Anda di halaman 1dari 12

BAB III

REVIEW JURNAL
Judul PERUBAHAN PERILAKU
Jurnal Bahan Ajar Konseling Gizi
Volume dan halaman 10
Tahun 2018
Penulis Desek putu sukraniti, Taufiqurrahman, Sugeng Iwen S.
Reviewer Kelompok 6 Promosi Kesehatan, Kep. Anestesi A, Bp’22
Tanggal 24 September 2023
Tujuan Untuk mengetahui perubahan perilaku manusia saat sehat
atau sakit
Subjek penelitian Teori para ahli
Metode penelitian -
Mengenalkan jurnal Jurnal ini banyak digemari para mahasiswa Kesehatan
maupun tenaga kerja Kesehatan demi mendapatkan ilmu
untuk diterapkan di dunia nyata.
Sumber jurnal Saya mendapatkan mendapatkan jurnal ini melalui internet.
Pencarian yang dilakukan seperti pada umumnya, dengan
cara menuliskan kata kunci pada kolom yang sudah
disediakan dan keluar hasil yang sesuai dengan saya
inginkan. Lalu saya tertarik melakukan review pada jurnal
ini.
Isi review Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu kegiatan
atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku
manusia adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri.
Bahkan termasuk kegiatan internal (internal activities)
sendiri seperti berpikir, persepsi, dan emosi juga merupakan
perilaku manusia. Untuk kepentingan analisis dapat
dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh
organisme baik yang dapat diamati secara langsung ataupun
yang dapat diamati secara tidak langsung.
Skinner (1938) dalam buku Soekidjo, N mengatakan bahwa
perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang
(stimulus) dengan respons. Skinner membedakan perilaku
ada dua renpon yakni: a. Respondent respon. Respondent
respons adalah respons yang ditimbulkan oleh rangsangan-
rangsangan tertentu yang disebut elicting stimuli karena
menimbulkan responrespon yang relative tetap. Misalnya
bau makanan yang lezat menimbulkan keluarnya air liur,
cahaya yang kuat menimbulkan silau mata tertutup. b.
Operant respon atau instrumental response adalah respons
yang timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsang
tertentu yang disebut Reinforcing stimuli karena
perangsang tersebut memperkuat respons yang telah
dilakukan. Contoh: seorang anak dengan prestasi baik
mendapat hadiah maka ia akan lebih giat belajar mengejar
prestasi.
Bentuk Perilaku.
a. Perilaku Pasif. Perilaku pasif adalah respons internal
yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak bisa dia
mati secara langsung atau dilihat oleh orang lain mis
alnya pengetahuan, sikap, berpikir dan tanggapan.
b. Perilaku Pasif. Perilaku pasif adalah respons internal
yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak bisa dia
mati secara langsung atau dilihat oleh orang lain mis
alnya pengetahuan, sikap, berpikir dan tanggapan.
Perilaku Kesehatan dan Perilaku Gizi
a. Perilaku Kesehatan pada dasarnya adalah respons se
seorang (organisme) terhadap stimulus yang berkait
an dengan sakit penyakit , makanan, atau masalah gi
zi ,sistem pelayanan kesehatan, kesehatan lingkunga
n. Perilaku kesehatan manusia sangat erat kaitannya
dengan perilaku sehat dan sakit dari masyarakat itu s
endiri. Dengan demikian perilaku kesehatan/gizi ma
syarakat dapat dilihat sesuai tingkat-tingkat pencega
han penyakitnya yakni: a. Perilaku peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan (health promotion behavio
r). Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehata
n adalah perilaku masyarakat dalam upaya meningk
atkan dan memelihara status kesehatannya.
b. Perilaku Pencegahan Penyakit (Health Prevention B
ehavior). Perilaku pencegahan penyakit adalah peril
aku masyarakat dalam upaya melakukan pencegaha
n penyakit. Misalnya seorang memakai masker untu
k menghindari tertular penyakit flu.
c. Perilaku Pencarian Pengobatan (Health Seeking Beh
avior). Perilaku pencarian pengobatan ini adalah per
ilaku seseorang dalam upaya mencari pengobatan.
d. Perilaku Pencarian Pengobatan (Health Seeking Beh
avior). Perilaku pencarian pengobatan ini adalah per
ilaku seseorang dalam upaya mencari pengobatan.
e. Perilaku Pencarian Pengobatan (Health Seeking Beh
avior). Perilaku pencarian pengobatan ini adalah per
ilaku seseorang dalam upaya mencari pengobatan.
f. Perilaku Makan (Nutrition Behavior). Perilaku maka
n yaitu respons seseorang terhadap makanan sebagai
kebutuhan pokok manusia.
g. Perilaku Kesehatan Lingkungan (Environmental He
alth Behavior) . Perilaku Kesehatan lingkungan adal
ah respons seseorang terhadap lingkungannya sebag
ai determinan kesehatan manusia
Kesimpulan Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu kegiatan
atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku
manusia adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri.
Skinner membedakan perilaku ada dua renpon yakni:
a. Respondent respon.
b. Operant respon atau instrumental response
Bentuk Perilaku
a. Perilaku Pasif.
b. Perilaku aktif.
Perilaku Kesehatan dan Perilaku Gizi
Dengan demikian perilaku kesehatan/gizi masyarakat dapat
dilihat sesuai tingkat-tingkat pencegahan penyakitnya
yakni:
a. Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (h
ealth promotion behavior).
b. Perilaku Pencegahan Penyakit (Health Prevention B
ehavior).
c. Perilaku Pencarian Pengobatan (Health Seeking Beh
avior).
d. Perilaku Pemulihan Kesehatan (Healthrehabilition B
ehavior).
e. Perilaku Terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan
f. Perilaku Makan (Nutrition Behavior).
g. Perilaku Makan (Nutrition Behavior).

Judul Promosi Kesehatan dan Model Teori Perubahan Perilaku


Kesehatan
Jurnal Jurnal Pendidikan Tambusai
Volume dan halaman 1480-1494 Volume 7 Nomor 1Tahun 2023
Tahun 2023
Penulis Dina Melia Oktavilantika , Dona Suzana , Tifal Aviva
Damhuri
Reviewer Kelompok 6 Promosi Kesehatan, Kep. Anestesi A, Bp’22
Tanggal 24 September 2023
Tujuan Untuk mengetahui perubahan perilaku manusia yang dapat
mempengaruhi Kesehatan
Subjek penelitian Teori para ahli
Metode penelitian -
Mengenalkan jurnal Jurnal ini banyak digemari para mahasiswa Kesehatan
maupun tenaga kerja Kesehatan demi mendapatkan ilmu
untuk diterapkan di dunia nyata.
Sumber jurnal Saya mendapatkan mendapatkan jurnal ini melalui internet.
Pencarian yang dilakukan seperti pada umumnya, dengan
cara menuliskan kata kunci pada kolom yang sudah
disediakan dan keluar hasil yang sesuai dengan saya
inginkan. Lalu saya tertarik melakukan review pada jurnal
ini.
Isi review Promosi kesehatan adalah suatu metode merubah perilaku
kesehatan yang dapatdilakukan secara individual maupun
meluas dimasyarakat. Kumar & Preetha(2012) menyatakan
bahwa usaha dalam melakukan promosi kesehatan dapat
tertuju langsung pada kondisi prioritas kesehatan dalam
populasi besar dan dapat menggunakan banyak intervens.
Perilaku kesehatan sangat berhubungan dengan
mempertahankan dan memelihara kesehatan dimana jika
perilaku kesehatan individu buruk maka akan memberikan
dampak yang buruk pula pada kondisi kesehatan. Fokus
dari perilaku kesehatan menurut Conner & Norman (2015)
berada dalam berbagai variasi seperti peningkatan perilaku
Kesehatan (berolahraga & makan sehat), perilaku menjaga
kesehatan (vaksinasi dan pemeriksaan rutin), menghindari
perilaku yang mengancam kesehatan (merokok dan
meminum alkohol), dan perilaku peran kesehatan
(kepatuhan dengan peraturan medis). Menurut Short &
Mollborn (2015) perilaku kesehatan adalah tindakan yang
diambil oleh individu yang dapat memengaruhi kesehatan
atau kematian. Bentuk tindakan dari perilaku kesehatan ini
dapat disengaja atau tidak disengaja dan dapat di
promosikan atau dihilangkanoleh orang lain.
1. Preventive Behavior (perilaku pencegahan) Bentuk dari
kategori ini dalam perilaku kesehatan adalah dengan
individu melakukan pencegahan penyakit dan menjaga
kesehatan. Keadaan individu pada tipe kategori ini berada
pada kondisi yang sehat dengan perilaku-perilaku yang
dilakukan individu mengarah pada gaya hidup dan
pemeliharaan kesehatan yang optimal seperti olahraga, diet
tinggi serat, dan menggunakan sabuk pengaman atau helm.
Tindakan pencegahan ini masukdalam level primary
prevention (Salazar et al., 2015).
2. Illness Behavior (perilaku sakit) Perilaku sakit
didefinisikan sebagai perilaku yang diambil individu yang
menerima keadaan sakit dan mencari bantuan atau
informasi mengenai penyakit. Keadaan individu pada tipe
kategori ini berada pada kondisi menerima masalah
kesehatan dan mencari bantuan. Kategori ini masuk dalam
level secondary prevention (Salazar et al., 2015).
3. Sick-Role Behavior (Perilaku peran sakit) Perilaku peran
sakit adalah segala perilaku yang diambil individu untuk
merasa lebih baik atau mengobati penyakitnya. Keadaan
individu dalam perilaku ini mengalami sakit dan sudah
menerima diagnosis. Tindakan yang bisa dilakukan oleh
individu seperti melakukan pengobatan, olahraga untuk
mengurangi resiko kardiovaskular, dan diet untuk individu
yang mengalami obesitas. Bentuk perilaku ini berada pada
level tertiary prevention (Salazar et al., 2015).
Teori Perubahan Perilaku Kesehatan
1. Learning Theory erdasarkan teori belajar (Learning
Theory) frekuensi individu dihasilkan oleh konseku
ensi yang didapatkan pada saat perilaku tersebut mu
ncul. Jika konsekuensi yang keluar positif maka peri
laku tersebut akan dipertahankan dan diulangi, nam
un jika konsekuensi yang keluar berupa hal negatif
maka perilaku tersebut akan berkurang untuk dilaku
kan.
2. Social Cognition Theory Pendekatan teori social cog
nition models didasarkan pada asumsi bahwa perilak
u sebagai fungsi persepsi individu terhadap realitas
dibandingkan dengan karakteristik stimulus lingkun
gan. Model ini tidak menolak adanya pengaruh fakt
or lain seperti budaya sosial dan kepribadian, namun
teori ini mengasumsikan bahwa efek dari faktor dist
al tersebut sebagian besar atau sepenuhnya dimedias
i oleh faktor proksimal. Faktor proksimal dalam teor
i ini adalah faktor kognitif yang dapat menerima per
ubahan seperti penerimaan informasi.
3. Stage of Change Theory Stage of change theory mer
upakan bagian dari konstruk transtheoritical model d
iperkenalkan oleh DiClemente & Prochaska (1982)
dimana teori ini terbentuk dari analisis gabungan ant
ara psikoterapi dan perubahan perilaku. Stage of the
ory merupakan teori perubahan perilaku yang terfok
us pada unsur motivasi.
4. Theories of Affect Theories of affect menekankan p
ada penggunaan media visual yang dapat mempenga
ruhi perubahan perilaku individu menjadi lebih seha
t. Hal ini sesuai dengan penjelasan Leonita & Jalinu
s (2018) bahwa media sosial yang dilihat secara visu
al melalui internet dapat berpotensi besar dalam pro
mosi kesehatan dan intervensi kesehatan lainnya, ser
ta kemudahan untuk menyentuk sasaran pada setiap
kalangan. Dengan penggunaan media visual dapat m
enstimulasi dan merangsang penglihatan terhadap in
dividu sehingga dapat perubahan kognitif dan afekti
f. Perubahan ini dapat berbentuk ketakutan (fear app
eals) dan afirmasi diri (self-affirmation).

Kesimpulan Promosi kesehatan adalah suatu upaya dalam usaha


perubahan perilaku Kesehatan dimana hal ini berfungsi
untuk meningkatkan perilaku sehat bagi individu. Promosi
kesehatan ini dapat dilakukan secara individual dan meluas
di kelompok masyarakat. Pendekatan promosi kesehatan
dapat menggunakan beberapa teknik intervensi yang ada
pada proses perubahan perilaku kesehatan.
Dalam penelitian ini, teknik perubahan perilaku yang dapat
digunakan antara lain yaitu learning theory, social cognitive
theory, stage of change theory, dan theories of affect.
Dalam hasil literature yang digunakan dalam penelitian ini
masing-masing teori memiliki cara, kegunaan, dan tahapan
yang berbeda-beda namun memiliki satu hasil yang sama
yaitu peningkatan perilaku sehat. Dalam literature review
ini digunakan 15 artikel penelitian dari tahun 2012 hingga
tahun 2022 terkait dengan hasil intervensi teori perubahan
perilaku dengan promosi kesehatan terhadap suatu
penyakit, perilaku, dan pencegahan. 4 artikel diantaranya
membahas hasil penggunaan teori belajar (lerning theory), 4
artikel membahas hasil penggunaan social cognitive theory,
3 artikel lain membahas hasil penggunaan stage of change
theory, dan 3 artikel lainnya membahas theories of affect.
Pendekatan teori yang digunakan dalam promosi kesehatan
dengan tujuan peningkatan perilaku sehat inividu dan
masyarakat harus disesuaikan dengan tingkat keparahan
dari perilaku tidak sehat individu, tipe kepribadian atau
internal individu, lingkungan sosial dan fisik, serta tahapan-
tahapan teori yang akan digunakan.

Judul FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERILAKU KESEHATAN MAHASISWA
Jurnal Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehata
Volume dan halaman Volume 08 Nomor 01 Tahun 2020, 15 - 19
Tahun 2020
Penulis Nufi Saidatus Tsaniyah*, Endang Sri Wahjuni
Reviewer Kelompok 6 Promosi Kesehatan, Kep. Anestesi A, Bp’22
Tanggal 24 September 2023
Tujuan Untuk mengetahui perubahan perilaku manusia yang dapat
mempengaruhi Kesehatan
Subjek penelitian Penelitian ini termasuk penelitian survei. Penelitian ini
mempunyai tujuan agar mengetahui gambaran serta
mengidentifikasi faktor apa saja yang bisa mempengaruhi
perilaku kesehatan mahasiswa FIO UNESA. Pemilihan
sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
teknik cluster random sampling. Total sampel dalam
penelitian ini adalah 112 mahasiswa diantaranya yaitu 32
mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Olahraga, 40
mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi, dan 40 mahasiswa dari Jurusan Pendidikan
Kepelatihan Olahraga.
Metode penelitian -
Mengenalkan jurnal Jurnal ini banyak digemari para mahasiswa Kesehatan
maupun tenaga kerja Kesehatan demi mendapatkan ilmu
untuk diterapkan di dunia nyata.
Sumber jurnal Saya mendapatkan mendapatkan jurnal ini melalui internet.
Pencarian yang dilakukan seperti pada umumnya, dengan
cara menuliskan kata kunci pada kolom yang sudah
disediakan dan keluar hasil yang sesuai dengan saya
inginkan. Lalu saya tertarik melakukan review pada jurnal
ini.
Isi review Perilaku adalah kegiatan makhluk hidup untuk mencapai
tujuan tertentu. Manusia, hewan, dan tumbuhan mempunyai
perilaku masing-masing untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai
aktivitas yang sangat banyak mulai dari bernafas, berjalan,
berlari, makan, minum, dan sebagainya.
Para peneliti menunjukkan secara global bahwa banyak
mahasiswa yang terlibat dalam perilaku kesehatan yang
banyak mengandung resiko terutama yang terjadi pada
mahasiswa yang sudah menempuh jenjang Pendidikan
perguruan tinggi selama tiga tahun. Hal ini seperti yang
diungkapkan oleh Steptoe dan Wardle (1991: 926) bahwa
“Consume alcohol, smoke, use drugs, etc. That activities
can’t be optimally because students experience the effects
of these behaviors”. Menyatakan bahwa “Mengonsumsi
alkohol, merokok, menggunakan narkoba dan sebagainya.
Sehingga aktivitas bisa tidak dikerjakan secara maksimal
karena mahasiswa mengalami dampak dari perilaku
tersebut”.
Menurut Tong, et al., (2016: 162) bahwa “When students
enter university, they face numerous challenges such as
being away from home, adjustment to independent living,
the needs to estabilish new friendships in addition to coping
with higher-level studeis and academic stress”. Menyatakan
bahwa “Pada saat memasuki perguruan tinggi, mahasiswa
akan menghadapi banyak tantangan seperti jauh dari rumah,
menyesuaikan diri dengan kehidupan mandiri, menghadapi
teman baru mereka dan mencoba bersaing dengan para
mahasiswa lainnya”. Mahasiswa mencoba untuk
beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan menghadapi
pekerjaan dan lingkungan baru mereka. Ditambah lagi
dengan tanggung jawab yang baru dan gaya hidup yang
cenderung tidak terkontrol dari kehidupan yang
sebelumnya, sehingga mereka memiliki kebebasan yang
lebih besar dan cenderung melakukan hal-hal sesuka hati
tanpa dipertimbangkan dampak dan resikonya.
Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisis data yang telah dilakukan
oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Gambaran perilaku kategori perilaku kesehatan yang baik
dengan persentase sebesar 70 mahasiswa (62,5%) dan 42
mahasiswa (37,5 %) menunjukkan kategori perilaku
kesehatan kurang. Dari hasil tersebut bisa diartikan bahwa
perilaku Kesehatan mahasiswa FIO UNESA sebagian besar
sudah cukup baik.
2. Faktor yang dapat mempengaruhi perilaku Kesehatan
mahasiswa FIO UNESA adalah pendidikan ibu dan kondisi
ekonomi. Dibuktikan dengan nilai signifikasi 0,045 dan
Odds Ratio 2,3 sedangkan kondisi ekonomi dengan nilai
signifikasi 0,027 dan Odds Ratio 2,5.

Judul Perilaku Pencegahan Covid-19 Ditinjau dari Karakteristik


Individu dan Sikap Masyaraka
Jurnal Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesehtan Masyarakat
Indonesia
Volume dan halaman -
Tahun 2020
Penulis Ayu Riana Sari , Fauzie Rahman, Anggun Wulandari, Nita
Pujianti, Nur Laily
Reviewer Kelompok 6 Promosi Kesehatan, Kep. Anestesi A, Bp’22
Tanggal 24 September 2023
Tujuan Untuk mengetahui perubahan perilaku manusia yang dapat
mempengaruhi Kesehatan
Subjek penelitian
Metode penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian cross-sectional.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 1.170 orang dan
dipilih dengan menggunakan purposive sampling.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang
dibantu dengan program google form.
Mengenalkan jurnal Jurnal ini banyak digemari para mahasiswa Kesehatan
maupun tenaga kerja Kesehatan demi mendapatkan ilmu
untuk diterapkan di dunia nyata.
Sumber jurnal Saya mendapatkan mendapatkan jurnal ini melalui internet.
Pencarian yang dilakukan seperti pada umumnya, dengan
cara menuliskan kata kunci pada kolom yang sudah
disediakan dan keluar hasil yang sesuai dengan saya
inginkan. Lalu saya tertarik melakukan review pada jurnal
ini.
Isi review Covid-19 saat ini menjadi permasalahan dunia yang serius
dengan jumlah kasusnya yang selalu mengalami
peningkatan setiap harinya, menyerang setiap orang tanpa
memandang usia maupun jenis kelamin dan sudah
dikategorikan sebagai pandemi global (Setiawan, 2020).
Penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara jenis
kelamin dengan perilaku pencegahan covid-19. Teori Green
mengatakan bahwa jenis kelamin termasuk faktor
predisposisi atau faktor pemungkin yang memberi
kontribusi terhadap perilaku Kesehatan seseorang. Jenis
kelamin perempuan cenderung lebih peduli terhadap
kondisi lingkungan dan kesehatannya. Perempuan
mempunyai kecenderungan berperilaku baik dibandingkan
dengan laki-laki. Fenomena tersebut menghasilkan
perempuan yang lebih peduli terhadap kondisi lingkungan
dan kesehatannya. Kasus kematian COVID-19 di Indonesia
didominasi oleh jenis kelamin laki-laki. Hal ini diduga
terkait laki-laki yang masih kerap keluar rumah
dibandingkan dengan isolasi diri di rumah (FArihatun,
2016; Susilo, 2020). Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Wulandari A, dkk (2020), diketahui bahwa
masyarakat dengan jenis kelamin perempuan cenderung
memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang pencegahan
Covid-19 jika dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini
disebabkan karena masyarakat dengan jenis kelamin
perempuan memiliki lebih banyak waktu untuk membaca
atau berdiskusi dengan lingkungannya terkait pencegahan
Covid-19 (Wulandari, 2020).
Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada
hubungan antar umur terhadap perilaku pencegahan covid-
19 dengan perilaku pencegahan covid-19. Rentang umur
36-45 merupakan usia matang dengan pertimbangan
seseorang pada umur tersebut akan memiliki pola tangkap
dan daya pikir yang baik sehingga pengetahuan yang
dimilikinya juga akan semakin membaik. Akan tetapi, ada 6
faktor fisik yang dapat menghambat proses belajar pada
orang dewasa diantaranya gangguan penglihatan dan
pendengaran sehingga membuat penurunan pada suatu
waktu dalam kekuatan berfikir dan bekerja (Maulana,
2007). Faktor lain yang juga menghambat adalah kondisi
fisiologis dan psikologi seseorang seperti kondisi seseorang
ketika sakit atau ada keterbatasan dalam indra. Pada
penelitian ini, tidak adanya hubungan antara umur dengan
perilaku pencegahan Covid-19 dapat dikarenakan adanya
proporsi yang hampir sama antara kelompok umur remaja,
dewasa dan lansia dengan perilaku pencegahan covid-19
yang baik.

Kesimpulan Jenis kelamin berhubungan dengan perilaku pencegahan


Covid-19. Namun, umur, status pekerjaan, dan sikap tidak
berhubungan dengan perilaku pencegahan Covid-19. Oleh
karena itu, perlu adanya edukasi lebih lanjut dengan
memperhatikan jenis kelamin dan memberikan perlakuan
khusus pada kelompok jenis kelamin. Meskipun tidak ada
hubungan umur, status pekerjaan dan sikap dengan perilaku
pencegahan, kegiatan komunikasi informasi dan edukasi
(KIE) tetap memperhatikan aspek tersebut dengan tujuan
agar masyarakat yang menjadi sasaran tetap peduli dan
sadar akan pentingnya Upaya preventif dan promotif yang
dilakukan.

Judul PERILAKU & PROMOSI KESEHATAN


Jurnal Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior
Volume dan halaman Vol. 02, No. 1, Juni 2020
Tahun 2020
Penulis Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Reviewer Kelompok 6 Promosi Kesehatan, Kep. Anestesi A, Bp’22
Tanggal 24 September 2023
Tujuan Untuk mengetahui perubahan perilaku manusia yang dapat
mempengaruhi Kesehatan
Subjek penelitian
Metode penelitian Penelitian Quasi Experimental dengan pre and post test
with control group design. Pengumpulan data dilakukan
pada September -November 2019. Populasi penelitian
adalah wanita premenopause dengan usia 40 tahun ke atas
yang mengalami stres premenopause. Kota Bandung terdiri
dari 30 kecamatan, dimana jumlah dan karakteristik dari
wanita dengan pre-menopause di setiap kecamatan hampir
sama. Lokasi penelitian ditentukan dengan teknik
multistage random sampling. Hasil atas peng-undian
pertama diperoleh wilayah Kecamatan Rancasari. Hasil atas
pengundian yang kedua terpilih Kelurahan Cipamokolan.
Hasil atas pengundian ketiga terpilih RW 06 sebagai
kelompok intervensi, sedangkan daerah RW 05 sebagai
kelompok kontrol. Perhitungan besar sampel menggunakan
rumus estimasi beda dua mean populasi.

Mengenalkan jurnal Jurnal ini banyak digemari para mahasiswa Kesehatan


maupun tenaga kerja Kesehatan demi mendapatkan ilmu
untuk diterapkan di dunia nyata.
Sumber jurnal Saya mendapatkan mendapatkan jurnal ini melalui internet.
Pencarian yang dilakukan seperti pada umumnya, dengan
cara menuliskan kata kunci pada kolom yang sudah
disediakan dan keluar hasil yang sesuai dengan saya
inginkan. Lalu saya tertarik melakukan review pada jurnal
ini.
Isi review Hasil penelitian ini juga menunjukkan pentingnya edukasi
kesehatan melalui audiovisual dan booklet sebagai sarana
untuk memberikan pemahaman pada seseorang mengenai
informasi yang bersifat positif sehingga akan diikuti
perubahan perilaku yang positif. Audio-visual dan booklet
berisi informasi tentang gejala premenopause dan tips cara
mengatasi sendiri, seperti adanya perubahan pada tubuh
yang diakibatkan oleh menurunnya hormon estrogen pada
wanita premenopause. Hal tersebut akan diikuti oleh
perubahan fisiologis dan psikologis. Ketika wanita paham
akan perubahan yang terjadi dalam dirinya, mereka akan
mampu merubah cara pandang dan perilakunya menjadi
lebih baik.
Hasil analisis menggunakan uji beda dua kelompok
berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan yang
bermakna pada kelompok control walaupun wanita
premenopause hanya mendapatkan informasi dari booklet
saja. Hal tersebut dapat menambah pengetahuan karena
informasi yang terdapat dalam booklet cukup informatif.
Materi booklet cukup menarik dan dibutuhkan karena
didalamnya terdapat tips cara mengatasi perubahan
fisiologis dan psikologis secara mandiri. Hal ini sesuai
dengan ungkapan dari wanita premenopause pada saat post-
test, yang menyatakan bahwa booklet sangat informatif,
sederhana, mudah dimengerti dan mudah dibawa. Selain itu
juga terdapat tips cara mengatasi sendiri yang sangat
bermanfaat. Sebanyak 92,1% wanita premenopause pada
kelompok kontrol dengan tingkat pendidikan menengah ke
atas. Kondisi ini menyebabkan mereka mampu untuk me
mahami booklet dengan lebih baik.
Namun berdasarkan hasil peningkatan rerata skor
pengetahuan, kelompok yang diberi edukasi menggunakan
audio-visual dan booklet jauh lebih baik daripada kelompok
yang hanya diberi edukasi menggunakan booklet saja. Hal
ini dikarenakan kelompok yang hanya diberi edukasi
dengan menggunakan booklet saja tidak mendapatkan
informasi langsung dari tenaga kesehatan ataupun orang
yang ahli di bidang premenopause. Hasil analisis uji beda
dua kelompok yang berpasangan, baik edukasi
menggunakan media audio-visual dan booklet maupun
edukasi menggunakan media booklet saja menunjukkan
peningkatan efikasi diri wanita premenopause secara
bermakna, akan tetapi efikasi diri wanita premenopause
yang diberi edukasi menggunakan media audio-visual dan
booklet adalah lebih baik. Edukasi kesehatan yang
diberikan dengan menggunakan media audio-visual,
diketahui dapat meningkatkan tingkat pengetahuan dan
partisipasi wanita premenopause mengenai tanda dan gejala
premenopause dan cara mengatasi gejalanya.

Kesimpulan Edukasi menggunakan media audiovisual dan booklet


efektif untuk meningkatkan pengetahuan terkait
premenopause dan efikasi diri wanita, serta efektif
menurunkan tingkat stres pada wanita premenopause.
Audio-visual dan atau booklet tentang premenopause
dapat digunakan sebagai media edukasi sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan wanita premenopause tentang
perubahan fisiologis dan psikologis yang terjadi selama
masa premenopause, sehingga wanita premenopause
menjadi percaya diri dan mampu menghadapi perubahan
yang terjadi. Pada akhirnya wanita premenopause akan
mampu mencegah dan mengatasi stres.

Anda mungkin juga menyukai