Anda di halaman 1dari 20

INTERPROFESSIONAL

EDUCATION (IPE)
and
INTERPROFESSIONAL
COLLABORATION
(IPC)

Ns.Ahmad Mustopa, S.Kep.,M.Kep


PENGERTIAN

Interprofessional education (IPE):


Siswa dari dua atau lebih profesi belajar satu sama
lain, untuk memungkinkan kolaborasi yang efektif
dan meningkatkan hasil (kesehatan).
Kompetensi interprofesional
Pengintegrasian pengetahuan, keterampilan dan
nilai/sikap dalam kerjasama seluruh profesi, dengan
pekerja kesehatan lain, pasien, keluarga dan
masyarakat untuk meningkatkan hasil kesehatan
dalam konteks perawatan yang spesifik.
Interprofessional collaboration (IPC):
Ketika banyak petugas kesehatan dari latar belakang
berbeda, bekerjasama dengan pasien, keluarga,
pengasuh dan masyarakat untuk memberikan
perawatan berkualitas tertinggi (WHO,2010).

Kompetensi Interprofessionality

Proses dimana professional merefleksikan dan


mengembangkan cara berlatih yang memberikan
jawaban terpadu dan kohesif untuk kebutuhan
klien/keluarga/populasi.
Melibatkan interaksi berkelanjutan dan berbagi
pengetahuan antara para profesional, dan
diorganisir untuk memecahkan atau
mengeksplorasi berbagai masalah pendidikan dan
perawatan sambil mencari partisipasi pasien.
SASARAN
Para mahasiswa/i mampu :
1. Mendeskripsikan IPE termasuk 4 domain
a. Nilai etika utk praktik interprofessional
b. Peran dan tanggung jawab
c. Komunikasi interprofesional
d. Tim dan kerja Tim
2. Mendeskripsikan peran anggota tim dan bagaimana
peran ini berlaku untuk bekerja tim
3.Menunjukkan prinsip etika dalam pembuatan
keputusan.
4.Memanfaatkan strategi komunikasi terstruktur
seperti yang disajikan dalam tim untuk
menganalisa studi kasus.
5.Menganalisis studi kasus dengan menggunakan
empat domain IPE.
TUJUAN IPE
 Mepersiapkan semua mahasiswa/i profesi kes utk
dengan sengaja bekerja bersama dengan tujuan bersama
untuk membangun perawatan kesehatan yang lebih
aman dan lebih baik.
 Meningkatkan pelatihan berbasis tim (pengetahuan,
ketrampilan, sikapyang
) mengarahpada peningkatan
kualitas dan keamanan dalam perawatan pasien
berbasis tim (perilaku, kompetensi).
 Bagaimana perawatan disampaikan sama pentingnya
dengan perawatan apa yang disampaikan.
IPE Core Competencies
1. Nilai/etika ➢Saling menghormati dan berbagi nilai
2. Peran/tanggungjawab ➢Memahami peran dan tanggung
jawab profesi lain
3. Komunikasi interprofesional ➢Berkomunikasi dengan
cara yang mendukung pendekatan tim
4. Tim dan kerja tim ➢Membangun hubungan, nilai2 dan
prinsip2
PRINSIP IPC
 Berpusat pada pasien dan keluarga
 Berorientasi pada komunitas dan populasi
 Berfokus pada hubungan
 Berorientasi pada proses tetapi didorong pada hasil
 Terintegrasi di seluruh rangkaian pembelajaran
 Berlaku lintas profesi
 Sensitif terhadap konteks sistem
MANFAAT IPC
1. Meningkatakan komunikasi
2. Peningkatan efisiensi
3. Meningkatkan semangat kerja karyawan
4. Menumbuhkan kreativitas
5. Pemecahan masalah yang lebih baik
6. Jaringan
7. Hasil klinis yang lebih baik, efektivitas
biaya,keamanan
8. Memperkuat identitas profesional
TIM AND KERJA TIM
 Tim : Dua atau lebih orang yang tugasnya saling
bergantung (usaha individu tergantung pada upaya
anggota lain) dan yang memiliki tujuan bersama (Salas,
2015).
 Kerja tim : Koordinasi, kerjasama, dan komunikasi antar
individu untuk mencapai tujuan bersama (Salas, 2015).
 Pelatihan tim : seperangkat alat dan metoda yg digunakan
untuk melatih sekelompok individu pada tugas yang
terkait kompetensi individu dan kompetensi tim sekaligus
(Salas & Connon- Bowers, 2000).
“Tidak lagi cukup bagi pekerja kesehatan untuk
menjadi profesional. Dalam situasi saat ini, pekerja
kesehatan juga perlu bersikap interprofesional.”
(WHO, 2010)
 Pengembangan di institusi pendidikan
kesehatan tidak terlepas dari konsep berubah.
IPE
 Perubahan merupakan suatu proses di mana
terjadinya peralihan atau perpindahan dari status
tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis.
 Perubahan dapat mencakup keseimbangan
personal, sosial maupun organisasi untuk dapat
menerapkan ide atau konsep terbaru dalam
mencapai tujuan tertentu.
 Dalam Hidayat (2008) mengungkapkan bahwa
seseorang yang akan berubah harus memiliki
konsep tentang perubahan yang tercantum dalam
tahap proses perubahan agar perubahan tersebut
menjadi terarah dan mencapai tujuan yang ada.
Tahapan tersebut meliputi unfreezing,
moving dan refreezing.

1. Tahap Pencairan (Unfreezing) merupakan tahap


awal. Pada kondisi ini mulai muncul persepsi
terhadap hal yang baru. Persepsi mencakup
penerimaan stimulus, pengorganisasian stimulus dan
penterjemahan atau penafsiran stimulus yang telah
terorganisir yang akhirnya mempengaruhi
pembentukan sikap.
Walgito (2014) mengungkapkan bahwa persepsi
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari
karakteristik individu, pengalaman dan pengetahuan.
Sedangkan faktor eksternal yaitu stimulus dan
lingkungan sosial.
Sikap dapat diartikan sebagai kesiapan untuk
bereaksi terhadap suatu objek tertentu, apabila
dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki
adanya respon. Sikap dosen yang positif terhadap
IPE mendorong untuk berperilaku mendukung
sistem IPE yang baru.
2. Berikutnya merupakan tahap bergerak (Moving)

Pada ini sudah dimulai adanya suatu


tahap
pergerakan ke arah sesuatu yang baru. Tahap ini
dapat terjadi apabila seseorang telah memiliki
informasi yang cukup serta kesiapan untuk berubah,
juga memiliki kemampuan dalam memahami
masalah serta mengetahui langkah-langkah dalam
menyesuaikan masalah atau hambatan dalam
penerapan IPE
3. Akhirnya, tahap pembekuan (freezing)

Yaitu ketika telah tercapai tingkat atau tahapan yang


baru. Proses pencapaian yang baru perlu dipertahankan
dan selalu terdapat upaya mempertahankan perubahan
yang telah dicapai.
Tahap ini merupakan tahap akhir dari perubahan yaitu
proses penerimaan terhadap model pembelajaran
terintegrasi setelah dilakukan pergerakan dan merasakan
adanya manfaat dari pebmelajaran IPE ini.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai