Anda di halaman 1dari 65

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang pengaruh

dukungan keluarga terhadap kepatuhan menjalankan pengobatan pada pasien

hipertensi di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara. Sesuai dengan tujuan

penelitian, maka hubungan antar variabel dapat digambarkan sebagai berikut:

Dukungan keluarga: Kepatuhan menjalankan pengobatan:


Dukungan instrumental Terapi farmakologis
Dukungan penilaian Terapi nonfarmakologis
Dukungan informasional
Dukungan emosional

Keterangan:

= Variabel yang diteliti

Skema 1. Kerangka Penelitian tentang Pengaruh Dukungan Keluarga


terhadap Kepatuhan Menjalankan Pengobatan pada Pasien
Hipertensi di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara

Universitas Sumatera Utara


2. Defenisi Operasional

Tabel 3. Defenisi operasional variabel penelitian


No Variabel Defenisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Pengukuran
Variabel
1. Variabel Bantuan yang Dengan Dukungan Skala
Independen: diberikan keluarga menggunakan keluarga: ordinal
Dukungan kepada anggota kuesioner Kurang:20 40
keluarga keluarga yang Dukungan Cukup: 41 60
mengalami Keluarga Baik: 61 80
hipertensi. sebanyak 20
Komponen dukungan pernyataan.
keluarga mencakup:
Menggunakan
a. Dukungan skala likert
Instrumental yaitu:
seperti Selalu (skor
mengusahakan 4),
dana, Sering (skor
memperhatikan 3),
makanannya, Kadang-
menganjurkan kadang (skor
minum obat secara 2),
teratur, Tidak pernah
mengusahakan (skor 1)
untuk menyediakan
obat-obatan
hipertensi, dan
menemani berobat.
b. Dukungan
penilaian seperti
memberikan
pujian, membantu
memecahkan
masalah,
mengingatkan
untuk mematuhi
anjuran dokter dan
perawat, dan
tanggap terhadap

Universitas Sumatera Utara


masalah pasien.
c. Dukungan
informasional
seperti
memberikan
nasihat,
pengarahan,
penjelasan, ide-ide
atau informasi
tentang
penyakitnya.
d. Dukungan
emosional seperti
memberikan
perhatian, cinta,
motivasi,
semangat, dan
mendengarkan
keluh kesah.

2. Variabel Perilaku pasien Dengan Kepatuhan: Skala


Dependen: hipertensi rawat jalan menggunakan Tidak patuh: nominal
Kepatuhan Puskesmas Indrapura kuesioner 12 30
menjalankan yang menaati Kepatuhan Patuh: 31 48
pengobatan program pengobatan Menjalankan
yang dianjurkan Pengobatan
dokter/perawat/petu- sebanyak 12
gas kesehatan. pernyataan.

Menggunakan
skala likert
yaitu:
Selalu (skor
4),
Sering (skor
3),
Kadang-
kadang (skor
2),

Universitas Sumatera Utara


Tidak pernah
(skor 1)

3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif (Ha) yaitu terdapat

pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan menjalankan pengobatan pada

pasien hipertensi di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara. Hasil yang

diharapkan dalam penelitian ini adalah Hipotesis alternatif diterima (Ha diterima).

BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan yang digunakan dalam melakukan

prosedur penelitian (Hidayat, 2007). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif

asosiatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana pengaruh dukungan

keluarga terhadap kepatuhan menjalankan pengobatan pada pasien hipertensi di

Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Universitas Sumatera Utara


2.1 Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang melakukan rawat jalan

dari bulan Januari sampai Oktober 2012 di Puskesmas Indrapura, Kabupaten Batu

Bara. Berdasarkan survey awal, diperoleh data jumlah pasien hipertensi rawat

jalan dari bulan Januari sampai Oktober 2012 sekitar 276 pasien.

2.2 Sampel penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Menurut Arikunto

(2006), jika jumlah populasi lebih besar dari 100 maka dapat diambil antara 10-

15% atau 2025% dari total populasi. Berdasarkan hal diatas, peneliti mengambil

sampel sebesar 15% dari populasi yaitu sebanyak 41 orang responden. Besarnya

pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti terkait waktu, dana, dan

tenaga.

Kriteria sampel dalam penelitian meliputi kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria ini diperlukan dalam upaya mengendalikan variabel penelitian yang tidak

diteliti tetapi memiliki pengaruh terhadap variabel independen. Kriteria inklusi

merupakan karakteristik yang dimiliki oleh subjek penelitian yang memenuhi

syarat sebagai sampel. Kriteria eksklusi merupakan karakteristik dari subjek

penelitian yang tidak memenuhi syarat sebagai sampel (Hidayat, 2009). Kriteria

inklusi pada penelitian ini yaitu pasien hipertensi yang sedang menjalani rawat

jalan di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara, bersedia untuk menjadi

responden penelitian dengan memberikan persetujuan menjadi responden baik

Universitas Sumatera Utara


secara lisan maupun tulisan dengan menandatangani informed consent, dan belum

mengalami komplikasi.

2.3 Teknik sampling

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara

nonprobability sampling yaitu dengan purposive sampling. Purposive sampling

merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang

peneliti kehendaki yaitu sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi (Setiadi,

2007).

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu

Bara. Alasan peneliti memilih lokasi puskesmas karena lokasi yang strategis dan

memiliki jumlah pasien hipertensi lumayan banyak. Penelitian ini dilaksanakan

mulai tanggal 7 Februari 2013 sampai dengan 2 April 2013.

4. Pertimbangan Etik Penelitian

Penelitian dilakukan setelah proposal disetujui oleh Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara dan izin pengumpulan data diperoleh dari puskesmas.

Karena penelitian berhubungan langsung dengan manusia sebagai subjek

penelitian, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Prinsip-prinsip dalam

pertimbangan etik yaitu memberikan lembar persetujuan (informed consent)

menjadi responden sebelum penelitian dilakukan agar subjek mengerti maksud

dan tujuan penelitian. Jika responden bersedia untuk diteliti maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan Jika responden tidak bersedia untuk diteliti

Universitas Sumatera Utara


maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. Peneliti akan

menjaga kerahasiaan responden dengan cara tidak mencantumkan nama

responden pada lembar pengumpulan data (kuesioner). Semua informasi yang

telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2007).

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah

kuesioner. Jenis kuesioner yang digunakan adalah jenis kuesioner tertutup, yaitu

yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden hanya tinggal

membubuhkan tanda check-list () pada kolom yang tersedia.

Kuesioner ini terdiri atas tiga bagian yaitu kuesioner data demografi pasien

hipertensi, kuesioner pernyataan untuk dukungan keluarga dan kuesioner

pernyataan untuk kepatuhan menjalankan pengobatan. Bagian pertama berupa

kuesioner data demografi pasien hipertensi meliputi umur, jenis kelamin, suku,

pendidikan, pekerjaan, penghasilan perbulan, tekanan darah pasien, lama berobat,

merokok/menyirih atau tidak, dan meminum alkohol atau tidak.

Bagian kedua berupa kuesioner untuk dukungan keluarga terdiri dari 20

pernyataan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari

penelitian Lilis Suryani Nainggolan (2008) dengan judul penelitian hubungan

dukungan sosial keluarga terhadap kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik

yang menjalani hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik Medan. Hasil uji

reliabilitas pada kuesioner dukungan sosial keluarga adalah 0,865. Kuesioner ini

peneliti modifikasi sesuai dengan kebutuhan penelitian yang konsepnya mengacu

Universitas Sumatera Utara


dari Friedman (1998) dan House (dalam Setiadi, 2008). Pernyataan dalam

kuesioner meliputi 4 komponen dukungan keluarga yang diterima oleh pasien

hipertensi, berupa dukungan instrumental (1-5), dukungan penilaian (6-10),

dukungan informasional (11-15), dan dukungan emosional (16-20). Semua

pernyataan dalam kuesioner disusun dalam bentuk pernyataan positif dan

menggunakan skala likert dengan 4 pilihan jawaban yang terdiri dari selalu (SL),

sering (SR), kadang-kadang (KD), tidak pernah (TP). Skor nilai yang diberikan

dari 1 sampai 4, dimana jawaban selalu (SL) bernilai 4, sering (SR) bernilai 3,

kadang-kadang (KD) bernilai 2, tidak pernah (TP) bernilai 1. Dengan total skor

20-80. Semakin tinggi jumlah skor maka dukungan keluarga semakin baik.

Berdasarkan rumus statistika untuk mencari panjang kelas yaitu p =

rentang/banyak kelas, dimana p merupakan panjang kelas, rentang didapat dengan

mengurangkan nilai tertinggi dan nilai terendah sehingga didapat 60 dan banyak

kelas dibagi atas 3 kategori kelas untuk dukungan keluarga, maka akan diperoleh

panjang kelas sebesar 20. Dengan p = 20 dan nilai terendah 20 sebagai batas

bawah kelas interval pertama, maka dukungan keluarga dikategorikan atas kelas

interval sebagai berikut: 20-40 adalah dukungan keluarga kurang, 41-60 adalah

dukungan keluarga cukup, 61-80 adalah dukungan keluarga baik.

Bagian ketiga berupa kuesioner untuk kepatuhan menjalankan pengobatan

yang terdiri dari 12 pernyataan. Kuesioner ini diadopsi dari skripsi Betty

Manurung (2011) dengan judul penelitian hubungan pengetahuan pasien

hipertensi dengan kepatuhan pasien dalam pelaksanaan program terapi hipertensi

di Poliklinik Rawat Jalan RSUP Haji Adam Malik Medan. Hasil uji reliabilitas

Universitas Sumatera Utara


pada kuesioner kepatuhan pasien hipertensi adalah 0,896. Kuesioner tersebut

peneliti modifikasi sesuai kebutuhan dan mengacu pada tinjauan pustaka dengan

mengurangi dua item pernyataan dan mengubah beberapa kalimat item pernyataan

yang lain. Semua pernyataan dalam kuesioner disusun dalam bentuk pernyataan

positif dan menggunakan skala likert, dengan 4 pilihan jawaban yang terdiri dari

selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), tidak pernah (TP). Skor nilai yang

diberikan dari 1 sampai 4, dimana jawaban selalu (SL) bernilai 4, sering (SR)

bernilai 3, kadang-kadang (KD) bernilai 2, tidak pernah (TP) bernilai 1. Dengan

total skor 12-48.

Rentang yang didapatkan dari hasil pengurangan nilai tertinggi dan nilai

terendah adalah 36, sedangkan kepatuhan pasien hipertensi dalam menjalankan

pengobatan dibagi atas 2 kategori kelas, maka akan diperoleh panjang kelas

sebesar 18. Dengan p = 18 dan nilai terendah 12 sebagai batas bawah kelas

interval pertama, maka dukungan keluarga dikategorikan atas kelas interval

sebagai berikut: 12-30 adalah tidak patuh, 31-48 adalah patuh.

6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

6.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya

(Azwar, 2004). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur data

dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006). Uji validitas yang

digunakan dalam instrumen ini adalah menggunakan validitas internal rasional

yaitu content validity (validitas isi) yang disusun mengacu pada isi yang

Universitas Sumatera Utara


dikehendaki atau berdasarkan tinjauan pustaka (Setiadi, 2007). Uji validitas

instrumen telah dilakukan oleh dosen keperawatan keluarga Fakultas

Keperawatan USU dan diperoleh hasil bahwa instrumen tersebut valid.

6.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya, yaitu dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok

subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur

dalam diri subjek memang belum berubah (Azwar, 2004). Menurut Notoatmodjo

(2002), reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya

atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan sebelum

pengumpulan data terhadap 10 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi di

Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara. Sepuluh orang responden ini tidak

diikutsertakan lagi sebagai sampel penelitian dalam pengumpulan data.

Uji reliabilitas untuk kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan

menjalankan pengobatan yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai

adalah dengan menggunakan uji Cronbach Alpha. Suatu variabel dianggap

reliabel jika nilai reliabilitas lebih besar dari 0,7 (Polit & Hungler (1996). Nilai

koefisien Cronbach Alpha kuesioner dukungan keluarga adalah 0,887 dan untuk

kuesioner kepatuhan menjalankan pengobatan adalah 0,751. Berdasarkan hasil

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.

7. Metode Pengumpulan Data

Pada tahap awal peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan

penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Universitas Sumatera Utara


Utara, kemudian setelah permohonan izin telah diperoleh, peneliti mengajukan

surat permohonan penelitian ke kepala Puskesmas Indrapura, Kabupaten Batu

Bara. Setelah mendapat izin penelitian maka peneliti melaksanakan pengumpulan

data. Pada saat pengumpulan data, peneliti menentukan calon responden sesuai

dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya. Apabila peneliti telah menemukan

calon responden yang telah memenuhi kriteria maka calon responden diambil

menjadi subyek penelitian. Selanjutnya, peneliti menjelaskan tentang tujuan,

manfaat dan prosedur pengisian kuesioner. Responden yang bersedia diminta

untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Kemudian

responden diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan kuesioner yang

diberikan oleh peneliti dengan menggunakan metode wawancara. Metode

wawancara dipilih karena beberapa hal, antara lain waktu mengantre yang singkat,

responden yang sudah lanjut usia dan mengalami masalah penglihatan, responden

sedang kurang sehat, responden malas membaca dan mengisi kuesioner secara

langsung, dan keinginan responden untuk cepat pulang. Kuesioner yang telah

selesai dijawab diperiksa kelengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi

untuk dianalisa.

8. Analisa Data

Peneliti melakukan pengolahan data setelah semua data pada kuesioner

terkumpul. Proses pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama

editing, yaitu memeriksa kembali kebenaran data yang dikumpulkan. Kuesioner

data demografi pasien, dukungan keluarga, dan kepatuhan menjalankan

pengobatan segera diperiksa kembali setelah selesai pengisian. Kedua coding,

Universitas Sumatera Utara


yaitu memberikan kode berupa angka terhadap data yang terdiri atas beberapa

kategori. Ketiga entri data, yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau database komputer (Hidayat, 2007). Langkah selanjutnya

adalah pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan teknik

komputerisasi yaitu dengan menggunakan uji korelasi Spearman rho.

Pengolahan data dilakukan dengan cara univariat dan bivariat. Pada

penelitian ini analisa data dengan metode statistik univariat digunakan untuk

menganalisa data demografi, variabel independen (dukungan keluarga), dan

variabel dependen (kepatuhan menjalankan pengobatan pada pasien hipertensi).

Data demografi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

Data dukungan keluarga disajikan dalam bentuk skala ordinal yaitu jenis data

kategorik (dukungan keluarga baik, cukup, dan kurang) dan data kepatuhan

menjalankan pengobatan disajikan dalam bentuk skala nominal yaitu jenis data

kategorik (patuh dan tidak patuh) yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi dan persentase.

Analisis bivariat dengan menggunakan uji Spearman rho karena data tidak

berdistribusi normal. Adanya korelasi antar variabel dilihat dari koefisien korelasi

(r). Nilai r berkisar antara -1 sampai +1 untuk menunjukkan derajat hubungan

antara kedua variabel tersebut, dan untuk menentukan apakah terdapat hubungan

yang signifikan antara kedua variabel dengan melakukan pengamatan terhadap

nilai significancy (p) pada hasil analisa. Jika nilai significancy (p) < 0,05 maka

terdapat hubungan bermakna antar variabel yang diuji dan jika nilai significancy

Universitas Sumatera Utara


(p) > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variabel yang

diuji (Dahlan, 2012).

Tabel 4. Panduan Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan


Korelasi, Nilai p, dan Arah Korelasi menurut Dahlan (2012)
No. Parameter Nilai Interpretasi

1. Kekuatan Korelasi (r) 0,0 - <0,2 Sangat lemah


0,2 - <0,4 Lemah
0,4 - <0,6 Sedang
0,6 - <0,8 Kuat
0,8 - 1 Sangat kuat

2. Nilai p P < 0,05 Terdapat korelasi yang


bermakna antara dua variabel
yang diuji.
P > 0,05 Tidak terdapat korelasi yang
bermakna antara dua variabel
yang diuji.

3. Arah Korelasi + (positif) Searah, semakin besar nilai


satu variabel semakin besar
pula nilai variabel lainnya.
- (negatif) Berlawanan arah, semakin
besar nilai satu variabel
semakin kecil nilai variabel
lainnya.

9. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dapat diketahui dengan melihat nilai significancy atau

nilai kemaknaan (p) harus lebih besar dari 0,05 pada uji Shapiro-Wilk (untuk

sampel 50 orang) (Dahlan, 2012). Hasil uji normalitas data pada penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel dukungan keluarga memliki nilai significancy (p)

Universitas Sumatera Utara


sebesar 0,000 (p<0,05) dan variabel kepatuhan memiliki nilai significancy (p)

sebesar 0,000 (p<0,05) yang berarti distribusi data tidak normal.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa uji korelasi yang

digunakan adalah uji Spearman rho karena kedua variabel tidak berdistribusi

normal.

BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan menjalankan pengobatan pada

pasien hipertensi di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara.

1. Hasil Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2013 sampai dengan

2 April 2013 di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara, dan diperoleh

responden sebanyak 41 orang pasien hipertensi yang melakukan rawat jalan atau

Universitas Sumatera Utara


kontrol. Penyajian data hasil penelitian meliputi hasil analisis univariat yang

mencakup distribusi data demografi pasien, distribusi dukungan keluarga dan

kepatuhan menjalankan pengobatan, dan analisis bivariat yaitu pengaruh

dukungan keluarga terhadap kepatuhan menjalankan pengobatan pada pasien

hipertensi.

