Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DAN PROSES PENDIDIKAN


KEPERAWATAN DI INDONESIA
Dosen Pengampu :
Shinta Prawitasari, M.Kep.

Disusun oleh :
1. ALYA RACHMAH 2330085
2. AYU WULANDARI 2330067
3. BERNITA CAROLINE 2330116
4. DINDA FEBIYANI 2330064
5. EKLESIA EUNIKE TUKUNANG 2330134
6. FARIDA 2330030
7. MARISA FADIAH 2330058
8. NAYLA ALDRINA MAULIDIAH 2330109
9. PUTRI NAILIL MUNA 2330061

S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS HUSADA
2023
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur tim penulis hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat dan Rahmat-Nya makalah dengan judul
“PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DAN PROSES PENDIDIKAN
KEPERAWATAN DI INDONESIA” dapat kami selesaikan dengan baik. Makalah
ini kami susun untuk pemenuhan tugas Falsafah dan Teori Keperawatan dengan Ibu
Shinta Prawitasari, M.Kep., sebagai dosen pengampu. Tim penulis berharap dengan
adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca akan perkembangan
keperawatan dan pendidikan keperawatan di Indonesia.

Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang sudah terlibat, kepada orang tua dan pihak keluarga kami yang sudah
memberikan fasilitas agar kami mampu menginjakkan kaki di bangku kuliah,
kepada Ibu Shinta Prawitasari, M.Kep., sebagai dosen pengampu, dan kepada
berbagai pihak yang berkontribusi untuk mendukung tersusunnya makalah ini
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktu nya. Semoga kiranya
makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat untuk para pembaca dari seluruh
kalangan.

Demikianlah makalah ini disusun oleh penulis, mohon maaf apabila


terdapat kesalahan dalam penulisan, maupun ketidaksesuaian materi yang kami
angkat dalam makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah kami selanjutnya.

Jakarta, 7 September 2023

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 5
2.1 Sejarah Keperawatan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan ..................... 5
2.1.1 Perkembangan Keperawatan pada Masa Penjajahan Belanda .......... 5
2.1.2 Zaman Penjajahan Jepang (1942– 1945) .......................................... 7
2.2 Sejarah Keperawatan di Indonesia Setelah Kemerdekaan ....................... 8
2.2.1 Periode 1945 -1962 ........................................................................... 8
2.2.2 Periode 1963-1983 ............................................................................ 9
2.2.3 Periode Reformasi - Sekarang ........................................................... 9
2.3 Perkembangan PPNI ................................................................................11
2.3.1 Latar belakang dan Sejarah PPNI ....................................................11
2.3.2 Tujuan dan Fungsi PPNI ................................................................. 12
2.3.3 Kewajiban anggota PPNI: ............................................................... 12
2.3.4 Hak anggota PPNI: .......................................................................... 13
2.4 Sejarah Pendidikan Keperawatan ........................................................... 13
2.4.1 Zaman Sebelum Masehi .................................................................. 14
2.4.2 Sejarah Keperawatan Setelah Masehi ............................................. 14
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 17
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keperawatan adalah suatau asuhan ata utindakan yang di berikan kepada


suatu individu, keluarga, kelompok atau komunitas dengan tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 : keperawatan
adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Perawat
mengembangkan rencana asuhan keperawatan, bekerja sama dengan dokter,
terapis, pasien, keluarga pasien serta tim lainnya untuk fokus pada perawatan
penyakit dan meningkatkan kualitas hidup. Ilmu Keperawatan sendiri adalah
suatu bidang yang mempersiapkan seseoranng untuk menjadi seorang perawat.

Keperawatan dan ilmu keperawatan tentunya saling berkesinambungan


karena untuk menjadi seorang perawat yang mampu menjalankan
Keperawatan, seseorang harus menempuh dan memiliki ilmu keperawatan
yang baik. Keperawatan dan ilmu keperawatan sendiri sudah mengalami
kemajuan pesat, terutama dengan berkembang nya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Banyak sistem atau kebijakan yang berkembang, seperti SOP
Keperawatan, dan di terbentuk nya kurikulum pendidikan keperawatan untuk
calon perawat.

1.2 Rumusan Masalah

a) Apa yang dimaksud dengan pendidikan keperawatan


b) Pentingnya pendidikan keperawatan

1.3 Tujuan

a) Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan keperawatan


b) Untuk mengetahuim pentingnya pendidikan keperawatan

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Keperawatan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan

2.1.1 Perkembangan Keperawatan pada Masa Penjajahan Belanda

Sejarah kesehatan belakangan ini mulai mendapat perhatian di


Indonesia. Untuk menelusurinya di antaranya adalah melalui pengkajian
bibliografis

Pengetahuan sejarah kesehatan ini sangat berguna untuk melihat


perubahan, kesinambungan, paralelisme, dan perbandingan masalah
kesehatan di berbagai tempat pada berbagai periode.

Yang pertama kali dilakukan yaitu heuristik. Sumber diperoleh


melalui studi kepustakaan dengan fokus mencari buku-buku bibliografis.
Acuan utama yang banyak digunakan dalam pengidentifikasian sumber-
sumber sejarah kesehatan adalah Han Mesters (1991) dan Denys
Lombard (2008). Dari buku-buku bibliografis tersebut kemudian
diseleksi buku-buku atau sumber-sumber lain yang berkait dengan
masalah kesehatan. Setelah sumber-sumber yang berhubungan dengan
kesehatan terkumpul, kemudian dianalisa sehingga diperoleh sumber
yang dianggap representatif. Yang terakhir adalah dilakukan penulisan
laporan.

Motif terbesar orang-orang Eropa umumnya dan Belanda khususnya


datang ke wilayah Nusantara adalah motif ekonomi. Mereka mencari dan
mengusahakan komoditas pertanian yang laku di pasar Eropa.
Sesungguhnya intervensi pihak asing terhadap persoalan kesehatan
penduduk pribumi sudah dimulai sejak zaman Kompen (VOC). Namun
demikian, upaya dokter-dokter VOC hampir sia-sia karena tidak mampu
memerangi penyebab yang sesungguhnya dari berbagai penyakit tropis.
Mereka tak berdaya menghadapi tingkat kematian yang sampai akhir
abad ke-18 tetap tinggi. Hingga abad ke-18, sejarah kedokteran tidak
banyak membahas masalah pengobatan, tetapi lebih banyak

5
menceritakan sejarah rumah sakit. Disebutkan, misalnya, di Batavia
sejak tahun 1622 sudah terdapat rumah sakit; sekitar tahun 1680 dokter
Ten Rhyne yang menaruh perhatian terhadap penyakit kusta membuka
tempat perawatan penderita kusta di Pulau Purmerend (di Teluk Jakarta);
kemudian dibuka rumah sakit di Banten dan Semarang, bahkan tahun
1769 dibuka rumah sakit jiwa di Jakarta. Disebutkan bahwa semua itu
lebih merupakan “pengurungan” daripada perawatan yang dari sudut
mentalitas merupakan gagasan memisahkan perderita dari masyarakat
umum, yang dampak terapisnya hampir tidak ada (Lombard, 2008: 140-
141).

Sesungguhnya intervensi pihak asing terhadap persoalan kesehatan


penduduk pribumi sudah dimulai sejak zaman Kompeni (VOC). Selain
vaksin, hal penting dalam gerakan kesehatan di Hindia Belanda adalah
diperkenalkannya kina.

Demam malaria merupakan penyakit tropis yang menjadi salah satu


penyebab utama kematian. Kina digunakan oleh Belanda di Batavia sejak
akhir abad ke-18. Awalnya, kulit kayu kina didatangkan dari Amerika ke
Belanda, selanjutnya, pada tahun 1854 pohon kina dibawa oleh orang
Belanda bernama Hasskarl ke Hindia Belanda. Pembangunan
perkebunan kina pertama kali dilakukan di daerah Pangalengan.

Pada 1876 sekolah kesehatan bagi dokter pribumi dibuka di Jakarta.


Pada 1913 sekolah yang sama dibangun di Surabaya. Namun demikian,
sebelum 1927, mahasiswa pribumi harus berangkat ke Negeri Belanda
untuk mendapatkan gelar akademik dokter. Setelah reorganisasi sekolah
kedokteran di Batavia pada 1927, pendidikan kedokteran di Batavia
disamakan dengan sekolah sekolah kedokteran di Negeri Belanda.
Penelitian ilmiah kedokteran dilakukan di laboratorium-laboratorium di
perbagai pulau.

6
2.1.2 Zaman Penjajahan Jepang (1942– 1945)

Pada zaman penjajahan Jepang perkembangan keperawatan


mengalami kemunduran dan dunia keperawatan di Indonesia mengalami
zaman kegelapan. Tugas perawat dilakukan oleh orang-orang tidak
terdidik, pimpinan rumah sakit dikuasai oleh Jepang, akhirnya
terjadi kekurangan obat sehingga timbul wabah. Di Indonesia profesi
perawat merupakan profesi yang penting dalam turut meningkatkan
derajat kesehatan individu maupun derajat kesehatan masyarakat.
Data Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemetrologian
(PPSDMK) Kementerian Kesehatan pada tahun 2011 mencatat dari
668.704 orang tenaga kesehatan yang ada di Indonesia, jumlah
tenaga perawat merupakan yang terbesar (sebanyak 220.575 orang
atau 60% dibanding jumlah tenaga kesehatan lainnya). Tenaga
perawat sebagai salah satu komponen utama pemberi layanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran penting karena terkait
langsung dengan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan
kompetensi dan pendidikan yang dimilikinya. Berdasarkan
catatan sejarah, keberadaan perawat di lndonesia diperkirakan
bermula pada awal abad ke 19. Saat itu keberadaan perawat dikarenakan
upaya tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
lebih baik sehingga diperlukan tenaga yang dapat membantunya.
Tenaga tersebut di didik menjadi seorang perawat melalui pendidikan
magang yang berorientasi pada penyakit dan cara pengobatannya.
Sejak saat itu dikembangkan berbagai pendidikan ke khususan
paramedis diantaranya pendidikan untuk menjadi mantri cacar, tenaga
perawat berijazah Eropa, tenaga perawat berijazah Hindia-Belanda dan
pendidikan mantri malaria.

7
2.2 Sejarah Keperawatan di Indonesia Setelah Kemerdekaan

2.2.1 Periode 1945 -1962

Tahun 1945 s/d 1950 merupakan masa transisi pemerintahan


Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perkembangan keperawatan
pun masih jalan di tempat. Ini dapat dilihat dari pengembangan tenaga
keperawatan yang masih menggunakan sistem pendidikan yang
telah ada, yaitu perawat lulusan pendidikan Belanda (MULO + 3
tahun pendidikan), untuk ijazah A (perawat umum), ijazah untuk
perawat jiwa dan Pendidikan perawat dengan dasar (SR + 4 tahun
pendidikan) yang lulusannya disebut mantri juru rawat. Kemudian
ditahun 1953 dibuka sekolah pengatur rawat yang bertujuan
menghasilkan tenaga perawat yang lebih berkualitas dengan latar
belakang sekolah menengah pertama dan lama pendidikan 3 tahun
yang dibuka di 3 wilayah yaitu Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Pada tahun 1955 dibuka Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan
pendidikan SR ditambah pendidikan satu tahun dan sebagai
pengembangan SDK di lanjutkan sekolah pengamat kesehatan
ditambah pendidikan selama satu tahun. Pada tahun 1962 dibuka
Akademi Keperawatan dengan lulusan SMA yang bertempat di Jakarta,
di RS. Cipto Mangunkusumo (yang dulu dikenal dengan nama
Centraol Burger lijke Ziekenkhuis, CBZ) dengan latar belakang
pendidikan sekolah menengah atas di tambah dengan Pendidikan
keperawatan 3 tahun.. Sekarang dikenal dengan nama Akper Depkes
di Jl.Kimia No. 17 Jakarta Pusat. Walupun sudah ada pendidikan tinggi
namun pola pengembangan pendidikan keperawatan belum tampak, ini
ditinjau dari kelembagaan organisasi di rumah sakit. Kemudian juga
ditinjau dari masih berorientasinya perawat pada keterampilan
tindakan dan belum dikenalkannya konsep kurikulum keperawatan.

8
2.2.2 Periode 1963-1983

Pada ahun 1972 tepatnya tanggal 17 April berdirilah organisasi


profesi keperawatan dengan nama Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI) di Jakarta. Ini merupakan suatu langkah maju dalam
perkembangan keperawatan. Namun baru mulai tahun 1983 organisasi
profesi ini terlibat penuh dalam pembenahan keperawatan melalui
kerjasama dengan CHS, Depkes dan organisasi lainnya. Di tahun 1983
juga PPNI melalui Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta
bertekad dan sepekat menyatakan bahwa keperawatan adalah suatu
bidang keprofesian dan pendidikan keperawatan berada pada
pendidikan tinggi

2.2.3 Periode Reformasi - Sekarang

Perkembangan profesionalisme keperawatan di lndonesia


berjalan seiring dengan perkembangan pendidikan keperawatan
yang ada di Indonesia. Pengakuan perawatan profesional pemula
adalah bagi merekayang berlatar belakang Pendidikan Diploma lll
Keperawatan. Program ini menghasilkan perawat generalis sebagai
perawat profesional pemula, dikembangkan dengan landasan
keilmuan yang cukup dan landasan profesional yang kokoh.

Perkembangan pendidikan keperawatan tidak cukup sampai di


tingkat diploma saja, keinginan dari profesi keperawatan untuk terus
mengembangkan pendidikan maka pada tahun 1985, resmi
dibukanya Pendidikan S1 keperawatan dengan nama Progran Studi Ilmu
Keperawatan (PSIK) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di
Jakarta. Sejak saat itu PSIK-UI menghasilkan tenaga keperawatan
tingkat sarjana. Pada tahun 1992 dikeluarkan UU No. 23 tentang
kesehatan yang mengakui tenaga keperawatan sebagai profesi. Pada
tahun 1996 PSIK di Universitas Padjajaran Bandung dibuka. Pada tahun
1997 PSIK-UI berubah statusnya menjadi Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia (FIK-UI), dan untuk meningkatkan kualitas

9
lulusan, pada tahun 1998 kurikulum pendidikan Ners disahkan dan
digunakan. Selanjutnya ditahun 1999 kurikulum D-III keperawatan
mulai dibenahi dan digunakan mulai pada tahun 2000 sampai
sekarang. Selanjutnya pada tahun 1999 juga, didirikan program
pascasarjana Fakultas llmu Keperawatan Ul. Keperawatan saat ini juga
terbagi menjadi beberapa fokus bidang yaitu, keperawatan jiwa,
keperawatan medikal bedah, keperawatan maternitas, keperawatan
komunitas, dan keperawatan anak, setidaknya itulah yang berkembang di
keperawatan lndonesia. Dari pembagian ini dapat kita simpulkan bahwa
peran perawat sangatlah luas dan mencakup seluruh daur hidup manusia
dari masafetus (janin) hingga masa terminal(menjelang kematian).
Pendidikan Keperawatan merupakan institusi yang memiliki peranan
besar dalam mengembangkan dan menciptakan proses profesionalisasi
para tenaga keperawatan. Pendidikan keperawatan mampu memberikan
bentuk dan corak tenaga yang pada gilirannya memiliki tingkat
kemampuan dan mampu menfasilitasi pembentukan komunitas.
keperawatan dalam memberikan suara dan sumbangsih bagi profesi
dan masyarakat. Sejak tahun 1990-an pendidikan keperawatan di
Indonesia telah selangkah lebih baik daripada periode sebelumnya. Ini
ditunjukkan dengan data yang saat ini komposisi perawat terbanyak
adalah SPK (60%), diikuti oleh diploma (39%) dan sarjana keperawatan
( 1%). Sebagai perawat umum mereka memiliki izin untuk bekerja
di rumah sakit atau berbagai pelayanan kesehatan yang ada
dimasyarakat. Namun demikian, pengaturan mengenai pendirian dan
penyelenggaraan Pendidikan keperawatan masih saja belum tegas
dan jelas, sehingga banyak sekali berdiri institusi Pendidikan
keperawatan yang kualitasnya masih diragukan. Sebagai contoh, sejak
tahun 1982 sebenarnya telah dilakukan phasing outter hadap lulusan
Sekolah Perawat Kesehatan/ SPK (SMP + 3 tahun) dan dikonversikan
menjadi Pendidikan jenjang Dlll keperawatan. Namun realitanya
bermunculan Sekolah Menengak Kejuruan (SMK) khusus keperawatan.

