Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Sejarah Keperawatan Di Indonesia

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan pada Semester 1 TA 2023/2024 Program Studi Sarjana Terapan
Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Padang

Dosen Pengampu:
Reflita, S.Kp, M.kep

Disusun oleh:
Kelompok 3
Corry Amalia (233311302)
Fatia Luthfiyyah Shafa (233311305)
Luthfia Dira Hafdzila (233311311)
Muhammad Luthfi Win A. (233311315)
Muthia Andila Zikra (233311316)
Mutiara Alkadri (233311317)
Vien Virginia (233311332)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan hidayahnya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik

dan tepat waktu. Tidak lupa, tim penyusun atau kelompok lima ingin mengucapkan terima

kasih kepada Ibu Reflita selaku dosen mata kuliah Konsep Keperawatan Dasar yang sudah

membantu kami dalam proses penggarapannya.

Makalah yang berjudul “Sejarah Keperawatan di Indonesia” disusun oleh kami selaku

kelompok tiga untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Keperawatan Dasar. Kami

menyadari bahwa makalah yang sudah digarap masih jauh dari kata sempurna. Kami sangat

berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam

tentang sejarah keperawatan di Indonesia, serta menginspirasi pembaca untuk menghargai

peran penting para perawat dalam memajukan kesehatan dan kesejahteraan bangsa. Terima

kasih kepada semua pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah

kami ini.

Padang, 7 Agustus 2023


Pemakalah

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Perkembangan Keperawatan di Indonesia Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan ........... 3
B. Pengaruh Kolonial Belanda terhadap Perkembangan Keperawatan di Indonesia .......... 5
C. Peran Perawat Pribumi dalam Sistem Kesehatan pada Masa Kolonial dan Awal
Kemerdekaan .......................................................................................................................... 6
D. Dampak Perkembangan Keperawatan terhadap Pelayanan Kesehatan dan Masyarakat
Indonesia ................................................................................................................................ 7
E. Tantangan dan Perubahan Signifikan dalam Sejarah Keperawatan ............................... 7
F. Peran Perawat dalam Menghadapi Situasi Darurat dan Perkembangan Terbaru ........... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang Undang Keperawatan (UUK) No. 38 tahun 2014,
keperawatan adalah kegiatan pemberi asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Di Indonesia,
perkembangan keperawatan memiliki sejarah yang panjang dan beragam, yang
tercermin dari transformasi dan evolusi peran serta tanggung jawab para perawat
dalam memenuhi kebutuhan kesehatan dengan memperhatikan kaidah etik dan
moral sehingga pelayanan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Perawat
adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam
maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan
Perundang-undangan (UUK) No. 38 tahun 2014 (Wirentanus, 2019, p. 149).
Perkembangan keperawatan selalu berkaitan dengan keadaaan politik
sebuah Negara. Perkembangan keperawatan di Indonesia juga dipegaruhi oleh
kondisi sosial ekonomi Negara. Contohnya pada masa penjajahan belanda,
Inggris, dan Jepang (Indrianti, et al., 2022, p. 19). Keperawatan yang diketahui
saat ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan. struktur dan kebudayaan
manusia, serta di bidang kesehatan secara keseluruhan. Dalam beberapa dekade
terakhir, peran perawat semakin diakui dan dihargai dalam tim kesehatan
multidisiplin. Perawat tidak hanya berfokus pada perawatan pasien di rumah sakit,
tetapi juga terlibat dalam promosi kesehatan, pencegahan penyakit, serta
pengembangan program-program kesehatan masyarakat.
Tak dapat dipungkiri bahwa peran perawat semakin mendapat pengakuan
dan apresiasi di berbagai bidang, terutama dalam situasi darurat seperti pandemi
COVID-19 yang sedang melanda dunia. Di garis depan pertempuran melawan
pandemi, perawat berdiri sebagai pilar utama dalam memberikan perawatan
langsung kepada pasien, memberikan edukasi yang berarti kepada masyarakat,
serta berperan aktif dalam pengembangan kebijakan kesehatan guna mengatasi
krisis kesehatan global ini.
Dalam konteks yang dinamis ini, makalah ini memiliki tujuan untuk
melacak dan menggali sejarah perawatan di Indonesia, mulai dari akar-akarnya

