Anda di halaman 1dari 16

TEORI KEPERAWATAN MENURUT

HILDEGARD PEPLAU

Disusun oleh

Kelompok 2

1. WAHYU INDAH W. 7. HERIBERTA TABITA M.


175070200111007 175070201111007
2. BELLA WIDYA ARETA 8. ULIL AFLAH
175070200111011 175070201111011
3. ALIYASIR MUHAMMAD 9. INDAH KUMALA SARI
175070200111019 175070201111013
4. SISVI RISNA NINGTYAS 10. AULIA MARANANTHA C.
175070200111021 175070201111019
5. SITI MASKUROH 11. AGINA AMALIA PUTRI
175070200111023 175070201111025
6. LUCKY ANUGRAH W. 12. SITI AVIFAH RAHMAH
175070200111 025 175070207111011
13. APRIANTO DANIEL P.
175070220111001

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAR BRAWIJAYA

2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang mahaesa, telah memberikan rahmat-Nya


sehingga kami dapat mesnyelesaikan makalah ini dengan judul “Teori
Keperawatan Menurut Peplau” yang ditujukan untuk memenuhi tugas falsafah.

Makalah ini berisi tentang Penjelasan keperawatan menurut peplau.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kritikdan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi
kesempurnaan makalahini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini yaitu kelompok 2. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas beserta pemahaman kepada
pembaca tentang teori keperawatan Peplau. Kurang lebihnya kami mohon maaf,
terima kasih.

Malang,10 Oktober 2017

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG................................................................. 1
 RUMUSAN MASALAH............................................................ 2
 TUJUAN..................................................................................... 2
 MANFAAT................................................................................. 2

BAB II : ISI

3. SEJARAH PEPLAU................................................................... 3
4. KONSEP UTAMA DAN DEFINISI.......................................... 5
5. ASUMSI UTAMA...................................................................... 8
6. APLIKASI................................................................................... 9
7. KRITIK....................................................................................... 13

BAB II : PENUTUP

 KESIMPULAN........................................................................... 15
 SARAN....................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sekarang ini adalah era modern, keperawatan semakin maju menjadi sebuah
profesi, bermula dari pandangan serta teori dari Florence Nightingale yang
mempunyai visi dan misi untuk keperawatan yang lebih baik dikemudian hari.
Dalam perkembangan keperawatan selanjutnya itu, muncul nama-nama besar
yang menyumbangkaan ide dan gagasan serta teorinya untuk keperawatan. Oleh
karena itu, dalam dunia keperawatan banyak sekali teori-teori yang sangat
berpengaruh bagi perkembangan keperawatan. Teori-teori tersebut dikemukakan
oleh para ahli di bidang keperawatan tentunya dan salah satu ahli tersebut adalah
teori dari Hildegard E. Peplau.
Teori yang dikembangkan oleh Hildegard E. Peplau ini berkaitan dengan
keperawatan jiwa yang sangat dipengaruhi oleh hubungan interpersonal. Peplau
memandang keperawatan sebagai proses hubungan interpersonal yang bersifat
sangat terapeutik. Peplau memiliki persepsi bahwa keperawatan itu terapeutik
dimana membantu klien yang sakit atau membutuhkan pertolongan disana terjadi
interaksi antara 2 orang atau lebih individu dalam mencapai tjuan tertentu dapat
dikatakan sebagai proses interpersonal.[ CITATION Mub151 \l 1057 ]

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada kiat dan ilmu
keperawatan dan berbentuk asuhan berupa bio, psiko, sosio dan spiritual secara
komperhensif ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit
maupun sehat dan mencakup seluruh tatanan kehidupan manusia. [ CITATION
Hir13 \l 1057 ]Melalui hubungan interpersonal yang baik bisa menumbuhkan saling
percaya dan semangat untuk mengatasi masalah keperawatan yang mengganggu.

Disini Hildegard E. Peplau memaparkan teorinya tentang hubungan


interpersonal yang baik dalam keperawatan jiwa melalui proses komunikasi
terapeutik. Hal ini berdaya guna untuk mendukung segala jenis proses
keperawatan ang akan diterapkan untuk mencapai sebuah kesembuhan. Jika

4
hubungan interpersonalnya terjalain baik maka proses yang akan dijalani menjadi
mulus dan jika tidak sebaliknya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi dari teori Peplau?
2. Bagaimana sejarah karir keperawatan Peplau?
3. Bagaimana asumsi utama dari teori Peplau?
4. Apa konsep utama dari teori Peplau?
5. Bagaimana pengaplikasian teori peplau dalam keperawatan?

C. TUJUAN
1. Memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan
2. Mengetahui konsep Teori Keperawatan Peplau
3. Mengetahui sejarah munculnya Teori Keperawatan Peplau
4. Mengetahui konsep pengaplikasian Teori Keperawatan Peplau

D. MANFAAT
1. Untuk memberikan pengetahuan bagi pembaca tentang teori yang
dikemukakan oleh Peplau dengan baik dan benar
2. Sebagai bahan pembelajaran mengenai teori keperawatan yang kemukakan
oleh Peplau
3. Sebagai referensi bagi mahasiswa keperawatan
4. Menjadi dasar pengetahuan calon perawat untuk melayani klien dengan
teori yang dikemukakan oleh Peplau
5. Sebagai pengetahuan bagi calon perawat agar mampu menerapkan saat di
dunia kerja sebagai perawat professional

5
BAB II

ISI

A. SEJARAH HILDEGARD E. PEPLAU

Hildegard Peplau lahir di kota Readding, Pennsylvania pada tanggal 1


September 1909. Peplau adalah anak kedua dari 6 saudara, dia berasal dari
keluarga imigran dari jerman. Ayahnya adalah seorang pekerja keras bernama
Gustav dan ibunya adalah orang yang perfeksionis bernama Otyllie Peplau
(Wayne, 2001). Meskipun keluarga Peplau bukan keluarga yang berpendidikan
tinggi, namun Peplau mempunyai motivasi yang kuat untuk merubah image
wanita dari yang berpikiran tradisional untuk menjadi wanita yang mampu
berkontribusi di dunia modern[ CITATION Par01 \l 1057 ]. Peplau ingin kehidupan
wanita lebih baik dan mengenalkan profesi perawat sebagai karier wanita di masa
depan.
Hildegard Peplau memualai awal kariernya pada tahun 1931 setelah lulus dari
sekolah keperawatan Pottsstown, PA sebagai lulusan D3, dia kemudian bekerja
sebagai staff keperawatan di Kota New York. Pada saat musim panas diadakan
New York camp dimana peplau sebagai perawat, kemudian dari sini Peplau
direkomendasikan untuk kuliah di Bennington Collage Vermont, disana Peplau
mendapatkan gelar sarjana di bidang Interpersonal Psychology pada tahun 1943.
Peplau mendapatakan gelar master dan doctor di Teacher College, Collumbia
University pada tahun 1947[ CITATION Par01 \l 1057 ]. Selama bekerja Peplau
banyak menggunakan teori Interpersonal milik Sullivan dalam praktik
keperawatan.
Peplau mengabdi di Korps Angkatan Darat dan ditugaskan di 312th Field
Stattion Hospital mulai dari tahun 1943-1945 di Inggris, dimana sekolah psikiatri
militer milik Amerika berada. Dia bertemu dengan banyak tokoh terkenal psikiatri
dari Inggris dan Amerika. Setelah perang dunia berakhir Peplau banyak bekerja
dengan banyak tokoh terkemuka untuk membentuk organisasi kesehatan mental di
Amerika Serikat pada tahun 1946 (Wayne, 2001). Peplau mendapat sertifikat
psikoanalis di William White Institute of New York City. Pada awal tahun 1950,

