KONSELING GIZI
Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
KELOMPOK 1
Melda Yuliska P07131121015
Muhammad Subqi P07131121046
Raihan Salsabila P07131121023
Rizka Mahbengi P07131121026
Silvia Maulida P07131121029
a. Azas kerahasiaan, Asas ini berhubungan dengan rahasia individu baik data atau
persoalan yang dihadapi untuk dijaga dengan tujuan individu tersebut memiliki jaminan
rasa aman terhadap pandangan buruk orang lain.
b. Azas kesukarelaan, klien secara suka rela, tanpa ragu – ragu, tanpa terpaksa
menyampaikan masalah yang dihadapinya serta mengungkapkan fakta, data, yang
berkenanaan dengan masalah tersebut.
c. Azas keterbukaan, klien diharapkan berbicara jujur, berterus terang tentang dirinya
guna penelaahan serta pengkajian berbagai kekuatan dan kelemahan klien dan konselor
harus terbuka dan bersedia menjawab pertanyaan – pertanyaan klien.
d. Azas kekinian, masalah yang ditanggulangi adalah masalah sekarang yang sedang
dirasakan, bukan masalah yang sudah lampau atau masalah yang mungkin akan dialami
dimasa yang akan datang.
e. Azas kegiatan, klien harus aktif menjalani proses konseling dan aktif melaksanakan
atau menerapkan hasil – hasil konseling.
f. Azas kemandirian, klien dapat mandiri dengan ciri – ciri berikut: mengenal diri sendiri
dan lingkungannya, menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif dan
dinamis, mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri, mengarahkan diri sesuai
dengan keputusan, ,mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, dan minat
dan kemampuan yang dimiliki.
g. Azas kedinamisan, perubahan perilaku klien kearah yang lebih baik, menuju ke suatu
pembaruan, sesuatu yang lebih maju dan dinamis sesuai dengan arah perkembangan
klien yang dikehendaki
h. Azas keterpaduan, keterpaduan diri klien yaitu aspek kepribadian, serasi dan seimbang,
isis dan proses konseling.
i. Azas kenormatifan, konseling tidak bertentangan dengan norma – norma yang berlaku,
seperti norma agama, norma adat, norma hokum, atau negara, norma ilmu, dan
kebiasaan sehari – hari.
j. Azas keahlian, keahlian konselor menguasai teori dan praktek secara teratur dan
sistematik dengan menggunakan prosedur, teknik, dan alat (instrument konseling).
k. Azas alih tangan, alih tangan dilakukan apabila konselor belum mampu membantu
klien setelah mengerahkan segenap kemampuannya untuk membantu klien, maka klien
dapat dikirim atau dialihkan kepada petugas yang lebih ahli.
l. Azas tutwuri handayani, konsling dirasakan manfaatnya oleh klien baik ketika dalam
proses konseling maupun setelah konseling dilakukan.
5. Sasaran Konseling
Klien yang mempunyai masalah kesehatan yang terkait dengan gizi
Klien yang ingin melakukan tindakan pencegahan
Klien yang ingin mempertahankan dan mencapai status gizi yang optimal