1
hingga peran penting yang dimainkan oleh perawat dalam berbagai era. Dengan
memahami perjalanan panjang dan berliku ini, kita akan lebih menghargai
kontribusi perawat dalam memajukan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat, serta merangkul arah masa depan yang lebih cerah bagi profesi ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan masalah:
1. Bagaimana perkembangan keperawatan di Indonesia sebelum dan sesudah
kemerdekaan?
2. Apa pengaruh kolonial Belanda terhadap perkembangan keperawatan di
Indonesia?
3. Bagaimana peran perawat pribumi dalam sistem kesehatan pada masa kolonial
dan awal kemerdekaan?
4. Apa dampak perkembangan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan dan
masyarakat Indonesia?
5. Bagaimana tantangan dan perubahan signifikan yang dihadapi oleh profesi
keperawatan selama berbagai periode sejarah?
6. Bagaimana peran perawat dalam menghadapi situasi darurat seperti pandemi
COVID19 dan bagaimana hal ini mencerminkan perkembangan terbaru dalam
sejarah keperawatan di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan keperawatan di Indonesia sebelum dan
sesudah kemerdekaan
2. Untuk mengetahui pengaruh kolonial Belanda terhadap perkembangan
keperawatan di Indonesia
3. Untuk mengetahui peran perawat pribumi dalam sistem kesehatan pada masa
kolonial dan awal kemerdekaan
4. Untuk mengetahui dampak perkembangan keperawatan terhadap pelayanan
kesehatan dan masyarakat Indonesia
5. Untuk mengetahui tantangan dan perubahan signifikan yang dihadapi oleh
profesi keperawatan selama berbagai periode sejarah
6. Untuk mengetahui peran perawat dalam menghadapi situasi darurat seperti
pandemi COVID19 dan bagaimana hal ini mencerminkan perkembangan
terbaru dalam sejarah keperawatan di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Keperawatan di Indonesia Sebelum dan Sesudah


Kemerdekaan
Menurut American Nurses Association (ANA) yang menetapkan Standar
Praktik Keperawatan Profesional secara internasional Keperawatan adalah
penanganan independen dan kolaboratif terhadap individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat, sakit atau sehat, dalam segala pengaturan (Marisi, et al., 2023, p.
6). Ini meliputi promosi kesehatan, pencegahan penyakit, serta perawatan pasien
yang terluka, sakit, atau sekarat.. Asal kata perawat (nurse) dari bahasa latin yaitu
kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Tujuan utama keperawatan
adalah untuk mendorong kesejahteraan dan pemulihan pasien, serta memberikan
pendekatan holistik yang mempertimbangkan semua aspek kehidupan klien.
Konsep dasar keperawatan adalah landasan utama dalam praktik
keperawatan yang mencakup prinsip-prinsip holistik, individualitas, keterlibatan
aktif pasien, asuhan berbasis bukti, pencegahan dan promosi kesehatan, kolaborasi
tim, etika dan keadilan, belajar berkelanjutan, serta pemberdayaan masyarakat
(Marisi, et al., 2023, p. 4). Melalui penerapan konsep-konsep ini, perkembangan
keperawatan di Indonesia telah menjadi semakin profesional, terintegrasi, dan
berorientasi pada pelayanan yang berkualitas dan merata bagi masyarakat.
Perkembangan keperawatan di Indonesia adalah sebuah perjalanan panjang
yang mencerminkan dinamika sejarah, budaya, dan sosial masyarakat Indonesia.
Perjalanan ini telah membentuk peran serta kontribusi perawat dalam pemberian
asuhan kesehatan kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Dengan memahami
konteks sejarah ini, kita dapat merenungkan bagaimana perubahan dan tantangan
telah membentuk bentuk keperawatan yang kita kenal saat ini.
Sebelum era kemerdekaan, praktik keperawatan di Indonesia sangat
dipengaruhi oleh tradisi lokal dan pengetahuan turun-temurun. Masyarakat
mengandalkan dukun atau tabib untuk merawat dan mengobati penyakit.
Pengobatan tradisional melibatkan unsur-unsur spiritual, ritual, dan ramuan alami.
Peran perawat pada waktu itu sangat berbeda dengan konsep perawatan modern
saat ini. Sebagian besar perawatan diambil alih oleh dukun atau orang-orang

3
dengan pengetahuan medis turun-temurun. Bukti konkret mengenai pengaruh
tradisi ini adalah adanya beragam ramuan herbal dan praktik spiritual yang
digunakan untuk mengobati penyakit (Putri, p. 41).
Ketika kolonial Belanda tiba di Indonesia, pandangan tentang kesehatan
dan perawatan mengalami perubahan. Pengaruh Barat membawa metode ilmiah
dalam praktek kesehatan dan perawatan. Rumah sakit modern didirikan, dan
pendidikan keperawatan mulai diadopsi. Hal ini menciptakan pergeseran dari
praktik tradisional ke praktik yang lebih ilmiah. Bukti pengaruh kolonial ini dapat
ditemukan dalam pendirian rumah sakit modern seperti Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 1896. RSCM menjadi tempat di mana
metode ilmiah dan prinsip-prinsip Eropa dalam keperawatan pertama kali diadopsi
di Indonesia (Indrianti, et al., 2022, p. 23).
Salah satu tonggak penting dalam perkembangan keperawatan di Indonesia
adalah pendirian sekolah keperawatan di berbagai rumah sakit. Sekolah-sekolah
ini memperkenalkan konsep ilmiah dalam keperawatan, mengajarkan prinsip-
prinsip dasar kebersihan, perawatan pasien, dan komunikasi yang efektif. Teori
Florence Nightingale, seorang tokoh perawat terkenal dari Inggris, mempengaruhi
pendekatan ilmiah ini. Bukti teori Florence Nightingale yang berpengaruh dapat
ditemukan dalam pendekatan terhadap lingkungan fisik yang bersih di rumah sakit
serta perhatian terhadap kenyamanan dan pemulihan pasien (Indrianti, et al., 2022,
p. 10).
Setelah Indonesia meraih kemerdekaan pada tahun 1945, peran perawat
semakin diakui dan diberi perhatian lebih serius oleh pemerintah. Pendidikan
keperawatan menjadi fokus penting dalam usaha menghasilkan perawat yang
kompeten dan profesional. Sekolah-sekolah keperawatan didirikan di berbagai
daerah untuk memenuhi kebutuhan tenaga perawat yang berkualitas. Contohnya
adalah pendirian Sekolah Perawat Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta pada
tahun 1945 di Yogyakarta, yang menjadi salah satu langkah konkret pemerintah
dalam mendukung pengembangan perawat yang berkualitas.
Teori interpersonal Hildegard Peplau, yang menggarisbawahi pentingnya
hubungan perawat-pasien yang terapeutik, memberikan kontribusi besar terhadap
pendekatan keperawatan di Indonesia (Indrianti, et al., 2022, p. 42). Perawat mulai
melihat pentingnya komunikasi yang efektif dalam membantu pasien dalam
pemulihan fisik dan psikologis.

4
Selain itu, peran perawat juga semakin merambah ke area pelayanan
kesehatan masyarakat. Perawat tidak hanya terlibat dalam pelayanan di rumah
sakit, tetapi juga dalam promosi kesehatan, edukasi masyarakat, dan program-
program kesehatan preventif (Lestari, Pendidikan Keperawata: Upaya
Menghasilkan Tenaga Perawat Berkualitas, 2014). Contoh nyata adalah peran
perawat dalam kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran tentang pola
hidup sehat dan pentingnya pencegahan penyakit. Ini menunjukkan perkembangan
signifikan dalam peran perawat dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat
Indonesia secara keseluruhan.
B. Pengaruh Kolonial Belanda terhadap Perkembangan Keperawatan di
Indonesia
Dalam konteks keperawatan, pengaruh kolonial Belanda mengubah pola
pikir dan praktik kesehatan masyarakat Indonesia, membentuk landasan bagi
perkembangan keperawatan modern. Salah satu dampak utama dari kolonialisme
Belanda adalah pendirian rumah sakit modern di berbagai daerah di Indonesia.
Rumah sakit ini menjadi titik awal untuk pengenalan praktek perawatan ilmiah
dan metode pengobatan modern. Di dalam rumah sakit-rumah sakit ini, model
perawatan Eropa diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia, dan para perawat
pribumi mulai menerima pelatihan formal.
Selain itu, pendirian sekolah keperawatan merupakan bukti konkret dari
pengaruh kolonial Belanda. Di sekolah-sekolah ini, perawat pribumi mendapatkan
pendidikan formal yang mengajarkan metode ilmiah dalam praktik keperawatan
(Indrianti, et al., 2022, p. 23). Sekolah Keperawatan di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM) adalah contoh nyata yang mendemonstrasikan
bagaimana pengaruh kolonial menciptakan struktur pendidikan keperawatan yang
pertama di Indonesia.
Pengaruh kolonial Belanda juga mengubah pola pikir dan pemahaman
masyarakat Indonesia tentang kesehatan dan perawatan. Pandangan tradisional
tentang kesehatan yang melibatkan dukun dan praktik spiritual mulai tergeser oleh
praktek-praktek medis yang didasarkan pada ilmu pengetahuan Eropa. Rumah
sakit modern dan pendidikan formal mengubah cara masyarakat mencari
perawatan, dari praktik tradisional menjadi perawatan yang lebih ilmiah.
Namun, pengaruh kolonial juga membawa implikasi dalam hierarki sosial
dan profesional dalam praktik keperawatan. Perawat pribumi seringkali