6
dia mendirikan dan mulai mengajar untuk pertama kalinya untuk lulusan psikiatri
mahasiswa keperawatan di Theachers Collage. Peplau juga mendirikan program
lulusan spesialis psikiatri pertama di Universitas Rutgers. Peplau adalah bagian
dari Faculty of the Collage of Nursing di Universitas Rutgers dari tahun 1954
sampai masa pensiunnya tahun 1974. Disana juga Peplau adalah seorang
Professor.Peplau mempublikasikan teorinya yaitu interpersonal Relation pada
tahun 1952, dimana teorinya banyak dipengaruhi oleh banyak tokoh-tokoh
terkemuka seperti Henry Stack Sullivan, Percivel Symonds, Abraham Maslow,
dan Neal Elgar Miller.
Selama tahun 1950 sampai 1960, ia banyak mengadakan seminar di Amerika
Serikat khususnya di rumah sakit jiwa. Didalam seminarnya dia mengajarkan
konsep interpersonal, teknik komunikasi sebagai individu, keluarga dan grup.
Selain itu Peplau adalah penasehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan ia
banyak berkunjung ke universitas di Afrika, Amerika Selatan, Belgia, dan seluruh
Amerika. Peplau juga adalah pengacara untuk pendidikan pascasarjan dan
penelitian di bidang keperawatan, dia menjabat sebagai konsultan U.S. Surgeon
General Angkatan Udara Amerika Serikat, dan banyak berpartisipasi dalam
kelompok pembuat kebijakan pemerintah. Peplau adalah satu-satunya perawat
yang pernah menjadi eksekutif direktor dan kemudian menjadi presiden America
Nurse Association, dia juga pernah menjalani dua masa jabatan di Dewan Perawat
Internasional (ICN).[ CITATION Par01 \l 1057 ]
Karirnya selama 50 tahun di keperawatan meninggalkan jejak yang tak
terlupakan di dunia keperawatan. Selama puncak kariernya ia mendirikan psikiatri
modern, pendidik yang inovatif, pendukung pendidikan lanjutan keperawatan, dll.
Dan sama sama seperti kebanyakan orang terkemuka, kehidupannya sering
ditandai dengan kontroversi, namun Peplau selalu menghadapinya dengan
keberanian, kecakapan, dan keyakinan.

B. KONSEP UTAMA DAN DEFINISI


Konsep Utama Keperawatan Hildegard E. Peplau
Peplau membuat model keperawatan dengan istilah keperawatan psikodinamik.
Dalam hal ini difokuskan pada pemahaman tingkah laku, identifikasi kesulitan

7
guna menjalin hubungan antara pasien dan perawat. Selanjutnya Hildegard E.
Peplau mengembangkan lagi teori keperawatannya menjadi Interpersonal
Nursing.Ada empat fase hubungan perawat dan pasien :

1. Fase Orientasi
Dalam fase ini perawat dan pasien masih belum saling mengenal,
selanjutnya perawat membantu klien mengenali dan mengidentifikasi
masalahnya. Serta menentukan apa yang dibutuhkan klien saat itu. Akhir
dari fase ini adalah timbulb rasa trust atau hubungan saling percaya antara
perawat dan pasien.
2. Fase Identifikasi
Mulai timbul respons dari klien mengenai masalah yang dihadapi bersama
orang yang dianggap memahami masalahnya. Dalam fase ini klien
diharapkan sudah memiliki kemampuan untuk mengatasimasalahnya.
Dalam fase ini mulai timbul sikap positif dari klien. Perawat juga memberi
alternatif untuk menyelesaikan masalah klien dalam fase ini.
3. Fase Eksploitasi
Perawat memberikan tindakan berdasarkan kebutuhan klien melalui
tindakan eksplorasi, pemahaman emosi klien dan pencegahan perluasan
masalah yang dihadapi pasien dengan penerapan komunikasi teraupetik.
4. Fase Resolusi/ Terminasi
Dalam fase ini pastinya tujuan perawat dan pasien sudah sampai pada
tahap akhir. Sehingga tujuan dari teori keperawatan ini sudah tercapai,
yakni klien telah mandiri tanpa bantuan perawat.

Dalam hubungan perawat-pasien ada enam peran perawat :


 Role ofStranger
Perawat harus memperlakukan pasien secara sopan, tidak memberikan
penilaiansecara sepihak, menerima klien apa adanya, serta
memperlakukanpasien dengan penuh perasaan.
 Sebagai Narasumber (Role of resource person)

8
Perawat memberikan jawaban mengenaiinformasikesehatan dan
menginterpretasikan rencana medis serta perawatan kepada pasien.
 Teaching role
Perawat memberikan penyuluhan yang berkaitan dengan literatur dan
pengalaman
 Leadership role
Perawat membantu pasien dalam hubungan yang bersifat kooperatif dan
melibatkan partisipasi aktif pasien
 Surrogate role
Perawat membantu pasien untuk mengenali persamaan dan perbedaan
perawat dan hubungan masa lalu.
 Counseling role
Dalam hal ini perawat membantu klien mengingat dan memahami
sepenuhnya peristiwa yang terjadi pada dirinya, dengan demikian satu
pengalaman dapat diintegrasikan dengan pengalaman lain dalam hidupnya
bukan malah dipisahkan.

C. ASUMSI UTAMA
Peplau menyebutkan dua asumsi secara eksplisit:
1. Sosok seperti apa sih perawat akan berubah membuat perbedaan yang
substansial dimana pasien akan belajar ketika ia menerima penanganan
perawatan.
2. Membantu perkembangan kearah kedewasaan adalah fungsi dari
keperawatan dan pendidikan keperawatan. Keperawatan menggunakan
prinsip-prisip dan metode-metode yang membimbing proses ke resolusi
dari masalah interpersonal.
Peplau menyebutkan satu asumsi implisit yaitu: “Profesi keperawatan
memiliki tanggung jawab legal dalam penggunaan keperawatan secara efektif dan
segala konsekuensinya kepada pasien.
a) Keperawatan (nursing)
Keperawatan dideskripsikan sebagai sebuah proses yang signifikan,
bersifat pengobatan (therapeutic), proses interpersonal.
b) Orang (person)

9
Peplau mendefinisikan orang (person) sebagai lelaki. Lelaki adalah sebuah
organisme yang hidup dalam equilibrium yang tak stabil.
c) Kesehatan (health)
Peplau mendefinisikan sebagai sebuah simbol kata yang mengandung arti
peningkatan kepribadian dan proses lainnya yang sedang berlangsung pada
manusia dalam arah kreatif, konstruktif, produktif, personal dan kehidupan
komunitas atau lebih bisa dikatakan ke arah positif.

d) Lingkungan (environment)
Peplau secara implisit mendefinisikan lingkungan sebagai kekuatan yang
berada di luar organisme dan dalam konteks structural dimana adat istiadat,
kebiasaan, dan keyakinan termasuk di dalamnya. (Hochberger & Lingham,
2016)

D. APLIKASI
Aplikasi yang nyata dari teori Interpersonal ini yaitu ketika pasien
membutuhkan bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah yang dialami
pasien dan menjelaskan pelayanan yang tersedia. Setelah itu, perawat dan klien
bersama-sama mendefinisikan masalah kesehatan klien dan kemungkinan
penyelesaiannya. Perawat memberikan jenis layanan yang dapat memenuhi
kebutuhan
klien dan dapat menurunkan kecemasan klien yang berhubungan dengan
masalah kesehatannya. Klien mendapatkan manfaat penuh dari pelayanan yang
diberikan oleh perawat. Sehingga tujuan perawatan dapat tercapai sesuai dengan
kebutuhan klien. Aplikasi teori Peplau banyak digunakan oleh para klinisi atau
perawat saat bekerja dengan individu yang mempunyai masalah psikologis.

10
Contoh Pengaplikasian Teori Peplau :
Astaghfirullah, Suami Bakar Istri dan Anak Kandung

Kondisi istri tersangka, Siti Maria ketika dirawat di RSUD Djoelham Kota Binjai. Foto/Zailani Tanjung

BINJAI - Tidak tau apa yang merasuki pikiran Surya Darma (60) hingga tega
membakar istri dan anak kandungnya. Peristiwa sadis ini terjadi di Jalan Jenderal
Sudirman, Kota Binjai, Sumatera Utara, Jumat dini hari (6/10/2017).Tersangka
Surya Darma membakar istrinya Siti Maria (54) dan putranya Ilhamsyah Suma
(25) saat melintas membawa dagangannya mengendarai becak mesin. Akibatnya,
wanita paruh baya dan putranya ini dirawat di RSUD Djoelham Binjai.
Korban mengalami luka bakar serius di bagian wajah, leher, punggung dan
tangan. Sedangkan tersangka Surya Darma dini hari itu juga menyerahkan diri
dengan berjalan kaki ke Mapolresta Binjai.Informasi yang dihimpun, peristiwa ini
terjadi, Jumat sekira pukul 02.30 Wib. Sebelum melakukan aksinya, tersangka
Surya Darma, warga Jalan Kemuning, Gang Swadaya, Kelurahan Jati Makmur,
Kota Binjai, sudah menunggu istri dan anaknya di Jalan Jenderal Sudirman, jalur
yang biasa dilalui keluarganya membawa kelapa yang hendak dijual di Pasar
Taviv, Binjai.
Ketika becak bermotor B5844 SR yang dikendarai Ilhamsyah dan ibunya
melintas, tersangka Surya Darma berlari mendekati korban sembari menyiramkan
bensin yang sudah dipersiapkannya dalam botol plastik. Siti Maria dan putranya
tak bisa berbuat apa-apa, seketika itu juga pelaku menyulutkan api.Maria dan
Ilhamsyah menjerit meminta pertolongan warga, sembari berguling-guling dan

11
melepas jaket di tubuhnya. Tanpa merasa bersalah, Surya Darma melenggang
menyerahkan diri ke Mapolres Kota Binjai. Sementara warga dan petugas
kepolisian yang membantu memadamkan api dari tubuh korban langsung
mengevakuasi ibu dan anak tersebut ke RSUD Djoelham.
Motif kekerasan dalam rumah tangga ini ternyata dipicu sakit hati tersangka
Surya Darma terhadap istri dan anaknya. Tersangka merasa tidak dihargai sebagai
kepala keluarga dan ini sudah terjadi sejak tahun 2011.Namun, pengakuan Surya
Darma disangkal istrinya, Siti Maria. Perempuan yang sehari-hari berjualan
kelapa di Pasar Taviv itu mengatakan dia dan putranya kecewa atas kebiasaan
suaminya yang suka bermain judi. Bahkan, becak bermotor yang selama ini
digunakan untuk mencari nafkah dijual suaminya untuk dimainkan judi.
Perselisihan Surya Darma dan Siti Maria terjadi bertahun-tahun. Tersangka
Surya Darma tidak berperan selayaknya kepala keluarga dan memberi nafkah.
Bahkan, Siti dan anaknya saja sudah tidak tinggal di rumah, mereka memilih
menyewa tempat tinggal tak jauh dari rumahnya.Kapolres Binjai AKBP M
Rendra Salipu mengatakan, dari interogasi awal hubungan tersangka dengan
keluarganya sudah tak harmonis sejak 2011 lalu. “Akibatnya menimbulkan
dendam dan merencanakan pembakaran terhadap istrinya. Bahkan tersangka tidak
menyesali perbuatannya itu terhadap istrinya. Tetapi dia menyesali anaknya yang
kena terbakar punggung badannya, sehingga ia menangis bila ingat anaknya,"
ucap Rendra. Pelaku saat ini masih diperiksa tim penyidik Polres Binjai. Adapun
barang bukti yang berhasil diamankan adalah sebuah baju kaos warna hitam
berkerah bekas terbakar milik Ilhamsyah Suma, sebuah jaket warna merah bekas
terbakar dan sebuah botol bekas bensin."Karena ini sudah direncanakan,
Tersangka dikenakan pasal 44 ayat 2 No 23, dengan ancaman pidana 10 tahun
penjara," pungkas Kapolres.[ CITATION Tan17 \l 1057 ]

Berdasarkan kasus yang terdapat pada lampiran, pengaplikasian teori


peplau terhadap kasus tersebut adalah sebagai berikut:
1. Orientasi
 Pasien awalnya kurang meresponsketika diajak berkomunikasi karena
shock.
 Pasien lebih banyak menangis ketika dijenguk.

12
 Perawat membangun hubungan terapeutik dengan pasien.
2. Identifikasi
 Klien mengungkapkan kebutuhan untuk mendapatkan bantuan masalah
luka bakar.
 Klien berpartisipasi dan saling bergantung dengan perawat.
 Klien mengungkapkan kebutuhan informasi tentang pengetahuan
tentang gangguan yang dialami dan perawatan yang bisa dilakukan di
rumah.
3. Eksploitasi
 Mengungkapkan adanya rasa perih dan panas pada luka bakar yang
masih basah.
 Perawat mengarahkan klien agar tidak menggaruk lukanya.
 Perawat melakukan perawatan luka terhadap klien untuk mencegah
infeksi dan mengurangi rasa gatal.
4. Resolusi
 Klien menyatakan bahwa rasa perih, panas, dan gatal telah berkurang.
 Klien juga menyatakan bahwa ia akan datang untuk kontrol atau
tindakan lanjut yang dibutuhkan setelah mengalami perubahan.
 Klien mulai bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan merawat bekas
luka di rumah, serta klien mulai untuk tidak bergantung pada perawat
maupun orang lain.

E. KRITIK
Peplau mengkonseptualisasikan dengan jelas peran perawat yang dapat
digunakan oleh masing-masing perawat selama mereka menjalankan praktek. Ini
menegaskan bahwa tugas seorang perawat bukan hanya untuk sekedar peduli
(caring) terhadap orang lain, tetapi profesi yang digelutinya mencakup setiap
aktivitas yang dapat mempengaruhi perawatan terhadap pasien.[ CITATION
Gon11 \l 1057 ]
Gagasan teori tentang interaksi perawat-klien terbatas dengan individu atau
kelompok yang memiliki kemampuan rendah dalam hal bercakap-cakap. Konsep

13
Teori ini sangat sesuai dengan perawatan pasien psikiatri yang
mempertimbangkan latar belakang Peplau. Pengaplikasian teori tersebut tidak
terbatas pada kumpulan individu, tetapi juga bisa diterapkan pada orang yang
mampu dan memiliki kemauan untuk berkomunikasi. Dari penjelasan diatas
dapat ditarik kesimpulan jika Teori Peplau ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan yaitu :

 Kelebihan Teori :
1. Kesederhanaan tahapan mengenai perkembangan alami hubungan antara
perawat-pasien, yang mengarah pada kemampuan beradaptasi dalam
interaksi perawat-pasien (hubungan interpersonal).
2. Menumbuhkan kondisi jiwa yang baik pada pasien.
3. Meminimalisir rasa kecemasan atau khawatir pada pasien.
4. Dapat mengaplikasikan secara baik dan benar asuhan keperawatan pada
pasien.
5. Menanamkan sifat ketidaktergantungan kepada perawat agar pasien lebih
aktif dan mandiri.
 Kekurangan Teori :
1. Promosi kesehatan dan perawatan kurang ditekankan.
2. Penyembuhan hanya ditekankan pada kondisi kejiwaan pasien

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Sejak kecil Peplau memiliki cita cita yaitu menginginkan kehidupan yang
lebih baik dan mengenalkan keperawatan sebagai karir wanita di masa
depan. Setelah lulus dari sekolah perawat Pottstown tahun 1931, ia pun
melanjutkan sekolah tinggi dan menerbitkan karya-karyanya yaitu buku
dan banyak artikel. Ia juga menjadi penasehat organisasi kesehatan dunia
dan menjadi dosen tamu di universitas-universitas di Afrika, Amerika, dan
Belgia.
 Dalam konsep utama Peplau, memiliki 4 fase yaitu orientasi, identifikasi,
eksploitasi, resolusi atau terminasi ; 6 peran perawat yaitu role of stranger,
role of resource person, teaching role, leadership role, surrogate role, dan
counseling role ; dan komponen utama keperawatan yaitu keperawatan,
individu, kesehatan, dan lingkungan
 Dalam teori yang dicetuskan oleh Peplau memiliki fase-fase dalam
aplisinya. Salah satu aplikasi yang nyata dari teori ini adalah pasien dan
perawat mendiskusikan masalah bersama sama dan menyelesaikannya.
 Peplau menyebutkan dua asumsi secara eksplisit tentang profesi perawat
di masa yang akan datang, dan satu asumsi implicit yaitu profesi
keperawatan memiliki tanggung jawab legal dalam penggunaan
keperawatan secara efektif dan segala konsekuensinya
 Manfaat dari teori peplau yaitu dalam hal membangun rasa percaya antara
perawat dengan klien, klien yang awalnya ragu akan dikaji oleh perawat
melalui hubungan antar personal dengan cara komunikasiterapeutik..
B. SARAN
Peplau mengemukakan gagasan perkembanagan kepribadian yang lebih
fokus kepada komunikasi antar perawat dan pasien. Pada gagasan ini pula,
peplau menitikberatkan pada keperawatan jiwa yang berfokus komunikasi
interpersonal. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk
yang holistik, terdiri dari bio, psiko, sosio, spiritual dan lingkungan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2005). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: ECG.

C, R. (2013). Application of Peplau's Interpersonal Theory in Nursing Practice .


Indian Journal of Surgical Nursing, 13-17.

Christine, M. S. (2013). A historical marker in the development of critical and


creative thinking in psychiatric-mental health nursing education and
practice . Journal of Nursing Education and Practice.

Gonzalo, A. G. (2011). Hildegard E. Peplau Theory of Inerpersonal Relations.


Dipetik 10 10, 2017, dari Theoretical Foundations of Nursing:
http://nursingtheories.weebly.com/hildegard-e-peplau.html

Hirnilawati. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Jakarta: Pusat As


Sallam.

Hochberger, J. M., & Lingham, B. (2016). Utilizing Peplau's Interpersonal


Approach to Facilitate Mediciation Self Management for Psychiatric
Patients. Archives of Psychiatric Nursing, 1-2.

Mubarak, I. M. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta: Selemba


Medika.

Parker, M. (2001). Nursing Theories and Nursing Practice. Florida: Davis


Company.

Putri, D. E. (2012). Penerapan asuhan Keperawatan pada klien Isolasi Sosial


dengan Pendekatan Model Konseptual Hildegard E Peplau dan Virginia
Henderson. Ners Jurnal Keperawatan, 78-82.

Tanjung, Z. (2017, 10 6). Sindo News. Dipetik 10 10, 2017, dari Sindo News:
https://daerah.sindonews.com/read/1246005/191/astaghfirullah-suami-
bakar-istri-dan-anak-kandung-1507280461

Wayne, Gil. (2014). Hildegard E. Peplau – Psychiathric Nurse of the Century.


Dipetik 10 10, 2017, https://nurselabs.com/hildegard-peplau/

16

Anda mungkin juga menyukai