A. Pendahuluan
Kebutuhan rasa nyaman merupakan salah satu kebutu- han dasar manusia
yang harus dipenuhi. Rasa nyaman sebagai suatu kebutuhan dasar manusia
meliputi kebutuhan akan ke- tentraman, kepuasan, kelegaan, ketenangan
psikologis, serta terbebas dari adanya rasa sakit/nyeri. (Kozier & Erb’s, 2015).
Gangguan kebutuhan kenyamanan karena adanya nyeri me- miliki dampak
besar pada pasien. Dampak yang dapat terjadi tidak hanya pada kondisi fisik,
melainkan dapat pula berpe- ngaruh terhadap kesehatan mental, kualitas
hidup, serta biaya perawatan. Nyeri bersifat subyektif dan dipersepsikan
individu berdasarkan pengalamannya. The International Association for the
Study of Pain dan World Health Organization mendefi- nisikan nyeri sebagai
pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan
kerusakan jaringan baik yang bersifat aktual maupun potensial, atau
digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut (IASP, 2012).
B. Definisi Kebutuhan Dasar Kenyamanan
Kebutuhan dasar kenyamanan sering dikaitkan dengan
respons nyeri yang dirasakan pasien yang dapat mempe- ngaruhi status
kenyamanan pasien. Persepsi dari rasa nyeri yang timbul juga berbeda antar
pasien dengan berbagai ragam penyebab, sehingga membutuhakan
kemampuan yang khusus dari perawat untuk mengatasi/meminimalkan nyeri
yang dirasakan pasien. Hal terpenting yang harus diketahui yakni keyakinan
perawat terhadap rasa nyeri yang dirasakan oleh pasien adalah hal yang nyata
sehing- ga dibutuhkan manajemen nyeri yang efektif untuk setiap pasien.
Dalam perkembangan dunia kedokteran juga, para peneliti dalam bidang
kesehatan bersatu dan mengupayakan jika manajemen nyeri adalah prioritas
yang penting dalam sistem perawatan kesehatan (Taylor, 2011).
Nyeri merupakan suatu masalah yang sangat kompleks dan sulit dipahami
dan bersifat universal. Nyeri merupakan bentuk mekanisme pertahanan tubuh
manusia yang mengindikasikan orang tersebut mengalami sebuah masalah.
Nyeri hadir saat seseorang mengatakan bahwa ia merasakan kesakitan meski
tanpa penyebab spesifik penyebab nyeri itu muncul. Seorang perawatan harus
mampu mengandalkan deskripsi rasa nyeri yang diungkapkan pasien karena
merupakan gejala subjektif yang hanya dapat di identifikasi oleh pasien yang
menggambarkannya (Taylor, 2011).
Sumber:https://www.physio-pedia.com/images/4/47/NRS_pain.jpg