PENGKAJIAN NYERI
Disusun Oleh:
RENDA AVISTA DINNY SAPUTRI
NIM. 190070300111029
Kelompok 2A
Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
Malang
2020
PENGKAJIAN NYERI (PQRST)
A. Pengertian Nyeri
Menurut Oxford Concise Medical Dictionary, nyeri adalah sensasi tidak menyenangkan
yang bervariasi dari nyeri yang ringan hingga ke nyeri yang berat. Nyeri ini adalah respons
terhadap impuls dari nervus perifer dari jaringan yang rusak atau berpotensi rusak
Nyeri adalah sensasi subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat
terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi
terjadinya kerusakan (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).
F. Hal- hal yang perlu diperhatikan untuk pengkajian nyeri pada anak
a. Cari tahu kata-kata apa yang digunakan anak untuk mengungkapkan rasa sakitnya
(aduh, sakit)
b. Minta anak untuk memberikan contoh rasa sakit (untuk mengidentifikasi
pemahaman dan penggunaan kata-kata anak itu berkaitan dengan rasa sakit). Jika
dia mengalami kesulitan, tanyakan apakah dia pernah jatuh, terluka lututnya, dipukul
kepalanya, dll.
c. Bantu anak berlatih dengan alat penilaian rasa sakit apa pun yang dipilih
berdasarkan penilaian pengalaman nyeri sebelumnya.
d. Untuk membantu anak membedakan antara stres dan rasa sakit, mulailah dengan
menetapkan nilai nominal atau mengukur seberapa takutnya pasien atau seberapa
besar ia tidak suka berada di rumah sakit.
e. Bersiaplah untuk mengubah skala nyeri jika anak bosan atau frustrasi dengan yang
sekarang.
tingkat nyeri. Dua ujung ekstrem juga digunakan pada skala ini, sama seperti pada
VAS atau skala reda nyeri. Skala numerik verbal ini lebih bermanfaat pada periode
koordinasi visual dan motorik. Skala verbal menggunakan kata-kata dan bukan
garis atau angka untuk menggambarkan tingkat nyeri. Skala yang digunakan
dapat berupa tidak ada nyeri, sedang, parah. Hilang/redanya nyeri dapat
dinyatakan sebagai sama sekali tidak hilang, sedikit berkurang, cukup berkurang,
baik/ nyeri hilang sama sekali. Karena skala ini membatasi pilihan kata pasien,
Digunakan pada pasien dewasa dan anak >3 tahun yang tidak dapat
menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka. Gambar wajah diatas menunjukkan
seberapa parah nyeri yang dirasakan. Semakin ke kiri menunjukkan bahwa semakin tidak
nyeri dan semakin ke kanan menunjukkan ekspresi wajah sangat nyeri.
Catatan: Skor wajah yang dipilih 0, 2, 4, 6, 8, atau 10, dihitung dari kiri ke kanan,
jadi ‘0’ = ‘tidak sakit’ dan ‘10’ = ’sangat banyak rasa sakit'. Jangan gunakan kata-kata
seperti 'bahagia' dan 'sedih'. Skala ini dimaksudkan untuk mengukur bagaimana
perasaan anak-anak dalam merespon nyeri melalui ekspresi wajah.
Dianggap sederhana dan mudah dimengerti, sensitif terhadap dosis, jenis kelamin,
dan perbedaan etnis. Lebih baik daripada VAS terutama untuk menilai nyeri akut.
Namun, kekurangannya adalah keterbatasan pilihan kata untuk menggambarkan rasa
nyeri, tidak memungkinkan untuk membedakan tingkat nyeri dengan lebih teliti dan
dianggap terdapat jarak yang sama antar kata yang menggambarkan efek
analgesik.
Keterangan :
nyeri sedang.
- 7-10: rasa nyeri sangat menganggu dan tidak dapat ditahan, meringis,
Skala FLACC adalah kerangka kerja sederhana untuk mengukur perilaku nyeri pada
anak-anak yang mungkin tidak mampu dinilai secara. Lima kategori perilaku nyeri dinilai
dari 0-10. FLACC telah diuji sebagai alat yang valid dan dapat diandalkan untuk pasien
berusia 2 bulan hingga 7 tahun
K. Non-Communicative/Pre-verbal Patient
Pasien yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal karena masalah neurologis rentan dan
perbedaan telah ditemukan dalam praktik nyeri pada anak-anak dengan dan tanpa
gangguan kognitif (Malviya et al, 2001). Orang-orang ini berisiko sakit karena: mereka
memiliki masalah medis yang dapat menyebabkan rasa sakit; mereka sering membutuhkan
prosedur bedah dan terapi berulang yang menyakitkan; banyak yang memiliki perilaku yang
bisa menutupi ekspresi rasa sakit; dan banyak perilaku khas yang mengindikasikan rasa
sakit pada orang lain mungkin tidak konsisten dan sulit untuk diinterpretasikan pada mereka
dengan cacat kognitif (Breau et al, 1998; 2001; 2002)
Fokus Sosial
Mengerang, merengek, merengek Tidak mau bekerja sama, rewel, mudah
Menangis (cukup keras) tersinggung, tidak bahagia
berteriak / berteriak (sangat keras) Kurang interaksi dengan orang lain; ditarik
Mencari kenyamanan atau kedekatan fisik
Sulit untuk mengalihkan perhatian, tidak
mampu memuaskan atau menenangkan
No Tahap Aktifitas
.
1 Pra Interaksi
1. Membaca status pasien
2. Menyiapkan diri dan alat yang dibutuhkan (alat tulis,
catatan)
2 Orientasi
3. Memberikan salam (senyum)
4. Mengenalkan diri
5. Mengklarifikasi masalah nyeri pasien
6. Menyampaikan tujuan, prosedur dan kontrak waktu
7. Meminta kesediaan pasien dan menjaga privasi klien
8. Menanyakan hal-hal yang menyebabkan dan
memunculkan nyeri meningkat
9. Menanyakan hal-hal yang membuat nyeri berkurang
10. Menanyakan rasa nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk/
terbakar/ disayat-sayat/ tertekan benda berat/ berdenyut
11. Menanyakan berapa kali nyeri dirasakan dalam sehari
12. Menanyakan tempat/lokasi nyeri dirasakan
13. Menanyakan apakah nyeri menjalar/ menyebar ke bagian
lain
14. Menanyakan bagaimana pengaruh nyeri yang dirasakan
pada aktifitas sehari-hari
15. Menanyakan skala nyeri (0-10)
16. Menanyakan kapan terjadinya nyeri dan berapa lama
nyeri di rasakan
4 Terminasi
17. Memberitahukan
bahwa pengkajian/wawancara sudah selesai
18. Mengevaluasi/ menyimpulkan hasil pengkajian/
wawancara
19. Menyampaikan rencana tindak lanjut
20. Berpamitan, salam dan senyum
Daftar pustaka
Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Potter, & Perry, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan
Praktik, edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC
Delaune, SC., and Ladner, PK., 2006, Fundamentals of Nursing: Standards & Practice Third
edition, Singapore: Thomson Learning Asia.
Guyton, AC. Dan Hall, JE., 1996, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Jakarta: EGC.
Kozier, B. et all, 2004, Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice Seventh
Edition, New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Rosdahl, 1999, Textbook of Basic Nursing Seventh Edition, Philadelphia: Lippincot.