Fraktur Segmental: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak
berhubungan.
Fraktur Multiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak
pada tulang yang sama.
Fraktur Oblik: fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap
sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi juga.
Fraktur Spiral: fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang
disebabkan trauma rotasi.
Fraktur Kompresi: fraktur yang terjadi karena trauma aksial fleksi yang
mendorong tulang ke arah permukaan lain.
Fraktur Avulsi: fraktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi
otot pada insersinya pada tulang..
langsung
Bila fraktur terjadi ditempat dimana bagian tersebut terdapat ruda paksa,
misalnya : benturan atau pukulan pada tulang yang mengakibatkan fraktur
Misalnya pasien jatuh dengan lengan dalam keadaan ekstensi, dapat
terjadi fraktur pada pergelangan tangan, suprakondiskuler, klavikula.
ringan
Dapat menyebabkan fraktur bila tulang itu sendiri sudah rapuh.Selain itu
fraktur juga disebabkan olehkarena metastase dari tumor, infeksi,
osteoporosis, atau karena tarikan spontan otot yang kuat.
Fraktur akibat kecelakaan atau tekanan
Tulang jika bisa mengalami otot-otot yang berada disekitar tulang tersebut
tidak mampu mengabsobsi energi atau kekuatan yang menimpanya.
Fraktur dari distal radius adalah jenis fraktur yang paling sering terjadi.Fraktur
radius dan ulna biasanya selalu berupa perubahan posisi dan tidak stabil sehingga
umumnya
distal radius dan fraktur tertutup dari ulnadapat diatasi secara
efektif dengan primary care provider.Fraktur distal radius umumnya terjadi pada anak-
anak dan remaja, serta mudah sembuh pada kebanyakan kasus.
Terapi fraktur diperlukan konsep ”empat R” yaitu : rekognisi, reduksi/reposisi,
terensi/fiksasi, dan rehabilitasi.
Rekognisis atau pengenalan adalah dengan melakukan berbagai diagnosa
yang benar sehingga akan membantu dalam penanganan fraktur karena
perencanaan terapinya dapat dipersiapkan lebih sempurna.
Reduksi atau reposisi adalah tindakan mengembalikan fragmen-fragmen
fraktur semirip mungkin dengan keadaan atau kedudukan semula atau
keadaan letak normal.
Retensi atau fiksasi atau imobilisasi adalah tindakan
mempertahankan atau menahan fragmen fraktur tersebut selama
penyembuhan.
Rehabilitasi adalah tindakan dengan maksud agar bagian yang menderita
fraktur tersebut dapat kembali normal.
Duk
Duk
▶ Gown / jas operasi / scort : 5 buah
▶ Handuk steril : 5 buah
▶ Sarung meja mayo
▶ Canulesuction : 1 buah
Set Tambahan ( di meja instrumen
▶ Bor baterai : 1 buah
▶ Jack cob / kepala bor : 1 buah
▶ Mata bor / drill 2.5 mm : 2 buah
▶ Chucky key / kunci bor / drilling drilling chuck : 1 buah
▶ Sleave 2.5 mm : 1 buah
▶ Tapper 2,5 mm : 1 buah
▶ Bander : 2 buah
▶ Pengukur / dept gauge : 1 buah
▶ Kotak implan small set : 1 set
▶ Pinset implan : 1 buah
▶ Screw drivers : 1 buah