Anda di halaman 1dari 34

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT KARITAS

RUMAH SAKIT KARITAS

PEDOMAN PENGORGANISASIAN
TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT KARITAS
( TIM PKRS)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita atur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas rahma dan
perlindungannya sehingga pedoman pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan
Rumah Sakit Karitas Waitabula dapat diselesaikan dengan baik.

Buku pedoman pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit Waitabula


akan digunakan dalam menjalankan kegiatan pelayanan bagi petugs yang ada di
Rumah Sakit Karitas.

Diharapkan dengan adanya buku ini dapat meningkatkan pengorganisasian dalam


pelaksanaan system yang sesuai standar, efektif dan efisien.

Tidak lupa penyusun sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas


bantuan semua pihak dala menyelesaikan Buku Pedoman Pengorganisasian Unit
Promosi Kesehatan Rumah Sakit ini.

Kami sangat menyadari banyak terdapat kekurangan dalam buku ini, kekurangan
ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan tuntutan dalam
pengembangan Rumah Sakit ini.

Waitabula, ……..2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Peraturan Direktur
BAB I Pendahuluan………………………………………………………
BAB II Gambaran Umum Rumah Rumah Sakit………………………….
BAB III Falsafah, Visi, Misi, Tujuan, Nilai-Nilai, Logo, dan Motto Rumah
Sakit Karitas Waitabula……………………………………………
BAB IV Struktur Organisasi Rumah Sakit………………………………….
BAB V Struktur Organisasi Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit………..
BAB VI Uraian Jabatan……………………………………………………..
BAB VII Tata Hubungan Kerja………………………………………………
BAB VIII Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Personil………………………...
BAB IX Kegiatan Orientasi………………………………………………….
BAB X Pertemuan Rapat…………………………………………………...
BAB XI Pelaporan…………………………………………………………...
PERATURAN DIREKTUR RS KARITAS
NOMOR:………………………………

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN PROMOSI KESEHATAN
RUMAH SAKIT KARITAS

DIREKTUR RUMAH SAKIT

Menimbang : Bahwa Dalam Upaya Meningkatkan komunikasi yang efektif


antara pasien, keluarga pasien dan Pihak Rumah Sakit maka harus
ditetapkan Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan
Rumah Sakit yang berlaku di lingkungan Rumah Sakit Karitas

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116)
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 3495)
3. Undang-
2.
BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat
dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut
usia (lansia), dan keluarga miskin. Oleh karena itu Kementerian Kesehatan
menetapkan visi yaitu “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”. Dalam
mencapai visi tersebut Kementerian Kesehatan juga menetapkan 4 misi yaitu :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang termasuk dalam Subsistem
Upaya Kesehatan. Peran Rumah Sakit adalah mendukung pelayanan kesehatan
dasar melalui penyediaan fasilitas rujukan dan mekanisme bantuan. Menurut
WHO, “Rumah sakit harus terintegrasi dalam sistem kesehatan dimana ia berada.
Fungsinya adalah sebagai pusat sumber daya bagi peningkatan kesehatan
masyarakat di wilayah yang bersangkutan.” Dalam melaksanakan fungsinya,
Rumah Sakit tidak hanya melakukan usaha-usaha kuratif dan rehabilitatif saja,
seyogyanya didukung oleh upaya-upaya preventif dan promotif kepada pasien
yang dilayani secara khusus dan secara umum kepada masyarakat di sekitarnya.

Promosi Kesehatan di Rumah sakit telah diselenggarakan sejak beberapa


tahun yang lalu dan lebih dikenal dengan nama Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat Rumah sakit (PKMRS). Seiring dengan perkembangannya, pada
tahun 2003, istilah PKMRS berubah menjadi Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS). Sebagaimana yang di amanatkan pada Keputusan Menteri Kesehatan
No.1114/MENKES/SK/VII/2005 Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) adalah
merupakan upaya Rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien dan
kelompok-kelompok masyarakat agar pasien dapat mandiri dan mempercepat
kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat
mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah ksehatan dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama mereka sesuai sosial budaya mereka
serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Promosi kesehatan di rumah sakit juga mempunyai prinsip pemberdayaan


pasien dan keluarganya dalam kesehatan. Hal ini dimaksudkan, apabila pasien
sudah sembuh dan kembali ke rumahnya, mereka mampu melakukan upaya-upaya preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan) kesehatannya,utamanya terkait dengan
penyakit yang telah dialami. Promosi kesehatan di rumah sakit pada prinsipnya
adalah penerapan “proses belajar” kesehatan di rumah sakit. Artinya semua
pengunjung rumah sakit,baik pasien maupun keluarga pasien memperoleh
pengalaman atau “pembelajaran” dari rumah sakit, bukan saja melalui informasi
atau nasihat-nasihat dari para petugas rumah sakit, tetapi juga dari apa yang
dialami,didengar, dan dilihat di rumah sakit. Penampilan rumah sakit yang
bersih,nyaman, aman, dan teduh, serta penampilan para petugas rumah
sakit,terutama dokter dan perawat, yang bersih dan rapi, ramah, murah senyum, dan
sebagainya, rumah sakit yang membelajarkan pasien atau keluarga pasien tentang
kesehatan.

