Anda di halaman 1dari 21

HUBUNGAN PEMBELAJARAN DARING ANAK USIA

SEKOLAH KELAS I – III DENGAN TINGKAT STRES ORANG


TUA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SD NEGERI 3
KURIPAN PURWODADI

PROPOSAL SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh:
Indah Ayu Septiyani
NIM S17019

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2020
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian

yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan

cross sectional. Rancangan penelitian cross sectional merupakan suatu

penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

dengan efek, dimana variabel sebab dan akibat yang terjadi pada obyek

penelitian diukur dan dikumpulkan secara sekaligus, sesaat atau satu kali

dalam satu waktu atau dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2014).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel yang

satu dengan variabel yang lain.

Faktor resiko (+)

Efek (+) Efek (-)


Kasus/ sakit/ masalah Kasus/ sakit/ masalah
kesehatan dan keperawatan kesehatan dan keperawatan

Faktor resiko (-)

Efek (+) Efek (-)


Kasus/ sakit/ masalah Kasus/ sakit/ masalah
kesehatan dan keperawatan kesehatan dan keperawatan

penelitian terhadap faktor resiko (variabel independen) dan efeknya


(variabel dependen) dilakukan pada satu waktu.

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Cross Sectional


Sumber : (Dharma, 2011)
3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2016). Populasi adalah keseluruhan sumber data yang

sangat penting dan menentukan keakuratan hasil penelitian (Saryono,

2011). Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua siswa kelas I –

III di SD Negeri 3 Kuripan Purwodadi dengan jumlah total populasi

130 siswa yang menerapkan sistem pembelajaran daring dalam

rentang waktu 9 bulan (bulan Maret sampai Desember Tahun 2020).

3.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang dapat

digunakan sebagai subjek penelitian dan sudah melalui sampling

(Nursalam, 2017). Pengambilan sampel harus sedemikian rupa

sehingga dapat mewakili populasi supaya hasil penelitian sesuai

dengan tujuan. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan Probability Sampling dengan teknik Stratified Random

Sampling atau teknik pengambilan sampel dengan mempertimbangkan

stratifikasi (tingkatan) yang terdapat dalam populasi sehingga setiap

strata terwakili dalam penentuan sampel (Dharma, 2011). Sampel

dalam penelitian ini adalah orang tua siswa yang berjumlah 40 sampel

dengan stratifikasi menggunakan rumus sebagai berikut:


Jumlah sampel =jumlah anggota strata dalam populasi xjumlah sampel
Setiap strata jumlah total anggota populasi

a. Kelas I, (43 : 130) x 40 = 13 sampel

b. Kelas II, (45 : 130) x 40 = 14 sampel

c. Kelas III, (42 : 130) x 40 = 13 sampel

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut

akan dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini akan dilaksanakan

di SD Negeri 3 Kuripan Purwodadi.

3.3.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut dilakukan

(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan

Februari-April 2021.

3.4 Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

3.4.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2016). Variabel digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu


konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2012). Variabel dalam

penelitian ini ada 2 yaitu :

1. Variabel bebas (independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Variabel bebas pada penelitian ini adalah pembelajaran

daring.

2. Variabel terikat (dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat

pada penelitian ini adalah tingkat stres.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2014). Penelitian pada

dasarnya adalah mengukur atau menilai variabel penelitian, kemudian

memberikan gambaran tentang variabel tersebut sehingga penting

untuk menjelaskan variabel penelitian. Dalam mendefinisikan suatu

variabel, peneliti menjelaskan tentang apa yang harus diukur,

bagaimana cara pengukurannya, apa saja kriteria dalam

pengukurannya, intrumen yang digunakan untuk mengukurnya dan

skala pengukuranya (Dharma, 2011).


Tabel 3.1
Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

Variabel Definisi Alat Ukur Indikator Skala


Operasional Penilaian
Independen
Pembelajaran Adalah Kuesioner Mandiri: Ordinal
daring pembelajaran pembelajaran <40
berbasis daring Supervisi:
internet yang 40-62
dilaksanakan Supervisi
dengan total:
pendampingan >62
orang tua
Dependen
Tingkat stres Adalah reaksi Kuesioner Normal: Ordinal
tubuh baik Perceived 0-7
fisiologis Stress Scale Stres
maupun (PSS) ringan:
psikologis 8-11
terhadap Stres
tuntutan atau sedang:
beban yang 12-15
dialami. Stres
berat:
16-20
Stres
cukup
berat: >21

3.4.3 Skala Pengukuran

Skala pengukuran digunakan untuk mempermudah dalam

pengolahan dan analisis data, peneliti harus memahami tentang

pengklasifikasian dalam skala pengukuran agar dapat melakukan

pengumpulan, pengelolaan dan analisis data dengan tepat. Dalam

penelitian ini skala pengukurannya adalah skala ordinal atau skala

yang berdasarkan urutan atau tingkatan (Sugiyono, 2014).


3.5 Alat penelitian dan Cara Pengumpulan data

3.5.1 Alat penelitian

Alat penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah

dan hasilnya lebih baik (cermat, lengkap, dan sistematis) sehingga

mudah diolah (Saryono, 2011). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan kuesioner atau teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Nursalam,

2016). Alat penelitian yang digunakan antara lain :

1. Kuesioner pembelajaran daring

Instrumen yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan

pembelajaran daring di Sekolah Dasar (SD) mencakup 17

pertanyaan tentang pelaksanaan pembelajaran daring dengan 5

indikator pertanyaan antara lain efektivitas selama belajar daring,

akses pembelajaran daring, pendampingan pembelajaran daring,

reaksi terhadap tugas, dan evaluasi daring. Range skor antara 17-

85 dengan penilaian :

1 = Tidak pernah

2 = Hampir tidak pernah

3 = Kadang-kadang

4 = Hampir sering

5 = Sangat sering
Kemudian penilaian diakumulasikan sesuai dengan tingkatan

sebagai berikut: skor <40 = mandiri, skor 40-62 = supervisi, dan

skor >62 = supervisi total.

2. Kuesioner Perceived Stress Scale (PSS)

Instrumen psikologis yang digunakan untuk mengukur persepsi

stress, mencakup 10 pertanyaan tentang tingkat stress yang

dialami saat ini dengan menanyakan tentang perasaan dan pikiran

pada bulan yang lalu seperti seberapa sering merasa marah, tidak

mampu mengontrol hal penting, gelisah, tertekan, merasa yakin

mengatasi masalah, merasa segala sesuatu yang terjadi sesuai

harapan, merasa tidak mampu mengatasi masalah, seberapa

mampu mengontrol rasa mudah tersinggung, seberapa mampu

mengatasi masalah dibandingkan orang lain, dan merasa kesulitan

yang menumpuk. Range skor PSS antara 0-40 dengan penilaian :

0 = Tidak pernah

1 = Hampir tidak pernah

2 = Kadang-kadang

3 = Hampir sering

4 = Sangat sering

Kemudian penilaian diakumulasikan sesuai dengan tingkatan

sebagai berikut: skor 0-7= normal, skor 8-11= stres ringan, skor

12-15= stres sedang, skor 16-20 stres berat, dan skor >21= stres

cukup berat.
3.5.2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang

dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan

dalam penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2013). Pengumpulan data

dilakukan dengan 2 tahap antara lain :

1. Tahap persiapan

a. Peneliti mengurus surat permohonan ijin studi pendahuluan

melalui pihak Program Studi Keperawatan Program Sarjana

Universitas Kusuma Husada Surakarta

b. Peneliti menyerahkan surat ijin ke tempat penelitian SD

Negeri 3 Kuripan Purwodadi.

2. Tahap pelaksanaan

a. Peneliti melakukan pengambilan data penelitian dengan

mendatangi SD Negeri 3 Kuripan Purwodadi dan meminta

bantuan guru yang mengajar kelas I-III untuk peneliti bisa

berkomunikasi dengan respoden

b. Peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan

tujuan serta manfaat penelitian

c. Peneliti memberikan informasi dan meminta ijin kepada

responden untuk terlibat dalam penelitian


d. Peneliti mengajukan informed consent pada orang tua yang

bersedia menjadi responden

e. Peneliti meminta reponden untuk mengisi pernyataan

kesediaan menjadi responden dan mengisi kuesioner melalui

Google Formulir

f. Peneliti memeriksa kembali kuesioner yang telah diisi oleh

responden untuk mengantisipasi jika ada pertanyaan yang

belum terjawab oleh responden

g. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden yang

telah berpartisipasi dalam penelitian

3. Tahap Pelaporan

a. Peneliti melakukan pengolahan dan analisis data

b. Peneliti melakukan interpretasi hasil analisis data

c. Peneliti menyajikan laporan hasi analisis dan pembahasannya

dalam BAB IV, BAB V, dan BAB VI skripsi

d. Peneliti melakukan ujian sidang hasil skripsi

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas adalah keandalan instrumen dalam mengumpulkan

data dimana instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur

yang ditekankan pada alat ukur (Nursalam, 2013). Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur

(Sugiyono, 2016). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ada 2
yaitu kuesioner pembelajaran daring dan kuesioner PSS-10. Kuesioner

akan dilakukan uji validitas menggunakan rumus Product Moment dengan

bantuan program SPSS. Instrumen dikatakan valid jika nilai > 0,03 dan

dikatakan tidak valid jika nilai < 0,03 (Sugiyono, 2016).

Uji reliabilitas adalah konsistensi pengukuran dan pengamatan alat

ukur meskipun telah mengukur dan mengamati berkali-kali dalam waktu

yang berbeda dan menggunakan alat yang sama (Nursalam, 2013). Uji

reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data

menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi

dalam mengungkapkan suatu gejala tertentu (Sugiyono, 2016). Alat ukur

yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu kuesioner pembelajaran

daring dan kuesioner PSS-10. Kuesioner akan dilakukan uji reliabilitas

menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS.

Instrumen dikatakan reliabel jika nilai > 0,06 dan dikatakan tidak reliabel

jika nilai < 0,06 (Sugiyono, 2016).

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan dan analisa data adalah langkah penting

untuk memperoleh simpulan atau hasil dari masalah yang diteliti. Data

yang sudah terkumpul perlu pengelolaan data terlebih dahulu sebelum

dianalisis. Menurut Notoatmodjo (2014) dan Hidayat (2014) dalam


proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus

ditempuh, antara lain :

1. Pengecekan data (editing)

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan

isian formulir atau kuesioner. Pada tahap ini peneliti melakukan

pengecekan atau pemeriksaan kembali kuesioner yang diisi oleh

responden.

2. Pemberian kode data (coding)

Setelah melakukan editing, tahap selanjutnya yaitu coding atau

mengubah data yang berbentuk kalimat atau huruf menjadi data

bilangan atau angka. Pemberian kode ini sangat berguna dalam

memasukkan data (data entry). Pemberian kode dalam penelitian

ini adalah karakteristik responden dan skor pada kuesioner.

3. Memasukkan data (data entry)

Data entry merupakan tahap memasukkan jawaban-jawaban dari

masing-masing responden yang sudah berbentuk kode ke dalam

program atau software komputer. Program yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Microsoft Excel dan program SPSS.

4. Pembersihan data (cleaning)

Setelah semua data dimasukkan peneliti akan memeriksa ulang

kelengkapan dan ketepatan pengisian data untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan pemberian kode,


adanya ketidak lengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi.

5. Pengolahan data (tabulating)

Pada tahap ini data terlebih dahulu dikelompokkan menurut

kategori yang telah ditentukan, kemudian data diklasifikasikan

dan selanjutnya data ditabulasikan sehingga diperoleh frekuensi

dari masing-masing variabel.

3.7.2 Analisis Data

Analisa data dilakukan untuk memperoleh gambaran dari hasil

penelitian yang telah dirumuskan dalam tujuan penelitian untuk

menjawab hipotesis penelitian. Data digunakan untuk mencari

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

1. Analisis univariat

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap

variabel secara individu. Analisis univariat bertujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel

penelitian (Notoatmodjo, 2014). Variabel yang dianalisis secara

univariat pada penelitian ini yaitu karakteristik responden (usia,

jenis kelamin, kelas), pembelajaran daring, dan tingkat stres pada

responden yang disajikan dalam bentuk distribusi, frekuensi, dan

persentase dari tiap variabel.


2. Analisis bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan (Notoatmodjo, 2014). Analisis

bivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi

atau hubungan pembelajaran daring dengan tingkat stres. Dalam

penelitian ini menggunakan skala ordinal dan ordinal, untuk

mengetahui kemaknaan hubungan pembelajaran daring dengan

tingkat stres maka dilakukan uji korelasi Gamma dengan tingkat

kepercayaan dan tingkat signifikasi (α) = 0,05 adalah :

a. Apabila p value > 0,05 maka H0 diterima atau Ha ditolak yang

berarti tidak terdapat hubungan pembelajaran daring dengan

tingkat stres.

b. Apabila p value < 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima yang

berarti terdapat hubungan pembelajaran daring dengan tingkat

stres.

Untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan

antara variabel, maka dapat digunakan pedoman interpretasi data

yang dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.2
Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat kuat
Sumber: (Sugiyono, 2014)
3.8 Etika Penelitian

Subjek penelitian ini adalah manusia, sehingga dalam melakukan

penelitian seorang peneliti harus berpedoman pada etika penelitian.

Menurut Hidayat (2014) dan Notoatmodjo (2014) terdapat beberapa

prinsip yang harus dipegang teguh dalam pelaksanaan penelitian meliputi :

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

2. Anonimity

Digunakan untuk memberikan jaminan dalam penggunaan subyek

penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality

Digunakan untuk memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian,

baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi

yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.

4. Beneficience

Penelitian ini berusaha memaksimalkan manfaat penelitian dan

meminimalkan kerugian yang timbul akibat penelitian ini.


DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2019). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dharma, K.K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan: Panduan


Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info
Media.

Hidayat, A.A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika.

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika.

Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia


Press.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.
KUESIONER PEMBELAJARAN DARING

Kuesioner ini untuk mengetahui pembelajaran daring yang dilaksanakan siswa

Sekolah Dasar (SD). Terdapat lima pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap

pertanyaan, yaitu :

1 = Tidak pernah

2 = Hampir tidak pernah

3 = Kadang-kadang

4 = Hampir sering

5 = Sangat sering

Selanjutnya, silahkan menjawab pertanyaan dibawah dengan cara memberikan

tanda centang () pada salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai.

NO PERTANYAAN TP HTP KK HS SS
1 Apakah anak bisa mengikuti
pembelajaran daring di rumah dengan
baik pada masa pandemi Covid-19
2 Apakah anak tetap bisa konsentrasi
dengan pelaksanaan pembelajaran secara
daring
3 Apakah anak yang membuka handphone
pertama kali untuk mengetahui materi
dari guru setiap harinya
4 Apakah anak bisa menggunakan media
(WhatsApp Grup) saat proses
pembelajaran
5 Apakah anak belajar sendiri di rumah
6 Apakah orang tua selalu mendampingi
anak saat belajar
7 Apakah orang tua yang mengecek tugas
dari guru setiap harinya
8 Apakah orang tua yang membantu
menyelesaikan tugas yang diberikan dari
sekolah
9 Apakah anak malas atau tidak belajar
ketika orang tua tidak mendampingi anak
belajar
10 Apakah anak menunggu didampingi
orang tua ketika akan mengerjakan tugas
11 Apakah orang tua yang mengatur waktu
untuk mendampingi anak belajar sesuai
dengan waktu longgar orang tua
12 Apakah anak langsung mengerjakan
tugas ketika ada tugas dari sekolah
13 Apakah anak bisa mengerti dan
memahami pelajaran dari sekolah
14 Apakah anak bisa mengerti instruksi dari
guru saat diberikan tugas
15 Apakah anak sudah bisa membaca dan
menulis sendiri
16 Apakah anak belajar karena diingatkan
oleh orang tua
17 Apakah anak menyiapkan buku, alat tulis
atau peralatan belajar lain sebelum
pembelajaran dimulai
Penilaian

Mandiri = skor <40

Supervisi = skor 40-62

Supervisi total = skor >62


KUESIONER PERCEIVED STRESS SCALE (PSS)

Kuesioner PSS yang dimodifikasi untuk mengetahui tingkat stres orang tua dalam

sebulan terakhir selama mendampingi pembelajaran daring anak. Terdapat lima

pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pertanyaan, yaitu :

0 = Tidak pernah

1 = Hampir tidak pernah

2 = Kadang-kadang

3 = Hampir sering

4 = Sangat sering

Selanjutnya, Bapak/Ibu diminta untuk menjawab pertanyaan dibawah dengan cara

memberikan tanda centang () pada salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai

dengan perasaan dan pikiran Bapak/Ibu selama sebulan terakhir.

NO PERTANYAAN TP HTP KK HS SS
1 Seberapa sering anda marah saat mendampingi
pembelajaran daring anak
2 Seberapa sering anda merasa tidak mampu
mengontrol anak untuk belajar
3 Seberapa sering anda merasa gelisah dan
tertekan untuk adaptasi kebiasaan baru proses
pembelajaran anak
4 Seberapa sering anda merasa yakin terhadap
kemampuan diri untuk mengatasi masalah
ketika mendampingi anak belajar
5 Seberapa sering anda merasa pembelajaran
yang dilaksanakan secara daring sudah sesuai
dengan harapan anda
6 Seberapa sering anda merasa tidak mampu
mendampingi anak belajar
7 Seberapa sering anda mampu mengontrol rasa
mudah tersinggung saat mendampingi anak
belajar
8 Seberapa sering anda merasa lebih mampu
mengatasi jika ada materi atau tugas yang
kurang dipahami, jika dibandingkan dengan
orang lain
9 Seberapa sering anda marah karena adanya
masalah ketika anak tidak mau belajar
10 Seberapa sering anda merasakan kesulitan
yang menumpuk saat tugas daring anak terlalu
banyak

Penilaian

Normal = skor 0-7

Stres ringan = skor 8-11

Stres sedang = skor 12-15

Stres berat = skor 16-20

Stres cukup berat = skor > 21

Anda mungkin juga menyukai