Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI


DI RUANG PERKUTUT RSJ PROVINSI JAWA BARAT

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Eka Fadilah K (P17320119410)
Fania Nur A (P17320119411)
Fanny Rachmawati (P17320119412)
Gustya Tamansyah (P17320119413)
Hasanatusyifa A (P17320119414)

Tingkat III

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI NERS JURUSAN


KEPERAWATAN BANDUNG

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

2021/2022
A. Latar Belakang
Sosialisasi merupakan suatu upaya membantu klien berhubungan dengan
orang lain, sosialisasi bisa dilakukan melalui komunikasi dan hubungan
interpersonal.
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara
kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan
interpersonal. Sedangkan TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) adalah salah satu
terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok klien yang
mempunyai masalah keperawatan yang sama yang bertujuan untuk memberikan
motivasi kemajuan fungsi psikolog hingga terjadi identifikasi diri yang baru,
menghilangkan rasa isolasi diri, meningkatkan kepercayaan diri serta
bertambahnya pengetahuan tentang berbagai cara pemecahan masalah dalam
kehidupan individu.
Halusinasi merupakan distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respon
neurobiologist maladaptive, penderita sebenarnya mengalami distorsi sensori
sebagai hal yang nyata dan meresponnya. Halusinasi juga merupakan salah satu
gejala gangguan persepsi sensori yang dialami oleh pasien gangguan mental.
biasanya penderita merasakan sensasi suara, penglihatan, rasa, sentuhan, atau
penciuman tanpa rangsangan yang nyata (Pardede, 2020). Adapun gejala-gejala
yang dapat diamati pada pasien halusinasi diantaranya bicara atau tertawa
sendiri, marah-marah tanpa sebab, menunjuk ke arah tertentu, ketakutan pada
sesuatu yang tidak jelas, mencium seperti sedang membau sesuatu, menutup
hidung.
Upaya yang dilakukan untuk menangani klien halusinasi adalah dengan
memberikan tidakan keperawatan yaitu membantu pasien mengenali halusinasi,
isi halusinasi, waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi
yang menyebabkan halusinasi muncul dan respon klien saat halusinasi muncul.
Kemuadian dengan melatih klien mengontrol halusinasi dengan menggunakan
strategi pelaksanaanya itu dengan cara menghardik halusinasi, bercakap-cakap
dengan orang lain, melakukan aktivitas yang terjadwal dan menggunakan obat
secara teratur. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan sensori, upaya memusatkan perhatian, kesegaran
jasmani dan mengekspresikan perasaan. Penggunaan terapi kelompok dalam
praktek keperawatan jiwa akan memberikan dampak positif dalam upaya
pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan. Terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsi ini sebagai upaya untuk memotivasi proses berpikir,
mengenal halusinasi, melatih pasien mengontrol halusinasi serta mengurangi
perilaku mal adaptif (Sutinah, et al, 2020).

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum TAK stimulasi persepsi sensori adalah klien memiliki kemampuan
untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.

2. Tujuan khusus
a. Klien mampu mempersepsikan halusinasi secara tepat.
b. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari halusinasi yang dialami.

C. Landasan Teori
Definisi
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok lain yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Terapi aktivitas
kelompok : stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua pancaindra agar memberi
respon yang adekuat. Sementara terapi aktivitas kelompok : stimulasi persepsi adalah
terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman
dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat
berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.

Aktivitas Dan Indikasi (Karakteristik/kriteria dan proses selesai)

Aktivitas yang dilaksanakan dalam lima sesi yang bertujuan untuk membantu klien
dalam mengenal dan mengatasi masalah halusinasi yang dialami. Pasien yang
diindikasikan mendapatkan TAK Stimulasi persepsi sensori adalah pasien yang
mengalami gangguan sensori persepsi : halusinasi.

D. Pengorganisasian
1. Tim Terapis
a. Leader :
Tugas :
 Memimpin dan bertanggung jawab pd pelaksanaan dan kelancaran TAK
 Menjelaskan tujuan
 Memperkenalkan anggota
 Menjelaskan tujuan yg akan dicapai
 Melakukan evaluasi

b. Co. Leader :
Tugas:
 Membantu leader dalam menjalankan tugasnya

 Mengoreksi/mengingatkan leader bila terjadi kekeliruan / penyampaian yg kurang


jelas

 Mengambil alih tugas apabila leader bloking dan menyerahkan kembali tugas bila
sudah aktif kembali

c. Observer :

Tugas :

 Mengobservasi jalannya kegiatan dari awal sampai akhir

 Mengobservasi dan mencatat semua perilaku klien dan peran anggota terapis

 Mengevaluasi kegiatan TAK

d. Fasilitator :

Tugas:

 Membantu meluruskan materi yg harus dipahami

 Mempersiapkan klien dan sarana lain yg diperlukan

 Memotivasi klien bila kurang aktif

 Menenangkan/meluruskan klien bila mendominasi

e. Pasien

1) Tn. R
2) Tn. S
3) Tn. A
4) Tn. A

2. Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 16 November 2021
Jam : 09.00 – 09.45
Durasi : 45 Menit
Tempat : Ruang Perkutut

3. Alat dan Media


a. Spidol
b. HVS

4. Metode
- Diskusi dan tanya jawab

5. Setting Tempat

Co

Keterangan :
L : Leader
F : Fasilitator
O : Observer
K : Klien
Co : Co.Leader

6. Tata Tertib
Sebelum mengikuti TAK peserta diminta untuk ke toilet terlebih dahulu
- Peserta bersedia mengikuti TAK sampai selesai
- Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai
- Berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi
- Peserta tidak boleh makan. Minum, atau merokok selama TAK
- Peserta tidak meninggalkan tempat sampai acara selesai
- Peserta yang mengacaukan jalannya TAK akan diberi peringatan
sebanyak 3 kali, jika tetap mengacau akan dikeluarkan dari TAK
- Meminta izin ketika mau ke toilet

7. Program Antisipasi
- Bila ada peserta yang tidak bisa hadir, diganti oleh cadangan yang telah
disiapkan
- Bila ada peserta yang tidak menaati tata terbib, diperingatkan dan jika
tidak bisa diperingatkan, dikeluakan dari kegiatan setelah dilakukan
penawaran terlebih dahulu
- Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator

E. Proses Pelaksanaan

Tahap Kegiatan

1. Persiapan a. Membuat kontrak dengan klien yang mengalami


gangguan sensori persepsi : halusinasi
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
c. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah
disepakati

2. Orientasi a. Salam terapeutik


Salam terapis pada klien : selamat pagi,
bagaimana kabarnya hari ini?
b. Evaluasi /validasi
Leader menanyakan perasaan klien saat ini pada
peserta dan menanyakan kegiatan TAK yang
sudah dilakukan kemudian menyimpulkannya.
c. Kontrak : (Topik, waktu, tempat)
 Terapis menyampaikan topik kegiatan, yaitu
TAK Stimulasi persepsi sensori
 Terapis menyampaikan kontrak waktu kegiatan
dimulai jam 09.00-09.45 menanyakan lama
kegiatan selama 45 menit.
 Terapis menyampaikan kontrak tempat diruang
Perkutut
 Terapis menjelaskan aturan main
- Peserta bersedia mengikuti TAK
- Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan
dimulai
- Berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi
- Peserta tidak boleh makan, minum, atau
merokok selama TAK
- Peserta tidak meninggalkan tempat sampai
acara selesai
- Peserta yang mengacaukan jalannya TAK
akan diberi peringatan sebanyak 3 kali, jika
tetap mengacau akan dikeluarkan dari TAK
- Meminta izin ketika mau ke toilet
d. Terapis menyampaikan tujuan dari TAK
e. Doa
3. Tahap kerja Sesi 1 : Mengenal Halusinasi
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
yaitu mengenal suara yang didengar atau bayangan
yang dilihat (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien
saat terjadi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi,
kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan
perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari
klien yang ada di sebelah kanan terapis secara
berurutan berlawanan jarum jam sampai semua
klien mendapat giliran. Hasilnya tulis di HVS.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan
baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan
perasaan klien dari suara yang biasa didengar.

Sesi 2 : Mengontrol Halusinasi dengan Menghardik


a. Terapis meminta klien menceritakan apa yang
dilakukan pada saat mengalami halusinasi, dan
bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien
mendapat giliran.
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi
dengan cara menghardik halusinasi saat halusinasi
muncul.
d. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi.
e. Terapis meminta masing-masing klien
memperagakan cara menghardik halusinasi dimulai
dari klien di sebelah kanan terapis berurutan
berlawanan arah jarum jam sampai semua peserta
mendapatkan giliran.
f. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua
klien bertepuk tangan saat setiap klien selesai
mempergakan menghardik halusinasi.
l. Terminasi a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien untuk menerapkan cara
yang telah dipelajari jika halusinasi itu muncul.
2) Membuat jadwal sesi selanjutnya
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati materi TAK berikutnya
2. Menyepakati kontrak waktu dan tempat
F. Evaluasi dan Dokumentasi

No Aspek Yang Dinilai Nama Peserta TAK

1 Mampu menyebutkan isi, waktu


terjadi, situasi penyebab dan
perasaan saat halusinasi muncul
2
Mampu menjelaskan cara yang
selama ini digunakan untuk
mengatasi halusinasi

3
Mampu menyebutkan cara
mengatasi halusinasi dengan
menghardik

4
Mampu memperagakan
menghardik halusinasi

Note:
Dilakukan = 1
Tidak dilakukan = 0
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tinjauan Pustaka. repository.poltekkes-denpasar.ac.id Diakses 09


November 2021.

Keliat, Budi Anna dan Akemat. 2015. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas kelompok.
Jakarta: EGC. Proposal TAK Halusinasi.
Keliat, Budi Anna. 2012. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: EGC. Lilik. 2011.
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Manullang, Elis Melina Br. Dkk. 2021. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Pada
Pasien Halusinasi Di Yayasan Pemenang Jiwa Sumatera. Sumatera. Diakses dalam
jaringan files.osf.io pada 15 November 2021.

Anda mungkin juga menyukai