Anda di halaman 1dari 16

NUTRISI DAN PERSPEKTIF KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

Disusun untuk memenuhi tugas dari Ibu Meri Oktariani S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Disusun Oleh :
1. Mayang Rizki Ramadhani (P19077)
2. Maysandi Nur Pramesti (P19078)
3. Mega Wulan Ndari (P19079)
4. Mellani Lenty Martyas (P19080)
5. Nining Pramesthi (P19081)
6. Nova Nur Hidayah (P19082)
7. Puji Widiastuti (P19083)
8. Retno Pamularsih (P19084)
9. Reva Imelga Igustin Teana (P19085)
10. Ria Liaviani (P19086)
11. Ria Sulistyaningsih (P19087)
12. Rifka Izza Auwalia (P19088)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2020

1
PERSEMBAHAN

Dengan mengucap segala puji bagi ALLAH SWT, kami persembahkan Makalah ini kepada :
 Orang tua kami yang tanpa lelah mendukung dari seluruh sisi,
 Saudara dan kerabat tersayang,
 Ibu Meri Oktariani S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Keperawatan
Transkultural yang dengan sabar dan telaten memberikan ilmu kepada kami,
 Teman-teman kelompok 3 kelas P19B Jurusan D3 Keperawatan Universitas Kusuma
Husada SURAKARTA yang sudah berpartisipasi untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan benar,
 Almamater kami Universitas Kusuma Husada Surakarta

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah kami yang berjudul "Nutrisi dalam Prespektif Keperawatan Transkultural"
dapat terselesaikan tepat waktu. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Transkultural yang diberikan oleh dosen
pengampu yakni Ibu Meri Oktariani, S.Kep, Ns, M.Kep kepada kami sebagai mahasiswa
Keperawatan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada
Surakarta.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan baik dari cara penulisan maupun isi
dari makalah ini, karenanya kami siap menerima baik kritik maupun saran dari dosen pengampu
dan pembaca demi tercapainya kesempurnaan dalam pembuatan berikutnya. Kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini,kami sampaikan terima
kasih. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkat dan bimbingannya kepada
kita semua.

Surakarta, 15 Oktober 2020

Kelompok 3

3
DAFTAR PUSTAKA

COVER.........................................................................................................................................i
PERSEMBAHAN.........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................................iii
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................1
D. Manfaat.............................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................2
A. Konsep Dasar Nutrisi Dalam Perspektif Keperawatan Transkultural...............................2
B. Tujuan Nutrisi dalam Perspektif Keperawatan Transkultural...........................................5
C. Prinsip Nutrisi dalam Perspektif Keperawatan Transkultural...........................................6
D. Komponen Nutrisi Dalam Perspektif Keperawatan Transkultural...................................7
BAB III IMPLEMENTASI...........................................................................................................8
A. Implementasi Nutrisi dalam perspektif keperawatan transkultural ..................................8
BAB IIV PENUTUP.....................................................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam praktik pelayanan kesehatan, perawat adalah tenaga kesehatan yang paling dekat
dengan klien. Hal ini karena perawat tidak hanya memberikan asuhan keperawatan
medis, tetapi juga memberikan asuhan keperawatan lain, seperti asuhan latar belakang
budaya.Latar belakang budaya sangat erat kaitannya dengan asuhan keperawatan. Dalam
masalah ini, latar belakang budaya sangat mempengaruhi asuhan keperawatan yang akan
diberikan pada klien. Perspektif transkultural dalam keperawatan diharapkan dapat
membantu klien untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang baik sesuai dengan
kondisi dan keadaan klien.Berlatar belakang dari masalah tersebut, penulis tertarik untuk
membahas masalah dengan mengangkat judul "NUTRISI DAN PERSPEKTIF
KEPERAWATAN TRANSKULTURAL”.

B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang terkandung dalam makalah ini antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan Konsep dasar nutrisi dalam perspektif keperawatan
Transkultural?
2. Apa yang dimaksud dengan Tujuan nutrisi dalam perspektif keperawatan
Transkultural?
3. Apa yang dimaksud dengan Prinsip nutrisi dalam perspektif keperawatan
Transkultural?
4. Apa yang dimaksud dengan komponen nutrisi dalam perspekrif keperawatan
transkultural ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui Konsep dasar nutrisi dalam perspektif keperawatan Transkultural
2. Untuk mengetahui Tujuan nutrisi dalam perspektif keperawatan Transkultural
3. Untuk mengetahui Prinsip nutrisi dalam perspektif keperawatan Transkultural
d.Untuk mengetahui komponen nutrisi dalam perspekrif Keperawatan Transkultural
4. Untuk mengetahui Implementasi nutrisi dalam perspektif Keperawatan Transkultural

D. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang:
1. Konsep dasar nutrisi dalam perspektif keperawatan Transkultural
2. Tujuan nutrisi dalam perspektif keperawatan Transkultural
3. Prinsip nutrisi dalam perspektif keperawatan Transkultural
4. komponen nutrisi dalam perspekrif Keperawatan Transkultural
5. Implementasi nutrisi dalam perspektif Keperawatan Transkultural

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Nutrisi Dalam Perspektif Keperawatan Transkultural


1. Definisi Nutrisi
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008). Nutrisi
adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008). Nutrisi berbeda
dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan nutrisi
adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008).
2. Jenis Nutrisi
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen dan
oksigen, terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian,
dan terbentuk melalui proses asimilasi dalam tumbuhan (Pekik, 2007).
Fungsi karbohidrat:
1) Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak.
2) Memberi rasa kenyang.
3) Pembentukan cadangan sumber energi, kelebihan karbohidrat dalam tubuh
akan disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber energi yang
sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat dibagi menjadi tiga golongan:
a. Monosakarida (gula sederhana)
Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana yang merupakan
molekul terkecil karbohidrat. Dalam tubuh monosakarida langsung
diserap oleh dinding-dinding usus halus dan masuk ke dalam
peredaran darah.Monosakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:
1) Glukosa: disebut juga dekstrosa yang terdapat dalam buah-buahan
dan sayur-sayuran. Semua jenis karbohidrat akhirnya akan diubah
menjadi glukosa.
2) Fruktosa: disebut juga levulosa, zat ini bersama-sama glukosa

6
terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, terutama dalam madu,
yang menyebabkan rasa manis.
3) Glaktosa: berasal dari pemecahan disakarida.
b. Disakarida (gula ganda)
Disakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:
1) Sukrosa: terdapat dalam gula tebu, gula aren. Dalam proses
pencernaan, sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa.
2) Maltosa: hasil pecahan zat tepung (pati), yang selanjutnya dipecah
menjadi dua molekul glukosa.
3) Laktosa (gula susu): banyak terdapat pada susu, dalam tubuh
laktosa agak sulit dicerna jika dibanding dengan sukrosa dan
maltosa. Dalam proses pencernaan laktosa akan dipecah menjadi
1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
c. Glisakarida adalah gabungan dari dua macam monosakarida. Dalam
proses metabolisme, disakarida akan dipecah menjadi dua molekul
monosakarida oleh enzim dalam tubuh.
b. Polisakarida (karbohidrat kompleks)
Polisakarida merupkan gabungan beberapa molekul monosakarida. Disebut
oligosakarida jika tersusun atas 3-6 molekul monosakarida dan disebut
polisakarida jika tersusun atas lebih dari 6 molekul monosakarida (Pekik, 2007).
Polisakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:
1) Pati: merupakan sumber kalori yang sangat penting karena sebagian besar
karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk pati.
2) Glikogen: disebut juga pati binatang, adalah jenis karbohidrat semacam gula
yang disimpan di hati dan otot dalam bentuk cadangan karbohidrat.
c. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dan asam-asam lemak.
Fungsi lemak:
1) Sebagai sumber energi.
2) Membangun jaringan tubuh.

7
3) Fungsi perlindungan.
4) Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh
5) Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbulnya rasa lapar.
d. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa
struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.
Fungsi protein:
1) Menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal
dan proses pengausan yang normal.
2) Menghasilkan jaringan baru.
3) Diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus
dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan hemoglobin. Sebagai sumber energi
(Trisa, 2008).
Berdasarkan sumbernya protein diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1) Protein hewani: Yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dari
binatang seperti protein dari daging, protein dari susu.
2) Protein nabati: Yaitu protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan,
seperti protein dari jagung, protein dari terigu.
Berdasarkan fungsi fisiologiknya protein diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
1) Protein sempurna: Bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan badan
dan pemeliharaannya.
2) Protein setengah sempurna: Bila protein ini sanggup mendukung
pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan badan.
3) Protein tidak sempurna: Bila tidak sanggup menyokong pertumbuhan badan
maupun pemeliharaan jaringan (Djaeni, 2000).
e. Vitamin
Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Ada dua jenis vitamin:
1) Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K.

8
2) Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh).
f. Mineral
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen
esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian
besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat
makanan.
Fungsi mineral:
1) Konstituen tulang dan gigi.
2) Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan
tubuh.
3) Bahan dasar enzim dan protein (Trisa, 2008).
g. Air
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia. Kurang lebih
60-70% berat badan orang dewasa berupa air sehingga air sangat diperlukan oleh
tubuh, terutama bagi mereka yang melakukan olahraga atau kegiatan berat.
Fungsi air:
1) Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sisa-sisa metabolisme,
hormon ke organ sasaran (target organ).
2) Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktivitas fisik.
3) Mempertahankan keseimbangan volume darah (Pekik, 2007).

B. Tujuan Nutrisi dalam Perspektif Keperawatan Transkultural


1. Makanan berfungsi untuk mempertahankan, meningkatkan dan mengembalikan
kesehatan yang optimal. Pemilihan bahan, pengelolahan, penyajian dan
pengomsumsiannya berkaitan dengan budaya individu, keluarga, dan komunitas
tempat. Misalkan budaya makan nasi saat panen padi dan meninggalkan makan sayur-
sayuran (wortel) di daerah Cianjur pada era 70-an, ternyata menyebabkan angka rabun
senja meningkat saat musim padi dan menurun saat musim tanam padi, dll.
2. Budaya mempengaruhi individu dan keluarga dalam menentukan makanan yang
dikonsumsi. Orang muslim tidak akan memakan daging anjing, babi, atau hewan yang

9
dianggap halal, misalnya ayam, jika tidak disembelih dengan menyebut nama Allah
SWT, dll.
3. Makanan juga dikaitatkan dengan jenis kelamin, makanan maskulin atau feminim.
Gado-gado, rujak, ketoprak, sate ayam, soto ayam, atau teh adalah makanan yang
feminim yang identik dengan perempuan. Sate kambing, sop kambing, atau kopi
adalah makanan maskulin yang berindentik dengan lelaki.
4. Makanan juga dikaitkan dengan usia, susu dan madu adalah makanan untuk anak-
anak. Makanan untuk orang dewasa adalah kacang goreng, kopi atau teh tubruk.
5. Makanan juga berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang, makanan orang sakit
biasanya dengan sedikit garam dan tanpa cabe sehingga terasa hambar.
6. Makanan dapat juga memperat hubungan kekerabatan. Pada orang jawa atau orang
sunda saat lebaran, mereka akan mengantar makanan kepada orang yang lebih
dituakan walaupun yang lebih muda lebih miskin. Makanan hantaran di sini berfungsi
sebagai bentuk pengakuan bahwa yang menerima dituakan dihormati sekaligus ucapan
syukur orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.
7. Makanan dapat membangun dan mempertahankan hubungan antar manusia, misalnya
makanan yang dibawa sendiri-sendiri kemudian diletakkan ke suatu tempat
selanjutnya di santap bersama-sama.

C. Prinsip Nutrisi dalam Perspektif Keperawatan Transkultural


1. Makanan Direbus dan Dikukus Merebus sayuran dapat menghiiangkan vitamin C
dan beberapa vitamin B yang memang bersifat larut air. Merebus dalam waktu
lama juga dapat memengaruhi indeks glikemik makanan. Indeks glikemik adalah
besaran angka yang digunakan untuk mengukur kecepatan makanan diserap
tubuh menjadi gula darah. Semakin tinggi indeks glikemik, semakin cepat
dampaknya terhadap kenaikan gula darah.
2. Makanan Digoreng Menggoreng akan menambah kalori pada makanan. Meski
begitu, menggunakan minyak dalam jumlah moderat bisa menjadi cara
menyehatkan. Selain cepat matang juga meminimalkan kerusakan akibat panas.
3. Makanan Dipanggang atau Dibakar Metode ini merupakan alternatif yang lebih sehat
ketimbang menggoreng. Menggunakan alas memasak dengan rak secara khusus akan

10
efektif terutama untuk daging olahan. Metode ini merupakan pilihan paling
menyehatkan, tetapi perlu ditekankan bahwa membakar makanan terlalu lama hingga
menimbulkan warna kehitaman bisa menghasilkan bahan kimia pencetus kanker.
4. Dimasak Menggunakan Microwave Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa
memasak menggunakan microwave merupakan cara paling efektif untuk
mempertahankan vitamin larut air seperti vitamin C karena paparan panas berkurang
dan sedikit air digunakan. Tetapi, hal ini dapat merusak antioksidan larut lemak.
5. Makanan Dipanaskan Kembali Pada saat dipanaskan kembali akan lebih banyak zat
gizi yang rusak. Bila makanan perlu disimpan, menekankan harus didinginkan dulu
dan segera disimpan di lemari es atau freezer.
Pengaruh budaya terhadap nutrisi akan terlihat dalam kualitas makanan yang akan
dicerna oleh tubuh kita. Makanan Direbus dan Dikukus dapat menghilangkan
vitamin C dan beberapa vitamin B yang memang bersifat larut air. Makanan
Digoreng akan menambah kalori pada makanan. Makanan Dipanggang atau
Dibakar merupakan pilihan paling menyehatkan, tetapi perlu ditekankan bahwa
membakar makanan terlalu lama hingga menimbulkan warna kehitaman bisa
menghasilkan bahan kimia pencetus kanker. Dimasak Menggunakan Microwave
merupakan cara paling efektif untuk mempertahankan vitamin larut air seperti
vitamin C karena paparan panas berkurang dan sedikit air digunakan. Tetapi, hal
ini dapat merusak antioksidan larut lemak.

D. Komponen Nutrisi Dalam Perspektif Keperawatan Transkultural


1. Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan baik.
Vitamin membantu proses zat gizi lainnya dan pembentukan sel darah merah, hormon,
senyawa genetik dan kimia pada sistem syaraf. Kita membutuhkan jumlah kecil
vitamin, kira-kira 1/8 sendok teh per hari. Proses memasak dapat mempengaruhi
vitamin pada makanan. Masak sayuran secepat mungkin dengan sedikit air; daging
dengan dipanggang.
2. Air
Air melarutkan dan membawa nutrisi ke seluruh tubuh, membantu proses pencernaan,

11
penyerapan, sirkulasi dan pengeluaran kotoran serta membantu mengatur temperatur
tubuh. Tubuh harus mengganti 2-3 liter air setiap hari untuk melakukan fungsi ini.
3. Karbohidrat
Ada 2 jenis karbohidrat, biasa dan kompleks. Karbohidrat biasa adalah gula, glukosa,
fruktosa (keduanya berasal dari buah dan sayuran),laktosa (dari susu) dan sukrosa
(dari gula tebu). Karbohidrat kompleks terdiri dari tepung atau serat makanan berasal
dari tumbuh-tumbuhan.
4. Serat
Serat hanya ditemukan pada makanan yang berasal dari tumbuhan dan melalui alat
pencernaan makanan tanpa diserap. Karena tidak diserap, serat sangat berguna
membantu fungsi tubuh. Konsumsi harian serat direkomendasikan berkisar 20-30
gram. Kita bisa meyakinkan asupan serat yang cukup dengan makan banyak jenis
makanan (mentah lebih baik), buah dan sayuran (tidak dikupas lebih baik) dan minum
banyak air.
5. Lemak
Lemak menyediakan energi untuk tubuh dalam bentuk kalori dan dengan membawa
vitamin A, D, E dan K. Sumber lemak adalah mentega, kacang, cream, kuning telur,
keju dan daging. Sumber lemak yang lebih sehat adalah dari ikan segar, seperti salmon
atau mackerel. Ini adalah sumber omega-3, yang menurunkan gumpalan darah dan
juga bisa mencegah pengerasan arteri. Mengkonsumsi 2-3 ekor ikan segar tiap minggu
sangat dianjurkan.
6. Mineral
Mineral berfungsi sebagai pembentukan tulang dan sintesa enzim, pengaturan otot
jantung dan fungsi pencernaan. Tiga macam mineral yang sangat dibutuhkan tubuh
adalah kalsium, phospor dan zat besi.
7. Kalsium
Kalsium adalah mineral yang paling banyak dalam tubuh. Bekerja dengan phospor
membangun dan menjaga tulang dan gigi. Sumbernya adalah susu dan produknya,
keju, sayuran berwarna hijau tua dan kerang.
8. Phospor
Phosfor adalah Mineral kedua terbanyak, melakukan fungsi lebih banyak dari mineral

