Anda di halaman 1dari 11

RESUME & EVIDENCE BASED PRACTICE

KONSEP FAMILY PALIATIF CARE


Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah keperawatan Menjelang Ajal dan paliatif care
Dosen Pengampu : : Nunung Liawati, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun Oleh :
SILVIA
C1AA21150

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SUKABUMI 2024
FAMILY CANTE CARE
A. Kriteria Pelayanan Paliatif
1. Pasien memiliki satu/lebih co-morbid, namun tidak terbatas pada:
Penyakit jantung, demensia, MCI, dekubitus, DM, COPD, sepsis, infeksi berulang, dll
2. Pasien dan/atau keluarga berhak memilih untuk tidak meneruskan pemeriksaan/perawatan
di rumah sakit selanjutnya
B. Pelayanan Paliatif
Kegiatan aktif :
- Menghilangkan keluhan yang mengganggu  simptomatis
- Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual  menerima kondisi penyakit
- Dukungan kepada pasien untuk tetap hidup aktif-kreatif
- Dukungan kepada keluarga dalam menghadapi penyakit dan masa duka
C. Hubungan Perawat-Keluarga
A. Identifikasi salah satu anggota keluarga terdekat pasien yang dapat berkomunikasi efektif
 suami, istri, anak tertua (tidak mutlak)
Manajemen dalam keluarga :
- Mengatur giliran jaga
- Mengatur pendanaan
- Memenuhi kebutuhan fasilitas pasien
- Pasien dapat diajak bicara diminta pertimbangan
- Pasien merasa ‘dianggap’ dan dihargai walaupun fisiknya tidak berdaya
definisi
Suatu pendekatan perawatan Berakar dari kepercayaan bahwa hasil optimal terhadap
kesehatan pasien diraih dari peranan aktif keluarga dalam menjalankan perannya baik
secara emosi, sosial dan pemberi dukungan
Filosofi
a. Family Centered Care dapat dipraktekkan dalam segala tahapan usia dan berbagai
macam latar belakang
b. peran penting dari keluarga, dukungan keluarga akan membangun kekuatan,
membantu untuk membuat suatu pilihan yang terbaik, dan meningkatkan pola normal
yang ada dalam kesehariannya selama anak sakit dan menjalani penyembuhan
(Johnson, Jeppson, & Redbur)
kegunaan fcc
1. Membangun sistem kolaborasi daripada kontrol.
2. Berfokus pada kekuatan dan sumbersumber keluarga daripada kelemahan keluarga
3. Mengakui keahlian keluarga dalam merawat anak seperti sebagaimana profesional
4. Membangun pemberdayaan daripada ketergantungan
5. Meningkatkan lebih banyak sharing informasi dengan pasien, keluarga dan pemberi
pelayanan dari pada informasi hanya diketahui oleh professional.
6. Menciptakan program yang fleksibel dan tidak kaku
Konsep inti fcc
1. Kolaborasi
2. Partisipasi
3. Saling menghargai
4. Informasi
Inti fcc
1. Enabling : selalu melibatkan keluarga (memampukan, memberdayakan, kemitraan )
2. Empowering: pengambil keputusan
Strategi fcc
1. Sosialisasi
2. Kebijakan ,klien dan keluarga
3. Perawat dan staff
Poin yang harus diingat
1. Keluarga bukan perawat dan tidak seharusnya menggantikan kekurangan perawat
2. Keluarga dapat terlibat atau tidak
3. Jangan pernah berharap keterlibatan keluarga
4. Jangan pernah menilai keluarga pasien
5. Dukungan Aktifitas
6. Edukasi
7. Informasi
8. Kunjungan Keluarga
Pelayanan paliatif
Kegiatan aktif :
- Menghilangkan keluhan yang mengganggu  simptomatis
- Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual  menerima kondisi penyakit
- Dukungan kepada pasien untuk tetap hidup aktif-kreatif
- Dukungan kepada keluarga dalam menghadapi penyakit dan masa
duka Program penting pelayanan paliatif
- Peran serta keluarga sangat luas dan menyeluruh, mulai dari perhatian, menyapa,
mengajak bicara, menjadi pendengar yang baik, merawat, akan membuat
kemungkinan pasien bersosialisasi kembali
- Family counseling / Family conference
Tim pelayanan paliatif
1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan paliatif (care coordinator)
2. Pelayanan profesional, komprehensif, dan berkesinambungan
3. Konsultasi, rujukan serta perawatan rumah sakit sesuai kebutuhan
Evidence Based Practice
No Judul Peneliti Tahun Metode Populasi Hasil Kesimpulan
& Sampel
1 UPAYA Candra Hadi 2021 Analisis 6 keluarga Kegiatan pengapdian ini Penyakit paliatif merupakan penyakit yang
PENINGKATA Prasetyo, deskriptif yang dilaksanakan pada 6 anggota membutuhkan perawatan yang lama dan
N Emilia mempuny keluarga pasien paliatif. Kegiatan terus menerus. Hasi;l kegiatan didapatkan
KEMAMPUAN Puspitasari ai pasien berupa pemberian pelatihan kepada bahwa terdapat peningkatan pengetahuan
PERAWATAN Sugiyanto*, paliatif keluarga tentang perawatan pasien sebanyak 100% dan peningkatanketrampilan
KELUARGA Wijanarko paliatif Adapun kegiatan yang keluarga memberikan aktifitas rom dan
PALIATIF Heru dilakukan diantaranya adalah tentang senam kaki untuk pasien DM. perlu upaya
MELALUI Pramono Pendidikan tentang penyakit HT, pendampingan keluarga secara
PENDIDIKAN Stroke dan DM, beberapa pelatihan berkesinambungan dalam perawatan pasien
KESEHATAN diantaranya adalah pelatihan ROM, paliatif
senam KAKI pasien DM hasil yang
didapatkan adalah peningkatan
pengetahuan keluarga tentang
perawatan anggota keluarga
paliatif
2 HUBUNGAN Desi Ari 2018 analitik 45 Hubungan dukungan keluarga Berdasarkan hasil penelitian dapat dtarik
DUKUNGAN Madi Yanti yang respoonde dengan kepatuhan kemoterapi kanker kesimpulan sebagian besar responden di
KELUARGA mengguna n serviks di RSUD dr.H.Abdul dukung dari keluarga yang berjumlah 32
DENGAN kan Moeloek Bandar Lampung penelitian orang (71,1%), sebagian besar responden
KEPATUHAN pendekata tersebut, diperoleh 45 respondent terdapat 29 orang (64,4%) patuh melakukan
KEMOTERAPI n cross yang kanker serviks dengan melihat kemoterapi dan Adanya hubungan yang
KANKER sectional. siklus kemoterapi (dimana siklus signifikan antara hubungan dukungan
SERVIKS DI kemoterapi yang ditetapkan oleh keluarga dengan kepatuhan kemoterapi
RSUD DR.H. dokter pada responden ini adalah 3 kanker serviks di RSUD Dr.Abdul Moeloek
ABDUL responden yang kurang dukungan Bandar Lampung Tahun 2018 dengan nilai
MOELOEK keluarga jumlah responden yang p- value 0,011.
BANDAR tidak patuh 2 kali lebih banyak Diharapkan dengan adanya penelitian ini
LAMPUNG bila pihak RSUD dr.H. Abdoel Moeloek Bandar
dibandingkan responden yang patuh. Lampung selalu meningkatkan keterlibatan
terdapat 10 responden yang memiliki
dukungan keluarga cukup, dengan keluarg dalam pengobatan kanker serviks
jumlah responden yang tidak patuh 2 sehingga pasien merasa selalu diperhatikan
kali lebih banyak bila dibandingkan dan dimotivasi sehingga dapat
responden yang patuh. Sedangkan menyelesaikan kemoterapi dengan tepat dan
pada 32 responden yang dengan meningkatkan lagi fasilitas ruang tunggu
dukungan kelurga baik, terdapat lebih bagi keluarga di ruangan Kemoterapi.
dari 3 kali responden yang patuh bila
dibandingkan dengan responden yang
tidak patuh. Hasil uji statitik
menunjukkan nilai p=0,011 yang
berarti bahwa < alpha. Hal ini
menunjukkan nilai Ho ditolak dan Ha
diterima dengan demikian berarti ada
hubungan dukungan Dukungan
Keluarga Dengan Kepatuhan
Kemoterapi Kanker Serviks Di
RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Bandar
Lampung Tahun 2018. Berdasarkan
nilai coefficient contingency =0,409
yang berarti bahwa kekuatan
hubungan pada penelitian ini adalah
cukup.
