Anda di halaman 1dari 8

Konsep, teori, dan prinsip belajar-mengajar

pada program pendidikan kesehtan klien

Dosen pembimbing : Ns. Erwin silitonga , M.kep

OLEH

NAMA : TIUR THERESIA SITORUS

NIM : 190204010

FAKULTAS FARMASI DAN IMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

MEDAN

T,A 2019/2020
PENDIDIKAN/EDUKASI KESEHATAN KLIEN DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN
1.      `Definisi Pendidikan/Edukasi Pasien/Klien
Craven  And  Himle  (1996)  Dalam  Suliha  (2002)  Mendefinisikan  Bahwa
Pendidikan  Atau  Edukasi  Merupakan  Penambahan  Pengetahuan  Dan  Kemampuan
Seseorang  Melalui  Teknik  Praktik  Belajar  Atau  Instruksi  Dengan  Tujuan  Untuk
Mengangkat  Fakta  Dan  Kondisi  Nyata  Dengan  Cara  Memberi  Dorongan  Terhadap
Pengarahan Diri (Self-Direction), Aktif Dalam Memberikan Informasi Atau Ide Baru.
Pendidikan Dapat Menyebabkan  Perubahan Kemampuan  Intelektual Dan
Memperbaiki Keterampilan Seseorang Dalam  Menggunakan  Dan  Mengevaluasi
Informasi. Sementara Itu, Wingroot (2005) Menyesuaikan Edukasi Dengan Bidang
Kesehatan Sehingga Ia Mengatakan Bahwa Edukasi Kesehatan Dapat Meningkatkan
Kemampuan  Seseorang  Untuk  Mengatur  Kesehatan  Mereka  Hingga  Mengubah
Perilaku Klien Dengan Tujuan Agar Klien Dapat Mempertahankan Atau Memperbaiki
Kesehatannya. Dalam Usaha Pendidikan/Edukasi Pasien, Perawat Harus Menyertakan
Nilai-Nilai Psikososial, Spiritual, Dan Budaya Yang Dimiliki Pasien Serta Keinginan
Untuk Berpartisipasi Aktif. Pendidikan Atau Edukasi Untuk Klien Dapat Dibagi Menjadi
Dua Yaitu:
A. Pendidikan Pasien Klinis
Pendidikan  Pasien  Klinis  Merupakan Proses  Belajar-Mengajar  Yang
Terencana,  Sistematis,  Dan  Logis Yang Dapat  Digunakan  Dalam  Segala  Situasi
Klinis.  Pendidikan  Pasien  Klinis Pada  Umumnya  Berlangsung  Secara
Berkesinambungan.

B. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan  Kesehatan Merupakan  Proses  Belajar-Mengajar  Yang  Lebih
Berkonsentrasi Pada Promosi Kesehatan
Pendidikan/Edukasi  Pasien/Klien  Sebagai  Salah  Satu  Dimensi Caring
Keperawatan  Adalah  Aplikasi  Kiat  Dan  Ilmu  Tentang  Manusia  Melalui
Transaksi Caring  Transpersonal Untuk  Membantu  Seseorang Mencapai Keselarasan
Pikiran-Tubuh-Jiwa  Yang  Menimbulkan  Pengetahuan  Diri,  Pengendalian  Diri,
Perawatan  Diri,  Dan  Penyembuhan  Diri  (Watson,  1990). Dalam  Memberikan
Pendidikan/Edukasi  Kepada  Pasien/Klien  Sebagai  Salah  Satu  Bentuk  Intervensi
Keperawatan, Diperlukan Suatu Esensi Teori Sebagai Landasan Untuk Melakukan Tata
Laksana  Proses  Pendidikan/Edukasi  Tersebut.  Hal  Ini  Diterangkan  Watson  (1979)
Dalam Theory  Of  Human  Caring Bahwa Caring Adalah  Sejenis  Hubungan  Dan
Transaksi Yang Diperlukan Untuk Meningkatkan Rasa Aman Pada Pasien/Klien Dan
Melindungi Klien Sebagai Manusia, Dengan Demikian Mempengaruhi Kesanggupan
Klien Untuk Dapat Sembuh. Caring Yang Efektif Akan Meningkatkan Status Kesehatan
Dan  Perkembangan  Individu  Dan  Keluarga, Caring  Environment Menyediakan
Perkembangan Potensi Dan Memberukan Keleluasaan Memilih Kegiatan Yang Terbaik
Bagi Diri Seseorang Dalam Waktu Yang Telah Ditentukan.Pada Tahun 1997, Watson Dan Lea
Menyusun Instrumen Yang Dikembangkan. Untuk Meneliti Perilaku Caring Perawat Yang
Disebut Dengan Caring Dimensions. Inventory (Cdi). Terdapat 25 Daftar Dimensi Caring
Tersebut, Salah Satunya Yaitu, Memberikan Pengetahuan Kepada Klien Sebagai Individu Yang
Berhubungan Dengan Pendidikan  Klien.  Proses  Keperawatan  Identik  Dengan  Caring.  Dalam
Caring Dimensions  Inventory  (Cdi)  Terdapat  Pendidikan  Klien  Sebagai  Salah  Satu  Hal
Terpenting  Untuk  Mencapai  Sehat  Pada  Klien.  Dalam  Proses  Pendidikan  Klien, Perawat 
Harus  Memastikan  Bahwa Klien,  Keluarga,  Dan  Masyarakat  Menerima Informasi  Yang 
Dibutuhkan  Untuk  Memulihkan  Dan  Mempertahankan  Kesehatan Yang Optimal.

