GERONTIK
KONSEP TEORI PENUAAN
1. PENDAHULUAN
• Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di derita (Siti
Bandiyah, 2009).
Menurut Aspiani, 2014 Teori biologis dalam proses menua mengacu pada asumsi bahwa proses
menua merupakan perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi tubuh selama masa hidup.
Pada usia lanjut usia, penuaan terjadi secara alamiah seiring dengan penambahn usia. Perubahan
psikologis yang terjadi dapat dihubungkan dengan keakuratan mental dan keadaan fungsional yang
efektif.Maryam, dkk, 2008).
• Teori aktifitas
Teori ini menyatakan keaktifan lansia dala, malakukan berbagai jenis
kegiatan yanga merupakan indicator suksesnya lansia.Lansia yang aktif,
banyak bersosialisasi di masyarakat serta lansia yang selalu mengikuti
kegiatan sosial yang merupakan poin dari indicator kesuksesan lansia.
• Teori kontinuitas
Teori ini menekankan bahwa peubahan ini dipengaruhi oleh jenis
kepribadian lansia tersebut. Dalam teori ini lansia akan memelihara
identitas dan kekuatan egonya karena tipe kepribadiannya yang aktif dalam
bersosialisasi.
• Teori kesinambungan
Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan
lansia.Pengalamamn hidup seseorang pada suatu saat merupakan gambarannya elak
pada saat menjadi lansia.
• Teori perkembangan
Teori perkembangan menjelaskan bagaimana proses menjadi tua meruapan suatu
tantangan dan bagaimana jawaban lansia terhadap tersebut yang dapat bernialai positif
atau negative
IV.Teori Spiritual
Perubahan yang terjadi pada individu lansia terdiri dari perubahan fisiologik atau
fisik, psikososial, dan psikologis (Stanhope & Lancaster 2004).
1) Perubahan Fisik
Menurut Stanhope & Lancaster (2004) proses perubahan antara individu dengan individu
lainnya, dan proses perubahan dan variasi perubahan pada sistem tubuh juga akan
berbeda walaupun pada individu yang sama.
Efek perubahan fisiologik secara umum adalah penurunan mekanisme homeostatik dan
penurunan respon immunologic Stanhope & Lancaster ( 2004). Perubahan fisik pada
lansia yaitu :
• Sistem Sensori
Lansia dengan kerusakan fungsi pendengaran dapat memberikan respon yang
tidak sesuai sehingga dapat menimbulkan rasa malu dan gangguan komunikasi
verbal (Watson 2003 dalam Stanley & Bear, 2007).
• Sistem Muskulosekeletal
Perubahan normal sistem muskuloskeletal terkait usia pada lansia, termasuk
penurunan tinggi badan, redistribusi masa otot dan lemak subkutan,
peningkatan porositas tulang, atropi otot, pergerakan yang lambat,
pengurangan kekuatan dan kekakuan sendi-sendi,
NEXT..
• Sistem Integumen
Menurut Watson (2003 dalam Stanley & Beare 2007) penuaan • Sistem Perkemihan
terjadi perubahan khususnya perubahan yang terlihat pada kulit Pada lansia yang mengalami stress atau saat
seperti atropi, keriput dan kulit yang kendur dan kulit mudah kebutuhan fisiologik meningkat atau terserang
rusak. Perubahan yang terlihat sangat bervariasi, tetapi pada penyakit, penuaan pada saat sistem renal akan
prinsipnya terjadi karena hubungan antara penuaan intrinsik sangat mempengaruhi.
atau secara alami dan penuaan ektrinsik atau karena
lingkungan. • Sistem Pencernaan
• Sistem Kardiovaskuler Hilangnya sokongan tulang turut berperan terhadap
Penurunan yang terjadi ditandai dengan penurunan tingkat kesulitan- kesulitan yang berkaitan dengan
aktivitas yang mengakibatkan penurunan tingkat aktivitas, penyediaan sokongan gigi yang adekuat dan stabil
yang mengakibatkan penurunan kebutuhan darah yang pada usia lebih lanju.
terorganisasi. • Sistem Persyarafan
• Sistem Pernafasan Perubahan sistem persyarafan menurut Stanley &
Implikasi klinis menyebabkan kerentanan lansia untuk Beare (2007) terdapat beberapa efek penuaan pada
mengalami kegagalan respirasi, kanker paru, emboli pulmonal sistem persyarafan, banyak perubahan dapat
dan penyakit kronis seperti asma dan penyakit obstruksi diperlambat dengan gaya hidup sehat.
menahun.
2. Perubahan Psikologis dan Psikososial
Perubahan psikologis pada lanjut usia menurut Stuart & Laria (2005) perubahan aspek kognitif
terjadi perubahan fungsi intelektual dimana terjadinya penurunan kemampuan lansia dalam
mengatasi masalah atau pemecahan masalah, selanjutnya juga pada aspek terjadi perubahan
kemampuan penyesuaian secara psikologis terhadap proses menua ( Learning Ability ), pada aspek
kognitif ini untuk meningkatkan intelektual lansia dapat diberikan pendidikan kesehatan atau edukasi
agar perkembangan demensia dapat ditunda.
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu factor yang
sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. oleh karena itu kesehatan perlu
dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah
telah merencanakan visi indonesia sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat indonesia
di masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat,
mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang $ermutu, adil, merata serta memiliki
derajat kesehatanm yang setinggi tingginya.
I. PROGRAM NASIOLAN LANSIA
A. Definisi
Program kementerian kesehatan di indonesia dalam upaya untuk meningkatkanstatus
kesehatan para lansia, diantaranya:
• Peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan para lansia di pelayanan
kesehatandasar, khususnya puskesmas dan kelompok lansia melalui konsep
puskesmas santun lanjut usia.
• Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lansia di rumah sakit
• Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan dangizi bagi lansia,
Sosialisasi program kesehatan lansia, serta pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan dan pembinaan kelompok usia lanjut, posyandu lansia di masyarakat
• Posyandu lansia
• Puskesmas lansia
• Terapi lansia
ISU-ISU, STRATEGIS DAN KEGIATAN UNTUK PROMOSI KESEHATAN
DAN KESEJAHTERAAN LANSIA SEBELUM DAN SEDUDAH COVID_19
C. Strategi dan kegiatan dan upaya untuk mempromosikan kesehatan di era pandemik (covid_19) pada
lansia.
kesehatan, dan lintas sektoral pemerintah dan swasta. Pada era pandemi saat ini, kelompok lansia
merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami keparahan/morbiditas dan mortalitas akibat
penyakit Covid-19. Data mortalitas akibat Covid-19 di beberapa negara lain menunjukkan
peningkatan seiring dengan meningkatnya usia, seperti di Tiongkok jumlah kematian pada populasi
usia 60-69 tahun sebesar 3.6%, pada usia 70-79 tahun sebesar 8% dan pada usia lebih dari 80 tahun
sebanyak 14.8%.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk
menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontrak dengan orang lain karena komunikasi
dilakukan oleh seseorang, setiap hari orang seringkali salah berpikir bawa komunikasi adalah
sesuatu yang mudah
• Pendekatan fisik
• Pendekatan psikologis
• Pendekatan social
• Pendekatan spiritual
VII. Teknik Komunikasi pada Lansia
Untuk dapat melaksanakan komunikasi yang efektif kepada lansia, selain pemahaman yang memadai
tentang karakteristik lansia, petugas kesehatan atau perawat juga harus mempunyai teknik-teknik khusus
agar komunikasi yang di lakukan dapat berlangsung secara lancar dan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
Menurut Lilik Ma’rifatul Azizah (2011)
Beberapa teknik komunikasi yang dapat di terapkan antara lain:
• Teknik asertif
• Responsif
• Fokus
• Supportif
• Klarifikasi
• Sabar dan Ikhlas
Selain melakukan aktivitas dan latihan fisik, hal lain yang perlu diperhatikan
adalah tercukupinya pajanan sinar matahari pada lansia sehingga kebutuhan
vitamin D yang sangat penting untuk mempertahankan kepadatan tulang
dapat terpenuhi. Untuk mendapatkan pajanan sinar matahari, dapat dilakukan
dengan berjemur sekitar 15-30 menit pada rentang waktu pukul 07.00 sampai
10.00.
I. Rekreasi
Rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan pada waktu luang yang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan seseorang secara fisik dan mental. Kegiatan
rekreasi harus menyenangkan dan akan lebih baik bila menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat. Tujuan rekreasi adalah untuk memelihara kesehatan fisik,
mental dan sosial.
J. Pemantauan Penggunaan Obat
K. Pelaksanaan Ibadah
B. Jenis Kegiatan
• Psiko Drama
• Terapi aktivitas kelompok (TAK)
• Terapi musik
• Terapi berkebun
• Terapi dengan binatang
• Terapi okupasi
• Terapi kognitif
• Live revie terapi
• Rekreasi
• Terapi keagamaan
• Terapi keluerga
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA
LANSIA
PENDAHULUAN
Penuaan adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia. Proses
menua merupakan proses sepanjang hidup yang dimulai sejak permulaan
kehidupan. (Nugroho, 2015). Apabila dilihat dari sudut pandang yang lebih luas,
proses penuaan menyebabkan penurunan fungsi normal tubuh. Hal ini membuat
lansia lebih berisiko terhadap masalah kesehatan baik secara biologis maupun
psikologis. Keadaan ini dapat menyebabkan kemampuan interaksi social pada
lansia mengalami penurunan. (Wahyu Elok, dkk, 2017).
I. Senam Lansia
a) Pengertian Senam Lansia
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa
gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan
fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang,
balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon
berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk
menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.
J. Jenis- Jenis Senam Lansia
• Senam kebugaran lansia
• Senam otak
• Senam osteoporosis
• Senam hipertensi
• Senam diabetes mellitus
• Olahraga rekreatif/jalan santai.