Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH BIDAN, PENDIDIKAN BIDAN DAN PELAYANAN


KEBIDANAN DI INDONESIA

Mata Kuliah : Pengantar Praktik Kebidanan


Dosen Pengampu : Nuryaningsih, M.Keb

Disusun Oleh :
KELOMPOK I

1. Adelia Falih
2. Adhelia Sarahdilla P.A
3. Adinda Nurul Jannah
4. Aisyah Nur Aulia Akbar
5. Andini Desma Hidayanti
6. Annisa Laura Pradhana
7. Aqila Wafa
8. Aqmarina Ramadhanti
9. Ardella Putri Yuwono

PRODI KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Judul makalah ini adalah Sejarah
Bidan, Pendidikan Bidan dan Pelayanan Kebidanan di Indonesia. Isi makalah ini
tentang apa saja sejarah bidan, penjelasan mengenai pendidikan seorang bidan
serta pelayanan dan pertolongan apa saja yang harus dilakukan oleh bidan di
Indonesia.

Makalah ini kami susun dengan maksimal dengan bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi Mata Kuliah Pengantar Praktik Kebidanan, selain itu tujuan
lainnya adalah untuk menambah wawasan pengetahuan dan referensi lain selain
buku panduan khususnya untuk seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Jakarta dan secara umumnya untuk seluruh masyarakat.

Kami menyadari seluruhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Jakarta, 20 September 2020

Penyusun

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5
1.3 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum..................................................................................................5
1.1.2 Tujuan Khusus.................................................................................................6
1.4 Manfaat........................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................7
2.1 Pengertian Bidan..........................................................................................................7
2.2 Sejarah Bidan di Indonesia..........................................................................................8
2.3 Pendidikan Bidan di Indonesia....................................................................................9
2.1.1 Jenis Pendidikan Kebidanan...............................................................................9
2.1.2 Mata Kuliah Pendidikan Kebidanan.................................................................10
2.1.3 Gelar Akademik dan Profesi Bidan..................................................................11
2.1.4 Perkembangan Bidan di Indonesia...................................................................11
2.4 Pelayanan Kebidanan di Indonesia............................................................................13

BAB III PENUTUP.........................................................................................................15


3.1 Simpulan....................................................................................................................15
3.2 Saran..........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan merupakan salah satu profesi tertua di dunia yang memiliki peran
untuk memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu dan berkesinambungan,
bidan harus memahami falsafah, kode etik, dan regulasi yang terkait dengan
praktik kebidanan.
Bidan sebagai salah satu tenaga Kesehatan yang memiliki posisi
penting dan strategis terutama dalam penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan
AKB (Angka Kematian Bayi). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang
berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi
dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama
dengan tenaga Kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang
membutuhkannya (KEPMENKES No.938, 2007).
Bidan memberikan pelayanan meliputi pelayanan kesehatan ibu, pelayanan
kesehatan anak, pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana serta pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang atau
pelaksanaan tugas dalam keterbatasan tertentu (Pasal 46 UU No.4, 2019).
Indonesia merupakan salah satu negara dengan AKI dan AKB tertinggi di
Asia Tenggara yang berarti kemampuan untuk memberitahukan pelayanan
kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan kesehatan,
kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan,
sosial budaya serta hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan
kesehatan memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu
(Kemenkes RI, 2013).

Di Indonesia, berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)


pada tahun 2015 AKI mengalami penurunan manjadi 305 per 100.000 kelahiran
hidup (KH) dibandingkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) pada tahun 2012 yaitu AKI sebesar 359 per 100.000 KH.

4|Page
Hal ini menunjukan status kesehatan ibu di Indonesia masih dibawah harapan
dimana target Millennium Development Goals (MDGs) yaitu tahun 2015 AKI
sebesar 102 per 100.000 KH. Target MDGs dalam menurunkan AKB pada tahun
2015 sebesar 23 per 1.000 KH, sedangkan AKB di Indonesia berdasarkan hasil
SUPAS tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 22,23 per 1.000 KH
dibandingkan hasil SDKI tahun 2012 AKB sebesar 32 per 1000 KH (Kemenkes
R.I., 2017).