5
mendapatkan posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan perawat Belanda.
Meskipun perawat pribumi mulai mendapatkan pelatihan formal, mereka masih
sering ditempatkan dalam peran yang lebih rendah di dalam rumah sakit dan
hierarki pelayanan kesehatan.
Pengaruh kolonial Belanda membentuk landasan bagi perkembangan
keperawatan modern di Indonesia. Meskipun pengaruh ini datang dengan
tantangan dan perubahan sosial, pendirian rumah sakit modern dan sekolah
keperawatan telah memberikan kontribusi yang berharga terhadap profesionalisasi
perawat di Indonesia. Warisan dari era kolonial ini masih terlihat dalam sistem
pendidikan keperawatan, struktur pelayanan kesehatan, dan peran perawat dalam
masyarakat Indonesia saat ini.
C. Peran Perawat Pribumi dalam Sistem Kesehatan pada Masa Kolonial dan
Awal Kemerdekaan
Peran perawat pribumi dalam sistem kesehatan pada masa kolonial dan
awal kemerdekaan memiliki signifikansi yang mendalam dalam menghadapi
tantangan, diskriminasi, serta membangun fondasi bagi pengembangan
keperawatan modern di Indonesia (Indrianti, et al., 2022, p. 24). Perawat pribumi
adalah pionir dalam menyediakan asuhan kesehatan kepada masyarakat, meskipun
menghadapi keterbatasan akses pendidikan dan diskriminasi sosial yang berakar
dari pengaruh kolonial Belanda.
Perawat pribumi sering menghadapi diskriminasi dan keterbatasan dalam
akses pendidikan. Pada masa kolonial, peran perawat masih sangat dipengaruhi
oleh hierarki sosial dan rasial, di mana perawat Belanda diberikan tanggung jawab
yang lebih besar dibandingkan perawat pribumi. Perawat pribumi diberikan
tanggung jawab dalam memberikan perawatan dasar, mengurus pasien, dan
memainkan peran penting dalam mengatasi berbagai penyakit endemik.
Pendidikan formal bagi perawat pribumi masih terbatas, namun mereka tetap
berjuang untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan berkomitmen dalam
melayani masyarakat.
Ketika Indonesia meraih kemerdekaan pada tahun 1945, peran perawat
pribumi semakin diakui dan diberi tempat yang lebih besar dalam sistem
kesehatan nasional. Perkembangan keperawatan di Indonesia melalui pendirian
sekolah-sekolah keperawatan juga memberikan kesempatan kepada perawat
pribumi untuk mendapatkan pendidikan formal yang lebih baik. Perawat pribumi

6
mulai memperoleh pemahaman ilmiah yang lebih luas, dan mereka menjadi lebih
terampil dalam memberikan asuhan kesehatan yang berkualitas.
Perjuangan dan kontribusi mereka menggarisbawahi pentingnya kesetaraan
dalam pendidikan dan pelayanan kesehatan. Saat ini, perawat pribumi di Indonesia
telah berkembang menjadi profesional yang diakui secara internasional.
Kontribusi mereka dalam pelayanan kesehatan, promosi kesehatan, dan partisipasi
dalam penanggulangan situasi darurat seperti pandemi COVID-19 mencerminkan
semangat dan dedikasi yang mewarisi tradisi perawat pribumi masa lalu.
D. Dampak Perkembangan Keperawatan terhadap Pelayanan Kesehatan dan
Masyarakat Indonesia
Perkembangan keperawatan telah menghasilkan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan di Indonesia. Melalui pendidikan formal dan pelatihan
ilmiah, perawat diberdayakan untuk memberikan asuhan kesehatan yang lebih
terinformasi dan berdasarkan bukti. Perawat berperan dalam pemberdayaan
masyarakat melalui edukasi kesehatan. Mereka tidak hanya memberikan
perawatan, tetapi juga memberikan informasi tentang pola hidup sehat,
pencegahan penyakit, serta pentingnya pemeliharaan kesehatan. Perawat
memainkan peran penting dalam mengedukasi masyarakat tentang vaksinasi, gizi,
perawatan ibu dan anak, serta manajemen penyakit kronis (Ifansyah , et al., 2017,
p. 38).
Perkembangan keperawatan telah membuka jalan bagi peran perawat dalam
upaya pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Mereka terlibat dalam
kampanye imunisasi, program deteksi dini penyakit, serta kampanye kesadaran
kesehatan seperti anti-rokok dan penanggulangan obesitas. Kontribusi ini
membantu masyarakat untuk menghindari penyakit dan mengadopsi gaya hidup
sehat. Selain itu, Perawat tidak lagi hanya bekerja secara terpisah, tetapi juga
berperan dalam tim kesehatan multidisiplin. Mereka berkolaborasi dengan dokter,
ahli gizi, fisioterapis, dan profesional kesehatan lainnya untuk memberikan
perawatan holistik kepada pasien. Ini menciptakan tantangan untuk berkolaborasi
dengan berbagai profesional kesehatan lainnya dan memastikan koordinasi yang
efektif.
E. Tantangan dan Perubahan Signifikan dalam Sejarah Keperawatan
Perkembangan teknologi dan penelitian medis telah membawa tantangan
baru bagi perawat. Perawat perlu mengikuti perkembangan terkini dalam

7
teknologi medis, mengelola sistem informasi kesehatan, dan menerapkan
penemuan penelitian dalam praktik sehari-hari. Tantangan ini memerlukan
perawat untuk memiliki literasi teknologi yang baik dan kemampuan beradaptasi
dengan cepat.
Pandangan masyarakat terhadap perawat juga mengalami perubahan. Dulu,
perawat seringkali dianggap sebagai asisten dokter atau pelayan medis (Indrianti,
et al., 2022, p. 24). Namun, seiring dengan perkembangan profesi, perawat
dikenali sebagai individu yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan peran
yang penting dalam memberikan pelayanan kesehatan. Meskipun demikian,
perawat masih perlu bekerja untuk mengatasi stereotip dan memperjuangkan
pengakuan yang lebih besar atas peran mereka.
Tantangan dan perubahan yang dialami dalam sejarah keperawatan
mencerminkan dinamika evolusi profesi ini. Dari peran yang terbatas dalam
pelayanan kesehatan tradisional hingga pengakuan sebagai anggota penting dalam
tim kesehatan modern, perawat telah menghadapi tantangan dan perubahan yang
telah membentuk mereka menjadi profesional yang terampil, berpengetahuan luas,
dan berpengaruh dalam memberikan asuhan kesehatan kepada masyarakat
(Lestari, Harapan Atas Profesi Keperawatan Din Indonesia, 2014).
F. Peran Perawat dalam Menghadapi Situasi Darurat dan Perkembangan
Terbaru
Dalam situasi darurat kesehatan, seperti bencana alam atau wabah penyakit,
perawat berada di garda terdepan dalam memberikan perawatan medis kepada
pasien. Mereka mengatasi tantangan besar dalam menghadapi volume pasien yang
tinggi, sumber daya yang terbatas, serta risiko penularan penyakit. Perawat
bertanggung jawab dalam melakukan triase, memberikan perawatan dasar, dan
memastikan pasien mendapatkan asuhan medis yang tepat.
Perkembangan terbaru dalam perawatan kesehatan telah membawa perawat
untuk mengembangkan peran mereka dalam pelayanan darurat (Marisi, et al.,
2023, p. 40). Perawat sekarang dilatih untuk mengambil keputusan yang lebih
mandiri dalam situasi kritis, melakukan tindakan medis tertentu, dan memberikan
perawatan kompleks. Peningkatan kompetensi ini memungkinkan perawat untuk
merespons situasi darurat dengan lebih cepat dan efisien.
Perkembangan teknologi juga mempengaruhi peran perawat dalam situasi
darurat. Perawat menggunakan teknologi untuk mengakses informasi medis,

