Anda di halaman 1dari 146

MATERI EDUKASI

POKJA PPK
BLUD RSUD PALABUHANRATU
Edukasi
• Edukasi adalah upaya sistematik dan
terstruktur membangun kemampuan dan
tanggung jawab terhadap kesehatan dirinya
sendiri melalui peningkatan pengetahuan,
kemauan dan kemampuan dalam mengatasi
sumber masalah kesehatan.
Tujuan
• Meningkatkan partisipasi aktif pasien dan
keluarga dalam program pemulihan
kesehatannya dan membantu pengambilan
keputusan yang tepat dalam upaya
meningkatkan kesehatannya secara mandiri
sehingga timbul tanggung jawab terhadap
status kesehatannya.
Proses Edukasi
• Asesment pengetahuan, gaya belajar dan
edukasi
• Asesment hambatan belajar
• Menetapkan tujuan pembelajaran bersama
pasien
• Pelaksanaan edukasi
• Evaluasi proses pembelajaran
4 langkah edukasi pasien dan keluarga

1. Asesment
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Evaluasi
PROSES

EDUKASI

ASSESMENT
Assesment adalah langkah awal Asesment tidak h
dari proses edukasi yang berupa kebutuhan pem
kegiatan pengumpulan data
pasien, gaya pembelajaran,
bagi pasien tapi
kebutuhan belajar dan hambatan pesan tersebu
belajar. tersampaikan kep
Pengkajian meliputi:

Data •Identitas pasien


•Bahasa
•Agama
•Budaya

Umum
•Literasi kesehatan
•Gaya pembelajaran

Kebutuha •Kaji potensial kebutuhan pasien akan


pembelajaran untuk mengetahui kebutuhan
belajar pasien dan keluarga.

n Edukasi
•Proses mendapatkan data potensial bisa secara
objektif dan subjektif.
6 Tema Kebutuhan Edukasi (akreditasi
v.2012)
• Penggunaan Obat yang aman
• Potensi inetraksi obat dengan makanan
• Teknik Rehabilitasi Medik
• Penggunaan peralatan medik yang aman
• Manajemen nyeri
• Diet dan nutrisi
Pengkajian Hambatan Pembelajaran
 Bahasa
 Nyeri
 Hambatan fungsional  (gangg.penglihatan,
pendengaran,bicara, penurunan mobilitas fisik)
 Hambatan Emosional
 Penurunan fungsi kognitif
 Motivasi yang buruk
 Literasi kesehatan yang rendah
Evaluasi Kembali Proses Asesmen
1. Kebutuhan dan kekhawatiran
2. Kepercayaan dan sikap
3. Skill
4. Perilaku
PERENCANAAN
• Perencanaan edukasi didasarkan pada hasil
pengkajian yang dilakukan bersama-sama
pasien dan keluarga sesuai dengan kebutuhan
pasien dan keluarga.
Menetapkan
Menetapkan Menetapkan Menetapkan metode dan
tujuan intervensi isi edukasi media
edukasi
Contoh kasus:
• Seorang bapak tua dari daerah dengan literasi
kesehatan rendah didiagnosis menderita diabetes
melitus (DM)
Menetapkan Tujuan

TUJUAN:
Melakukan pengaturan makan (diet) bagi pasien DM
Kebutuhan Pasien Kekhawatiran Jembatan
Melakukan diet 1. Gula darah Mengatur diet
untuk pasien DM tidak sesuai kebutuhan
terkontrol sehingga gula
2. Tidak bisa darah tetap dalam
makan enak batas normal
Menetapkan Intervensi

Hambatan Intervensi
Bahasa Menggunakan
penerjemah
Gangguan emosional Libatkan psikiater
Literasi kesehatan Libatkan keluarga
rendah
Menetapkan Isi Edukasi
• Pengaturan pola diet pasien DM
Menentukan Metode dan Media
Edukasi

Gaya Karakteristik Pendekatan dalam


belajar pembelajaran
Visual Lebih menyukai gambar, Leaflet
grafik, dan tampilan visual
lainnya
Auditori Lebih menyukai instruksi Diskusi
verbal
Kinestetik Lebih menyukai Menggunakan alat
pembelajaran melalui peraga seperti food
gerakan model
Proses Edukasi Tahap
Implementasi
Pengertian
Tahap Implementasi adalah tindakan
penyelesaian yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan yakni untuk
mencapai kesehatan yang optimal.
Implementasi merupakan tindak
lanjut dari proses perencanaan
pendidikan pasien dan keluarga,
Sasaran
Pasien dan Keluarga
Tujuan
Terpenuhinya hak pasien
dan keluarga akan
informasi kesehatan
sesuai dengan hasil
assesment
Metode
Ceramah , METODE ??
Tanya
Jawab
Simulasi
Tahapan Implementasi
1. Cek kembali kesiapan pasien
2. Cek kesiapan edukator
3. Cek Media
4. Ciptakan lingkungan yang kondusif
5. Hormati privasi pasien
6. Lakukan komunikasi efektif
7. Lakukan edukasi dengan tetap memperhatikan
kondisi pasien
Tahapan Implementasi

8. Hindari membebani pasien dari informasi


9. Berikan penguatan - penguatan
10.Tanyakan kembali materi yang disampaikan
11. Berikan reinforcement dan penghargaan.
Hambatan
Barrier Behavior Implementation
Marah, menolak, cemas, Pasien merasa Beritahu pasien bahwa
depresi terganggu,menarik diri, perasaan ini normal,
bermusuhan, merasa tidak bahwa siapapun akan
ada masalah prihatin. Gunakan
kesempatan untuk menilai
kembali masalah baru.
Nyeri Pasien tidak mampu Fokus pengelolaan nyeri
konsentrasi terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan edukasi
Sakit akut Semua energi pasien Atasi rasa takut, rasa sakit
difokuskan pada mengatasi atau cemas, kemudian
penyakit. Pasien fokus pd pengembangan
menemukan kesulitan keterampilan baru
untuk belajar
Hambatan
Barrier Behavior Implementation
Ketidakmampuan belajar Pasien menemukan Cobalah untuk
kesulitan untuk memahami memberikan berbagai
materi pendidikan yg macam bahan atau
disampaikan demonstrasi
Definisi evaluasi
Penilaian tujuan dan target edukasi yang telah
direncanakan dengan hasil dari hasil proses
implementasi.
Siapakah yang melakukan evaluasi ?