3 PENERAPAN Siti 2024 Jenis Sampel Tabel 1 menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan antara
METODE Nafisah*, penelitian yang responden pada kelompok perlakuan penerapan family cantered care terhadap
FAMILY- Ratnasari, yang digunakan jenis kelamin lebih banyak yaitu laki- kualitas hidup pasien. Selain itu, ditemukan
CENTERED Swanny digunakan dalam laki dengan jumlah 37 (31,4%) hubungan yang signifikan antara
CARE Trikajanti dalam penelitian orang. Kelompok kontrol jenis karakteristik responnden diantaranya jenis
TERHADAP penelitian ini kelamin lebih banyak perempuan kelamin, usia, pekerjaan, tingkat Pendidikan
KUALITAS ini quasy sejumlah dengan jumlah 36 (30,5%). Usia dan lama menjalani hemodialisa yang
HIDUP PASIEN experimen 118 responden pada kelompok intervensi memiliki keterkaitan. Penelitian ini dapat
HEMODIALISA tal pre- responden. dan kontrol paling banyak berada di dijadikan motivasi bagi pasien hemodialisa
psot test dewasa yaitu dan keluarga dalam meningkatkan kualitas
with sebanyak 24 (20,3%) ) orang dan hidup pasien dengan memberikan dukungan
control kelompok kontrol 23 untuk meningkatkan semangat hidup pasien.
group. (17,8%). Tingkat pendidikan
responden pada kelompok intervensi
terbanyak yaitu pada tingkat
pendidikan rendah (SD, SMP)
sebanyak 22 (18,6%), sedangkan
pada kelompok kontrol terbanyak
yaitu tingkat Pendidikan menengah
(SMA) sebanyak 23 (19,5%) orang.
Status pekerjaan responden pada
kelompok intervensi dan kelompok
kontrol mayoritas bekerja, dimana
pada kelompok intervensi sejumlah
38 (28%) orang dan kelompok
kontrol sejumlah 40 (44%). Lama
menjalani hemodialisis pada
kelompok intervensi dan kelompok
kontrol mayoritas pada pasien
dengan lama HD >2 tahun. Pada
kelompok intervensi sebanyak 21
(17,8%) dan
kelompok kontrol sebanyak 23
(19,5%)
4 HUBUNGAN Uswatul 2019 Jenis Sampel Hasil wawancara yang dilakukan Distribusi dukungan keluarga terhadap 102
DUKUNGAN Khasanah penelitian penelitian kepada 5 anggota PROLANIS secara responden di Puskesmas Kecamatan
KELUARGA yang ini acak didapatkan mereka tidak Ciracas, memiliki dukungan keluarga baik
TERHADAP dilakukan berjumlah melaksanakan diet Diabetes Mellitus, lebih sedikit sebanyak 48 orang (47,1%)
KEPATUHAN adalah 102 minum obat tidak teratur, keluarga dibandimg dukungan keluarga tidak baik
PENATALAKS penelitian responden tidak mengingatkan untuk sebanyak 54 orang (52,9%). Hail ini
ANAAN kuantitatif dan sesuai keteraturan minum obat, sebagian menunjukan bahwa dukungan keluarga pada
PENGELOLAA dengan dengan keluarga tidak lansia klub PROLANIS dengan Diabetes
N DIABETES desain kriteria membedakan dalam penyajian menu Mellitus di Puskesmas Kecamatan Ciracas
makanan untuk anggota keluarga
MELLITUS penelitian inklusi dengan diabetes Meliitus, sehingga memiliki dukungan keluarga tidak baik.
PADA LANSIA deskripsi meliputi ketika dilakukan pemeriksaan gula Distribusi kepatuhan penatalaksanaan 5
KLUB analitik. Pasien darah, 77% memiliki hasil gula darah pilar Diabetes Mellitus terhadap 102
PROLANIS DI diabetes di atas normal. Kondisi ini dapat responden di Puskesmas Kecamatan
PUSKESMAS melitus meningkatnya risiko penyakit jantung Ciracas, memiliki kepatuhan baik dalam
KECAMATAN lansia dan stroke, neuropati, ulkus kaki, penatalaksanaan Diabetes Mellitus dengan 5
CIRACAS anggota infeksi dan bahkan keharusan untuk pilar sebanyak 77 orang (75,5%) lebih
JAKARTA PROLANI amputasi kaki, retinopati diabetikum, banyak dibandingkan kepatuhan tidka baik
TIMUR S di kebutaan dan gagal ginjal. sebanyak 25 orang (24,5%). Hal ini
Puskesmas Berdasarkan uraian di atas, maka menunjukkan bahwa kepatuhan
Kecamata peneliti tertarik untuk melakukan penatalaksanaan 5 pilar pada lansia klub
n Ciracas; penelitian tentang hubungan PROLANIS sebagian besar patuh. Hasil
anggota dukungan keluarga terhadap menunjukkan penelitian ada chi hubungan
dengan kepatuhan penatalaksanaan 5 dalam square antara dukungan keluarga terhadap
Diabetes menjalani pilar pengelolaan Diabetes penatalaksanaan 5 pilar lansia Diabetes
Mellitus Mellitus pada lansia Klub Mellitus klub PROLANIS Puskesmas
tinggal PROLANIS Puskesmas Kecamatan Kecamatan Ciracas menunjukkan bahwa
bersama Ciracas Jakarta Timur. yang memiliki dukungan baik sebanyak 43
keluarga; orang (89,6%) dan yang memiliki dukungan
Lansia emosional tidakbaik sebanyak 34 orang
bisa (63,0%). Hasil penelitian bivariat diketahui
membaca OR=5,509 artinya bahwa lansia dengan
dan Diabetes Mellitus yang dukungan keluarga
menulis. baik mempunyai peluang 5,09 untuk patuh
dalam menjalankan penatalaksanaan 5 pilar
dibandingkan dengan lansia Diabetes
Mellitus yang dukungan emosional keluarga
kurang, dengan 95% CI (1,721–14,871).
Hasil statistik diperoleh P value 0,002 maka
dapat
disimpulkan ada hubungan yang signifikan
antara dukungan keluarga terhadap
kepatuhan penatalaksanaan 5 pilar lansia
dengan Diabetes Mellitus.
5 DUKUNGAN Solekhah, 2020 penelitian Metode Hasil Penelitian didapatkan sebanyak Dukungan keluarga pada pasien diabetes
KELUARGA Sondang R. mengguna pengambil 60 pasien yang melakukan kunjungan mellitus sangat membantu pasien dalam
MENINGKATK Sianturi kan an sampel diabeters di daerah Jakarta. Berikut memelihara kadar gula darah terutama
AN metode dengan adalah karakteristik pasien DM tipe dalam hal makanan. Keluarga merupakan
KEPATUHAN penelitian teknik 2: Berdasarkan tabel di atas, dukungan pertama pasien untuk patuh
DIET PASIEN kuantitatif, purposive menunjukkan bahwa mayoritas dalam diet sehingga pasien dapat
DIABETES sampling responden pada penelitian ini berusia mengontrol kadar gula darahnya. Hal ini
MELITUS TIPE dengan 25-65 tahun (70%) dan berusia > 65 dapat meningkatkan kualitas hidup pasien
2 jumlah tahun (30%), mayoritas responden dengan Diabetes Melitus tipe 2. Pada
sampel 70 yaitu sebanyak 43 orang (61,4%) penelitian lanjutan perlu dilakukan
responden. adalah perempuan. Hasil penelitian observasi pada kepatuhan diet pasien DM
ini sesuai dengan penelitian Yulia tipe 2 untuk mendukung data dukungan
(2015) menyatakan bahwa 84,3% keluarga.
dari
70 responden yang didiagnosa DM
tipe 2 adalah perempuan. Hal ini
dikarenakan perempuan memasak
sendiri sehingga bumbu yang dipakai
tanpa memperhatikan kandungan
kalori dan mereka tidak memisahkan
makanan dengan anggota keluarga.
Selain itu dengan pekerjaan sebagai
wiraswasta akan berkaitan dengan
semakin tinggi sosial ekonomi dalam
rumah tangga sehingga terjadi
perubahan gaya hidup yang
menyebabkan munculnya penyakit
degeneratif. Orang dengan pekerjaan
wiraswasta yang hanya diam
ditempat
duduk/imobilisasi justru
meningkatkan kejadian DM karena
mereka tidak melakukan aktifitas
sehingga, simpanan glukosa dalam
tubuh sedikit bahkan jarang dipecah
yang mengakibatkan semakin
meningkatnya simpanan glukosa,
berat badan meningkat yang berakhir
dengan obesitas. Hal ini ditunjukkan
dengan responden yang memiliki
IMT kategori gemuk sebanyak 31
responden (44,3%), dan IMT
kategori
obesitas sebanyak 9 orang (12,9%).
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyanto, E. P., Prasetyo, C. H., & Pramono, W. H. (2021). Upaya Peningkatan
Kemampuan Perawatan Keluarga Paliatif melalui Pendidikan Kesehatan. Jurnal
Peduli Masyarakat, 3(3), 267-272.
Madiyanti, D. A. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Kemoterapi
Kanker Serviks Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 7(2), 73-79.
Nafisah, S., Ratnasari, R., & Trikajanti, S. (2024). Penerapan Metode Family-Centered Care
terhadap Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa. Jurnal Keperawatan, 16(2), 535-544.
Khasanah, U. (2019). Hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan penatalaksanaan
pengelolaan diabetes mellitus pada lansia klub prolanis di Puskesmas Kecamatan
Ciracas Jakarta Timur. Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice, 1(2), 70-
82.
Solekhah, S., & Sianturi, S. R. (2020). Dukungan Keluarga Meningkatkan Kepatuhan Diet
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Idea Nursing Journal, 11(1), 17-23.

Anda mungkin juga menyukai