10
Hal ini mengingkari dihapusnya SPK. Tugas dari lulusan SMK hanya
pada tataran membantu tugas asuhan keperawatan.

2.3 Perkembangan PPNI

2.3.1 Latar belakang dan Sejarah PPNI

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) lahir pada tanggal 17


Maret 1974. Kebulatan tekad spirit yang sama dicetuskan oleh perintis
perawat bahwa tenaga keperawatan harus berada pada wadah
/organisasi profesi perawat Indonesia. Pada masa itu sebelum tahun
1974 organisasi perawat di Indonesia sudah berkembang pesat sesuai
dengan zamannya, sejak zaman penjajahan perawat Indonesia sudah ada
seiring dengan adanya Rumah Sakit, yaitu: Residen Vpabst (1819) di
batavia saat itu berubah menjadi Stadsverband (1919) dan berubah
menjadi CBZ (Central Burgerlijke Zieken Inrichting) di daerah Salemba
yang saat ini menjadi RSCM. Saat itu perawat sudah memiliki
perkumpulan-perkumpulan sebagai wadah organisasi perawat dan dapat
menjalankan pergerakan dalam menentukan martabat profesi perawat.
Ketika itu terdapat beberapa organisasi diantaranya; Perkumpulan
Kaum Verpleger fster Indonesia (PKVI), Persatuan Djuru Kesehatan
Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat Indonesia (PPI), Ikatan Perawat
Indonesia (IPI).

Organisasi-organisasi perawat saat itu mengadakan pertemuan yang


diantranya dihadiri oleh IPI, PPI dam PDKI dan diantaranya yang hadir
adalah Ojo Radiat, HB. Barnas dan Drs. Maskoed Soerjasumantri sebagai
pimpinan siding dan sepakat untuk melakukan fusi organisasi dan
menyatukan diri dalam satu wadah organisasi yang saat itu masih
bernama Persatuan Perawat Nasional. Pengabungan atau fusi organisasi
perawat tersebut dilakukan di Ruang Demontration Jl. Prof Eykman
Bandung No.34 Bandung Jawa Barat, sejak saat itu Tanggal 17 Maret
1974 disetujui dan dilakukan pernyataan bersama terbentuknya
Persatuan Perawat Nasional Indonesia, serta membentuk suatu

11
kepanitian untuk mempersiapkan Kongres Pertama yang dilangsungkan
pada tahun 1976.

2.3.2 Tujuan dan Fungsi PPNI

Keanggotaan PPNI Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan


dipilih dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Daerah yang
juga diselenggarakan untuk:
1. Menyempurnakan ADART
2. Perumusan program kerja
3. Pemilihan pengurus Keanggotaan PPNI ada 2, yaitu:
a) Anggota biasa (WNI), tidak terlibat organisasi terlarang,
lulus bidan pendidikan keperawatan formal dan
disahkan oleh pemerintah, sanggup aktif mengikuti
kegiatan yang ditentukan organisasi, pernyataan diri
untuk menjadi anggota.
b) Anggota kehormatan Syaratnya sama pada poin anggota
biasa dan bukan berasal dari pendidikan perawatan tetapi
telah berjasa terhadap organisasi PPNI yang ditetapkan
oleh DPP Dewan Pimpinan Pusat.

2.3.3 Kewajiban anggota PPNI:

1. Menjunjung tinggi, mentaati dan mengamalkan AD dan ART


organisasi.
2. Membayar uang pangkal dan uang iuran kecuali anggota
penghormatan.
3. Mentaati dan menjalankan segala keputusan.
4. Menghadiri rapat yang diadakan organisasi.
5. Menyampaikan usul untuk mencapai tujuan yang digariskan
dalam program kerja.
6. Memelihara kerukunan dalam organisasi secara konsekuen.
7. Setiap anggota baru yang diterima menjadi anggota membayar
uang pangkal dan uang iuran.

12
2.3.4 Hak anggota PPNI:

1. Semua anggota berhak mendapat pembelaan dan perlindungan


dari organisasi dalam hal yang benar dan adil dalam rangka
tujuan organisasi.
2. Semua anggota berhak mendapat kesempatan dalam menambah
dan mengembangkan ilmu serta kecakapannya yang diadakan
oleh organisasi.
3. Semua anggota berhak menghadiri rapat, memberi usul baik
lisan maupun tulisan.
4. Semua anggota kecuali anggota kehormatan yang memiliki hak
untuk memilih dan dipilih sebagai pengurus atau perwakilan
organisasi.