8
berkomunikasi dengan tim medis, dan melacak data pasien secara lebih efisien.
Teknologi telemedicine juga memungkinkan perawat untuk memberikan
perawatan jarak jauh dalam situasi darurat, memperluas cakupan pelayanan
kesehatan (Israwati, 2021, p. 1).
Pandemi COVID-19 adalah contoh klasik bagaimana perawat berperan
dalam menghadapi situasi darurat global. Mereka terlibat dalam merawat pasien
COVID-19, memberikan edukasi kepada masyarakat, dan mendukung pelacakan
dan pengendalian penyakit. Pengalaman ini telah membawa pengembangan dalam
penanganan situasi darurat dan penguatan kesiapan pelayanan kesehatan untuk
masa depan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perjalanan panjang perkembangan keperawatan di Indonesia mencerminkan
ketekunan dan komitmen perawat dalam menghadapi tantangan sejarah. Dari
masa kolonial yang penuh hambatan hingga era modern yang penuh inovasi,
perawat telah membuktikan pentingnya peran mereka dalam pelayanan kesehatan
dan masyarakat. Dampak pengaruh kolonial Belanda membentuk fondasi bagi
perkembangan keperawatan modern, dengan pendirian rumah sakit dan sekolah
keperawatan yang berpengaruh besar. Tantangan diskriminasi dan keterbatasan
pendidikan pada masa itu telah diatasi oleh perawat pribumi yang teguh dan
berdedikasi.
Perkembangan keperawatan juga menciptakan peran yang lebih beragam
dan luas, termasuk dalam pemberdayaan masyarakat, pencegahan penyakit, dan
respons terhadap situasi darurat. Perawat telah bertransformasi menjadi
profesional yang memiliki pengetahuan ilmiah yang mendalam, keterampilan
teknis yang canggih, serta kemampuan berkolaborasi dalam tim multidisiplin.
Keberanian mereka dalam menghadapi situasi darurat, seperti pandemi COVID-
19, menegaskan peran strategis perawat dalam memelihara kesehatan masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ifansyah , M. N., Maria, D., Maurida, N., Primasari , N. A., Pertiwi, M. R., Risika, S., et al.
(2017). Keperawatan Keluarga (Family Nursing). Duta Media Publishing.

Indrianti, R., Aseta Pandu, Ningsih, S. R., setyawati, D., Patriyani, R. E., Sulistyawati, E. C.,
et al. (2022). Konsep Dasar Keperawatan. TAHTA MEDIA GROUP.

Israwati. (2021). Telehealth Pada Masa Pandemi Covid-19: Literatur Review. (Skripsi, UIN
Alauddin Makassar).

Lestari, T. R. (2014, Maret). Harapan Atas Profesi Keperawatan Din Indonesia. Jurnal
Kajian, 19.

Lestari, T. R. (2014, Juni). Pendidikan Keperawata: Upaya Menghasilkan Tenaga Perawat


Berkualitas. Jurnal Aspirasi, 5.

Marisi, E. L., Manik , M. J., Juliani, E., Maria, D., Hariyanto, S., Muhsinah, S., et al. (2023).
Keperawatan Profesional. Yayasan Kita Menulis.

Putri, M. P. (t.thn.). Keperawatan Transkultural Pengetahuan dan Praktik Berdasarkan


Budaya. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Wirentanus, L. (2019). Peran dan Wewenang Perawat Dalam Menjalankan Tugasnya


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan. Jurnal
Ilmu Hukum, 149.

11

Anda mungkin juga menyukai