TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Persalinan
1) Definisi Persalinan
bulan 37-42 minggu, dimana janin lahir secara spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi pada ibu
setiap ibu dan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting. Hampir semua
ibu bersalin mengalami rasa nyeri yang luar biasa (Puspitasari L,2020).
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (NK.Risnawati, 2021).
Persalinan yaitu proses keluar janin, plasenta, dan membran dari dalam
menipisnya serviks serta janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan yang
normal terjadi pada umur kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) (WN
Seftianingtiyas,dkk, 2021).
Persalinan dikatakan sebagai puncak dari serangkaian latihan
2. Nyeri
1) Definisi
kelahiran serta bagaimana mereka akan bereaksi terhadap nyeri dan untuk
mengatasi rasa sakit tersebut. Ada berbagai metode non farmakologis dan
usus dan vesika urinari. Keadaan ini dapat merangsang kenaikan katekolamin
terjadi inersia uterus dan apabila tidak segera diatasi maka akan meningkatkan
rasa khawatir, tegang, takut dan stres. Ibu bersalin yang mengalami stres
terjadinya partus lama hingga kematian ibu saat melahirkan (Puspitasari Lina,
2020).
Secara sederhana, nyeri dapat diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak
dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain, sehingga individu
proses kontraksi. Stress pada ibu juga akan berakibat pada distress
janin yang dapat mengakibatkan kematian janin (FS Utami. IM Putri, 2020).
dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Nyeri dinilai
nyeri. Penilaian skala nyeri dapat dibagi atas pasien yang memiliki
posisi
posisi.
1. Manajemen Farmakologi
yaitu :
sintesis prostaglandin.
b. . Adjuvan / Koanalgeti
Fenitoin (Dilantin)
c. Analgesia opioid
assenden.
2. Managemen Non-Farmakologi
a. Distraksi
bermain puzzle.
b. Hypnosis-diri
c. Stimulas Kutaneus
d. Massase
f. Relaksasi pernafasan
1. Internal
a. Pengalaman Nyeri
b. Usia
c. Persiapan Persalinan
d. Emosi
2. Eksternal
a. Agama
b. Budaya
d. Sosial Ekonomi
e. Komunikasi
Maulid,2019).
5) Lama Nyeri Persalinan
dan makin hebat dalam kala pengeluaran. Pada ibu yang baru
(Herinawati,dkk, 2019).
Sari,dkk, 2018):
(f) Hipoksia
(h) Multi/primpara
b. Faktor Psikologis
(a) Ketakutan
(b) Panik
(c) Harga diri rendah
(e) Kelelahan
7) Klasifikasi Nyeri
1. Nyeri Akut
2. Nyeri Kronis
tubuh visceral.
tinggi.
neoplasma.
(H.Tanjung.2020) :
1. Suara
a. Menangis
b. Merintih
2. Ekspresi Wajah
a. Meringis
c. Dahi berkerut
e. Mengiggit bibir
3. Pergerakan Tubuh
a. Kegelisahan
b. Mondar - mandir
e. Immobilisasi
f. Otot tegang
4. Interaksi Sosial
c. Disorientasi waktu
9) Fisiologi Nyeri
(H.Tanjung.2020),yaitu :
fundus uteri.
terlokalisasi.
sebagai berikut :
a) Pada kala I :
uterus.
yang menurun.
c) Pada kala II :
lumbosakralis.
tungkai
bawah.
3. Kecemasan
1) Definisi Kecemasan
(Reality Testing Ability/ RTA, masih baik), kepribadian masih tetap utuh
Irfan,2021).
dari biasanya.
kecemasan.
yaitu:
kering
3) Tingkat Kecemasan
a. Kecemasan ringan
b. Kecemasan sedang
c. Kecemasan berat
hiperventilasi, berkeringat.
d. Panik
oleh input dari pusat yang lebih tinggi dari forebrain. Respon
Maliha,dkk.2021).
mudah, tidak perlu biaya, tidak memiliki efek samping dan dapat
dkk.2021).
(Trisnawati,dkk.2021).
lambat dan pajang dan tidak putus-putus. Teknik ini dilakukan dengan
ujung-ujung jari yang ditekan lembut dan ringan serta usahakan ujung
2) Metode Massage
gerakan.
e. Abdominal lifting
dengan ringan dan tanpa tekanan kuat, tetapi usahakan ujung jari tidak
Lakukan usapan dengan ringan dan tanpa tekanan kuat dengan cara
permenit, tetap usahan ujung jari tidka lepas dari permukaan kulit.
Gambar 5.Teknik menggunakan dua tangan di punggung
di samping simpisis.
FZ.2017).
Gambar 6. Teknin menggunakan dua tangan dan satu tangan di
abdomen
intensitas nyeri persalinan kala I fase laten, karena massage ini akan
pembukaan jalan lahir normal, yaitu pada fase aktif pembukaan jalan
pubis
melewati fase depence dengan baik, apabila ibu dapat melewati proses
ini dengan baik maka nyeri akan kembali normal (Qurniasih Nila,
B. Penelitian Terkait
dilakukan massage effleurage hasil yang mengalami nyeri berat turun menjadi
33,3%..Terbukti dengan hasil dari uji bivariate dengan P-value sebesar 0,017
< 0,05. Yang dalam asumsi penelitiannya dapat dilihat terdapat perbandingan
atau perbedaan yang jauh antara hasil sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi dana dan pengaruh massage effleurage. Oleh karena itu dapat
skala 7-8 sebanyak 11 responden (45,8%). Dapat diartikan bahwa nyeri yang
sebanyak 18 responden (75%) pada skala 3-6. Oleh sebab itu, dapat dilihat
a. Pengalaman nyeri
b. Usia
2. Eksternal
Massage Effleurage
a. Agama
b. Budaya
d. Sosial ekonomi
e. Komunikasi