2.4 Sejarah Pendidikan Keperawatan

Keperawatan adalah bidang studi yang mempersiapkan seseorang


untuk menjadi perawat. Namanya juga Keperawatan, pastinya ilmu yang
mempelajari cara memberi pelayanan atau merawat pasien hingga sehat.
Perawat bukanlah asisten dokter, melainkan mitra kerja dokter untuk
membantu kesembuhan yang optimal. Definisi lainnya, keperawatan
dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang memfokuskan pada promosi
kualitas hidup orang maupun keluarga, mulai kelahiran hingga asuhan pada
kematian. Sejarah keperawatan dimulai dari aktivitas merawat orang.
Ilmu keperawatan sudah ada di zaman purbakala (Primitive culture) hingga
muncul Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan asal inggris.
Kelahiran Nightingale, 12 mei 1820, diperingati sebagai hari profesi
perawat internasional. Berikut adalah perjalanan perkembangan ilmu
keperawatan di dunia.

13
2.4.1 Zaman Sebelum Masehi

Kebiasaan merawat dimulai dari naluri manusia,mulai dari merawat


diri sendiri hingga merawat orang terdekat. Tercermin pada seorang ibu
yang merawat anaknya. Naluri merawat dari seorang ibu (mother
instinc) itu memunculkan harapan pada awal perkembangan
keperawatan di dunia.
Namun, pada saat ini, Masyarakat masih percaya pada kekuatan gaib
yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan itu
dikenal dengan animisme. Bahkan, mereka meyakini bahwa sakitnya
seseorang disebabkan oleh kekuatan alam atau pengaruh gaib, seperti
batu-batuan, pohon-pohon, dan gunung-gunung yang tinggi.
Selanjutnya, keyakinan itu bergeser kepada dewa. Mereka
menganggap munculnya penyakit disebabkan oleh kemarahan dewa.
Dari situ, mereka mendirikan kuil-kuil sebagai tempat pemujaan dan
meminta kesembuhan dari penyakit. Kemudian berkembang lagi,
muncul kelompok Perempuan tua dan janda yang membantu pendeta
dalam merawat orang sakit. Ada pula kelompok kasih sayang yang
hidupnya ditujukan untuk merawat orang sakit. Berawal dari
situlah,berkembang ilmu keperawatan.

2.4.2 Sejarah Keperawatan Setelah Masehi

Zaman ini menunjukkan Keperawatan mulai bergeser kearah


spiritual. Penyakit yang dialami oleh seseorang disebabkan karena
kutukan atau dosa dari Tuhan. Sehingga pada zaman ini, pengobatan
dilakukan di tempat-tempat ibadah.
Orang yang mengobati dikenal sebagai tabib. Sedangkan perawat
dianggap sebagai budak yang membantu pemimpin agama dalam
mengobati pasien. Penyebaran agama sangat mempengaruhi
perkembangan peradaban manusia. Hal tersebut berdampak positif
terhadap keperawatan.

14
A. Perkembangan Keperawatan Masa Penyebaran Kristen
Pada awal masehi, Agama Kristen mulai berkembang. Saat ini
keperawatan mengalami kemajuan pesat. Hal tersebut dapat dilihat
pada masa pemerintahan lord Constantine atau hospes (latin). Yaitu,
tempat penampungan orang sakit yang membutuhkan pertolongan
pertama atau perawatan. Pada zaman ini, didirikan rumah sakit di
roma yaitu Monastic Hospital.

B. Perkembangan Keperawatan Masa Penyebaran Islam


Tepatnya pada pertengahan abad VI masehi, agama Islam mulai
berkembang. Pengaruhi Islam terhadap dunia keperawatan tak dapat
dilepaskan dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam
menyebarkan Agama Islam.
Setelah itu, abad VII Masehi, ilmu pengetahuan tentang ilmu
pasti, kimia, dan obat-obatan mengalami kemajuan pesat di jazirah
arab. Pada masa itu, mulai muncul prinsip dasar merawat Kesehatan,
seperti pentingnya menjaga kebersihan diri, kebersihan makanan
dan lingkungan. Toko keperawatan yang terkenal dari arab adalah
rafida.