1.1 Data Demografi Pasien Hipertensi

Deskripsi data demografi 41 pasien hipertensi yang mencakup umur, jenis

kelamin, suku, pendidikan, pekerjaan, penghasilan keluarga perbulan, tekanan

darah, lama berobat, perokok/penyirih, pengonsumsi alkohol. Hasil analisa data

menunjukkan bahwa sebagian besar usia pasien hipertensi berada pada masa

dewasa pertengahan (middle age/ 45-59 tahun) yaitu sebanyak 19 orang (46,3%),

sebagian besar jenis kelamin adalah laki-laki yaitu sebanyak 21 orang (51,2%).

Suku yang paling banyak adalah suku Jawa sebanyak 13 orang (31,7%), sebagian

besar tingkat pendidikan berada pada SMA sebanyak 12 orang (29,3%), jenis

pekerjaan yang terbanyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 11 orang (26,8%),

penghasilan keluarga per bulan >Rp 1.305.000 sebanyak 22 orang (53,7%),

tekanan darah pasien hipertensi terbanyak berada pada grade I (140-159/90-99

mmHg) sebanyak 26 orang (63,4%), dengan lama berobat 1 tahun sebanyak 27

orang (65,9%). Sebagian besar pasien hipertensi tidak merokok/menyirih yaitu

sebanyak 29 orang (70,7%), serta semua pasien hipertensi (100%) tidak

mengonsumsi alkohol.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Data Demografi


Responden di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara (n=41).
No. Karakteristik Data Demografi Responden Frekuensi Persentase
(responden) (%)

Universitas Sumatera Utara


1. Umur
Dewasa muda (elderly adulthood/17-44 3 7,3
tahun)
Dewasa pertengahan (middle age/45-59 19 46,3
tahun)
Lanjut usia (elderly/60-74 tahun) 16 39,1
Lanjut usia tua(old/75-90 tahun) 3 7,3

2. Jenis kelamin
Laki-laki 21 51,2
Perempuan 20 48,8

3. Suku
Mandailing 3 7,3
Jawa 13 31,7
Melayu 9 22,0
Batak 12 29,3
Lain-lain 4 9,7

4. Pendidikan
SD 11 26,8
SMP 10 24,4
SMA 12 29,3
Diploma 3 7,3
Sarjana 3 7,3
Tidak Sekolah 2 4,9
No. Karakteristik Data Demografi Frekuensi Persentase
Responden (responden) (%)
5. Pekerjaan
Ibu rumah tangga 11 26,8
Pegawai negeri 5 12,2
Pegawai swasta 1 2,4
Wiraswasta 9 22,0
Petani 6 14,6
Lain-lain 9 22,0

6. Penghasilan keluarga
< Rp 1.305.000 19 46,3
> Rp 1.305.000 22 53,7

Universitas Sumatera Utara


7. Tekanan darah
Grade I (140-159/90-99 mmHg) 26 63,4
Grade II (160/100 mmHg) 15 36,6

8. Lama berobat
< 1 tahun 14 34,1
1 tahun 27 65,9

9. Perokok/penyirih
Ya 12 29,3
Tidak 29 70,7

10. Pengonsumsi alkohol


Tidak 41 100,0

1.2 Dukungan Keluarga kepada Pasien Hipertensi

Hasil penelitian tentang variabel dukungan keluarga kepada pasien

hipertensi dapat dilihat pada tabel 7 yaitu pasien hipertensi yang memiliki

dukungan keluarga baik sebanyak 19 orang (46,3%), dukungan keluarga cukup

sebanyak 16 orang (39,1%), dan dukungan keluarga kurang sebanyak 6 (14,6%).

Tabel 7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Pasien Hipertensi


Berdasarkan Dukungan Keluarga kepada Pasien Hipertensi di
Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara (n=41).
No. Dukungan Keluarga Frekuensi Persentase
(Responden) (%)
1. Baik (61-80) 19 46,3
2. Cukup (41-60) 16 39,1
3. Kurang (20-40) 6 14,6
Jumlah 41 100,0

1.3 Kepatuhan Menjalankan Pengobatan Pasien Hipertensi

Universitas Sumatera Utara


Hasil penelitian tentang kepatuhan menjalankan pengobatan pasien

hipertensi dapat dilihat pada tabel 8 yaitu pasien hipertensi patuh sebanyak 31

orang (75,6%) dan pasien hipertensi tidak patuh sebanyak 10 orang (24,4%).

Tabel 8. Distribusi Frekuensi dan Persentase Pasien Hipertensi


Berdasarkan Kepatuhan Menjalankan Pengobatan di Puskesmas
Indrapura Kabupaten Batu Bara (n=41).
No. Kepatuhan Pasien Frekuensi Persentase
(Responden) (%)
1. Tidak patuh (12-30) 10 24,4
2. Patuh (31-48) 31 75,6
Jumlah 41 100,0

1.4 Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Menjalankan

Pengobatan pada Pasien Hipertensi

Hasil penelitian pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan pasien

menjalankan pengobatan dapat dilihat pada tabel 9. Hasil analisa data

menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0.012 lebih kecil dari nilai significancy (p)

yaitu 0,05 (p<0,05) maka Ha diterima. Hipotesa kerja (Ha) yang berbunyi Ada

pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan menjalankan pengobatan pada

pasien hipertensi di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara diterima. Nilai

koefisien korelasi Spearman atau r sebesar 0,388. Berdasarkan tabel panduan

interpretasi hasil uji hipotesis menurut Dahlan (2012) menunjukkan bahwa

pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan menjalankan pengobatan

memiliki arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah.

Tabel 9. Hasil Analisa Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan


Menjalankan Pengobatan pada Pasien Hipertensi di Puskesmas
Indrapura Kabupaten Batu Bara (n=41)
Variabel 1 Variabel 2 r p-Value Keterangan

Universitas Sumatera Utara


Arah korelasi
Kepatuhan positif dengan
Dukungan
menjalankan 0,388 0,012 kekuatan
keluarga
pengobatan korelasi yang
lemah

2. Pembahasan

2.1 Dukungan Keluarga kepada Pasien Hipertensi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien hipertensi di

Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara mendapatkan dukungan keluarga yang

baik yaitu sebanyak 19 orang (46,3%), dukungan keluarga yang cukup sebanyak

16 orang (39,1%), dan dukungan keluarga kurang sebanyak 6 orang (14,6%). Hal

ini berarti sebagian besar keluarga memberikan dukungan yang baik dalam

merawat pasien hipertensi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Pasaribu (2012) yang meneliti

tentang hubungan dukungan keluarga dan karakteristik penderita TB Paru dengan

kesembuhan pada pengobatan TB paru di wilayah kerja Puskesmas Polonia

Medan, yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan

keluarga dengan kesembuhan pengobatan dan dukungan keluarga merupakan

variabel yang paling dominan berhubungan dengan tingkat kesembuhan

pengobatan.

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga

terhadap penderita yang sakit (Friedman, 2010, dalam Nainggolan, dkk, 2012).

Dukungan keluarga merupakan bagian dari pasien yang paling dekat dan tidak

dapat dipisahkan. Pasien akan merasa senang dan tentram apabila mendapat

Universitas Sumatera Utara


perhatian dan dukungan dari keluarganya, karena dengan dukungan tersebut akan

menimbulkan kepercayaan dirinya untuk menghadapi atau mengelola penyakitnya

dengan lebih baik (Nainggolan, dkk, 2012).

Dukungan sosial keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antara

keluarga dengan lingkungan sosial (Friedman, 1998, dalam Setiadi, 2008). Hasil

penelitian Ginting (2010) menyebutkan bahwa pengetahuan dan upaya

pencegahan yang dilakukan lansia mengenai hipertensi sudah baik dikarenakan

adanya dukungan dari keluarga dan lingkungan.

Keluarga merupakan jaringan yang mempunyai hubungan erat dan bersifat

mandiri, dimana masalah-masalah seorang individu menyusup dan

mempengaruhi anggota keluarga yang lain dan seluruh sistem. Keluarga

merupakan sistem pendukung yang vital bagi individu-indidu (Setyowati &

Murwani, 2008).

Keluarga berfungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota

keluarganya agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Dengan berbicara tentang

kekhawatiran dan keprihatinan, anggota keluarga lebih bisa mendukung dan

membantu orang yang memiliki tekanan darah tinggi (National Kidney

Foundation, 2013).

Keluarga yang peduli akan kesehatan anggota keluarganya yang menderita

hipertensi, maka ia akan memperhatikan pemberian makanan, ataupun pengobatan

demi meningkatkan kesehatan anggota keluarganya (Setiawati & Dermawan,

2008). Berdasarkan hasil penelitian Hutapea (2006), menunjukkan bahwa

perhatian atas kemajuan pengobatan yang diberikan keluarga memiliki pengaruh

Universitas Sumatera Utara


yang paling besar terhadap peningkatan kepatuhan minum obat anti tuberculosis

(OAT) pada penderita TB paru.

Keluarga mempunyai hubungan yang kuat dengan status kesehatan anggota

keluarganya dan merupakan sumber pendukung utama bagi anggota keluarganya

yang menderita hipertensi. Dukungan yang diberikan menunjukkan perhatian dan

kepedulian keluarga sehingga pasien hipertensi akan termotivasi untuk

menjalankan pengobatan dengan baik dan benar.

2.2 Kepatuhan Menjalankan Pengobatan Pasien Hipertensi

Hasil analisa data penelitan tentang kepatuhan menjalankan pengobatan

pada pasien hipertensi menunjukkan bahwa sebagian besar pasien patuh dalam

menjalankan pengobatan yaitu sebanyak 31 orang (75,6%), dan pasien tidak patuh

sebanyak 10 orang (24,4%).

Kepatuhan didefinisikan sebagai seberapa baik perilaku seseorang dalam

menggunakan obat, mengikut i diet atau mengubah gaya hidup sesuai dengan tata

laksana terapi (WHO, 2003 dalam Norman, 2012). Kepatuhan seorang pasien

yang menderita hipertensi dilihat berdasarkan kepatuhan dalam meminum obat

antihipertensi, adanya peran aktif pasien dan kesediaannya untuk memeriksakan

kesehatannya ke dokter sesuai dengan jadwal yang ditentukan serta perubahan

gaya hidup sehat yang dianjurkan (Burnier, 2001 dalam Manurung, 2011).

Hasil penelitian Adriansyah (2010) menjelaskan tentang faktor yang

berpengaruh terhadap ketidakpatuhan pasien dalam dalam melaksanakan terapi

obat adalah usia, pendidikan, lamanya menderita hipertensi, tingkat kesembuhan

yang telah dicapai pasien, rutinnya pasien melakukan check up, adanya reaksi

Universitas Sumatera Utara


obat merugikan yang dirasakan oleh pasien, pasien menjalani pengobatan lain

serta mahalnya biaya pengobatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 12 orang (29,3%) pasien

hipertensi dengan tingkat pendidikan SMA, tingkat SMP sebanyak 10 orang

(24,4%), tingkat SD sebanyak 11 orang (26,8%), tingkat Diploma sebanyak 3

orang (7,3%), dan tingkat Sarjana sebanyak 3 orang (7,3%), serta tidak sekolah

sebanyak 2 orang (4,9%). Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kepatuhan

seseorang, semakin rendah tingkat pendidikan maka semakin tidak patuh

penderita untuk berobat karena rendahnya pendidikan seseorang sangat

mempengaruhi daya serap seseorang dalam menerima informasi. Semakin tinggi

pendidikan seseorang maka semakin besar kemampuan menyerap, menerima atau

mengadopsi informasi (Budiman, dkk, 2013). Sedangkan menurut Adriansyah

(2010) bahwa pasien yang hanya mengenyam pendidikan sampai sebatas tingkat

dasar (SD-SMP) umumnya patuh terhadap instruksi yang diberikan oleh dokter

yang menanganinya, adanya rasa takut akan semakin parahnya penyakitnya jika

tidak diobati secara intensif juga mendasari mereka untuk tetap patuh terhadap

terapi yang sedang mereka jalankan.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pekerjaan yang paling

banyak adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 11 orang (26,8%) dengan

penghasilan paling banyak sebesar > Rp 1.305.000 yaitu sebanyak 22 orang

(53,7%). Menurut Health Care Compliance Program (HCCP, 2007 dalam

Manurung, 2011), menyebutkan bahwa dengan financial yang baik dapat

menambah kepatuhan penderita hipertensi dalam pengontrolan tekanan darah.

Universitas Sumatera Utara


Tingkat penghasilan yang tinggi akan lebih memudahkan orang dalam melakukan

tindakan pencegahan hipertensi karena penghasilan yang tinggi dapat

memudahkan membeli dan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan sayuran

serta buah-buahan yang baik untuk kesehatan.

Pada penelitian ini juga terdapat pasien hipertensi yang tidak patuh yaitu

sebanyak 10 orang (24,4%). Berdasarkan hasil wawancara singkat dengan pasien

hipertensi, didapatkan bahwa pasien hipertensi sering mengonsumsi ikan asin

karena harganya murah dan jarang mengonsumsi buah-buahan, mereka mengakui

sering menambahkan sendiri garam pada makanannya agar terasa lebih enak dan

tidak hambar. Hal lainnya yang juga menyebabkan ketidakpatuhan adalah masih

banyak pasien hipertensi yang merokok yaitu sebanyak 29 orang (70,7%).

Menurut Bustan (2007) bahwasanya kepatuhan terkait dengan berbagai

faktor penyebabnya, mungkin karena: 1) Jenuh, harus tiap hari makan obat dan

terus menerus, 2) Kesulitan makan obat banyak sekali (misalnya 3 kali sehari) dan

banyak setiap hari (dipecahkan dengan memberikan obat long lasting drug, cukup

makan sekali sehari), 3) Alasaan efek samping (hiccup/ batuk), 4) Alasan

kesulitan membawa obat keluar rumah atau dalam perjalanan, 5) Biaya,

ketidakmampuan menebus obat. Menurut hasil penelitian Norman (2012),

disebutkan bahwa pasien tidak patuh dikarenakan dalam dua minggu terakhir

pasien pernah tidak meminum obat antihipertensi secara rutin. Hal lain disebutkan

bahwa ketika pasien ingin mengambil obat puskesmas sedang tidak beroperasi

sedangkan untuk membeli obat ke apotek pasien tidak memiliki biaya sehingga

obat baru dapat pasien minum setelah kembali ke puskesmas.

Universitas Sumatera Utara


Kepatuhan menjalankan pengobatan merupakan perilaku yang sangat

diperlukan pada pasien hipertensi untuk mempertahankan dan meningkatkan

kesehatannya agar dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat penyakit

hipertensi dan agar tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut.

2.3 Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Menjalankan

Pengobatan pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Indrapura Kabupaten

Batubara

Hasil analisa data penelitian pengaruh dukungan keluarga terhadap

kepatuhan menjalankan pengobatan pada pasien hipertensi di Puskesmas

Indrapura Kabupaten Batubara menunjukkan bahwa nilai p pada kolom sig. 2-

tailed sebesar 0.012 lebih kecil dari nilai significancy (p) yaitu 0.05 (p<0,05) yang

berarti ada pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan menjalankan

pengobatan pada pasien hipertensi.

Hasil penelitian ini sejalan juga dengan hasil penelitian Nainggolan, dkk

(2012) yang berjudul Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diit

Rendah Garam dan Keteraturan Kontrol Tekanan Darah pada Penderita

Hipertensi di Poliklinik RSUD Tugurejo Semarang. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga

dengan kepatuhan diit rendah garam dengan nilai p=0,017 (p<0,05) tetapi tidak

ada hubungan antara dukungan keluarga dengan keteraturan kontrol tekanan darah

dengan nilai p=0,697 (p>0,05). Menurut Friedman (1998) bahwa keluarga sangat

berperan penting bagi setiap aspek perawatan kesehatan anggota keluarga.

Universitas Sumatera Utara


Dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap kesehatan pasien

hipertensi. Keluarga dipandang sebagai suatu sistem sehingga bila terjadi

gangguan pada salah satu anggota keluarga maka dapat mempengaruhi seluruh

sistem. Sebaliknya disfungsi keluarga dapat pula menjadi salah satu penyebab

gangguan pada anggota keluarga (Friedman, 1998).

Keluarga memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan

seorang individu yang dapat menentukan berhasil tidaknya kehidupan individu

tersebut. Keluarga merupakan sistem pendukung yang vital bagi anggota

keluarga. Dukungan yang diberikan yaitu dukungan instrumental, dukungan

penilaian, dukungan informasional, dan dukungan emosional. (Friedman, 1998).

Dukungan instrumental misalnya dengan mengusahakan dana,

memperhatikan makanan yang dikonsumsi, menganjurkan minum obat teratur,

menyediakan obat-obatan hipertensi dan menemani berobat. Hal ini sesuai dengan

Cohen dan Syme (1985, dalam Chandra. 2009) dukungan instrumental adalah

bantuan yang diberikan secara langsung dalam bentuk nyata, bersifat fasilitas atau

materi dan non materi misalnya menyediakan fasilitas yang diperlukan,

meminjamkan uang, memberikan makanan, permainan, atau yang lain termasuk

didalamnya memberikan peluang dan waktu. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian Chandra (2009) yang berjudul pengaruh dukungan sosial keluarga

terhadap kesembuhan penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) di Pusat

Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar RSUD dr Fauziah Bireun Tahun 2009.

Berdasarkan uji statistik regresi logistik bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara dukungan instrumental terhadap kesembuhan penderita PTSD.

Universitas Sumatera Utara


Hasil penelitian yang dilakukan, dukungan instrumental yang paling

banyak dilakukan keluarga kepada pasien hipertensi adalah menganjurkan pasien

untuk minum obat secara teratur yaitu sebanyak 20 orang (48,8%). Menurut

penelitian Adriansyah (2010), pasien hipertensi sering lupa dan jenuh untuk

meminum obatnya. Oleh karena itu, dukungan yang diberikan keluarga berupa

anjuran meminum obat secara teratur berpengaruh untuk meningkatakan

kepatuhan pasien hipertensi.

Dukungan penilaian misalnya dengan memberikan pujian, membantu

memecahkan masalah, membandingkan dengan orang lain, mengingatkan anjuran

dokter, dan tanggap terhadap masalah pasien hipertensi. Berdasarkan uji statistik

regresi logistik pada penelitian Chandra (2009) menujukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara dukungan penilaian terhadap kesembuhan PTSD.

Menurut Cohen dan Syeme (1985, dalam Chandra, 2009) dukungan penilaian

adalah dukungan dalam bentuk penilaian yang positif, penguatan (pembenaran)

untuk melakukan sesuatu, umpan balik atau menunjukkan perbandingan yang

membuka wawasan seseorang yang sedang dalam keadaan terganggu.

Hasil penelitian yang dilakukan, dukungan penilaian yang sering diberikan

keluarga adalah mengingatkan pasien hipertensi untuk mematuhi anjuran dokter

dan perawat (petugas kesehatan) yaitu sebanyak 19 orang (46,4%). Proses

perbandingan dilakukan agar pasien hipertensi terbuka wawasannya dan merasa

termotivasi menjalankan pengobatan. Tetapi pada penelitian ini sebanyak 48,8%

keluarga masih jarang (kadang-kadang) melakukan perbandingan pasien

hipertensi dengan orang lain yang tidak teratur menjalankan pengobatan.

Universitas Sumatera Utara


Dukungan informasional berupa pemberian informasi tentang upaya-upaya

dalam menjalankan pengobatan, memberitahukan makanan dan minuman yang

harus dibatasi. Pada hasil penelitian Agrina, dkk (2011) sebanyak 56,7% pasien

hipertensi tidak patuh dalam melakukan diet hipertensi. Hal ini dapat dipengaruhi

oleh pengetahuan ataupun sikap penderita hipertensi itu sendiri. Pengetahuan yang

kurang dikarenakan kurangnya informasi yang diperoleh oleh penderita, baik dari

petugas kesehatan maupun media cetak atau elektronik. Hasil penelitian Ginting

(2006), yang berjudul hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan diet

hipertensi pada lansia di Kecamatan Medan Johor menyatakan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan diet hipertensi.

Sehingga penting bagi keluarga dan petugas kesehatan untuk memberikan

informasi tentang pengobatan hipertensi untuk meningkatkan kepatuhan pasien.

Pada hasil penelitian yang dilakukan, dukungan informasional yang banyak

dilakukan adalah sebanyak 58,5% keluarga selalu mengingatkan untuk membatasi

minuman berkafein, 46,3% keluarga mengingatkan untuk membatasi konsumsi

natrium, 41,5 % keluarga yang memberikan informasi tentang upaya menjalankan

pengobatan yang baik dan benar, 41,5% keluarga yang melarang pasien hipertensi

mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, dan 36,6% keluarga yang

mengingatkan untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol

tinggi. Secara keseluruhan, dukungan informasional yang diberikan keluarga

sudah baik, keluarga mengetahui makanan dan minuman apa yang sebaiknya

dihindari anggota keluarganya yang menderita hipertensi. Menurut Adriansyah

(2010), pasien yang telah mendapatkan informasi yang cukup 15 kali cenderung

Universitas Sumatera Utara


untuk lebih patuh terhadap pola pengobatannya daripada pasien yang tidak

mendapatkan informasi mengenai penyakitnya. Pemberian informasi yang cukup

memungkinkan pasien mengetahui tentang penyakitnya sehingga termotivasi

dalam menjalakan pengobatannya.

Dukungan emosional misalnya dengan memberikan perhatian dan

dukungan, kedekatan dan kehangatan yang membuat pasien merasa dicintai dan

disayangi, bersimpati dan empati terhadap persoalan yang dihadapi pasien

hipertensi, dan memberikan nasihat dan peringatan. Dukungan emosional yang

kurang dapat menurunkan motivasi pasien untuk melakukan perawatan kesehatan.

Sedangkan dukungan yang baik akan meningkatkan motivasi pasien untuk

melakukan perawatan kesehatan dalam hal kepatuhan menjalankan pengobatan

hipertensi (Nainggolan, dkk, 2012). Dukungan keluarga berpengaruh positif pada

penyesuaian terhadap kejadian dalam kehidupan yang penuh dengan stres

(Setiadi, 2008).

Pada penelitian ini, dukungan emosional merupakan dukungan yang lebih

menonjol. Keluarga sering memberikan nasihat dan peringatan untuk memotivasi

pasien mengontrol tekanan darahnya yaitu sebanyak 24 orang (58,6%), dukungan

emosional lainnya yang sering dilakukan adalah memberikan perhatian dan

dukungan agar pasien hipertensi termotivasi menjalankan pengobatan dengan

sungguh-sungguh (51,2%), mempunyai kedekatan dan kehangatan dalam keluarga

yang membuat psien hipertensi merasa dicintai dan disayangi (48,8%), keluarga

memberikan semangat dan dukungan jika pasien mulai malas mengikuti

Universitas Sumatera Utara


pengobatan (43,9%), dan keluarga mendengarkan keluh kesah pasien hipertensi

(41,5%).

Dukungan emosional adalah bentuk dukungan dimana keluarga sebagai

tempat pemulihan yang aman dan damai untuk beristirahat dan membantu secara

psikologis untuk menstabilkan emosi dam mengendalikan diri. Dukungan

keluarga terutama dukungan emosional secara tidak langsung akan mempunyai

manfaat emosional yang akan memberikan kekuatan pada diri seseorang

(Simbolon, 2011).

Berdasarkan beberapa hasil penelitian ditemukan bahwa banyak faktor

yang menyebabkan ketidakpatuhan dalam menjalankan pengobatan. Oleh karena

itu, keluarga sebagai sumber pendukung bagi anggota keluarga perlu berperan

aktif menjalankan fungsi perawatan kesehatannya sehingga pasien hipertensi

dapat meningkatkan kepatuhannya dalam menjalankan pengobatan. Semakin baik

dukungan keluarga yang diberikan maka semakin meningkatkan kepatuhan pasien

hipertensi dalam menjalankan pengobatan.

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh dukungan keluarga terhadap

kepatuhan menjalankan pengobatan pada pasien hipertensi di Puskesmas

Indrapura Kabupaten Batu Bara, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


1.1 Pasien hipertensi di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara memiliki

dukungan keluarga paling banyak berada pada kategori baik yaitu sebanyak

19 orang (46,3%).

1.2 Sebagian besar pasien hipertensi di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu

Bara patuh dalam menjalankan pengobatan yaitu sebanyak 31 orang

(75,6%).

1.3 Hasil analisa data penelitian dengan menggunakan Spearman rho

menunjukkan bahwa ada pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan

menjalankan pengobatan pada pasien hipertensi di Puskesmas Indrapura

Kabupaten Batu Bara dengan arah korelasi positif dan kekuatan korelasi

yang lemah.

2. Saran

2.1 Kepada Puskesmas perlu menyusun program terkait pentingnya dukungan

keluarga dalam upaya meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi dalam

menjalankan pengobatan, misalnya program perawatan kesehatan

masyarakat (perkesmas).

2.2 Kepada tenaga kesehatan agar lebih aktif melibatkan keluarga dalam

merawat pasien hipertensi serta memberikan penyuluhan kepada

masyarakat agar keluarga lebih memahami tentang pentingnya setiap

program pengobatan yang dianjurkan kepada pasien hipertensi.

2.3 Kepada anggota keluarga agar dapat memberikan motivasi dan mendukung

pasien hipertensi dengan meningkatkan upaya-upaya yang mengarah pada

kepatuhan pasien hipertensi.

Universitas Sumatera Utara


2.4 Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk menganalisa dukungan

keluarga apa yang lebih berpengaruh terhadap kepatuhan pasien hipertensi.

Atau membandingkan faktor apa yang lebih berpengaruh misalnya antara

faktor pendidikan kesehatan dan faktor dukungan keluarga.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Adriansyah. (2010). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Ketidakpatuhan


Pasien Penderita Hipertensi pada Pasien Rawat Jalan di RSU H. Adam
Malik Medan. Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi USU. Diakses pada
tanggal 24 September 2012, dari http://repository.usu.ac.id

Agrina, R. S. S., & Hairitama, R. (2011). Kepatuhan Lansia Penderita Hipertensi


dalam Pemenuhan Diet Hipertensi. Skripsi. Riau: Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Riau. Diakses pada tanggal 15 September 2012,
dari http://lib.unri.ac.id

Anggraini, A. D., Waren, A., Situmorang, E., Asputra, H., & Siahaan, S. S.
(2009). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi
pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang
Periode Januari sampai Juni 2008. Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Diakses pada tanggal 18 September 2012, dari
http://yayanakhyar.wordpress.com

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Azwar, S. (2004). Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2.
Jakarta: EGC

Budiman, A., Khambri, D., Bachtiar, H. (2013). Faktor yang Mempengaruhi


Kepatuhan Berobat Pasien yang Diterapi dengan Tamoxifen Setelah
Operasi Kanker Payudara. Jurnal Kesehatan Andalas. Diakses pada
tanggal 5 Juli 2013, dari http://jurnal.fk.unand.ac.id

Bustan, M. N. (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Carpenito, L. J. (2009). Diagnosis Keperawatan: Aplikasi pada Praktik Klinis,


Edisi 9. Jakarta: EGC.

Chandra, Z. A. (2009). Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap


Kesembuhan penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) di Pusat
Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar RSUD dr. Fauziah Bireun Tahun
2009. Tesis. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. Diakses pada
tanggal 3 Juli 2013 dari http://repository.usu.ac.id

Universitas Sumatera Utara


Chobanian, A. V., et al. (2004). The Seventh Report of The Joint National
Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High
Blood Pressure, National Institutes of Health. Diakses pada tanggal 17
September 2010, dari www.nhlbi.nih.gov

Dahlan, M. S. (2012). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,


Bivariat, dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan
SPSS, Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktek. Jakarta:


EGC.

Ginting, F. (2010). Hubungan Antara Pengetahuan dengan Cara Pencegahan


Hipertensi pada Lansia di Kecamatan Medan Johor. Skripsi. Medan:
Fakultas Keperawatan USU. Diakses pada tanggal 24 September 2012,
dari http://repository.usu.ac.id

Hidayat, A. A. A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis


Data. Jakarta: Salemba Medika.

Hutapea, T. P. (2006). Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan


Minum Obat Anti Tuberkulosis. RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang. Diakses
pada tanggal 5 November 2012, dari www.jurnalrespirologi.org

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Hipertensi Penyebab


Kematian Nomor Tiga. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Diakses pada tanggal 4 Februari 2013, dari www.depkes.go.id

Manurung, B. (2011). Hubungan Pengetahuan Pasien Hipertensi Dengan


Kepatuhan Pasien Dalam Pelaksanaan Program Terapi Hipertensi Di
Poliklinik Rawat Jalan Rsup Haji Adam Malik Medan. Skripsi. Medan:
Fakultas Keperawatan USU. Diakses pada tanggal 24 September 2012,
dari http://repository.usu.ac.id

Mubarak, W. I., Chayatin, N., & Santoso, B. A. (2009). Ilmu Keperawatan


Komunitas: Konsep dan Aplikasi, Buku 2. Jakarta: Salemba Medika.

Muttaqin, A. (2009). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan


Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.

Nainggolan, D. F. P., Arniyati, Y., Supriyono, M. (2012). Hubungan Dukungan


Keluarga dengan Kepatuhan Diit Rendah Garam dan Keteraturan Kontrol
Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Poliklinik RSUD Tugurejo
Semarang. Skripsi. Semarang: PSIK STIKES Telogorejo. Diakses pada
tanggal 6 Juli 2013, dari ejournal.stikestelogorejo.ac.id

Universitas Sumatera Utara


Nainggolan, L. S. (2008). Hubungan Dukungan Sosial Keluarga terhadap
Kepatuhan Diet pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani
Hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik Medan. Skripsi. Medan: PSIK FK
USU.

National Kidney Foundation. (2013). High Blood Pressure: The Role of the
Family. New York. The The National Kidney Foundation. Diakses pada
tanggal 7 Juli 2013, dari http://www.kidney.org

Niven, N. (2000). Psikologi Kesehatan: Pengantar Untuk Perawat & Profesional


Kesehatan Lain. Jakarta: EGC.

Norman, K. F. (2012). Pengaruh Ceramah Kesehatan terhadap Kepatuhan dan


Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Puskesmmas Kecamatan Beji Kota
Depok Tahun 2012. Skripsi. Depok: Program Studi Farmasi FMIPA UI.
Diakses pada tanggal 6 Juli 2013, dari http://lontar.ui.ac.id

Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Osamor, P. E., Owumi, B. E. (2011). Factors Associated with Treatment


Compliance in Hypertension in Southwest Nigeria. Nigeria: Journal of
Health Population Nutrition. Diakses pada tanggal 9 November 2012, dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov

Palmer, A. (2007). Simple Guide: Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga.

Pasaribu, M. (2012). Hubungan Dukungan Keluarga dan Karakteristik Penderita


TB Paru dengan Kesembuhan pada Pengobatan TB Paru di Wilayah
Kerja Puskesmas Polonia Medan. Tesis. Medan: Fakultas Kesehatan
Masyarakat USU. Diakses pada tanggal 3 Juli 2013, dari
http://repository.usu.ac.id

Polit, F. D., & Hungler, B. P. (1996). Essentials of Nursing Research: Methods,


Appraisal, and Utilization, 4th Edition. Philadelphia: Lippincott.

Price, S. A., & Wilson, Lorraine M. (2006). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit, Edisi 6, Volume 1. Jakarta: EGC.

Ridwan, M. (2009). Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer Hipertensi.


Semarang: Pustaka Widyamara.

Universitas Sumatera Utara


Rusdi, Isnawati, N. (2009). Awas! Anda Bisa Mati Cepat Akibat Hipertensi &
Diabetes. Jogjakarta: Power Books.

Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

---------. (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Setyowati, S., Murwani, A. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga: Konsep dan


Aplikasi Kasus. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Sheps, S. G. (2005). Mayo Clinic Hipertensi: Mengatasi Tekanan Darah Tinggi.


Jakarta: PT Intisari Mediatama.

Simbolon, P. (2011). Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian ASI


Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Gurilla PematangSiantar. Tesis.
Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. Diakses pada tanggal 3 Juli
2013, dari http://repository.usu.ac.id

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik.


Jakarta: EGC.

Suprianto, P. K., Arna, Y. D., & Kuspiantiningsih, T. (2009). Hubungan


Dukungan Sosial Keluarga dengan Kepatuhan Menjalankan Program
Pengobatan Pasien Hipertensi di URJ Jantung RSU Dr. Soetomo
Surabaya. Jurnal Keperawatan Vol II No 2. ISSN 1979-8091. Diakses
pada tanggal 18 September 2012, dari jurnal.pdii.lipi.go.id

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Pengaruh Dukungan


Keluarga terhadap Kepatuhan Menjalankan Pengobatan pada Pasien
Hipertensi di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batubara

Saya yang bernama Miranti Lubis/ 091101015 adalah mahasiswi Program

S-1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang sedang

melakukan penelitian tentang Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan

Menjalankan Pengobatan pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Indrapura

Kabupaten Batubara. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam

menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Ilmu Keperawatan USU.

Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi

responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon kesediaannya untuk

mengisi kuesioner ini dengan jujur. Jika bersedia, silakan menandatangani lembar

persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Bapak/Ibu.

Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga

Bapak/Ibu bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun. Semua

informasi yang Bapak/Ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan

dipergunakan dalam penelitian ini. Terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu dalam

penelitian ini.

Medan, Februari 2013

Peneliti Responden

(Miranti Lubis) ( )

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2
INSTRUMEN PENELITIAN

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN


MENJALANKAN PENGOBATAN PADA PASIEN HIPERTENSI DI
PUSKESMAS INDRAPURA KABUPATEN BATUBARA

Kode (diisi oleh peneliti) :

Tanggal :

A. Kuesioner Data Demografi

Petunjuk:
1. Jawablah setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda
checklist () pada tempat yang telah disediakan.
2. Tiap pernyataan diisi dengan satu jawaban.

1. Umur : . tahun

2. Jenis Kelamin :( ) Laki-laki ( ) Perempuan

3. Suku :

4. Pendidikan :( ) SD ( ) Diploma

( ) SMP ( ) Sarjana

( ) SMA ( ) Lain-lain

5. Pekerjaan :( ) Ibu Rumah Tangga

( ) Buruh

( ) Pegawai Negeri

( ) Pegawai Swasta

( ) Wiraswasta

( ) Petani

( ) Lain-lain (sebutkan)

Universitas Sumatera Utara


6. Penghasilan keluarga per bulan : ( ) < Rp 1.305.000

( ) > Rp 1.305.000

7. Tekanan darah pasien :( ) Grade I (140-159/90-99 mmHg)

( ) Grade II ( 160/100 mmHg)

8. Lama berobat : bulan

9. Bapak/Ibu merokok/menyirih :( ) Ya ( ) Tidak

10. Bapak/Ibu minum alkohol :( ) Ya ( ) Tidak

B. Kuesioner Dukungan Keluarga

Petunjuk:
1. Jawablah setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda
checklist () pada tempat yang telah disediakan.
2. Tiap pernyataan diisi dengan satu jawaban.
Keterangan:
TP : Tidak Pernah
KD : Kadang-kadang
SR : Sering
SL : Selalu

No. Pernyataan TP KD SR SL

1. Keluarga saya mengusahakan dana yang diperlukan


untuk biaya pengobatan dan perawatan saya
2. Keluarga memperhatikan setiap jenis makanan yang
saya konsumsi sesuai pengobatan saya
3. Keluarga menganjurkan saya untuk minum obat
secara teratur
4. keluarga mengusahakan untuk menyediakan obat-
obatan hipertensi yang saya butuhkan
5. Keluarga saya mempunyai cukup waktu untuk
menemani saya berobat/kontrol

Universitas Sumatera Utara


6. Keluarga saya memberikan pujian ketika saya
menjalankan pengobatan dengan sungguh-sungguh
7. Keluarga membantu saya memecahkan setiap
masalah dan kendala dalam menjalankan
pengobatan
8. Keluarga membandingkan saya dengan orang lain
yang tidak teratur menjalankan pengobatan sehingga
membuat saya termotivasi
9. Keluarga saya mengingatkan saya untuk mematuhi
anjuran dokter dan perawat (petugas kesehatan)
10. Keluarga saya tanggap terhadap setiap masalah yang
saya alami selama dirawat di rumah
11. Keluarga memberikan saya informasi tentang upaya-
upaya dalam menjalankan pengobatan dengan baik
dan benar
12. Keluarga mengingatkan saya untuk membatasi
sumber natrium untuk saya konsumsi seperti garam
dapur, kacang-kacangan, biskuit, mi instan
13. Keluarga mengingatkan saya untuk membatasi
minuman yang berkafein seperti kopi
14. Keluarga mengingatkan agar saya tidak
mengkonsumsi makanan yang mengandung
kolesterol seperti udang, daging, dll
15. Keluarga melarang saya mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung lemak
16. Perhatian dan dukungan dari keluarga membuat saya
termotivasi untuk menjalankan pengobatan dengan
sungguh-sungguh
17. Kedekatan dan kehangatan dalam keluarga membuat
saya merasa dicintai dan disayangi sehingga saya
merasa tenang dan termotivasi dalam menjalankan
pengobatan saya
18. keluarga saya mendengarkan apa yang menjadi
keluh kesah saya selama menjalani pengobatan
19. Keluarga memberikan semangat dan dukungan
ketika saya mulai malas mengikuti pengobatan saya
20. Nasihat dan peringatan dari keluarga memotivasi
saya untuk mengontrol tekanan darah saya

Universitas Sumatera Utara


C. Kuesioner Kepatuhan Menjalankan Pengobatan

Petunjuk:
1. Jawablah setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda
checklist () pada tempat yang telah disediakan.
2. Tiap pernyataan diisi dengan satu jawaban.
Keterangan:
SL : Selalu
SR : Sering
KD : Kadang-kadang
TP : Tidak Pernah
No. Pernyataan SL SR KD TP
1. Saya melakukan kontrol tekanan
darah ke petugas kesehatan sesuai
jadwal
2. Saya minum obat antihipertensi
sesuai anjuran petugas kesehatan
3. Saya mengatur porsi makan dan
pola makan untuk mengatur menu
gizi seimbang
4. Saya menghindari makanan yang
berlemak
5. Saya menghindari makanan cepat
saji seperti makanan kaleng dan
makanan yang diasinkan
6. Saya mengurangi konsumsi garam
dapur dalam sajian makanan sehari-
hari
7. Saya rajin makan sayuran dan
buah-buahan
8. Saya mengurangi konsumsi
minuman berkafein seperti kopi

Universitas Sumatera Utara


9. Saya berolahraga setiap hari
10. Saya mengatur jadwal berolahraga
setiap minggu secara teratur dan
menetap
11. Saya menghindari stres dengan
melakukan refreshing
12. Saya mengatur waktu agar dapat
beristirahat dengan cukup

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3

ANGGARAN DANA PENELITIAN

No Kegiatan Biaya

1 PROPOSAL

Biaya internet Rp 50.000


Kertas A4 2 rim Rp 60.000
Fotocopy sumber-sumber daftar
Rp 40.000
pustaka
Fotocopy memperbanyak Rp 80.000
proposal Rp 100.000
Sidang Proposal

2 PENGUMPULAN DATA

Transportasi Rp 150.000
Fotocopy kuesioner Rp 25.000
Cenderamata Rp 127.500
Kue Rp. 88.000

3 ANALISA DATA DAN


PENGUMPULAN LAPORAN

Kertas A4 2 rim
Rp 70.000
Penjilidan
Fotocopy laporan penelitian Rp 100.000
Print Skripsi Rp 100.000
Fotokopy memperbanyak skripsi Rp 20.000
Sidang skripsi Rp 30.000
Rp 225.000

4 BIAYA TAK TERDUGA Rp 150.000

5 TOTAL Rp 1.440.500

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9

Uji Reliabilitas

Reliabilitas Dukungan Keluarga

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.887 20

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

DK1 2.70 1.059 10

DK2 2.60 .843 10

DK3 3.10 .738 10

DK4 2.50 1.080 10

DK5 2.80 1.033 10

DK6 2.40 .843 10

DK7 2.80 .789 10

DK8 1.70 .949 10

DK9 3.00 .816 10

DK10 3.00 .816 10

DK11 2.40 1.075 10

DK12 3.00 .816 10

Universitas Sumatera Utara


DK13 3.20 1.135 10

DK14 3.20 .632 10

DK15 3.20 .632 10

DK16 3.00 .667 10

DK17 2.90 .568 10

DK18 2.90 .738 10

DK19 2.90 .876 10

DK20 2.90 .738 10

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

DK1 53.50 85.167 .369 .887

DK2 53.60 80.044 .845 .871

DK3 53.10 84.989 .586 .880

DK4 53.70 82.678 .492 .883

DK5 53.40 78.933 .736 .873

DK6 53.80 89.733 .192 .891

DK7 53.40 86.267 .452 .883

DK8 54.50 85.833 .386 .886

DK9 53.20 85.289 .501 .882

DK10 53.20 87.733 .334 .887

DK11 53.80 80.400 .620 .878

DK12 53.20 82.178 .721 .875

DK13 53.00 83.556 .418 .886

DK14 53.00 87.778 .450 .883

DK15 53.00 85.111 .686 .878

DK16 53.20 82.400 .881 .873

DK17 53.30 86.011 .682 .879

DK18 53.30 89.122 .276 .888

DK19 53.30 84.900 .486 .882

DK20 53.30 89.789 .227 .889

Universitas Sumatera Utara


Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

56.20 93.511 9.670 20

Reliabilitas Kepatuhan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.751 12

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

K1 2.80 .919 10

K2 3.40 .843 10

K3 2.90 .738 10

K4 2.80 .789 10

K5 2.50 1.080 10

K6 3.20 .919 10

K7 3.00 .667 10

K8 3.60 .699 10

Universitas Sumatera Utara


K9 1.70 .675 10

K10 1.40 .516 10

K11 2.50 .850 10

K12 3.10 .568 10

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

K1 30.10 19.211 .474 .723

K2 29.50 20.500 .349 .739

K3 30.00 22.000 .193 .756

K4 30.10 21.656 .218 .754

K5 30.40 17.378 .592 .703

K6 29.70 19.567 .426 .730

K7 29.90 20.322 .518 .722

K8 29.30 20.678 .426 .731

K9 31.20 22.178 .196 .754

K10 31.50 20.944 .564 .724

K11 30.40 18.044 .708 .691

K12 29.80 23.733 -.032 .770

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

32.90 23.878 4.886 12

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10
Tabel Data Dukungan Keluarga dan Kepatuhan
Dukungan Keluarga Kepatuhan
KR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 1 1 3 4
2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 1 4 1 1 3 3 3 3 3 1 4 2 1 1 1 3 4 1 1 2 3
3 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3
4 3 3 4 2 1 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 4 2 2 3 3
5 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 1 2 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 4 1 1 4 3
6 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 2 2 3
7 4 2 3 2 3 1 3 2 3 4 4 1 4 2 2 3 4 4 4 3 2 4 2 1 1 1 2 1 1 1 4 1
8 4 3 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 2 1 1 3
9 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3
10 2 3 1 1 1 2 3 2 2 1 1 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 1 2 3
11 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 1 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 3 4 2 1 2 3
12 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 3 2 2 2 2 1 1 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 1 2 3
13 1 3 3 1 1 2 2 2 3 3 3 1 4 2 2 3 2 3 3 3 1 4 3 4 2 2 3 4 1 1 4 2
14 1 1 2 2 4 2 3 2 2 3 1 1 4 1 1 3 3 2 3 2 3 4 2 2 2 1 3 4 1 1 2 3
15 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 2 2 3 3
16 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 2 1 3 2
17 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 3
18 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3
19 1 2 3 1 3 1 2 1 3 2 1 3 4 1 2 2 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 4 1 1 3 2
20 3 3 4 2 2 2 4 1 3 3 2 4 1 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 2 2 3 2

Universitas Sumatera Utara


21 3 3 4 3 1 2 3 2 3 2 2 2 1 2 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3
22 1 1 3 2 1 2 2 2 3 2 1 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 1 2 4 1 1 3 3
23 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 1 1 4 4
24 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 2 4 4 3 4 3 2 4 4
25 3 4 4 4 1 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3
26 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2
27 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 4 2 2 1 2 3
28 2 3 3 1 2 1 3 1 3 2 1 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2
29 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 4 4 2 4 2 3 2 4 2 2 3 3
30 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 2 3 3
31 1 1 2 1 2 1 3 1 3 3 1 3 1 1 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 4 2 4 2 1 2 3
32 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 1 3 2
33 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3
34 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 4 2 1 3 2
35 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 1 1 4 4
36 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 3 4 4 1 1 3 3
37 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 4 2 3 4 1 1 2 3
38 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2
39 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4
40 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3
41 2 2 2 1 4 2 3 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 11

Distribusi Frekuensi Data Demografi Pasien Hipertensi


Frequencies
Statistics

Jenis Penghasila Tekanan Peroko Pengonsu


Umur Kelamin Suku Pendidikan Pekerjaan n Keluarga Darah Lama k/ msi
Responden Responden Responden Responden Responden Perbulan Responden Berobat Penyirih Alkohol

N Valid 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean 2.46 1.49 3.02 2.59 4.24 1.54 1.37 1.66 1.71 2.00

Std. Error of Mean .116 .079 .180 .221 .363 .079 .076 .075 .072 .000

Median 2.00 1.00 3.00 2.00 5.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00

Mode 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2

Std. Deviation .745 .506 1.151 1.414 2.321 .505 .488 .480 .461 .000

Minimum 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

Maximum 4 2 5 6 7 2 2 2 2 2

Frequency Table Umur

Umur Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Dewasa Muda (elderly


3 7.3 7.3 7.3
adulthood/ 17-44 tahun)

Dewasa Pertengahan
19 46.3 46.3 53.7
(middle age / 45-59 tahun)

Lanjut Usia (elderly / 60-74


16 39.0 39.0 92.7
tahun)

Lanjut Usia Tua (old / 75-90


3 7.3 7.3 100.0
tahun)

Total 41 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Frequency Table Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 21 51.2 51.2 51.2

Perempuan 20 48.8 48.8 100.0

Total 41 100.0 100.0

Frequency Table Suku


Suku Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Mandailing 3 7.3 7.3 7.3

Jawa 13 31.7 31.7 39.0

Melayu 9 22.0 22.0 61.0

Batak 12 29.3 29.3 90.2

Lain-lain 4 9.8 9.8 100.0

Total 41 100.0 100.0

Frequency Table Pendidikan


Pendidikan Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD 11 26.8 26.8 26.8

SMP 10 24.4 24.4 51.2

SMA 12 29.3 29.3 80.5

Diploma 3 7.3 7.3 87.8

Sarjana 3 7.3 7.3 95.1

Tidak
2 4.9 4.9 100.0
Sekolah

Total 41 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Frequency Table Pekerjaan
Pekerjaan Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ibu Runah Tangga 11 26.8 26.8 26.8

Pegawai Negeri 5 12.2 12.2 39.0

Pegawai Swasta 1 2.4 2.4 41.5

Wiraswasta 9 22.0 22.0 63.4

Petani 6 14.6 14.6 78.0

Lain-lain 9 22.0 22.0 100.0

Total 41 100.0 100.0

Frequency Table Penghasilan


Penghasilan Keluarga Perbulan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <Rp 1.305.000 19 46.3 46.3 46.3

>Rp 1.305.000 22 53.7 53.7 100.0

Total 41 100.0 100.0

Frequency Table Tekanan Darah


Tekanan Darah Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Grade I (140-159/90-99


26 63.4 63.4 63.4
mmHg)

Grade II (>-160/>-100
15 36.6 36.6 100.0
mmHg)

Total 41 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Frequency Table Lama Berobat
Lama Berobat

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid < 1 tahun 14 34.1 34.1 34.1

>= 1 tahun 27 65.9 65.9 100.0

Total 41 100.0 100.0

Frequency Table Perokok/Penyirih


Perokok / Penyirih

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 12 29.3 29.3 29.3

Tidak 29 70.7 70.7 100.0

Total 41 100.0 100.0

Frequency Table Pengonsumsi Alkohol


Pengonsumsi Alkohol

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak 41 100.0 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 12
Distribusi Frekuensi Variabel

Statistics

Dukungan
Keluarga Kepatuhan

N Valid 41 41

Missing 0 0

Mean 2.32 1.76

Std. Error of Mean .113 .068

Median 2.00 2.00

Mode 3 2

Std. Deviation .722 .435

Minimum 1 1

Maximum 3 2

Frekuensi Variabel Faktor Dukungan Keluarga

Dukungan Keluarga

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang (20-40) 6 14.6 14.6 14.6

Cukup (41-60) 16 39.0 39.0 53.7

Baik(61-80) 19 46.3 46.3 100.0

Total 41 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Frekuensi Variabel Faktor Kepatuhan

Kepatuhan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Patuh (12-30) 10 24.4 24.4 24.4

Patuh (31-48) 31 75.6 75.6 100.0

Total 41 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 13

Distribusi Frekuensi dan Presentase Jawaban Responden tentang


Dukungan Keluarga (n=41)

Frekuensi (responden) Persentase (%)


No. Pernyataan
TP KD SR SL TP KD SR SL

1. Mengusahakan dana 7 9 16 9 17,0 22,0 39,0 22,0

2. Memperhatikan jenis makanan 6 4 19 12 14,6 9,8 46,3 29,3

3. Menganjurkan minum obat 3 7 11 20 7,3 17,1 26,8 48,8

Mengusahakan menyediakan
4. 8 10 14 9 19,5 24,4 34,1 22,0
obat-obatan

5. Menemani berobat/kontrol 8 9 10 14 19,5 22,0 24,4 34,1

6. Memberikan pujian 8 11 18 4 19,5 26,8 43,9 9,8

Membantu memecahkan
7. 1 11 14 15 2,4 26,9 34,1 36,6
masalah

Membandingkan dengan orang


8. 10 20 9 2 24,4 48,8 22,0 4,9
lain

Mengingatkan anjuran petugas


9. 3 5 19 14 7,3 12,2 46,4 34,1
kesehatan

Tanggap terhadap setiap


10. 3 8 15 15 7,3 19,5 36,6 36,6
masalah

11. Memberi informasi 11 6 17 7 26,8 14,6 41,5 17,1

Mengingatkan membatasi
12. 5 6 11 19 12,2 14,6 26,9 46,3
natrium

Universitas Sumatera Utara


Mengingatkan membatasi
13. 8 5 4 24 19,5 12,2 9,8 58,5
kafein

Mengingatkan tidak
14. 7 8 11 15 17,1 19,5 26,8 36,6
mengonsumsi tinggi kolesterol

Melarang mengonsumsi
15. 6 7 11 17 14,6 17,1 26,8 41,5
makanan berlemak

Perhatian dan dukungan dari


16. 1 9 21 10 2,4 22,0 51,2 24,4
keluarga

Kedekatan dan kehangatan


17. 1 11 20 9 2,4 26,8 48,8 22,0
dalam keluarga

18. Mendengarkan keluh kesah 2 6 17 16 4,9 14,6 41,5 39,0

Memberikan semangat dan


19. 3 7 18 13 7,3 17,1 43,9 31,7
dukungan

Memberikan nasihat dan


20. - 11 24 6 - 26,8 58,6 14,6
peringatan

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 14
Uji Normalitas Data

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Dukungan Keluarga 41 100.0% 0 .0% 41 100.0%

Kepatuhan 41 100.0% 0 .0% 41 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Dukungan Keluarga Mean 2.32 .113

95% Confidence Interval for Lower Bound 2.09


Mean
Upper Bound 2.55

5% Trimmed Mean 2.35

Median 2.00

Variance .522

Std. Deviation .722

Minimum 1

Maximum 3

Range 2

Interquartile Range 1

Skewness -.569 .369

Kurtosis -.856 .724

Kepatuhan Mean 1.76 .068

95% Confidence Interval for Lower Bound 1.62


Mean Upper Bound 1.89

5% Trimmed Mean 1.78

Universitas Sumatera Utara


Median 2.00

Variance .189

Std. Deviation .435

Minimum 1

Maximum 2

Range 1

Interquartile Range 0

Skewness -1.238 .369

Kurtosis -.493 .724

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Dukungan Keluarga .291 41 .000 .772 41 .000

Kepatuhan .469 41 .000 .534 41 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 15
Table Korelasi Spearman rho
Nonparametric Correlations

Correlations

Dukungan
Keluarga Kepatuhan
*
Spearman's rho Dukungan Keluarga Correlation Coefficient 1.000 .388

Sig. (2-tailed) . .012

N 41 41

Kepatuhan Correlation Coefficient .388* 1.000

Sig. (2-tailed) .012 .

N 41 41

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 16

CURICULUM VITAE

Nama : Miranti Lubis

NIM : 091101015

Tempat/ Tanggal Lahir : Tanjung Gading/ 22 Juni 1991

Agama : Islam

Anak ke : 2 dari 4 bersaudara

Alamat : Tanjung Gading, Jl. Salak, S-33-06, Komp. Perum.


PT. Inalum

Riwayat Pendidikan :

1. 1997 2003 : SD N 018450 Tanjung Gading


2. 2003 2006 : SLTP N 1 Sei Suka
3. 2006 2009 : SMA N 1 Tebing Tinggi
4. 2009 Sekarang : S-1 Fakultas Keperawatan USU

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai