Anda di halaman 1dari 11

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan formulasi atau simplikasi dari kerangka teori

atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut.(Notoadmodjo, 2014)

VariabelIndependen Variabel Dependen

Faktor Predisposisi
 Sosiodemografi ( umur,
jeniskelamin, pendidikan,
pendapatan)
 Pengetahuan
 Efek Samping Obat
 Riwayat penyakit lain
fff
d
Faktor Pendorong
 Presepsi jarak
 ketersediaan transportasi

fff

d
Faktor Penguat

 Peran keluarga Kepatuhan berobat pasien TB

paru

fff
Gambar III.I Kerangka Konsep
d fff

31
32

B. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.

(Notoadmodjo, 2014)

Tabel Definisi Operasional III.2

No Variabel penelitian Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala

ukur

1 Variabel Independen

1. Umur Ukuran lama hidup individu Kuisioner 1= 16 - 20 tahun Nominal

sejak dilahirkan dalam tahun 2= 21- 30 tahun

3= 31 - 40 tahun

4= 41- 50 tahun

5= > 50 tahun

2. Jenis kelamin Ciri fisik yang menunjukan Kuisioner 1= Laki-laki Nominal

individu pada suatu kelompok 2= Perempuan

laki/ permpuan

3. Pendidikan Lamanya sekolah atau tingkat Kuisioner 1= Tidak sekolah Ordinal

sekolah yang telah diikuti 2= SD

responden 3= SMP

4= SMA

5=Perguruan

tinggi

4. Pendapatan Sesuatu yang didapat pasien TB Kuisioner 1= < 1 jt Nominal

setiap bulannya untuk 2= >1 jt - 3 jt

memenuhi kebutuhan hidup 3= > 3 jt - 5 jt

4= >5 jt

5. Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui Kuisioner 1. Baik Ordinal

berkenaan dengan suatu hal 2. Cukup


33

3. Tidak

6. Efek samping Adanya keluhan yang dirasakan Kuisioner 1. Ada efek Nominal

penderita TB paru setelah samping

meminum OAT 2. Tidak ada

efek samping

7. Riwayat penyakit lain Keterangan tentang penyakit Kuisioner 1. Ada Nominal

degeneratif 2. Tidak ada

8. Presepsi jarak ( rumah Posisi antara rumah dengan Kuisioner 1. < 5 km Ordinal

– Puskesmas Mustika puskesmas bedasarkan satuan 2. 5 km - 10 km

Jaya). jarak tempuh 3. 11 km – 15

km

4. > 15 km

9. Ketersediaan Kesiapan suatu sarana Kuisioner 1. Kendaraan Nominal

transportasi (tenaga,modal,barang) yang pribadi

digunaka pasien TB untuk 2. Kendaraan

mencapai puskesmas umum

10. Peran keluarga Peran keluarga adalah bantuan Kuisioner 1. Dilakukan Ordinal

yang diterima oleh individu 2. Tidak

yang mengalami tb paru dari dilakukan

anggota keluarga individu yang

mengalami tb paru

2. Variabel Dependen

1. Kepatuhan Tindakan penderita terkait Kuisioner 1. Patuh Nominal

ketaatan dalam proses 2. Tidak patuh

pengambilan obat rutin.


34

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah

dirumuskan dalam perencanaan penelitian. Untuk mengarahkan kepada hasil

penelitian ini maka dalam perencanaan penelitian perlu dirumuskan jawaban

sementara dari penelitian ini. (Notoadmodjo, 2014)

Ha = Ada hubungan kepatuhan dan peran keluarga dalam proses penyembuhan

pasien TB paru di Puskesma Mustika Jaya.

Ho = Tidak ada hubungan kepatuhan dan peran keluarga dalam proses

penyembuhan TB paru di Puskesmas Mustika Jaya.


35

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, deskriptif merupakan

penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang dilakukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di masyarakat.

dengan desainpenelitian cross sectional yang menggunakan alat untuk

pengambilan data berupa kuisioner sebagai data primer.

B. Populasi, Sample Dan Sampling

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien TB paru yang ada di

wilayah Puskesmas Mustika Jaya.

2. Sampel

Sampel dari penelitian ini adalah seluruh pasien TB paru yang datang

berobat ke Puskesmas Mustika Jaya, dan sudah bersedia untuk menjadi responden

dan memenuhi kriteria peneliti.

a) Kriteria inklusi

(1) Pasien yang terdiagnosa penyakit TB paru.

(2) Pasien dengan usia 15 ke atas.

(3) Pasien yang bersedia mengisi kuisioner.

35
36

b) Kriteria eksklusi

(1) Pasien yang di bawah 15 tahun

(2) Pasien dengan TB MDR

(3) Pasien dengan TB –HIV

(4) Pasien yang tidak lengkap / tidak jelas dalam mengisi kuisioner

3. Teknik pengambilan sampel


Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambil

sampel secara random sampling . Pada dasarnya setiap anggota atau populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.

C. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

VariabelIndependenterdiridari sosiodemografi, kepatuan, peran keluarga.

a) Peran keluarga.

b) Faktor predisposisi, sosiodemografi (jenis kelamin, usia, pendidikan,

pengetahuan, pendapatan) efeksamping obat, riwayat penyakit lain.

c) Faktor pendorong (jarak tempuh rumah ke Puskesmas Mustika Jaya dan

ketersediaan kendaraan).

2. Variable Dependen

Variable dependen pada penelitian ini adalah kepatuhan berobat pasien TB paru.

D. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mustika Jaya kota Bekasi.

36
37

E. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dan pengambilan data dilaksanakan pada bulan Januari -

April 2019.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah

kuisioner yang di dapat dari pengambilan data di Puskesmas Mustika Jaya.

G. Uji validitas

1. Validitas

adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar- benar

mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun

tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji

korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total

kuesioner tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna.

Apabila kuisioner telah memiliki validitas konstruk, berarti semua pertanyaan

yang ada di dalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur. Menggunakan

teknik product moment.

2. Reliabilitas

ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

diandalkan atau di percaya. Hal ini yang menunjukan sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali

atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang

sama. Perhitungan reliabilitas ini dilakukan dengan teknik tes-tes ulang yang

37
38

dilakukan dengan sekelompok responden yang sama sebanyak dua kali. Selang

waktu antara tes yang pertama dengan yang kedua yaitu, 15 hari. kemudian

hasil di korelasi dengan hasil pengukuran kedua dengan menggunakan teknik

korelasi product momentbila hasil korelasinya sama atau lebih dari angka kritis

maka alat ukur atau kuisioner trsebut reliabel (Notoadmodjo, 2014).

H. Prosedur pengumpulan data

Metode pengumpulan data padapenelitianinimenggunakan

kuisioner.Berikutmerupakantahap yang dilakukanpenelitidalampengambilan data

penelitian:

3. Tahap perencanaan

Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah mencari informasi mengenai

prevalensi penyakit TB paru melalui data di Puskesmas Mustika Jaya, kemudian

mengajukan proposal dan surat ijin penelitian untuk dapat melakukan penelitian di

Puskesmas Mustika Jaya, kota Bekasi.

a) Mengurus surat izin penelitian atau surat pengantar dari STIKES Bani Saleh

yang akan ditujukan ke Dinas Kesehatan Kota Bekasi

b) Permohonan izin penelitian di Puskesmas Mustika Jaya, kota Bekasi. Setelah

permohonan penelitian disetujui oleh pihak Puskesmas, maka penelitian dapat

dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner kepada pasien Puskesmas Mustika

Jaya yang mendiagnosis TB paru.

c) Penyebaran kuisioner kepada pasien TB paru dengan cara:

(1) Penelusuran ke poli TB paru di Puskesmas Mustika Jaya, kota Bekasi

38
39

(2) Pengambilan data kuisioner yang meliputi faktor predisposis ( sosiodemografi,

pengetahuan, efek samping obat, riwayat penyakit lain, faktor pendorong

( presepsi jarak antara rumah pasien ke Puskesmas Mustika Jaya dan ketersediaan

transportasi, dan faktor penguat seperti peran keluarga.

(3)Pengolahan data dengan cara mengevaluasi kuisioner yang telah diisi oleh

respondenpasien TB paru di Puskesmas Mustika Jaya. Data yang telah diperoleh

kemudian evaluasi kriteria inklusi dan eksklusi.

4. Pengolahan data

adalah cara, proses, ataupun perbuatan mengolah data.Upaya mengubah

data yang telah dikumpulkan menjadi informasi yang dibutuhkan (Supardi S

Surahman, 2014) Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan

prosedur sebagai berikut:

1.Editing

Editing adalah hasil wawancara, agket, atau pengamatan dari lapangan

yang merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau

kuisioner.

2. Coding

Coding yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data

angka atau bilangan. Misalnya jenis kelamin: 1= laki-laki, 2= perempuan. Koding

atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data (data entry).

4. Entri Data

Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam

bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan didalam program atau”software”:

komputer. Software komputer ini bermacam-macam, masing-masing mempunyai

39
40

kelebian dan kekurangannya. Salah satu paket program yang paling sering

digunakan untuk.“Entri data“penelitian adalah paket program SPSS 21 for

Window.

5. Cleaning data

adalah pemeriksaan kembali data hasil entri data pada program pengolah

data agar terhindar dari ketidak sesuaian antara data pada program pengolah dan

sumber data.

I. Analisis Data

Dari penelitian ini maka peneliti menggunakan analisis univariat dan

bivariat.yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau

berkorelasi. Misalnya variabel umur dengan variabel penyakit.

1. Analisis univariat yang berfungsi untuk menganalisis tiap variabel dari

hasil penelitian atau karakteristik responden. Analisis univariat bertujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan

persentase dari tiap variabel.

2. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi. Misalnya variabel umur dengan variabel penyakit.

Analisis bivariat ini dilakukan beberapa tahap, antara lain:

a) Analisis proporsi atau presentase, dengan membandingkan distribusi silang

antara dua variabel yang bersangkutan.

b) Analisis dari hasil uji statistik chai square Analisis keeratan hubungan antara

dua variabel tersebut, dengan melihat nilai Odd Ratio(OR).

40
41

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. (2011). Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis.

Kemenkes RI. (2016). Penanggulangan Tuberkulosis.

Komang Ayu Henny Achjar. (2010). Asuhan keperawatan keluarga. Jakarta:


sagung seto.

Mickey Stanley, P. G. B. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. EGC.


Nita Yulianti Ratnasari. (2018). Evaluasi Perilaku Kepatuhan Berobat Penderita
Tuberkulosis Ditinjau dari Faktor Predisposisi Kejadian Tuberkulosis.
URECOL, 163–171.

Notoadmodjo, P. D. S. (2014). METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN


(Edisi revi). Jakarta: PT. Rineka Cipta Jakarta.

PDPI. (2006). PEDOMAN PENATALAKSANAAN TB (KONSENSUS TB). Jakarta


.
prof. Dr. H. Tabrani rab. (2012). Ilmu Penyakit Paru.

Supardi S Surahman. (2014). Metedologi penelitian untuk mahasiswa farmasi.


Jakarta.

41

Anda mungkin juga menyukai