terhadap nyeri.
4. Modulasi : tubuh mengaktivasi respons inhibitor yang
diperlukan terhadap efek nyeri
(Craven& Hirnle, 2007 dalam Rosdahl & Kowalski, 2017).
Mekanisme Nyeri
Penggolongan Nyeri
Menurut International Association for the Study of Pain (IASP)
2. Menurut etiologinya :
• Nyeri somatic : nyeri tajam,panas,dan menyengat
• Nyeri visera : nyeri tumpul, kram, atau kolik
• Nyeri kutaneus : tiba tiba dan menyengat
Faktor yang Mempengaruhi Nyeri
1. Persepsi Nyeri
2. Faktor Sosiobudaya
3. Usia
4. Jenis Kelamin
5. Arti Nyeri
6. Ansietas
7. Efek placebo
8. Perilaku nyeri
Konsep Pengukuran Skala Nyeri
a. Derajat Nyeri
Berbagai cara dipakai untuk mengukur derajat nyeri, cara yang sederhana dengan
menentukan derajat nyeri secara kualitatif sebagai berikut :
• Nyeri ringan adalah nyeri yang hilang timbul, terutama sewaktu melakukan aktivitas
sehari-hari dan hilang pada waktu tidur.
• Nyeri sedang adalah nyeri terus menerus, aktivitas terganggu, yang hanya hilang
apabila penderita tidur.
• Nyeri berat adalah nyeri yang berlangsung terus menerus sepanjang hari,penderita
tak dapat tidur atau sering terjaga oleh gangguan nyeri sewaktu tidur
(Mardana & Aryasa, 2017)
b. Pengukuran Skala Nyeri
1. Numeric Rating Scale (NRS)
Numeric Rating Scale (NRS) ini didasari pada skala angka 1-10 untuk
menggambarkan kualitas nyeri yang dirasakan pasien.
(+) : lebih mudah dipahami, lebih sensitif terhadap jenis kelamin, etnis, dan dosis
(-) : keterbatasan pilihan kata dalam menggambarkan nyeri
2. Verbal Rating Scale (VRS)
Skala verbal menggunakan kata-kata dan bukan garis atau angka untuk menggambarkan tingka
t nyeri.
(-) : membatasi pilihan kata klien, sehingga skala ini tidak dapat membedakan berbagai tipe nyeri
3. Visual Analog Scale (VAS)
Rentang nyeri diwakili sebagai garis sepanjang 10 cm, dengan atau tanpa tanda pada tiap sentimete
r
Tanda pada kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau pernyataan deskriptif. Ujung yang satu
mewakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain mewakili rasa nyeri terparah yang mungkin
terjadi.
(+) : penggunaan sangat mudah dan sederhana
(-) : tidak banyak bermanfaat karena VAS memerlukan koordinasi visual dan motorik serta
kemampuan konsentrasi.
4. Wong Baker FACES Pain Rating Scale
Skala ini menunjukkan serangkaian wajah mulai dari wajah gembira pada 0,
“Tidak ada sakit hati” sampai wajah menangis di skala 10 yang menggambarkan
“Sakit terburuk”. Pasien harus memilih wajah yang paling menggambarkan
Apabila dilakukan analisis menggunakan mimik wajah (Wong Baker FACES Pain Rating Scale) pada
video 1 dan 2 menunjukkan skala nyeri pada no.10 atau nyeri sangat hebat berdasarkan mimik wajah dan
ekspresi pasien dalam menunjukkan nyeri yang dirasakannya di video. Sedangkan pada video 3
menunjukkan skala 0-2 yaitu nyeri ringan karena ekspresi nyeri yang dirasakan bersifat sementara.
TERIMA KASIH