C. Perkembangan Keperawatan di Inggris


Ini berkaitan dengan toko keperawatan dunia, Florence
Nightingale, yang membuka jalan perkembangan ilmu keperawatan
di dunia. Nightingale lahir dari keluarga kaya dan terhormat pada
tahun 1820 di Flonce, Italia. Setahun setelah kelahirannya,
keluarganya Kembali ke inggris.
Di inggris, Nightingale mendapat Pendidikan sekolah yang
baik. Dia mampu menguasai 3 bahasa sekaligus, antara lain perancis,
jerman, dan italia. Pada usia 31 tahun, dia mengikuti kursus
Pendidikan perawat di keiserwerth (italia) dan Liefdezuster (paris).
Setelah mengenyam Pendidikan, dia pun Kembali ke inggris.

15
Pada saat perang krimea(crimean war) di rusia tahun 1854,
Nightingale Bersama dengan 38 perawat lainnya dikirim untuk
membantu korban perang. sejak saat itulah, terjadi perubahan besar
dalam bidang keperawatan. Nightingale menghidupkan kembali
konsep penjaan rumah sakit dan kiat-kiat keperawatan.
Sekembalinya Nightingale ke London, dia mendapatkan banyak
apresiasi dari tokoh-tokoh Masyarakat. Dia juga membangun
sekolah perawat khusus untuk Perempuan yang pertama. Sekolah
didirikan di lingkungan rumah sakit St.Thomas Hospital, London.
Dunia Kesehatan pun menyambut baik pembukaan sekolah perawat
tersebut.
Pada tahun 1860, dia juga menulis buku Notes On Nursing.
Buku setebal 136 halaman itu menjadi acuan kurikulum di sekolah
yang didirikan oleh Nightingale dan sekolah keperawatan lainnya.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah perkembangan keperawatan di


bagi menjadi dua periode, sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan. Pada
masa sebelum kemerdekaan itu sendiri, Indonesia mendapat banyak pengaruh dari
penjaajahan Belanda, Inggris dan Jepang. Hal ini di tandai dengan adanya
pengobatan herbal yang berasal dari Belanda. Pada masa penjajahan Jepang sendiri,
kesehatan di Indonesia mengalami kemunduran. Dan mengalami kemajuan lagi di
masa setelah kemerdekaan, seperti di dirikan nya Akademi keperawatan dan
sekolah tinggi keperawatan yang setara dengan tingkat SMA. Pada tahun 1974,
Persatuan Perawat Nasional Indonesia terbentuk, organisasi ini adalah organisasi
yang menaungi perawat dalam menjalankan tugasnya.

Pendidikan keperawatan juga mengalami perkembangan, seiring dengan


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum Ilmu keperawatan
menjadi standar Pendidikan bagi seorang perawat. Di mulai dari Akademi
Keperawatan yang pertama kali di dirikan di Universitas Indonesia hingga saat ini
muncul banyak sekolah tinggi dan fakultas yang meluluskan perawat tiap tahun
nya.

17
DAFTAR PUSTAKA
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (2023, Agustus 31). About Us : History
PPNI. Retrieved from Persatuan Perawat Nasional Indonesia Official
Website: https://ppni-inna.org/sejarah
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (2023, Juli 20). Persatuan Perawat
Nasional Indonesia : Visi dan Misi. Retrieved from Persatuan Perawat
Nasional Indonesia Web site: https://ppni-inna.org/visi-misi
Sari, K. J. (2019). Sejarah Keperawatan Setelah Zaman Kemerdekaan Di
Indonesia. Kajian Sejarah Keperawatan, 2-3. Retrieved from
https://doi.org/10.31227/osf.io/cmk3v
Wiyata, I. B. (2023, September 9). Sejarah Keperawatan: Sejak Kapan
Keperawatan Muncul di Dunia? Retrieved from IIK BHAKTA Web Site:
https://iik.ac.id/blog/sejarah-keperawatan-sejak-kapan-keperawatan-
muncul-di-dunia/
Z., M. M. (2012). Bibliografi Sejarah Kesehatan Pada Masa Pemerintahan Hindia
Belanda. In M. M. Z., Paramita : Historical Studies Journal Vol. 2 (pp.
188-189). Semarang: Universitas Negeri Semarang.

18

Anda mungkin juga menyukai