“If you give a man a fish, you feed him for a day,
but if you teach a man how to fish, you feed him
for a lifetime”
Proses belajar-mengajar mendukung
klien dan biasanya selalu membantu
klien agar mencapai level tertinggi
dari keadaan sejahtera atau agar
mampu mengatur kebutuhan
kesehatan yang khusus
Perawat sebagai guru utama bagi
klien dan bertugas mengkordinasikan
informasi dari team kesehatan lain
American Nurses Association,1991.Standards
of Clinical Nursing practice “mendidik
klien tentang penyakit pasien, perawatan,
health promotion, atau aktivitas merawat diri
sebagai salah satu tanggung jawab perawat
terhadap semua pasiennya”
Belajar fakta,
membuat
keputusan,
kesimpulan
Emosi atau
Kognitif
perasaan
Muscular
movement
sebagai hasil
Afektif
Psikomotorik dari
beberapa
pengetahuan
Kualitas hubungan Belajar-
Mengajar
Menyeluruh
Data hasil pengkajian memberikan perawat
“gambaran menyeluruh” yang berisikan hal-hal
kontekstual klien.
Perawat juga mempergunakan pengalaman mereka
Contoh:
Seorang perawat yang akan mengajari
seorang klien yang baru di diagnosa
Diabetes Melitus tentang cara menginjeksi
insulin,
Motivasi
Pengalaman
Status fisik dan sistem sensorik
Kemampuan membaca-menulis/
literacy level
Dignosa Keperawatan
Deficient knowledge
Definisi:
Kurang atau tidak adanya informasi pengetahuan
tentang topic spesific.(NANDA,2001)
Ditandai oleh:
Verbalisasi masalah
Ketidaksesuaian/ketidakmampuan mengikuti
instruksi
Penampilan/perilaku yang tidak sesuai
Faktor yang berhubungan:
Ketidakmampuan untuk mengingat/recall
Interpretasi informasi yang salah
Tingkat cognitiv yang rendah
Tidak adanya/kurang tertarik untuk belajar
Sumber informasi yang tidak dikenal
(NANDA,2001)
Outcome Identification and
Planning
Client-centered, client-involved goals are
most effective.
Create measurable goals with a time
frame:
Who+Does+What+How+When=Goal
Contoh:
Klien+mampu
mendemonstrasikan+berganti
pakaian+tanpa bantuan+sebelum KRS
Strategi Rencana Mengajar
Kuliah (formal&informal)
Diskusi (pertukaran ide, informasi,
perasaan, bertanya)
Demonstrasi (fokus psikomotorik)
Role playing (spesifik pada orang
dewasa & anak-anak)
Alat bantu dan sumber mengajar
Pamphlets
Audiovisual aids
Perlengkapan dan model
Menggunakan Penterjemah
Waktu dan banyaknya Informasi
Tujuan:
Pendokumentasian sebagai sarana
Marah
Tawar menawar
Resolusi
Penerimaan
Pengkajian
Kumpulkan data mengenai kebutuhan
belajar klien, motivasi, kemampuan
untuk belajar serta sarana
pengajaran dari klien, keluarga,
lingkungan belajar, catatan medis,
riwayat keperawatan dan literatur
Diagnosa keperawatan
Identifikasi kebutuhan pengajaran
klien mengacu pada tiga domain
pengajaran
Perencanaan
Tetapkan tujuan pengajaran
Rumuskan dalam terminologi tingkah
laku, identifikasi prioritas yang
berhubungan dengan kebutuhan
belajar.
Rundingkan dengan klien tentang
rencana pengajaran
Identifikasi metode pengajaran yang
digunakan
Implementasi
Implementasikan metode pengajaran
Secara aktif libatkan klien dalam
aktivitas pengajaran
Libatkan partisipasi keluarga sesuai
kebutuhan
Evaluasi
Nilai hasil proses belajar-mengajar
dan ukur kemampuan klien untuk
mencapai tujuan pengajaran
Ulangi pengajaran bila dibutuhkan
Kapasitas perkembangan untuk
belajar
Bayi
Balita
Prasekolah
Anak usia sekolah
Remaja
Orang dewasa
Lansia