12
lainnya dan memainkan peran hampir semua reaksi kimia di tubuh. Sumbernya adalah
semua padi-padian, keju dan susu, kacang, daging, unggas, ikan, kacang dikeringkan
dan buncis dan kuning telur.
9. Zat besi
Fungsi dari zat besi adalah untuk pembentukan myoglobin, yang membawa oksigen ke
jaringan otot dan hemoglobin yang memberi oksigen ke darah. Sumbernya adalah
daging, buncis, sayuran hijau, produk padi yang diperkaya zat besi, kacang dan
kerang. Standar konsumsi zat besi untuk wanita lebih besar dari pria. Selama
kehamilan wanita disarankan mengkonsumsi suplemen zat besi untuk menjaga asupan
yang cukup.

13
BAB III
IMPLEMENTASI

A. Implementasi Nutrisi dalam perspektif keperawatan transkultural


No Pengkajian Diagnosa Perencanaan Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Perawat harus Mengelompokk Perawat sekali lagi Perawat mengetahui Mengevaluasi
memberikan an data yang mempertimbangkan perawatan seperti apa hasil asuhan
perawatan relevan dan variable kultural yang yang dianggap klien keperawatan
yang sensitif mengembangka berkaitan klien yang sesuai dengan mereka dengan
dan kompeten n diagnosa melibatkan keluarga dan melibatkan menentukan
secara kultural keperawatan tentang harapan keluarga tentang sejauh mana
di komunitas. aktual dan mereka. harapan mereka. tujuan dan hasil
potensial yang yang diharapkan
berhubungan dari perawatan
kultural dan telah terpenuhi.
etnik klien.

14
BAB IIV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Faktor budaya sangat berperan penting dalam status gizi seseorang. Budaya memberi
peranan dan nilai yang berbeda terhadap pangan dan makanan. Misalnya tabu makanan
yang masih dijumpai di beberapa daerah. Tabu makanan yang merupakan bagian dari
budaya menganggap makanan makanan tertentu berbahaya karena alasan-alasan yang
tidak logis. Hal ini mengindikasikan masih rendahnya pemahaman gizi masyarakat dan
oleh sebab itu perlu berbagai upaya untuk memperbaikinya. Pantangan atau tabu adalah
suatu larangan untuk mengkonsumsi suatu jenis makanan tertentu karena terdapat
ancaman bahaya atau hukuman terhadap yang melanggarnya.
Selain itu unsur – unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan penduduk
yang kadang bertentangan dengan prinsip prinsip ilmu gizi. Kebiasaan makan adalah
tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan
makan yang meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan.
Nutrisi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan. Nutrien (zat gizi) adalah
komponen kimia dalam makanan yang digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi dan
membantu pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan sel – sel tubuh.
Budaya dan makanan memiliki hubungan yang sangat erat.
1. Makanan berfungsi untuk mempertahankan, meningkatkan dan mengembalikan
kesehatan yang optimal
2. Budaya mempengaruhi individu dan keluarga dalam menentukan makanan yang
ddikonsums.
3. Makanan juga dikaitatkan dengan jenis kelamin, makanan maskulin atau feminim.
4. Makanan juga dikaitkan dengan usia
5. Makanan juga berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang
6. Makanan dapat juga memperat hubungan kekerabatan.
7. Makanan dapat membangun dan mempertahankan hubungan antar manusia.
Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas)
menyebabkan pada proses-proses yakni :
1. Pertumbuhan
2. Produksi tenaga
3. Pertahanan tubuh
4. Stuktur fungsi otak
5. Perilaku
6. Akibat gizi lebih pada proses tubuh

B. Saran
Peran perawat sangat penting sebagai edukator dapat memberikan edukasi mengenai
makanan yang bergizi dan bernutrisi untuk masyarakat. Supaya masyarakat tidak salah
dalam memilih makanan yang mereka konsumsi karena rendahnya pengetahuan yang
mereka dapat dalam lingkungan dan budayanya.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://aanborneo.blogspot.com/2016/05/maka
lah-hubungan-nutrisi-dengan.html&ved=2ahUKEwjb7-
DAzbbsAhVb7HMBHfRKDdwQFjAEegQICxAB&usg=AOvVaw2XEsWbN
P4uqwBco9YZF8qy

https://samoke2012.files.wordpress.com/2017/02/3-nutrisi-dalam-konteks-
transkultural-nursing.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai