Anda di halaman 1dari 14

BAB 4

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas tentang metode yang akan digunakan dalam

penelitian ini yang meliputi: 1) Desain penelitian, 2) Kerangka kerja 3) Populasi,

sample dan sampling, 4) Identivikasi variabel dan definisi operasional, 5)

Pengumpulan dan pengolahan data, 6) Masalah etika, dan 7) Keterbatasan.

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab

pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin

timbul selama proses penelitian (Burns & Goreve, 1991 :171)

Dalam penelitian ini menggunakan ”pre post test non control group

design” dimana suatu kelompok sebelum dilakukan perlakuan tertentu ( x ) diberi

pretest, kemudian diberikan perlakuan dan sesudah perlakuan tersebut dilakukan

post test atau suatu pengukuran untuk mengetahui akibat dari perlakuan.

Subyek Pre-test Perlakuan Post-test

K O X O1

Keterangan :
K : Subyek
O : Pretest (sebelum konseling)
X : Perlakuan (konseling)
O1 : Post test (sesudah Konseling)

Gambar 4.1 Desain penelitan ”pre post test non control group design” pada
penelitian yang berjudul ”Pengaruh konseling keluarga terhadap
perbaikan peran keluarga dalam pengelolaan anggota keluarga
dengan DM.

34
35

4.2 Kerangka Kerja

Populasi

Sampel

Identifikasi peran keluarga dalam


pengelolaan anggora keluarga dengan DM
(pengisian Questioner/pretest)

Konseling keluarga tentang peran kelaurga dalam


pengelolaan DM

Identifikasi perbaikan peran keluarga dalam


pengelolaan anggota keluarga dengan DM
(Pengisian Questioner/Post test)

Analisa Data

Penyajian Hasil

Gambar 4.2 Kerangka kerja penelitian dengan judul ”Pengaruh konseling


keluarga terhadap perbaikan peran keluarga dalam pengelolaan
anggota keluarga dengan DM.

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian atau yang akan diteliti

(Notoatmodjo, 1993 :35)

Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga dengan salah satu

anggota keluarga menderita Diabetes Mellitus yang ada diwilayah kerja

Puskesmas Banyu Urip Surabaya.


36

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti dengan ”sampling”

tertentu untuk bisa memenuhi/mewakili populasi (Nursalam & S. Pariani,

2001: 64).

Kriteria Inklusi dalam penelitian ini:

- Keluarga bersedia untuk diteliti

- Keluarga yang mendapatkan konseling suami, istri, anak ,cucu dan lain-

lain.

- Keluarga dengan salah satu anggota keluarga menderita Diabetes Mellitus

Kriteria Ekslusi dalam penelitian ini:

- Keluarga tidak bersedia untuk diteliti

- Keluarga yang tidak mendapatkan konseling

- Keluarga yang tidak/kurang memperhatikan keluarga yang menderita

daibetes mellitus

Besar sampel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan sampel

(Chandra, 1995: 41)

Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki peneliti,

sehingga tidak memungkinkan mengambil semua populasi. Oleh karena itu kami

mengambil sampel yang kami anggap representatif, 30 keluarga dengan salah satu

anggota keluarga menderita Diabetes Mellitus dengan perhitungan:

4.3.3 Sampling

Sampling adalah suatu proses dalam penyeleksi porsi dan populasi untuk

dapat mewakili populasi (Nursalam & S, Pariani, 2001: 66)


37

Penelitian ini menggunakan ”purposive sampling”. Pada sampling ini

dipilih keluarga yang memenuhi criteria dan dapat mewakili karakteristik populasi

yaitu keluarga dengan salah satu anggota keluarga menderita Diabetes Mellitus.

(Nursalam & Siti Pariani, 2001)

4.4 Idetintifikasi Variabel

4.4.1 Variabel Independen

Variabel Independen adalah factor yang diduga mempengaruhi variabel

dependen (Nursalan & S, Pariani, 2001)

Variabel independen adalah konseling keluarga yang meliputi :

1. Pengertian

Konseling keluarga adalah penerapan konseling pada situasu khusus

yang berfokus pada masalah – masalah yang berhubungan dengan

situasi keluarga dan penyelenggaraannya melibatkan anggota keluarga.

2. Pendekatan konseling keluarga

- Dalam pelaksanaannya konseling keluarga dilakukan dengan tiga

pendekatan yaitu;

- Pendekatan system keluarga, Keluarga bermasalah jika keluarga itu

tidak berfungsi.

- Pendekatan Conjoint, keluarga menjadi bermasalah jika tidak

mampu melihat dan mendengarkan keseluruhan yang

dikomunikasikan anggota keluarga yang lain.

- Pendekatan Struktural, masalah keluarga sering terjadi karena

struktur keluarga dan pola transaksi yang dibangun tidak tepat,


38

dimana batas - batas antara subsistem dari system keluarga itu tidak

jelas.

3. Tujuan konseling keluarga

- Secara umum tujuan konseling keluarga adalah:

- Memfasilitasi komunikasi fikiran dan perasaan antar anggota

keluarga.

- Mengganti gangguan, ketidakfleksibelan peran dan kondisi.

- Memberi pelayanan sebagai model dan pendidikan peran tertentu

yang ditujukan kepada anggota keluarganya yang lain.

4. Bentuk konseling keluarga

- Memandang klien sebagai pribadi dalam konteks system yaitu

klien merupakan bagian dalam system.

- Berfokus pada saat ini yaitu bahwa pelaksanaan konseling adalah

mengatasi masalah yang dihadapi pada saat ini, bukan masa

lampau.

5. Proses dan tahap konseling keluarga

Dalam pelaksanaan konseling pada keluarga terjadi beberapa tahap

yaitu:

a. Sesi pengenalan

b. Sesi pengajaran

c. Sesi model

d. Sesi terapis/trial

e. Sesi penerapan dan evaluasi


39

4.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel respon atau out put (Nursalam & S.

Pariani, 2001: 42).

Variabel dependen adalah pengelolaan pasien dengan Diabetes Mellitus

yang meliputi :

1. Perencanaan makan

Penyusunan menu, yang disesuaikan dengan kebutuhan penderita.

Jadwal makan,yang terdiri dari 3x makanan utama dan 3x makanan antara

(snack)

Porsi makan,dengan menggunakan porsi kecil tapi sering.

Komposisi menu

Komposisi standar penderita Diabetes Mellitus

Karbohidrat : 60-70%

Protein : 10-15%

Lemak : 20-75%

Jumlah kandungan kolestrol <300mg/hari

Jumlah kandungan serat 25-30mg/hari

Garam secukupnya

Pemanis secukupnya

2. Latihan Jasmani

Jenis latihan jasmani yang dilakukan haruslah bersifat kontinyu,

rhythmical, interval, progresive dan endurance.

Waktu pelaksanaan terus menerus secara berkesinambungan


40

3. Pemeliharaan kaki

Perawatan kaki meliputi;

Pembersihan kaki

Pemberian lotion

Pemakaian alas kaki

Pemilihan sepatu

Pemotongan kuku

Latihan kaki,yang dapat dilakukan adalah :

Jalan cepat

Bediri dengan tegak kaki bagian depan

4. Obat hipoglikemia

Jenis obat hipoglikemia:

- Oral

Waktu paruh obat oral:

Short-acting : 4 jam, diberikan 1-3 X/hari

Intermediate : 5-8 jam, diberikan 1-2 X/hari

Long-acting : 24-36jam, diberikan tiap hari

Cara minum obat hipoglikemia

Pemakaian 1 X hari: pagi hari

Pemakaian 2 X hari: pagi &siang hari

Pemakaian 3 X hari: pagi, siang, dan malam hari

- Suntikan
41

Indikasi:

Penderita DM tipe I

Penderita DM dengan ganggren

Ketoasidosis

Koma diabetikum

DM dengan kehamilan

DM dengan penurunan berat badan cepat

Tidak berhasil dengan tablet hipoglikemik

DM yang disertai gangguan hati dan ginjal

Cara penyuntikan:

Intra Muscular

Subcutan

Intra Vena

Tempat penyuntikan:

Lengan bagian atas

Dinding perut

Paha dan pantat


42

4.5 Definisi Operasional

Defenisi Alat
Variabel Parameter Skala Skor
operasional ukur
Variabel
dependent
pengelolaan
pasien dengan
Diabetes
Mellitus
1.Perencanaan Perencanaan Perencanaan makan K O Jawaban “ya” dari
makan makan adalah pada pasien Diabetes U R 5 item yang ada :
penyesuaian pola Mellitus meliputi : I D 76 – 100 %:Baik
makan dengan - Penyusunan menu S I 56 – 75 % :cukup
kebutuhan kalori seimbang I N  55 % : Kurang
penderita sesuai - Jadwal makan O A
dengan usia, berat - Porsi makan N L
badan (status gizi), - Komposisi menu E
aktivitas sehari – Karbohidrat :60-70% R
hari, jenis kelamin Protein :10-15%
serta beratnya Lemak : 20 –75%
penyakit yang Jumlah kandungan
diderita kolesterol < 300mg/hr
Garam dan pemanis
secukupnya

2.Latihan Latihan jasmani Latihan jasmani pada K O Jawaban “ya” dari


jasmani adalah suatu pasien DM adalah U R 6 item yang ada :
aktivitas tubuh latihan yang bisa E D 76 – 100 %:Baik
yang dilakukan memperbaiki kesegaran S I 56 – 75 % :cukup
secara teratur dan jasmani yang bersifat : I. N  55 % : Kurang
berkesinambungan - Continue (terus O A
pada penderita menerus) N L
dengan harapan - Rhytmical (berirama E
terjadi penurunan dan teratur) R
glukosa darah - Interval latihan
(berselang-seling)
- Progressive
(bertahap)
- Endurance
( kesegaran)

3.Pemeliharaan Pemeliharaan kaki Pemeliharaan kaki K O Jawaban “ya” pada


kaki adalah usaha yang meliputi: U R 6 item yang ada :
ditujukan untuk - Perawatan kaki E D 76 – 100 %:aik
kesehatan serta pembersihan kaki S I 56 – 75 % :cukup
kekuatan pada kaki pemberian lotion I N  55 % : Kurang
penderita DM. pemakaian alas kaki O A
pemeliharaan sepatu N L
pemotongan kuku E
secara teratur. R
- Latihan kaki,jalan
cepat setiap hari ½ - 1
43

Defenisi Alat
Variabel Parameter Skala Skor
operasional ukur
jam, berjalan
ditempat dengan
menggunakan jari –
jari kaki.

4.Obat Obat hipoglikemi Obat hipoglikemi pada K O Jawaban “ya” dari


hipoglikemia adalah obat yang penderita DM ada dua U R 7 item yang ada :
digunakan yaitu oral dan suntikan. E D 76 – 100 %:Baik
menurunkan kadar - Pada obat oral, obat S I 56 – 75 % :cukup
glukosa dalam hipoglikemia I N  55 % : Kurang
darah yang mempunyai: waktu O A
penggunaannya paruh short acting, N L
sesuai dengan Intermediate, E
petunjuk dokter. longacting R
- Cara minum obat
sesuai dosis. Obat
oral hipoglikemia
tidak boleh diminum
pada malam hari
untuk menghindari
hipoglikemia pada
waktu tidur.
- Diminum ½ jam
sebelum makan.
- Pada obat jenis suntik
biasanya diberikan
pada: penderita DM
tipe I
- DM dengan ganggren
ketoasidosis dan
koma DM dengan
kehamilan BB
penderita menurun
cepat, tidak berhasil
dengan tablet
hipoglikemik dan
disertai gangguan hati
dan ginjal.
- Cara penyuntikan: IM
IV SC
- Tempat penyuntikan:
lengan atas dinding
perut paha dan pantat

Variabel Konseling keluarga Konseling keluarga - - -


Independent adalah penerapan meliputi :
Konseling konseling pada a. Pendekatan
keluarga situasi khusus yang konseling keluarga
berfokus pada - Pendekatan system
masalah-masalah keluarga
keluarga yang - Pendekatan
berhubungan conjoint
dengan situasi - Pendekatan
44

Defenisi Alat
Variabel Parameter Skala Skor
operasional ukur
keluarga dan struktural
penyelenggaraanya b. Tujuan konseling
melibatkan keluarga
keluarga - Memfasilitasi
komunikasi fikiran
dan perasaan antar
anggota keluarga
- Mengganti
gangguan
ketidakfleksibelan
peran dan kondisi
keluarga
- Memberi
pelayanan sebagai
model dan
pendidikan peran
tertentu terhadap
anggota keluarga
yang lain
c. Bentuk konseling
keluarga
- Memandang klien
sebagai pribadi
dalam konteks
sistem
- Berfokus pada saat
ini
d. Proses dan tahapan
konseling keluarga
- Sesi pengenalan
- Sesi Pengajaran
- Sesi model
- Sesi Terapis / trial
- Sesi penerapan

4.6 Pengumpulan dan pengolahan data

4.6.1 Instrumen

Pengumpulan data dalam pen elitian ini melalui observasi dan kuestioner

pada keluarga yang akan diteliti, instrumen yang digunakan adalah instrumen

kuestioner denga jenis pertanyaan Matrix Question. Semua pertanyaan berjumlah

25 dengan jawaban ya dan tidak .


45

4.6.2 Lokasi

Lokasi penelitian adalah wilayah kerja Puskesma Banyu urip Surabaya

yang terdiri dari 2 kelurahan yaitu kelurahan Banyu Urip yang terbagi 9 RW dan

kelurahan Kupang Krajan yang terdiri dari 7 RW.

4.6.3 Prosedur

Responden (keluarga) yang diintervensi untuk diberikan konseling

keluarga, sebelumnya dilakukan kunjungan rumah untuk observasi langsung

dengan perkenalan, penyampaian maksud dan tujuan. Kemudian diberikan pre

test. Setelah itu baru diberikan konseling peran keluarga terhadap pengelolaan

anggota keluarga dengan DM. Setelah 3 – 4 minggu responden (keluarga)

diobservasi dan diberikan post test.

4.6.4 Cara analisis data

Kuasioner yang telah diisi oleh respoden diberi kode sesuai criteria yang

ditentukan, didistribusikan dan dianalisa secara kwantitatif. Selanjutnya data diuji

dengan analisa uji statistik “korelasi kendal Tau“ ( ) Untuk mencari koefisien

korelasi parsial. Rumus dasar yang digunakan adalah sebagai berikut :

Di mana:

= Koefisien korelasi biserial kendal Tau yang besarnya (-1<0<1)

A = Jumlah rangking atas

B = Jumlah rangking bawah

N = Jumlah anggota sampel


46

Uji signifikan koefisien korelasi menggunakan rumus z, karena distribusinya

mendekati distribusi normal. Rumusnya adalah sebagai berikut :

4.7 Masalah Etika

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan rekomendasi dari

FK Unair dan permintaan ijin ke kepala Puskesmas Banyuurip Surabaya dan

kepala wilayah Dinkes Jatim yang tembusannya disampaikan pada kepala kantor

dinas kesehatan Kodya Surabaya.

Setelah mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian dengan

menekankan masalah etika yang meliputi:

4.7.1 Lembar persetujuan menjadi responden

Lembar persetujuan diberikan kepada subyek yang akan diteliti. Peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak yang mungkin

terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika keluarga bersedia diteliti,

maka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut, jika keluarga menolak

untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak –

haknya.

4.7.2 Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan keluarga, peneliti tidak mencantumkan

namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberikan nomer kode

pada masing – masing lembar tersebut.


47

4.7.3 Confidentiallity ( kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi keluarga dijamin oleh peneliti, hanya kelompok

data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.

4.8 Keterbatasan

Keterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian (Burns &

Grove, 1991, 121). Dalam penelitian ini, keterbatasan yang dihadapi peneliti

adalah:

1. Sampel yang digunakan terbatas pada keluarga dengan anggota keluarga

menderita dibetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Banyu Urip

Surabaya saja, sehingga kurang representatif untuk mewakili keluarga

dengan anggota keluarga menderita Diabetes Mellitus yang ada diwilayah

lain.

2. Instrumen pengumpulan data dirancang oleh peneliti sendiri tanpa

melakukan uji coba, oleh karena itu validitas dan realibilitasnya masih

perlu diuji coba.

3. Penelitian ini hanya dilakukan selama satu bulan dengan pelaksanaan hari

pertama datang memberikan pretest dan konseling kemudian datang lagi

hari ketiga puluh untuk memberikan post test, sehingga kurang dapat

menggambarkan pengaruh konseling keluarga terhadap peran keluarga

dalam pengelolaan anggota keluarga dengan Diabetes Mellitus, karena

terbatasnya waktu.

Anda mungkin juga menyukai