Upaya yang di lakukan pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB yaitu
setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas seperti
pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi
ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika mengalami komplikasi, serta
pelayanan keluarga berencana (Kemenkes R.I, 2017).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah
dalam makalah ini seperti:
1. Apa Pengertian dari Bidan?
2. Apa Pengertian dari Kebidanan?
3. Bagaimana alur Sejarah dari Bidan di Indonesia?
4. Apa saja Pendidikan Bidan di Indonesia?
5. Apa saja Pelayanan yang diberikan oleh Bidan di Indonesia?

1.3 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengetahuan bagaimana peran dan fungsi bidan
sebenarnya dan bisa menerapkan langsung saat menangani masyarakat
umumnya terutama di Indonesia pada mahasiswa tingkat I di Prodi
Kebidanan FKK UMJ.

1.1.2 Tujuan Khusus

5|Page
a. Untuk mengetahui Pengetahuan mengenai Sejarah Bidan di
Indonesia pada mahasiswa tingkat I di Prodi Kebidanan FKK
UMJ.
b. Untuk mengetahui Pengetahuan mengenai Pendidikan Bidan di
Indonesia pada mahasiswa tingkat I di Prodi Kebidanan FKK
UMJ.
c. Untuk mengetahui Pengetahuan mengenai Pelayanan Kebidanan
di Indonesia pada mahasiswa tingkat I di Prodi Kebidanan FKK
UMJ.
1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa Kebidanan
Makalah ini dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan
mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya sebagai acuan
pembelajaran.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi petugas kesehatan
khususnya Bidan dalam menerapkan praktik klinik lebih baik lagi untuk
masyarakat sekitar.

6|Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bidan


Bidan (Bahasa Inggris: Midwife) adalah salah satu profesi di bidang
Kesehatan yang secara khusus menangani kehamilan, persalinan, keadaan setelah
melahirkan serta pelayanan paramedis yang berhubungan dengan organ
reproduksi.
Menurut International Confederation of Midwives (ICM) yang dikeluarkan
pada Juni 2011, bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program
pendidikan kebidanan yang diakui secara resmi oleh negaranya serta berdasarkan
kompetensi praktik kebidanan dasar yang dikeluarkan ICM dan kerangka kerja
dari standar global ICM untuk pendidikan kebidanan, telah memenuhi kualifikasi
yang dipersyaratkan untuk didaftarkan atau memiliki izin yang sah untuk
melakukan praktik kebidanan, dan menggunakan gelar atau hak sebutan sebagai
bidan, serta mampu menunjukkan kompetensinya di dalam praktik kebidanan.
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan adalah seorang
perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk deregister, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan. IBI merupakan
Organisasi profesi yang menghimpun seluruh bidan di Indonesia. Saat ini IBI
bersama seluruh pihak yang terkait dengan kebidanan sedang memperjuangkan
lahirnya Undang-undang tentang kebidanan. Pada tahun 2016, RUU Kebidanan
telah masuk ke dalam daftar prolegnas DPR RI.
Bidan diakui sebagai tenaga profesional di dalam bidang kesehatan yang
bertanggung jawab. Bidan bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan
dukungan, asuhan dan nasihat selama masa hamil, masa persalinan dan masa
nifas, memfasilitasi dan memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi.

7|Page
Seorang bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan
kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan
masyarakat.

Kegiatan ini mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua
serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan
reproduksi dan memberikan asuhan kepada anak.

Kebidanan (Bahasa Inggris: Midwifery) adalah suatu bidang ilmu yang


mempelajari keilmuan dan seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong
persalinan, nifas dan menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan,
klimakterium dan menapouse, bayi baru lahir dan balita, fungsi-fungsi reproduksi
manusia serta memberikan bantuan atau dukungan pada perempuan, keluarga dan
komunitasnya.

2.2 Sejarah Bidan di Indonesia


Pada suatu masa dalam sejarah evolusi manusia di dunia terdapat
kepercayaan di antara semua bangsa bahwa kehidupan manusia serta alam di
sekitarnya dikuasai oleh kekuatan-kekuatan gaib, kekuatan-kekuatan ini dapat
mempunyai pengaruh baik atau buruk atas keselamatan manusia, termasuk
kesehatannya. Oleh karena itu, orang yang sakit serta keluarganya berdaya-upaya
dengan berbagai jalan, agar pengaruh yang membahayakan dapat disingkirkan
dari lingkungan orang yang sedang menderita.

Dalam hubungan ini terdapat orang-orang yang oleh masyarakat sekitarnya


dianggap lebih mampu untuk menjadi perantara antara manusia biasa dan
kekuatan gaib. Mereka yang mempunyai kemahiran demikian itu merupakan
golongan yang disegani, dan mempunyai kedudukan yang terhormat dalam
masyarakat.

Berawal pada tahun 1807, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) tinggi saat pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia. Karena
proses persalinan yang dibantu oleh dukun beranak saat itu masih minim
pengetahuan tentang persalinan bersih dan aman. Maka Gubernur Jendral

8|Page
Hendrik William Deandels melatih para dukun dalam pertolongan persalinan.
Tetapi pada saat itu pelayanan kesehatan hanya diberikan kepada orang-orang
Belanda yang berada di Indonesia.

Lalu pada tahun 1849, mulai dibuka sekolah kedokteran, Pendidikan Dokter
Jawa di Batavia (RSAD Gatot Soebroto). Dan pada tahun 1851 dibuka pendidikan
Bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh dokter militer Belanda (Dr. W Bosch),
yang lulusannya bekerja di RS dan masyarakat. Dan dari saat itu pelayanan
kesehatan ibu dan anak dilakukan oleh dukun dan bidan. Namun Pendidikan ini
tidak berlangsung lama karena kurangnya peserta didik. Setahun kemudian
diadakan pelatihan secara formal untuk Bidan agar dapat meningkatkan kualitas
pertolongan persalinan.

Dilanjutkan dengan diadakannya Kursus Tambahan Bidan (KTB) di


Yogyakarta tahun 1953, lalu berdirilah Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA)
yang memiliki kegiatan antara lain, pelayanan antenatal, pemeriksaan bayi dan
anak termasuk imunisasi dan penyuluhan tentang gizi. Dan pada tahun 1957,
BKIA berubah menjadi Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat).

Tahun 1990, pelayanan kebidanan mulai merata dan dekat dengan


masyarakat. Presiden memberikan instruksi pada tahun 1992 secara lisan pada
sidang kabinet tentang perlunya mendidik bidan untuk penempatannya di Desa
yaitu Bidan Desa. Dengan tugas yaitu pelaksanaan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
diantaranya, Bumil, Bulin, Bufas, dan Bayi baru lahir.

2.3 Pendidikan Bidan di Indonesia


Pendidikan kebidanan bertujuan untuk menghasilkan bidan. Pendidikan
Kebidanan di Perguruan Tinggi di Indonesia sudah ada sejak 1996 dan semakin
berkembang pada tahun 2008 hingga tahun 2012.
2.1.1 Jenis Pendidikan Kebidanan
Pendidikan Kebidanan terdapat di berbagai perguruan tinggi
kesehatan antara lain:
A. Akademi Kebidanan (AKBID)
B. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
C. Politeknik Kesehatan (Poltekkes)

9|Page
D. Program Studi (Prodi) Ilmu Kebidanan di beberapa Universitas.

Pada Tahun 1996, jenjang pendidikan kebidanan terendah pertama kali dibuka
di perguruan tinggi di Indonesia yakni diploma III Kebidanan. Pendidikan
kebidanan juga tersedia pada jenjang Diploma IV yang disebut sebagai Bidan
Pendidik.

Seorang bidan pendidik diharapkan memiliki kompetensi menjadi seorang


pendidik yang berkuaitas bagi mahasiswi Diploma III Kebidanan dan sekaligus
juga berprofesi sebagai bidan. Pada Tahun 2008 hingga 2013, perkembangan
pendidikan kebidanan semakin signifikan yakni dibukanya program S1 dan S2 di
beberapa perguruan tinggi negeri.

Pendidikan Kebidanan mulai bersaing secara profesional dengan pendidikan


kesehatan lainnya seperti Pendidikan Kedokteran, Ilmu Keperawatan dan Farmasi
yang telah lebih dahulu memiliki program studi pada jenjang S1, S2 bahkan
Spesialis (Sp-1 dan Sp-2) hingga doktoral.

2.1.2 Mata Kuliah Pendidikan Kebidanan


Beberapa mata kuliah yang dipelajari di dalam pendidikan kebidanan
antara lain:
I. Konsep dan Pelayanan Kebidanan
II. Asuhan Kebidanan pada Ibu
III. Asuhan Kebidanan pada Anak
IV. Praktik Kebidanan
V. Anatomi & Fisiologi
VI. Dasar-Dasar Obstetri & Ginekologi
VII. Ilmu Gizi
VIII. Keluarga Berencana
IX. Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
X. Komunikasi & Konseling
XI. Patologi
XII. Kesehatan Reproduksi

10 | P a g e
2.1.3 Gelar Akademik dan Profesi Bidan
 Lulusan Diploma III Kebidanan bergelar A.Md.Keb. (Ahli Madya
Kebidanan)
 Lulusan Diploma IV Bidan Pendidik bergelar S.S.T. (Sarjana
Sains Terapan)
 Lulusan S1 Terapan Kebidanan bergelar S.Tr.Keb. (Sarjana
Terapan Kebidanan)
 Lulusan S1 Kebidanan bergelar S.Keb. (Sarjana Kebidanan)
 Lulusan S2 Kebidanan bergelar M.Keb. (Magister Kebidanan)
 Lulusan S2 Kebidanan Terapan M.Tr.Keb. (Magister Terapan
Kebidanan)
 Lulusan Pendidikan Profesi Bidan bergelar Bd. (Bidan)

Pada Tahun 1996, jenjang pendidikan kebidanan terendah pertama kali


dibuka di perguruan tinggi di Indonesia yakni diploma III Kebidanan. Pendidikan
kebidanan juga tersedia pada jenjang Diploma IV yang disebut sebagai Bidan
Pendidik. Seorang bidan pendidik diharapkan memiliki kompetensi menjadi
seorang pendidik yang berkuaitas bagi mahasiswi Diploma III Kebidanan dan
sekaligus juga berprofesi sebagai bidan.

2.1.4 Perkembangan Bidan di Indonesia


Perkembangan Bidan di Indonesia dikutip dari situs resmi Ikatan
Bidan Indonesia (IBI) adalah sebagai berikut :
1. Tahun 1851 Pendidikan Bidan bagi wanita pribumi tidak
berlangsung lama.
2. Tahun 1902 Pendidikan Bidan bagi wanita pribumi dibuka
kembali.
3. Tahun 1950 Pendidikan Bidan, SMP + 3 tahun.
4. Tahun 1954 Dibuka sekolah Guru Bidan.
5. Tahun 1975 – 1984 Sekolah Bidan ditutup, IBI terus berjuang agar
sekolah Bidan dibuka kembali.
6. Tahun 1985 Dibuka Program Pendidikan Bidan Swadaya.

11 | P a g e
7. Tahun 1989 Crash Program Pendidikan Bidan dan Penempatan
Bidan di Desa.
8. Tahun 1993 Program Pendidikan Bidan B, Akademi Keperawatan
(AKPER) + 1 tahun hanya 2 Angkatan.
9. Tahun 1993 Program Pendidikan Bidan C, SMP + 3 tahun di 11
Provinsi. Pada Kongres VIII IBI di Surabaya, IBI mengeluarkan
rekomendasi agar dasar pendidikan bidan di SMU agar bisa
diperjuangkan.
10. Tahun 1994 Program Bidan PTT.
11. Tahun 1996 Dibuka DIII Kebidanan.
12. Tahun 2000 Dibuka Program D-IV Bidan Pendidik.
13. Tahun 2006 Dibuka S2 Kebidanan di Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran.
14. Tahun 2008 Dibuka S1 + Profesi Kebidanan di Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga.
15. Tahun 2009 Dibuka S1 + Profesi Kebidanan di Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya.
16. Tahun 2011 Dibuka S2 Kebidanan di Universitas Andalas Padang
dan Universitas Brawijaya Malang.
17. Tahun 2012 Dibuka S2 Kebidanan di Universitas Hassanudin
Makassar.
18. Tahun 2013 Dibuka S1 + Profesi Kebidanan di Universitas Andalas
Padang.
19. Tahun 2014 Dibuka S2 Kebidanan di Universitas Aisyiyah
Yogyakarta.
20. Hingga Tahun 2018 sudah berdiri 32 Program Studi Profesi Bidan.

2.4 Pelayanan Kebidanan di Indonesia


Pelayanan Kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat
dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.

12 | P a g e
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan
kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat
yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan
pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
A. Layanan Primer
Layanan Primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung
jawab bidan.
B. Layanan Kolaborasi
Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai
salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
C. Layanan Rujukan
Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke sistem layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya, yaitu
pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun
yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke
tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun
vertical atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.

Pelayanan kebidanan juga berfokus pada upaya pencegahan, promosi


kesehatan, pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak,
melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan atau bantuan lain
jika diperlukan, serta melaksanakan tindakan kegawat daruratan.

Bidan juga mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan


kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan
masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan
menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan
seksual, atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak. Bidan dapat praktik
diberbagai tatanan pelayanan kesehatan termasuk di rumah, masyarakat, Rumah
Sakit, Klinik atau Unit Kesehatan lainnya.

13 | P a g e
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Kesimpulasn dari makalah ini bahwa, Bidan adalah seorang perempuan
yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi
profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan
kualifikasi untuk deregister, sertifikasi, dan atau secara sah mendapat lisensi
untuk menjalankan praktik kebidanan.

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) merupakan organisasi profesi yang


menghimpun seluruh bidan di Indonesia. Saat ini IBI bersama seluruh pihak
yang terkait dengan kebidanan sedang memperjuangkan lahirnya Undang-
undang tentang kebidanan.
Bidan juga mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan
kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan
masyarakat.

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami
makalah ini dapat bermanfaat bagi kalangan banyak. Saran dari kami, semoga
Sejarah-sejarah, Pendidikan serta Pelayanan Kebidanan di Indonesia selalu
terkenang di mata masyarakat, sehingga kami para bidan siap membantu dan
melayani masyarakat di seluruh Indonesia.

14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

ICM. ICM Definitions.[dokumen pada internet Indonesia]. International


Confederation of Midwives (ICM): 2017 [diunduh 20 September 2020]. Tersedia
dari: www.internationalmidwives.org
Sarwono P. Ilmu Kebidanan Edisi 4 Cetakan 6. PT. BINA PUSTAKA
SARWONO PRAWIROHARDJO. 2014.
IBI. Pendidikan Bidan di Indonesia. [dokumen pada internet Indonesia]. Ikatan
Bidan Indonesia (IBI): 2016 [diunduh 20 September 2020]. Tersedia dari:
www.ibi.or.id
IBI. Kepmenkes No. 320 Tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan. [dokumen
pada internet Indonesia]. Ikatan Bidan Indonesia (IBI): 2020 [diunduh 20
September 2020]. Tersedia dari: www.ibi.or.id
IBI. Undang-undang Tentang Kebidanan No. 4 Tahun 2019. [dokumen pada
internet Indonesia]. Ikatan Bidan Indonesia (IBI): 2020 [diunduh 20 September
2020]. Tersedia dari: www.ibi.or.id
IBI. Permenkes No. 28 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggaraan Praktik Bidan.
[dokumen pada internet Indonesia]. Ikatan Bidan Indonesia (IBI): 2020 [diunduh
20 September 2020]. Tersedia dari: www.ibi.or.id
Wikipedia. Bidan. [dokumen pada internet Indonesia]. Wikipedia Ensiklopedia
Bebas: 2019 [diunduh 20 September 2020]. Tersedia dari:
https://id.wikipedia.org/wiki/Bidan
Wikipedia. Kebidanan. [dokumen pada internet Indonesia]. Wikipedia
Ensiklopedia Bebas: 2019 [diunduh 20 September 2020]. Tersedia dari:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebidanan#Pendidikan_Kebidanan

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai