Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

TERAPI SPIRITUAL: MURROTAL AL-QUR’AN PADA

KLIEN HALUSINASI DI DESA PANGAUBAN

1. Judul/Tema : TAK Spiritual Murrottal AL-QUR’AN


2. Sesi ke :1
3. Deskripsi
Gangguan jiwa merupakan keadaan dimana individu dalam tingkat strees yang
tinggi dan tidak mampu atau gagal dalam mengatasi masalah baik masalah dari
keadaan sosial, rendahnya harga diri, rendahnya tingkat kompetensi, dan system
pendukung yang berinteraksi (Thedore, 2015).
Berdasarkan data WHO (World Health Organization), memperkirakan 450 juta
orang mengalami gangguan mental, sekitar 10% orang dewasa mengalami gangguan
jiwa saat ini dan 25% penduduk di perkirakan akan mengalami jiwa pada manusia
tertentu dimasa hidupnya (Putri, dkk, 2018). Berdasarakan hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2018 jumlah penduduk gangguan jiwa mengalami
peningkatan secara signifikan dari 1,7% menjadi 7%.
Penatalaksanaan keperawatan dengan klien gangguan jiwa adalah pemberian
terapi modalitas yang salah satunya adalah terapi aktivitas kelompok (TAK). Terapi
aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat
pada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas
digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash
& Worret, 2004).
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah.
Terapi modalitas merupakan terapi utama dalam keperawatan jiwa karena bertujuan
untuk mengembangkan pola gaya atau kepribadian secara bertahap (Direja, 2011).
Salah satu terapi modalitas adalah terapi psikoreligius. Terapi psikoreligius kini
dianjurkan untuk dilakukan di rumah sakit karena berdsarkan riset menunjukan
bawha terapi psikoreligius mampu mencegah dan melindungi kejiwaan,
meningkatkan proses adaptasi, mengurangi kejiwaan, dan kesembuhan (Yosep dan
Sutini, 2016).
Murotal terapi dapat memberikan stimulasi baik terhadap otak, ketika
seseorang mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dapat memberikan respon rileks ,
tenang dan rasa nyaman. Selain itu dengan pemberian murotal terapi dapat
digunakan sebagai pengobatan stres. Beberapa studi menunjukkan bahwa membaca
ayat-ayat suci Al-Qur’an juga dapat memberikan stimulus positif untuk otak, (Putra
et al., 2018).

4. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien dapat merespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
b. Tujuan Khusus
1) Memberikan rasa rileks, tenang dan rasa nyaman.
2) Menurunkan stress.
3) Mengalihkan perhatian dan rasa takut, cemas dan tegang.
5. Keanggotaan
Kriteria pasien yang diikutsetakan dalam TAK, adalah sebagai berikut:
1. Kooperatif
2. Sehat fisik
3. Bicara jelas
4. Waham atau halusinasi terkontrol
5. Mau mengikuti kegiatan
6. Klien yang mengalami gangguan persepsi sensori: halusinasi
7. Anggota 3-4 orang

6. Setting
a. Tempat : Di ruang Aula Kantor Desa Pangauban
b. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan
c. Klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
d. Posisi tempat menggunakan kursi
e. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
f. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
g. Bentuk/pengaturan ruangan

Keterangan :

= Leader

= Co Leader

= Fasilitator

= Klien

= Observer

h. Media/alat yang digunakan :


1) Tape recorder / handphone
2) Speaker
3) Infocus

7. Waktu
Satu sesi 30 menit (Pukul : 08.00-08.30 WIB).

8. Metode
Metode yang digunakan dalam TAK adalah mendengarkan suara pembacaan Ayat
Suci Al-qur’an surat Arrahman, diskusi dan sharing persepsi.

9. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Persiapan
1) Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi: klien yang
mengalami gangguan persepsi sensori: halusinasi.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Fase Orientasi
1) Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi, Bapak – ibu semuanya?”
2) Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak – ibu pagi ini?”
3) Kontrak
“Bapak dan ibu, perkenalkan kami dari mahasiswa STIKes Budi Luhur
Cimahi, nama saya ........., hari ini akan melaksanakan TAK yaitu
mendengarkan terapi murrotal Al-Qur’an.
“Kita akan melaksanakan TAK ini selama 30 menit di ruang ini”
“Tujuan dilaksanakan TAK ini yaitu supaya bapak dan ibu dapat mampu
memberikan rasa rileks, tenang, rasa nyaman, menurunkan stress,
mengalihkan perhatian, rasa takut, cemas dan tegang.
“Jika bapak atau ibu ingin meninggalkan tempat ini, bapak atau ibu harus
meminta izin kepada saya, tetapi saya berharap bapak dan ibu mengikuti
kegiatan ini dari awal sampai selesai selama 30 menit kedepan.”
4) Fase Kerja
“Baiklah bapak dan ibu kegiatan ini kita mulai”
“Mari bapak ibu sebelum kita mulai kita berkenalan dulu yuk, dimulai
dari saya secara berurutan searah jarum jam”
“Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak
semua klien untuk bertepuk tangan”
“Pilih ayat al-quran yang akan didengarkan, ayat al-quran yang diberikan
adalah surat Ar-Rahman dengan menggunakan earphone untuk
membantu klien berkonsentrasi pada ayat al-quran”
“Menganjurkan klien menutup mata dan anjurkan klien berkonsentrasi
pada murrotal al-quran (dipersilahkan bapak ibu silahkan untuk menutup
mata dan konsentrasi ya)”
“Secara bergiliran, klien diminta menceritakan perasaannya. Sampai
semua klien mendapat giliran (bagaimana bapak ibu perasaannya setelah
mendengar terapi murrotal Al-Qur’an tadi??”
“Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan
perasaannya, dan mengajak klien lain bertepuk tangan (bagus bapak ibu
sudah bisa mengungkapkan perasaannya, tepuk tangan buat kita semua)”.

5) Fase Terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengikuti kegiatan
ini?”
b) Tindak lanjut
“Jika ibu bapak mengalami halusinasi lagi maka bisa melakukan
terapi yang sudah ibu bapak lakukan tadi agar ibu bapak bisa lebih
tenang”
c) Kontrak yang akan datang
“Bapak dan ibu sekalian tidak terasa ya sudah 30 menit kita disini,
sesuai kesepakatan kita, acara TAK ini kita akhiri ya bapak ibu,
disambung lagi pada acara TAK besok jam 9 pagi, diruangan ini
juga, karena besok kita akan bersama-sama melakukan terapi ini
lagi pada orang lain, bagaimana ibu,bapak.. apakah ibu bapak
setuju? Ya sudah kalau semua setuju, sekarang saya permisi dulu
ya bapak ibu, selamat pagi. Assalamualaikum.
10. Pembagian tugas
a. Leader
 Membuka acara TAK
 Memperkenalkan anggota
 Menjelaskan tujuan terapi kelompok
 Memimpin TAK
 Melakukan evaluasi
b. Co-Leader
 Membantu leader menjalankan tugasnya
 Membacakan tata tertib
 Mengklarisifakasi dan mengingatkan bila terjadi kekeliruan atau
penyampaian yang kurang jelas dari leader
 Membacakan aturan main
 Menggerakkan anggota kelompok
c. Fasilitator
 Membantu menjelaskan kembali materi jika ada yang belum atau kurang
di pahami oleh klien
 Mempersiapkan klien dan sarana lainnya yang diperlukan dalam terapi
kelompok
 Memotivasi klien bila klien kurang aktif
 Menenangkan klien, bila klien mendominasi
d. Observer
 Mengobservasi jalannya kegiatan dari awal sampai akhir
 Mengoservasi dan mencatat semua perilaku klien dan peran anggota
terapis
 Mengevaluasi kegiatan terapi kelompok

11. Tata tertib


Tata tertib untuk kegiatan TAK, antara lain:
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
c. Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi.
d. Tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama kegiatam TAK
berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan peserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang melakukan hal-hal yang sangat menganggu jalannya TAK maka
akan dikeluarkan dari acara kegiatan.
g. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
h. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis namun TAK belum selesai
maka leader akan meminta persetujuan anggota untuk menambah waktu TAK.

12. Program antisipasi


a. Penangan klien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok
1) Memanggil klien
2) Memberi kesempatan pada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
b. Penganan pada klien yang diam saat TAK berlangsung
1) Fasilitator membujuk klien untuk berbicara
2) Jika klien tetap tidak mau berbicara, terapis atau leader meningkatkan
motivasi klien
c. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit
1) Panggil nama klien
2) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah TAK.

Demikian proposal ini kami ajukan, semoga kegiatan TAK ini dapat terlaksana dan
terealisasi sesuai dengan apa yang diharapkan, serta memberi manfaat untuk kita semua.
Semoga Allah SWT senantiasa meridohi setiap langkah kita. Amin
Akhir kata kami mengucapkan limpah terima kasih.
EVALUASI

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemapuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulus
sensori mendengarkan surat Ar-Rahman, memberi pendapat tentang musik yang didengar,
dan perasaan saat mendengar musik. Hal-hal yang perlu dievaluasi, antara lain:
a. Evaluasi struktur
1) Tim berjumlah 12 orang, terdiri atas 1 leader, 1 co-leader, 2 orang fasilitator
dan 3 observer, 2 orang dokumentasi dan 4 orang teknisi.
2) Lingkungan tenang
3) Peralatan
b. Evaluasi proses
1) Minimal 75% dapat mengikuti dapat mengkuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
2) Minimal 75% klien aktif mengikuti kegiatan.
c. Evaluasi akhir
1) Minimal 75% mampu memahami musik yang didengar.
2) Minimal 75% mampu memberi respon terhadap musik yang didengar.
3) Minimal 75% mampu memberi pendapat tentang musik yang didengar.
4) Minimal 75% mampu menceritakan perasaannya setelah mendengar musik.
5) Minimal 75% mampu mengikuti peraturan kegiatan.
6) Minimal 75% mampu menyebutkan manfaat dari TAK.
LAMPIRAN

SOP TERAPI MURROTAL AR-RAHMAN

Tahap Kegiatan
Murottal Ar-Rahman adalah bacaan surat Ar-Rahman yang
Pengertian dibaca oleh qori’ dan dilengkapi dengan terjemahnya, direkam
dan digunakan sebagai terapi religi.
1. Memberikan rasa rileks, tenang dan rasa nyaman.
Tujuan 2. Menurunkan stress.
3. Mengalihkan perhatian dan rasa takut, cemas dan tegang.
Persiapan 1. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan
indikasi: klien yang mengalami gangguan persepsi sensori:
halusinasi
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Orientasi 1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Menanyakan perasaan klien saat ini
3. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan musik.
4. Kontrak waktu
Tahap Kerja a. Memposisikan klien senyaman mungkin
b. Pilih ayat al-quran yang akan didengarkan, ayat al-quran
yang diberikan adalah surah Ar-Rahman dengan
menggunakan earphone untuk membantu klien
berkonsentrasi pada ayat al-quran
c. Menganjurkan klien menutup mata dan anjurkan klien
berkonsentrasi pada murrotal al-quran
d. Murottal diperdengarkan selama 15-20 menit.
Terminasi a. Evaluasi respon pasien.
b. Berikan pujian kepada klien.
c. Mengakhiri kegiatan dengan baik.

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai