OLEH
Kelompok III
Mata Kuliah :
Proses Keperawatan
Dosen Pembimbing:
2023
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Asuhan
Keperawatan Partus Pervaginam”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Kelompok 3
3
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Selama kehamilan
kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Banyak
wanita yang mengatakan betapa bahagia karena akan menjadi seorang ibu tetapi
tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir jika terjadi masalah dalam
kehamilannya (Fatimah, 2017).
B. Tujuan
Mengetahui Asuhan Keperawatan Partus Pervaginam
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pemulihan
kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6
minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali keadaan
normal sebelum hamil (Bobak, 2010).
Post partum adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali pada keadaan sebelum hamil, masa post partum
berlangsung selama 6 minggu (Wahyuningsih, 2019). Primipara adalah wanita
yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali. Multipara (pleuripara)
adalah wanita yang telah melahirkan anak hidup beberapa kali, dimana
persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali. Grandemultipara adalah wanita yang
telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali (Manuaba, 2012).
B. Anatomi Fisiologi
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna, yang terletak di dalam
rongga pelvis dan ditopang oleh lantai pelvis, dan genetalia eksterna, yang
2005).
Struktur eksterna
a. Vulva : Nama yang diberikan untuk struktur genetalia externa. Kata ini
panjang, mulai klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil sampai ke belakang
dibatasi perineum.
b. Mons pubis : Jaringan lemak subkutan berbentuk bulat yang lunak dan
kulit yang panjang, sempit, dan tidak berambut yang , memanjang ke arah
bawah dari bawah klitoris dan dan menyatu dengan fourchett. Pembuluh
melumasi vulva.
g. Fourchette : Lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, dan terletak
dan anus,
Struktur interna
mirip buah pir yang terbalik. Tiga fungsi uterus adalah siklus menstruasi
d. Vagina : Suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu
meregang secara luas. Cairan vagina berasal dari traktus genetalis atas
atau bawah, Cairan sedikit asam.
C. ETIOLOGI
Partus normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain,
dengan bantuan.
2) Kala II, gejala utama kala II adalah His semakin kuat dengan interval 2
keinginan mengejan.
1) Faktor Ibu
2) Faktor Janin
(1) Berat Badan Bayi Baru lahir : Berat janin pada waktu lahir lebih
sempurna.
D. Manifestasi Klinik
Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-
organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Periode ini
kadang-kadang disebut puerperium atau trimester keempat kehamilan
E. Komplikasi
a. Perdarahan : Kehilangan darah lebih dari 500 cc setelah kelahiran kriteria
perdarahan didasarkan pada satu atau lebih tanda-tanda sebagai berikut:
1. Kehilangan darah lebih dai 500 cc
2. Sistolik atau diastolik tekanan darah menurun sekitar 30 mmHg
3. Hb turun sampai 3 gram %.
h. Post partum depresi : ibu bingung dan merasa takut pada dirinya. Tandanya
antara lain, kurang konsentrasi, kesepian tidak aman, perasaan obsepsi
cemas, kehilangan kontrol, dan lainnya.
i. Tanda – Tanda Bahaya Post Partum Perdarahan dalam keadaan dimana
plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi rahim baik, dapat dipastikan bahwa
perdarahan tersebut berasal dari perlukaan jalan lahir. Tanda-tanda yang
mengancam terjadinya robekan perineum antara lain
1. Kulit perineum mulai melebar dan tegang.
2. Kulit perineum berwarna pucat dan mengkilap.
3. Ada perdarahan keluar dari lubang vulva, merupakan indikasi robekan
pada mukosa vagina
12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat,
medical record dan lain lain
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal kronik, hemofilia,
riwayat pre eklampsia, trauma jalan lahir, kegagalan kompresi pembuluh
darah, tempat implantasi plasenta, retensi sisa plasenta.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Yang meliputi alasan klien masuk rumah sakit, keluhan yang dirasakan
saat ini yaitu: kehilangan darah dalam jumlah banyak (>500ml), Nadi
lemah, pucat, lokea berwarna merah, haus, pusing, gelisah, letih,
tekanan darah rendah,ekstremitas dingin , mual.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Adanya riwayat keluarga yang pernah atau sedang menderita hipertensi,
penyakit jantung, pre eklampsia, penyakit keturunan hemopilia dan
penyakit menular.
d. Riwayat menstruasi meliputi: Menarche,lamanya siklus, banyaknya,
baunya ,keluhan waktu haid, HPHT
e. Riwayat perkawinan meliputi : Usia kawin, kawin yang keberapa, Usia
mulaihamil, Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu
f. Riwayat hamil meliputi: Waktu hamil muda, hamil tua, apakah ada
abortus, retensi plasenta, Riwayat persalinan meliputi: Tua kehamilan,
cara persalinan, penolong, tempat bersalin, apakah ada kesulitan dalam
persalinan anak lahir atau mati, berat badan anak waktu lahir, panjang
waktu lahir, Riwayat nifas meliputi: Keadaan lochea, apakah ada
pendarahan, ASI cukup atau tidak dan kondisi ibu saat nifas, tinggi
fundus uteri dan kontraksi
g. Riwayat Kehamilan sekarang
Hamil muda, keluhan selama hamil muda, Hamil tua, keluhan selama
13
4. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
1) Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
2) Pengkajian edema
3) Pemeriksaan reflek
4) Kaji adanya varises
5) Kaji Cortical Vertebra Area Tenderness (CVAT)
2. Payudara
1) Pengkajian area areola ( pecah, pendek, rata)
2) Kaji adanya abses
3) Kaji adanya nyeri tekan
4) Observasi adanya pembengkakan atau ASI terhenti
5) Kaji pengeluaran ASI
3. Uterus
1) Observasi posisi uterus atau TFU
2) Kaji adanya kontraksi uterus
3) Observasi ukuran kandung kemih
4. Vulva atau perineum
1) Kaji pengeluaran lokhea
2) Observasi penjahitan laserasi atau luka episiotomi
3) Kaji adanya pembengkakan
4) Kaji adanya luka
5) Kaji adanya hemoroid
Masalah Keperawatan
Berikut adalah uraian dari masalah yang timbul bagi klien partus pervaginam
menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI) 2016 :
1. Nyeri Akut (D.0077)
a. Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintesitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
b. Data Mayor
(1) Subyektif : Mengeluh nyeri.
(2) Obyektif : Tampak meringis, gelisah, frekuensi nadi meningkat, sulit
tidur.
c. Data Minor
(1) Subyektif : Tidak tersedia.
(2) Obyektif : Nafsu makan berubah, proses berfikir terganggu, berfokus
pada diri sendiri.
2. Gangguan Pola Tidur (D.0055)
a. Definisi
Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal.
15
b. Data mayor
mengeluh sulit tidur, mengeluh sering terjaga, mengeluh tidak puas tidur,
mengeluh pola tidur berubah, mengeluh istirahat tidak cukup.
c. Data Minor
mengeluh kemampuan beraktivitas menurun
3. Defisit Pengetahuan
a. Definisi
Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik
tertentu.
b. Data Mayor :
(1) Subjektif : Menanyakan masalah yang dihadapi
(2) Objektif : sesuai anjuran, Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap
masalah
c. Data Minor :
Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat, Menunjukkan perilaku berlebihan
(mis. apatis,bermusuhan, agitasi, histeria)
B. Diagnosa Keperawatan
Menurut (Wayan, 2017), (Arma, 2015), dan (Tim Pokja SDKI
DPP PPNI, 2017) diagnosa keperawatan pada Ibu Post Partum Primipara
dan Bayi Baru Lahir adalah
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa SLKI SIKI
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (I.08238)
(D.0077) tindakan keperawatan 1. Observasi
selama 2x24 jam a) Identifikasi lokasi,
diharapkan nyeri karakteristik, durasi
berkurang dengan frekuensi, intensitas nyeri.
criteria hasil: b) Identifikasi skala nyeri.
16
kebiasaan tidur
2. Ajarkan relaksasi otot
autogenic
3. Defisit Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan (I.12383)
Pengetahuan tindakan keperawatan Observasi
( D.0111 ) diharapkan tingkat 1. Identifikasi kesiapan dan
pengetahuan meningkat kemampuan menerima
dengan criteria hasil: informasi
a. perilaku sesuai 2. Identifikasi faktor-faktor yang
anjuran meningkat dapat meningkatkan dan
b. verbalisasi minat menurunkan motivasi perilaku
dalam belajar hidup bersih dan sehat
meningkat Terapeutik
c. kemampuan 1. Sediakan materi dan medla
menjelaskan pendidikan kesehatan
pengetahuan tentang 2. Jadwalkan pendidikan
suatu topik kesehatan sosial kesepakatan
meningkat 3. Berikan kesempatan untuk
d. kemampuan bertanya
menggambarkan Edukasi
pengalaman 1. Jekaskan faktor risiko yang
sebelumnya dapat mempengaruhi
yang sesuai dengan kesehatan
topik meningkat 2. Ajarkan perilaku hidup bersih
e. perilaku sesuai dan sehat
dengan pengetahuan 3. Ajarkan strategi yang dapat
meningkat digunakan untuk
f. pertanyaan tentang meningkatkan perilaku hidup
masalah yang bersih dan sehat
dihadapi menurun
g. persepsi yang keliru
terhadap masalah
menurun
4 Resiko Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi ( I.14539 )
Infeksi intrevensi keperawatan Observasi
(D.0142) selama 2X24 jam Monitor tanda dan gejalan infeksi
waktu tertentu lokal dan sistemik.
diharapkan tingkat Edukasi
infeksi menurun. (1) Jelaskan tanda dan gejala
Dengan kriteria hasil : infeksi
a. Tidak ada tandan – (2) Ajarkan cara mencuci tangan
tanda infeksi dengan benar.
( Demam, Nyeri, (3) Ajarkan cara memeriksa
Kemerahan kondisi luka.
dan Bengkak). (4) Anjurkan meningkatkan asupan
b. Kadar sel darah putih nutrisi.
membaik.
18
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan
kriteria hasil yang diharapkan (Potter, 2011)
Komponen tahap implementasi :
E. Evaluasi Keperawatan
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses yang digunakan untuk
menilai keberhasilan asuhan keperawatan atas tindakan yang diberikan.
Mahasiswa melakukan evaluasi pada setiap tindakan berdasarkan diagnosa
yang ditetapkan dengan menggunakan metode SOAP
19
DAFTAR PUSTAKA