Promosi Kesehatan Rumah Sakit akan mendorong rumah sakit untuk lebih
berorientasi kepada kliennya, yaitu bukan saja pasien (orang sakit), melainkan
juga mereka yang sehat. Di masa mendatang, rumah sakit diharapkan untuk
menjadi Health Promoting Hospital. Sehubungan dengan hal tersebut maka di
rumah sakit diperlukan tenaga PKRS yang mampu mengelola PKRS dengan baik
dan tepat sasaran.

Dengan lahirnya Peraturan Menteri Kesehatan no.4 tahun 2012 tentang


Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit, menggantikan Peraturan
Menteri Kesehatan no.1426 tahun 2006, mendasari kebijakan RS Karitas untuk
membentuk Tim PKRS yang bertugas melaksanakan tugas promosi kesehatan di
dalam tubuh RS Karitas Weetabula maupun ke masyarakat luas yang dilayani oleh
Rumah Sakit. Agar penyelenggaraan PKRS dapat dilaksanakan dengan baik maka
harus dilengkapi dengan kebijakan tertulis, pedoman organisasi maupun pedoman
pelayanan PKRS tentang tata cara penyelenggaraan PKRS yang harus
dilaksanakan dan dipatuhi oleh seluruh tenaga kesehatan baik medis, para medis
maupun non medis yang bertugas di Rumah Sakit Karitas.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Pendirian Rumah Sakit(d

Rumah Sakit Karitas di Waitabula adalah salah satu upaya pelayanan di


bidang ksehatan milik Kongregasi Suster-suster Amalkasih Darah Mulia yang
dikelola oleh Yayasan Karitas Katolik Sumba. Upaya pelayanan itu sebagai
tanggapan para biarawati Amalkasi Darah Kasih di Waitabula yang melihat
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan
dimulai pada tanggal 19 November 1958 oleh Sr. Regina yang merawat orang
sakit di ruang samping pendopo Susteran Weetebula dan semua masih sangat
darurat.
Pada tanggal 06 Februari 1959 Pater Dekan bertemu Kepala Daerah Lede
Kalumbang di Waikabubak untuk membicarakan rencana pembangunan
poliklinik, Sekolah Rumah Tangga dan permohonan untuk memberikan
injeksi oleh Sr. Regina. Dan sejak tanggal 16 Februari 1959 Sr. Regina resmi
bekerja sebagai perawat di poliklinik yang bertempat di Susteran Weetebula.
Tangggal 17 Februari 1959 dengan Bapak Yosep Nodu dibicarakan rencana
membuka Yayasan Karitas Katolik Sumba.
Rumah sakit Karitas didirikan pada tanggal 17 Mei 1961, dipelopori oleh
suster-suster dari kongregasi Amal Kasih Darah Mulia, yaitu Sr. Regina, Sr.
Martha, Sr. Mikaela, Muder Elisabeth, Muder Patricia dengan membawa
semangat cinta kasih menolong orang lain, seraya berdoa dan mengorbankan
diri di antara orang sakit dan yang kekurangan. Tanggal 1 Juni 1961 Rumah
Sakit Karitas Waitabula telah diresmikan oleh Kementrian Kesehatan pada
tanggal 17 Mei 1961 dengan nomor SK: 28473/RS. Pada tanggal 17 Maret
1966 Rumah Sakit Karitas Weetebula diberkati secara resmi dan rumah sakit
saat itu hanya bisa menampung 30-60 pasien.
Setelah 26 tahun rumah sakit berkarya, bangunan mulai rusak dan
direncanakan pembangunan akan dimulai tahun 1992. Pada tanggal 08
Februari 1993 Rumah Sakit Karitas Weetebula memperoleh ijin tetap
penyelenggaraan rumah sakit dengan catatan harus memperhatikan standard
dan sarana fisik atau bangunan rumah sakit. Atas dasar ini maka rumah sakit
dibangun tiga unit dengan kapasitas tempat tidur 70-90.
Dengan bertambahnya penduduk di kabupaten Sumba Barat Daya
menyebabkan kebutuhan layanan kesehatan meningkat, bila dikaji lebih jauh
bahwa dengan jumlah tempat tidur yang ada di Rumah Sakit Karitas tidak
representative dengan kebutuhan masyarakat saat ini maka oleh pihak
kongregasi, Yayasan dan Direksi memutuskan untuk menambah kapasitas
tempat tidur. Renovasi dan pembangunan untuk penambahan ruang rawat
inap, ruang ICU/HCU, aula dan ruang pertemuan, sarana kebutuhan
administrasi manajemen rumah sakit, maka oleh keluarga besar Karitas
bersama para suster ADM, perletakan batu pertama pada tanggal 26 Januari
2015 dimaknai sebagai ungkapan iman bahwa ”dalam seluruh pekerjaan
kami hanya dengan campur tangan Tuhan semuanya dapat berlaksana
dengan baik”.

B. SEJARAH KEPEMIMPINAN

Tahun 1984 - 1987 : Dr. Bonifacius Lukmanto Djojopranoto


Tahun 1987 - 1990 : Dr. Hendra Wijaya Ign
Tahun 1990 - 1993 : Dr. Cho Paula Chin Lan
Tahun 1993 - 1996 : Dr. A.A.G. Bawanegara
Tahun 1996 - 1999 : Dr. Antonius Setiadi
Tahun 1999 - 2002 : Sr. Sili Bouka, Adm
Tahun 2002 - 2005 : Sr. Sili Bouka, Adm
Tahun 2005 - 2008 : Sr. Sili Bouka, Adm
Tahun 2008 - 2011 : Sr. Sili Bouka, Adm
Tahun 2011 - 2014 : Dr. A.A.G. Oka Wiryanatha, Sp.B
Tahun 2014 – 2017 : Dr. A.A.G. Oka Wiryanatha, Sp.B

C. RUMAH SAKIT KARITAS SAAT INI

Rumah Sakit Karitas terletak di jalan Bulgur no. 01 Weetebula dengan luas
tanah 23.131 M2 dan luas bangunan 6.030 M2.Rumah Sakit KARITAS
memiliki 100 tempat tidur yang terdiri dari ruang VIP, kelas I, kelas II dan
kelas III.

Rumah Sakit Karitas saat ini adalah rumah sakit umum swasta yang
bernaung dibawah Yayasan Karitas Katolik Sumba. Pada tahun 2013 dengan
HK.02.03/I/1233/2013 RS KARITAS telah ditetapkan oleh Kementerian RI
menjadi Rumah Sakit Umum kelas D.

RS Karitas juga telah Lulus Akreditasi Rumah Sakit 5 Bidang Pelayanan


dengan status akreditasi LULUS TINGKAT DASAR dengan Sertifikat
Kelulusan Akreditasi Rumah Sakit dari KARS no. KARS-SERT/304/I/2012
yang berlaku dalam periode tanggal 13Januari 2012 s/d 13Januari 2015.
Sekarang mempersiapkan diri untuk akreditasi versi 2012.
BAB III
FALSAFAH, VISI, MISI, TUJUAN, NILAI-NILAI, LOGO
DAN MOTTO RUMAH SAKIT KARITAS WEETEBULA

A. FALSAFAH
1. Allah mencipta kita secitra dengan-Nya demikian pula pasien, oleh karena
itu pasien patut dihargai dan dikasihi sebagaimana kita mencintai diri
sendiri
2. Setiap pasien mempunyai hak dan martabat untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang professional sehingga meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara optimal dan menyeluruh
3. Pelayanan kesehatan diberikan secara holistic da hospitality dilandasi
Iman, Harap dan Kasih yang diwujudkan dalam semangat pendampingan
yang care terhadap pasien dan keluarga.
4. Karyawan Rumah Sakit Karitas adalah mitra kerja dan asset dari karya
pelayanan Rumah Sakit Karitas, kesejahteraan mereka secara wajar dan
terhormat menjadi bagian yang dari tujuan pelayanan kesehatan Rumah
Sakit Karitas.

B. VISI

Menjadi Rumah Sakit Swasta dengan pelayanan kesehatan terbaik di Sumba.

C. MISI

1. Melaksanakan Akreditasi paripurna.


2. Meningkatkan kualitas SDM secara menyeluruh
3. Meningkatan keandalan sarana prasarana di rumah sakit
4. Menjadi pusat rujukan untuk puskesmas se kabupaten Sumba Barat Daya
5. Memberikan pelayanan yang profesional
6. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan antar profesi yang bermutu
7. Meningkatkan net working

D. TUJUAN

1. Terselenggaranya sistem pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan


terkini di dukung dengan IPTEK dan SDM yang profesional dengan
biaya yang terjangkau oleh masyarakat.
2. Terselenggaranya sistem pelayanan yang paripurna, bersifat transparan,
aman, adil, bertanggung jawab, akuntabilitas dan berlandaskan dimensi
spiritualitas.
3. Terciptanya Sumber Daya Manusia yang kompeten, berempati,
berperilaku baik, visioner dan mengembangkan budaya komunikasi
dengan sikap mendengarkan, membangun kerjasama, dialog
interpersonal, jernih dalam berpikir, berbicara, dan bertindak.
4. Terbangunnya kerjasama antara Rumah Sakit Karitas dengan Pemerintah
dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya, fasilitas kesehatan
(Pemerintah/Swasta) lainnya serta pihak yang berkepentingan
(stakeholders) yang dilandasi dengan prinsip kemitraan sesuai peraturan
perundang-undangan di bidang pelayanan kesehatan dan yang terkait.
5. Terselenggaranya pelayanan unggulan medik dan keperawatan.
6. Meningkatkan kesejahteraan karyawan sebagai keluarga besar RS.
Karitas Weetebula.

E. NILAI-NILAI

K Kasih
Menumbuhkembangkan cinta kasih diantara sesama pelayan dan
pelanggan.
A Akrab
Hubungan yang akrab diantara pasien, keluarga dan karyawan RS
Karitas Weetebula.
R Ramah
Adanya keramahan dalam memberikan layanan .
I Intensif
Pelayanan diberikan secara intensif dan paripurna.
T Tepat
Menangani pasien secara cepat dan tepat.

A Aktif
Aktif dan bertanggung jawab menjalankan tugas

S Sehat Sejahtera
Setiap karyawan sehat sejahtera jiwa dan raga.

F. LOGO RS KARITAS
Simbol tangan melingkar
Melambangkan : Tangan - tangan yang siap merengkuh para
pasien dalam semangat kerjasama

Warna biru
Melambangkan : ketenangan, keamanan, kebersihan dan
keteraturan

Warna merah pada salib dan tetesan darah


Melambangkan : perjuangan, aktif, kehangatan dan cinta

Simbol Salib
Melambangkan : keberanian dan semangat berkorban untuk
menyelamatkan

Tetes darah
Melambangkan : Korban yang membawa hidup

G. MOTTO

“Melayani dengan Kasih dengan semangat kerjasama”


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS KARITAS

Rumah Sakit Karitas merupakan sebuah rumah sakit swasta yang bernaung
dibawah Yayasan Karitas Katolik Sumba yang diketuai oleh seorang suster.
Rumah sakit Karitas sendiri dipimpin oleh pejabat tertinggi yaitu Direktur.
Direktur RS Karitas Weetebula dibantu oleh dua Wadir yang mengatur jalannya
pelayanan medik serta umum dan keuangan.

Adapun bagan struktur Rumah Sakit Karitas Waitabula sebagai berikut:

1. SM
2. SPI STRUKTUR ORGANISASI RS. KARITAS WEETEBULA
YAYASAN KARITAS KATOLIK SUMBA
.
DIREKTUR
SPI dr. A. A. G. Oka Wiryanatha, Sp.B
KomiteMutu KomiteAkredi Komite PPI KomiteMedik
Sr. Gabriela, ADM. S. Kep. Ns. MARS tasi Komite
Keperawatan

KABID PELAYANAN WADIR PELAYANAN KABID PENUNJANG MEDIK KABID PELAYANAN UMUM
WADIR KABID KEUANGAN & SDM
UMUM & KEUANGAN
Sr. Brigitta, ADM. Sr.
dr. Didik Hadi Santosa S. Kep
Marsela, ADM Sr. Marsela,
Sr. Mikaela Beding, ADM.Theodora
ADM Spd. EkWoa, SE

KEPALA INSTALASI RAJAL KA. UNIT HUMAS, PKRS


KA. INSTALASI LARAFI & KA UNIT
Agnes D. Laba, Amd. Kep DAN SATPAM
SOSIOMEDIK SDM &SEKRETARIAT
KA.INSTALASI GIZI Katrina A. D. Kaka, SKM
Sesilia D. Ngara, AMAK Tri R. Y. Indriyati, Amd. RMIK

KEPALA INTALASI RANAP Sr. Laurinda, ADM


KA.INSTALASI FARMASI KA. UNIT KENDARAAN
Karolus R. Kota, Amd. Kep Christin Watti, S. Farm. Apt &IPSRS KA UNIT KEUANGAN
Florianus Kedang Kherubim V. Rato, SE

KEPALA IGD, VK & ICU KA.INSTALASI REKAM


dr. Fabian J. Junaidi MEDIK KA.UNIT LOUNDRY KA.UNIT LOGISTIK
Sophia R. Bela, Amd. RMIK Maria Magdalena Loba Maximilianus Bulu, SE

KEPALA URO & CSSD KA.CS DAN PU KA UNIT SI &AKUNTANSI


Andreas N. Ngaba, Amd. Kep Natalia Desi Natara, AKL Elfrida Simanjuntak, AMD

DITETAPKAN DI : WEETEBULA
PADA TANGGAL : 01 FEBRUARI 2017
BADAN PENGURUS YAYASAN KARITAS
Berikut ini adalah jajaran struktural dibawah Wakil
KATOLIK Direktur :
SUMBA
B. Kepala Bidang
Adalah pejabat yang membantu Wakil Direktur dalam pelaksanaan satu atau
lebih macam pelayanan rumah sakit SR.yaitu:
VIRGO RAMBU DAY, ADM
KETUA
1. Kabid Pelayanan Medik
2. Kabid Penunjang Medik
3. Kabid Pelayanan Umum dan Humas
4. Kabid Keuangan dan SDM

