Anda di halaman 1dari 13

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan berdasarkan

berbagai perspektif yaitu :

1. Berdasarkan ruang lingkup penelitian termasuk penelitian inferensial.

2. Berdasarkan tempat penelitian termasuk penelitian lapangan.

3. Berdasarkan ada atau tidak perlakuan termasuk jenis penelitian pre eksperi-

men dengan rancanggan one group pre test - post test design, yaitu pada de-

sain ini memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan yang terjadi setelah

dilaksanakan perlakuan.

4. Berdasarkan cara pengumpulan data termasuk dalam penelitian observa-

sional

5. Berdasarkan tujuan penelitian termasuk analitik komparatif.

6. Berdasarkan sumber data penelitian ini termasuk jenis data primer

Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pre test (pengamatan awal)

terlebih dahulu sebelum diberikan perlakuan ( x ) setelah diberi perlakuan, kemu-

dian dilakukan kembali post test (pengamatan terakhir) hal ini dilakukan untuk

mengetahui perbedaan yang dihasilkan antara pre test dan post test.

Pre Test Perlakuan Post Test

O1 X O2

39
40

Keterangan

O1: Observasi MMSE (Pre test)

X: Perlakuan ( Pemberian Senam Diabetes)

O2: Observasi MMSE (post test)

4.2 Populasi, Sampel, Besar Sampel (sample size), dan Teknik Pengambilan

Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pra lansia umur 45-59 tahun di

Dusun Corahmulyo, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek Tahun 2021 se-

banyak 21 orang.

4.2.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah pra lansia umur 45-59 tahun di Dusun

Corahmulyo, Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek Tahun 2021 sebanyak 19

orang.

4.2.3 Besar Sampel

Menurut Nursalam (2009) besar sampel dalam penelitian ini dihitung

dengan rumus:

RUMUS :
Keterangan:
N
n=
1+ N (d)² n = jumlah sampel

21 N = Jumlah populasi
n=
1+21( 0,05)²
d = Tingkat signifikansi (0,05)
41

21
n=
1+0,525

n=19,9 dibulatkan menjadi 19

Jadi, sampel dalam penelitian ini sebanyak 19 orang.

4.2.4 Tehnik Sampling

Pada penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan cara

simple random sampling dimana pengambilan sampel dengan memilih secara

acak dengan lotremasyarakat di Dusun Corah Mulyo Kecamatan Tugu Kabupaten

Trenggalek.

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu:

a. Variabel independent (Variabel bebas)

Variabel independent adalah pemberian senam otak.

b. Variabel dependent (Variabel terikat)

Variabel dependent penelitian ini adalah tingkat Demensia pra lan-

sia umur 45-59 tahun.


42

4.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nur-

salam, 2016).

Tabel 1Definisi Operasional Efektifitas Pemberian Terapi Senam Otak Terhadap Tingkat Demensia Pada Pra Lansia Usia 45-59
Tahun Di Desa Nglongsor Trenggalek Tahun 2021.

Variabel Definisi operasional Parameter Alat ukur Skala Kategori


Independent : Gerakan tubuh sederhana untuk merangsang otak Responden mampu SOP - -
Pemberian terapi senam kanan dan kiri (Setiawan, 2014). Untuk menghambat mempraktekkan
otak penyakit Demensia pada pra lansia 45-59 tahun. gerakan terapi senam
Diberikan 3x per minggu, selama ± 15-20 menit dalam otak.
3 minggu (Setiawan, 2014). Kehadiran min 6x, kurang
dari itu dinyatakan DO (Drop Out)
Pemberian informasi terkait terapi senam otak terhadap
pencegahan Demensia
Mengajarkan gerakan terapi senam otak pada pra lansia
usia 45-59 tahun dengan kondisi tingkat Demensia
ringan sampai sedang.

Dependent: Tingkat Menurut Nurimah (2018), total skor pada MMSE jika - - - -
Demensia pada pra semua benar adalah 30. Berdasarkan skor pada MMSE,
lansia umur 45-59 status Demensia pasien dapat digolongkan menjadi:
tahun
Normal: skor 25-30
Demensia ringan: skor 20-24
Demensia sedang: skor 13-19
Demensia berat: skor 0-12
43

Variabel Definisi operasional Parameter Alat ukur Skala Kategori


(Y1) Tingkat Demensia: Wawancara MMSE (Mini Ordinal Normal: 25-30
Mental Status
Pre Test Norma: 25-30 Examination) ringan: 20-24
Ringan: skor 20-24 Sedang: 13-19
Sedang: skor 13-19 Berat: 0-12
Berat: skor 0-12

(Y2) Tingkat Demensia: Wawancara MMSE (Mini Ordinal Normal: 25-30


Mental Status
Post Test Normal: skor 25-30 Examination) ringan: 20-24
Ringan: skor 20-24 Sedang: 13-19
Sedang: skor 13-19 Berat: 0-12
Berat: skor 0-12
44

4.4 Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan

leaflet Senam Otak, lembar observasi dan Mini Mental Status Eximinitation

(MMSE) yang diuji validitas dengan cara dikalibrasi pengumpulan data pada Pra

lansia umur 45-59 tahun.

4.5 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur.Uji validitas digunakan untuk mengukur sah

atau valid tidaknya suatu kuisioner . Suatu kuisioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuisioner tersebut.

Validitas Instrument telah dibakukan oleh asosiasi Alzheimer Indonesia oleh

POKDI Fungsi Luhur Perdossi (Modifikasi Folstein) sehingga tidak perlu di-

lakukan uji validitas lagi (Setiawan, 2014) dari (Kusmoputro, 2004. Pemerikasaan

MMSE telah dilakukan uji validitas pada penelitian (Abas et al., 2020) dengan

melakukan uji coba kepada 39 orang lansia dengan hasil uji menunjukkan adanya

perbedaan rata-rata fungsi kognitif setelah intervensi dengan mean MMSE =

22,95 (SD = 1,413) menjadi 27,95 dengan SD = 1,297 (p value = 0,000), sehingga

masih memungkinkan untuk digunakan sebagai skala ukur. Selain itu MMSE

telah banyak digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya, salah satunya di-

gunakan dalam penelitian oleh (Lestari et al., 2017) yang berjudul “Hubungan

Mild Cognitive Impairment (MCI) dengan Hipertensi Menggunakan Mini Mental

State Examination (MMSE)”. Pemeriksaan MMSE juga banyak digunakan dalam

penelitian yang dilakukan oleh (Maryam et al., 2016) dengan judul “Hubungan
45

Tingkat Pendidikan Dan Activity Daily Living Dengan Demensia Pada Lanjut

Usia Di Panti Werdha”.

4.6 Uji Reabilitas

Uji reabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukuran dapat dipercaya atau dapat dipercaya (Setiawan,2014). Uji reabilitas

dilakukan hanya pada soal yang dinyatakan valid. Uji reabilitas menggunakan al-

pha Cronbach, dimana instrumen penelitian dinyatakan reliabel bila diperoleh ni-

lai alpha minimal 0,60. Pada penelitian ini kuisioner sudah baku sehingga tidak di

uji reabilitas berarti kuisioner layak digunakan.

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di RT 001 RW 001 Dusun Corahmulyo

Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek Tahun 2021.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2021.

4.8 Prosedur Pengumpulan Data Dan Pengolahan Data

Tehnik pengumpulan data dalam melakukan penelitian, prosedur yang dite-

tapkan adalah sebagai berikut:

1. Mengurus surat izin penelitian dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Kadiri untuk melakukan penelitian.

2. Mencari data calon responden.

3. Pada waktu yang disepakati sebelum melakukan penelitian, peneliti

menyampaikan maksud atau tujuan pertemuan serta meminta persetujuan

untuk berpertisipasi dalam melaksanakan peneliti.


46

4. Setelah peneliti memberikan surat persetujuan, maka responden harus men-

datangani surat persetujuan yang telah disediakan peneliti. Apabila respon-

den tidak bersedia diteliti, maka peneliti wajib menghormati keputusan re-

sponden.

5. Peneliti menjelaskan kerahasiaan responden terjaga.

6. Peneliti mengidentifikasi tingkat pengetahuan responden sebelum di berikan

pendidikan kesehatan serta mengajarkan gerakan terapi senam otak .

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pre test.

7. Peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan Demensia

kepada responden.

Peneliti dilakukan secara door to door. Dalam 1 hari pendidikan kesehatan

diberikan kepada 10 orang.

Peneliti dilakukan dimasa pandemic COVID-19 dengan tetap memper-

hatikan PHBS seperti pemakaian masker, cuci tangan dan social distancing.

Waktu penelitian saat masa new normal. Yang artinya peneliti sudah

diberikan izin oleh aparatur setempat untuk menjalankan penelitian dengan

tetap melakukan kontroling pencegahan penularan COVID-19.

8. Peneliti mengidentifikasi tingkat Demensia responden setelah di berikan ter-

api senam otak. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya post test.

9. Peneliti kemudian menganalisis tingkat Demensia masyarakat sebelum dan

setelah diberikan terapi senam otak.

4.8.1 Tehnik Pengolahan Data

Data yang diperoleh kemudian dilakukan pengolahan data sebagai

berikut :
47

a. Pemeriksaan data (Editing)

Editing, mengkaji atau meneliti kembali data yang telah terkumpul,

apakah sudah lengkap dan sudah dipersiapkan untuk proses berikutnya,

meliputi sebagai berikut :

1. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.

2. Mengecek pelengkapan data, apabila ternyata ada kekurangan isi atau

halaman, maka perlu dikembalikan atau di ulang.

3. Mengecek isi data, jika didalam instrumen termuat atau bebrapa item

yang di isi “tidak tau” atau isian lain bukan yang di kehendaki peniliti,

padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan varian pokok,

mata item ini perlu di drop (Arikunto, 2009)..

b. Pemberian kode (Coding).

Coding, memberikan kode dengan menuliskan angka dalam data yang

akan diproses. Menuliskan kode pada setiap datamulai dari nomor urut 1 pada

data yang pertama, nomor urut 2 pada data berikutnya, begitu pun seterusnya

sampai data terakhir. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam tabulasi dan

analisis data.
48

a. Data Umum

1) Jenis kelamin

a) Laki-laki kode 1

b) Perempuan kode 2

2) Umur penderita Demensia

a) Middle Age (45-59) kode 1

b) Elderly (60-70) kode 2

c) Old (70-75) kode 3

d) Very Old (>90) kode 4

3) Tingkat pendidikan

a) Tidak sekolah kode 1

b) SD kode 2

c) SMP kode 3

d) SMA kode 4

e) PT kode 5

4) Pekerjaan

a) PNS/POLRI/TNI kode 1

b) Swasta kode 2

c) Buruh kode 3

d) Ibu rumah tangga kode 4

e) Petani kode 5

f) Pedagang kode 6

b. Data Khusus

1) Sebelum di berikan terapi senam otak terhadap tingkat Demensia


49

a) Normal (skor 25-30) kode 1

b) Ringan (skor 20-24) kode 2

c) Sedang (skor 13-19) kode 3

d) Berat (skor 0-12) kode 4

2) Sesudah di berikan terapi senam otak terhadap tingkat Demensia

a) Normal (skor 25-30) kode 1

b) Ringan (skor 20-24) kode 2

c) Sedang (skor 13-19) kode 3

d) Berat (skor 0-12) kode 4

c. Scoring

Scoring adalah pemberian skor atau nilai pada masing-masing jawaban re-

sponden. Memberikan skor atau nilai terhadap bagian yang diberi skor.

Skor 0 : tidak melakukan

Skor 1 : melakukan dengan tepat

d. Penyusunan data (Tabulating)

Tabulating menabulasi data dengan cara membuat tabel distribusi

frekuensi yaitu menuliskan hasil kedalam seluruh tabel distribusi frekuensi,

mulai dari penyusunan tabel utama yang berisi seluruh data informed yang

berhasil dilakukan dengan daftar pertanyaan sampai tabel khusus yang telah

ditentukan. Setelah berbentuk tabul maka data tersebut siap di analisa dan

dinyatakan dalam bentuk penulisan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah

peniliti dalam membaca data yang terkumpul.

4.9 Tehnik Analisa Data

1. Analisa Data Diskriptif


50

Analisa Diskriptif, dimana data yang telah terhimpun selanjutnya di-

analisa dengan menggunakan metode deskriptif presentase. Analisa uni-

variat yang dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian pada umum-

nya hanya menggunakan distributif dan presentase dari tiap variabel.

Rumus yang digunakan :

SP
N= x 100 %
SM

Keterangan :

N : Nilai yang didapat/presentase

Sp : Skor yang didapat

Sm : Skor tertinggi

Menurut Arikunto (2009), hasil penelitian disajikan dalam bentuk

tabel distribusi kemudian diinterpretasikan atas data tersebut selanjutnya

dilakukan analisa. Hasil pengolahan data dibuat dalam bentuk presentase,

kemudian diinterpretasikan dalam skala sebagai berikut :

100% : Seluruhnya

76%-99% : Hampir seluruhnya

51%-75% : Sebagian besar

50% : Setengahnya

26%- 49% : Hampir setengahnya

1%-25% : Sebagian kecil

0% : Tidak satupun

2. Analisa inferensial

Analisis data secara inferensial untuk mencari pengaruh variabel inde-

penden dan dependen. Setelah data diolah dan ditabulasi kemudian di-
51

lakukan analisa data dengan menggunakan uji statistik. Penelitian ini meng-

gunakan data numerik sehingga uji analisa bivariat yang digunakan adalah

Uji Wilcoxon. Uji ini dilakukan dengan bantuan computer.

Kriteria pengambilan keputusan hasil uji statistic adalah sebagai berikut :

1. Jika ρ < α maka H0 ditolak H1 diterima maka ada Pengaruh pemeberian

terapi senam otak terhadap tingkat Demensia pada pra lansia umur 45-

59 tahun di Desa Nglongsor Kabupaten Trenggalek tahun 2021.

2. Jika ρ > α maka H0 diterima dan H1 ditolak maka tidak ada Pengaruh pe-

meberian terapi senam otak terhadap tingkat Demensia pada pra lansia

umur 45-59 tahun di Desa Nglongsor Kabupaten Trenggalek tahun

2021.

Anda mungkin juga menyukai