PERAN PENDIDIKAN/EDUKASI PASIEN DALAM PELAYANAN KESEHATAN


Kesehatan Bernilai Penting Sehingga Kesehatan Menjadi Indikator Pengukur
Kesejahteraan  Seseorang. Tetapi,  Di  Indonesia,  Pengetahuan  Masyarakat  Akan
Kesehatan Masih Sangat Minim. Hal Ini Ditandai Dengan Masih Rendahnya Angka
Harapan Hidup Indonesia Dari Standar Angka Harapan Hidup Yaitu 85 Tahun. Karena
Model Proses Dalam Pendidikan Kesehatan Pasien
Menurut  Susan  B.  Bastable  (1999), Terdapat Beberapa  Model  Proses  Dalam
Pendidikan Kesehatan, Antara Lain:
1. Health Belief Model Adalah Model Yang Dimodifikasi Oleh Becker (1974)
Untuk  Menangani  Permasalahan  Kepatuhan  Pada  Program  Pengobatan
Teraupetik.  Terdapat  Dua  Alasan  Utama  Yang  Menjadi  Dasar  Dibentuknya
Model Ini Yaitu Keberhasilan Terhadap Pencegahan Penyakit Dan Program
Penyembuhan Yang Memerlukan Kepatuhan Klien Untuk Berpartisipasi Dan
Keyakinan Bahwa Kesehatan Memang Sangat Dihargai.
2. Health Promotion Model, Adalah Model Yang Dikembangkan Oleh Pender
(1987) Dan Digunakan Dalam  Disiplin  Keperawatan.  Model  Ini
Menggambarkan Komponen Dan Mekanisme Yang Menjadi Faktor Penentu
Pada Gaya Hidup Yang Mempromosikan Kesehatan.
3. Self-Efficacy  Theory Adalah  Model  Yang Dikembangkan  Dari Perspektif
Sosial-Kognitif  Dan  Didasarkan  Pada  Harapan  Seseorang  Yang  Berkaitan
Dengan Rangkaian Tindakan Tertentu (Bandura, 1977a, 1977b, 1986). Teori
Ini  Merupakan  Teori  Prediktif  Perihal  Suatu  Keyakinan  Bahwa  Seseorang
Dapat Mengerjakan Perilaku Tertentu Dalam Mencapai Hasil Yang Diharapkan
Sesuatu Dengan Kompetensi Dan Kapabilitasnya.
4. Theory Of Reasoned Action Adalah Model Yang Berkaitan Dengan Prediksi
Dan  Pemahaman  Semua  Bentuk  Perilaku  Manusia  Dalam  Konteks  Sosial.
Teori  Ini  Didasarkan  Pada  Alasan  Bahwa  Manusia  Merupakan  Pembuat
Keputusan  Yang  Rasional  Yang  Memanfaatkan  Informasi  Apapun  Yang
Tersedia Bagi Mereka.
5. Model Precede (Predisposing, Reinforcing, And Enabling Constructs
In  Educational  Diagnosis  And  Evaluation)-Proceed (Policy,
Regulatory,  And  Organizational  Constructs  In  Educational  And
Envirinment Development) Adalah Model Yang Memiliki Harapan Untuk
Mengurangi  Tingkat Kematian.  Inti  Dari  Model  Ini  Adalah  Pendidikan

BELAJAR DAN MENGAJAR


1.      Pengertian Belajar
Menurut  Kozier  (200)  Belajar  Merupakan  Berubahnya  Kemampuan
Seseorang Yang Terus Berlanjut Dalam Suatu Waktu. Sementara Itu, Menurut Patricia
Potter Dan Anne Perry (2005), Belajar Adalah Proses Memperoleh Ilmu, Sikap, Dan
Kemampuan Baru Melalui Latihan Dan Pengalaman. Berdasarkan Beberapa Arti Dari
Belajar Di Atas, Belajar Dapat Disimpulkan Sebagai Kegiatan Dalam Memperoleh Hal-
Hal  Baru  Terutama  Ilmu  Yang  Didapat  Melalui  Latihan  Atau  Menempa  Diri  Serta
Pengalaman.
2.      Mengajar
Mengajar  Menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  Mempunyai  Arti
Memberi Pelajaran  Atau  Pelatihan. Sementara Itu,  Menurut  The Free Dictionary,
Mengajar Merupakan Suatu Aktivitas  Untuk  Mendidik  Atau  Melatih  Dan  Di  Dalam
Aktivitas  Mengajar,  Pengajar  Berusaha  Memberi  Atau  Menanamkan  Pengetahuan
Atau Keterampilan Kepada Para Pelajar. Selain Definisi – Definisi Di Atas,

Mengajar Juga Memiliki Beberapa Definisi Yang Berasal Dari Berbagai Tokoh Yaitu:
A. Mengajar Tak Hanya Menyampaikan Pengetahuan Tetapi Juga Merangsang
Terjadinya Proses Berpikir, Tumbuhnya Sikap Kritis, Atau Hingga Mengubah
Pandangan  Para Pelajar (Rooijakkers, 1991).
B. Mengajar Atau Pembelajaran Merupakan Perolehan Pengetahuan, Perilaku,
Dan Keterampilan Baru. (Bastable, 2003 Dalam Potter Dan Perry, 2010)
Dari  Beberapa  Definisi  Di  Atas,  Mengajar  Dapat  Disimpulkan  Sebagai  Suatu
Kegiatan Yang Bertujuan Untuk Menularkan Ilmu Pengetahuan Yang Dimiliki Kepada
Orang  Yang  Belajar  Sehingga  Dapat Menumbuhkan  Sikap  Kritis  Dari  Para  Pelajar
Hingga Mengubah Sikap Pelajar Dan Juga Agar Dapat Diaplikasikan Dalam Kehidupan
Sehari – Hari.

TEORI-TEORI BELAJAR
1. Teori Behavior
Teori  Belajar  Behavior  Berpandangan  Bahwa  Belajar  Adalah  Proses
Perubahan  Perilaku.  J.B.  Watson  Yang  Dikenal  Sebagai  Bapak  Teori  Behavior
Mempelajari  Studi  Yang  Dilakukan  Oleh  Ivan  Pavlov  Tentang  Eksperimennya
Terhadap Respon Seekor Anjing Yang Dikondisikan Pada Kondisi Berulang. Watson
Menyimpulkan Bahwa Belajar Adalah Proses Penerimaan Respon Dari Stimulus Yang
Dapat Diukur Dan Dapat Diobservasi. Belajar Dapat Dicapai Melalui Perilaku Yang
Tepat Dari Sejumlah Respon Dan Melalui Pendekatan Penguatan.
2. Teori Kognitif
Teori Kognitif Melihat Kegiatan Belajar Sebagai Sesuatu Yang Aktif. Mereka
Berinisiatif  Mencari  Pengalaman  Untuk  Belajar,  Mencari  Informasi  Untuk
Menyelesaikan  Masalah,  Mengatur  Kembali,  Dan  Mengorganisasi  Apa  Yang  Telah
Mereka Ketahui Untuk Mencapai Pelajaran Baru. Teori Belajar Kognitif Juga Sering
Disebut Sebagai Teori Perseptual Karena Menurut Teori Ini, Kegiatan Belajar Adalah
Perubahan Persepsi Yang Terkadang Tidak Dapat Diamati Dan / Atau Diikuti. Menurut
Teori Ini Pula, Proses Belajar Akan Berjalan Dengan Baik Jika Materi Pelajaran Atau
Informasi Baru Beradaptasi Dengan Struktur Kognitif Yang Telah Dimiliki Seseorang.
Teori Belajar Kognitif Dikemukakan Oleh Ausubel, Bruner, Jean Piaget, Dan Robert
M. Gagne
3. Teori Humanistik
Menurut  Teori Humanistik, Tujuan  Belajar  Adalah  Untuk  Memanusiakan
Manusia. Hal Itu Dikarenakan Menurut Teori Ini, Kepribadian Individu Tidak Hanya
Berasal Dari Pembelajaran Lingkungan Tetapi Juga Hasil Pembelajaran Dan Motivasi
Dari Dalam Diri Individu Tersebut. Contoh Pembelajaran Dari Dalam Diri Individu
Tersebut Adalah Kebebasan Utnuk Memilih, Dan Motivasi Untuk Mencapai Aktualisasi
Diri  Atau  Memenuhi  Keunikan  Mereka  Sebagai  Manusia. Menurut  Teori  Ini  Pula,
Terdapat Dua Tipe Belajar Yaitu Tipe Belajar Kognitif Atau Tipe Belajar Berdasarkan
Makna Dan Tipe Belajar Eksperiensial Atau  Tipe Belajar Berdasarkan Pengalaman.
Tetapi, Secara Umum Teori Ini Bersifat Elektif Sehingga Teknik Belajar Apapun Dapat
Dialakukan Oleh Seorang Individu Agar Tujuan Belajar Dapat Tercapai. Hingga Saat
Ini,  Terdapat Tiga Tokoh  Pelopor  Teori Humanistik Yaitu Arthur Combs,  Abraham
Maslow, Dan Carl Rogers.
4. Teori Sibernetik
Menurut Teori Ini, Belajar Adalah Pengolahan Informasi (Nursalam Dan Ferry
Efendi,  2008).  Teori  Ini  Lebih  Mementingkan  Sistem  Informasi  Daripada  Proses.
Sistem  Informasi  Adalah Suatu  Cara  Tertentu  Untuk  Menyediakan Informasi  Yang
Dibutuhkan Oleh Organisasi Agar Dapat Beroperasi Secara Benar Dan Menguntungkan
(Teguh  Wahyono,  2010).  Tokoh  Yang  Mengembangkan  Teori  Sibernetik  Adalah
Landa Yang Berpendapat Bahwa Ada Dua Macam Proses Berpikir, Algoritmik (Proses
Berpikir Linier, Konvergen, Dan Lurus Menuju Ke Satu Target Tertentu

