Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN

PERILAKU KEKERASAN

OLEH :

INTANIA NOVRIDHATAMI NIM 040264822022008

DOSEN PEMBIMBING :

Sri Maryatun, S.Kep, Ns, M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN

A. KONSEP DASAT PERILAKU KEKERASAN


1. Definisi
Perilaku kekerasan adalah respon terhadap stressor yang dihadapi oleh
seseorang, yang menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan. Melihat dampak dari kerugian yang ditimbulkan, maka
penanganan klien dengan perilaku kekerasan perlu dilakukan secara cepat dan
tepat oleh tenaga profesional (Keliat dan Kemat, 2009 dalam Muhith 2015).
Menurut Keliat et al (2019), perilaku kekerasan terhadap orang lain
dapat berupa fisik, verbal dan lingkungan. Risiko perilaku kekerasan terhadap
orang lain adalah rentan melakukan perilaku yang menunjukkan dapat
membahayakan orang lain secara fisik dan emosional (NANDA-I, 2018).
Sedangkan menurut SDKI (2016), resiko perilaku kekerasan adalah suatu
bentuk perilaku yang berisiko membahayakan secara fisik, emosi dan/atau
seksual pada diri sendiri atau orang lain.
Dari penjelasan diatas mengenai perilaku kekerasan penulis
menyimpulkan bahwa perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana
seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan fisik, baik
terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Dimana perilaku kekerasan
ini dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal, disertai tingkah laku
yang tidak terkontrol.

2. Etiologi
Menurut Keliat et al (2019), penyebab dari perilaku kekerasan adalah :
a. Waham
b. Curiga pada orang lain
c. Halusinasi
d. Berencana bunuh diri
e. Kerusakan kognitif
f. Disorientasi atau konfusi
g. Kerusakan kontrol impuls
h. Depresi
i. Penyalahgunaan NAPZA
j. Gangguan konsep diri
k. Isolasi sosial

3. Faktor Predisposisi
Menurut Yosep, (2016), faktor predisposisi terjadinya perilaku
kekerasan adalah
1). Teori Biologik
Neurologic factor, beragam komponen dari sistem syaraf seperti synap,
neurotransmitter, dendrit, axon terminalis mempunyai peran memfasilitasi
atau menghambat rangsangan dan pesan-pesan yang akan memengaruhi
sifat agresif. Sistem limbik sangat terlibat dalam menstimulasi timbulnya
perilaku bermusuhan dan respon agesif.
a). Genetic factor, adanya faktor gen yang diturunkan melalui orang tua,
menjadi potensi perilaku agresif.
b). Cyrcardian Rhytm (irama sirkardian tubuh), memegang peranan pada
individu. Pada jam tertentu orang lebih mudah terstimulasi untuk
bersikap agesif.
2). Teori Psikologik dan Teori Psikoanalisa
a). Imitation, modeling, and information processing theory
b). Learning Theory
4. Tanda dan Gejala
Menurut Keliat et al (2019), tanda dan gejala dari perilaku kekerasan meliputi
tanda mayor dan tanda minor, adapun tanda mayor dari perilaku kekerasan
adalah:
1) Tanda subjektif
a. Mengatakan benci/kesal dengan orang lain
b. Mengatakan ingin memukul orang lain
c. Mengatakan tidak mampu mengontrol perilaku kekerasan
d. Mengungkapkan keinginan menyakiti diri sendiri, orang lain dan
merusak lingkunagn
2) Tanda objektif
a. Melotot
b. Pandangan tajam
c. Tangan mengepal, rahang mengatup
d. Gelisah dan mondar-mandir
e. Tekanan darah meningkat
f. Nadi meningkat
g. Pernapasan meningkat
h. Mudah tersinggung
i. Nada suara tinggi dan bicara kasar
j. Mendominasi pembicaraan
k. Sarkasme
l. Merusak lingkungan
m. Memukul orang
Sedangkan tanda minor dari perilaku kekerasan menurut Keliat et al (2019)
adalah:
1) Tanda subjektif
a. Mengatakan tidak senang
b. Menyalahkan orang lain
c. Mengatakan diri berkuasa
d. Merasa gagal mencapai tujuan
e. Mengungkapkan keinginan yang tidak realistis dan minta dipenuhi
f. Suka mengejek dan mengritik
2) Tanda objektif
a. Disorientasi
b. Wajah merah
c. Postur tubuh kaku
d. Sinis
e. Bermusuhan
f. Menarik diri
5. Rentang Respon Marah Pada Klien Dengan Perilaku Kekerasan
Skema 2.1. Rentang Respon Kemarahan

Respon adaptif Respons maladaptif

I--------------I------------------I----------------------I--------------------I

Asertif frustasi pasif agresif kekerasan

Respons kemarahan dapat berfluktuasi dalam rentang adaptif


-maladaptif. Rentang respon kemarahan dapat dijelaskan sebagai berikut
(Keliat, 2016):
a. Frustasi adalah respons yang timbul akibat gagal mencapai tujuan atau
keinginan. Frustasi dapat dialami sebagai suatu ancaman dan kecemasan.
Akibat dari ancaman tersebut dapat menimbulkan kemarahan.
b. Pasif adalah respons dimana individu tidak mampu mengungkapkan
perasaan yang dialami.

c. Agresif merupakan perilaku yang menyertai marah namun masih dapat


dikontrol oleh individu. Orang agresif biasanya tidak mau mengetahui
hak orang lain. Dia berpendapat bahwa setiap orang harus bertarung untuk
mendapatkan kepentingan sendiri dan mengharapkan perlakuan yang sama
dari orang lain.

d. Mengamuk atau perilaku kekerasan adalah rasa marah dan bermusuhan


yang kuat disertai kehilangan kontrol diri.

5. Mekanisme Koping

Tabel 2.1 Mekanisme Koping


Sublimasi : Menerima suatu sasaran pengganti
artinya saat mengalami suatu dorongan,
penyalurannya ke arah lain.

Proyeksi : Menyalahkan orang lain akibat


kesukaran atau keinginan yang tidak
baik.

Represi : Mencegah fikiran yang menyakitkan/


membahayakan masuk ke alam sadar.
Sublimasi : Menerima suatu sasaran pengganti artinya
saat mengalami suatu dorongan,
penyalurannya ke arah lain.
Proyeksi : Menyalahkan orang lain akibat kesukaran
atau keinginan yang tidak baik.

Represi : Mencegah fikiran yang menyakitkan/


membahayakan masuk ke alam sadar.
Misalnya seorang anak yang sangat benci
pada orangtuanya yang tidak disukainya.
Akan tetapi menurut ajaran dan didikan
yang diterimanya sejak keci, membenci
orangtua merupakan hal yang tidak baik
dan dikutuk oleh Tuhan sehingga perasaan
benci itu ditekannya dan akhirnya ia dapat
melupakannya.
Reaksi Formasi : Misalnya seorang yang tertarik pada
teman suaminya, akan memperlakukan
orang tersebut dengan kasar.
Dis-placement : Melepaskan perasaan yang tertekan,
melampiaskan kepada obyek yang tidak
begitu berbahaya seperti yang pada
mulanya yang membangkitkan emosi itu.
Misalnya Timmy berusia 4 tahun yang
marah karena ia baru saja mendapatkan
hukuman dari ibunya karena menggambar
di dinding kamarnya, mulai bermain
perang-perangan pada temannya.

6. Pohon Masalah

Resiko tinggi
mencederai orang lain

Perilaku Kekerasan Halusinasi

Harga diri rendah


Koping keluarga Berduka disfungsional
tidak efektif

Koping individu tidak


efektif

Sumber:
(Muhith, 2015).

7. Penatalaksanaan

a. Farmakologi
Pasien dengan ekspresi marah perlu perawatan dan pengobatan yang tepat.
(Keliat, 2016).
b. Peran Serta Keluarga
Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberikan
perawatan langsung pada setiap keadaan (sehat-sakit) pasien. Keluarga
yang mempunyai kemampuan mengatasi masalah akan dapat mencegah
perilaku maladaptive (pencegahan primer), menanggulangi perilaku
maladaptive (pencegahan sekunder), dan memulihkan perilaku
maladaptive ke perilaku adaptif (pencegahan tersier) sehingga derajat
kesehatan pasien dan keluarga dapat ditingkatkan secara optimal. (Keliat,
2016).
c. Terapi Kejang Listrik
Terapi kejang listrik adalah bentuk terapi kepada pasien yang
menimbulkan kejang grand mall dengan mengalirkan arus listrik melalui
elektroda yang ditempatkan pada pelipis pasien.terapi ini ada awalnya
untuk menangani skizofrenia membutuhkan 20-30 kali terapi biasanya
dilaksanakan adalah setiap 2-3 hari sekali (seminggu 2 kali). (Videback,
2015).
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Menurut Muhith (2015), pada dasarnya pengkajian pada klien terdiri dari :
a. Identitas
1) Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak
dengan klien tentang : nama klien, panggilan, jenis kelamin, alamat,
status, agama.
2) Usia dan No RM,
3) Pekerjaan
4) Informan : identitas penanggung jawab
b. Alasan Masuk
Tanyakan kepada klien / keluarga
1) Apa yang menyebabkan klien / keluarga datang ke Rumah Sakit saat
ini?
2) Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga mengatasi masalah ini?
Bagaimana hasilnya?
c. Faktor Predisposisi
Menurut Prabowo (2014) faktor predisposisi yaitu faktor pengalaman yang
dialami tiap orang, artinya mungkin terjadi/mungkin tidak terjadi perilaku
kekerasan jika faktor berikut dialami oleh individu :
1) Psikologis, kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang
kemudian dapat timbul agresif atau amuk. Masa kanak-kanak yang
tidak menyenangkan yaitu perasaan ditolak,dihina, dianiaya atau
sanksi penganiayaan.
2) Perilaku, reinforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan,
sering mengobservasi kekerasan, sering mengobservasi kekerasan di
rumah atau di luar rumah, semua aspek ini menstimulasi individu
mengadopsi perilaku kekerasan.
3) Sosial budaya, budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif
agresif) dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap perilaku
kekerasan yang diterima (permissive).
d. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi dapat bersumber dari klien, lingkungan atau interaksi
dengan orang lain. Kondisi klien seperti ini kelemahan fisik (penyakit
fisik), keputusasaan, ketidakberdayaan, percaya diri yang kurang dapat
menjadi penyebab perilaku kekerasan. Demikian pula dengan situasi
lingkungan yang ribut, padat, kritikan yang mengarah pada penghinaan,
kehilangan orang yang dicintainya/pekerjaan dan kekerasan merupakan
faktor penyebab yang lain. Interaksi yang profokatif dan konflik dapat pula
memicu perilaku kekerasan.
e. Fisik
Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi organ ;
1) Ukur dan observasi tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu,
pernapasan klien),
2) Ukur tinggi badan dan berat badan klien,
3) Tanyakan apakah berat badan klien naik atau turun dan beri tanda
sesuai hasil.
4) Tanyakan kepada klien/keluarga, apakah ada keluhan fisik yang
dirasakan oleh klien, bila ada beri tanda " V " di kotak " ya " dan bila "
tidak " beri tanda " V " pada kotak tidak,
5) Kaji Iebih lanjut sistem dan fungsi organ dan jelaskan sesuai dengan
keluhan yang ada.
6) Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data yang ada.
f. Psikososial
1) Gambaran diri
Tanyakan tentang status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasan
klien terhadap status dan posisinya (sekolah, tempat kerja kelompok),
kepuasan klien sebagai laki-Iaki/perempuan.

2) Identitas diri
3) Peran diri
4) Ideal diri

f) Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.


Tanyakan tugas/ peran yang diemban dalam keluarga/kelompok/ masyarakat,
kemampuan klien dalam melaksanakan tugas/ peran tersebut.
Tanyakan harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas/peran, harapan klien
terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempat kerja, masyarakat), harapan klien
terhadap penyakitnya.
Tanyakan hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi, dampak pada
klien dalam berhubungan dengan orang lain, harapan, identitas diri tidak sesuai
harapan, fungsi peran tidak sesuai harapan, ideal diri tidak sesuai harapan,
penialian klien terhadap pandangan/penghargaan orang lain.
3) Hubungan sosial
a) Tanyakan pada klien siapa orang yang berarti dalam kehidupannya,
tempat mengadu, tempat bicara, minta bantuan atau sokongan.

b) Tanyakan pada klien kelompok apa saja yang diikuti dalam masyarakat,

c) Tanyakan pada klien sejauh mana ia terlibat dalam kelompok


dimasyarakat.

d) Tanyakan pada klien hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

e) Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data

4) Spiritual
a) Nilai dan keyakinan

Tanyakan tentang pandangan dan keyakinan, terhadap gangguan jiwa sesuai


dengannorma budaya dan agama yang dianut, pandangan masyarakat setempat
tentang gangguan jiwa.
b) Kegiatan ibadah

Tanyakan kegiatan ibadah dirumah secara individu dan kelompok, pendapat klien/
keluarga tentang kegiatan ibadah.
c) Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

g. g. Status Mental
1) Penampilan 11
a) Penampilan tidak rapih jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada
yang tidak rapih. Misalnya : rambut acak-acakan, kancing bajutidak tepat,
resleting tidak dikunci, baju terbalik, baju tidak diganti-ganti,

b) Penggunaan pakaian tidak sesuai misalnya : pakaian dalam, dipakai


diluar baju,

c) Cara berpakaian tidak seperti biasanya jika. penggunaan pakaian tidak


tepat (waktu, tempat, identitas, situasi/ kondisi),

d) Jelaskann hal-hal yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak
tercantum.

e) Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

2) Pembicaraan
a) Amati pembicaraan yang ditemukan pada klien, apakah cepat, keras, gagap,
membisu, apatis dan atau lambat,
b) Apabila pembicaraan berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat lain yang
tak ada kaitannya beri tanda " V " pada kotak inkoheren,
c) Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum,
d) Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
3) Aktivitas motorik
a) Lesu, tegang, gelisah sudah jelas.

b) Agitasi = gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan,

c) Tik = gerakan-gerakan kecil pada otot muka yang tidak terkontrol.

d) Grimasen = gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak dapat


dikontrol klien.

e) Tremor = jari- jari yang tampak gemetar ketika klien menjulurkan


tangan dan merentangkan jari-jari. Kompulsif = kegiatan yang dilakukan
berulang-ulang dan seperti berulang kali mencuci tangan, mencuci muka, mandi,
mengeringkan tangan dan sebagainya.

f) Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak
tercantum.

g) Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

4) Afek
a) Datar = tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang
menyenangkan atau menyedihkan.
b) Tumpul = hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat.
c) Labil = emosi yang cepat berubah-ubah. 12
d) Tidak sesuai = emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang
ada.
e) Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum.
f) Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
5) lnteraksi selama wawancara
a) Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung sudah jelas,
b) Kontak mata kurang , tidak mau menatap lawan bicara,
c) Defensif (selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya),
d) Curiga (menunjukan sikap/ perasaan tidak percaya pada orang lain)
e) Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum.
f) Masalah keperawatan sesuai dengan data.
6) Persepsi.
a) Jenis-jenis perilaku kekerasan sudah jelas, yaitu marah marah tanpa sebab,
membanting barang, dll
b) Jelaskan isi perilaku kekerasan frekuensi, gejala yang tampak pada saat klien
berhalusinasi.
c) Masalah keperawatan sesuai dengan data.
7) Proses pikir
a) Sirkumstansial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada
tujuan pembicaraan.

b) Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada


tujuan.

a) Jenis-jenis perilaku kekerasan sudah jelas, yaitu marah marah tanpa sebab,
membanting barang, dll
b) Jelaskan isi perilaku kekerasan frekuensi, gejala yang tampak pada saat klien
berhalusinasi.
c) Masalah keperawatan sesuai dengan data.
7) Proses pikir
a) Sirkumstansial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada
tujuan pembicaraan.
b) Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada
tujuan.

c) Kehilangan asosiasi : pembicaraan tak ada hubungan antara satu kalimat


dengan kalimat lainnya, dan klien tidak menyadarinya.

d) Flight of ideas : pembicaraan yang meloncat dari satu topik ke topik


lainnya, masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan.
13
e) Bloking : pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal
kemudian dilanjutkan kembali.

f) Perseverasi : pembicaraan yang diulang berkali-kali.

g) Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara.

h) Masalah keperawatan sesuai dengan data.

8) lsi pikir
a) Obsesi : pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha
menghilangkannya.

b) Phobia : ketakutan yang phatologis/ tidak logis terhadap objek/ situasi


tertentu.

c) Hipokondria : keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh


yang sebenarnya tidak ada.

d) Depersonalisasi : perasaan klien yang asing terhadap diri sendiri, orang


atau lingkungan.

e) Ide yang terkait : keyakinan klien terhadap kejadian yang terjadi


lingkungan yang bermakna dan terkait pada dirinya.

f) Pikiran magis : keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-


hal yang mustahil/ diluar kemampuannya.

g) Waham.

(1) Agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan
diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
(2) Somatik : klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan secara
berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.
(3) Kebesaran : klien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap
kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai dengan
kenyataan.
(4) Curiga : klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok
yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara
berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
(5) Nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/ meninggal
yang dinyatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.
(6) Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disisipkan didalam
pikiran yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
(7) Kontrol pikir : klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar.
h) Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara.

i) Masalah keperawatan sesuai dengan data.


14
9) Tingkat kesadaran (data tentang bingung dan sedasi diperoleh melalui
wawancara dan observasi, stupor diperoleh melalui observasi, orientasi klien
(waktu, tempat, orang) diperoleh melalui wawancara).
a) Bingung . tampak bingung dan kacau.

b) Sedasi : mengatakan merasa melayang-layang antara sadar/ tidak sadar.

c) canggung dan dipertahankan klien, tapi klien mengerti semua yang


terjadi di lingkungan.

d) Orientasi waktu, tempat, orang jelas.

e) Jelaskan data objektif dan subjektif yang terkait hal-hal diatas.

f) Masalah keperawatan sesuai dengan data.

g) Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara.

10) Memori (data diperoleh melalui wawancara)


a) Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat mengingat kejadian
yang terjadi lebih dari satu bulan.

b) Gangguan daya ingat jangka pendek : tidak dapat mengingat kejadian


yang terjadi dalam minggu terakhir.

c) Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang
baru saja terjadi.

d) Konfabulasi : pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dengan


memasukan cerita yang tidak benar untuk menutupi gangguan daya ingatnya.

e) Jelaskan sesuai dengan data terkait.

f) Masalah keperawatan sesuai dengan data

11) Tingkat konsentrasi dan berhitung (data diperoleh melalui wawancara)


a) Mudah dialihkan : perhatian klien mudah berganti dari satu objek ke objek lain.
b) Tidak mampu berkonsentrasi : klien selalu minta agar pertanyaan diulang/ tidak
dapat menjelaskan kembali pembicaraan.
c) Tidak mampu berhitung : tidak dapat melakukan penambahan/ pengurangan
pada benda-benda nyata.
d) Jelaskan sesuai dengan data terkait.
e) Masalah keperawatan sesuai data.
12) Kemampuan penilaian
a). Gangguan kemampuan penilaian ringan (dapat mengambil keputusan yang
sederhana dengan bantuan orang lain. Contoh : berikan kesempatan pada klien
untuk memilih mandi 15
dulu sebelum makan atau makan dulu sebelum mandi. Jika diberi penjelasan,
klien dapat mengambil keputusan)
b). Gangguan kemampuan penilaian bermakna (tidak mampu mengambil
keputusan walaupun dibantu orang lain. Contoh : berikan kesempatan pada klien
untuk memilih mandi dulu sebelum makan atau makan dulu sebelum mandi. Jika
diberi penjelasan klien masih tidak mampu mengambil keputusan)
c) . Jelaskan sesuai dengan data terkait.
d) . Masalah keperawatan sesuai dengan data
h. Kebutuhan Persiapan Pulang
1) Makan
a) Observasi dan tanyakan tentang frekuensi, jumlah, variasi, macam(suka/
tidak suka/ pantang) dan cara makan.

b) Observasi kemampuan klien dalam menyiapkan dan membersihkan alat


makan.

2) BAB/BAK
Observasi kemampuan klien untuk BAB/BAK, Pergi menggunakan dan
membersihkan WC, membersihkan diri dan merapikan pakaian.
3) Mandi
a) Observasi dan tanyakan tentang frekuensi, cara mandi, menyikat gigi,
cuci rambut, gunting kuku, cukur (kumis, jenggot dan rambut)

b) Observasi kebersihan tubuh dan bau badan.

4) Berpakaian
Observasi kemampuan klien dalam mengambil, memilih dan mengenakan pakaian
dan alas kaki.
a) Observasi penampilan dandanan klien.

b) Tanyakan dan observasi frekuensi ganti pakaian.

c) Nilai kemampuan yang harus dimiliki klien: mengambil, memilih dan


mengenakan pakaian.
5) lstirahat dan tidur
a) Lama dan waktu tidur siang / tidur malam

b) Persiapan sebelum tidur seperti: menyikat gigi, cuci kaki dan berdoa.

c) Kegiatan sesudah tidur, seperti: merapikan tempat tidur, mandi/ cuci


muka dan menyikat gigi.

6) Pendekatan kepada sang pencipta 16


a) kegiatan yang dilakukan, frekuensi, waktu, jenis kegiatan ( shalat, mengaji,
mendengarkan sholawat )
b) Yang di rasakan setelah beribadah
7) Penggunaan obat
a) Penggunaan obat: frekuensi, jenis, dosis, waktu dan cara.

b) Reaksi obat.

8) Pemeliharaan kesehatan
a) Apa, bagaimana, kapan dan kemana, perawatan dan pengobatan lanjut.

b) Siapa saja sistem pendukung yang dimiliki (keluarga, teman, institusi


dan lembaga pelayanan kesehatan) dan cara penggunaannya.

9) Kegiatan di dalam rumah


a) Merencanakan, mengolah dan menyajikan makanan

b) Merapikan rumah (kamar tidur, dapur, menyapu, mengepel).

c) Mencuci pakaian sendiri

d) Mengatur kebutuhan biaya sehari-hari

10) Kegiatan di luar rumah (tanyakan kemampuan klien)


a) Belanja untuk keperluan sehari-hari, dalam melakukan perjalanan
mandiri dengan jalan kaki, menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum),
kegiatan lain yang dilakukan klien di luar rumah (bayar listrik/ telpon/ air, kantor
pos dan bank).

b) Jelaskan data terkait

c) Masalah keperawatan ditulis dengan data

i. Mekanisme Koping
Data didapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya. Beri tanda "V"
pada kotak koping yang dimiliki klien, baik adaptif maupun maladaptif.
j. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Data didapatkan melalui wawancara pada kilen atau keluarganya. Pada tiap
masalah yang dimiliki klien beri uraian spesifik, singkat dan jelas.
k. Pengetahuan
Data didapatkan melalui wawancara pada klien. Pada tiap item yang dimiliki oleh
klien simpulkan dalam masalah.
l. Aspek Medik
Tuliskan diagnosa medik klien yang telah dirumuskan oleh dokter yang
merawat. Tuliskan obat-obatan klien saat ini, baik obat fisik, psikofarmaka
dan terapi lain
2. Pohon Masalah
3. Diagnosis keperawatan

4. 1) Genogram
5. Buatlah genogram minimal tiga generasi yang dapat menggambarkan
hubungan klien dan keluarga. Jelaskan masalah yang terkait dengan
komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh.Masalah keperawatan
ditulis sesuai dengan data. Contoh :
6. Gambar 2.1 Genogram
7. Keterangan :
8. = Laki-laki = Meninggal
9. = Klien
10. = Perempuan = Keluarga
11. 2) Konsep diri
12. Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai
dan tidak disukai. 10
13.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A dan Pasaribu. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan
Jiwa Stuart. Singapura. Elsevier

Muhit, Abdul. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi.


Yogyakarta: Andi Offset.

Videbeck, S, L. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EDC

Anda mungkin juga menyukai