saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :
“Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, sehat atau sakit,
dalam hal memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai)
yang dapat ia lakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan,
atau pengetahuan. Dan melakukannya dengan cara tersebut dapat
membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin.”
Henderson sangat dipengaruhi oleh Edward Thorndyke, yang banyak
melakukan penelitian dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-
teori Thorndyke dan definisinya sendiri tentang keperawatan, Henderson
memberi tugas keperawatan menjadi empat belas jenis tugas yang berusaha
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian asuhan keperawatan menjadi
empat belas kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari model keperawatannya.
Ia menyatakan bahwa :
1. Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang
harus dipenuhi
2. Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien
sebanyak mungkin
Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk
menempatkan diri pada posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal
tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi.
Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada semua
kebutuhan dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu pasien
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan keperawatan
dasar. Oleh karena itu Henderson menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan
dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi tersebut sebagai contoh
adalah :
1. Rumah sakit umum
2. Rumah sakit jiwa
3. Institusi untuk penderita cacat mental
4. Rumah perawatan
5. Keperawatan distrik
6. Perawatan di rumah
Jadi menurut Henderson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di
rumah sakit umum. Henderson juga menekankan pada pentingnya
merencanakan asuhan. Dalam modelnya ia menggambarkan rencana
keperawatan, metode skematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang
cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut :
1. Urutan aktifitas yang harus dilakukan
2. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
3. Perubahan-perubahan yang harus dibuat
Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson sebagai
berikut :
1. Fungsi unik dari keperawatan
2. Upaya pasien ke arah kemandirian
3. Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar
4. Perencanaan asuhan yang akan diberikan
Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan.
Perawat menyadari fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era
baru ketika profesi mulai menelaah sifat aktual dari kerja keperawatan secara
lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju kemandirian dan autonomi
pada pasien juga menandai era baru tersebut. Sebelumnya, terdapat
kecenderungan bagi perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien.
Penggunaan kerangka kerja berdasarkan kebutuhan untuk membimbing
pemberian asuhan dan terutama penekanan pada kebutuhan untuk
merencanakan asuhan merupakan prinsip yang sama pentingnya, karena
menandai mulainya perawat berpikir secara konstruktif tentang pekerjaannya.
Secara umum, aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh
tindakan terapeutik dari dokter.

2.4 Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan


1. Manusia
Individu sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan : jiwa raga
adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, individu dan keluarganya
dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk
mempertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.
2. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal
yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
3. Sehat dan sakit
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh henderson dihubungkan
dengan kemandirian. Karakteristik utama dari sakit adalah ketergantungan
dan berbagai inkapasitas individu (sekarang pasien) untuk memuaskan
kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan
sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dan
juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan kemandirian.
4. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah membantu individu, baik apakah ia sakit
atau sehat. Dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari
keperawatan adalah membantu individu memperoleh kemandiriannya
sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson untuk
meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien
jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi
sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson
menjelaskannya lebih lanjut.

2.5 Konsep Utama Teori Henderson


Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,
kesehatan, dan lingkungan.
1. Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan
untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta
bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar
manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan
perawatan. Keempatbelas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bernapas secara normal
b. Makan dan minum dengan cukup.
c. Membuang kotoran tubuh.
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
e. Tidur dan istirahat.
f. Memilih pakaian yang sesuai.
g. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan.
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi
integumen.
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,
kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun
pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia.
Keempatbelas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di
klarifikasikan menjadi empat kategori, yaitu komponen kebutuhan
biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual. Kebutuhan dasar poin a-
itermasuk komponen kebutuhan biologis, poin j dan n termasuk komponen
kebutuhan psikologis, poin k termasuk kebutuhan spiritual, dan komponen
l dan m termasuk komponen kebutuhan sosiologis.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak
dapat dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien
dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit).
Menurut Henderson, keempatbelas kebutuhan dasar yang harus
menjadi fokus asuhan keperawatandipengaruhi oleh
a. Usia
b. Kondisi emosional (mood dan temperamen)
c. Latar belakang sosial dan budaya
d. Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan
ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan
lokomotif; status mental.
2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik
dalamkeadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan,
perawat mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan
berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis
maupun sosial.
3. Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi
bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada
mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan
kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak,
serta pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek
lingkungan.
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun
kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai
dasar dalam memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-
saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan
untuk memperkirakan adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat
dan klien. Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga
tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat
mandiri.
a. Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
b. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
c. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi pasienyang gawat, perawat berperan sebagai pengganti
(subtitute) di dalam memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik,
kemampuan, atau kamauan pasien yang berkurang. Di sini perawat
berfungsi untuk “melengkapinya”. Setelah kondisi gawat berlalu dan
pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai penolong
(helper) untuk menolong atau membantu pasien mendapatkan kembali
kemandiriannya. Kemandirian ini sifatnya relatif, sebab tidak ada satu pun
manusia yang tidak bergantung pada orang lain. Meskipun demikian,
parawat berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan
pasien. Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama
merumuskan rencana perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda,
setiap pasien memiliki kebituhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja,
kebutuhan dasar tersebut dimodifikasiberdasarkan kondisi patologis dan
faktor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau
budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.
Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson
berpendapat bahwa perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah
dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi yang membolehkan
seorang dokter  memberi perintah kepada pasien atau tenaga kesehatan
lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan
manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter. Rencana perawatan
yang dirumuskan oleh perawat dan pasien harus dijalankan sedemikian
rupa sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukanoleh
dokter. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Henderson dapat
digambarkan sebagai berikut
2.6 Keyakian dan Tata Nilai Teori Henderson
Perawat                                          Pasien
                                                                                 
                           Dokter
Gambar 5.3. Hubungan perawat-pasien-dokter
Fokus keperawatan pada teori Henderson adalah klien yang memiliki
keterkaitan hidup secara individual selama daur kehidupan, dari fase
ketergantungan hingga kemandirian sesuai dengan usia, keadaan, dan
lingkungan. Perawat merupakan penolong utama klien dalam melaksnakan
aktifitas penting guna memelihara dam memulihkan kesehatan klien atau
mencapai kematian yang damai. Bantuan ini dinerikan oleh perawat karena
kurangnya pengetahuan, kekuatan, atau kemauan klien dalam melaksanakan
14 komponen kebutuhan dasar.

2.7 Penegasan-Penegasan Teorotis


1. Hubungan Perawat Pasien
Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
a. Perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
b. Perawat sebagai helper (penolong).
c. Perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien.
Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan
sepertipengganti apa-apa yang pasien kekurangan untuk membuatnya
menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya kekuatan fisik,
kemauan atau pengatahuan. Selama kondisi pemulihan (convalescence),
perawat membantu pasien meraihatau mendapatkan kembali
kemandiriannya. Henderson menyatakan kemandirian adalah yang relatif.
Tidak ada satupun dari kata tidak bergantung dengan yang lain, tetapi kita
berusaha keras bagi saling bergantung meraih kesehatan, bukan
bergantung dalam sakit. Perawat harus bisa mencermati tidak hanya
kebutuhan-kebutuhan pasien, tetapi juga kondisi-kondisi tersebut dan
kondisi patologis yang merubahnya.
Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu.
Henderson percaya di setiap situasi para perawat yang mengetahui reaksi-
reaksi fisiologis dan psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan warna.
Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah
berupa kesembuhan atau kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat
harus menjaga hari-hari pasien senormal mungkin. Menjadikan sehat
adalah tujuan penting alinnya oleh si perawat.
2. Hubungan Perawat Dokter
Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para
dokter. Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien
bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan
rencana pengobatan yang di tentukan dokter.
Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat
saling bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat
dan anggota tim lainnya saling membantu menjalankan program
perawatan penuh, tetapi mereka sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-
pekerjaan milik orang lain. Henderson mengingatkan kita tidak seorang
pun di dalam tim memberi beban kepada anggota lainnya, dimana
siapapun mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas khususnya
tersebut.

2.8 Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan


Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik
keperawatan  menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai
pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan
keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula
bergantung pada orang lain menjadi mandiri. Perawat dapat membantu pasien
beralih dari kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri (independent)
dengan mengkaji, merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi
14 komponen penanganan perawatan dasar.
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien
berdasarkan 14 komponen di atas. Dalam mengumpulkan data, perawat
menggunakan metode observasi, indra penciuman, peraba, dan pendengaran.
Setalah data terkumpul, perawat menganalisis data tersebut dan
membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil
analisis tersebut menentukan diagnosis keperawatan yang akan muncul.
Diagnosis keperawatan, menurut Henderson, dibuat dengan mengenali
kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya-dengan atau tanpa
bantuan-serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang
dimiliki individu.
Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan
rencana perawatan sesuai kebutuhan individu-termasuk di dalamnya perbaikan
rencana jika ditemukan adanya perubahan-serta dokumentasi bagaimana
perawat membantu individu dalam keadaan sakit atau sehat. Selanjutnya, pada
tahap implementasi, perawat membantu individu memenuhi kebutuhan dasar
yang telah disusun dalam rencana perawatan guna memelihara kesehatan
individu, memulihkannya dari kondisi sakit, atau membantunya meninggal
dalam damai. Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual,
bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan
emosional, dan kemampuan intelektual serta fisik individu. Tarakhir, perawat
mengevaluasi pencapaian kriteria yang diharapkan dengan menilai
kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

2.9 Tujuan Keperawatan Menurut Henderson


Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Handerson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi
pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual
yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual
keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat adalah
menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas
kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan
pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh
kemandiriannya. Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi
penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan,
menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan,
dan pengetahuan.

2.10 Karakteristik Bekerja Menurut Teori Virginia Henderson


Henderson menulis definisi dari keperawatan sebelum pengembangan
konsep dan teori tentang keperawatan. Niatnya adalah untuk mengidentifikasi
fungsi-fungsi khusus perawat untuk melakukan dan menjelaskan dasar teoritis
dalam praktik keperawatan. Namun demikian, beberapa ciri dari teori dibahas
dalam capter 1 dapat diterapkan untuk bekerja Henderson.
1. Teori ini dapat menjadi konsep sedemikian rupa untuk menciptakan cara
berbeda dalam memandang suatu fenomena tertentu.
Henderson menggunakan konsep kebutuhan dasar manusia,
biophysiology, budaya, dan komunikasi interaksi. Konsep-konsep yang
dipinjam dari disiplin lain daripada yang unik untuk keperawatan. Di satu
sisi, orang mungkin melihat koleksi-konsep ini sebagai teori tingkat
menengah sejak menggambarkan praktik keperawatan adalah tujuan utama
dari Henderson.
Kebutuhan manusia Hierarki Maslow cocok dengan empat belas
komponen dasar. Sembilan komponen pertama adalah kebutuhan fisiologis
dan keamanan. Sisa lima komponen berurusan dengan cinta dan memiliki,
penghargaan sosial, dan kebutuhan aktualisasi diri. Henderson
menggunakan konsep biophysiological ketika dia menekankan pentingnya
fisiologi dan saldo fisiologis dalam membuat keputusan tentang
perawatan. Konsep budaya karena mempengaruhi kebutuhan manusia
adalah belajar dari keluarga dan kelompok-kelompok sosial lainnya.
Karena itu, Henderson menunjukkan bahwa perawat tidak mampu untuk
sepenuhnya menginterpretasikan atau menyediakan semua persyaratan
untuk individu kesejahteraan. Paling-paling hanya perawat dapat
membantu individu dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Konsep interaksi-komunikasi dapat dilihat dalam tulisan-tulisan
Henderson. Dia percaya kepekaan terhadap komunikasi nonverbal adalah
penting untuk mendorong ekspresi perasaan. Selain prasyarat untuk
memvalidasi kebutuhan pasien adalah hubungan perawat-pasien
construktive. Seperti disebutkan sebelumnya, beberapa konsep dapat
diidentifikasi dari definisi keperawatan dan empat belas komponen
perawatan. Setiap konsep ini dapat saling terkait untuk menggambarkan
keperawatan seperti yang dilihat oleh Henderson. Dengan demikian, ia
menciptakan cara baru untuk memahami hubungan beberapa konsep
dalam definisi nya keperawatan. Bagaimana konsep-konsep saling masih
harus diuji.
2. Teori harus logis di alam.
Definisi Henderson dan komponen yang logis. Perawat membantu
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berkontribusi terhadap
kesehatan, pemulihan, atau kematian yang damai dan mendorong
kemandirian secepat mungkin. Empat belas komponen panduan bagi
individu dan perawat dalam mencapai tujuan yang dipilih. Komponen
mulai dengan fungsi fisiologis dan pindah ke aspek psikososial yang dapat
menyampaikan bahwa operasi tubuh merupakan prioritas ke status
emosional atau kognitif.
3. Teori harus digeneralisasikan secara relatif dan sederhana
Hendersons yang bekerja relatif sederhana namun
digeneralisasikan dengan beberapa keterbatasan. Karyanya dapat
diterapkan pada kesehatan individu dari segala usia. Perawat berfungsi di
berbagai tingkat dan dalam berbagai budaya telah menggunakan definisi
Henderson dan komponen dalam praktek mereka. Sebuah kelemahan
penting adalah kurangnya pengujian empiris untuk menentukan
generalisasi definisi dan empat belas komponen.
4. Teori dapat menjadi basis untuk hipotesis yang dapat diuji
Henderson definisi keperawatan tidak dapat dilihat sebagai sebuah
teori, oleh karena itu, adalah mustahil untuk menghasilkan hipotesis.
Namun, beberapa pertanyaan untuk menyelidiki definisi keperawatan dan
empat belas komponen mungkin berguna. Beberapa contoh pertanyaan-
pertanyaan ini:
a. Apakah urutan empat belas komponen diikuti oleh perawat di Amerika
Serikat dan negara-negara lain?
b. Apa prioritas yang jelas dalam penggunaan fungsi keperawatan dasar?
c. Apakah perawat awalnya memberikan perawatan untuk menyajikan
masalah medis dan kemudian menggunakan fungsi yang unik?
d. Yang daerah khusus klinis praktik keperawatan menyertakan atau
mengecualikan komponensepuluh lewat empat belas
Henderson adalah seorang penganjur untuk melakukan penelitian di
keperawatan. Dia nikmat penelitian diarahkan untuk meningkatkan
praktek daripada yang dilakukan sebagai usaha akademis atau teoritis.
5. Teori berkontribusi dan membantu dalam meningkatkan tubuh secara
umum pengetahuan dalam disiplin melalui penelitian dilaksanakan untuk
memvalidasi mereka.        
Ide Henderson praktik keperawatan diterima dengan baik di
seluruh dunia sebagai dasar untuk perawatan. Namun, dampak dari
definisi dan komponen belum ditetapkan melalui penelitian. Studi empiris
yang dirancang dengan baik diperlukan untuk menentukan kontribusi
Hendersons untuk pengetahuan tentang praktek keperawatan di seluruh
dunia dan hasil pasien. Hal ini akan membantu memvalidasi keyakinan
Henderson tentang fungsi unik dari keperawatan.
6. Teori dapat dimanfaatkan oleh praktisi untuk membimbing dan
meningkatkan praktek mereka
Idealnya, perawat akan meningkatkan praktik keperawatan dengan
menggunakan definisi Henderson dan empat belas komponen untuk
meningkatkan kesehatan individu dan dengan demikian mengurangi
penyakit. Hasil akhir yang diinginkan akan menjadi ukuran tingkat
pemulihan, promosi kesehatan dan pemeliharaan, atau kematian yang
damai.
7. Teori harus konsisten dengan teori valideted lainnya, hukum, dan prinsip-
prinsip tetapi akan meninggalkan pertanyaan tak terjawab terbuka yang
perlu diselidiki.
Ada potensi untuk perbandingan untuk definisi Henderson dan
komponen dengan teori divalidasi, hukum, dan prinsip-prinsip. Konsep
kebutuhan dasar manusia, budaya, kemandirian, dan interaksi-komunikasi
secara luas diteliti oleh peneliti perawat serta mereka dalam disiplin sosial
dan psikologis. Pada 1980-an, Henderson menulis keperawatan yang harus
menerima tanggung jawab untuk melakukan investigasi pada praktek
keperawatan. Selanjutnya, fokus harus pada pengukuran kesejahteraan
konsumen, kepuasan, dan efektivitas biaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam
definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan
keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat
digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar
perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh
dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk memandu
kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk
publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan
Henderson, itu adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik
untuk melihat bagaimana holisme atau teori sistem umum menjelaskan
hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada
tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk memperjelas
apa yang perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan adalah selain
fisik.
Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi
keperawatan, ia pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam
pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan, lisensi. Karyanya harus
dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat mengejar gelar akademis
tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan dan untuk
mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan pasien.

3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang
teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang
teori keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam
makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori
ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan. 
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta :
Penerbit Buku Kedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik
KeperawatanProfesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta :
Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan
praktikkeperawatan. New York:Macmillan.

Anda mungkin juga menyukai