C. Kepala Unit / Instansi


Adalah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki
fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik
berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit.Kepala
Unit/Instalasi bertanggung jawab atas satu atau lebih koordinator kerja.
Berikut adalah daftar Kepala Unit / Instalasi :
1. Kepala Instalasi Rawat Jalan
2. Kepala Instalasi Rawat Inap
3. Kepala IGD, ICU & VK
4. Kepala IBS & OK
5. Kepala Instalasi Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi dan Sosiomedik
6. Kepala Instalasi Farmasi
7. Kepala Instalasi Rekam Medis
8. Kepala Instalasi Gizi
9. Kepala Unit Sarana Prasarana Rumah Sakit
10. Kepala Unit Humas dan PKRS
11. Kepala Unit Kebersihan dan PU
12. Kepala Unit Laundry
13. Kepala Unit Akuntansi dan SI
14. Kepala Unit Keuangan
15. Kepala Unit SDM dan Kesekretariatan
16. Kepala Unit Logistik

D. Koordinator / Kepala Ruang


Adalah jabatan dibawah tanggung jawab kepala unit / instalasi.Memiliki
wewenang untuk mengatur operasional staf pelaksana setiap harinya.
Berikut daftar Koordinator/Kepala Ruang :
1. Kepala Ruang Elisabeth
2. Kepala Ruang Perinatologi
3. Kepala Ruang Maria
4. Kepala Ruang Vinsensius (Isolasi)
5. Kepala Ruang Yoseph
6. Kepala Ruang Emanuel
7. Kepala Ruang Seraphine
8. Koordinator Keperawatan IGD
9. Koordinator Laboratorium
10. Koordinator Farmasi Rajal
11. Koordinator Farmasi Ranap
12. Koordinator Koding
13. Koordinator Filing dan Pelaporan
14. Koordinator Administrasi Pasien
15. Koordinator Keamanan
16. Koordinator Kendaraan
17. Koordinator Sarana Prasarana Umum
18. Koordinator Kebersihan
19. Koordinator Pembantu Umum
20. Koordinator Logistik
21. Koordinator Kasir
22. Koordinator Pramusaji
23. Koordinator Pramuboga
24. Koordinator Jenazah

E. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi,
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur dalam
Rangka Peningkatan dan Pengembangan Mutu RS. Komite yang ada di RS
Karitas adalah :
1. Komite Medik
2. Komite Mutu
3. Komite PPI
4. Komite Akreditasi

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TIM PKRS
RS KARITAS
KETUA TIM
PKRS

Margaretha M.
Gheda, S. Kep, Ns

Koordinator Koordinator Koordinator


Bidang Bidang Bidang
Kemitraan Pemberdayaan Sarana dan
Masyarakat Prasarana

Parjanto Maria Asumpta


Sr. Laurinda, ADM Bili, SKM

BAB VI
URAIAN JABATAN

1. Ketua Tim PKRS


Nama Jabatan : Ketua Tim PKRS
Uraian tugas dan wewenang :
 Membuat dan mengevaluasi sistem, Pedoman, SPO, Juknis kegiatan
pelayanan tim PKRS.

 Membagi tugas, memberikan petunjuk serta menyelia pelaksanaan


tugas koordinator, membuat permintaan kebutuhan sumber daya, ATK,
ART, sarana dan prasarana lain yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan PKRS di RS Karitas Weetabula.

 Merencanakan sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi


kebutuhan sumber daya yang dipergunakan.

 Membuat laporan kinerja hasil kegiatan, sebagai dasar


perencanaan,mengolah data menjadi informasi sebagai penunjang
pengambilan keputusan manajemen.

Hasil Kerja :
 Juknis kegiatan PKRS, Perencanaan kegiatan, Rencana Alokasi
Dana.
 Jadwal kegiatan PKRS
 Program Kerja Tim PKRS
 Laporan dan informasi kinerja Tim PKRS Karitas Weetabula
Bahan Kerja :
1. Kebijakan, pedoman, Juknis Depkes RI.
2. Kebijakan Rumah Sakit Karitas Weetabula
3. Informasi langsung dan tak langsung tentang kegiatan koordinator
bidang
4. Surat tugas dari manajemen
5. Informasi pengajuan usulan, program kerja Tim PKRS
6. Evaluasi kegiatan Tim PKRS dari masing-masing koordinator bidang.
Perangkat Kerja :
1. Komputer & ATK.
2. Telepon.
Uraian Tugas :
1. Menyusun perencanaan program, lokasi, dan alokasi dana.
2. Mengevaluasi kegiatan-kegiatan masing-masing koordinator bidang
3. Menyusun proposal kegiatan yang berkaitan dengan PKRS
4. Membuat dan menyajikan laporan kegiatan PKRS untuk kepentingan
manajemen maupun pihak lain yang berkepentingan.
5. Merencanakan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan untuk
penyelenggaraan PKRS di rumah sakit.
6. Membuat jadwal kegiatan tahunan PKRS
7. Mengawasi terhadap pelaksanaan kegiatan PKRS
8. Menyelesaikan masalah yang timbul sehubungan dengan kegiatan
pelayanan Tim PKRS yang tidak dapat diselesaikan oleh koordinator.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung atau
yang terkait dengan kegiatan PKRS
Tanggung jawab :
1. Efisiensi, tepat sasaran dan tepat guna pelaksanaan kegiatan PKRS
yang sesuai dengan Juknis/Pedoman yang ditetapkan
2. Ketepatan dan kesesuaian rencana kebutuhan sumber daya, sarana dan
prasana dengan realisasi.
3. Kebenaran dan ketepatan laporan kepada manajemen.
Wewenang :
1. Menilai, menegur dan memotivasi koordinator bidang PKRS
2. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan PKRS
3. Meminta arahan dari atasan.
4. Meminta masukan dari unit kerja lain yang terkait.
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
Nama Bawahan Langsung :
1. Koordinator Bidang Kemitraan
2. Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat
3. Koordinator Bidang Sarana dan Prasarana
Korelasi Jabatan :
NO JABATAN UNIT DALAM HAL
ORGANISASI
1 Ketua Tim PKRS Tim PKRS Pelaporan
Pengarahan
2 Koordinator Bidang Tim PKRS Penugasan
Kemitraan Pengkoordinasian
kegiatan
3 Koordinator Bidang Tim PKRS Penugasan
Pemberdayaan Pengkoordinasian
Masyarakat kegiatan
4 Koordinator Bidang Tim PKRS Penugasan
Sarana dan prasarana Pengkoordinasian
kegiatan
5 Kepala Logistik Bagian Umum Pengadaan ATK,
Sarana dan
prasarana
6 Kepala Unit lain yang Bagian lain yang Koordinasi tugas
terkait terkait

2. Koordinator Bidang Kemitraan


Nama Jabatan : Koordinator Bidang Kemitraan
Ikhtisar Jabatan :
 Mengidentifikasi mitra potensial dalam rangka menggalang kemitraan
berkaitan dengan pelaksanaan PKRS.

 Menjalin kerjasama dengan sektor lain, dunia usaha dan swasta


lainnya.

 Menyusun program dan strategi kerjasama dengan sektor lain, dunia


usaha dan swasta lainnya
Hasil Kerja :
1. Terjalinnya kerjasama dengan jejaring mitra RS dalam melaksanakan
program PKRS.
2. Membuat program-program baik ke dalam RS maupun ke luar RS
dalam upaya promosi kesehatan kepada masyarakat luas.
3. Laporan kegiatan PKRS
4. Masukan kepada pihak-pihak terkait dengan pelaksanaan program
PKRS.
Bahan Kerja :
1. Jejaring mitra RS
2. Jadwal kegiatan PKRS
3. Sarana dan prasarana penunjang kegiatan PKRS
Sifat Jabatan :
Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja dan insidentil sesuai
kebutuhan kegiatan PKRS baik di dalam maupun diluar gedung RS.
Uraian Tugas :
1. Menjalin kerjasama dengan pihak jejaring mitra RS dalam
melaksanakan PKRS.
2. Membuat perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana dalam rangka
kegiatan PKRS.
3. Membuat laporan kegiatan pelaksanaan kegiatan PKRS.
Tanggung Jawab :
1. Melaksanakan program-program PKRS internal maupun eksternal
2. Membuat laporan kegiatan PKRS bidang Kemitraan.
Wewenang :
1. Mengadakan kerjasama dengan pihak eksternal RS dalam upaya
Promosi Kesehatan
2. Meminta arahan dari Ketua Tim dan Manajemen RS terkait dengan
+pelaksanaan kegiatan bidang Kemitraan.
3. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
Korelasi Jabatan :
NO JABATAN UNIT DALAM HAL
ORGANISASI
1 Ketua Tim PKRS Tim PKRS Pelaporan
Pengarahan
2 Koordinator Bidang Tim PKRS Pengkoordinasian
Pemberdayaan kegiatan
Masyarakat
3 Koordinator Bidang Tim PKRS Pengkoordinasian
Sarana dan prasarana kegiatan
Pengadaan media
sarana PKRS
4 Kepala Logistik Bagian Umum Pengadaan ATK,
Sarana dan prasarana
5 Kepala Unit lain Bagian lain yang Koordinasi tugas
yang terkait terkait

3. Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat


Nama Jabatan : Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Ikhtisar Jabatan :
 Merencanakan program Pemberdayaan Masyarakat di RS Karitas .
 Membentuk kepanitian dalam menyelenggarakan kegiatan penyuluhan
dan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.
 Melaporkan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat kepada ketua Tim
PKRS.
Hasil Kerja :
1. Laporan kegiatan penyuluhan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat
lainnya.
2. Evaluasi program kerja Pemberdayaan Masyarakat.
3. Perencanaan tahunan kegiatan bidang Pemberdayaan Masyarakat
Bahan Kerja :
1. Susunan panitia kegiatan Penyuluhan dan kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat lainnya.
2. Program Pemberdayaan Masyarakat RS Karitas .
Perangkat Kerja :
1. Komputer dan ATK.
2. Telepon.
Sifat Jabatan :
Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja dan insidentil sesuai
kebutuhan kegiatan PKRS baik di dalam maupun diluar gedung RS.
Uraian Tugas :
1. Menyusun kepanitian kegiatan penyuluhan dan kegiatan
pemberdayaan masyarakat lainnya
2. Mengevaluasi kegiatan penyuluhan dan pelatihan serta kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
3. Membuat laporan kegiatan penyuluhan dan kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat.
Tanggung Jawab :
1. Kelancaran kegiatan penyuluhan dan pelatihan serta kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat lainnya.
2. Koordinasi dengan tim PKRS bidang kemitraan dan pihak luar RS
dalam penyelenggaraan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.
3. Pelaporan dan evaluasi kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.
Wewenang :
1. Membentuk panitia penyelenggara kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat.
2. Mengatur rencana kegiatan
3. Meminta arahan dari atasan.
4. Meminta masukan dari koordinator bidang lain dan unit kerja lain yang
terkait.
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
2. Koordinator bidang Sarana dan Prasarana PKRS
Nama Jabatan : Koordinator Bidang Sarana dan Prasarana
Ikhtisar Jabatan :
 Menyusun kebutuhan sarana dan prasarana guna mendukung
kelancaran program PKRS.
 Merencanakan penyediaan media, sarana dan prasarana dalam rangka
mendukung dan melaksanakan kegiatan program PKRS.
 menjamin kecukupan sarana dan prasarana untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat di kawasan RS maupun sekitar RS
Hasil Kerja :
1. Brosur, leaflet, poster, mading, dan media cetak lainnya
2. Media online (website)
3. Spanduk, Baliho
4. Media elektronik
Bahan Kerja :
1. Program kegiatan kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat PKRS.
2. Informasi mengenai Pelayanan RS
Perangkat Kerja :
1. Komputer
2. ATK.
Sifat Jabatan :
Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja dan insidentil sesuai
kebutuhan kegiatan PKRS baik di dalam maupun diluar gedung RS.
Uraian Tugas :
Menyusun kebutuhan sarana dan prasarana guna mendukung kelancaran
program PKRS dan promosi kesehatan di RS Karitas
Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
RS dalam melakukan upaya-upaya promosi kesehatan baik dalam
bentuk fisik (misalnya gedung, ruangan poliklinik, ruang rawat, dsb)
maupun non fisik (misal: media elektronik, media cetak, dan media
internet).
Wewenang :
1. Mengajukan proposal dalam rangka pengadaan sarana dan prasarana
yang menunjang kegiatan promosi kesehatan/ PKRS di lingkungan RS
Karitas.
2. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait guna penyelenggaraan
program PKRS, misal koordinasi dengan bagian Humas RS dan/atau
jejaring mitra RS lainnya.

Korelasi Jabatan :
NO JABATAN UNIT DALAM HAL
ORGANISASI
1 Ketua Tim PKRS Tim PKRS Pelaporan
Pengarahan
2 Koordinator Tim PKRS Pengkoordinasian
Bidang Kemitraan kegiatan
3 Koordinator Tim PKRS Pengkoordinasian
Bidang kegiatan
Pemberdayaan Pengadaan media
Masyarakat sarana PKRS
4 Kepala Logistik Bagian Umum Pengadaan ATK, Sarana
dan prasarana
5 Kepala Unit lain Bagian lain yang Koordinasi tugas
yang terkait terkait
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Skema Hubungan Kerja

RAJ RAN HUMAS Keuangan Manajemen


AL AP

INTERN
PASIEN TIM PKRS DOKTER

EKSTERN

MASYARAKAT REKANAN Menkes/Pem LAIN-LAIN

 Hubungan tata kerja di bersifat garis komunikasi, koordinasi dan


informasi dalam pelaksanaan kegiatan. Dilakukan melalui pertemuan dan
atau surat dinas.
Hubungan Intern :
 Tim PKRS menyusun program, perencanaan, dan anggaran sesuai dengan
kebutuhan masing-masing bagian, misal: IRJ (Instalasi Rawat Jalan),
IRNA (Instalasi Rawat Inap), Keuangan dan Manajemen, dalam upaya
melakukan promosi kesehatan.
 Tim PKRS juga berkomunikasi dengan pasien dan dokter dalam rangka
melakukan survei terhadap program atau pelatihan yang dilakukan oleh
tim, sekaligus dapat menjadi evaluasi terhadap pelaksanaan program yang
sudah berjalan.
Hubungan Ekstern:
 Tim PKRS turut juga mensukseskan program promosi kesehatan yang
dicanangkan oleh pemerintah melalui Departemen Kesehatan, maupun
rekanan mitra kerja RS lainnya.
 Tim PKRS juga perlu melakukan koordinasi dengan masyarakat populasi
yang dilayani maupun masyarakat di sekitar lingkungan RS sehubungan
dengan perannya sebagai Promoting Hospital.
BAB VIII
POLA KETENAGAAAN DAN KUALIFIKASI

Dalam upaya merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi dan


mengevaluasi kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit maka perlu kiranya
melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang
tepat bagi Tim PKRS.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu
mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu
yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan
jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan Tim dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan
kontribusi.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Tim PKRS
Karitas adalah sebagai berikut :
Tabel 8.1
A. POLA KETENAGAAN TIM PKRS Karitas

NAMA JABATAN KUALIFIKASI TENAGA YANG


DIBUTUHKAN
FORMAL & INFORMAL

Ketua Tim PKRS S1 Kesehatan Masyarakat/ S1 1


Kedokteran/ sederajat

Koordinator Bidang S1 Kesehatan Masyarakat/ S1 1


Kemitraan Kedokteran/ sederajat

Koordinator Bidang S1 Kesehatan Masyarakat/ S1 1


Pemberdayaan Kedokteran/ sederajat
Masyarakat

Koordinator Bidang S1 Kesehatan Masyarakat/ S1 1


Sarana dan Prasarana Kedokteran/ sederajat

Jumlah 4

B. Dasar Perhitungan Ketenagaan SDM


Sesuai Ketentuan Pedoman Pola Ketenagaan SDM RS. Karitas

C. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Tim PKRS yaitu :
Dinas Pagi : Pukul 07.15-14.15 WITA
Dinas Sore : Pukul 14.15-21.15 WITA
Dinas Malam : Pukul 21.15-07.15 WITA
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Apabila menerima pegawai baru maka dilakukan program orientasi sbb :

NO MATERI WAKTU PENGARAH

1 Perkenalan karyawan 30 menit Ka. SDM


Orientasi ruangan dan kegiatan di ruang unit Ka. SDM
2 pelayanan umum Rumah Sakit Karitas 60 menit
Weetebula secara keseluruhan
Sosialisasi Misi, Visi dan struktur organisasi Ka. SDM
3 30 menit
Rumah Sakit Karitas Weetebula
Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan RS Ka. SDM
4 Karitas Weetebula dan unit pelayanan 30 menit
umum
Ka. SDM
5 Bimbingan pelayanan sesuai SPO 60 menit
6 Bimbingan dan evaluasi kerja 1 bulan Ka. SDM
Pj Humas dan
7 HUMAS DAN PKRS 30 menit
PKRS

BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

X.1 Rapat Rutin


Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Jumat Perbulan
Jam : 13.00 s.d selesai
Tempat : Aula Monica Lantai 2 RS. Karitas
Peserta : Ketua Tim PKRS, Koordinator bidang Kemitraan,
Koodinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat,
Koordinator Bidang Sarana dan Prasarana, serta
pihak manajemen RS yang terkait.
Materi :
1. Evaluasi kinerja dan efisiensi program PKRS
2. Pengkajian kebutuhan pasien, keluarga pasien, dan pengunjung RS
sebagai dasar pelaksanaan PKRS.
3. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan pencapaian hasil
program-program PKRS.
Kelengkapan Rapat :
Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan kepada
pimpinan

X.2 Rapat Insidentil


Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Ketua Tim PKRS, Koordinator bidang Kemitraan,
Koodinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat,
Koordinator Bidang Sarana dan Prasarana, serta
pihak manajemen RS yang terkait.
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan rapat :Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan/rekomendasi /usulan kepada pimpinan
BAB XI
PELAPORAN

1. LAPORAN HARIAN
Log book harian

2. Laporan bulanan
1. Rekapan promosi kesehatan yang sudah dilakukan
2. Laporan kinerja karyawan berisi penilaian kinerja setiap bulannya
yang diisi oleh coordinator atau kepala ruangan

3. Laporan Tahunan
Program Kerja Tahunan
BAB XII
PENUTUP

Pedoman pengorganisasian Tim PKRS ini diharapkan dapat menjadi pegangan


bagi seluruh staf PKRS dan staf Rumah Sakit Karitas.

DIREKTUR RS KARITAS
Waitabula :

Dr. A. A. Gede Oka Wiryanatha, Sp. B

Anda mungkin juga menyukai