Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum perawatan orang sakit biasanya dilaksanakan oleh dokter atau
perawat di klinik, rumah sakit maupun puskesmas. Tempat-tempat seperti klinik,
rumah sakit maupun puskesmas memiliki sumber daya manusia yang mumpuni
dalam melakukan perawatan terhadap orang sakit, tidak hanya itu, tempat-tempat
seperti klinik, rumah sakit, maupun puskesmas memiliki fasilitas yang lebih
memadai seperti obat-obatan dan lain sebagainya sehingga jika ada orang yang
terserang penyakit, tempat utama yang dituju adalah menuju tampat-tempat yang
tadi telah disebutkan. Namun, perlu diingan bahwa tempat-tempat seperti klinik,
rumah sakit, dan puskesmas pun memiliki keterbatasan baik itu dari segi ruangan,
tenaga kerja obat-obat-an dan lain sebagainya.
Apabila melihat keadaan saat ini, penyakit-penyakit berat seperti DBD,
Malaria, Tipes dan lain sebagainya menjatuhkan banyak korban yang memerlukan
perawatan intensif di tempat-tempat yang memiliki fasilitas kesehatan yang
mumpuni untuk merawatnya. Ditambah lagi keadaan bumi pada dua tahun
kebelakang ini sedang tidak baik karena munculnya sebuah virus yang berasal dari
Wuhan, China. Penyebaran virus ini tergolong sangat cepat. Terhitung sejak awal
pandemi dimulai, korban-korban yang terinfeksi terhitung sekitar seribu orang per
hari yang menyebabkan tempat-tempat yang memiliki fasilitas kesehatan lengkap
penuh, bahkan dokter dan perawatpun kewalahan dalam menangani hal ini,
apabila diingat lagi dua tahun ke belakang merupakan mimpi buruk bagi umat
manusia.
Namun, perlu kita syukuri kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang
dimiliki oleh manusia dengan cepat mampu memberikan solusi bagi mimpi buruk
yang tengah terjadi. Berbagai macam vaksin diluncurkan untuk memerangi virus
yang tengah tersebar luas saat ini, membuat penyebaran dari virus tersebut
menjadi terhambat. Dari segala sisi positif yang kita lihat, akan selalu ada sisi
negatif yang kurang nampak. Berbagai macam vaksin yang diluncurkan nyatanya

1
memberi sebagian orang efek samping yang membuat mereka jatuh sakit karena
kurangnya imunitas tubuh, membuat mereka mengalami pusing, demam, dan
muntah-muntah. Orang-orang yang mengalami efek samping dari vaksin tersebut
tentunya membutuhkan bantuan dalam proses penyembuhan nya, dan orang-orang
yang mengalami sakit seperti ini biasanya akan lebih nyaman melakukan
perawatan dirumah oleh orang terdekatnya daripada di rumah sakit.
Maka dari itu, perlu adanya seseorang yang memiliki ilmu dalam melakukan
sebuah perawatan keluarga. Perawatan keluarga merupakan perawatan yang
dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri dengan menggunakan alat-alat yang
ada di lingkungan keluarga itu dan sederhana tetapi hasilnya memuaskan. Banyak
sekali dampak positif dengan dilakukannya perawatan keluarga ini, salah satunya
dapat membuat orang yang sedang sakit merasa lebih leluasa dalam meminta
pertolongan karena yang merawatnya adalah keluarganya sendiri.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa merawat orang sakit tidak hanya
boleh dilakukan di rumah sakit ataupun hanya dilakukan oleh dokter dan perawat
saja, merawat orang sakit juga bisa dilaksanakan di rumah, dilakukan oleh orang-
orang yang memiliki ilmu dalam perawatannya, dan juga dilakukan dengan
menggunakan alat seadanya.
Hal tersebut dinamakan dengan perawatan Keluarga. Perawatan keluarga
adalah perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri dengan
menggunakan alat-alat yang ada di lingkungan keluarga itu dan sederhana tapi
hasilnya memuaskan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan
ke dalam beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa itu perawatan keluarga?
2. Apa saja dasar-dasar perawatan keluarga?
3. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan
keluarga?
4. Bagaimana pelaksanaan perawatan keluarga?
5. Bagaimana cara melakukan perawatan sehari-hari dirumah?
6. Bagaimana cara merubah posisi tidur orang sakit?
7. Bagaimana atiran penyajian makanan dan pemberian obat terhadap orang
sakit?
8. Bagaimana aturan perawatan bayi?

C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui apa itu perawatan keluarga.
2. Untuk mengetahui apa saja dasar-dasar perawatan keluarga.
3. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
perawatan keluarga.
4. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perawatan keluarga.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan sehari-hari dirumah.
6. Untuk mengetahui bagaimana cara merubah posisi tidur orang sakit.
7. Untuk mengetahui bagaimana atiran penyajian makanan dan pemberian obat
terhadap orang sakit.
8. Untuk mengetahui bgaimana aturan perawatan bayi.

D. Manfaat Penulisan Makalah


1. Bagi orang yang memiliki minat terhadap perawatan keluarga, makalah ini
diharapkan bisa memberikan rincian pemahaman terhadap individu agar
dapat lebih mudah dalam mengimplementasikan nya.
2. Bagi penulis, diharapkan dengan penulisan makalah ini dapat
mengembangkan pemikiran penulis dan mampu memberi manfaat berupa
hasil yang memuaskan sehingga memberi jalan bagi penulis untuk lulus.
3. Bagi peneliti selanjutnya, makalah diharapkan bisa jadi referensi yang baik
dan diperbaiki agar lebih sempurna.
BAB II
LANDASAN TEORETIS

Menurut Corder (1992), perawatan merupakan suatu dari tindakan yang


dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau untuk memperbaikinya
sampai, suatu kondisi yang bisa diterima. Sedangkan keluarga
Menurut (Safrudin, 2015:15) keluarga adalah suatu kelompok sosial yang
ditandai oleh tempat tinggal bersama, kerjasama ekonomi, dan reproduksi
yang dipersatukan oleh pertalian perkawinan atau adopsi yang disetujui secara
sosial, yang saling berinteraksi sesuai dengan peranan-peranan sosialnya.
Perawatan merupakan suatu kegiatan berupa proses memelihara atau
merawat baik itu dalam bentuk benda ataupun manusia agar tidak rusak atau
kembali seperti keadaan semula. Sedangkan keluraga merupakan orang-orang
yang secara tidak langsung kehadirannya akan terus ada dari kita lahir hingga
meninggal yang memiliki hubungan darah ataupun batin yang kuat sehingga
dapat memunculkan rasa simpati dan empati pada setiap anggotanya.
Dari hal-hal yang telah dijelaskan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
perawatan keluarga merupakan sebuah proses atau kegiatan yang dilakukan
oleh seorang anggota keluarga untuk memelihara atau merawat anggota
keluarganya yang dalam konteks ini berada dalam keadaan yang tidak baik
sehingga bisa kembali pada keadaan yang lebih baik.

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perawatan Keluarga


Bailon dan Maglaya (1978) mendefinisikan sebagai berikut : Keluarga
adalah dua individu atau lebih yang hidup di dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka melakukan interaksi
antara satu individu dengan individu lainnya dan mempunyai peran masing-
masing.
Sedangkan perawatan merupakan sebuah langkah pencegahan yang bertujuan
untuk mengurangi atau bahkan menghindari kerusakan dari peralatan dengan
memastikan tingkat keandalan dan kesiapan serta meminimalkan biaya perawatan.
Perawatan keluarga adalah perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga
itu sendiri dengan menggunakan alat-alat yang ada di lingkungan keluarga itu dan
sederhana tapi hasilnya memuaskan.

B. Dasar-Dasar Perawatan Keluarga


1. Mengapa Diperlukan PK?
a. Pada umumnya mereka yang sakit senang bila berada di rumah dan berada di
tengah keluarga daripada berbaring di RS dan dirawat oleh orang yang belum
dikenal.
b. Demi untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya transportasi.
c. Dirawat oleh orang lain di sebuah kamar dapat mempengaruhi keadaan pasien
sehingga mempengaruhi penyembuhannya.
d. Untuk meningkatkan kemandirian pasien dan keluarganya secara optimal.

2. Tujuan Perawatan Keluarga.   


a. Meringankan keadaan pasien.
b. Mempercepat upaya penyembuhan.
c. Memperkecil penularan.
d. Mendidik anggota keluarga untuk menghemat.
e. Membiasakan hidup sehat.

5
3. Fungsi Perawatan Keluarga.
a. Pengamatan terhadap pasien.
b. Tindakan perawatan.
c. Tindakan pengobatan.
d. Pencatatan.
e. Penyuluhan kesehatan.

4. Sasaran Perawatan Keluarga.   


a. Seseorang yang layak dirawat dirumah.
b. Bayi dan anak yang tidak terawat.

5. Siapa Yang Melakukan PK?


a. Pada dasarnya siapa saja dapat melakukan tugas PK asal sebelumnya diberi
pengetahuan (berupa pendidikan PK) dan dilatih secukupnya.
b. Sejak tahun 1950 PMI telah menyelenggarakan pendidikan latihan PK.
6. Sifat pribadi yang tepat untuk menerima pendidikan PK
a. Mempunyai sifat kasih sayang yang tulus.
b. Menaruh minat dan memiliki rasa kemanusiaan yang dalam.
c. Ingin belajar dan berbakat dalam bidang perawatan.
d. Berperikemanusiaan.
e. Bertanggungjawab.
f. Selalu mengutamakan kepentingan pasien.
g. Selalu bersikap terbuka.

7. Sikap dan perilaku yang perlu dimiliki oleh pelaku PK


a. Berperikemanusiaan yang jelas tampak dan sikap kesediaan untuk menolong
yang akan memberi kesan tetang kepribadiannya.
b. Bertanggungjawab, sifat ini harus tampak dari segala tindakan pelaku PK
yang senantiasa berpedoman pada apa yang ia telah pelajari antara lain tidak
akan melakukan tindakan yang merugikan pasien maupun angggota keluraga
yang lain.
c. Selalu mengutamakan kebutuhan pasien.
d. Selalu bersikap terbuka terhadap tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien sera menerangkan dan juga mendidik kelurga lain misalnya bagaimana
hidup sehat

8. Prinsip kerja seorang pelaku PK


a. Menunjukan kemanuan kerja dengan tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu.
b. Mempunyai sifat ramah, selalu senyum, bersedia untuk mendengarkan
keluhan dan mampu menenangkan pasien.
c. Berfikirlah sebelum bertindak atau bekerja.
d. Pengamatan serta informasi yang berwenang sangat bermanfaat dan
membantu dalam menjalankan tugas perawatan.
e. Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan di pasien dengan tidak
mengabaikan kebersihan diri sendiri.
f. Catatlah selalu hasil pengamatan dan perawatan secara singkat jelas.
g. Usahakan agar tidak menambah penderitaan pasien.
h. Jika perlu untuk merujuk pasien ke puskesmas atau rumah sakit, persiapkan
dengan baik, baik keperluan pasien juga transportasi.
i. Selalu menjaga kerahasiaan medis pasien.
j. Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah dokter/ petugas
kesehatan. Sikap yang baik seorang pelaku PK penting untuk memberi kesan
baik tentang kepribadiannnya

9. Penerapan
a. Sebagai individu: Perlu mempersiapkan diri agar mampu dan mau melakukan
PK untuk siapa saja yang membutuhkan.
b. Sebagai anggota masyarakat: Menjelaskan kepada anggota masyarakat
pentingnya PK. Dapat juga mengordinir disediakannya peralatan PK agar
masyarakat sekitar dapat menggunakan secara bersama.
c. Di lingkungan organisasi PMI: Turut berpartisipasi pada Tim PK PMI dalam
kegiatan pelayanan sosialnya PMI misalnya untuk panti jompo.
d. Pada saat bencana: Turut berpartisipasi pada Tim PK PMI dalam kegiatan di
tempat penampungan sementara/pengungsian.
10. Peralatan yang diperlukan
Peralatan yang diperlukan untuk PK tidak perlu sama dengan yang ada di
rumah sakit, dengan peralatan sederhana kita dapat menolong orang sakit.
Peralatan yang digunakan dapat menggunakan peralatan yang ada atau
improvisasi. Perawatan yang dilakukan di rumah membutuhkan peralatan.
Kita tidak boleh memaksakan untuk membeli peralatan seperti yang ada di
RS. Dengan peralatan yang ada dan sederhana dapatlah kita menolong pasien
dengan cukup memuaskan. Seperti perlengkapan kamar tidur dan tempat
penyimpanan obat-obatan. Berikut meupakan beberapa perlengkapan PK
sederhana:
a. Bagi Pelaku PK
1) Celemek
2) Peralatan mencuci tangan
a) Air mengalir (kran, botol, improvisasi lain)
b) Baskom (wadah menampung air)
c) Sabun dalam tempatnya (kalau perlu sikat tangan)
d) Handuk tangan ataupun serbet.

b. Bagi orang sakit


1) Peralatan tempat tidur
a) Tempat tidur dan bantal
b) Seprei, sarung bantal, kain perlak dan alas perlak (sedikitnya dua set),
selimut.
c) Alat penopang kaki (improvisasi)

2) Peralatan mandi, buang air kecil dan buang air besar.


a) 2 ember
b) 1 gayung
c) Baskom
d) 2 washlap
e) 2 handuk
f) Pasu najis
g) Labu kemih
h) Tissue
i) Air mengalir (di botol, ceret ataupun wadah lainnya)
j) Sisir dan alat make up untuk wanita
k) Air hangat dalam wadah

3) Peralatan mencuci rambut


a) Talang plastic
b) Shampo
c) Alat pengering rambut (hair dryer, kipas, dan sebagainya)
d) Handuk
e) Sisir

4) Peralatan memelihara mulut


a) Sikat gigi
b) Pasta gigi
c) Kaleng atau wadah penampungan buangan.

5) Peralatan makan
a) Baki berisi piring, sendok, garpu, gelas dengan tatakan dan tutupnya (dapat
diberi sedotan), serbet.
b) Meja kecil, bel (khusus untuk pasien yang dapat makan sendiri).

6) Peralatan medis
a) Termometer, Tensi meter, Perban dan Plester

7) Peralatan Kompres
a) Washlap, air hangat atau air dingin
b) Kantong es atau kompres dingin, kantong air panas atau kompres panas.

8) Bahan lain yang diperlukan


a) Talk, minyak pelumas dan cream pelembab kulit.
9) Desinfectant atau cairan pembersih hama dan antiseptict.
C. Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Melakukan Perawatan Keluarga.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan Keluarga adalah
dengan menjaga kesehatan dasar keluarga, kesehatan dasar keluarga ini
meliputi;
1. Kebersihan diri. Kebersihan diri merupakan factor penting dalam usaha
pemeliharaan kesehatan, agar kita selalu dapat hidup sehat. Menjaga
kebersihan diri berarti juga menjaga kesehatan umum. Adapun cara yang dapat
dilakukan dalam menjaga kebersihan diri :
a. Mandi setiap hari secara teratur
b. Tangan harus dicuci sebelum menyiapkan makanan dan minuman, sebelum
makan, sesudah buang air besar atau buang air kecil.
c. Kuku digunting pendek dan bersih.
d. Kaki perlu dirawat dengan baik dan teratur.
e. Rajin menyikat gigi.
f. Pakaian perlu diganti setiap habis mandi dengan pakaian yang sudah dicuci
bersih dengan sabun, dijemur dan disetrika.
2. Kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan adalah suatu usaha menjaga
lingkungan bersih, dan sehat sehingga dapat mencegah penularan penyakit.
Penularan penyakit terjadi bila ada hubungan anatara 3 mata rantai, yaitu:
sumber penyakit, perantara penyakit dan orang yang lemah atau peka terhadap
serangan penyakit. Usaha meningkatkan kebersihan lingkungan dapat
dilakukan bersama masyarakat dengan mengusahakan untuk memutuskan
hubungan mata rantai tersebut agar tidak akan terjadi penularan. Kebersihan
lingkungan dapat dicapai dengan :
a. Rumah harus sehat dan terpelihara.
b. Hewan peliharaan tidak berkeliaran di dalam rumah atau ditempat anak
bermain terutama hewan yang berkutu.
c. Sediakan tempat sampah yang tertutup dan buang sampah ditempatnya.
d. Jaga kebersihan sumber air, MCK dan lingkungannya.
e. Hindari genangan air, seperti genangan air hujan di sekitar rumah.
f. Air limbah usahakan lancar alirannya.
D. Pelaksanaan Perawatan Keluarga
Dalam pelaksaan perawatan orang sakit di rumah ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, diantaranya:
1. Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan suatu keharusan bagi setiap perawat termasuk
pelaku PK saat melakukan perawatan. Mencuci tangan ini biasanya dilakukan
pada saat:
a. Sebelum dan sesudah merawat pasien.
b. Sebelum menyiapkan makanan dan minuman.
c. Sesudah memegang barang-barang kotor dan memegang binatang.
d. Sesudah buang air besar atau buang air kecil.
Tujuan dari mencuci tangan ini adalah:
a. Membersihkan tangan dari segala kotoran.
b. Menjaga kesehatan pelaku.
c. Mencegah penularan penyakit.
d. Melatih suatu kebiasaan yang baik.
2. Memakai Celemek.
Celemek adalah bentuk pakaian untuk menutup pakaian pelaku PK waktu
menolong merawat pasien, tanpa mengganggu gerak si pelaku. Tujuan dari
pemakaian celemek ini adalah:
a. Melindungi pakaian pelaku dari kotoran
b. Mencegah penularan penyakit
3. Mengukur Suhu.
Suhu tubuh merupakan salah satu pemeriksaan fungsi vital selain tekanan
darah dan denyut nadi. Oleh karena itu, sediakan selalu termometer di rumah
sebagai langkah awal untuk menilai kondisi tubuh, terutama ketika Anda
merasa kurang enak badan atau meriang Menurut skalanya ada 2 macam
thermometer, yaitu termometer celcius (lazim dipakai di Indonesia) dan
termometer Fahrenheit (lazim dipakai di Amerika)
a. Bagian dari thermometer:
1) Tabung gas panjang, berbentuk persegi gepeng bundar atau persegi
2) Pipa gelas tempat turun naik air raksa
3) Skala yang menunjukkan derajat suhu
4) Reservoir tempat air raksa

b. Tujuan dari penggunaan thermometer ini adalah:


1) Mengetahui suhu badan pasien.
2) Mengetahui adanya kelainan pada tubuh.
3) Mengetahui perkembangan penyakit.

c. Tempat dan cara pengukuran suhu tubuh


1) Ketiak. Pengukuran suhu di ketiak dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Cuci tangan,
b) Siapkan thermometer,
c) Beritahu pasien,
d) Keringkan ketiak dengan handuk atau waslap,
e) Tempatkan pangkal termometer di tengah ketiak di minta si sakit menjepitnya
10 sampai 15 menit, tangan yang lain membantu menekan bagian lengan yang
menjepit thermometer.
f) Setelah 10 sampai 15 menit termometer dikeluarkan, dibaca sampai di mana
naiknya air raksa dan dicatat.
g) Termometer dibersihkan, lalu disimpan.
h) Cuci tangan.

2) Dubur
Pengukuran suhu di dubur dilakukan pada bayi, anak, orang sakit parah, juga
pada keadaan tertentu, misalnya seseorang mengalami praktur lengan bagian
ketiak, sehingga akan sulit untuk bergerak. Pengecekan suhu pada bagian ini
juga harus dilaksanakan atas petunjuk dokter. Pengukuran suhu di dubur ini
tidak boleh dilakukan pada orang sakit yang luka pada daerah dubur dan juga
orang sakit yang berpenyakit kelamin. Langkah-langkah dalam melakukan cek
suhu tubuh di daerah dubur:
a) Cuci tangan,
b) Siapkan termometer dan minyak kelapa ataupun minyak pelembab,
c) Beritahu pasien,
d) Miringkan pasien, bebaskan pakaian yang menutupi bokong,
e) Kaki yang sebelah atas ditekuk kearah perut,
f) Oleskan pangkal termometer dengan minyak kelapa atau minyak pelembab
untuk memudahkan memasukkan ke dalam anus. Hati-hati bila ada wasir.
g) Pisahkan bokong si sakit agar dubur terlihat, lalu pangkal termometer di
masukkan.
h) Pegang termometer selama berada dalam anus selama 3 menit.
i) Keluarka termometer, baca dan catat di buku catatan harian.
j) Termometer dibersihkan lalu disimpan.
k) Cuci tangan.

3) Mulut. Pengecekan suhu di mulut dapat dilakukan pada pasien bila pada kedua
tempat di atas tidak memungkinkan pemasangan thermometer. Pengukuran
suhu di mulut tidak boleh dilakukan pada pasien yang tidak sadar atau gelisah,
pada orang yang berpenyakit mulut, batuk, pilek atau sesak nafas juga kepada
bayi atau anak yang masih kecil. Pelaksanaan pengecekan suhu tubuh di daerah
mulut ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Cuci tangan,
b) Siapkan thermometer,
c) Beritahu pasien,
d) Minta pasien untuk membuka mulut,
e) Letakkan pangkal termometer di bawah lidah agak ke samping, minta pasien
untuk menutup mulut dan bernafas melalui hidung.
f) Setelah 3 menit keluarkan termometer, baca dan catat di buku catatan harian.
g) Termometer dibersihkan lalu disimpan.
h) Cuci tangan.

4. Menghitung Denyut Nadi.


Menghitung denyut nadi adalah sama penting dengan mengukur suhu. Denyut
nadi menjadi lebih cepat bila berada dalam ketakutan, gelisah, demam dan
sesudah gerak badan. Denyut nadi dapat diraba pada beberapa bagian tubuh,
diantaranya:
a. Leher
b. Bagian muka telinga
c. Dekat ujung tulang selangkang
d. Sisi dalam dari lengan atas
e. Lipatan paha
f. Pergelangan tangan
g. Denyut bayi sampai umur 1 tahun dapat diraba di ubun-ubun.
Tujuan mengukur denyut nadi, diantaranya:
a. Mengetahui keadaan umum pasien.
b. Mengetahui keadaan jantung.
c. Mengikuti perkembangan jalannya penyakit.
d. Membantu menentukan diagnose.
Jumlah denyut nadi rata-rata permenit
a. Bayi baru lahir jumlah denyut nadi rata-rata nya adalah 130 sampai 160 per-
menit
b. Bayi jumlah denyut nadi rata-rata nya adalah 110 sampai 130 per-menit
c. Anak umur 4 sampai 7 tahun jumlah denyut nadi rata-rata nya adalah 80
sampai 120 per-menit
d. Anak umur lebih 7 tahun jumlah denyut nadi rata-rata nya adalah 80 sampai 90
per-menit
e. Pria dewasa jumlah denyut nadi rata-rata nya adalah 60 sampai 80 per-menit
f. Wanita lebih banyak antara 10 sampai 15 denyutan.
Umumnya kecepatan denyut nadi meningkat bila suhu badan meningkat. Tiap
kenaikan suhu 1oC, denyut nadi akan bertambah 10 sampai 15 denyutan.
Pelaksanaan pengecekan denyut nadi dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Cuci tangan
b. Beritahu pasien
c. Pasien duduk atau berbaring, lengan dikendurkan dengan ibu jari di sebelah
atas. Cari nadinya dengan 3 jari dari pelaku PK dipergelangan tangan pasien
kearah ibu jari paien diantara urat-urat.
d. Hitung denyut nadi selama setengah menit, hasilnya dikalikan 2 dan dicatat
dalam buku catatan harian.
5. Menghitung Pernafasan.
Manusia bernapas untuk memenuhi kebutuhan kadar oksigen yang diperlukan
oleh tubuhnya. Oksigen tersebut digunakan oleh setiap sel dalam tubuh
manusia untuk melakukan proses metabolisme, sehingga karbondioksida dan
air yang harus dikeluarkan. Dalam hitungan nya satu kali pernafasan adalah 1
kali menarik nafas dan 1 kali mengeluarkan nafas. Tujuan dari menghitung
pernafasan diantaranya:
a. Membantu menentukan diagnosa
b. Mengetahui keadaan umum pasien
Dalam pelaksanaan nya, menghitung pernafasan dapat dilakukan dengan cara:
a. Dihitung segera setelah menghitung denyut nadi. Jangan beritahu pasien akan
dihitung pernafasannya dengan pergelangan pasien tetap dipegang seolah-olah
masih menghitung denyut nadi
b. Diperhatikan apakah kedua sisi dada bergerak seirama, apakah terlihat adanya
kesukaran dalam bernafas
c. Hitung pernafasan selama setengah menit dan hasilnya dikali 2, catat dalam
buku catatan harian.
Jumlah pernafasan normal dialami oleh orang-orang sebagai berikut:
a. Hitungan nafas bayi baru lahir berkisar antara 30 sampai 60 kali per-menit
b. Hitungan nafas anak umur 1 tahun berkisar antara 25 sampai 30 kali per-menit
c. Hitungan nafas anak umur 2 tahun berkisar antara 20 sampai 25 kali per-menit
d. Hitungan nafas anak umur 15 tahun berkisar antara 18 sampai 20 kali per-
menit
e. Hitungan nafas pria dewasa berkisar antara 16 sampai 18 kali per-menit
f. Hitungan nafas wanita dewasa berkisar antara 18 sampai 20 kali per-menit
Perbandingan jumlah pernafasan dengan denyut nadi adalah 1: 4
6. Penataan tempat tidur pasien
Maksud dan tujuan dari penataan tempat tidur orang sakit diantaranya sebagai
berikut:
a. Mempercepat penyembuhan
b. Mencegah penyakit bertambah parah
c. Memperkecil bahaya penularan
Syarat tempat tidur pasien
a. Panjang tempat tidur harus sepadan dengan panjang badan pasien,
b. Ditempatkan pada bagian kamar yang tak banyak kena hembusan anginya,
c. Terhindar dari cahaya yang menyilaukan, bau yang merangsang dan keributan,
d. Barang tenun (seprei, sarung bantal dsb) hendaknya diganti paling sedikit 2
kali seminggu, kecuali bila basah atau kotor maka harus segera diganti.
Peralatan yang dibutuhkan diantaranya:
a. Tempat tidur, kasur dan bantal
b. Kain seprei dan sarung bantal
c. Kain perlak dan kain alas perlak
d. Selimut

E. Perawatan Sehari-hari di Rumah


1. Menolong pasien untuk buang air besar ataupun buang air kecil di atas tempat
tidur. Di Indonesia biasanya pasien selama masih dapat berjalan akan berusaha
untuk pergi ke kamar kecil untuk buang air besar ataupunbuang air kecil,
sebenarnya hal ini tidak dibenarkan karena pasien membuang tenaga yang ia
perlukan untuk melawan penyakitnya. Maka dari itu, menolong pasien untuk
buang air besar ataupun buang air kecil diatas tempat tidur diperlukan. Dapat
diketahui, bahwa antara pasien pria dan wanita cara menolongnya berbeda.
a. Wanita: alat kelamin bagian luar dan dalam dihubungkan oleh sebuah saluran
yang sangat pendek jaraknya, sehingga sangat mudah terkena infeksi. Untuk
buang air besar dan buang air kecil menggunakan sebuah tempat yang disebut
pasu najis.
b. Pria: untuk buang air besar dan buang air kecil dapat hanya menggunakan
sebuah labuh kemih, semacam botol.
Peralatan yang diperlukan dalam membantu pasien untuk buang air besar
ataupun bang air kecil, diantaranya:
a. Pasu najis beserta tutupnya
b. Labu kemih untuk pria
c. Botol berisi air
d. Kertas toilet
e. Alas bokong (perlak beserta alasnya)
f. Bel
g. Bangku kecil untuk pasu najis
h. Handuk, sabun, bedak
i. Air untuk mencuci bokong

2. Menyeka atau memandikan pasien di tempat tidur


Hal ini bertujuan untuk:
a. Memberikan perasaan enak dan segar kepada pasien
b. Membersihkan kotoran yang melekat pada tubuh pasien
c. Membantu memperlancar peredaran darah
d. Melatih otot-otot secara aktif dan pasif
e. Mencegah terjadinya lecet
Adapun peralatan-peralatan yang diperlukan untuk membantu menyeka atau
memandikan pasien, diantaranya:
a. 2 baskom (untuk menyabun dan membilas)
b. Air hangat dalam cerek dan air dingin dalam ember dan gayung
c. 2 waslap dan 2 handuk besar
d. 1 ember yang agak besar untuk menampung air
e. Sabun mandi dalam tempatnya, talk dan kamfer spiritus, alat bersolek, alat
cukur dan sisir
f. Pakaian pasien yang bersih
g. Tempat ataupun keranjang untuk pakaian kotor
h. Bila perlu, sediakan satu labu kemih dan pasu najis dan juga botol berisi air
untuk cebok

3. Mencuci rambut pasien di tempat tidur.


Adapun tujuan dari mencuci rambut pasien di tempat tidur, diantaranya sebagai
berikut:
a. Memberikan perasaan segar dan senang kepada pasien
b. Menghilangkan kotoran yang melekat pada kepala pasien
c. Agar rambut tetap bersih, rapi dan terpelihara
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan utuk mencuci rambut pasien di tempat
tidur, diantaranya:
a. Baki yang berisi sisir, 1 handuk, 1 waslap, shampo, alas bisa berupa handuk
ataupun perlak
b. Talak plastik yang dapat diganti dengan pelepah pisang atau sebuah perlak
yang digulung
c. Ember berisi air hangat, gayung bermulut lancip atau kobokan
d. Ember kosong
e. Kain pel
f. Cadangan air panas dalam cerek dan air dingin dalam ember
g. Alat pengering rambut atau kipas

F. Merubah Posisi Tidur Orang Sakit


Seorang pelaku PK harus pandai menolong pasien duduk, berbalik,
merubah posisi tidurnya, mengangkatnya, menolong turun atau naik tempat
tidur dengan cara teratur. Merubah sikap tidur pasien adalah hal yang sangat
penting, karena dapat menghindari:
1. Bahaya lecet pada tubuh
2. Ketegangan pada sendi-sendi
3. Bahaya timbulnya cacat
4. Memperbaiki peredaran darah
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk membantu merubah posisi tidur orang
sakit, diantaranya:
1. Meminggirkan atau menengahkan pasien. Meminggirkan adalah menggeser
pasien dari tengah ke pinggir tempat tidur, sedangkan menengahkan adalah
menggeser pasien dari pinggir ke tengah tempat tidur.
2. Memiringkan pasien. Memiringkan adalah membentuk posisi pasien menjadi
posisi miring. Untuk memiringkan pasien ke kanan, maka dilakukan dari arah
saebaliknya atau secara berlawanan. Begitu juga jika memiringkan posisi
pasien dari arah kiri.
3. Memindahkan pasien. Bila pasien adalah seseorang yang sudah dewasa dan
berbadan gemuk, maka untuk mengangkatnya sebaiknya dilakukan berdua atau
bertiga. Jangan coba melakukan sendiri, karena akibatnya mungkin pasien
merasa lebih sakit atau mungkn terjatuh.
4. Menolong pasien turun dari tempat tidur, berjalan ke kursi dan kembali ke
tempat tidur. Bila pasien yang telah berbaring lama di atas tempat tidur mulai
sembuh, maka dokter akan memerintahkan agar ia didudukkan. Mula-mula
duduk dipinggir tempat tidur dengan kaki yang diayun-ayunkan, kemudia di
atas kursi dalam ruangan pasien. Peristiwa ini merupakan hal yang
menggembirakan bagi pasien, sehingga ia akan memberikan bantuaanya.
Tetapi pasien mungkin akan merasa kecewa apabila mulai duduk atau berjalan
dia merasa pusing, kaki berat dan lemas. Oleh sebab itu, hal ini perlu dilakukan
secara bertahap.
Peralatan yang dibutuhkan untuk membantu merubah posisi orang sakit:
1. Kursi yang memakai sandaran untuk lengan
2. Bantal untuk menopang punggungnya
3. Selimut
4. Sandal yang ringan
5. Bila perlu dingklik atau kursi pendek

G. Penyajian Makanan dan Pemberian Obat


Makanan berguna untuk memberikan zat-zat makanan yang cukup utnuk
memelihara kesehatan, memulihkannya bila sakit, menghasilkan tenaga untuk
melaksanakan berbagai kegiatan pertumbuhan dan perkembangan jiwa serta
raga.
1. Cara menyajikan makanan
a. Makanan disajikan di atas sebuah baki yang berisi alas supaya rapi. Di atas
baki ada piring, sendok dan garpu, gelas yang berisi air minm dengan tatakan
dan tutupnya dan serbet atau lap.
b. Cocokkan makanan sesuai dengan pantangan, rasa disesuaikan dengan selera
sejauh tidak bertentangan dengan pantangan.
c. Makanan dijaga agar tidak dihinggapi lalat.
d. Piring jangan di isi penuh, karena dapat mengurangi selera makan pasien.
e. Sayuran dan lauk pauk diletakkan terpisah dalam piring kecil diatur secara baik
dengan sedikit variasi.
f. Sedapat mungkin makanan disajikan dalam keadaan hangat.
g. Waktu makan ditentukan.
h. Agar menarik diberi jambangan kecil dan diberi bunga, kepada anak-anak
diberi mainan.
i. Bila dapat makan sendiri, digunakan meja kecil yang diberi alas.
j. Selesai makan, baki dan isinya diangkat dan dibawah keluar kamar.

2. Ada beberapa jenis makanan khusus yang diberikan pada si sakit, diantaranya:
a. Makanan lunak untuk orang deam, sakit mulut dan tenggorokan
b. Makanan untuk orang diare
c. Makanan rendah lemak untuk pasien sakit kuning
d. Makanan rendah garam untuk pasien sakit busung atau uderma
e. Makanan tanpa gula untuk pasien sakit kencing manis.

H. Pemberian Obat Kepada Orang sakit


Pemberian obat terhadap orang sakit bertujuan untuk:
1. Mempercepat penyembuhan
2. Mengurangi penderitaan
Bagi pelaku PK penting untuk mengetahui ciri-ciri obat yang rusak, bila
obat rusak atau habis masa pakainya kalau diberikan pada klien akan
menambah penderitaan atau tidak berdampak sama sekali. Hal yang perlu
diperhatikan adalah masa kadaluarsa biasanya dapat dilihat dalam label obat
yang tercantum masa produksi dan tanggal kadaluarsa. Ciri-ciri obat rusak:
a. Pada pil, warnanya sudah berubah, kadang terlihat bintik hitam atau berjamur.
b. Pada kapsul berubah, ada jamur, lengket bila dipegang.
c. Pada puyer, warna berubah, ada jamur, bergumpal, agak basah (lembab).
d. Pada obat cair, cairan berubah warna, keruh kadang ada kristal, bergumpal,
baunya lebih merangsang.
e. Pada salep: lebih cair dari aslinya, warna berubah, ada tanda jamur yang
tumbuh, berbau.
f. Pada supositoria, mencair, warna berubah, ada tanda jamur yang tumbuh dan
berbau. Apabila diteliti dan ditemukan ciri tersebut diatas, maka obat jangan
diberikan selanjutnya segera minta pengarahan tenaga kesehatan.
Dalam setiap takaran obat yang diberikan oleh dokter, selalu ada etiket
atau label biasanya diletakkan pada botol, dus, kantong plastik yang memberi
petunjuk tentang pemakain obat. Warna etiket dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Etiket putih merupakan obat dalam, obat dengan etiket ini biasanya bisa
dimakan ataupun diminum.
2. Etiket biru merupakan obat luar yang tidak boleh ditelan.
3. Etiket hitam dan biasanya bergambar tengkorak, merupakan obat berbahaya.

I. Perawatan Bayi
Kondisi bayi dapat dipastikan dengan cara sebagai berikut:
1. Nadi yang memiliki kurang lebih 140 denyutan permenit pada waktu lahir
2. Pernafasan yang memiliki kurang lebih 33 sampai 40 gerakan permenit
3. Buang air besar kurang lebih 3 sampai 4 kali dalam waktu 24 jam pada bulan
pertama. Warnanya hitam dan agak lengket, akan berubah menjadi lembek
kekuning-kuningan bila si bayi mulai menetek
4. Berat badan seorang bayi rata-rata bisa mencapai sekitar 3 kg waktu lahir.
Dalam waktu beberapa hari ia akan kehilangan berat sampai 300 gram, tapi
dalam waktu 2 minggu diharapkan berat badannya akan kembali seperti pada
waktu dilahirkan.
5. Kondisi kulit bayi pada waktu lahir biasanya diliputi lemak putih kekuning-
kuningan, warna kulitnya merah muda
6. Penglihatan bayi baru mampu pada awal bulan ke dua
7. Pendengaran bayi baru mampu pada awal bulan ke empat
8. Jam tidur bayi pada bulan pertama tidur sekitar 18 sampai 22 jam sehari, kalau
basah, haus atau lapar ia akan bangun dan menangis.
Makanan yang terbaik adalah ASI yang akan membuat bayi tumbuh baik
dan sehat. Bila ASI kurang, maka dokter akan menambah dengan susu buatan
yang cocok. Pada usia 2 minggu bayi sebaiknya dibawa ke dokter atau bidan
untuk diperiksa berat badannya dan apakah keadaan pusarnya baik. Juga untuk
menerima nasihat mengenai pertumbuhan bayi, kekebalan dan makanan
tambahan. Di daerah panas bayi dimandikan pagi dan sore, di daerah
pegunungan cukup sekali sehari misalnya sore saja. Sebaiknya waktu mandi
ditentukan, agar tidak seorangpun dapat mengganggu pelaksanaan tugas ini.
Peralatan yang diperlukan untuk mandi bayi, diantaranya:
1. Satu buah handuk
2. Dua buah waslap
3. Ember ataupun baskom berisi air hangat
4. Pakaian untuk ganti
5. Sabun
6. Bedak
7. Alkohol, iodinepovidon dan kasa untuk kompres (untuk bayi yang belum lepas
tali pusarnya)
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Perawatan orang sakit tidak hanya perlu dilakukan di rumah sakit ataupun
hanya dilakukan oleh dokter dan perawat saja, merawat orang sakit juga bisa
dilaksanakan di rumah, dilakukan oleh orang-orang yang memiliki ilmu dalam
perawatannya, dan juga dilakukan dengan menggunakan alat seadanya. Perawatan
keluarga adalah perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri
dengan menggunakan alat-alat yang ada di lingkungan keluarga itu sediri dengan
sederhana tapi hasilnya memuaskan. Ada banyak sekali hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan perawatan keluarga, hal-hal tersebut tidak boleh
sampai terlewat ataupun salah karena akan berdampak langsung pada si sakit.
Maka dari itu penerapan perawatan keluarga harus dilakukan dengan benar.
Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa makalah ini membahas
mengenai pengertian dari perawatan keluarga, fungsi perawatan keluarga dan hal-
hal yang perlu diperhaikan dalam melaksanakan perawatan keluarga.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kekurangan dan sjauh
dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat di pertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan nakalah di
atas. Sekian dan terima kasih.

23
DAFTAR PUSTAKA

Ksrpmiumi. 2022. Perawatan Keluarga. [Online]. Tersedia:


https://ksrpmiumi.org/perawatan-keluarga/ [15 Oktober 2022]

Ikalpmrgesi. 2011. Perawatan Keluarga. [Online].


Tersedia:https://ikalpmrgesi.wordpress.com/2011/09/29/perawatan-keluarga/. [15
Oktober 2022]

Meyga Chandra. 2015. Materi PMR Perawatan Keluarga Lengkap. [Online].


Tersedia: http://meygachandra.blogspot.com/2015/03/materi-pmr-perawatan-
keluarga-lengkap.html. [15 Oktober 2022]

Eprints. BAB II Definisi Perawatan. [Online]. Tersedia:


https://eprints.umm.ac.id/46998/3/BAB%20II.pdf. [16 Oktober 2022]

Portal Universitas Quality. 2021. [Online]. Tersedia:


http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/1395/4/BAB%20II.pdf. [16 Oktober
2022]

Anonim, 2019. Perawatan Keluarga. Edisi Ketiga. Universitas Sebelas Maret.


RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS
Nama : Luthfia Zahran
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : 13 September 2003
Alamat : Dusun Bantarsari, Desa Awiluar,
Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis,
Rt/Rw 05/02
No Handphone / WA : 085220650219

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
TK : TK Sabilul Huda
SD : SDN 1 Awiluar
SMP : MTsN 1 Kawali
SMA : SMAN 1 Kawali

C. RIWAYAT ORGANISASI
NO ORGANISASI TAHUN
.
- -

D. PILIHAN SUB BIDANG


Sapra : Saya ingin selalu memastikan dan memanage sarana dan
prasarana agar selalu lengkap.
PPM : Saya ingin berkontribusi langsung dalam perkembangan kegiatan
yang diselenggarakan.

Tasikmalaya, Oktober 202


Tanda tangan
Foto ukuran
3×4
LEMBAR DAFTAR REVISI

NAMA : Luthfia Zahran


NPM : 212122510
JUDUL MAKALAH : Perawatan Keluarga

DAFTAR REVISI MAKALAH

NO. HARI / TANDA KETERANGAN


TANGGAL TANGAN
PEMBIMBING
1. 17 Oktober 2022 Menjorok paragraph dan rapikan
halaman.
2. 20 Oktober 2022 Kurang landasan teori.

3. 20 Oktober 2022 Lengkapi landasan teoretis.

4. 15 Oktober 2022 Kurang materi di latar belakang.

5. 17 Oktober 2022 Definisi kurang lengkap.

6. 19 Oktober 2022 Lengkapi sampul.

LAMPIRAN
PERAWATAN KELUARGA
(Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang
Pendidikan Latihan Lanjutan)

oleh,

Luthfia Zahran
212122510

KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA


UNIT UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2022

LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : Perawatan Keluarga

NAMA : Luthfia Zahran


NPM : 212122510
JURUSAN : Pendidikan Bahasa Inggris
ANGKATAN : 31

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Sheli Dewiyuloh Siti Rahayu Nurul Umah


KSR.30.0586 KSR.29.0560

Mengetahui

Komandan KSR-PMI Unit Ketua Pelaksana Pendidikan dan


Universitas Siliwangi Latihan Lanjutan

Wirdan Muldani Sri Resa Awulia


KSR.29. 0570 KSR.30.0574
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

JUDUL : Perawatan Keluarga

NAMA : Luthfia Zahran


NPM : 212122510
JURUSAN : Pendidikan Bahasa Inggris
ANGKATAN : 31

Disetujui,

Penguji I Penguji II

Azis Saori Selvi Septia Julianti


NIP.327806100818010 KSR.14.0467.A

Mengetahui,

Komandan KSR-PMI Unit Ketua Pelaksana Pendidikan dan


Universitas Siliwangi Latihan Lanjutan

Wirdan Muldani Sri Resa Awulia


KSR.29.0570 KSR.30.0574
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
DIKLATLAN KSR unit Universitas Siliwangi . Tidak lupa shalawat serta salam
tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’at nya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah berjudul Perawatan Keluarga disusun guna memenuhi
syarat kelulusan diklatlan unit Universitas Siliwangi. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Perawatan Keluarga.
Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah menyelenggarakan acara sehingga memberi penulis kesempatan dalam
menyusun makalah Perawatan Keluarga ini. Penulis juga mengucapkan
terimakasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kan penulis terima demi
kesempurnan makalah ini.

Tasikmalaya, 16 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Makalah................................................................................... 3
D. Manfaat Makalah................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORITIS .................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................... 5
A. Pengertian Perawatan Keluarga........................................................... 5
B. Dasar-Dasar Perawatan Keluarga ....................................................... 5
C. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan
Perawatan Keluarga............................................................................. 9
D. Pelaksanaan Perawatan Keluarga........................................................10
E. Cara Melakukan Perawatan Sehari-hari Dirumah...............................16
F. Cara Merubah Posisi Tidur Orang Sakit .............................................18
G. Aturan Penyajian Makanan dan Pemberian Obat Terhadap
Orang Sakit..........................................................................................20
H. Aturan Perawatan Bayi........................................................................21
BAB IV PENUTUP ............................................................................................23
A. Simpulan .............................................................................................23
B. Saran ...................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................vi
LEMBAR DAFTAR REVISI ............................................................................vii
LAMPIRAN ......................................................................................................viii

Anda mungkin juga menyukai