Anda di halaman 1dari 31

EDUKASI PASIEN

oleh
dr. Slamet Rihadi, MS, QIA
Daftar Pustaka
1. Ali M.H. dkk. Kemitraan dalam hubungan Dokter-
pasien. KKI. Jakarta. 2010
2. Lunandi A.G. Pendidikan Orang Dewasa. Penerbit
PT Gramedia. Jakarta. 1989
3. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan, Teori dan
aplikasi. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 2005
4. Jackson M. Seri panduan praktis Edukasi Pasien.
Penerbit Airlangga. 2011
5. Tim Pekerti, kopertis VII. Pendekatan Andragogi.
Surabaya 2014
Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti
pembelajaran ini
mahasiswa
diharapkan mampu
memahami edukasi
pasien dalam kegiatan
belajar mengajar
Tujuan pembelajarn khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
diharapkan mahasiswa dapat:

1. Menjelaskan pengertian edukasi; edukasi


pasien; manfaat edukasi pasien;
2. Menjelaskan prinsip dan asumsi dasar
pembelajaran orang dewasa; ciri pendekatan
pembelajaran orang dewasa; tip bagi
fasilitator;
3. Menjelaskan prinsip2 yang perlu diperhatikan
pada edukasi pasien;
4. Menjelaskan hubungan dokter-pasien;
pola komunikasi dokter-pasien
5. Menjelaskan metode pembelajaran
PENGERTIAN EDUKASI

Edukasi adalah :

Proses interaktif yang mendorong terjadinya


pembelajaran, yang merupakan upaya menambah
pengetahuan baru, sikap, serta keterampilan
melalui penguatan praktek dan pengalaman

(Smeltzer & Bare, 2008; Potter& Perry, 2009)


PENGERTIAN EDUKASI

 Menurut Notoatmodjo (2007)


Pendidikan (educational) secara
umum adalah :
Segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain, baik individu,
kelompok atau masyarakat sehingga
melakukan apa yang diharapkan oleh
pendidik.
Edukasi pasien
adalah :
– Pemberdayaan (empower) pasien, dengan :
 Edukasi kepada pasien dan keluarganya
 Meningkatkan pengetahuan pasien tentang
materi yang berkaitan dengan penyakitnya
 Membantu mereka untuk lebih aktif dalam
perawatan dirinya.
– Dipengaruhi oleh :
 Perbedaan situasi
 Cara pandang
 Tujuan yang berbeda
Manfaat edukasi pasien:
– Membantu pasien meningkatkan derajat kesehatannya
– Meningkatkan kualitas hidup dan kapasitas fungsionalnya
– Mendorong perubahan gaya hidup yang lebih baik
– Meningkatkan pemberdayaan pasien.
kemampuan dan kepercayaan diri pasien dalam
mengambil keputusan dalam perawatan kesehatannya
meningkat
– Mempercepat proses penyembuhan
Edukasi Pasien :
• Pendidikan pada orang dewasa
• Andragogi
PENGERTIAN ANDRAGOGI

Andragogi:
aner/andr = orang dewasa
agogos/agogus = memimpin, membimbing
mengarahkan
Pedagogi:
paid = anak
agogos/agogus = memimpin, membimbing,
mengarahkan

Ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa yang


memilki kemampuan yang berbeda.
KESIAPAN UNTUK BELAJAR

 ORANG DEWASA MEMPUNYAI MASA KESIAPAN


UNTUK BELAJAR SEBAGAI AKIBAT DARI
PERANAN SOSIALNYA.

 TIGA FASE MASA DEWASA :


 Dewasa Awal : 18-30 tahun
 Dewasa pertengahan : 30-55 tahun
 Dewasa akhir : > 55 tahun
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PROSES
PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

• Subyektif
• Body
• Mind
• konstruk masa depan,
• archetype,
• system pengetahuan,
• Obyektif
• posisi sosial/pekerjaan/jabatan
• konteks sosial yang melatar -
belakangi
Cara belajar orang dewasa
ASUMSI DASAR PEMBELAJARAN
ORANG DEWASA

1. Konsep Diri
. Mampu mengatur dirinya.
. Perlakuan yg dihargai
. Menolak diperlakukan seperti anak
2. Pengalaman
. Mempunyai pengalaman berbeda
. Pengalaman baru berharga
3. Kesiapan Belajar
.memiliki masa kesiapan belajar
4. Orientasi Belajar.
Orientasi pemecahan masalah kebutuhan
kehidupan keseharian
RAHASIA PEMBELAJARAN ORANG
DEWASA

Orang Dewasa
tidak suka
digurui, sukanya
menerima saran.
PRINSIP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

1. Nilai dan norma


sebagai pijakan
2. Discovery atau belajar
menemukan (analisis,)
sintesis, kontemplatif
dan reflektif
3. Perhatian dan motivasi
4. Keaktifan belajar
sebagai fungsi curiosity
CIRI PENDEKATAN PEMBELAJARAN
ORANG DEWASA

1. Suasana keterbukaan,tukar
fikiran,pengalaman,salingpercaya
2. Pengajar adalah fasilitator dlm rangka
pelatihan partisipatif.
3. Materi dirumuskan bersama
4. Kerja Kelompok diutamakan
5. Sarana pelatihan melibatkan peserta.
6. Evaluasi bersama memfocuskan pada
perubahan sikap dan perilaku
Beberapa tingkah laku orang dewasa YANG
sering ditemukan saat mengikuti pendidikan
(dikutip dari buku 17 courses on leadership training)

 “ ini sih begitu begitu juga, tak ada yang baru”


 “ ini kan teorinya, prakteknya dalam kenyataan
bagaimana ? ”
 “ katakan bagaimana mestinya, Kan anda ahli ”
 “ Semua ini tidak ada yang cocok untuk keadaanku”
 “ Hebat sekali, bermanfaat sekali untuk kita “
 “ Kebiasaan kita kan sudah baik. Mengapa mesti
merubahnya ? ‘
TIPS BAGI FASILITATOR
1. Panggil peserta dengan namanya, dan dorong ia
melakukan yang sama
2. Motivasi peserta agar lebih aktif, gunakan reward and
cost
3. Jangan tunjukan punya anak mas
4. Rencanakan yg akan di lakukan
5. Uraian tujuan diawal, evaluasi diakhir
6. Aktifkan semua peserta
7. Kembangkan kesempatan peserta bicara dan
dengarkan.
8. Lakukan apa yg mau dilakukan
9. Konsisten menangani peserta
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan
dalam eduksi pasien:
1. Kemampuan belajar pasien
– Kemampuan belajar pasien bervariasi antara satu
dengan lainnya serta bersifat situasional
– Penting mempertimbangkan kemampuan
intelektual dan kemampuan fisik pasien
2. Gaya belajar pasien
 Pasien sebagai individu orang dewasa tidak diajar
tapi di motivasi untuk mau menerima pengetahuan,
sikap yang mendukung kesembuhan penyakitnya
3. Perhatian pasien
 Mempengarui kemampuan konsentrasi pasien
 Dipengaruhi oleh gangguan fisik, kegelisahan
dan lingkungan
4. Motivasi pasien
 Suatu kekuatan yang ada pada atau didalam diri
pasien untuk menerima kenyataan penyakitnya
serta menerima pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang diperlukan untuk kesembuhan
penyakitnya.
5. Teori / metode pembelajaran
– Penggunaan teori / metode yang sesuai dengan
kebutuhan pasien akan membantu edukasi yang
efektif
6. Adaptasi psikologi pasien terhadap
penyakitnya.
 Kesiapan belajar berhubungan dengan kondisi
psikososial pasien terhadap kenyataan
penyakitnya.
7. Partisipasi aktif pasien
 Proses pembelajaran dalam edukasi terjadi bila
pasien terlibat secara aktif dalam sesi edukasi
8. Lingkungan belajar
 Lingkungan belajar yang tepa dapat membantu
Pasien fokus pada tugas pembelajaran
 Faktor lingkungan meliputi jumla peserta,
Kebutuhan akan privasi dan fasilitas penunjang
lainnya.
Hubungan dokter-pasien
 Priestly Model (paternalistik) = Dokter
dominan
 Collegial Model (partnership) = Dokter dan
pasien adalah mitra Informasi
DOKTER PASIEN
Negoisasi

 Engineering Model = Pasien yang dominan

Dr. Djaja Surya Atmadja-FK UI


Pola komunikasi dokter-pasien
1. Aktif – pasif
(dokter aktif dan pasien bersifat pasif dan hanya
menjawab ketika ditanya atau berbuat setelah
diperintahkan oleh dokter)

2. Guidance – cooperation
(bimbingan yang ditujukan untuk mengajak kerjasama
dari pasien dalam upaya menyembuhkan penyakitnya
yang diwujudkan dengan menuruti nasehat/anjuran
dokter)

3. Mutual participation
(Pasien secara sadar aktif dan berperan dalam
pengobatan terhadap dirinya)
Beberapa tipe dokter yang berkaitan
dengan komunikasi dengan pasien

1. Dokter yang enggan menjawab walau pasien


bertanya ( tidak koeperatif)
2. Dokter yang bersedia menjawab apabila
ditanya dan hanya menjawab sebatas
pertanyaan pasien
3. Dokter yang bersedia menjawab pertanyaan
pasien, mau bertanya serta menambahkan
informasi-informasi lain yang sesuai dengan
tujuan kesehatan pasien
METODE PEMBELAJARAN

Pyramid of learning

DENGAR CERAMAH

BICARA DISKUSI

LIHAT DEMONSTRASI

KERJAKAN LATIHAN PRAKTIS


PERAN PANCA INDRA

 Aku dengar = Aku Lupa


 Aku Lihat = Aku Ingat
 Aku Lakukan = Aku Faham
Harvard Business School 1999

 Inti Pelajaran yang diterima :


10 % dari yang dibaca
20 % dari yang didengar
30 % dari yang dilihat
50 % dari yg dilihat & didengar
80 % dari yang diucapkan
90 % dari yg diucapkan& lakukan
Ingatan akan materi yang disampaikan

Ingat 3 jam Ingat 3 hari


Penyampaian
kemudian kemudian

a. Hanya menceritera 70% 10%

b. Hanya mempertunjukkan 72% 20%

c. Menceriterakan dan 85% 65%


mempertunjukkan sekaligus
Contoh materi edukasi
penyakit jantung koroner

1. Pengetahuan tentang penyakit jantung koroner meliputi


tanda dan gejala, faktor risiko, pemeriksaan diagnostic,
penatalaksanan
2. Program diet dan pola makan yang sesuai untuk pasien
penyakit jantung koroner
3. Aktifitas fisik fungsional sehari-hari dan kemampuan
bejerja sesuai tahapan rehabilitasi
4. Gaya hidup sehat pasca serangan penyakit jantung
koroner
5. Pencegahan serangan berulang jentung koroner
6. Pentingnya olah raga, istirahat dan rekreasi
7. Program pengobatan berkelanjutan
8. dsb

Anda mungkin juga menyukai