Anda di halaman 1dari 6

Vol.3 No.

7 Desember 2022 6843


……………………………………………………………………………………………………...
TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG SKALA PNGUKURAN NYERI DI
RSUD TAGULANDANG PROVINSI SULAWESI UTARA

Oleh
Ellen Bawole1),
Rahmaya Nova Handayani2), Etika Dewi Cahyaningrum3)
1,2 Program Studi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Fakultas Kesehatan

Universitas Harapan Bangsa


3Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Fakultas Kesehatan Universitas

Harapan Bangsa
E-mail: bawoleellen@gmail.com, tita.etika@gmail.com, 3rahmahanda009@gmail.com
1 2

Abstrak
Latar belakang : Nyeri adalah suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual dan potensial ataupun suatu keadaan yang
menggambarkan terjadinya suatu kerusakan. Nyeri dijadikan sebagai vital sign kelima setelah napas,
tekanan darah, nadi, dan suhu. Begitu pentingnya penanganan nyeri sehingga Profesional Pemberi
Asuhan dalam hal ini perawat dituntut untuk mampu melakukan manajemen nyeri. Manajemen nyeri
dimulai dengan penilaian nyeri yang akurat dan dilakukan menyeluruh. Untuk dapat melakukan
penilaian nyeri maka perawat harus mengetahui alat pengkajian nyeri yaitu skala pengukuran nyeri
sehingga perawat mampu mengaplikasikan skala pengukuran nyeri itu sendiri sesuai dengan kondisi
pasien. Tujuan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang skala pengukuran nyeri di
RSUD Tagulandang Provinsi Sulawesi Utara. Metode penelitian : bersifat deskriptif kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional yaitu menggambarkan data tingkat pengetahuan perawat terhadap
skala pengukuran nyeri melalui kuesioner. Hasil penelitian : berdasarkan karakteristik jenis kelamin
terbanyak adalah perempuan yaitu 87,5%. Berdasarkan karakteristik usia terbanyak adalah usia 31 –
40 tahun yaitu 56,3%. Berdasarkan karakteristik lamanya bekerja terbanyak adalah lama bekerja > 10
tahun yaitu 40,6%. Berdasarkan data yang dikelola maka didpatkan tingkat pengetahuan perawat
tentang skala pengukuran nyeri di RSUD Tagulandang Provinsi Sulawesi Utara adalah pada kategori
kurang yaitu 40,6%.
Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Skala Nyeri

PENDAHULUAN dengan tenaga medis lainnya dituntut untuk


Perserikatan Bangsa – Bangsa mampu melakukan manajemen nyeri.
mendeklarasikan bahwa penanganan nyeri Manajemen nyeri adalah upaya
merupakan salah satu hak asasi manusia mengurangi rasa sakit sampai pada tingkat
(Chuandry, 2011). Begitu pentingnya kenyamanan yang dapat diterima pasien.
penanganan nyeri sehingga menjadikan nyeri Manajemen nyeri dimulai dengan penilain
sebagai vital sign kelima setelah napas, tekanan nyeri yang akurat dan dilakukan menyeluruh
darah, nadi dan suhu, sehingga manajemen dari pasien oleh perawat berdasarkan
nyeri mutlak harus ada (Casey, 2011). Dengan pengetahuan dan pedoman penilaian nyeri yang
demikian maka secara tidak langsung dimiliki oleh perawat. Untuk dapat melakukan
Profesional Pemberi Asuhan dalam hal ini penilaian nyeri perawat harus mengetahui alat
perawat sebagai tenaga kesehatan yang pengkajian nyeri yaitu skala pengukuran nyeri
berinteraksi langsung dengan pasien, yang sehingga mampu mengaplikasikan skala
pertama kali mendengar informasi kesehatan pengukuran nyeri itu sendiri sesuai dengan
pasien, serta menjadi penghubung antara pasien kondisi yang dialami pasien. Namun pada

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
6844 Vol.3 No.7 Desember 2022
………………………………………………………………………………………………………
kenyataanyannya menurut Kipkorir (2011) Analog Scale (VAS), Verbal Rating Scale
pelaksanaan manajemen nyeri saat ini belum (VRS), Numeric Rating Scale (NRS), Wong
dilakukan secara maksimal oleh tenaga Baker Pain Rating Scale. Multi-dimensional
kesehatan terutama perawat. Kurangnya mengukur intensitas dan afektif (un-
pengetahuan perawat merupakan faktor utama pleasatness) nyeri, diaplikasikan untuk nyeri
dalam penanganan nyeri yang tidak tepat kronis, dapat dipakai untuk outcome
(Naeem, 2015). assessment klinis yang meliputi : McGill Pain
Secara umum tujuan penelitian ini adalah Questionnare (MPQ), The Brief Pain Inventory
untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat (BPI), Memorial Pain Assesment Card, Catatan
tentang skala pengukuran nyeri di RSUD harian nyeri (Pain Diary). Untuk pasien bayi 0
Tagulandang Provinsi Sulawesi Utara yang – 1 tahun Neonatal Infant Pain Scale (NIPS),
dilatar belakangi oleh studi pendahuluan untuk anak – anak usia < 3 tahun atau anak
terhadap 5 orang perawat dan didapatkan dengan ganggua kognitif atau pasien anak yang
adalah kategori pengetahuan kurang oleh tidak dapat dinilai dengan skala lain
karena perawat di RSUD Tagulandang hanya menggunankan Face, Legs, Activity, Cry, and
mengetahui 2 sampai 3 metode skala Concolability (FLACC), serta untuk pasien
pengukuran nyeri, dan juga penelitian dengan perawatan intensif menggunakan
dibeberapa Rumah Sakit yang menunjukkan Comfort Scale.
tingkat pengetahuan perawat ada pada kategori Perawat adalah seseorang yang telah
kurang. lulus Pendidikan tinggi Keperawatan, baik
didalam maupun luar negeri yang diakui oleh
LANDASAN TEORI Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan
Nyeri adalah suatu pengalaman sensori Perundang – undangan. Pelayanan
dan emosional yang tidak menyenangkan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang professional yang merupakan bagian integral
aktual dan potensial ataupun suatu keadaan dari pelayanan kesehatanyang didasarkan pada
yang menggambarkan terjadinya suatu ilmu dan kiat Keperawatan yang ditunjukkan
kerusakan. Nyeri adalah sesuatu hal yang kepada individu, keluarga, kelompok, atau
bersifat subjektif, tidak ada dua orang masyarakat, baik sakit maupun sehat (UU No
sekalipun yang mengalami kesamaan rasa 38 tahun 2014 tentang Keperawatan).
nyeri, dan tidak ada dua kejadian menyakitkan Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini
yang mengakibatkan respon atau perasaan yang terjadi setelah seseorang melakukan
sama pada individu (Potter & Perry, 2010). penginderaan terhadap suatu objek tertentu
Untuk dapat melakukan pengkajian nyeri (Notoatmojo, 2014). Pengetahuan atau kognitif
yang tepat sesuai dengan kondisi pasien maka merupakan domain yang sangat penting untuk
perawat harus tahu tentang metode skala membentuk tindakan seseorang (over
pengukuran nyeri yang tentu saja berbeda behavior). Pengetahuan seseoarang terhadap
penggunaannya sesuai kebutuhan kondisi suatu objek mempunyai intensistas atau
pasien. Skala pengukuran nyeri terbagi tingkatan : tahu (know), memehami
menjadi: (comperhetion), aplikasi (application), analisis
a. Uni-dimensional (analysis), dan sintesis (shyntesis), evaluasi
b. Multi-dimensional (evaluation).
Uni-dimensional hanya mengukur
intensitas nyeri, cocok (appropriate) untuk METODE PENELITIAN
nyeri akut, biasa digunakan untuk outcome Penelitian ini menggunakana metode
pemberian analgetik yang meliputi : Visual deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.7 Desember 2022 6845
……………………………………………………………………………………………………...
sectional yaitu untuk menggambarkan atau Pembahasan
mendeskripsikan data tingkat pengetahuan Berdasarkan tabel no 1 hasil penelitian
perawat tentang skala pengukuran nyeri di menunjukkan karakteristik responden yang
RSUD Tagulandang Provinsi Sulawesi Utara. terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan
Data yang digunakan adalah data yang yaitu sebanyak 28 perawat dengan presentasi
dikumpulkan lewat pengisian kuesioner yang 87,5%. Dari hasil tersebut peneliti berasumsi
telah terlebih dahulu dibagikan kepada sampel bahwa jumlah perawat perempuan
penelitian yaitu seluruh perawat yang ada di mendominasi jumlah perawat laki-laki yang
RSUD Tagulandang sebanyak 32 orang dengan ada di RSUD Tagulandang dikarenakan selain
jumlah pertanyaan kuesioner yang harus diisi minat belajar perempuan tentang kesehatan
adalah 20 pertanyaan. lebih tinggi, juga karena dalam kehidupan
sehari-hari pada dasarnya perempuan memiliki
HASIL DAN PEMBAHASAN naluri kuat untuk merawat anggota
Hasil keluarganya.
a. Distribusi karakteristik responden Berdasarkan tabel no 2, hasil penelitian
berdasarkan jenis kelamin menunjukkan karakteristik responden
Tabel 1 Frekuensi berdasarkan jenis kelamin berdasarkan usia yang terbanyak adalah usia 31
Jenis Kelamin f % – 40 tahun yaitu 18 responden dengan
Laki-laki 4 12,5 presentasi 56,2%. Atas hal ini peneliti
Perempuan 28 87,5 berpendapat bahwa dari segi usia perawat yang
Jumlah 32 100 bekerja di RSUD Tagulandang yaitu pada usia
b. Distribusi karakteristik responden produktif yang seharusnya memungkinkan
berdasarkan usia perawat dalam masa kedewasaan dan
Tabel 2 Frekuensi berdasarkan usia kematangan sehingga dapat menerapkan semua
Usia f % kompetensi yang dimiliknya.
20 – 30 tahun 9 28,1 Berdasarkan tabel no 3, hasil penelitian
31 – 40 tahun 18 56,2 menunjukkan karakteristik responden
>40 tahun 5 15,6 berdasarkan lamanya bekerja adalah yang
Jumlah 32 100 terbanyak perawat yang bekerja > 10 tahun
c. Distribusi karakteristik responden yaitu 13 responden dengan presentasi 40,6%.
berdasarkan lamanya bekerja Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa
Tabel 3 Frekuensi berdasarkan lamanya lamanya bekerja > 10 tahun perawat di RSUD
bekerja Tagulandang seharusnya menjadikan perawat
Lamanya f % semakin baik pengetahuannya dan juga mampu
Bekerja menjadi mentor bagi perawat yang lamanya
1 – 5 tahun 7 21,9 bekerja < 10 tahun.
6 – 10 tahun 12 37,5 Berdasarkan tabel no 4, hasil penelitian
>10 tahun 13 40,6 menunjukkan tingkat pengetahuan perawat
Jumlah 32 100 tentang skala pengukuran nyeri di RSUD
d. Distribusi hasil Analisa tingkat pengetahuan Tagulandang Provinsi Sulawesi Utara adalah
perawat yang terbanyak pada kategori kurang yaitu 13
Tabel 4 Tingkat Pengetahuan Perawat responden dengan presentasi 40,6%. Dari hasil
Lamanya Bekerja f % tersebut peneliti berpendapat bahwa responden
Baik 11 34,4 dengan tingkat pengetahuan pada kategori
Cukup 8 25 kurang lebih dominan dikarenakan RSUD
Kurang 13 40,6 Tagulandang berada dikepulauan
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
6846 Vol.3 No.7 Desember 2022
………………………………………………………………………………………………………
berdampingan dengan 3 Puskesmas dalam [6] Cohen M, Quintner J, Van Rysewyk S,
pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk Reconsidering the IASP definition of
terbilang sedikit sekitar 15.000 jiwa pain. PAIN Reports 2018. DOI 10.
menjadikan perawat kurang motivasi untuk 1097/PR9.0000000000000634
mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang [7] DPD PORMIKI DKI Jakarta. 2017.
dimiliki walaupun sebenarnya sangat Standar Nasional Akreditasi RS
diperlukan untuk melayani masyarakat yang (SNARS) ed.1 Tahun 2017
jauh dari RS dengan fasilitas yang lebih [8] Lambogia Anjelita, 2010. Hubungan
lengkap. Perilaku Dengan Kemampuan Perawat
Dalam Melaksanakan Keselamatan
PENUTUP Pasien (Patient Safety) Di Ruang Akut
Kesimpulan Instalasi Gawat Darurat Rsup Prof. DR.
Karakteristik perawat berdasarkan jenis R. D Kandou. Program studi Ilmu
kelamin sebagian besar adalah perempuan Keperawatan Fakultas Kedokteran. e –
dengan jumlah 28 responden (87,5%). journal.
Karakteristik perawat berdasarkan usia [9] Mubarak, Wahid Iqbal dan Cahyatin,
sebagian besar usia 31 – 40 tahun dengan Nurul. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar
jumlah 18 responden (56,3%). Karakteristik Manusia. Jakarta : Penerbit Buku
perawat berdasarkan lamanya bekerja sebagian Kedokteran EGC
besar adalah bekerja > 10 tahun dengan jumlah [10] Masturoh, I., N. Anggita. 2018.
13 responden (40,6%). Metodologi Penelitian Kesehatan.
Tingkat pengetahuan perawat tentang Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
skala pengukuran nyeri di RSUD Tagulandang [11] Moleong, L. J. (2017). Metode Penelitian
Provinsi Sulawesi Utara sebagian besar adalah Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
pada kategori pengetahuan kurang yaitu Rosdakarya.
dengan jumlah 13 responden (40,6%). [12] Morton, P.G., Fontaine, D.K. (2013).
Essential of critical care nursing. wolters
DAFTAR PUSTAKA kluwer health : Lippicontt William &
[1] Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Wilkins.
Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). [13] NANDA International . 2012. Nursing
Jakarta: Rineke Cipta Diagnosis: Definition & Classifications
[2] Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur 2012-2014. Jakarta: EGC.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. [14] Nursalam. (2015). Metodologi Ilmu
Jakarta : Rineke Cipta Keparawatan, edisi 4. Jakarta. Salemba
[3] Batiha A. M. (2014). Pain management Medika.
barriers in critical care units: A [15] Notoatdmojo. 2014. Promosi Kesehatan
qualitative study. International Journal of dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT.
Advanced Nursing Studies, 3 (1), 1. Rineke Cipta.
[4] Casey & Georgina. (2011). Pain – the [16] Notoatdmojo. 2018. Metodologi
Fifth vital sign. New Zealand: Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT.
Continiung Professional Development Rineke Cipta
[5] Chuandry. (2015). Konsep Pain-free [17] Potter P. A., & Perry, A. G. (2006). Buku
Hospital. Studylibid.com Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
https://studylibid.com. Pada tanggal 10 Proses dan Praktik. Edisi 4 volume 1.
Februari 2022 Jakarta. EGC