Tim PKRS (pengelola edukasi di RS) yang terdiri


dari multidsipiln ilmu yang terkait seperti
dokter, perawat, ahli gizi, farmasi, fisioterapi
dll.
Tujuan
1. Untuk mengetahui sejauh mana persiapamn
pada setiap proses edukasi.
2. Untuk menilai apakah tujuan dari edukasi
tercapai atau tidak, dan sejauh mana capaian
dari target evaluasi tersebut
Tahapan
• Edukator meminta pasien menjelaskan materi yang
diberikan dengan bantuan
• Edukator meminta pasien mendemonstrasikan materi
yang diberikan dengan bantuan
• Edukator meminta pasien menjelaskan secara mandiri
• Edukator meminta pasien mendemonstrasikan dan
menjelaskan secara mandiri
• Edukator perlu melakukan pengulangan apabila
pasien belum mengerti
Evaluasi tahap akhir
• Mampu menjelaskan dengan bantuan
• Mampu mendemonstrasikan dengan bantuan
• Mampu menejelaskan secara mandiri
• Mampu mendemonstrasikan dan menjelaskan
secara mandiri
• Perlu pengulangan
Cara melakukan evaluasi
1. OMRR (Open Medical Record Review)
– Dilakukan ketika pasien masih di RS
– Mengambil secara acak dokumen rekam
medisnya
– Melakukan verifikasi langsung kepada pasien
2. CMRR (Close Medical Record Review)
– Dilakukan pada dokumen rekam medis psien
minimal 4 bulan setelah di rawat (pasien sudah
pulang)
Contoh Kasus Evaluasi
Diare :
1. Siapa dokter yang merawat
2. Sudah dijelaskan mengenai penyakitnya
3. Bagaimana dokter menjelaskannya
4. Sudah mendapatkan penjelasan tentang obat yang
diberikan
5. Sudah mendapatkan informasi mengenai diet
makanan yang dianjurkan
6. Bagaimana cara melakukan cuci tangan
Dokumentasi
• Mengumpulkan data dengan cara kontinyu
dengan mengambil dari catatan, dokumentasi,
administrasi sesuai dengan masalah dan
kegiatan yg dilakukan.
• Edukasi adalah proses kegiatan pembelajaran
kepada pasien, keluarga dan pengunjung RS
dengan tujuan agar Pasien dan keluarga
mampu Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
dalam Pencegahan Penyakit.
Dokumen Edukasi :

1. Data Konseling Individu dan Keluarga


2. Data Edukasi Kelompok
3. Dokumen mll Media Cetak : Leaflet,
Booklet dan Buletin, Banner
4. Dokumen Dalam Bentuk Video Edukasi
Dokumen Kegitan Pengembangan
Peningkatan Kualitas SDM : Pelatihan Komunikasi
Efektif, Pelatihan Conselor Edukasi, Pembekan Tim
Edukasi

Meningkatkan kemitraan dengan PPA (Dokter,


Perawat, Farmasi, Gizi dan Profesi lain yang terkait).

Peningkatan media/sarana edukasi seperti televisi


dan Running Take, Audio Visual.
Kegiatan Yang
Dilakukan....
Memproduksi Produk Promosi Kesehatan
(Media cetak)

Buletin dan booklet


Media Cetak
• leaflet Memproduksi Produk Promosi Kesehatan
(Media cetak)
Buku saku
Memproduksi Produk Promosi Kesehatan
UU
(Media cetak)

• Standing banner
Standing banner
Spanduk dan poster

Neon ox vertikal
Rencan penepatan:
Di selasar P
Video Edukasi promkes
MADING PROMKES
Gambaran kepuasan pembaca secara umum
Foto edukasi Rawat Jalan

Manfaat Donor Darah

Senam tangan bagi pasien diabetes


Foto edukasi edukasi Rawat inap

Komunikasi Efektiif Sec Islami

Senam tangan bagi pasien diabetes


Foto edukasi Keluarga Pasien R Inap
Penyuluhan Parkiran IGD Cuci Tangan

Senam Pada Penderita DM Metode Kangguru


Jenis Dokumen Edukasi
• Laporan Kegiatan Edukasi Individu dan
Kelompok Bulanan (Undangan, Daftar Hadir,
Notulensi, Photo Kegiatan).
• Laporan Edukasi Terintegrasi
• Laporan Monev : Input-Proses-Output
No Documentation
is Nothing
Penentuan Karakter
Lewat Bentuk Yang Disukai
Tegas, idealis tapi kadang sulit diatur.
Cenderung merasa paling benar.
Menyukai keindahan
Cepat tanggap, berpikiran maju penuh
tanggungjawab. Tapi kadang urakan.
Menyukai hal yang sederhana.
Rumit, kreatif, inovatif selalu ingin
tampil beda
namun sulit dimengerti orang lain.
Suka Ngompol
Komunikasi Efektif

57
MENGAPA KOMUNIKASI EFEKTIF DI RS
PERLUUUUU??????

• Ketidak efektifan dalam berkomunikasi baik komunikasi antar


tenaga kesehatan di rumah sakit maupun komunikasi
petugas kesehatan dengan pasien.

• Data : Joint Comision Internasional (JCI) merilis sejak tahun


2004-2013 kasus centinel lebih banyak terjadi di RS
MENGAKIBATKAN 59,1% meninggal, 9,1%
kehilangan fungsi dan 31,4% kecacatan lainnya

Komunikasi efektif di rumah sakit akan


meningkatkan keselamatn pasien sehingga terhindar
dari kasus centinel
2
PENGERTIAN
KOMUNIKASI EFEKTIF TERDIRI DARI DUA ISTILAH

Komunikasi Efektif

Komunikasi adalah
proses Efektif artinya
menyampaikan atau membawa hasil
berbagi informasi, atau sesuai
fikiran atau perasaan dengan
melalui lisan, tulisan harapan/tujuan
maupun bahasa
tubuh
59
• Komunikasi efektif adalah
Pengertian
tersampaikannya gagasan,
Komunikasi pesan dan perasaan dengan
Efektif cara yang baik dalam kontak
sosial yang baik pula.
• Komunikasi efektif adalah
komunikasi yg pd prosesnya
dapat menghasilkan persepsi,
perilaku dan pemahaman yg
berubah menjadi sama antara
komunikator dan komunikan.
60
HAMBATAN KOMUNIKASI
komunikasi tenaga kesehatan dan pasien seringkali
menemui hambatan yang menyebabkan komunikasi
tdk efektif

 Hubungan yang tidak baik antara


tenaga kesehatan dan pasien
 Pesan yang disampaikan tidak jelas
 Lingkungan yang tidak kondusif
 Tidak tepat sasaran
61
MENGENAL
DIRI SENDIRI
dan
ORANG LAIN
62
Kemampuan
mendengar

63
HAMBATAN- MENDENGAR

6464
MASALAH KOMUNIKASI
komunikasi tim yang tidak efektif adalah akar dari
kesalahan medis

129 gagal
421 komunikasi (failures)

Communication failures in the operating room: an observational classification of recurrent types and effects.
Lingard L, Espin S, Whyte S, Regehr G, Baker GR, Reznick R, Bohnen J, Orser B, Doran D, Grober E.
65
KURANG KOMUNIKASI VERBAL
5 % waktu perawat berkomunikasi verbal

Kesadaran pasien
Banyak tindakan fisik

(Baker & Meley, 2007)

66
KEGAGALAN KOMUNIKASI DI OR
WAKTU TIDAK TEPAT : 45.7 %
ISI TIDAK AKURAT : 35.7 %
TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH : 24.0 %
PELAKU KOMUNIKASI (KEY PERSON) : 20.9 %
TIDAK TERLIBAT

36.4% MENGAKIBATKAN
 inefficiency
team tension
resource waste
 workaround
 delay
patient inconvenience
 procedural error 67
BAHAYA YANG DISEBABKAN OLEH SERAH TERIMA YANG TIDAK EFEKTIF

 KESALAHAN TINDAKAN
 KETERLAMBATAN/KESALAHAN
DALAM DIAGNOSA MEDIS
 MENGANCAM PADA KEHIDUPAN
 KELUHAN PASIEN
 HARI RAWAT MENJADI LAMA
 MENINGKATKAN BIAYA PERAWATAN

68
5 KOMPONEN PENTING DALAM KOMUNIKASI
(Thomas Leeach)

 PENGIRIM PESAN (sender)


 PESAN YANG DIKIRIMKAN (message)
 PENERIMA PESAN( reseiver)
 MEDIA/SALURAN (delivery channel)
 UMPAN BALIK ( feedback)

69
PROSES KOMUNIKASI
Mengirimkan pesan Menerima

Pesan Pesan

Pengirim Saluran Pengartian Penerima

Mengirimkan

Menerima

70
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DITANDAI DENGAN

 Adanya pengertian,
 Dapat menimbulkan kesenangan,
 Mempengaruhi sikap,
 Meningkatkan hubungan sosial yang baik
 Dan pada akhirnya menimbulkan suatu
tindakan.
(Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi
(2008:13:)
71
KOMUNIKASI DI RUMAH SAKIT

KOMUNIKASI ANTAR PETUGAS


KESEHATAN ( KOMUNIKASI
TERAPEUTIK)

KOMUNIKASI PETUGAS
KESEHATAN DENGAN PASIEN
(EDUKASI)

72
KOMUNIKASI ANTAR PETUGAS KESEHATAN

SOAP
SBAR
CATATAN
CABAK/ PERKEMBANGAN
T BAK PASIEN
TERINTEGRASI
(CPPT)

73
5 KUNCI KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM EDUKSI

 Smile/TERSENYUM
 Be Clear/BICARA DENGAN JELAS
 Relax/ SANTAI
 Variatif/ TIDAK MONOTON
 DENGAR DAN PAHAMI

74
5 HUKUM KOMUNIKASI EFEKTIF

REACH  RESPECT
 EMPHATY
 AUDIBLE
 CLARITY
 HUMBLE

75
RESPECT
(sikap menghargai)

• Berarti rasa hormat & saling


menghargai orang Jika kita
membangun komunikasi
dengan rasa dan sikap saling
menghargai dan
menghormati, maka kita dapat
membangun kerjasama yang
menghasilkan sinergi.

76
EMPATHY
(kemampuan merasakan)

• Adalah kemampuan kita untuk


menempatkan diri kita pada situasi
atau kondisi yang dihadapi oleh
orang lain.

Salah satu prasyarat utama dalam


memiliki sikap empati adalah
kemampuan kita untuk
mendengarkan atau mengerti
terlebih dulu sebelum didengarkan
atau dimengerti oleh orang lain.
77
AUDIBLE
(dapat didengarkan /mendengar dengan baik)

• Artinya dapat didengarkan


/mendengarkan atau dimengerti dengan
baik.
• Audible berarti pesan yang kita
sampaikan dapat diterima oleh penerima
pesan. Dalam komunikasi personal, hal
ini berarti bahwa pesan disampaikan
dengan cara atau sikap yang dapat
diterima oleh penerima pesan dengan
menggunakan bahasa yang dimengerti
dan disampaikan dengan jelas. 78
Care and Clarity
(perhatian &kejelasan)
• Memberi perhatian akan apa yang
disampaikan oleh pembicara
sehingga membuat pembicara
merasa diperhatikan . Care berarti
juga menyimak secara seksama
apa isi pembicaraan dari lawan
kalau diperlukan memberi umpan
balik untuk mendapatkan
penjelasan.
79
HUMBLE
(rendah hati )

• Prinsip kelima dalam


membangun komunikasi yang
efektif adalah sikap rendah
hati. Sikap ini merupakan unsur
yang terkait dengan prinsip
pertama. Untuk membangun
rasa menghargai orang lain
biasanya didasari oleh sikap
rendah hati yang kita miliki
80
4 LANGKAH KOMUNIKASI TERAPEUTIK

 SAJI (Poernomo, Ieda SS, Program Family Health


Nutrition, Depkes RI, 1999)

 S = SALAM
 A = AJAK BICARA
 J = JELASKAN
 I = INGATKAN

81
S = Salam: Beri salam, sapa, tunjukkan
bahwa Anda bersedia meluangkan waktu
untuk berbicara dengannya

A = Ajak Bicara:
Usahakan berkomunikasi
secara dua arah. Dorong
agar pasien mau dan
dapat mengemukakan
I = Ingatkan: ingatkan pikiran dan perasaannya.
untuk hal-hal yang
penting dan koreksi J = Jelaskan: Berikan penjelasan
untuk persepsi yang mengenai penyakit, terapi, atau
apapun secara jelas dan detil.
keliru. Selalu
melakukan klarifikasi 82
GAYA KOMUNIKASI

AGRESIF
PASIF
ASERTIF

KEMAMPUAN KOMUNIKASI
KEPERCAYAAN
KARAKTERISTIK
PERILAKU
PERASAAN
ISYARAT NON VERBAL
ISYARAT VERBAL
MEKANISME DALAM MEMECAHKAN
MASALAH

83
SIKAP DALAM BERKOMUNIKASI

GERAKAN TUBUH
 JARAK
 SENTUHAN
 DIAM
 VOLUME DAN NADA SUARA

84
Gerakan Tubuh

Ekspresi wajah
Tersenyum
Kontak mata
Tidak melipat tangan
Tidak menyilangkan kaki
Tidak memasukkan tangan ke kantong
Sedikit membungkuk

85
Jarak
Ruang intim: s.d. 50 cm
Pribadi: 50 – 120 cm
Konsultasi sosial: 275 – 365 cm
Sentuhan
Bersalaman
Menepuk bahu
Mengangkat jempol
Tepuk tangan
Memegang tangan pasien yg
sedang sedih
Hati-hati; tidak tepat utk:
Curiga
Korban aniaya
Larangan budaya
86
Diam
Mendengar aktif
Kontak mata

Volume dan Nada Suara


 Lansia: volume suara tinggi, nada rendah
Tak sadar: suara jelas dan terdengar

87
BENTUK
KOMUNIKASI

88
BENTUK KOMUNIKASI

89
3 V DALAM BERKOMUNIKASI
(Vocal, Verbal , Visual)
Stephen Covey

Komunikasi itu layaknya bernapas,


Kita terkadang lebih banyak berbicara
dari pada mendengar.

90
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
Mechribian and Ferris dalam komunikasi
3 V merupakan keberhasilan dalam
penyampaian informasi

7% Verbal (ditentukan oleh kata-kata)


38% Vocal (ditentukan oleh nada suara )
55% Visual (ditentukan oleh bahasa
tubuh

91
KETERAMPILAN DASAR
DALAM BERKOMUNIKASI
Penelitian Barker
(1980)
Penelitian Rankin (1928) 53 % mendengarkan
45 % mendengarkan 17 % membaca
30 % berbicara 16 % berbicara
16 % membaca 14 % menulis
9 % menulis

Mendengarkan proses aktif menerima rangsangan telinga.


Mendengarkan adalah ketrampilan yang sangat penting, tetapi
umumnya kita memiliki ketrampilan yang buruk. 92
FUNGSI
KOMUNIKASI
• Membangun Konsep Diri DALAM
(Establishing Self-Concept),
• Eksistensi Diri KEHIDUPAN SEHARI
(Self Existence),
HARI (HAM)
• Kelangsungan Hidup
(Live Continuity),

• Memperoleh Kebahagiaan
(Obtaining Happiness)

• Terhindar dari Tekanan dan


Ketegangan
(Free from Pressure and Stress).

93
Komunikasi Keperawatan

• Komunikasi keperawatan
adalah setiap komunikasi yang
digunakan untuk membangun
ikatan saling percaya, sumber
daya intelektual, untuk
mempromosikan satu gagasan,
dengan sasaran untuk
menciptakan hubungan yang
baik antar pasien-perawat.
94
KOMUNIKASI KEDOKTERAN
Komunikasi efektif dokter-
pasien adalah kondisi
yang diharapkan dalam
pemberian pelayanan
medis

Kurtz (1998) menyatakan


bahwa komunikasi efektif
justru tidak memerlukan
waktu lama.
95
KOMUNIKASI EDUKASI

 Proses penyampaian informasi


kesehatan
 Menghibur
 Tepat sasaran
 Berhasil Guna meningkatkan
pengetahuan/pemahaman
 Timbulnya kesamaan persepsi
 Terjadinya perubahan perilaku

96
KOMUNIKASI PADA KONSUMEN
70 % PENYEBAB MASALAH
Rekomendasi dari:
AORN (ASSOCIATION OF PERIOPERATIVE
RN)

I SBAR
I PASS THE BATON
FIVE-Ps
PACE 97
Health Care Stereotypes

Nursing
Medicine
Physiotherapists
Occupational Therapists
Speech Pathologists
Pharmacists
Dentists

98
KOLABORATI TIM

• Kerja sama
• Ketegasan
• Tanggung jawab
• Komunikasi
• Otonomi
• Koordinasi

99
PELAYANAN BERFOKUS PASIEN
(Akreditasi Baru)

Akses Perawatan & Kesinambungan Perawatan (APK)


Hak Pasien & Keluarga (HPK)
Asesmen Pasien (AP)
Perawatan Pasien (PP)
Perawatan Anestesi & Bedah (PAB)
Manajemen & Penggunaan Obat (MPO)
Pendidikan Pasien & Keluarga (PPK)

PERAN PERAWAT SEMAKIN DIAKUI PADA


AKREDITASI BARU 100
Akses Perawatan & Kesinambungan
Hand Over Hand Over

1. Pulang ke
IGD / IRI,ICU,NICU/PICU Rumah
IRJ Ruangan - Ruangan
2. Rujuk YanKes

Hand Over

101
Hak Pasien & Keluarga (HPK)

Penerimaan Pasien Baru

Tim Yang Merawat:


Hak /
Orientasi Dokter, Perawat,
Kewajiban
Ahli Gizi dll

102
Asesmen & Perawatan Pasien

STANDAR ASESMEN
KELUHAN UTAMA/ALASAN MASUK DIAGNOSIS/MASALAH

ASKEP/ASMED & PENDIDIKAN KES


PASIEN KELUARGA

KOLABORASI
DOKTER/PERAWAT TIM KES LAIN: AHLI GIZI, FARMASI DLL
103
KOMUNIKASI
TENAGA KESEHATAN

1 • TENAGA KES- PASIEN

2 • TENAGA KES- KELUARGA

3 • TENAGA KES- TIM KESEHATAN

104
T
LATIHAN
A
PERAWAT
T
TULISKAN 10 DIAGNOSIS KEPERAWATAN
A YANG PALING SERING DITEMUKAN
L
DOKTER
A TULISKAN 10 DIAGNOSIS MEDIK YANG
K PALING SERING DITEMUKAN
S
TENAGA KES PENUNJANG DAN MANAJEMEN
A TULISKAN 10 KEGIATAN YANG PALING
N SERING DILAKUKAN BERHUBUNGAN
DENGAN ORANG LAIN
A 105
STANDAR KOMUNIKASI SAAT BERTEMU PERTAMA
KALI

SELAMAT PAGI, SAYA TUTI, ADA


YANG BISA DIBANTU?

APA KELUHAN IBU/BAPAK ?

 APA YANG IBU/BAPAK RASAKAN

106
Tahapan Komunikasi Edukasi
 Pra Interaksi
 Perkenalan / Orientasi
 Kerja
 Terminasi

PPK
107
Tahap I: Pra Interaksi(Kemampuan Intelektual)
Evaluasi diri
Kemampuan yang dimiliki
Kelemahan yg dimiliki

Rencana Interaksi
Pertemuan keberapa
Tujuan pertemuan
Tujuan tindakan provider
Strategi komunikasi pelaksanaan
tindakan perawat (SP)
108
Tahap II: Perkenalan / Orientasi

 Salam terapeutik
 Evaluasi
 Bina hubungan saling percaya
Kaji keluhan utama / kebutuhan / keinginan/
masalah Komunikasi terbuka
 Validasi Kaji lebih lanjut
 Kontrak (waktu, topik, tempat/posisi)
 Identifikasi diagnosis/ masalah

109
Tahap III : Kerja
Laksanakan tindakan keperawatan
sesuai dengan standar
Meningkatkan pemahaman pelanggan
Persepsi
Perasaan
Perbuatan
Pemenuhan kebutuhan pelanggan
Membantu menyelesaikan masalah
Meningkatkan kemandirian pelanggan
110
Tahap IV: Terminasi / Akhir komunikasi
 Evaluasi hasil tindakan
Subjektif
Objektif
 Rencana kegiatan pasien
(Resep Keperawatan)
 Rencanakan tindak lanjut
perawat
 Salam

111
LATIHAN
TIAP KELOMPOK BERPASANGAN
DALAM KELOMPOK

PRAKTIKKAN PERKENALAN DAN


ORIENTASI

112
112
LATIHAN

PERKENALAN / ORIENTASI

PELAKSANAAN TINDAKAN

TERMINASI/AKHIR PERCAKAPAN

113
113
LATIHAN
ULANGI PERKENALAN/ORIENTASI
LANJUTKAN PELAKSANAAN:
TINDAKAN KEPERAWATAN (tindakan dan
komunikasi)

TINDAKAN MEDIK (tindakan dan komunikasi)

TINDAKAN PENUNJANG (sesuaikan dengan


keperluan)

TINDAKAN MANAJEMEN (sesuaikan dengan


keperluan)
114
114
LATIHAN KOMUNIKASI
DOKTER - PASIEN
1. SAAT DATANG: ASESMEN, R/, PEMERIKSAAN PENUNJANG

2. SAAT DIRAWAT INAP: PENYAKIT, RESPONS PASIEN TERHADAP


OBAT, HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG, EVALUASI
TERAPI/OBAT (DAPAT BEBERAPA KALI SELAMA DIRAWAT),
RENCANA TINDAKAN

3. INFOM CONSENT TERHADAP TINDAKAN (APP)

FORMULIR INFOM CONSENT


115
115
LATIHAN KOMUNIKASI
PERAWAT - PASIEN
1. Penerimaan pasien baru

2. SAAT DIRAWAT INAP: TINDAKAN KEPERAWATAN,


EDUKASI KEPERAWATAN

3. Pertemuan saat pulang: asesmen akhir +


asuhan di rumah + jadual follow up

FORMULIR PEMBERIAN EDUKASI


116
116
ISBAR
I • Introduction

S • Situation
B • Background
A • Assessment
R • Recommendation

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTERGRASI


(CPPT) 117
Introduction

 State your name and


unit
 I am calling about
(patient name)

118
118
Contoh SBAR kasus APP

 Selamat malam dokter


Deni
 Saya zr Tuti, perawat
ruang Petra
 Saya mau melaporkan
pasien Sofian)

119
119
INTRODUCTIONS (Kasus Fisik) INTRODUCTIONS (Kasus Gangguan)
Via Telpon Via Telpon

Selamat pagi, dok Selamat pagi, dok


Ini dengan Saya ners Budi, perawat Ini dengan Saya ners Budi, perawat ruang
ruang Antasena RSMM Bogor Yudistira, RSMM Bogor
Saya mau melaporkan kondisi pasien Saya mau melaporkan kondisi pasien Hadi
Sofian setelah post operasi hari ke 2 dengan Hallusinasi

Visit Dokter Visit Dokter


Selamat pagi dok, Selamat pagi dok,
Ini pasien Sofian, yang tadi saya Ini pasien Hadi, yang tadi saya laporkan via
laporkan via telpon dan saya yang telpon dan saya yang merawatnya, mari
merawatnya, mari dok kita ke kamar dok kita ke kamar pasien untuk melihat
pasien untuk melihat keadaanya. keadaanya.

120
120
Situation
Melaporkan kondisi
terkini yang terjadi
pada pasien (diagnosa,
rencana perawatan,
keinginan dan
kebutuhan pasien

121
121
Contoh SBAR kasus APP

Pasien baru dari IGD tgl


masuk 12/02/16, pukul
20.30 wib atas nama Ny.
Astuti Wijaya, umur 48 tahun
dengan diagnosa
Appendicitis

122
122
Background
Menyampaikan/
melaporkan informasi
penting yg berhubungan
dengan kondisi pasien
terkini (contoh : Tandan-
tanda vital, status
mental, daftar obat-
obatan atau hasil
123
123
Contoh SBAR kasus APP
 Tanda-tanda vital: suhu : 38 ⁰C,
Respirasi :12x/mnt, Nadi: 92 x/menit
 Tekanan darah : 100/70 mmHg; SpO₂ : 97 %
 Kesadaran : Composmentis;
 Tindakan yang sudah dilakukan :
Pemeriksaan Lab : HB; 12,3 g/dl, HT; 42 %,
 L 13.000, TC; 153./10³ , L ; 14.000 , Infus RL
2000cc/jam, menganjurkan klien puasa,
keluhan sekarang nyeri perut bagian kanan
bawah.

124
124
Appearance

Menyampaikan
/melaporkan hasil
pengkajian, Kondisi
pasien terkini

125
125
Contoh SBAR kasus APP
Pasien tampak tidak
stabil, hasil pemeriksaan
nyeri tekan pada perut
kanan bawah +++, nyeri
lepas pada perut kiri
bawah +. dan keluarga
tampak cemas.
126
126
Recommendation/Request

Meminta pada penerima


pesan memberikan
rekomendasi tindak lanjut
yang akan dilakukan atau
mengusulkan tindak lanjut
yang harus iberikan

127
127
Contoh SBAR kasus APP
Apakah pasien dipersiapkan
untuk operasi : perlu
pemeriksaan foto thorax, EKG
dan USG dan consul
anasthesi?
Apakah ada pemeriksaan
yang lain?

128
128
SBAR

BUBUHKAN Cantumkan tanggal


STEMPEL dan jam pencatatan,
KONFIRMASI nama dan tandatangan
penerima perintah
Minta pemberi perintah
menandatangani
konfirmasi segera pada
saat visite selanjutnya

129
KOMFIRMASI PERINTAH
KONFIRMASI PERINTAH

Penerima Tgl & Jam Nama dan Tandatangan


Perintah

Pemberi Tgl & Jam Nama dan Tandatangan


Pemerintah PEMBERIAN INFORMASI

PEMBERIAN INFORMASI
Materi :

PEMBERI PENERIMA
Tgl/jam: Tgl/jam :

   
   

Nama jelas & tdt Nama jelas & tdt

130
CABAK/ TBaK

PEMBERIAN
PERINTAH PEMBERIAN PERINTAH
SECARA LISAN
LISAN DAN/ATAU MELALUI
TELPON
DI VERIFIKASI DAN
DIKONFIRMASI
MENGGUNAKAN
CABAK/TBaK

131
Ca/T ( Catat/Tulis )
Catat dengan lengkap isi
pesan/perintah pada formulir Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi
(CPPT)

Ba ( Baca) : Bacakan kembali secara lengkap isi


pesan/perintah yang dicatat, bila menyangkut nama obat
NORUM atau hasil Laboratorium kritis, dibaca kembali
dengan mengeja huruf, bila memungkinkan gunakan kode
fonetik Internasional
132
K (Konfirmasi Ulang)
Konfirmasi
kebenaran/kesesuaian isi
pesan/perintah yang
telah dibacakan kembali ,
Bubuhkan stempel
Pemberi pesan/perintah
konfirmasi, cantumkan
adalah DPJP
tanggal dan jam
Penerima pesan/perintah
pencatatan, nama jelas
adalah perawat dan tandatangan
perintah
133
LATIHAN KOMUNIKASI
PERAWAT - DOKTER
1. Pelaporan pasien baru.

2. Kondisi pasien dan hasil penunjang,


serta konfirmasi tentang obat (SBAR)

FORMULIR CATATAN PERKEMBANGAN


PASIEN TERINTEGRASI
134
134
SP. PENERIMAAN PASIEN BARU:
Orientasi:
Salam: Selamat pagi Ibu, saya Tuti perawat yang akan
merawat ibu di ruangan ini. Bisa ibu sampaikan nama
lengkap ibu siapa, nama panggilannya? tanggal lahir
ibu?
Evaluasi: Apa yang ibu rasakan?
Validasi: Apa yang telah ibu lakukan di rumah:
Kontrak:
Baik ibu saya akan menyampaikan beberapa
informasi yang perlu ibu ketahui ,serta Tim yang
akan merawat ibu
Tidak lama ibu sambil ibu tiduran saja
135
135
Kerja:
Saya akan orientasikan ke ibu ruangan ini:
Ruangan Petra kamar 8, itu kamar mandi, di dalam
ada kloset, shower (air panas dan dingin), ini
tempat tidur dapat diubah posisinya seperti ini<
coba ibu….. Iya betul. Ini bel, jika ada sesuatu yg
diperlukan pencet saja, Ini untuk lampu bu, ini
untuk remot TV, dan remot AC .Disini juga ada
kulkas. Ada lagi yang mau ditanyakan?
dokternya ……, peraturan dst…..Jika ada yang lain
akan saya beritahu. Ada yg belum jelas bu

136
136
SP. PASIEN RAWAT INAP (IGD/IRJ):
Orientasi:
Salam: Selamat pagi Ibu, saya Tuti perawat yang akan
menangani ibu di klinik ini. Bisa ibu sampaikan nama
lengkap ibu siapa, nama panggilannya? tanggal lahir
ibu?
Evaluasi: Bisa ibu sampaikan nama lengkap, dan
panggilan serta tanggal lahir?
Validasi: Namanya Yuni Pursita, tanggal lahir
22,Oktober 1975
Kontrak:
Baik ibu saya akan memasangkan gelang identitas
pada tangan kanan ibu, serta menjelaskan manfaat
dan kegunaannya yang perlu ibu ketahui
Tidak lama ± 10 menit ibu sambil ibu tiduran saja.137137
Kerja:
Pemasangan gelang identitas: Bu, saya pasang
gelang identitas ini di tangan kanan, pada gelang
ini tercantum nama lengkap ibu, tanggal lahir dan
no RM,
Manfaatnya untuk menjaga keamanan setiap
tindakan yg diberikan, karena akan dicek selalu.
(Setiap pemberian obat atau infus, mengambil
sample darah),
Kalau ibu menolak, menutupi dan melepas
gelang ini takut akan terjadi kesalahan tindakan.
Kalau ada petugas kesehatan atau dokter tidak
melakukannya, ibu dapat mengingatkannya
Sudah jelas ya bu 138
138
Terminasi:
Baik ibu, ada yang mau ditanyakan?
Bu jangan lupa untuk keamanan setiap ada
pemberian obat, infus atau pengambilan
darah minta agar dicek nama lengkap dan
tgl lahir ya, dan jangan dilepas atau ditutup

Kontrak YAD:
Bu , saya tinggal dulu, sebentar akan
ada petugas yang akan mengantar ibu
ke ruangan.
Semoga cepet sembuh.
139
139
Orientasi
PASIEN PULANG
Salam: selamat siang bu Yuni, Bagaimana perasaannya bu?
sudah tidak panas lagi?.....Masih ingat bu cara menurunkan
panas? Betul sekali………Kontrak: Bu, saya akan jelaskan
perawatan ibu di rumah, Tidak lama bu kira2 10 menit, Mari bu
sambil duduk (mungkin di ruang konseling)

Kerja:
Bu nanti diteruskan di rumah : ……, ……., Bu, ini obat dari
dokter: ….., ……, ……., Bu, Nanti kontrol lagi; tgl ……., di ……..
Jika ada gejala: ……., ……., segera bawa ke RS ini walau belum
waktunya untuk kontrol

Terminasi:
Apakah sudah jelas bu?
Mari kita ulang lagi bu: ini cara perawatan, ini obat dirumah, ini untuk
kontrol, ini kalau ada gejala yg segera harus dibawa ke RS kembali
Jangan lupa dikerjakan ya bu, kalau di rumah ada yg tidak jelas silahkan tel
kami
Ada pertanyaan ibu? Ada hal lain yang belum jelas
Selamat siang, cepat pulih ya bu
140
INFORMASI TINDAKAN

 DIAGNOSA(WD&DD)
INFORMASI  DASAR DIAGNOSA
TINDAKAN  RENCANA TINDAKAN
KEDOKTERAN  TATA CARA TINDAKAN
 TUJUAN
 RESIKO TINDAKAN
DILAKUKAN/TIDAK
DILAKUKAN
 ALTERNATIF TINDAKAN
 KOMPLIKASI
 PROGNOSIS

141
LATIHAN PENCATATAN SBAR & INFORMASI TINDAKAN

SBAR

CABAK/TBAK

INFORMASI TINDAKAN
KEDOKTERAN

142
TERIMA KASIH
Selamat Mencoba

143
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI

FM.NCS........ 020 FM.NCS........ 020


REVISI 08.08.2014 REVISI 08.08.2014

RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG No. RM : No. Reg :


Jln. Kopo No 161 Telp. 022-5201656, 022-5201672 RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG No. RM : No. Reg :
Nama : □L □P Jln. Kopo No 161 Telp. 022-5201656, 022-5201672
Fax. 022-5224210 Bandung 40234
Tgl.Lahir : Umur :
Nama : □L □P
Fax. 022-5224210 Bandung 40234
CATATAN PERKEMBANGAN Tgl.Lahir :
CATATAN PERKEMBANGAN
PASIEN TERINTEGRASI
Tgl.Masuk: Ruang :
PASIEN TERINTEGRASI
Tulislah dengan huruf cetak, jelas terbaca, gunakan metode SOAP untuk mencatat hasil assesmen dan teknik SBAR untuk pelaporan Tgl.Masuk: Ruang :
cantumkan nama unit kerja diawal catatan, beri nama jelas dan tandatangan diakhir catatan
Tenaga Medis Tenaga Kesehatan Lainnya Tulislah dengan huruf cetak, jelas terbaca, gunakan metode SOAP untuk mencatat hasil assesmen dan teknik SBAR untuk pelaporan
Tgl & Jam cantumkan nama unit kerja diawal catatan, beri nama jelas dan tandatangan diakhir catatan
Mulai menulis disini Mulai menulis disini
23,2,2016 S PELAPORAN PERAWAT KEDOKTER MENGGUNAKAN SBAR DIBERIKAN CAP KONFIRMASI
Tgl & Jam
Tenaga Medis Tenaga Kesehatan Lainnya
Jam 20.15 Mulai menulis disini Mulai menulis disini
B
A
R
KONFIRMASI PERINTAH

Penerima Tgl & Nama dan Tandatangan


Perintah Jam

Pemberi Tgl & Nama dan Tandatangan


Pemerintah Jam

S Pencatatan dokter saat visiste, dan assesmen farmasi , rawat jalan di tulis dalam CPPT
O Penulisan SOAP untuk perawat, Gizi dan Rehabilitasi Medik tercatat dalam form
A assesment masing-masing.
P
PEMBERIAN INFORMASI
PENDAMPING VISITE DPJP Materi :
Tgl & jam Nama & tandatangan PEMBERI PENERIMA
Tgl/jam: Tgl/jam :
Cap untuk pendampingan visite

Nama jelas & tdt Nama jelas & tdt


Untuk di rawat jalan dan farmasi rajal

Consul dari DPJP KONSUL


Dicatat dalam CPPT kecuali
Jawaban Konsul menggunakan SOAP di cap JAWABAN KONSUL

NOTASI Validasi DPJP untuk asuhan pelayanan dalam 1 x 24


DPJP Tgl & Jam Nama & tandangan jam

S Operan akhir Shift perawat dengan perawat menggunakan SBAR dan ditangtangani
setelah ronde selesai.
B OPERAN SHIFT
A Petugas
Pemberi
Tgl & Jam Nama & Paraf

R Informasi
Penerima
Informasi

*Bila

144
INFORMASI TINDAKAN KEDOKTERAN

FM.NCS.R.02. 001
11.08.2014

RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG No. RM : No. Reg :


Jln. Kopo No 161 Telp. 022-5201656, 022-5201672 Nama : □L □P
Fax. 022-5224210 Bandung 40234
Tgl.Lahir : Umur :
PEMBERIAN INFORMASI Tgl.Masuk:

APPENDICITIS / UMBAI CACING/ USUS BUNTU


Ruang Rawat
DPJP
Pemberi Informasi
Penerima Informasi

BERI TANDA
NO JENIS INFORMASI ISI INFORMASI
(√)
Radang Usus buntu/radang umbai cacing (Appendicitis)
1. Diagnosa (WD&DD)

1. Nyeri perut kanan bawah


2. Demam, mual, penurunan nafsu makan, (tidak selalu terjadi pada
2. Dasar diagnosa semua pasien)
3. Dari hasil penunjang : USG dan laboratorium.
Operasi pengangkatan usus buntu/umbai cacing dengan cara dibuka
3. Rencana tindakan biasa maupun laparascopic
Radang Usus buntu/radang umbai cacing (Appendicitis)
4. Indikasi Tindakan

 Sesuai dengan Prosedur tatalaksana Operasi


 Pembiusan Umum
 Operasi untuk pengangkatan usus buntu/umbai cacing dengan
Tata Cara tindakan cara dibuka biasa maupun laparascopic.
5.
kedokteran  Bila diperlukan (banyak nanah) harus dipasang selang (drain)
untuk beberapa hari dan sayatan juga mungkin perlu diperbesar.
 Usus buntu yang diangkat akan di periksaan untuk Patologi
Anatomi.
Membuang usus buntu/umbai cacing yang radang
6. Tujuan Meningkatkan kualitas hidup
Risiko ( bila dilakukan Bila tidak dilakukan operasi akan terjadi infeksi yang lebih luas,
7. atau bila tidak disertai perlengketan usus/sumbatan usus.
dilakukan)
Tidak ada
8. Alternatif Tindakan

Bila dilakukan operasi kemungkinan terjadi infeksi, perdarahan, summbatan


usus (ileus) biasanya karena perlengketan yang dapat terjadi setelah
9. Komplikasi
beberapa hari/minggu/bulan bahkan tahun

Baik/Buruk
10. Prognosis

PEMBERI INFORMASI : Tgl/Jam Nama Jelas &


Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal-hal diatas secarabenar Tanda tangan
dan jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan atau diskusi.

PENERIMA INFORMASI : Tgl/Jam Nama Jelas &


Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerima informasi sebagaimana diatas Tanda tangan
yang saya beri tanda / paraf di kolomnya dan telah memahaminya.

* Bila pasien tidak kompeten atau tidak mau menerima informasi, maka penerima informasi adalah wali / keluarga
terdekat.
.

145
Etika Berkomunikasi
Kenali betul-betul diri sendiri dan kenali
kemampuan lawan bicara

Jangan terlalu banyak bicara dan kurang


mendengar lebih baik banyak diam dan
menyimak
Jangan merasa atau memperlihatkan
bahwa kita lebih tahu daripada lawan
bicara kita. (Tidak menepis
pembicaraan lawan)
Tidak Memotong Pembicaraan
Tidak meninggalkan lawan bicara

Anda mungkin juga menyukai