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1.      `Definisi Pendidikan/Edukasi Pasien/Klien
Craven  And  Himle  (1996)  Dalam  Suliha  (2002)  Mendefinisikan  Bahwa
Pendidikan  Atau  Edukasi  Merupakan  Penambahan  Pengetahuan  Dan  Kemampuan
Seseorang  Melalui  Teknik  Praktik  Belajar  Atau  Instruksi  Dengan  Tujuan  Untuk
Mengangkat  Fakta  Dan  Kondisi  Nyata  Dengan  Cara  Memberi  Dorongan  Terhadap
Pengarahan Diri (Self-Direction), Aktif Dalam Memberikan Informasi Atau Ide Baru.
Pendidikan Atau Edukasi Untuk Klien Dapat Dibagi Menjadi
Dua Yaitu:
A. Pendidikan Pasien Klinis
B. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan  Kesehatan Merupakan  Proses  Belajar-Mengajar  Yang  Lebih
Berkonsentrasi Pada Promosi Kesehatan
Belajar
Menurut  Kozier  (200)  Belajar  Merupakan  Berubahnya  Kemampuan
Seseorang Yang Terus Berlanjut Dalam Suatu Waktu. Sementara Itu, Menurut Patricia
Potter Dan Anne Perry (2005)
Mengajar
Mengajar  Menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  Mempunyai  Arti
Memberi Pelajaran  Atau  Pelatihan. Sementara Itu,  Menurut  The Free Dictionary,
Mengajar Merupakan Suatu Aktivitas  Untuk  Mendidik  Atau  Melatih  Dan  Di  Dalam
Aktivitas  Mengajar,  Pengajar  Berusaha  Memberi  Atau  Menanamkan  Pengetahuan
Atau Keterampilan Kepada Para Pelajar.
DAFTAR PUSTAKA

- Nursalam,  Fery,  Efendi.  (2007).  Pendidikandalamkeperawatan.  Jakarta:


Salembamedika
- Alberto,  P.  &  Troutman,  A.C. (2009).  Applied  Behavioral  Analysis  For
Teacher 6
Th
Ed. Upper Saddler River: Merill Prentice Hall
- Bandono,  A. (2011).  Perdebatan  Sekitar  Teori  Belajar  Dalam  Praktek
Pembelajaran. Jurnal.
- Bastable,  Susan  B..  (2002). Perawat  Sebagai  Pendidik:  Prinsip-Prinsip
Pengajaran Dan Pemebelajaran. Jakarta: Egc.
- Budiningsih,  A,  C.  (2004). Belajar  Dan  Pembelajaran.  Yogyakarta:

Anda mungkin juga menyukai