Anda di halaman 1dari 15

37

4.2 Kerangka Kerja

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita DM yang rawat inap
di RS Petrokimia Gresik yaitu sebanyak 129 orang.

Teknik Sampling
“Purposive sampling”

Sampel
Penderita DM yang rawat inap di RS Petrokimia Gresik, yaitu sebanyak 98
orang.

Pengumpulan data
Kuisioner dukungan keluarga dan kuisioner kepatuhan diet DM

Pengolahan data
Editing, coding, skoring, tabulating, prosesing, cleaning, dan interpretasi
data.

Kesimpulan

Gambar 4.1 : Kerangka kerja penelitian hubungan dukungan keluarga


dengan kepatuhan diet penderita DM di Rawat Inap RS
Petrokimia Gresik.
38

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah subjek penelitian yang memenuhi kriteria yang

telah ditetapkan oleh peneliti (Nursalam, 2013).Pada penelitian ini

populasinya adalah seluruh penderita DM yang rawat inap di RS

Petrokimia Gresik yaitu 129 orang.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah wakil dari sebuah populasi yang akan diteliti

(Arikunto, 2010). Rumus sampel menggunakan rumus slovin dalam

Nursalam (2011).

N
n= 2
1+ N (d )

129
n=
1+ 129(0,05)2

n = 97,54

n = 98

Keterangan : - n : Jumlah sampel

- N : Jumlah populasi

- d : tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan 5%

Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah 98 orang.

4.3.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi (Nursalam, 2016). Teknik sampling adalah merupakan

teknik pengambilan sampel (Sugiono, 2010). Teknik pengambilan


39

sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling,

dengan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2010).

Dalam pengambilan sampel ada 2 kriteria yang ditetapkan oleh

peneliti yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi:

a. Inklusi

1) Pasien yang terdiagnosa DM

2) Responden usia 20 - 65 tahun

3) Responden yang didampingi keluarga

4) Dapat berkomunikasi dengan baik

5) Bersedia menjadi responden

b. Eksklusi

1) Penderita DM yang mengalami penurunan status kesehatan secara

drastis (seperti pingsan) dan penurunan kesadaran saat penelitian

berlangsung.

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau

nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga.

4.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya

ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah kepatuhan diet penderita DM.


40

4.5 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur S Skor


Operasional k
a
l
a
1. Variabel Dependen
Kepatuhan Tingkat Indikator kepatuahn Kuisioner O Dikategoerikan:
diet kepatuhan diet DM dilihat dari R  0 – 20 tidak
penderita penderita DM 3J yaitu: D patuh
DM terhadap Tepat jam makan, I  21 – 40 patuh
progam diet tepat jumlah N
makan, tepat jenis A
bahan makanan. L
2. Variabel Independen
Dukungan Dukungan Indikator Kuisioner O Dikategoerikan:
keluarga keluarga pengukuran R  0 – 38
dukungan keluarga: D dukungan
adalah 1. Dukungan I kurang
proses yg informasinal N  39 -77
terjadi terus yaitu keluarga A dukungan
– menerus menjelaskan L cukup
dimana tentang  78 – 116
pemberian saran, dukungan
keluarga informasi, sugesti baik
mau 2. Dukungan
menerima penilaian atau
kondisi penghargaan
anggota yaitu keluarga
memberikan
keluarga support,
lainnya penghargaan
dalam positif seperti
bentuk pujian.
perhatian 3. Dukungan
isntrumental yaitu
atau
dalam hal
penghargaa kebutuhan
n sehingga keuangan, makan,
merasa minum dan
nyaman. istirahat.
4. Dukungan
emosional
diwujudkan
dalam bentuk
kepercayaan dan
perhatian.

Tabel 4.5 : Definisi operasional hubungan dukungan keluarga dengan


kepatuhan diet penderita DM di Rawat Inap RS Petrokimia
Gresik.
41

4.6 Pengumpulan dan Pengolahan data

4.6.1 Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang

diberikan langsung kepada responden untuk mengetahui dukungan

keluarga dan kepatuhan diet penderita DM. Instrumen penelitian terdiri

dari tiga bagian yaitu :

a) Data Demografi

Merupakan data umum responden (penderita DM) meliputi usia, jenis

kelamin, tingkat penghasilan, pendidikan, pekerjaan, agama, lama

menderita DM, status keluarga yang merawat dan sumber informasi.

Data umum (keluarga) meliputi usia, jenis kelamin, tingkat

penghasilan, pendidikan, pekerjaan, agama, dan sumber informasi.

b) Kuisioner dukungan keluarga

Kuisioner ini diberikan untuk mengetahui dukungan keluarga

terhadap kepatuhan diet penderita DM. Kuisioner ini diadopsi dari

Hensarling Dibetes Family Suport Scale (HDFSS) yang

dikembangkan oleh hensarling 2009. Berdasarkan uji validitas yang

dilakukan di luar negeri kuisioner ini dinyatakan valid, akan tetapi

kuisioner ini di uji validitas kembali untuk memastikan bahwa apakah

kuisioner ini valid jika digunakan di indonesia. Dikutip dari Fatimah

(2016) Responden dalam uji validitas dan reliabilitas dukungan

keluarga terdapat 9 pernyataan yang tidak valid yaitu no. 2, 6, 7, 9,

12, 15, 18, 27, dan 29. Namun pernyataan tidak dibuang tetapi

diperbaiki redaksi kalimatnya menjadi lebih mudah dipahami


42

responden. Selanjutnya instrumen dukungan keluarga yang telah

diperbaiki digunakan untuk pengambilan data. Hasil nilai reliabelnya

(Alpha Cronbach 0,718). HDFSS mencakup dukungan emosional

terdiri dari 10 item (pertanyaan nomor 4, 5, 6, 7, 13, 15, 17, 24, 27,

28), dukungan penghargaan 8 item (pertanyaan nomor 8, 10, 12, 14,

18, 19, 20, 25), dukungan instrumental 8 item (pertanyaan nomor 9,

11, 16, 21, 22, 23, 26, 29) dan dukungan informasi 3 item

(pertanyaan nomor 1, 2, 3). Jumlah total pertanyaan sebanyak 29 item

dengan alternatif jawaban:

untuk pertanyaan positif:

Kuisioner dukungan keluarga nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, dan 29.

Selalu: 4, sering: 3, jarang: 2, tidak pernah:1

untuk pertanyaan negatif:

Kuisioner dukungan keluarga nomor 12, 13, 17, dan 24

Selalu: 1, sering: 2, jarang: 3, tidak pernah: 4

Dukungan keluarga diklasifikasikan menjadi 3 yaitu baik, cukup,

kurang dengan cara perhitungan :

1. Menetapkan nilai tertinggi, yaitu jumlah pertanyaan di kali skor

tertinggi maka didapatkan 29 × 4 = 116

2. Menetapkan nilai terendah, yaitu jumlah pertanyaan di kali skor

terendah maka didapatkan 29 × 0 = 0

Panjang kelas dapat dihitung dengan cara:


43

X n– X 1
c=
k

116−0
c=
3

c = 38.66

c = 39

Keterangan : - c = perkiraan besarnya kelas

- k = banyaknya kelas

- xn = nilai observasi terbesar

- x1 = nilai observasi terkecil

Maka skor dukungan keluarga dikategorikan sebagai berikut :

- 0 – 38 dukungan kurang

- 39 – 77 dukungan cukup

- 78 – 116 dukungan baik

c) Kuisioner kepatuhan diet penderita DM

Bagian ketiga kuisioner berisi 10 item pertanyaan tentang

kepatuhan diet penderita DM yang akan di isi oleh responden.

Kuisioner ini dikutip dari Delianty (2015) dan hasil uji reliabilitas

adalah 0,832. Berdasarkan nilai tersebut, pernyataan kepatuhan diet

dianggap reliabel, dapat dipercaya dan dapat di andalkan nilai Alpha

Cronbach > 0,60. Kuisioner ini terdiri dari 6 pertanyaan positif

( pertanyaan nomor 1,2,4,6,8,10 ) dan 4 pertanyaan negatif

( pertanyaan nomor 3,5,7,9 ). Penilaian ini menggunakan skala likert.

Skor untuk pertanyaan positif :


44

selalu (4), sering (3), jarang (2), tidak pernah (1).

Skor untuk pertanyaan negatif :

selalu (1), sering (2), jarang (3), tidak pernah (4).

Data kepatuhan diet penderita DM diklasifikasikan menjadi 2 yaitu

patuh dan tidak patuh dengan cara perhitungan :

Menetapkan nilai tertinggi, yaitu jumlah pertanyaan di kali skor

tertinggi maka didapatkan 10 × 4 = 40

Menetapkan nilai terendah, yaitu jumlah pertanyaan di kali skor

terendah maka didapatkan 10 × 0 = 0

Panjang kelas dapat dihitung dengan cara:

X n– X 1
c=
k

40 – 0
c=
2

c = 20

Keterangan : - c = perkiraan besarnya kelas

- k = banyaknya kelas

- xn = nilai observasi terbesar

- x1 = nilai observasi terkecil


45

Maka skor kepatuhan diet penderita DM dikategorikan sebagai

berikut:

 0 – 20 = Tidak patuh

 21 – 40 = Patuh

4.6.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dirawat inap RS Petrokimia Gresik dan waktu

pengumpulan data dimulai bulan September 2018.

4.6.3 Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti melakukan prosedur pengumpulan data

sebagai berikut :

1. Meminta persetujuan ijin dari institusi PSIK Universitas Gresik

2. Meminta persetujuan ijin dari Direktur RS Petrokimia Gresik

3. Meminta persetujuan pada masing – masing Kepala Ruang untuk

melakukan penelitian di rawat inap

4. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti menjelaskan tentang tujuan

penelitian dan pengisian kuisioner

5. Setelah memahami tujuan penelitian, responden yang setuju diminta

menanda tangani surat pernyataan ketersediaan menjadi responden

6. Memberikan responden kuisioner dan minta mempelajari terlebih

dahulu, bila ada pertanyaan yang tidak jelas diberikan kesempatan

bertanya

7. Mempersilahkan responden mengisi kuisioner sesuai petunjuk


46

8. Kuisioner yang telah di isi kemudian dikumpulkan dan diperiksa

kelengkapannya oleh peneliti kemudian dilakukan editing, coding,

scoring, tabulating, processing, cleaning, dan analisa menggunakan

spearman rank different correlation (rho)

4.6.4 Teknik Analisa Data

1. Pre Analisa

a. Editing

Peneliti memeriksa kuisioner satu persatu untuk mengecek apakah

telah di isi sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan.

b. Coding

Coding data yaitu peneliti memberi penilaian untuk setiap pertanyaan

yang jawabannya benar sesuai dengan format kuisioner. Memberi

identitas pada masing-masing angket kuisioner sesuai dengan nomor

urut responden. Dalam penelitian ini untuk jenis kelamin 1)

perempuan diberi kode 1, 2) laki-laki diberi kode 2, untuk pendidikan

1) tidak sekolah diberi kode 1, 2) SD/Sederajat diberi kode 2, 3)

SMP/Sederajat diberi kode 3, 4)SMA/Sederajat diberi kode 4, 5)

Akademik/PT diberi kode 5, untuk agama 1) islam diberi kode 1, 2)

non islam diberi kode 2, untuk pekerjaan 1) PNS/Pegawai

BUMN/TNI diberi kode 1, 2) Pegawai swasta diberi kode 2, 3)

Wiraswasta diberi kode 3, 4) Tidak bekerja diberi kode 4, Tenaga

kesehatan (dokter/ perawat/ apoteker/ ahli gizi ) diberi kode 5, untuk

penghasilan/tahun 1) kurang dari Rp 1.000.000 diberi kode 1, 2)

Antara Rp 1000.000 - Rp 3.000.000 diberi kode 2, Antara Rp


47

3.000.000 – Rp 5.000.000 diberi kode 3, 4) lain – lain diberi kode 4,

Sumber informasi 1) Sudah dapat diberi kode 1, 2) Belum dapat

diberi kode 2, Lama menderita DM 1) kurang dari 1 tahun diberi

kode 1, 2) Antara 1 – 3 tahun diberi kode 2, 3) Lebih dari 3 tahun

diberi kode 3, Status dalam keluarga 1) Suami diberi kode 1, 2) Istri

diberi kode 2, 3) Anak diberi kode 3, 4) Ayah/Ibu diberi kode 4, 5)

Lain – lain diberi kode 5. Variabel dukungan keluarga : untuk

pertanyaan positif 1) selalu diberi kode 4, 2) sering diberi kode 3, 3)

jarang diberi kode 2, 4) tidak pernah diberi kode 1, sedangkan untuk

pertanyaan negatif : 1) selalu diberi kode 1, 2) sering diberi kode 2, 3)

jarang diberi kode 3, dan tidak pernah diberi kode 4. Variabel

kepatuhan diet : untuk pertanyaan positif 1) selalu diberi kode 4, 2)

sering diberi kode 3, 3) jarang diberi kode 2, 4) tidak pernah diberi

kode 1, sedangkan untuk pertanyaan negatif : 1) selalu diberi kode 1,

2) sering diberi kode 2, 3) jarang diberi kode 3, dan tidak pernah

diberi kode 4.

c. Scoring

Setelah data kuisioner terkumpul dari hasil pengisian kuisioner

kemudian diberikan skor pada setiap jawaban responden dengan

menggunakan skala ordinal, yaitu data yang disusun atas dasar

jenjang dalam atribut tertentu (Nursalam, 2008). Variabel dukungan

keluarga diberi skor 1) dukungan kurang 0 – 38 2) dukungan cukup

39 – 77 3) dukungan baik 78 – 116. Variabel kepatuhan diet diberi

skor Skor 1) tidak patuh 0 – 20 2) 21 – 40 patuh.


48

d. Tabulating

Tabulating yaitu menyusun proses perhitungan frekuensi yang

terbilang di dalam masing-masing kategori.

e. Processing

Processing adalah data di proses dengan cara memasukkan data

tersebut kedalam progam komputer. Program paket komputer yang

digunakan adalah SPSS.

f. Cleaning

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah

dientri ada kesalahan atau tidak.

- Mengetahui missing data

Cara mendeteksi missing data adalah dengan list (distribusi

frekuensi) dari variabel yang ada.

- Mengetahui variasi data

Dengan mengetahui variasi data akan diketahui apakah data yang

dientri benar atau salah. Cara mendeteksi dengan mengeluarkan

distribusi frekuensi masing-masing variabel.

- Mengetahui konsistensi data

Cara mendeteksi data adanya ketidak konsistensian data dengan

menghubungkan dua variabel.

2. Analisa Data

a. Analisa univariat

Analisa univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil

pengukuran sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi


49

informasi yang berguna. Peringkasan tersebut dapat berubah ukuran

statistik, tabel dan grafik. Setiap variabel yang dinyatakan dengan

sebaran frekuensi, baik secara angka mutlak maupun secara

presentase. Presentase pada tabel distribusi frekuensi dihitung dengan

cara kuantitatif kelompok dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

F
P= × 100%
N

Keterangan : - P = Jumlah presentase

- F = Jumlah frekuensi dari suatu karakteristik

- N = Jumlah responden

Hasil pengolahan dari distribusi frekuensi diinterpresentasikan dengan

menggunakan skala sebagai berikut :

100% = seluruhnya

76% - 99% = hampir seluruhnya

51% - 75% = sebagian besar

50% = setengah

26% - 49% = hampir setengah

1% - 25% = sebagian kecil

0% = tidak satu pun

b. Analisa Bivariat
50

Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis

asosiatif atau hubungan. Hipotesis hubungan adalah suatu pertanyaan

tentang hubungan dua variabel atau lebih, yaitu hubungan antara

dukungan keluarga dengan kepatuhan diet penderita DM. Uji statistik

yang digunakan untuk menghitung antar variabel bila datanya

berbentuk ordinal adalah spearman rank different correlation (rho)

dengan batas kemaknaan ρ < 0,05 yang berarti ada hubungan yang

bermakna antara 2 variabel yang di ukur. Apabila ρ ≥ 0,05 yang

berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara 2 variabel yang

diukur. Data diinterpretasikan sesuai dengan pedoman interval

koefisien dan tingkat hubungan (Sugiono, 2008).

 0,000 – 0,1999 : korelasi sangat lemah

 0,20 – 0,399 : korelasi lemah

 0,40 – 0,599 : korelasi sedang

 0,60 – 0,799 : korelasi kuat.

 0,80 – 1 : korelasi sangat kuat

4.7 Ethical Clearance

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan masalah etika meliputi :

4.7.1 Informed consent atau lembar persetujuan

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antar peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (Hidayat,

Aziz. 2010). Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan

diteliti, kemudian menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Apabila

responden bersedia untuk diteliti, maka mereka harus menandatangani


51

lembar persetujuan yang tersedia, dan apabila responden menolak untuk

diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati

haknya.

4.7.2 Anonimity atau tanpa nama

Dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencatumkan nama responden pada alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan

(Hidayat, Aziz. 2010).

4.7.3 Confidentiality atau kerahasiaan

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian baik informasi atau

masalah lainnya. Semua informasi yang dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil penelitian (Hidayat, Aziz. 2010).

Anda mungkin juga menyukai