I.
DEFINISI
Obat adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnose,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi (PerMenKes
927/MenKes/Per/X/1993)
Secara umum obat merupakan bahan yang menyebabkan perubahan dalam fungsi
biologis melalui proses kimia. Bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk :
pengobatan, peredaan, pencegahan atau diagnose suatu penyakit, kelainan fisik atau gejalagejalanya pada manusia atau hewan. Dalam pemulihan, perbaikan atau pengubahan fungsi
organik pada manusia atau hewan. Obat dapat merupakan bahan sintesis di dalam tubuh atau
merupakan bahan-bahan kimia yang tidak disintesis di dalam tubuh
Penggunaan obat yang baik dan benar, gunakan obat hanya seperti petunjuk cara
pakai, pada waktu yang tepat dan penuh selama waktu pengobatan. Jika anda menggunakan
obat yang dijual bebas, ikutilah cara pakainya seperti petunjuk pada label kecuali ada
petunjuk lain dari dokter anda. Jangan pisahkan label obat dari obat,karena informasi
mengenai cara pakai dan informasi penting lainnya terdapat pada label tersebut. Untuk
mencegah kesalahan,jangan minum obat ditempat yang gelap. Selalu membaca label sebelum
minum obat,terutama tanggal kadaluarsa dan petunjuk pakai obat
II.
5.
Inhaler (obat yang dihirup) adalah obat-obat inhaler biasanya mempunyai petunjuk
sendiri untuk pasien. Bacalah petunjuknya dengan teliti sebelum menggunakan obat. Jika
anda tidak mengerti cara penggunaannya, konsultasikan kepada dokter yang meresepkan
atau konsultasikan dengan apoteker. Ada beberapa tipe inhaler yang digunakan dengan
cara yang berbeda, sehingga adalah penting untuk mengikuti cara pakai yang diberikan.
6. Obat tetes mata (OTM) - Eyedrop drug. Dalam penggunaan obat tetes mata atau
Eyedrop drug, untuk mencegah kontiminasi, jangan dibiarkan ujung wadah tetes mata
bersinggungan dengan permukaan/bagian mata dan selalu dijaga tutup tetes mata selalu
rapat. Cara penggunaan : terlebih dahulu cuci tangan anda dengan sabun. Miringkan
kepala kebelakang dan jari telunjuk tarik kelopak mata bawah dari mata hingga
membentuk lekukan. Teteskan obat mata ke dalam lekukan mata dan pelan-pelan tutup.
Jangan kedip-kedipkan mata dan biarkan tertutup selama 1-2 menit.
7. Salep mata. Dalam penggunaan obat salep mata untuk mencegah kontiminasi dari salep
mata diusahakan jangan sampai unujg "tube" menyentuh mata. Setelah penggunaan, lap
ujung tube dengan tisu yang bersih dan tutup rapat. Cara pakai : Cuci tangan dengan
bersih. Tarik kelopak mata bawah sehingga terbentuk lekukan. Oleskan lapisan tipis salep
mata pada lekukan kurang lebih 1 cm panjangnya. Pelan-pelan tutup mata, gerakan bola
mata selapa 1-2 menit.
8. Nosedrops - Obat tetes hidung. Untuk penggunaan obat tetes hidung atau
Nosedrops,tengadahkan kepala atau letakan kepala pada bantal miring. Teteskan pada
masing-masing lobang hidung dan diamkan bebrapa menit. Siram bitil dengan air panas
dan keringkan dengan tisu bersih. Tutup kembali obat. Untuk mencegah penularan
infeksi, jangan gunakan obat tetes mata dan hidung untuk orang lain selain anda.
9. Eardrops - Obat tetes telinga. Dalam penggunaan obat tetes telinga atau Eardrops,
untuk mencegah kontiminasi jangan sampai ujung obat tetes telinga menyentuh telinga.
Botol tidak boleh penuh untuk mencegah tetesan. Cara pakai : Tidur dan miringkan
kepala sehingga telinga yang diobati menghadap ke atas. Teteskan obat tetes telinga pada
saluran telinga. Jaga selama 5 menit sehingga obat mengalir.Untuk anak-anak yang susah
diam, diamkan paling tidak 1-2 menit. Jangan goyang-goyang penetes telinga sesudah
dipakai. Lap ujung penetes dengan tisu yang bersih dan tutup wadah dengan kencang
(rapat).
10. Suppositoria. Untuk penggunaan suppositoria, cuci tangan sampai bersih. Pisahkan
pembungkus suppositoria dari badan supp dengan air bersih. Tidurlah dengan posisi
miring dan dorong Suppositoria ke dalam dubur (rectal) dengan jari kanan. Jika
Suppositoria terlalu lunak untuk dimasukan, simpan 30 menit di dalam lemari es atau
siram dengan air es sebelum dilepaskan dari pembungkusnya. Cucilah tangan anda
setelah selesai penggunaan dengan sabun.
11. Salep/krim untuk dubur (rektal). Untuk penggunaan obat ini, bersihkan dan keringkan
daerah sekitar dubur. Gosoklah dengan sedikit salep/krim tadi. Masukan aplikator pada
rektum (dubur) dan hati-hati pencet tube hingga salep/krim masuk ke dalam rektum.
Pisahkan ujung aplikator dari tube dan cuci dengan air panas, bersihkan dengan
sabun/deterjen. Lepaskan tube setelah dipakai. Kemudian cuci tangan sampai bersih.
12. Obat yang melalui vagina. Untuk penggunaan obat yang melalui vagina, cuci tangan
anda hingga bersih. Gunakan aplikator, masukan obat ke dalam vagina sejauh mungkin
secara pelan-pelan dan tak menimbulkan rasa sakit. Bebaskan obat dengan mendorong
plunger. Tunggu beberapa menit sebelum bangun, cuci aplikator dan tangan anda dengan
sabun dan air panas.
III.EFEK SAMPING OBAT
Pada saat dilakukan pengobatan dengan menggunakan dosis yang normal,sering
timbul efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping ini terjadi setelah beberapa saat
minum obat. Efek samping ini dapat terjadi pada saluan pencernaan berupa rasa mual, diare,
perut sembelit, dapat juga terjadi pada kulit, berupa bercak merah, gatal, rasa panas pada
kulit, selain itu juga dapat menyebabkan wajah menjadi bengkak, sesak nafas dan sebagainya.
Efek samping obat adalah setiap respon obat yang merugikan akibat penggunaan obat
dengan dosis atau takaran normal.
Efek samping yang biasa terjadi :
1. Pada kulit, berupa rasa gatal, timbul bercak merah atau rasa panas. (semua golongan
Obat)
2. Mengantuk (Obat ati alergi sedative, spikotropika, narkotika, Obat syaraf, dan Obat
batuk)
3. Pada saluran pencernaan, lambung terasa perih (Obat analgetika), terasa mual, dan
muntah
(Obat sitostatika)
4. Pada saluran pernafasan, terjadi sesak nafas. (salbutamol yang digunakan saat tidak
sesak nafas)
5. Batuk (pada obat captopril)
6. Urin berwarna merah sampai hitam. (Rifampicin dan Urogetik)
INTERAKSI OBAT
Interaksi obat adalah situasi di mana suatu zat memengaruhi aktivitas obat, yaitu
meningkatkan atau menurunkan efeknya, atau menghasilkan efek baru yang tidak diinginkan
atau direncanakan. Interaksi dapat terjadi antar-obat atau antara obat dengan makanan serta
obat-obatan herbal.
1. Interksi Obat dengan Obat
Interaksi obat dengan obat seringkali terjadi pada penggunaan obat diare (attapulgite
dan carbo absorben) dengan obat lain. Cara kerja Attapulgite dan carbo absorben mempunyai
daya absorpsi untuk menyerap racun, bakteri dan entero virus yang menyebabkan diare.
Dapat mengurangi frekuensi buang air besar dan membantu memperbaiki konsistensi feses.
Karena bekerja menyerap racun jika diminum bersamaan dengan obat lain sehingga obat lain
tidak berefek. Pada saat menggunakan obat diare (attapulgite dan carbo absorben) dengan
obat lain, minumlah berselang 2 jam, sehingga kedua obat dapat berefek dengan baik.
2. Interaksi Obat dengan Makanan
Makanan yang berinteraksi dengan obat sehingga menurunkan atau memperkuat efek
obat. Teh mengandung senyawa tannin, senyawa ini dapat mengikat berbagai zat aktif obat
sehingga sukar diabsorbsi. Jika obat kurang diabsorbsi berarti daya khasiatnya berkurang.
Sebaiknya diberi jarak 2 jam setelah atau sebelum minum obat dapat minum teh.
Susu memiliki sifat yang dapat menghambat absorbsi zat aktif antibiotik ( ampisilin,
amoksilin, kloramfenikol, tetrasiklin). Jika obat kurang diabsorbsi berarti daya khasiatnya
berkurang. Sebaiknya tunggu sampai 2 jam setelah atau sebelum minum antibiotic. Agar
penyerapan obat antibiotika tersebut di saluran pencernaan tidak terganggu. Namun tidak
semua obat tidak baik diminum bersamaan dengan susu. Terutama obat-obat yang mengiritasi
lambung. Walaupun susu dan makanan dapat sedikit mengurangi daya obat tersebut, namun
efek perlindungan terhadap iritasi lambung lebih bermanfaat dibandingkan dengan efek
penurunan daya kerja obat yang sangan sedikit. Obat tersebut antara lain anti inflamasi non
steroid
(asetosal
methylprednisolon)
dan
ibuprofen)
dan
kotikosteroid
(prednisone,
prednisolon,
Kafein yang terdapat pada kopi, teh, coklat atau minuman berenergi bekerja
merangsang susunan syaraf pusat sehingga memberikan efek berlebih jika digunakan
bersamaan dengan obat yang bekerja merangsang susunan syaraf (obat asma yaitu theofilin
dan epinerfrin). Sebaiknya saat menggunakan obat tersebut menghindari makanan yang
mengandung kafein
Alkohol mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap fisiologi tubuh sehingga
dapat menggagu atau bahkan mengubah respon tubuh tehadap obat yang diberikan. Obat anti
alergi atau anti histamine jika digunakan bersamaan dengan alcohol akan menambah rasa
kantuk dan memperlambat performa mental dan motorik. Obat parasetamol jika digunakan
bersamaan dengan alcohol dapat menyebabkan meningkatnya resiko perdarahan lambung.
Obat penurun tekanan darah tinggi golongan betabloker (propanolol) dapat menurunkan
tekanan darah secara drastis dan membahayakan jiwa pasien. Alkohol yang terdapat pada
makanan tape juga dapat berinteraksi dengan obat.
V.
E. METODE
1. Diskusi
2. Demonstrasi
3. Praktek langsung
F. EVALUASI
Setelah petugas memberikan edukasi dengan materi diatas maka dilakukan evaluasi
pada pasien dan atau keluarga apakah materi edukasi telah dimengerti atau
dipahaminya dengan cara memverifikasi/menanyakan kembali poin-poin materi yang
telah diberikan dan member kesempatan pada pasien dan atau keluarga untuk
menanyakan hal yang belum dimengerti/dipahami
G. DOKUMENTASI
a. Asesmen kebutuhan edukasi penggunaan peralatan medis
didokumentasikan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
MANAJEMEN NYERI
H. PENGERTIAN
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional akibat adanya kerusakan jaringan
yang sedang atau akan terjadi, atau pengalaman sensorik dan emosional yang
merasakan seolah-olah terjadi kerusakan jaringan
Berdasarkan onsetnya, nyeri dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
Nyeri akut : nyeri dengan onset segera dan durasi terbatas
Nyeri kronis : nyeri yang bertahan untuk periode waktu yang lama, lebih dari
6 minggu
Berdasarkan derajatnya, nyeri dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
Nyeri ringan : sedikit mengganggu aktifitas sehari-hari (sistem skala 1-3)
Nyeri sedang : gangguan nyata pada aktifitas sehari-hari (sistem skala 4-6)
Nyeri berat : tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari (sistem skala 7-10)
Catatan skala 0 : tidak ada nyeri
Manajemen nyeri adalah penatalaksanaan pasien dengan keluhan nyeri pada pasien
rawat inap maupun rawat jalan dengan melakukan assesmen sampai dengan
pemberian terapi sehingga keluhan nyeri pasien berkurang/hilang.
I. TUJUAN
Umum :
Dengan dilakukannya manajemen nyeri pasien dapat berkurang/hilang sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan
Khusus :
a. Petugas dapat melakukan assesmen nyeri
b. Petugas dapat memberikan intervensi sesuai kewenangannya
c. Petugas dapat melakukan evaluasi pada pasien yang sudah mendapatkan
pengelolaan nyeri.
d. Manajemen nyeri terdokumentasi sesuai ketentuan
J. CARA PENGKAJIAN/ASESMEN
Semua pasien yang masuk di RS xxx petugas harus melakukan anamnesa dan dinilai
skala nyerinya.
1. ANAMNESIS
Anamnesa yang dilakukan terhadap pasien dengan cara menanyakan kepada
pasien meliputi :
P (Provokes / Point ) : Faktor yang mempengaruhi gawat atau
ringannya nyeri
Q (Quality)
: Bagaimana rasa nyerinya
R (Radiation / Relief)
: Melacak daerah nyeri dari titik yang paling
nyeri
S ( Severity )
T (Time / On set)
b. Wong baker faces pain scale digunakan untuk pasien (dewasa dan anak
lebih 3 tahun) yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya
dengan angka. Cara mengukur nyerinya adalah dengan mencocokan
ekspresi wajah pasien dengan gambar yang ada dipanduan (seperti
dibawah ini)
Nilai 0
Smile/ceria(tidak ada
Perubahan
Nilai 1
Nilai 2
Expresi wajah
expresi sedih)
expresi/sedih,sesekali
stess,dagu
menyeringai/meringis
mengatup
rapat,gemeretat
Legs
Normal posisi/rilexs
Menendang-
nendang,tidak
Activity
Cry
kooperatif
Tidak kooperatif
Tiduran normal,posisi
(menggeliat,geser,kebelaka
ng dan kedepan,kaku)
Merengek,sesekali
Melenguh,series
bangun tidur/sadar
menannngis/nampak tidak
menangis,komplain
nyaman, merintih
Consolabilit
berteriak
Sangat sulit untuk
y(emosional)
relaksasi
menjadi nyaman
sentuhan / masage
Setelah mendapatkan nilai dari ke lima skor diatas kemudian dijumlahkan, apabila :
K. PENATALAKSANAAN
Setelah petugas mengetahui skala nyeri pasien maka akan dilakukan intervensi sesuai
dengan skala nyeri pasien. Tindakan yang dilakukan adalah :
a. Pasien yang mengalami nyeri derajat ringan (skala 1-3) dilakukan edukasi
untuk relaksasi dan distraksi
b. Apabila dengan tehnik relaksasi dan distraksi, keluhan nyeri tidak berkurang
dilakukan kolaborasi medis untuk pemberian therapy jenis NSAID
c. Pasien yang mengalami nyeri derajat sedang
(skala 4-6)
dilakukan
(skala 7- 10)
dilakukan
GIZI SEIMBANG
Pendahuan
Pedoman pola menu seimbang yang dikembangkan sejak tahun 1950 dan telah mengakar di
kalangan masyarakat luas adalah Pedoman 4 Sehat 5 Sempurna. Pedoman ini pada tahun
1995 telah dikembangkan menjadi Pedoman Umum Gizi Seimbang yang memuat 13 % dasar
gizi seimbang.
Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali makan atau untuk
sehari. Kata menu bisa diartikan hidangan. Misalnya menu / hidangan makan pagi berupa roti
isi mentega dan pindakas, sari jeruk dan kopi susu. Menu seimbang adalah menu yang terdiri
dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi
kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel -sel tubuh dan proses
kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan.
Kehadiran atau ketidakhadiran suatu zat gizi esensial dapat mempengaruhi ketersediaan,
absorpsi, metabolisme, atau kebutuhan zat gizi lain. Adanya saling keterkaitan antar zat zat
gizi ini menekankan keanekaragaman makanan dalam menu sehari hari.
Pola Menu 4 Sehat 5 Sempurna
Pola menu 4 sehat 5 sempurna adalah pola menu seimbang yang bila disusun dengan baik
mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Pola menu ini diperkenalkan
kepada masyarakat pada tahu 1950 oleh Bapak Ilmu Gizi Prof.DR.dr. Poerwo Soedarmo
melalui Lembaga Makanan Rakyat Depkes dalam rangka melancarkan gerakan Sadar Gizi
Pola Menu 4 Sehat 5 Sempurna digali dari pola menu pada umumnya sejak dahulu telah
dikenal masyarakat di seluruh tanah air. Pada umumnya menu di Indonesia terdiri atas
makanan sbb :
(1) Makanan pokok untuk memberi rasa kenyang : nasi, jagung, ubi jalar, singkong, talas,
sagu, serta hasil olah, seperti mie, bihun, makaroni dan sebagai.
(2) Lauk untuk memberi rasa nikmat sehingga makanan pokok yang pada umumnya
mempunyai rasa netral lebih terasa enak. Lauk hewani : daging sapi, ayam, ikan,
kerang, telur dan sebagainya. Lauk nabati : kacang kacangan dan hasil olahannya
seperti kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, tahu tempe dan oncom.
(3) Sayur untuk memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan makanan karena
biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah: sayur daun daunan, umbi umbian,
kacang kacangan, dan sebagainya.
(4) Buah untuk mencuci mulut : pepaya, nenas, pisang, jeruk dan sebagainya
Susunan menu yang terdiri atas empat macam golongan makanan ini yaitu makanan pokok,
lauk, sayur dan buah, bila dianalisis secara ilmu gizi, maka susunan makanan ini dengan
kombinasi dan jumlah yang cocok dapat memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh
untuk mencapai derajat kesehatan optimal.
Makanan pokok berperan sebagai sumber utama energi berasal dari karbohidrat, lauk sebagai
sumber protein, sayur dan buah sebagai sumber mineral dan vitamin. Karena susu
mengandung protein bernilai biologi tinggi dan zat zat gizi esensial lain dalam bentuk yang
mudah dicernakan dan diserap, maka susu terutama dianjurkan sebagai unsur kelima bagi
golongan manusia yang membutuhkan relatif lebih banyak protein, yaitu balita, ibu hamil
dan ibu menyusui.
Golongan Makanan Pokok
Diantara makanan pokok, jenis padi padian seperti beras, jagung, dan gandum mempunyai
kadar protein lebih tinggi ( 7 11 % ) daripada umbi umbian dan sagu ( 1-2 % ). Bila
menggunakan umbi umbian sebagai makanan pokok harus disertai makanan lauk dalam
jumlah lebih besar daripada bila menggunakan padi padian. Makan beras tumbuk dan roti
yang dibuat dari tepung gandum yang tidak digiling halus/ warna cokelat lebih baik daripada
makan beras atau gandum putih, karena dalam keadaan tumbuk atau tidak digiling sempurna
kedua bahan tersebut mengandung lebih banyak tiamin atau vitamin B1 dan vitamin B
kompleks.
Padi padian merupakan sumber karbohidrat kompleks, tiamin, riboflavin, niacin, protein,
zat besi, magnesium dan serat. Umbi umbian merupakan sumber karbohidrat kompleks,
magnesium, dan serat. Porsi makanan pokok yang dianjurkan sehari untuk orang dewasa
adalah sebanyak 300 500 gram atau sebanyak 300 500 gram beras atau sebanyak 3 5
piring nasi sehari.
Golongan lauk
Lauk sebaiknya terdiri dari campuran lauk hewani dan nabati. Lauk hewani seperti daging,
ayam, ikan, udang, dan telur mengandung protein dengan nilai biologi tinggi daripada lauk
nabati. Daging merah, hati, limpa, kuning telur dan ginjal merupakan zat besi yang mudah
diabsorpsi. Ikan terutama bila dimakan dengan tulangnya merupakan sumber kalsium. Secara
keseluruhan lauk hewani merupakan sumber protein, fosfor, tiamin, niasin, vitamin B6,
vitamin B12, zat besi, seng, magnesium dan selenium.
Kacang kacangan dalam bentuk kering dan atau hasil olahannya, walaupun mengandung
protein dengan nilai biologi sedikit lebih rendah daripada lauk hewani karena mengandung
lebih sedikit asam amino esensial. Di samping itu kacang kacangan kaya akan vitamin B,
kalsium, fosfor, zat besi, mangan, seng, tembaga, dan kalium terutama bila diperhitungan
bahwa harganya lebih murah. Kandungan serat yang tinggi dalam kacangan kacangan
dihubungkan dengan pencegahan penyakit penyakit jantung koroner, divertikuler,
apendisitis, hemoroid, kankerusus besar, batu empedu dan diabetes mellitus. Disamping itu,
penurunan kadar kolesterol darah dihubungkan dengan kehadiran saponin, susunan asam
amino, jenis karbohidrat dan sterol tumbuh tumbuhan yang ada dalam kacang kacangan.
Pengolahan kacang kacangan menjadi tempe, tahu, susu kedelai dan oncom tidak saja
meningkatkan cita rasa, tetapi juga meningkatkan kecernaan dan ketersediaan zat zat gizi
bagi tubuh. Suhu panas mengurangi bahan toksik yang ada dalam kacang kacangan dalam
kacang kacangan seperti zat penghambat tripsin, sehingga meningkatkan daya cerna
protien. Proses fermentasi seperti yang dilakukan pada pembuatan tempe memberi banyak
keuntungan. Protein lebih mudah dicerna dan diserap, karena sebagian protein terurai
menjadi asam asam amino. Kadar tiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, dan asam
pantotenatmeningkat, serta terbentuk vitamin B12 oleh bakteri bakteri yang terbawa oleh
lingkungan dalam proses fermentasi. Asam fitat penghambat absorpsi kalsium dan zat besi
yang ada dalam kacang kacangan dirusak oleh proses fermentasi, sehingga mineral
mineral ini dapat diserap. Keuntungan lain tempe adalah mengandung antioksidan serta dapat
mencegah / menyembuhkan diare.
Porsi lauk hewani yang dianjurkan sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 100 150
gram atau 4 6 potong tempe sehari. Tempe dapat diagantika tahu atau kacang kacangan
kering lainnya.
Golongan sayuran
Sayuran merupakan sumber vitamin A, vitamin C, asam folat, magnesium, kalium, dan serat
serta tidak mengandung lemak dan kolesterol. Sayuran daun berwarna hijau dan sayuran
berwarna jingga / orange seperti wortel dan tomat mengandung lebih banyakprovitamin A
berupa beta karoten daripada sayuran tidak berwarna. Sayuran yang berwarna hijau adalah
bayam, kangkung, daun singkong, daun kacang, daun katuk, dan daun pepaya; semakin hijau
warna daun sayur semakin kaya akan zat zat gizi. Dianjurkan sayuran dimakan tiap hari
terdiri dari campuran sayuran daun, kacang kacangan dan sayuran berwarna jingga. Porsi
sayuran dalam bentuk tercampur yang dianjurkan sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak
150 200 gram atau 1 sampai 2 mangkuk sehari.
Golongan buah
Buah berwarna kuning seperti mangga, pepaya dan pisang raja kaya akan provitamin A,
sedangkan buah yang asam seperti jeruk, gandaria, jambu biji, dan rambutan kaya vitamin C.
Secara keseluruhan buah merupakan sumber vitamin A, vitamin C, kalium dan dan serat.
Buah tidak mengandung natrium, lemak ( kecuali alpokat ) dan kolesterol. Porsi buah yang
dianjurkan sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 200 300 gram atau 2 3 potong
sehari berupa pepaya atau buah lainnya.
Susu dan Hasil Olah Susu
Susu merupakan makanan alami yang hampir sempurna. Sebagian besar zat gizi esensial ada
dalam susu, yaitu protein bernilai biologi tinggi, kalsium, fosfor, vitamin A, dan tiamin
( vitamin B1 ). Susu merupakan sumber kalsium paling baik, karena disamping kadar kalsium
yang tinggi, laktosa di dalam susu membantu absorpsi susu di dalam saluran cerna. Akan
tetapi susu sedikit sekali mengandung zat besi dan vitamin C.
Balita, ibu hamil, dan ibu menyusui dianjurkan paling sedikit minum satu gelas susu sehari,
atau hasil olahnya berupa yogurt, yakult dan keju dalam jumlah yang ekivalen. Yogurt dan
yakult merupakan hasil olah susu yang diasamkan dengan kultur bakteri Streptococcus
coconus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus. Pengasaman ini membuatnya lebih
mudah dicernakan. Porsi susu yang dianjurkan untuk anak anak, ibu hamil dan menyusui
adalah 1 2 gelas sehari.
Lain lain
Disamping kelima golongan bahan makanan tersebut di atas menu sehari hari biasanya
mengandung gula dan minyak / kelapa, sebagai penyedap dan memberi rasa gurih. Gula dan
minyak/ kelapa merupakan sumber energi. Gula rata rata dimakan sebanyak 25 35 gram
sehari dalam minuman dan kue kue, sedangkan minyak sebanyak 25 50 gram untuk
menggoreng atau dalam kue kue atau sebagai santan dan kelapa parut.
Pedoman Umum Gizi Seimbang
Sebagai alat memberikan penyuluhan pangan dan gizi kepada masyarakat luas dalam rangka
memasyarakatkan gizi seimbang, pada tahun 1995 Direktorat Gizi Depkes telah
mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang ( PUGS ). Pedoman ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu rekomendasi Konferensi Gizi International di Roma pada tahun 1992
untuk mencapai dan memelihara kesehatan dan kesejahteraan gizi ( nutritional well being )
semua penduduk yang merupakan prasyarat untuk pembangunan suberdaya manusia. PUGS
merupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman 4 Sehat 5 Sempurna yang memuat pesan
pesan yang berkaitan dengan pencegahan baik masalah gizi kurang maupun masalah gizi
lebih yang selama 20 tahun terakhir telah mulai ada di Indonesia.
Dalam PUGS susunan makanan yang dianjurkan adalah yang menjamin keseimbangan zat
zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan setiap hari.
Tiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat zat gizi yang dikandungnya.
Pengelompokan bahan makanan disederhanakan yaitu didasarkan pada tiga fungsi utama zat
zat gizi yaitu sebagai ( 1 ) sumber energi / tenaga ( 2 ) sumber zat pembangunan dan ( 3 )
sumber zat pengatur. Untuk mencapai gizi seimbang hendaknya susunan makanan sehari
terdiri dari campuran ketiga kelompok bahan makanan tersebut. Dari tiap kelompok dipilih
satu atau lebih jenis bahan makanan sesuai dengan ketersediaan bahan makanan tersebut di