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.7 Desember 2022 6847
……………………………………………………………………………………………………...
[18] Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26
Tahun 2019 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38
Tahun 2014 Tentang Keperawatan
[19] Potter P. A., & Perry, A. G. (2010).
Fundamental Of Nursing : Consep,
Procces and Practice. Edisi 7. Vol 3.
Jakarta : EGC
[20] Pratama adhi pratama, 2017 Hubungan
Tingkat Pengetahuan tentang Penerapan
Patient Safety Dengan Persepsi Oleh
Perawat di RSUD Dr. Soediran Mangoen
Soemarso Wonogiri. Program Studi
Keperawatan Departemen Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro
[21] Rolinson, D, & Kish (2017). Care
Concept In Advanced Nursing. Mosby A
Harcourt Health Science Company.
Alliedhealth.
[22] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
[23] Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : PT.Alfabet.
[24] Undang-undang Nomor 38 tahun 2014
tentang Keperawatan
[25] Wahyuningsih, Marni. (2014). Efektifitas
Aromaterapi Lavender (Lavandula
Angustifollia) dan Masage Effleurage
Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala
I Fase Aktif pada Primigravida di BPD
dan Ruang Ponek RSUD Karanganyar.
Skripsi. Surakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
Keperawatan Kusuma Husada.
[26] Yudiyanta, Novita. (2015). Assesment
Nyeri. Patient Comfort Assesment Guide

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
6848 Vol.3 No.7 Desember 2022
………………………………………………………………………………………………………

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai